Anda di halaman 1dari 6

Vol.14.No.1.Th.

2007

Peranan Imunostimulan Dalam Meningkatkan Sintasan Benur Win u

Peranan Imunostimulan Dalam Meningkatkan Sintasan (Penaeus Monodon, Fab) Terhadap Serangan Virus Wssv

Benur Windu

Ilmiah Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia, Makasar Email: ilmi-umi@yahoo.co.id
BST! "T Ba#kground$ he use o! "hemistry su#stances can $ive ne$ative e!!ect in enviroment and caused %atho$en resistency. o avoid those %ro#lems, the e!!ort to increase the immune system &ith enviromentally !riendly &as the #est choice. he aim o! the research is to kno& the ty%e o! immuno stimulant increasin$ the immunity larvae o! ti$er %ra&n tested #y challen$e &ith '((). Methods: he research has #een done in *isease and Patholo$y +a#oratory o! ,esearch Institute !or "oastal -.uaculture Maros, used ti$er %ra&n %ost larvae /0-12. he research use com%letely randomi3ed desi$n &ith 4 treatments and 5 re%etition: - 6&ithout immunostimulant7, B )itamin " 62,28 %%m7, " 6)accine Vi!rio har"e#ii7 and * 6)accine virus '(()7. 9n the day t&el!th have #een usin$ challen$e tested &ith virus o! '(() concentration +"82. !esult: he result o! analysis o! variance the use immuno-stimulant has si$ni!icant 6P: 2.287 e!!ect on survival rates. he hi$hest survival rates &as sho&n #y vaccine '(() 685,55;7, vaccine V. har"e#ii 64/,<<;7, )itamin " 65=,55;7 and &ithout immunostimulant 612;7. %e& 'ord$ Immunostimulant, i$er %ra&n, '((), (urvival rate BST! % (atar Belakang: U%aya %en$endalian yan$ dilakukan den$an %emakaian #ahan-#ahan kimia da%at menim#ulkan dam%ak ne$ati! #a$i lin$kun$an %erairan dan menye#a#kan resistensi %ato$en. Untuk men$hindari hal terse#ut, usaha menin$katkan ketahanan tu#uh den$an imunostimulan yan$ ramah lin$kun$an meru%akan %ilihan yan$ te%at. u>uan dari %enelitian ini adalah untuk men$etahui %eranan imunostimulan dalam menin$katkan sintasan #enur &indu terhada% seran$an virus '((). Metode: Penelitian telah dilakukan di la#oratorium %atolo$i dan %enyakit ikan Balai ,iset Budidaya -ir Payau Maros, (ula&esi (elatan den$an men$$unakan #enih udan$ &indu ukuran /0-12. Penelitian dilakukan men$$unakan rancan$an acak len$ka% den$an 4 %erlakuan - 6tan%a imunostimulan7, B 6%em#erian 2,28 %%m vitamin "7, " 6den$an %em#erian vaksin Vi!rio har"e#ii7, dan * 6%em#erian vaksi virus '(()7. Pada hari ke-/1 dilakukan u>i tantan$ virus '(() den$an konsentrasi +" 82. )asil: ?asil %enelitian menun>ukkan #ah&a %em#erian imuno stimulant mem#erikan %en$aruh nyata 6P: 2.287 terhada% sintasan #enih udan$ &indu. @ilai sintasan untuk masin$-masin$ %erlakuan adalah 85,55; 6%em#erian vaksi '(()7, 4/,<<; 6vaksin V. har"e#ii7, 5=,55; 6vitamin "7 dan 12; 6tan%a %em#erian imuno stimulant. %ata kun#i$ Imunostimulan, udan$ &indu, sintasan.

* Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UMI, Makassar

05

Ilmiah

$urnal Protein

P+,D )-(- , Budidaya udan$ di tam#ak secara intensi! telah #erkem#an$ san$at ce%at dan %rodukti!itasnya%un menin$kat, sehin$$a udan$ meru%akan %rimadona eks%or %erikanan #a$i Indonesia, namun akhir-akhir ini %roduksinya men$alami %enurunan dan dila%orkan ter>adinya kematian massal. *i (ula&esi (elatan %enyakit udan$ didominasi oleh %enyakit vi#riosis yan$ menyeran$ udan$ umur rata-rata 1 #ulan den$an tin$kat seran$an menca%ai /22; 6-nonim,/AA<7. Penyakit #iasanya tim#ul #e#era%a hari setelah %ene#aran dan tim#ulnya %enyakit ini dia&ali den$an adanya %eru#ahan lin$kun$an yan$ men$aki#atkan stres %ada udan$. (tres ini ter>adi karena #elum adanya %enyesuaian den$an lin$kun$an yan$ #aru. Pemilihan #enur, %en$an$kutan, %eru#ahan suhu, kuran$nya oksi$en terlarut, adanya $as dan senya&a #eracun serta kuran$nya makanan men$aki#atkan tim#ulnya stres %ada udan$, aki#atnya %roduksi anti#odi #erkuran$ sehin$$a imunitas atau keke#alan akan menurun. Menurut +o et al 6/AA<7, salah satu >enis virus yan$ serin$ menyeran$ udan$ adalah (ystemic Ectodermal and Mesodermal Baculovirus 6(EMB)7 atau #iasa dikenal den$an 'hite s%ote #aculo )irus 6'(B)7 atau 'hite (%ote (yndrome )irus 6'(()7 meru%akan %enye#a# %enyakit yan$ menim#ulkan kematian, %enye#aran virus ini da%at men$kontaminasi %ost larva. Pence$ahan dan %erluasan %enyakit %ada udan$ %erlu dilakukan usaha %ence$ahan secara dini, untuk itu di%erlukan dia$nosis dan %enan$anan %enyakit yan$ te%at 6"han$ dan 'an$, /AA17. U%aya %en$endalian yan$ dilakukan den$an %emakaian #ahan-#ahan kimia da%at menim#ulkan dam%ak ne$ati! #a$i lin$kun$an %erairan dan menye#a#kan resistensi %ato$en. Untuk men$hindari hal terse#ut, usaha menin$katkan ketahanan tu#uh den$an imunostimulan yan$ ramah lin$kun$an meru%akan %ilihan yan$ te%at. Udan$ &indu se%erti halnya crustaceae lainnya hanya memiliki res%on keke#alan non s%esi!ik, sehin$$a di%erlukan cara untuk men$induksi keke#alan udan$ terhada% kemun$kinanan seran$an %ato$en. Be#era%a

su#stansi diketahui mam%u menin$katkan res%on keke#alan se%erti +i%o%olisakarida dan -Blukan 6(ecom#es, /AA47. Untuk itu %erlu dilakukan %enelitian untuk menda%atkan >enis imunostimulan yan$ le#ih #aik dan mam%u untuk memacu dan men$o%timalkan res%on keke#alan non s%esi!ik homosit udan$. Untuk mence$ah ter>adinya %enyakit %ada ke$iatan #udidaya, saat ini sudah dikem#an$kan #e#era%a metode, diantaranya %ro#iotik atau %ersain$an antara !aktor-!aktor #iolo$is. -lternati! yan$ serin$ dilakukan adalah vaksinasi atau indikasi keke#alan. (elain vaksin >u$a dilakukan tindakan %em#erian imunostimulan #eru%a vitamin ". )itamin " meru%akan #ahan yan$ da%at menin$katkan kera$aan #enih yan$ da%at #er!un$si se#a$ai stimulan untuk sistem %ertahanan tu#uh non s%esi!ik sehin$$a meru%akan suatu kom%onen %entin$ untuk menin$katkan keke#alan non s%esi!ik 6(ecom#es, /AA47. (edan$kan vaksin adalah sus%ensi %ato$en hidu% yan$ sudah dilemahkan atau dimatikan, #a$ian dari %ato$en atau su#strat yan$ meru%akan %roduk %ato$en yan$ #ersi!at anti$enik, imuno$enik dan %rotekti! a%a#ila masuk ke dalam tu#uh akan meran$san$ tim#ulnya anti#ody 6a#7 yan$ menye#a#kan udan$ tahan terhada% %ato$en terse#ut 6Kamiso, /AA<7. -%likasi men$enai #e#era%a imunostimulan %ada #idan$ #udidaya %erairan masih #erada dalam taha% %en$em#an$an dan %enyem%urnaan. 9leh karena itu %enelitian ini dilakukan untuk menin$katkan daya tahan tu#uh #enih udan$ &indu 6Penaeus mono on7 terhada% seran$an %enyakit yan$ dise#a#kan oleh '((). u>uan dari %enelitian ini adalah untuk men$etahui %eranan yan$ ter#aik dari #e#era%a imunostimulan dalam menin$katkan (intasan #enur &indu 6Penaeus mono on, Fa#7 yan$ diu>i tantan$ den$an 'hite s%ote (yndrome virus 6'(()7. -da%un man!aatnya adalah dihara%kan da%at men>adi in!ormasi dasar #a$i masyarakat tentan$ imunostimulan yan$ ter#aik dalam menin$katkan sintasan #enur &indu 6 Penaeus mono on, Fa#7. M T+!I D , M+T.D+ P+,+(ITI ,

04

Vol.14.No.1.Th.2007

Peranan Imunostimulan Dalam Meningkatkan Sintasan Benur Win u

Penelitian ini dilaksanakan di +a#oratorium Patolo$i dan Penyakit Ikan Balai ,iset Budidaya -ir Payau Maros, (ula&esi (elatan. ,ancan$an %erco#aan yan$ dilakukan adalah ,ancan$an -cak +en$ka% 6,-+7 den$an 4 %erlakuan dan 5 ulan$an, sehin$$a terda%at /1 unit %erco#aan. -da%un %erlakuan terse#ut den$an #e#era%a imunostimulan, yaitu : Perlakuan - C Kontrol 6tan%a imunostimulan7. Perlakuan B C )itamin " den$an konsentrasi 2,28 %%m. Perlakuan " C )aksin "i!rio har"e#i yan$ telah dimatikan den$an !ormalin /;. Perlakuan * C vaksin 'hite s%ote syndrome virus Persiapan aha% %ersia%an meli%uti %en$adaan dan %ersia%an alat dan sarana yan$ #erhu#un$an den$an %enelitian. Benur yan$ di%er$unakan dalam %enelitian ini adalah P+ /0-12 yan$ di%eroleh dari %anti %em#enihan di Barru. Benur yan$ #aru datan$ di#eri !ormalin 122 %%m selama 52 menit kemudian dile%as dalam #ak !i#er untuk aklimatisasi terhada% suhu dan salinitas. *ua #elas sto%les yan$ telah disterilkan disusun secara acak dan diisi air se#anyak 1 liter kemudian dimasukkan 12 ekor #enur udan$ &indu ke dalam masin$-masin$ &adah. )itamin " dan )aksin Vi!rio har"e#i dan vaksin virus '(() dia%likasikan masin$-masin$ &adah %erco#aan %ada hari ke 2, 4 dan = kemudian %ada hari ke-/1 dilakukan diu>i tantan$ den$an men$$unakan #akteri 'hite s%ote (yndrome )irus 6'(()7, 4= >am setelah u>i tantan$, selan>utnya dihitun$ sintasan udan$. Pembuatan Vaksin )aksin virus di%eroleh dari he%ato%ankreas udan$ &indu yan$ secara mor!olo$is meme%unyai #intik %utih dise#a#kan oleh '(() yan$ di$erus hin$$a halus, kemudian dihomo$enkan, disentri!u$asi dan disarin$ den$an me$$unakan !ilter milli%ore 482 nm. Filtratnya kemudian dimatikan den$an !ormalin /; %ada suhu 4o" kemudian disentri!u$asi 8222 r%m selama /8-12 menit dan dicuci minimal 5 kali den$an laritan @a"l 2,=8 ; steril 6larutan !isiolo$is7. )aksin vi#rio di%eroleh dari kultur murni )i#rio harveyi dalam media cair 6nutrien #routh7, dimatikan den$an menam#ahkan !ormalin /; selam 14 >am %ada suhu 4 o", selan>utnya dicuci den$an @a"l 2,=8; steril melalui %roses sentri!u$asi.

Penentuan ("/0 Virus Untuk men$etahui tin$kat %ato$enitas virus '(() terhada% #enur &indu, maka dilakukan u>i +" 82 yan$ meli%uti: U>i Pendahuluan, U>i ini dilakukan untuk menda%atkan konsentrasi am#an$ atas 6+" /22 -14 >am7 adalah konsentrasi terendah dimana semua he&an u>i mati dalam &aktu eks%osure 14 >am dan am#an$ #a&ah 6+"2 D 4= >am7 adalah konsentrasi tertin$$i dimana semua he&an u>i hidu% dalam &aktu eks%osure 4= >am. U>i +an>utan, U>i ini dilakukan den$an men$$unakan A 6sem#ilan7 konsentrasi dianatara nilai am#an$ atas dan nilai am#an$ #a&ah. *eretan konsentrasi terse#ut ditentukan dalam interval lo$aritmik. (elan>utnya nilai +"82 di%eroleh den$an cara analisis %ro#it #erdasarkan tin$kat kematian %ada masin$-masin$ konsentrasi -1i Tantang Untuk men$etahui e!ektivitas imunostimulan yan$ telah di#erikan maka dilakukan u>i tantan$ %ada hari ke /1 den$an men$$unakan sus%ensi virus '(() konsentarsi +"82 6konsentrasi virus yan$ mematikan 82; udan$ u>i7 se#anyak /1 cc setia% sto%les Pengukuran Peubah Pen$amatan sintasan dilakukan den$an mem#andin$kan antara >umlah udan$ %ada a&al %enelitian dan >umlah udan$ yan$ hidu% %ada akhir %enelitian den$an men$$unakan rumus 6E!!endi, /A0A7 : @t (, C E /22 ; @o dimana : (, C (intasan 6tin$kat kelan$sun$an hidu%7 dalam %ersen 6;7. @t C Fumlah udan$ %ada akhir %enelitian 6ekor7. @o C Fumlah udan$ %ada a&al %enelitian 6ekor7. Untuk men$etahui %en$aruh %erlakuan terhada% sintasan udan$ u>i, >ika terda%at %er#edaan yan$ nyata, maka dilan>utkan den$an u>i #eda @yata erkecil 6?ana!iah, /AA07. *ata kualitas air dianalisa secara deskri%ti!. ) SI( D , P+MB ) S ,

08

Ilmiah

$urnal Protein

23

Sintasan (arva -dang Windu (Penaeus monodon Fab) ?asil %en$amatan %rosentase sintasan larva udan$ &indu 6Penaeus mono on Fa#7

setelah dilakukan u>i tantan$ den$an #akteri Vi!rio har"e# %ada >am ke 4= da%at dilihat %ada a#el /.

Tabel 23 !ataan Sintasan (arva -dang Windu (Panaeus monodon Fab) Setelah Diu1i tantang Dengan Virus WSSV pada 1am ke456 Perlakuan (7enis Imonostimulan) Sintasan (8) - C Kontrol 6tan%a imunostimulan 12,22 a B C )itamin " konsentrasi 2,28 %%m 5=,55# " C )aksin "i!rio har"e#i 4/,<< #c * C )aksin '(() 88,55c *ari a#el / dan Bam#ar 1, terlihat #ah&a sintasan #enur &indu 6Penaeus mono on Fa#7 tertin$$i di%eroleh %ada %erlakuan * 6%enam#ahan vaksin '(()7 yaitu se#esar 88,55;, disusul Perlakuan " 6%enam#ahan )aksin Vi!rio har"e#i7 se#esar 4/,<<;, kemudian %erlakuan B 6den$an %enam#ahan vitamin " den$an konsentrasi 2,28 %%m7 se#esar 5=,55; dan terakhir %erlakuan - 6tan%a imunostimulan7 se#esar 12 ;. ?asil analisis ra$am menun>ukkan #ah&a sintasan #enur &indu 6Penaeus mono on Fa#7 den$an %enam#ahan imonostimulan #er#eda san$at nyata 6P< 2,2/7, Iden$an kontrol, ini #erarti #ah&a e!ekti!itas imonostimulan mem#erikan %en$aruh yan$ kuat terhada% %enin$katan sistem keke#alan #enur &indu 6 Penaeus mono on Fa#7 untuk menekan mortalitas dari seran$an vitus &hite s%ote syndrome virus 6'(()7. ?asil u>i lan>ut B@ di%eroleh %erlakuan 6 an%a imunostimulan7, #er%en$aruh nyata 6P < 2,287 den$an %erlakuan B, dan san$at nyata 6P < 2,2/7 den$an %erlakuan " dan *. @amun %erlakuan B dan " serta %erlakuan " dan * tidak #er#eda 6P >2,287. in$$inya sintasan #enur &indu 6Penaeus mono on Fa#7 %ada %erlakuan vaksin &hite s%ote syndrome virus 6'(()7, hal ini dise#a#kan karena vaksin yan$ di#uat dari kultur murni virus &hite s%ote yan$ mam%u men$aktivasi lim!osit, demikian %ula %ada %erlakuan den$an %enam#ahan vaksin Vi!rio har"e#i yan$ >u$a di%eroleh dari kurtur murni Vi!rio har"e#i. -nti$en atau li%o%olisakarida di%eroleh dari kultur murni Vi!rio har"e#i #erasal dari dindin$ sel ne$ati! lim!osit yan$ teraktivasi #eru#ah men>adi sel dan sel B yan$ selan>utnya akan #erkem#an$ men>adi sel %lasma yan$ mam%u mem%roduksi anti#odi. (alah satu cara %enan$$ulan$an %enyakit adalah den$an imuno%ro!ilaksis yaitu menin$katkan sistem keke#alan tu#uh terhada% %enyakit, keke#alan terhada% %enyakit da%at di%acu den$an %em#erian imunostimulan termasuk vaksinasi dan vitamin 6-nderson, /AA17. Menurut -lday-Gan3 6/AA87, #ah&a udan$ memiliki sistem keke#alan tu#uh %romiti! di#andin$ den$an verte#rata. Udan$ tidak memiliki imuno$lo#in dan lim!osit dan hanya ter$antun$ %ada res%on in!lamasi. *alam hal ini, !a$ositosis memainkan %eranan utama dan dikatakan se#a$ai mekanisme %ertahanan seluler utama yan$ dilakukan oleh sel hyalin. Partikel-%artikel asin$ di!a$ositosis oleh haemosit dan dilum%uhkan dalam a$re$at-a$re$at nodular dari hyalin atau dienka%sulasi oleh sel. +e#ih lan>ut dikatakan #ah&a aktivits dari reaksi seluler ini #erhu#un$an den$an sistem oksidasi %ro!enol 6Pro-P97. Pro-P9 sistem disim%an dalam $ranula dari haemosit $ranular dan semi $ranulat dan dile%askan kedalam haemoli! >ika #ertemu den$an #enda asin$. Produk akhir dari reaksi en3imatis ini adalah melanin, melanin mem%unyai e!ek #iosidal, oleh karena itu %rose malanisasi serin$ di#aren$i den$an reaksi %ertahanan seluler. Pada %erlakuan B 6den$an %enam#ahan vitamin " den$an konsentrasi 2,28 %%m7 den$an sintasan 55,55; le#ih tin$$i dari %erlakuan - 6kontrol7 den$an sintasan 12;. -kiyama 6/AA17 menyatakan #ah&a %ada %rinsi%nya !un$si vitamin " untuk mem#antu

0<

Vol.14.No.1.Th.2007

Peranan Imunostimulan Dalam Meningkatkan Sintasan Benur Win u

menan$$ulan$i %en$aruh meru$ikan yan$ tim#ul aki#at stress karena lin$kun$an, men$uran$i kemun$kinan keracunan karena %encemaran air, mem#antu %ertahanan imun terhada% #ekteri dan mem#antu %em#entukan !ormasi kola$en. Pada %erlakuan - 6kontrol7 dimana tan%a %em#erian imunostimulan terlihat sintasan #enur &indu yan$ rendah %ada semua %erlakuan 612;7, karena ketidakmam%uan

mela&an seran$ virus '(() %ada saat u>i tantan$ sehin$$a #anyak #enur &indu yan$ mati. b3 %ualitas ir ?asil %en$amatan terhada% rataan kualitas air media %emeliharaan larva udan$ &indu yan$ dida%atkan selama %emeliharaan, ditam%ilkan %ada a#el 1.

Tabel 93 %isaran Data Pengamatan Beberapa Parameter %ualitas ir Media -1i !ataan )asil Pengukuran Parameter khir 'al B " D (uhu 6o"7 1A,/ 1A,1 1=,5 1A,5 1=,5 (alinitas 6oHoo7 1= 1A 1A 1= 1A P? =,2<= =,2< =,/1 =,18 =,12 @?4 6%%m7 2,=2< 2,=05 2,==A 2,=81 2,A28

(alinitas meru%akan salah satu %eu#ah kualitas air yan$ #er%en$aruh terhada% kehidu%an dan %ertum#uhan larva udan$ &indu. (alinitas media %emeliharaan yan$ dida%atkan selama %enelitian #erkisar 1= D 1A %%t yan$ masih #erada %ada #atas o%timal kehidu%an larva udan$ &indu. ?al ini se>alan den$an hasil temuan @urd>ana kk. 6/A==7, #ah&a untuk %ertum#uhan o%timal larva udan$ &indu memerlukan kisaran 1= D 51 %%t. (edan$kan (emeru dan -nna 6/AA17 #atas yan$ layak untuk %ertum#uhan larva udan$ &indu adalah /1 D 52 %%t. *era>at kemasaman 6%?7 media %emeliharaan larva udan$ &indu yan$ dida%atkan %ada semua %erlakuan selama %enelitian #erkisar =,2< D =,18, dimana #erada dalam #atas %? yan$ layak untuk kehidu%an udan$. Menurut *armadi dan Ismail 6/AA57, kisaran normal %? air untuk kehidu%an udan$ #ekisar antara 0,2 D =,<.
Untuk men>a$a kesta#ilan kehidu%an larva udan$ &indu selama %emeliharaan di#utuhkan suhu yan$ sta#il. Kisaran suhu media %emeliharaan larva udan$ &indu yan$ di%eroleh %ada setia% %erlakuan adalah 1=,5 D 1A,5 I", dimana suhu terse#ut masih mendukun$ larva udan$ &indu untuk hidu%

dan #erkem#an$. ?al senada dikemukakan oleh *armadi dan Ismail 6/AA57, #ah&a suhu %erairan yan$ #aik #a$i %ertum#uhan dan kehidu%an udan$ adalah 1A D 52 I" &alu%un udan$ masih da%at hidu% %ada suhu /= I" dan 5< I", namun udan$ sudah tidak akti!. (edan$kan Manik dan Mintard>o 6/A=57 menyatakan #ah&a larva udan$ &indu mem%unyai kisaran suhu o%timal #a$i %ertum#uhannya yaitu 1A D 5/ I". -monia dalam air terdiri dari dua #entuk, yaitu amoniak 6@?57 yan$ #ersi!at racun dan amonium 6@?47 yan$tidak #ersi!at racun, dimana amonia dihasilkan dari %erom#akan #ahan-#ahan or$anik. Berdasarkan hasil %en$amatan, kisaran amonium 6@?47 selama %enelitian adalah 2,=81 %%m D 2,A28 %%m. Menurut ?aryanti et al 6/AA17, kisaran amonium 6@?47 masih aman dalam media adalah le#ih kecil dari /, 8 %%m, kirasan ini masih layak dan tidak mem#ahayakan larva udan$ &indu. Berdasarkan hasil %en$amatan %arameter kualitas air, secara umum kualitas air media masih layak dan menun>an$ %ertum#uhan dan sintasan larva udan$ &indu. %+SIMP-( , D , S ! , %esimpulan /. Imonostimulan dari vaksin virus '(() mem#erikan sintasan tertin$$i %ada #enur

00

Ilmiah

$urnal Protein

&indu 6Penaeus mono on Fa#7, menyusul vaksin Vi!rio har"e#i, dan vitamin ". 1. Kualitas media lin$kun$an san$at mendukun$ kehidu%an #anur &indu 6Penaeus mono on Fa#7 Saran Perlu %enelitian le#ih lan>ut terhada% #e#era%a kom#inasi >enis imonostimulan dan %em#erian vaksin yan$ #erulan$ a$ar da%at menin$katkan sistem %ertahanan tu#uh %ada udan$ dalam u%aya menekan kamatian dari seran$an virus &hite s%ote symdrome virus 6'(()7 dan seran$an %enyalit lainnya D FT ! P-ST % /. -lday-(an3 )., /AA8. Te%hni%al &e'ort in Short (ourse on Shrim' Disease an )ealth Management* S'SN( + ,e"alin International In%.* in -sso%iation .ith International De"elo'ment Program o/ -ustralian 0ni"ersit# an (olleges* PT. ?as!rom *ian Konsultan, Makassar. -nderson, *.P.,/AA1. Disease o/ 1ishes. Book /1 : Fish Immunolo$y. Ed. By (.F. (nies3ko dan ?.,. -Eelrod, F?. Pu#., @e%ture "ity. -nonim, /AA<. Sistem &esirkulasi Pa a Tam!ak 0 ang* Ma>alah Primadona Perikanan, Edisi 9kto#er /AA4, Fakarta. "han$, P.(. and J.". 'an$. /AA1. In/e%tion o/ White S'ot S#n rome -sso%iation With non23%%lu e Ba%ulo"irus an Wil (rusta%ean in Tai.an. (IP 1A th -nnual Meetin$ and III rd International "ollo.ium o! Bacillus hurin$iensis 6-#strac7 *armadi dan - Ismail., /AA5. Tin4auan Be!era'a 1aktor Pen#e!a! 5egagalan 0saha Bu i a#a 0 ang i Tam!ak. *alam Prosidin$ (eminar (ehari ?asil Penelitian.

(u# Balai Perikanan Budidaya Pantai, Bo>one$oro D (eran$, "ile$on, // Maret /AA5. <. E!!endie, M.I., /A0A. Meto e Biologi Perikanan. Jayasan *e&i (ri. Bo$or, /11 ?al. ?aryanti, M. akano, (. Ismail, /AA1. Pengelolaan )at%her# 0 ang* hal 1< D 55. Prosedin$ emu Karya Ilmiah. *en%asar, 5D4 *esem#er /AA1, Bali. Kamiso, ?.@., /AA<. Meto e Pen%egahan )ama an Pen#ekit Ikan 5arantina Dengan Menggunakan Vaksin* Makalah isam'aikan 'a a seminar )ama an Pen#akit Ikan 5arantina. /5 *esem#er /AA<. "i%anas Bo$or. /= hal Manik, ,. dan K. Mintard>o, /A=5. 5olam I'ukan. Dalam Pe oman Pem!enihan 0 ang Penaei . *irektorat Fenderal Perikanan, *e%artemen Pertanian. Fakarta. @urd>ana, M.+.B., Martosudarmo dan B. (aleh, /A==. Pengelolaan Pem!enihan 0 ang Penaei . *irektorat Fenderal Perikanan, *e%artemen Pertanian. Fakarta. +o, ".F., F.?. +eu, ".?. "hen, (.E. Pen$. J. . "hen, Jen, ".?. ?uan$, ?.J. "hou, ".?. 'an$, and B.?. Kou. /AA<. Dete%tion o/ Ba%ulo"irus -ssosiatie With White s'ot S#n rome 6WSBV7 in Penaei Shrim's 0sing Pol#merase (hain &ea%tion. *is -.uat 9r$, 18 : /55-/44 (com#es, ".F. /AA4. 8nhan%ement o/ 1ish Phago%#te -%ti"it#. Fish and (hell!ish Immmunolo$y, 4 : 41/-45<. (umeru, (.U., dan (. -nna, /AA1. Pakan 0 ang Win u Penaeus mono on. Kanisius. Fakarta.

0.

=.

A.

1.

/2.

5.

//.

4.

/1.

8.

/5.

0=

Anda mungkin juga menyukai