Anda di halaman 1dari 3

Artikel Lanskap 1 Mencermati Arti Penting Taman

Taman adalah representasi selera dan keinginan manusia memuaskan hidup. Lewat taman, manusia mengenal dirinya, lingkungannya, dan alam tempat hidupnya. Keberadaan taman rumah sering dipahami berdasar pendekatan visual. Memang puas rasanya bila melihat apalagi memiliki taman indah. Di sisi lain sebetulnya banyak hal yang harus kita sadari terkait keberadaan kita di lingkungan. Kesadaran terhadap unsur kecil di lingkungan sekitar dapat membuka mata kita agar dapat melihat, merancang, dan menikmati kehadiran taman. Menurut arsitek lansekap, irw!n! "!ga, pendekatan #ungsi taman secara ek!l!gis seharusnya diperhatikan !leh para pemilik rumah. Di rumah dengan lahan yang kecil, kapasitas lahan sebagai tempat resapan air dan daur ulang bahan !rganik men$adi penting. %ika kita membuat taman indah tanpa memperhatikan dampak ek!l!gi, bisa $adi memuba&irkan biaya. Membuat taman memang membutuhkan biaya relati# besar. Padahal nilai ek!l!gi pada sebuah taman dapat men$adikan taman lebih ek!n!mis dalam pembuatan dan e#isien dalam pemeliharaan. Apa yang harus dilakukan $ika kita ingin membuat taman dengan memperhatikan ek!l!gi lingkungan' Ada tiga pendekatan utama, yaitu( 1. Mengintegrasikan desain taman dan desain rumah Kita sering melihat taman yang memb!sankan atau tidak harm!nis dengan arsitektur bangunan. Kenapa hal itu ter$adi' )eperti ungkapan dalam &en, keselarasan dapat menghasilkan ketenangan. Keselarasan desain taman, yang mencakup k!mp!sisi, p!sisi, dan desain *misal taman m!dern, klasik, atau tr!pis* dengan rumah men$adi kunci utama. Taman yang menarik akan membuat nilai visual rumah pun men$adi lebih menarik. ilai visualnya terintegrasi dan tidak saling mend!minasi satu sama lain, sehingga nyaman dipandang. K!mp!sisi taman haruslah seimbang. +ni terkait dengan penggunaan hardscape dan s!#tscape, yang disesuaikan dengan luas lahan dan bukaan rumah. ,umah dengan banyak bukaan b!leh $adi tren saat ini *terkait dengan isu gl!bal warming dan penghematan

energi. amun apa $adinya $ika rumah tersebut tidak didukung !leh taman-taman yang rimbun. Di dalam rumah pun terasa panas, kering, dan gerah. .. Memahami elemen ek!l!gis /eberapa kendala pasti muncul saat mendesain taman. )alah satunya adalah keterbatasan lahan. Apakah kita perlu membuat taman' Padahal untuk men$emur pakaian sa$a kurang lahan. 0!ba pertimbangkan untuk membuat taman dengan pendekatan ek!l!gis. Pendekatan ini antara lain mengan$urkan pemilik rumah membuat taman yang tidak hanya indah secara visual, tapi $uga memiliki kemampuan meningkatkan kualitas air dan tanah. Di wilayah %akarta sudah ada standar baku ukuran ruang terbuka di lahan perumahan. )tandar baku ini dikenal dengan KD1 2K!e#isien Dasar 1i$au3, lahan yang harus di$adikan taman atau lahan resapan 2terbuka3. Di %akarta 4tara, yang relati# padat, KD1 tak lebih dari 156. Di %akarta /arat dan %akarta Timur, dengan mempertimbangkan lahan k!mersial, KD1-nya 176-.56, sedangkan di %akarta )elatan, yang merupakan kawasan perumahan, .76-856. )ecara mudahnya, persentase itu dihitung dari luas lahan. )ewaktu mendesain rumah, hendaknya kita memikirkan aspek ek!l!gis itu. 1al ini akan men$awab pertanyaan seputar ke mana air hu$an mengalir dan daun-daun kering dibuang. Merencanakan taman dari awal dengan pendekatan nilai ek!l!gis men$adikan kita secara !t!matis memperhatikan sistem dan pemeliharaan taman. )istem pengaliran air resapan, misalnya, bisa dengan membuat sumur-sumur resapan dan bi!p!ri. +ni $uga sekaligus untuk meng!lah sampah !rganik. 9. Lakukan pendekatan panca indera Taman selalu ada di rumah-rumah masyarakat +nd!nesia se$ak &aman dulu. Menurut irw!n!, tip!l!gi taman khas +nd!nesia adalah kel!mp!k-kel!mp!k tanaman yang dipisahkan !leh $alur-$alur utama, tanpa hamparan rumput. Keberadaan taman terkait dengan kebutuhan panca indera kita. Panca indera kita membutuhkan :makanan; visual dan taste baru agar tak merasa $enuh dan b!san. Menurut Anggia Murni, taman bisa ber#ungsi sebagai pengalih pandangan untuk memperkaya #ungsi panca indera. Dengan memahami alam, pemikiran kita akan berkembang, dan hasilnya bisa mempengaruhi kekayaan karya kita. )ayangnya, kita masih cenderung tertinggal. 0!nt!hnya, kitalbisa melihat perkembangan taman di k!ta %akarta dibandingkan dengan di )ingapura. Ketika pemerintah k!ta %akarta masih sibuk menge$ar target menanam se$uta p!h!n, )ingapura telah berbenah dengan mendesain taman k!ta yang bisa didatangi kunang-kunang, kupu-kupu, dan burungburung. Kita masih berkutat dengan kuantitas, sementara yang lain sudah beran$ak ke menyemarakkan suasana. )uasana taman dapat tercapai apabila sesuai dengan kemampuan panca indera kita memaknainya. 4ntuk itu, taman tak selalu harus ditanami tetumbuhan yang berdaun hi$au, tapi bisa yang berdaun warna lain. Di samping itu, pemberian !rnamen seperti air mancur 2p!nd3, sungai buatan, atau elemen lain, dapat membentuk kualitas visual taman. Mari membuat taman, yang meman$akan panca indera, dengan keindahan visual, kelembutan, dan keharuman. )ecara langsung atau tidak langsung, taman membuat kita merasa lepas dari kerumitan masalah hidup. Penulis( +ndra <aka Permana

)umber( Ma$alah iD=A http(>>studi!-desainku.bl!gsp!t.c!m>.511>57>artikel-lanskap-1.html $m 19.55

Anda mungkin juga menyukai