Anda di halaman 1dari 37

REFERAT

INSIDENSI DAN KARAKTERISTIK KOLELITIASIS PASIEN RAWAT INAP RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO TAHUN 2005

Diajukan kepa a ! "# A$a% Se$&i"in'( Sp#)#

Di*u*un +%e, ! Muhammad Kurniawan 2000 031 0016

FAKULTAS KEDOKTERAN UNI-ERSITAS .UHA..ADI/AH /O0/AKARTA KEPANITERAAN KLINIK IL.U PEN/AKIT )EDAH RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO 2006

)A) I PENDAHULUAN
A# La1a" )e%akan' Insiden kolelitiasis atau batu kandung empedu di Amerika Serikat diperkirakan 20 juta orang yaitu pria!1 Insiden batu kandung empedu di Indonesia belum diketahui dengan pasti# karena belum ada penelitian! &anyak penderita batu kandung empedu tanpa gejala dan ditemukan se'ara kebetulan pada waktu dilakukan (oto polos abdomen# )S*# atau saat operasi untuk tujuan yang lain!2 +engan perkembangan peralatan dan teknik diagnosis yang baru )S* maka banyak penderita batu kandung empedu yang ditemukan se'ara dini sehingga dapat di'egah kemungkinan terjadinya komplikasi! Semakin 'anggihnya peralatan dan semakin kurang in,asi(nya tindakan pengobatan sangat mengurangi morbiditas dan moralitas! 1 &atu kandung empedu biasanya baru menimbulkan gejala dan keluhan bila batu menyumbat duktus sistikus atau duktus koledokus! -leh karena itu gambaran klinis penderita batu kandung empedu ber,ariasi dari yang berat atau jelas sampai yang ringan atau samar bahkan seringkali tanpa gejala .silent stone/!3 juta pria dan 1 juta wanita! "ada pemeriksaan 20 $ wanita dan % $ autopsy di Amerika# batu kandung empedu ditemukan pada

)A) II TINJAUAN PUSTAKA


A# EPIDE.IOLO0I 0iap tahun 00!000 kasus baru dari batu empedu ditemukan di Amerika Serikat! Kasus tersebut sebagian besar didapatkan di atas usia pubertas# sedangkan pada anak1anak jarang! -rang gemuk ternyata mempunyai resiko tiga kali lipat untuk menderita batu empedu! Insiden pada laki1laki dan wanita pada batu pigmen tidak terlalu banyak berbeda!2 A,ni Sali membuktikan bahwa diet tidak berpengaruh terhadap pembentukan batu# tetapi se'ara tidak langsung mempengaruhi jenis batu yang terbentuk! 3al ini disokong oleh peneliti dari 4epang yang menemukan bukti bahwa orang dengan diet berat biasanya menderita batu jenis kolesterol# sedangkan yang dietnya tetap biasanya menderita batu jenis pigmen! 5aktor keluarga juga berperan dimana bila keluarga menderita batu empedu kemungkinan untuk menderita penyakit tersebut dua kali lipat dari orang normal!2

)# ANATO.I

Kandung empedu . 6esi'a (ellea/ adalah kantong berbentuk buah pear yang terletak pada permukaan ,is'eral hepar! 6esi'a (ellea dibagi menjadi (undus# 'orpus dan 'ollum! 5undus berbentuk bulat dan biasanya menonjol dibawah pinggir in(erior hepar# dimana (undus berhubungan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung rawan 'osta I7 kanan! 8orpus bersentuhan dengan permukaan ,is'eral hati dan arahnya keatas# belakang dan kiri! 8ollum dilanjutkan sebagai duktus 'ysti'us yang berjalan dalam omentum minus untuk bersatu dengan sisi kanan du'tus hepati'us 'omunis membentuk duktus koledokus! "eritoneum mengelilingi (undus ,esi'a (ellea dengan sempurna menghubungkan 'orpus dan 'ollum dengan permukaan ,is'eral hati! "embuluh arteri kandung empedu adalah a! 'ysti'a# 'abang a! hepati'a kanan! 6! 'ysti'a mengalirkan darah lengsung kedalam ,ena porta! Sejumlah arteri yang sangat ke'il dan ,ena 9 ,ena juga berjalan antara hati dan kandung empedu! "embuluh lim(e berjalan menuju ke nodi lymphati'i 'ysti'ae yang terletak dekat 'ollum ,esi'a (ellea! +ari sini# pembuluh lim(e berjalan melalui nodi lymphati'i hepati'um sepanjang perjalanan a! hepati'a menuju ke nodi lymphati'i 'oelia'us! Sara( yang menuju kekandung empedu berasal dari ple:us 'oelia'us!

2# FISIOLO0I SALURAN E.PEDU 6esi'a (ellea berperan sebagai rese,oir empedu dengan kapasitas sekitar 0 ml! 6esi'a (ellea mempunya kemampuan memekatkan empedu! +an untuk membantu proses ini# mukosanya mempunyai lipatan 9 lipatan permanen yang satu

sama lain saling berhubungan! Sehingga permukaanya tampak seperti sarang tawon! Sel1 sel thorak yang membatasinya juga mempunyai banyak mikro,illi! ;mpedu dibentuk oleh sel1sel hati ditampung di dalam kanalikuli! Kemudian disalurkan ke duktus biliaris terminalis yang terletak di dalam septum interlobaris! Saluran ini kemudian keluar dari hati sebagai duktus hepatikus kanan dan kiri! Kemudian keduanya membentuk duktus biliaris komunis! "ada saluran ini sebelum men'apai doudenum terdapat 'abang ke kandung empedu yaitu duktus sistikus yang ber(ungsi sebagai tempat penyimpanan empedu sebelum disalurkan ke duodenum!6

D# PEN0OSON0AN KANDUN0 E.PEDU ;mpedu dialirkan sebagai akibat kontraksi dan pengosongan parsial kandung empedu! Mekanisme ini diawali dengan masuknya makanan berlemak kedalam duodenum! <emak menyebabkan pengeluaran hormon kolesistokinin dari mukosa duodenum# hormon kemudian masuk kedalam darah# menyebabkan kandung empedu =

berkontraksi! "ada saat yang sama# otot polos yang terletak pada ujung distal duktus 'oledokus dan ampula relaksasi# sehingga memungkinkan masuknya empedu yang kental ke dalam duodenum! *aram 9 garam empedu dalam 'airan empedu penting untuk emulsi(ikasi lemak dalam usus halus dan membantu pen'ernaan dan absorbsi lemak! "roses koordinasi kedua akti(itas ini disebabkan oleh dua hal yaitu > 3ormonal > ?at lemak yang terdapat pada makanan setelah sampai duodenum akan merangsang mukosa sehingga hormon 8hole'ystokinin akan terlepas! 3ormon ini yang paling besar peranannya dalam kontraksi kandung empedu! @eurogen > Stimulasi ,agal yang berhubungan dengan (ase 8ephalik dari sekresi 'airan lambung atau dengan re(leks intestino1intestinal akan menyebabkan kontraksi dari kandung empedu! Aangsangan langsung dari makanan yang masuk sampai ke duodenum dan mengenai Sphin'ter -ddi! Sehingga pada keadaan dimana kandung empedu lumpuh# 'airan empedu akan tetap keluar walaupun sedikit! "engosongan empedu yang lambat akibat gangguan neurologis maupun hormonal memegang peran penting dalam perkembangan inti batu! 1

E# KO.POSISI 2AIRAN E.PEDU Komposisi 8airan ;mpedu2 Komponen Air *aram ;mpedu &ilirubin Kolesterol Asam <emak <e'ithin ;lektrolit 1! *aram ;mpedu +ari 3ati B=# gm $ 1#1 gm $ 0#02 gm $ 0#1 gm $ 0#12 gm $ 0#02 gm $ 1 +ari Kandung ;mpedu B gm $ 6 gm $ 0#3 gm $ 0#3 9 0#B gm $ 0#3 9 1#2 gm $ 0#3 gm $ 1

Asam

empedu berasal dari kolesterol! Asam empedu dari hati ada dua

ma'am yaitu > Asam +eo:y'holat dan Asam 8holat! 5ungsi garam empedu adalah > Menurunkan tegangan permukaan dari partikel lemak yang terdapat dalam makanan# sehingga partikel lemak yang besar dapat dipe'ah menjadi partikel1 partikel ke'il untuk dapat di'erna lebih lanjut! Membantu absorbsi asam lemak# monogly'erid# kolesterol dan ,itamin yang larut dalam lemak!2 *aram empedu yang masuk ke dalam lumen usus oleh kerja kuman1 kuman usus dirubah menjadi deo:y'holat dan litho'holat! Sebagian besar .B0 $/ garam empedu dalam lumen usus akan diabsorbsi kembali oleh mukosa usus sedangkan sisanya akan dikeluarkan bersama (eses dalam bentuk litho'holat! Absorbsi garam empedu tersebut terjadi disegmen distal dari ilium! Sehingga bila ada gangguan pada daerah tersebut misalnya oleh karena radang atau reseksi maka absorbsi garam empedu akan terganggu!2 2! &ilirubin 3emoglobin yang terlepas dari eritrosit akan pe'ah menjadi heme dan globin! 3eme bersatu membentuk rantai dengan empat inti pyrole menjadi Sebagian bilirubin bebas diikat oleh Cat lain &ila terjadi peme'ahan sel darah bil,erdin yang segera berubah menjadi bilirubin bebas! ?at ini di dalam plasma terikat erat oleh albumin! .konjugasi/ yaitu %0 $ oleh glukuronide! banyak!2 F# PATO0ENESIS )ENTUKAN )ATU E.PEDU A,ni Sali tahun 1B%2 membagi batu empedu berdasarkan komponen yang terbesar yang terkandung di dalamnya! 3al ini sesuai dengan pembagian dari 0etsuo Maki tahun 1BB sebagai berikut > 1! &atu kolesterol dimana paling sedikit berupa sebagai > &atu Kolesterol Murni B 0 $ adalah kolesterol! Ini bisa

merah berlebihan misalnya pada malaria maka bilirubin yang terbentuk sangat

&atu Kombinasi &atu 8ampuran .Mi:ed Stone/

2! &atu bilirubin dimana garam bilirubin kadarnya paling banyak# kadar kolesterolnya paling banyak 2 $! &isa berupa sebagai > &atu 8a bilirubinat atau batu pigmen 'alsium &atu pigmen murni

3! &atu empedu lain yang jarang Sebagian ahli lain membagi batu empedu menjadi > &atu Kolesterol &atu 8ampuran .Mi:ed Stone/ &atu "igmen!3

&atu Kolesterol "embentukan batu Kolesterol melalui tiga (ase > a! 5ase Supersaturasi Kolesterol# phospolipid .le'ithin/ dan garam empedu adalah komponen yang tak larut dalam air! Ketiga Cat ini dalam perbandingan tertentu membentuk mi'elle yang mudah larut! +i dalam kandung empedu ketiganya dikonsentrasikan menjadi lima sampai tujuh kali lipat! "elarutan kolesterol tergantung dari rasio kolesterol terhadap le'ithin dan garam empedu# dalam keadaan normal antara 1 > 20 sampai 1 > 30! "ada keadaan supersaturasi dimana kolesterol akan relati( tinggi rasio ini bisa men'apai 1 > 13! "ada rasio seperti ini kolesterol akan mengendap!2 Kadar kolesterol akan relati( tinggi pada keadaan sebagai berikut > "eradangan dinding kandung empedu# absorbsi air# garam empedu dan le'ithin jauh lebih banyak! -rang1orang gemuk dimana sekresi kolesterol lebih tinggi sehingga terjadi supersaturasi! +iet tinggi kalori dan tinggi kolesterol .western diet/ "emakaian obat anti kolesterol sehingga mobilitas kolesterol jaringan tinggi!

10

"ool asam empedu dan sekresi asam empedu turun misalnya pada gangguan ileum terminale akibat peradangan atau reseksi .gangguan sirkulasi enterohepatik/! "emakaian tablet K& .estrogen/ sekresi kolesterol meningkat dan kadar 'henodeo:y'holat rendah# padahal 'henodeo:y'holat e(eknya melarutkan batu kolesterol dan menurunkan saturasi kolesterol! "enelitian lain menyatakan bahwa tablet K& pengaruhnya hanya sampai tiga tahun!2

b! 5ase "embentukan inti batu Inti batu yang terjadi pada (ase II bisa homogen atau heterogen! Inti batu heterogen bisa berasal dari garam empedu# 'al'ium bilirubinat atau sel1sel yang lepas pada peradangan! Inti batu yang homogen berasal dari kristal kolesterol sendiri yang menghadap karena perubahan rasio dengan asam empedu!1 '! 5ase "ertumbuhan batu menjadi besar! )ntuk menjadi batu# inti batu yang sudah terbentuk harus 'ukup waktu untuk bisa berkembang menjadi besar! "ada keadaan normal dimana kontraksi kandung empedu 'ukup kuat dan sirkulasi empedu normal# inti batu yang sudah terbentuk akan dipompa keluar ke dalam usus halus! &ila konstruksi kandung empedu lemah# kristal kolesterol yang terjadi akibat supersaturasi akan melekat pada inti batu tersebut!1 3al ini mudah terjadi pada penderita +iabetes Mellitus# kehamilan# pada pemberian total parental nutrisi yang lama# setelah operasi trunkal ,agotomi# karena pada keadaan tersebut kontraksi kandung empedu kurang baik! Sekresi mu'us yang berlebihan dari mukosa kandung empedu akan mengikat kristal kolesterol dan sukar dipompa keluar! 1 &atu bilirubinD&atu pigmen &atu bilirubin dibagi menjadi dua kelompok > a! b! &atu 8al'ium bilirubinat .batu in(eksi/ &atu pigmen murni .batu non in(eksi/ "embentukan batu bilirubin terdiri dari 2 (ase > 11

a! Saturasi bilirubin "ada keadaan non in(eksi# saturasi bilirubin terjadi karena peme'ahan eritrosit yang berlebihan# misalnya pada malaria dan penyakit Si'kle'ell! "ada keadaan in(eksi saturasi bilirubin terjadi karena kon,ersi konjugasi bilirubin menjadi unkonjugasi yang sukar larut! Kon,ersi terjadi glukuronidase yang dihasilkan glukuronidase!1 b! "embentukan inti batu "embentukan inti batu selain oleh garam1garam 'al'ium dan sel bisa juga oleh bakteri# bagian dari parasit dan telur 'a'ing! bahwa 0atsuo Maki melaporkan $ batu pigmen dengan inti telur atau bagian badan dari 'a'ing as'aris karena adanya enCim

oleh ;s'heri'hia 8oli! "ada keadaan

normal 'airan empedu mengandung glokaro 1#2 lakton yang menghambat kerja

lumbri'oides! Sedangkan 0ung dari 6ietnam mendapatkan =0 $ inti batu adalah dari 'a'ing tambang! 1

0# .ANIFESTASI KLINIS "enderita batu kandung empedu baru memberi keluhan bila batu tersebut bermigrasi menyumbat duktus sistikus atau duktus koledokus# sehingga gambaran klinisnya ber,ariasi dari yang tanpa gejala .asimptomatik/# ringan sampai berat karena adanya komplikasi!3 +ijumpai nyeri di daerah hipokondrium kanan# yang kadang1kadang disertai kolik bilier yang timbul menetapDkonstan! Aasa nyeri kadang1kadang dijalarkan sampai di daerah subkapula disertai nausea# ,omitus dan dyspepsia# (latulen dan lain1 lain! "ada pemeriksaan (isik didapatkan nyeri tekan hipokondrium kanan# dapat teraba pembesaran kandung empedu dan tanda Murphy positi(! +apat juga timbul ikterus! Ikterus dijumpai pada 20 $ kasus# umumnya derajat ringan .bilirubin E 2#0 mgDdl/! Apabila kadar bilirubin tinggi# perlu dipikirkan adanya batu di saluran empedu ekstra hepati'!1 Kolik bilier merupakan keluhan utama pada sebagian besar pasien! @yeri ,iseral ini berasal dari spasmetonik akibat obstruksi transient duktus sistikus oleh

12

batu! +engan istilah kolik bilier tersirat pengertian bahwa mukosa kandung empedu tidak memperlihatkan in(lamasi akut! Kolik bilier biasanya timbul malam hari atau dini hari# berlangsung lama antara 30 9 60 menit# menetap# dan nyeri terutama timbul di daerah epigastrium! @yeri dapat menjalar ke abdomen kanan# ke pundak# punggung# jarang ke abdomen kiri dan dapat menyerupai angina pektoris! Kolik bilier harus dibedakan dengan gejala dispepsia yang merupakan gejala umum pada banyak pasien dengan atau tanpa kolelitiasis! +iagnosis dan pengelolaan yang baik dan tepat dapat men'egah terjadinya komplikasi yang berat! Komplikasi dari batu kandung empedu antara lain kolesistitis akut# kolesistitis kronis# koledokolitiasis# pankreatitis# kolangitis# sirosis bilier sekunder# ileus batu empedu# abses hepatik dan peritonitis karena per(orasi kandung empedu! Komplikasi tersebut akan mempersulit penanganannya dan dapat berakibat (atal!1 Sebagian besar .B0 9 B $/ kasus kolesititis akut disertai kolelitiasis dan keadaan ini timbul akibat obstruksi duktus sistikus yang menyebabkan peradangan organ tersebut! = "asien dengan kolesistitis kronik biasanya mempunyai kolelitiasis dan telah sering mengalami serangan kolik bilier atau kolesistitis akut! penyakit lain seperti koledo kolitiasis# panleneatitis dan kolongitis! = &atu kandung empedu dapat migrasi masuk ke duktus koledokus melalui duktus sistikus .koledokolitiasis sekunder/ atau batu empedu dapat juga terbentuk di dalam saluran empedu .koledokolitiasis primer/! "erjalanan penyakit koledokolitiasis sangat ber,ariasi dan sulit diramalkan yaitu mulai dari tanpa gejala sampai dengan timbulnya ikterus obstrukti( yang nyata! % &atu saluran empedu .&S;/ ke'il dapat masuk ke duodenum spontan tanpa menimbulkan gejala atau menyebabkan obstruksi temporer di ampula ,ateri sehingga timbul pankreatitis akut dan lalu masuk ke duodenum .gallstone pan'reatitis/! &S; yang tidak keluar spontan akan tetap berada dalam saluran empedu dan dapat Keadaan ini menyebabkan penebalan dan (ibrosis kandung empedu dan pada 1 $ pasien disertai

13

membesar! *ambaran klinis koledokolitiasis didominasi penyulitnya seperti ikterus obstrukti(# kolangitis dan pankreatitis!%

12

H# DIA0NOSIS +iagnosis pasti dilakukan dengan pemeriksaan radiologi 1! "emeriksaan <aboratorium 0idak ada pemeriksaan yang spesi(ik untuk batu kandung empedu# ke'uali bila terjadi komplikasi kolesistitis akut bisa didapatkan leukositosis# kenaikan kadar bilirubin darah dan (os(atase alkali! 2! 5oto "olos Abdomen

Kurang lebih 10 $ dari batu kandung empedu bersi(at radio opak sehingga terlihat pada (oto polos abdomen! 3! Kolesistogra(i 5oto dengan pemberian kontras baik oral maupun intra,ena diharapkan batu yang tembus sinar akan terlihat! 4ika kandung empedu tidak ter,isualisasikan sebaiknya dilakukan pemeriksaan ulang dengan dosis ganda Cat kontras! *oldberg dan kawan1kawan menyatakan bahwa reliabilitas pemeriksaan kolesistogra(i oral dalam mengindenti(ikasikan batu kandung empedu kurang lebih = $! &ila kadar bilirubin serum lebih dari 3 mg$ kolesistogra(i tidak dikerjakan karena Cat kontras tidak diekskresi ke saluran empedu!

2! )ltra Sonogra(i 16

"enggunaan

)S*

dalam

mendeteksi

batu

di

saluran

empedu

sensiti,itasnya sampai B% $ dan spesi(itas B=#= $!

Keuntungan lain dari

pemeriksaan 'ara ini adalah mudah dikerjakan# aman karena tidak in(asi( dan tidak perlu persiapan khusus! +itambah pula bahwa )S* dapat dilakukan pada penderita yang sakit berat# alergi kontras# wanita hamil dan tidak tergantung pada keadaan (aal hati! +itinjau dari berbagai segi keuntungannya# )gandi menganjurkan agar pemeriksaan )S* dipakai sebagai langkah pemeriksaan awal! +engan pemeriksaan ini bisa ditentukan lokasi dari batu tersebut# ada tidaknya radang akut# besar batu# jumlah batu# ukuran kandung empedu# tebal dinding# ukuran 8&+ .8ommon &ile +u't/ dan jika ada batu intraduktal!

! 0omogra(i Komputer 1=

Keunggulan 0omogra(i Komputer adalah dengan memperoleh potongan obyek gambar suara se'ara menyeluruh tanpa tumpang tindih dengan organ lain! Karena mahalnya biaya pemeriksaan# maka alat ini bukan merupakan pilihan utama! I# PEN0ELOLAAN KOLELITIASIS A# TINDAKAN OPERATIF 1! Kolesistektomi 0erapi terbanyak pada penderita batu kandung empedu adalah dengan operasi! Kolesistektomi dengan atau tanpa eksplorasi duktus komunis tetap merupakan tindakan pengobatan untuk penderita dengan batu empedu simptomatik! "embedahan untuk batu empedu tanpa gejala masih diperdebatkan# banyak ahli menganjurkan terapi konser,ati(! Sebagian ahli lainnya berpendapat lain mengingat Fsilent stoneG akhirnya akan menimbulkan gejala1gejala bahkan komplikasi# maka mereka sepakat bahwa pembedahan adalah pengobatan yang paling tepat yaitu kolesistektomi e(ekti( dan berlaku pada setiap kasus batu kandung empedu kalau keadaan umum penderita baik! Indikasi kolesistektomi sebagai berikut > Adanya keluhan bilier apabila mengganggu atau semakin sering atau berat! Adanya komplikasi atau pernah ada komplikasi batu kandung empedu! Adanya penyakit lain yang mempermudah timbulnya komplikasi misalnya +iabetes Mellitus# kandung empedu yang tidak tampak pada (oto kontras dan sebagainya!

1%

2! Kolesistostomi &eberapa ahli bedah menganjurkan kolesistostomi dan dekompresi 'abang1'abang saluran empedu sebagai tindakan awal pilihan pada penderita kolesistitis dengan resiko tinggi yang mungkin tidak dapat diatasi kolesistektomi dini! Indikasi dari kolesistostomi adalah o Keadaan umum sangat buruk misalnya karena sepsis# dan o "enderita yang berumur lanjut# karena ada penyakit lain yang berat yang menyertai# kesulitan teknik operasi dan o 0ersangka adanya pankreatitis! Kerugian dari kolesistostomi mungkin terselipnya batu sehingga sukar dikeluarkan dan kemungkinan besar terjadinya batu lagi kalau tidak diikuti dengan kolesistektomi!

1B

)# TINDAKAN NON OPERATIF 1! 0erapi +isolusi "enggunaan garam empedu yaitu asam 8henodeodeo:y'holat .8+8A/ yang mampu melarutkan batu kolesterol in,itro# se'ara in,i,o telah dimulai sejak 1B=3 di klinik Mayo# Amerika Serikat juga dapat berhasil# hanya tidak dijelaskan terjadinya kekambuhan! "engobatan
1

dengan asam empedu ini dengan sukses melarutkan

sempurna batu pada sekitar 60 $ penderita yang diobati dengan 8+8A oral dalam dosis 10 9 1 mgDkg berat badan per hari selama 6 sampai 22 bulan! "enghentian pengobatan 8+8A setelah batu larut sering timbul rekurensi kolelitiasis! "emberian 8+8A dibutuhkan syarat tertentu yaitu > Hanita hamil "enyakit hati yang kronis Kolik empedu berat atau berulang1ulang Kandung empedu yang tidak ber(ungsi!
1

;(ek samping pengobatan 8+8A yang terlalu lama menimbulkan kerusakan jaringan hati# terjadi peningkatan transaminase serum# nausea dan diare! Asam )rsodio:y'holat .)+8A/ merupakan alternati( lain yang dapat diterima dan tidak mengakibatkan diare atau gangguan (ungsi hati namun harganya lebih mahal! "ada saat ini pemakaiannya adalah kombinasi antara 8+8A dan )+8A# masing1masing dengan dosis =# mgDkg berat badanDhari! +ianjurkan dosis terbesar pada sore hari karena kejenuhan 'airan empedu akan kolesterol men'apai pun'aknya pada malam hari!
1

Mekanisme kerja dari 8+8A adalah menghambat kerja dari enCim 3M* Ko1 reduktase sehingga mengurangi sintesis dan ekskresi kolesterol ke dalam empedu! Kekurangan lain dari terapi disolusi ini selain harganya mahal juga memerlukan waktu yang lama serta tidak selalu berhasil! 1 2! ;:tra'orporeal Sho'k Ha,e <ithotripsi .;SH</ ;SH< merupakan litotripsi untuk batu empedu dimana dasar terapinya adalah disintegrasi batu dengan gelombang kejut sehingga menjadi partikel 20

yang lebih ke'il!

"eme'ahan batu menjadi partikel ke'il bertujuan agar

kelarutannya dalam asam empedu menjadi meningkat serta pengeluarannya melalui duktus sistikus dengan kontraksi kandung empedu juga menjadi lebih mudah!
1

Setelah terapi ;SH< kemudian dilanjutkan dengan terapi disolusi untuk membantu melarutkan batu kolesterol! Kombinasi dari terapi ini agar berhasil baik harus memenuhi beberapa kriteria mengingat (aktor e(ekti(itas dan keamanannya! 1! Kriteria Muni'h > 0erdapat riwayat akibat batu tersebut .simptomatik/! "enderita tidak sedang hamil! &atu radiolusen 0idak ada obstruksi dari saluran empedu 0idak terdapat jaringan paru pada jalur transmisi gelombang kejut ke arah batu! 2! Kriteria +ublin > Aiwayat keluhan batu empedu &atu radiolusen &atu radioopak dengan diameter kurang dari 3 'm untuk batu tunggal atau bila multiple diameter total kurang dari 3 'm dengan jumlah maksimal 3! 5ungsi konsentrasi dan kontraksi kandung empedu baik! 1 0erapi ;SH< sangatlah menguntungkan bila dipandang dari sudut penderita karena dapat dilakukan se'ara rawat jalan# sehingga tidak mengganggu akti(itas penderita! +emikian juga halnya dengan pembiusan dan tindakan pembedahan yang umumnya ditakutkan penderita dapat dihindarkan! @amun tidak semua penderita dapat dilakukan terapi ini karena hanya dilakukan pada kasus selekti(! +i samping itu penderita harus menjalankan diet ketat# waktu pengobatan lama dan memerlukan biaya yang tidak sedikit# serta dapat timbul rekurensi setelah pengobatan

21

dihentikan! 5aal hati yang baik juga merupakan salah satu syarat bentuk terapi gabungan ini # karena gangguan (aal hati akan diperberat dengan pemberian asam empedu dalam jangka panjang! ;SH< dapat dikatakan sangat aman serta selekti( dan tidak in(asi( namun dalam kenyataannya masih terdapat beberapa komplikasi yang dapat terjadi misalnya rasa sakit di hipokondrium kanan# kolik bilier# pankreatitis# ikterus# pendarahan subkapsuler hati# penebalan dinding dan atropi kandung empedu! 2 2# DIETETIK "rinsip perawatan dieteti' pada penderita batu kandung empedu adalah memberi istirahat pada kandung empedu dan mengurangi rasa sakit# juga untuk memperke'il kemungkinan batu memasuki duktus sistikus! +i samping itu untuk memberi makanan se'ukupnya untuk memelihara berat badan dan keseimbangan 'airan tubuh! 1 "embatasan kalori juga perlu dilakukan karena pada umumnya batu kandung empedu tergolong juga ke dalam penderita obesitas! &ahan makanan yang dapat menyebabkan gangguan pen'ernaan makanan juga harus dihindarkan!3 Kadang1kadang penderita batu kandung empedu sering menderita konstipasi# maka diet dengan menggunakan buah1buahan dan sayuran yang tidak mengeluarkan gas akan sangat membantu! Syarat1syarat diet pada penyakit kandung empedu yaitu > Aendah lemak dan lemak diberikan dalam bentuk yang mudah di'erna! 8ukup kalori# protein dan hidrat arang! &ila terlalu gemuk jumlah kalori dikurangi! 8ukup mineral dan ,itamin# terutama ,itamin yang larut dalam lemak! 0inggi 'airan untuk men'egah dehidrasi! Makanan yang tidak merangsang! 1

22

)A) III .ETODE PENELITIAN A# Su&3ek Pene%i1ian &ahan penelitian diambil dari data sekunder pada 'atatan rekam medik mulai tanggal 1 4anuari 200 sampai dengan tanggal 31 +esember 200 yaitu semua pasien yang masuk di bangsal AS)+ Saras 3usada dengan diagnosis kolelitiasis! )# Ran4an'an Pene%i1ian "enelitian merupakan penelitian non eksperimental retrospekti( yang dilakukan dengan meneliti data sekunder pada 'atatan medik mulai tanggal 1 4anuari 200 sampai dengan tanggal 31 +esember 200 ! +ari tiap 'atatan medik# data dipindahkan di dalam (ormulir yang telah disiapkan dan data yang dikumpulkan meliputi > 1! Angka Kejadian Kasus Kolelitiasis +ihitung berdasarkan jumlah kasus kolelitiasis yang masuk di bangsal AS)+ Saras 3usada# terhitung mulai tanggal 1 4anuari 200 +esember 200 ! 2! 3! 4enis Kelamin 4enis kelamin dikelompokkan menjadi laki1laki dan perempuan! )mur pasien )mur pasien dikelompokkan dalam kelompok umur kurang dari 30 tahun# 30 sampai 3B tahun# 20 sampai 2B tahun# 0 sampai B tahun#dan kelompok umur lebih dari 60 tahun! 2! 0ingkat "endidikan 0ingkat pendidikan dikelompokkan dalam S+# SM"# SMA# dan "erguruan 0inggi ! Status "asien +ibagi menjadi pasien yang menggunakan (asilitas kartu 4"S# kartu ASK;S# maupun pasien umum! sampai dengan 31

23

6!

Keluhan )tama +ibagi menjadi keluhan utama berupa nyeri pada perut bagian kanan atas# perut terasa panas dan penuh# nyeri pinggang kanan dan keluhan lain!

=! %! B!

"emeriksaan "enunjang +iagnosis +ibagi menjadi pemeriksaan dengan (oto polos abdomen dan )S* abdomen "enanganan +ibagi menjadi penanganan se'ara konser,ati(# dan dengan tindakan operati(! -ut'ome +ibagi dalam pasien dinyatakan diperbolehkan rawat jalan# pasien A"S# serta pasien meninggal dunia!

22

)A) IHASIL DAN PE.)AHASAN A# An'ka Keja ian +ari pengumpulan data penderita di bangsal .rawat inap/ yang masuk dengan diagnosis kolelitiasis diperoleh bahwa angka kejadian kasus kolelitiasis terhitung mulai 1 4anuari 200 sampai dengan 31 +esember 200 adalah 12 kasus! "ada penelitian ini# data rekam medis yang bisa diperoleh sebanyak 10 dari 12 kasus dikarenakan pengumpulan data rekam medik tidak terpusat pada satu lokasi antara bagian rekam medik# depo dan bangsal itu sendiri! )# Jeni* Ke%a$in 0abel 1! 4enis Kelamin <aki1laki "erempuan

4umlah Kasus

"resentase 0$ 0$

+ari tabel diatas dapat diketahui bahwa kejadian kasus kolelitiasis di AS)+ Saras 3usada "urworejo pada tahun 200 menunjukkan antara jenis kelamin laki1 laki dan perempuan tidak menunjukkan perbedaan yang berarti# hal ini terlihat pada laki1laki maupun perempuan menunjukkan perbandingan yang sama yaitu 0 $! 3al ini sesuai dengan dasar teori yang menyebutkan insiden pada laki1laki dan wanita pada batu empedu tidak terlalu banyak berbeda!

5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Laki5Laki Pe"e$puan Ju$%a, Ka*u*

2# U$u" 0abel 2! )mur .0ahun/ E 30 tahun 31 9 3B 20 9 2B 09 B I60 tahun 0otal 4umlah Kasus 1 0 1 3 10 "resentase 10 $ 0$ 10 $ 20 $ 0$ 100 $

26

5 8#5 8 7#5 7 2#5 2 6#5 6 0#5 0

Ju$%a, Ka*u*

9 70 1a,un

70 5 7:

80 5 8:

50 5 5:

; <0 1a,un

Sesuai dengan kepustakaan bahwa kolelitiasis lebih sering terjadi pada usia tua dan jarang terjadi pada usia muda# hal ini sering dihubungkan juga dengan (aktor diet yang menyatakan bahwa akibat adanya diet tinggi kolesterol akan mempengaruhi timbulnya batu empedu!

D# Tin'ka1 Pen i ikan 0abel 3! 0ingkat "endidikan S+ 5 SM" SMA 8 "erguruan 0inggi 4umlah Kasus 2 2 1 10 "resentase 20 $ 20 $ 0$ 10 $ 100$

7 2 6 0

0otal

Ju$%a, Ka*u*

SD

S.P

2= S.A

Pe"'u"uan Tin''i

+ari tabel dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan pasien umumnya merata! 3al ini akan berpengaruh pada ber,ariasinya tingkat pengetahuan pasien mengenai pengertian# (aktor penyebab# gejala1gejala# serta pen'egahan dan penatalaksanaan dari penyakit kolelitiasis yang akhirnya akan berpengaruh langsung pada angka kejadian kolelitiasis! E# S1a1u* Pa*ien 0abel 2! Status "asien "asien 4"S "asien ASK;S "asien )mum 0otal 4umlah Kasus 1 2 10 "resentase 10 $ 0$ 20 $ 100 $

2%

JPS 60=

U$u$ 80= ASKES 50=

+ari tabel dapat diketahui bahwa hanya sebagian ke'il pasien sebanyak 1 pasien .10 $/ yang menggunakan (asilitas 4"S# sisanya merupakan pasien ASK;S sebanyak pasien . 0 $/ dan 2 pasien merupakan pasien )mum .20 $/!

F# Ke%u,an U1a$a 0abel ! Keluhan )tama @yeri perut sebelah kanan atas "erut terasa perih dan penuh @yeri pinggang sebelah kanan 0otal 4umlah Kasus = 2 1 10 "resentase =0 $ 20 $ 10 $ 100 $

2B

> < 5 8 7 2 6 0 N 3e"i pe"u1 kanan a1a* Pe"u1 pana* an N 3e"i pin''an' penu, kanan

Ju$%a, Ka*u*

Keluhan utama yang terbanyak yang disampaikan penderita kolelitiasis yang datang adalah nyeri perut sebelah kanan atas! <ihat tabel # yaitu sebanyak = kasus .=0 $/# kemudian dilanjutkan dengan keluhan perut terasa panas dan penuh 2 kasus .20 $/# keluhan nyeri pada pinggang sebelah kanan sebanyak 1 kasus .20 $/!

0# Pe$e"ik*aan Penunjan' Dia'n+*1ik 0abel 6! "emeriksaan "enunjang 5oto "olos Abdomen )S* Abdomen 0otal 4umlah Kasus 2 % 10 "resentase 20 $ %0 $ 100 $

30

8 7 6 5 4 3 2 1 0 F+1+ p+%+* a& +$en US0 a& +$en Ju$%a, Ka*u*

+ari penelitian dapat diketahui bahwa untuk menegakkan diagnosis kolelitiasis diperlukan pemeriksaan penunjang untuk membantu diagnosis! +ari keseluruhan sebanyak 2 pasien .20 $/ dilakukan pemeriksaan (oto polos abdomen dan didapatkan gambaran terdapat batu radioopak pada empedunya! Sedangkan sebanyak % pasien .%0 $/ dilakukan pemeriksaan )S* abdomen untuk mengetahui adanya batu empedu dan kemungkinan1kemungkinan kelainan lain yang menyertai! 3al ini sesuai dengan teori yang menyatakan sekitar 10 $ dari batu kandung empedu bersi(at radio opak sehingga terlihat pada (oto polos abdomen! "enggunaan )S* dalam mendeteksi batu di saluran empedu Keuntungan lain dari sensiti,itasnya sampai B% $ dan spesi(itas B=#= $!

pemeriksaan 'ara ini adalah mudah dikerjakan# aman karena tidak in(asi( dan tidak perlu persiapan khusus! +itambah pula bahwa )S* dapat dilakukan pada penderita yang sakit berat# alergi kontras# wanita hamil dan tidak tergantung pada keadaan (aal hati! +engan pemeriksaan ini bisa ditentukan lokasi dari batu tersebut# ada tidaknya radang akut# besar batu# jumlah batu# ukuran kandung empedu# tebal dinding# ukuran 8&+ .Common Bile Duct/ dan jika ada batu intraduktal!

H# Penan'anan 31

+ari seluruh penderita yang masuk dengan diagnosis kolelitiasis selama tahun 200 # ditunjukkan pada tabel = sebagai berikut# 0abel =! "enanganan Konser,ati( -perati( +irujuk ke AS "ropinsi 0otal 4umlah Kasus = 2 1 10 "resentase =0$ 20 $ 10 $ 100 $

> < 5 8 7 2 6 0 K+n*e"?a1i@ Ope"a1i@ Di"ujuk ke RSS

Ju$%a, Ka*u*

"enanganan yang dilakukan adalah tindakan konser,ati( sebanyak = pasien .=0 $/ tindakan konser,ati( ini dilakukan dengan pemberian obat1obat yang bersi(at mengurangi keluhan1keluhan yang dirasakan oleh pasien serta untuk men'egah adanya komplikasi in(eksi yang tidak diinginkan dengan pemberian antibiotik! "enanganan dengan tindakan operati( dilakukan pada 2

32

pasien .20 $/ yaitu dengan tindakan kolesistektomi! Kolesistektomi merupakan tindakan pilihan untuk penderita dengan batu empedu simptomatik! Kolesistektomi diindikasikan untuk kasus1kasus dengan Adanya keluhan bilier apabila mengganggu atau semakin sering atau semakin berat# adanya komplikasi atau pernah ada komplikasi batu kandung empedu# adanya penyakit lain yang mempermudah timbulnya komplikasi misalnya +iabetes Mellitus# kandung empedu yang tidak tampak pada (oto kontras dan sebagainya! "asien yang dirujuk ke AS propinsi sebanyak 1 kasus .10 $/# hal ini dikarenakan pertimbangan keadaan pasien dengan komplikasi1komplikasi kolelitiasis yang menyertai sehingga diperlukan pengobatan dan tindakan dengan sarana peralatan dan sumber daya manusia yang lebih lengkap di Aumah Sakit Aujukan!

I# Ou14+$e 0abel %! -ut'ome Aawat 4alan "asien A"S Meninggal +unia 0otal 4umlah Kasus % 2 0 10 "resentase %0 $ 20 $ 0$ 100$

33

A > < 5 8 7 2 6 0 RaBa1 Ja%an Pa*ien APS .enin''a% Dunia +ari out'ome# dapat dilihat bahwa pasien diperbolehkan untuk menjalani rawat jalan setelah menjalani rawat inap di AS)+ Saras 3usada "urworejo sebanyak % pasien .%0 $/! "asien yang meminta untuk pulang dari rumah sakit atas permintaan sendiri sebanyak 2 pasien .20 $/# dan tidak ada pasien kolelitiasis yang meninggal selama menjalani rawat inap di AS)+ Saras 3usada "urworejo selama tahun 200 ! Ju$%a, Ka*u*

32

)A) KESI.PULAN DAN SARAN A# Ke*i$pu%an &erdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di AS)+ Saras 3usada "urworejo dapat disimpulkan bahwa> 1! +ari hasil dan pembahasan# dapat disimpulkan bahwa kasus kolelitiasis yang dirawat inap di bangsal AS)+ Saras 3usada "urworejo selama tahun 200 adalah sebanyak 12 kasus 2! +istribusi angka kejadian kolelitiasis sama pada masing1masing jenis kelamin yaitu sebanyak 0 $ baik pada laki1laki maupun pada perempuan! 3! 0erbanyak dijumpai pada penderita dengan kelompok usia I 60 tahun yaitu pasien . 0 $/# 01 B tahun sebanyak 30 $# usia 2012B tahun sebanyak 10 $# dan E 30 tahun sebanyak 1 pasien! 2! 0ingkat pendidikan pasien S+ sebanyak 2 pasien .20 $/# SM" sebanyak 2 pasien .20 $/# SMA pasien . 0 $/# serta perguruan tinggi 10 $! ! "asien dengan menggunakan (asilitas 4"S sebanyak 1 pasien .10 $/# ASK;S pasien . 0 $/# dan pasien umum sebanyak 20 $! 6! Keluhan utama yang paling banyak dialami adalah nyeri pada perut sebelah kanan atas yaitu = kasus .=0 $/# perut terasa panas dan penuh 2 pasien .20 $/# dan keluhan lain berupa nyeri pada pinggang kanan dialami 1 pasien .10 $/! =! "emeriksaan penunjang diagnostik menggunakan (oto polos abdomen pada 2 kasus .20 $/# dan )S* abdomen pada % kasus .%0 $/! %! "enanganan kajadian kolelitiasis terbanyak adalah dengan tindakan konser,ati( sebanyak = pasien .=0 $/# tindakan operati( berupa kolesistektomi pada 2 pasien .20 $/ dan dirujuk ke Aumah Sakit "ropinsi pada 1 pasien .10 $/! B! -ut'ome pasien rawat inap kolelitiasis terbanyak diperbolehkan rawat jalan pada %0 $ pasien# pasien pulang atas permintaan sendiri sebanyak 2 kasus .20 $/# serta tidak ada pasien yang meninggal dunia selama menjalani rawat inap!

)# Sa"an Saran1saran yang dapat disampaikan penulis berkaitan dengan penelitian tentang kolelitiasis ini adalah> 1! Sebagai rumah sakit pendidikan sebaiknya 'atatan medik diisi dengan selengkap1 lengkapnya mulai dari mulai dari identitas# keluhan pasien# pemeriksaan (isik# pemeriksaan penunjang# diagnosis# terapi dan out come serta perkembangan pasien# semua tindakan1tindakan yang dilakukan terhadap pasien serta data penunjang lainnya! 2! Sebaiknya dilakukan penataaan dan penempatan data rekam medis pada satu tempat yang terpusat untuk menghindari terjadinya data rekam medis yang hilang atau ter'e'er! 3! +ianjurkan agar pasien banyak mengkonsumsi sayur1sayuran dan buah1buahan serta menghindari makanan yang banyak mengandung kolesterol serta rajin berolahraga uantuk men'egah terjadinya kolelitiasis! 2! "erlu diadakannya penelitian yang mendalam tentang kolelitiasis dengan 'akupan data dan ,ariabel yang lebih banyak lagi!

36

DAFTAR PUSTAKA
1! 8! +e,id# 4r! Sabiston .1BB2/# Sistem ;mpedu# Sars M*# < 4ohn 8ameron# +alam Buku Ajar Bedah# ;disi 2# hal 121# "enerbit ;*8# 4akarta! 2! <ee Sp# Selijima 4# *allstone# In > Jamanda 0# Alpers +3# -wying 8# "owel +H# Sil,erstein 5;# eds! 0e:t book o( gastro enterology! @ew Jork > 4!&! <ippin'ot 8omeK 1BB1 > B2 > 1BB6 9 %2! 3! <esmana# <!A# 1BB # &atu ;mpedu# +alam @oer! S# &uku Ajar Ilmu "enyakit +alam# 4ilid I ed 3# hal 3%0 9 %3# &alai "enerbit 5K )II# 4akarta! 2! Mansjoer A! etal# 1BBB! Kapita Selekta Kedokteran! 4ilid I# ;d!3! hal "enerbit Media Aes'ulapius# 5K)I# 4akarta! ! Aeksoprodjo S! 1BB ! Ikterus dalam bedah# +alam Ahmadsyah I# Kumpulan Kuliah Ilmu &edah# hal =1 9 ==# &ina Aupa Aksara# 4akarta! 6! Ai'hard S! Snell# 2002# Anatomi klinik# edisi 3# bag! 1# hal 26 9 266# "enerbit ;*8# 4akarta! =! Sjamsuhidajat A# Him de jong# 1BB=! KolelitiasisK &uku Ajar Ilmu &edah# ;d Ae,isi# hal! =6= 9 =33# "enerbit &uku Kedokteran# ;*8# 4akarta! %! Sherlo'k! S# +ooley 4! +isease o( the <i,er and &iliary Sistem B th! ed! <ondon > &la'kwell S'ienti(i' "ubli'ation# 1BB3! 101 12!

3=

Anda mungkin juga menyukai