Hem of Ilia
Hem of Ilia
Pendahuluan
Hemofilia adalah suatu penyakit perdarahan akibat kekurangan faktor pembekuan
darah berupa sifat ketidakmampuan darah untuk membeku yang diturunkan (herediter).
Meskipun hemofilia merupakan penyakit herediter tetapi sekitar 20-30% pasien tidak
memiliki riwayat keluarga dengan gangguan pembekuan darah, sehingga diduga terjadi
mutasi spontan akibat lingkungan endogen ataupun eksogen.
Jika orang normal mengalami luka, darahnya akan segera membeku dalam waktu 5-7
menit, sedangkan penderita hemofilia darahnya baru akan membeku antara 50 menit hingga 2
jam, sehingga dapat mengakibatkan kematian karena kehabisan darah (fatal).
Hemofilia disebabkan oleh gen resesif yang tertaut seks pada kromosom X (Xh). Gen
F VIII dan F IX terletak pada kromosom X serta bersifat resesif , maka penyakit ini dibawa
oleh perempuan (karier) dan bermanifestasi klinis pada laki-laki ; dapat bermanifestasi klinis
pada perempuan bila kedua kromosom X pada perempuan terdapat kelainan (Xh Xh) . Gen H
menyebabkan sifat normal pada darah dan gen h menyebabkan hemofilia. Genotipe penderita
hemofilia :
– Perempuan Xh Xh
– Laki-laki Xh Y
Klasifikasi
Klasifikasi hemofilia berdasarkan kadar/aktivitas faktor pembekuan (faktor VIII dan
faktor IX) dalam plasma. Kadar faktor pembekuan normal sekitar 0,5-1,5 U/dL (50-150%) ,
diluar daripada itu digolongkan kepada hemofilia berat, sedang dan ringan.
Berat Sedang Ringan
Aktivitas F VIII/F < 0,01 (<1) 0,01-0,05(1-5) >0,05(>5)
IX- U/ml (%)
Frekuensi Hemofilia 70 15 15
A(%)
Frekuensi Hemofilia 50 30 20
B(%)
Usia awitan <=1thn 1-2thn >2thn
Gejala neonatus Sering PCB Sering PCB Tak pernah PCB
Kejadian ICH Jarana ICB Jarana sekali ICB
Perdarahan otot/sendi Tanpa trauma Trauma ringan Trauma cukup kuat
Perdarahan SSP Resiko tinggi Resiko sedang Jarang
Perdarahan post Sering dan fatal Butuh bebat Pada operasi besar
operasi
Sampai saat ini dikenal 2 macam hemofilia yang diturunkan secara sex-linked recessive
yaitu;
• Hemofilia A (Hemofilia Klasik)
Penderita tidak memiliki faktor pembeku darah yang disebut FAH (Faktor Anti
Hemofilia) atau Faktor VIII
Gambaran Klinis
Bayi dapat menderita pendarahan pasca sirkumsisi atau mengalami pendarahan sendi dan
jaringan lunak serta memar yang berlebihan pada saat mereka mulai aktif. Hemarthrosis yang
berulang yang terasa nyeri dan hematom otot mendominasi perjalanan penyakit pada pasien
yang sakit berat dan jika tidak diobati dengan baik, dapat menyebabkan deformitas sendi
yang progresif dan kecacatan. Hematuria dan pendarahan saluran cerna yang spontan juga
dapat terjadi. Keparahan klinis penyakit berkorelasi dengan beratnya defisiensi factor VIII.
Pendarahan intraserebral lebih sering terjadi daripada populasi umum dan merupakan
penyebab kematian yang penting pada pasien dengan penyakit berat.
Pseudotumor hemofilia dapat terjadi pada tulang panjang, pelvis, serta jari-jari tangan dan
kaki. Penyakit ini terjadi akibat pendarahan subperiosteum berulang dengan destruksi tulang,
pembentukkan tulang baru, pelebaran tulang, dan fraktur patologik.
Pengobatan
Episode pendarahan diobati dengan terapi penggantian factor VIII dan pendarahan spontan
biasanya terkendali bila kadar factor VIII pasien meningkat di atas 20% dari normal. DDAVP
(desmopresia) memberi cara alternatif untuk meningkatkan kadar factor VIII plasma pada
penderita hemofilia yang lebih ringan. DDAVP juga dapat diberikan pernasal, cara ini telah
digunakan sebagai pengobatan segera untuk hemofilia ringan setelah kecelakaan atau
pendarahan
Pengobatan Profilaxis
Meningkatnya ketersediaan factor VIII yang dapat disimpan di kulkas di rumah telah dan
mengubah pengobatan hemofilia secara dramatis. Kemajuan ini tlah mengurangi angka
kejadian hemarthrosis yang menyebabkan cacat dan perlunya penanganan rawat inap.
Terdapat perbedaan pendapat mengenai perlunya pengobatan profilaxis teratur dengan factor
VIII sebagai usa untuk mencegah terjadinya episode perdarahan. Penderita hemofilia
dianjurkan untuk menjalani perawatan gigi yang teratur. Dengan pengobatan modern ,
penderita hemofilia dapat menjadi hampir normal tetapi harus menghindari aktivitas seperti
olahraga dengan kontak tubuh.
Terapi Gen
Untuk mencegah sebagian besar mortalitas dan morbiditas akibat defisiensi faktorVIII atau
factor IX hanya perlu mempertahankan kadar factor >1% sehingga terdapat ketertarikan pada
terapi berdasarkan gen dan saat ini sedang dilakukan uji klinis
Inhibitor
Salah satu komplikasi hemofilia yang paling serius adalah terbentuknya antibodi atau
inhibitor terhadap factor VIII yang diinfuskan. Imunosupresi telah digunakan dalam usa
mengurangi pembentukkan antibodi. Konsentrat factor VIII babi, factor VIIa recombinan dan
konsentrat kompleks protrombin aktif ( juga dikenal sebagai FEIBA-factor eight inhibitor
bypassing activity [ aktivitas pintas inhibitor factor VIII] ) dapat berguna dalam pengobatan
episode pendarahan.
Hemofilia B
Hemofilia B dikenal sebagai penyakit Christmast yang dikarenakan defisiensi factor IX.
Faktor IX dikode oleh gen yang terletak dekat gen untuk factor VIII dekat ujung lengan
panjang lengan. Insidensinya seperlima dari insidensi hemofili A. Waktu paruh biologis yang
lebih panjang menyebabkan infuse tidak harus diberikan sesering konsentrat factor VIII pada
hemofili A.
Hasil pemeriksaan laboratorium
Uji-uji berikut ini memberi hasil yang abnormal:
1. APTT
2. Pemeriksaan factor pembekuan IX
Pada hemofili A ,masa pendarahan dan PT memberi hasil yang normal.
Faktor IX adalah faktor pembekuan yang dibentuk di hati dan memerlukan vitamin K untuk
proses pembuatannya. Jika tidak tersedia cukup vitamin K atau ada antagonis vitamin K,
maka yang terbentuk adalah protein yang mirip F IX tetapi tidak dapat berfungsi. Gen yang
mengatur sintesis F IX juga terletak pada kromosom X. Faktor IX berfungsi pada jalur
intrinsik system koagulasi yaitu mengaktifkan faktor X menjadi Xa (lihat skema koagulasi).
Nilai rujukan aktivitas F IX berkisar antara 50 – 150%. Aktivitas F IX yang rendah bisa
dijumpai pada hemofilia B, defisiensi vitamin K, pemberian antikoagulan oral dan penyakit
hati.
Hemofili A Hemofili B
Pewarisan Terkait jenis kelamin Terkait jenis kelamin
Lokasi utama pendarahan Otot, sendi, pasca trauma Otot, sendi, pasca trauma
atau pasca operasi atau pasca operasi
Jumlah trombosis Normal Normal
Masa Pendarahan Normal Normal
Masa Protrombin Normal Normal
Masa Tromboplastin Parcial Memanjang Memanjang
Factor VIII Rendah Normal