Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEBIDANAN

PADA An "A" USIA 7 TAHUN DENGAN FEBRIS DI DESA JEJEL KEC. NGIMBANG KAB. LAMONGAN

Dosen Pembimbing : 1. SUMIASIH, S. ST, S. Psi 2. KHUSNUL NIKMAH, S. ST

Di Susun Oleh : DIAH FATMAWATI NIM : 121110005

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN TAHUN AJARAN 2013 2014

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang mana telah melimpahkan Rahmat, Taufik, serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Asuhan Kebidanan Komunitas Pada An. A Usia 7 tahun dengan FEBRIS. Asuhan Kebidanan ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Praktik Kerja Lapangan di Desa Jejel Kec. Ngimbang Kab. Lamongan yang dilakukan Mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan Universitas Islam Lamongan. Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih setinggitingginya kepada : 1. 2. 3. Bapak Jain selaku Kepala Desa Jejel Kec.Ngimbang, Kab.Lamongan. Ibu Aminatul Khutobah, S.ST selaku Bidan Desa Jejel Kec.Ngimbang, Kab.Lamongan. Ibu Eka Sarofah Ningsih, S.ST, M.Mkes selaku Kepala Program Studi DIII Kebidanan Universitas Islam Lamongan 4. Ibu Sumiasih, S.ST S.Psi selaku Dosen pembimbing PKL Program Studi DIII Kebidanan Universitas Islam Lamongan. 5. Ibu Ida Susila, S.ST selaku Dosen wali semester V (Lima) Program Studi DIII Kebidanan Universitas Islam Lamongan. Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Untuk itu kritik dan saran dari berBagai pihak sangat penulis harapkan guna parbaikan dan kekurangan yang ada. Semoga maKalah ini bermanfaat bagi para pembaca emumnya dan bagi penulis khususnya.

Lalgngan, Agustus 2013

Penulis

BAB 1 PENDAHULUAJ
LATAR BELAKANG Febpis (Demam) adalah meningkatnya temperatur tubuh secara abnoRmal, manusia a`alah makhluk yang dapat mmpertahankan suhu tubuh walaupun suhu disekitarnya berubah, artinya suhu tubuh relative3tetap 37 C, pengaturan suhu tubuh ada di susunan raraf pusat yaitu "sel poi.t" hipotalamus, dimana terjadinya

keseimbafgan antar! pembentukan dan pengeluaran panas. Pada mekaniSme tubuh alamiah, demam yang terjadi dalam diri manusia bermanfaat sebagai proses imun. PAda proses ini, terjadi pelepasan interleukin-1 yang akan mdngaktifkan sel T. suhu tinggi ( demAm ) juga b%rfungsi

meningkatkan3keaatifan ( kerja ) sel T dan B terhadap Organisme pathogEn. Namun konsekuejsi demam secara umum timbul segera setelah pembangkitan demaM (peningkatan suhe). Perubahan anatomis kulit dan metabolisme menimbulk!n kknsekuensa barupa gangguan keseimbangan cairan tubth( peningkatan mdtabolisme, juga peningkatan kadar sisa letabolisme, SeLain itu, pada keadaan tertentu demam dapat mengaktifkan jejang.

1.1.TUJUAN 1.2.1. Tujuaf Umum Selama Praktek Kerja Lapangan diharapkan mahasiswa dapat mengalbil pengalaman yang Berhabga dAri kegiatan tersebut. Dengan melakukan Asuhan Kebidanan kepada kl)ej sesuai dengan teori yang ada dan kenyataan sehingga dAlam pdmbuatan makalah @suh`n Kebidanan dapaT berlangsung dengan bAik. 1.2.2. Tu*uan Khusus 1) Melakukan pengkajian data yang di dapat dari data sunjektif dan objekpif 2) Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan. 3) Mengantisi`asi masalah yang $apat terjada dan cara penanganannya 4) Ide

tifikasi kebuduhan dan tindakan segera. 5) Melakukan IntervefsI 6) Melakukan Imp,ementasi. 7) Mengdvaluasi

1.2.RUANG LINGKUP Dalam Asuhan Kebidanan Komunitas hni membahas teftang Asu`af KebIdanan dengan Febris.

1.3.PELAKSALAAN Pengumpulan data di laksanakan di Ds. Hejel Dsn. Jejel Kec. NgImbang Kab. Lamongan yang di laksAnakan pada tancGal 19 Agustus 2013 09 S%ptember 2013.

BAB 2 TINJAUAN PUSDAKA


2.1 DEFINISI abn/rmah. (Asuhan Keperawatan anak, 2006:) 1. Febris adadah suhu tub5h yang debih tinggi daripada normal. (Kamus Kedokdeban,:) 2. FEbri3 adalah suatu keadaaN saat suHu badan melebihi 370C y`ng disebabk`n ol%h peniakit atau peradangan. Anak yang memiliki suhu tingei karena suhu tinggi berkEpanjangan dapat menyeba"jan sawan. Febr)s yanf melebihi 3 hari mungkin merupakan malaria atau penyakit yaNg disebabkan gleh n9amuk lainnya. (www.Gokfle Febris,Com) 3. Demam adalah keaDaan ketika suhu tubuh meningkat melebihi suhu tubuh normal. Disamping itu terdapat beberap! istilah lain yang sering diguna+an, yaitu: pireksia atau febris. Apabila suhu tubuh mencapaI sekitar 4C. (www.google Febras.com) Febris (Demam) adalah mefingkatnya temperatur pubuh secara

2.2 ETIOLOGI Demam dapat disebabaan gajgguan otak Atau akibat bahan toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan efek perangsangan terhad!p pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam disebut phrogej. Zat pirogen hni dapat berupa protein, pecahan protEin, dan zat lain, terutAma toksin polisakarida, yang dilepaq oleh bakteri toksik atat pirogen yang dihasilkan dari degenerasi jarIngan pu"uh dapat eenyebabkan demam selama keadaan sakit. Adapun penyebab yang tersering dari febris pada anak anak adalah 1. 2. 3. 4. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) Otitis media inusipis BronkhiOlitis

5. 6. 7. 8. 9.

Pneumonia PharingitIs Abses gigi Gigi vastnmatitis Gastroenteritis

10. Pyelonefritis 11. Maningitis 12. Bakterimia 13. Re!ksi immu.e 14. Neoplasma 15. Osteo myelitis

2.3 PATOFISIOLOGI 1. Manusia adalah makhluk yang dapat mmpertahankan suhu tubuh walaupun suhu disekitarnya berubah, artinya suhu tubuh relative tetap 37 C, pengaturan suhu tubuh ada di susunan saraf pusat yaitu "sel point" hipotalamus, dimana terjadinya

keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. 2. Mekanisme demam dimulai dengan timbulnya reaksi tubuh terhadap pirogen. Pada mekanisme ini, bakteri atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit darah, makrofag jaringan, dan limfosit pembunuh bergranula besar. Seluruh sel ini selanjutnya mencerna hasil pemecahan bakteri dan melepaskan zat interleukin-1 ke dalam cairan tubuh, yang disebut juga zat pirogen leukosit atau pirogen endogen. Interleukin-1 ketika sampai di hipotalamus akan menimbulkan demam dengan cara meningkatkan temperature tubuh dalam waktu 8 10 menit. Interleukin-1 juga menginduksi pembentukan prostaglandin, terutama prostaglandin E2, atau zat yang mirip dengan zat ini, yang selanjutnya bekerja di hipotalamus untuk membangkitkan reaksi demam. 3. Ditempat dingin pembentukan panas bertambah dan pengeluaran panas berkurang, sebaliknya ditempat panas pengeluaran panas akan ditingkatkan. Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan sel point tetapi ada peninggian suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan. 4. Exofagus dan pirogen (bakteri, virus, komplek antigen antibody) akan menstimulasi sel host inflamasi (magrofag sel DMN) yang memproduksi endogenus pyrogen (EPS) interleukin I sebagai protot typical EB EPS menyebabkan endothelium hypothalamus meningkatkan prostaglandin anterior dengan memproduksi peningkatan sel point mekanisme tubuh secara fisiologis mengalami (vasokonstriksi) perifer menggigil dan perilaku ingin berpakaian tebal atau memakai selimut dan minum air hangat.

2.4 TANDA DAN GEJALA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Demam Temperatur 38,4 C 40 C Menggigil Berkeringat Gelisah atau lathergy Tidak ada nafsu makan Nadi dan pernafasan cepat Petechie

2.5 KOMPLIKASI 1. Kejang 2. Resiko persistens bakteremia 3. Resiko meningitis 4. Resiko kearah keseriusan penxakit

2.6 DIAGNOSIS 1. Pemeriksaan fisik 2. Laboratorium (pemeriksaan darah rutin, kultur urine, kultur darah) 3. Lumbal fUngsi

2.7 PENATALAKSANAAN

Bila anak mdngalami demam( maka hal y`ng dapat dilakukan adalah sebagai berikut 8 1. Kenakan pakaian yang tipis pada anak, dan han9a gun`kan seprai atau selimut tipis pada tempat tidur. Pakaian dan sedimut yang beblapis-lapir hanya akan menyebabkan panas terperangkap sert` dapat manyebabkan suhu badan faik. 2. Bari anak baniak8minum. Anak-anak menjadi lebih mudah dehidrasi pada waktu menderita panas. Minum air membuat mereka merasa lebih baik dan mencegah dehidrasi. 3. Beri anak banyak istirahat, agar produksi panas yang diproduksi tubuh seminimal mungkin. 4. kompres di beberapa bagian tubuh, seperti ketiak, lipatan paha, leher belakang. 5. Beri obat penurun panas seperti paracetamol, asetaminofen Adapun obat obatan yang lain adalah : 1. Antipiretik 2. Antibiotik intra vena sesuai program 3. Hindri kompres alcohol dan air es 4. Hindari penggunaan aspirin karena potensial Reve's syndrome

BAB 3 TINJAUAN KASUS


ASUHAN KEBIDANAN PADA An "A" USIA 7 TAHUN DENGAN FEBRIS DI DS. JEJEL DSN. JEJEL KEC. NGIMBANG KAB. LAMONGAN

3.1. PENGKAJIAN DATA Tanggal : 23 Agustus 2013 A. Data Subyektif 1) Identitas Jam : 19.00 WIB Di : Desa Jejel

Nama Anak Tanggal Lahir Umur Jenis Kelamin Alamat

: An "A" : 13 06 2007 : 7 th : Laki laki : Dsn. Jejel Ds. Jejel Kec. Ngimbang Kab. Lamongan

Nama Ibu Umur Agama Pendidikan Suku/Bangsa Pekerjaan Alamat

: Ny "F" : 29 th : Islam : SMA : Jawa/indonesia : Tani : Dsn. Jejel Ds. Jejel Kec. Ngimbang Kab. Lamongan

Nama Ayah Umur Agama Pendidikan Suku/Bangsa Pekerjaan Alamat

: Tn "S" : 30 th : Islam : SMA : Jawa/IND : Tani : Dsn. Jejel Ds. Jejel Kec. Ngimbang Kab. Lamongan

2) Keluhan Utama Ibu mengatakan anaknya batuk dan panas sudah 2 hari yang lalu, anak susah tidur dan nafsu makannya menurun.

3) Riwayat Penyakit Sekarang Ibu mengatakan bahwa saat putranya demam, ibu langsung membawa putranya ke bidan dimana kondisi putranya saat itu lemah.

4) Riwayat Penyakit Yang Lalu Ibu mengatakan bahwa anaknya pernah sakit demam, batuk dan flu biasa dan tidak pernah dirawat di Rumah Sakit.

5) Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular (Hepatitis, HIV), penyakit menurun (DM, Hypertensi), penyakit menahun (Asma, jantung).

6) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu

1. Riwayat Prenatal Ibu mengatakan bahwa pada saat hamil, beliau tidak pernah menderita penyakit DM, Asma, Hypertensi dll. Saat hamil, ibu dalan kondisi yang sehat dan rutin periksa kehamilannya 1 bulan sekali dan mendapatkan imunisasi TT 2 kali. 2. Riwayat Natal Ibu mengatakan melahirkan putranya dengan usia kehamilan 9 bulan di BPS bidan Siti mujazanah Amd.keb , ibu dan bayi dalam keadaan sehat dengan berat badan bayi 3300 gr. 3. Riwayat Postnatal Ibu mengatakan saat masa nifas, kondisinya beserta bayinya dalam keadaan yang baik. ASI saja diberikan sampai pada umur 3 bulan kemudian setelah itu diberikan ASI disertai dengan makanan pendamping dan imunisasi lengkap di ikuti di posyandu. 7) Pola Kebiasaan Sehari Hari 1. Pola Nutrisi Sebelum sakit : Makan 3x/hr dengan porsi sedang (nasi, lauk, sayur, buah) dan minum 2-3 gelas air putih sehari serta minum susu jika anak menginginkan. Selama sakit : Makan 2x/hr setengah porsi (nasi, lauk, sayur, buah) dan minum 2 gelas air putih sehari serta minum susu jika anak menginginkan. 2. Pola Eliminasi Sebelum sakit : BAK 4-5x/hr warna kuning jernih, bau khas. BAB 1x/hr konsistensi lembek. Selama sakit : BAK 6-7x/hr warna kuning jernih, bau khas. BAB 3-4x/hr konsistensi lembek. 3. Pola Aktivitas Sebelum sakit : Sehari-hari anak bermain dengan keluarga dan temannya. Selama sakit : Anak sering menangis dan rewel serta minta digendong ibunya. 4. Pola Personal Hygiene Sebelum sakit : Mandi 2x/hr, keramas 2 hari sekali, ganti baju dan pakaian dalam tiap selesai mandi. Selama sakit : Mandi diseka ibunya dengan air hangat 2x/hr, ganti baju 2x/hr.

5.

Pola Istirahat Sebelum sakit : Tidur siang 2 jam/hr dari jam 13.00 sampai jam 15.00 WIB dan tidur malam 8 jam/hr dari jam 21.00 sampai jam 05.00 WIB. Selama sakit : Dari jam 13.00 sampai jam 15.00 WIB dan tidur malam 8 jam/hr dari jam 21.00 sampai jam 05.00 WIB.

8) Data Psikososial Ibu mengatakan hubungan anak dengan ayah, ibu dan anggota keluarga yang lain baik.

9) Data Sosial Budaya Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada pantangan dalam hal makanan ataupun minuman.

B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Fisik Umum 1) Keadaan Umum Kesadaran Postur Tubuh : Lemah : Composmentis : Tegap (agak lemas)

Cara Berjalan Normal : Normal Raut wajah : Sedih

2) Tanda-tanda Vital Suhu Nadi Respirasi 3) Antropometri TB BB sebelum sakit BB selama sakit LILA : 75 cm : 22 kg : 20 kg : 12 cm : 38,5oC : 130 x/menit : 24 x/menit

2. Pemeriksaan Fisik Khusus 1) Inspeksi Kepala : Rambut hitam, lebat dan tidak rontok, kulit kepala bersih, tidak berketombe, agak rontok.

Muka Mata

: Simetris, bersih, warna kulit kemerahan. : Simetris antara kanan kiri, konjungtiva merah muda, seclera putih.

Hidung Mulut

: Simetris, bersih, tidak ada secret yang keluar. : Simetris, bersih, bibir agak kering, tidak ada gigi berlubang, tidak terjadi epulis, tidak ada stomatitis. : Simetris antara kanan kiri, bersih, tidak ada cairan serumen.

Telinga

Leher

: Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid maupun vena jugularis.

Dada Abdoment Genetalia Anus

: Simetris, bersih, tidak terdapat tarikan interkosta. : Bersih, tidak ada asites, bentuk perut agak buncit. : Bersih : Bersih, tidak terdapat haemoroid maupun varises.

Ekstremitas : Tangan : simetris Simetris antara kanan-kiri, bersih, pergerakan aktif (bebas). Kaki : simetris antara kanan-kiri, bersih , pergerakan aktif (bebas).

2) Palpasi Leher : Tidak terjadi pembesaran kelenjar thyroid maupun vena jugularis Ketiak Abdomen : Tidak terdapat pembesaran kelenjar lymfe : Tidak terdapat nyeri tekan, kandung kemih kosong (tidak ada tahanan kandung kemih) Ekstremitas : Tangan Kaki : Tidak oedem : Tidak oedem

3) Auskultasi Dada : Tidak ada bunyi ronchi, wheezing maupun stridor, irama jantung regular. Abdomen : Terdapat bunyi bising usus

4) Perkusi Tidak dilakukan

3. Pemeriksaan Penunjang Tidak dilakukan

4. Kesimpulan An "A" usia 7 tahun dengan Febris selama 2 hari.

3.2. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN Dx Ds : An "A" dengan Febris : Ibu mengatkan anaknya batuk dan panas sudah 2 hari yang lalu, anak susah tidur dan nafsu makannya menurun. DO : 1. Keadaan Umum : Lemah 2. Tanda-tanda Vital Suhu Nadi Respirasi 3. Antropometri TB : 75 cm : 38,5 oC : 130x/menit : 24x/menit

BB Sebelum sakit : 25 kg BB Selama Sakit : 23 kg LILA Masalah : 1. Gangguan Nutrisi 2. Gangguan Istirahat Kebutuhan : Memberikan HE pada ibu mengenai : 1. Pola nutrisi 2. Pola Istirahat Dimana hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi anak yang tidak baik (demam dan batuk) : 12 cm

3.3. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL Tidak ada 3.4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Tidak ada

3.5. INTERVENSI Tanggal Dx Tujuan : 23 Agustus 2013 : An "A" dengan Febris. : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 30 menit diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami dan juga dapat menjelaskan apa yang telah disampaikan oleh petugas kesehatan serta keadaan umum anak baik dan tidak terjadi komplikasi. Jam : 19.10 WIB

Kriteria

: 1. Ibu dapat mengerti dan memahami apa yang telah dijelaskan oleh petugas kesehatan 1) Ibu dapat menjelaskan kembali apa yang telah disampaikan oleh petugas kesehatan. 2) K/U anak baik Suhu RR N :37,5 C :15-30 x/m : 100 x/m

3) Tidak terjadi komplikasi.

Intervensi : 1. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi anak saat ini. R/ Dengan menjelaskan kondisi anak saat ini kepada ibu dan keluarga maka ibu dan keluarga mengetahui baik dan buruknya kondisi anak saat ini. 2. Jelaskan pada ibu dan keluarga cara pemenuhan kebutuhan nutrisi R/ Dengan dijelaskannya pada ibu dan keluarga cara pemenuhan kebutuhan nutrisi maka diharapkan kebutuhan nutrisi anak dapat terpenuhi 3. Anjurkan pada ibu dan keluarga untuk mengompres anak dengan air biasa. R/ Dengan dianjurkannya pada ibu dan keluarga untuk mengompres anak dengan air biasa diharapkan suhu tubuh menurun. 4. Beri terapi obat R/ memperbaiki kondisi anak secara adekuat 5. Anjurkan ibu untuk control ulang jika kondisi anak masih lemah ataupun lebih buruk. R/ Dengan dianjurkannya ibu untuk melakukan control ulang ke bidan maka diharapkan kondisi anak dapat membaik. 6. Lakukan pendokumentasian pada buku KMS anak R/ bukti setelah melakukan tindakan.

3.6. IMPLEMENTASI Tanggal : 23 Agustus 2013 Jam : 19.10 WIB

1.

Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi anak saat ini dimana kondisi anak masih lemah dikarenakan anak demam.

2.

Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak dengan cara memberikan makan dan minum sedikit sedikit tapi sering.

3.

Menganjurkan pada ibu dan keluarga untuk memberikan kompres dengan air hangat pada kening atau salah sati dari ketiak atau pada salah satu dari lipatan paha.

4.

Memberikan terapi obat Paracetamol 3 x 250 mg

5.

Mengajurkan ibu untuk control ulang jika dalam 3 hari ini kondisi anak masih lemah ataupun belum membaik, dikarenakan dapat terjadi beberapa macam komplikasi, diantaranya adalah : 1)kemungkinan DHF (DBD) 2) Faringitis (Radang pada saluran pernafasan) 3)InfluensaDll

6.

Lakukan pendokumentasian pada buku KMS anak sebagai bukti setelah melakukan tindakan.

3.7. EVALUASI Tanggal Dx S : 23 Agustus 2013 : Anak "A" dengan Febris : Ibu mengatakan sudah mengerti dan memahami dengan apa yang telah dijelaskan oleh petugas kesehatan serta ibu mampu mengulang penjelasan dari petugas. O : Ibu mampu mengulang penyuluhan tentang bagaimana cara mengompres anak serta cara pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak. A P : An "A" usia 7 tahun dengan Febris selama 2 hari,masalah belum teratasi. : Anjurkan ibu untuk control ulang jika dalam 3 hari ini kondisi anak masih lemah ataupun belum membaik. Jam : 19.25 WIB

BAB 4 PENUTUP
4.1.KESIMPULAN Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada seorang An "A" dengan Febris, yang meliputi : data subyektif dan data obyektif serta pemeriksaan fisik secara umum dan

khusus. Sehingga kita bisa melakukan perencanaan tindakan serta melakukan tindakan kepada pasien secara tepat dan benar.

4.2.KRITIK DAN SARAN Kami menyadari bahwa dalam pembuatan Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga saya pribadi meminta saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Asuhan Kebidanan yang saya buat pada kesempatan yang lain. Semoga Asuhan Kebidanan ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya sebagai mahasiswa dan bagi para pembaca pada umumnya. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
1. Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternala dan Neontal : YBP SP. 2. Manuaba, Ida Bagus GDE. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC 3. Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal : YBP SP. 4. www.googgle febris.com

LEMAR PENGESAHAN Asuhan Kebidanan ini di buat dalam rangka Praktek Kerja Lapangan di Desa Jejel Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan yang telah dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2013 sampai 09 september 2013.

Mahasiswa Praktek,

RIFATUN NADHIROH NIM.121110022

Mengetahui Bidan Desa Dosen Pembimbing

AMINATUL KHUTOBAH, S. ST

SUMIASIH, S. ST, S.Psi

Kepala Program Studi D III Kebidanan

Hj. EKA SAROFAH NINGSIH, S. ST M. MKes

Anda mungkin juga menyukai