Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TAKE HOME TEORI KEBIJAKAN PUBLIK

TAHAP TAHAP PROSES KEBIJAKAN PUBLIK


NAMA DOSEN PEMBIMBING : Drs. Rusdiono, M.Si

NAMA MAHASISWA NIM JURUSAN

: TENGKU RADIAN SAPUTRA : E12112005 : ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013

PENGATURAN AGENDA ( AGENDA SETTING ) 1. Masalah persepsi ( agenda setting ) Persepsi adalah suatau proses yang di tempuh individu individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar member makna kepada lingkungan. Namun apa yang merupakan persepsi seseorang dapat berbeda dari kenyataan objektf.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu : a. Peliku persepsi : penafsiran seseorang individu pada suatu objek yang dilihat akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik nya pribadinya sendiri, diantara sikap, motif, kepentingan atau umat, pengalaman masa lalu dan pengharapan. Kebutuhan atau motif yang tidak dipuaskan akan merangsang individu dan mempunyai pengaruh yang kuat pada persepsi mereka. Contoh, seperti seorang tikus rias akan lebih memperhatikan kesempurnaan riasan orang dari pada seorng tukang masak, seorang yang disibukan dengan masalah pribadi akan sult mencurahkan perhatian untuk orang lain. b. Target : gerakan, bunyi, ukuran, dan atribut atribut lain dari target akan membentuk cara kita memandangnya. Misalnya saja suatu gambar dapat dilihat dari berbagai sudut pandang oleh orang yang berbeda. Contoh nya adalah suku atau jenis kelamin yang sama, cenderung dipersepsian memiliki karakteristik yang sama atau serupa. c. Situasi : Situasi juga berpengaruh bagi persepsi kita. Misalnya saja, seorang wanita yang berparas lumayan mungkin tidak akan terlalu terlihat oleh laki laki bila ia berada di mall, namun jika ia berada di pasar, kemungkina sangat besar bahwa para lelaki akan memandangnya.

Hubungan antara persepsi dan pengambilan keputuan individual Pengambilan keputusan individual, baik tingkat bawah maupun atas, merupakan suatu bagian yang penting dari perilaku organisasi. Tetapi bagaimana individu dalam organisasi mengambil keputusan dan kualitas dari pilihan mereka sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi mereka. Pengambilan keputusan terjadi sebagai suatu reaksi terhadap suatu masalah. Terhadap suatu penyimpangan antara suatu keadaan dewasa ini dan sesuatu keadaan yang diinginkan, yang menuntut pertimbangan arah tindakan alternatif. Misalnya, seorang manager suatu divisi menilai penurunan penjualan sebersar 2 % sangat tidak memuaskan, namun didivisi lain

penurunan sebesar itu dianggap memuaskan oleh managernya. Perlu diperhatikan bahwa setiap keputusan menuntut penafsiran dan evaluasi terhadap informasi. Karena itu, data yang diterima perlu disaring, di proses, dan di tafsirkan. Misalnya, data mana yang relevan dengan pengambilan keutusan. Persepsi dari mengambil keputusan akan ikut menentukan hal tersebut, yang akan mempunyai hubungan yang besar pada hasil akhirnya.

Proses pengambilan keputusan rasional Pengambilan keputusan harus membuat pilihan memaksimalkan nilai yang konsisten dalam batas batas tertentu. Adan enam langkah dalam model pengambilan keputusan yang rasional, yaitu : menetapkan masalah, mengidentikasi kriteria keputusan, mengalokasikan bobot pada kriteria, mengembangkan alternatif, mengevaluasi alternatif terbaik.

Model pengambilan keputusan yang rasioanl diatas mengandung sejumlah asumsi, yaitu : Kejelasan masalah : pengambilan keputusan mmilik informasi lengkap sehubungan Dengan situasi keputusan. Pilihan pilihan diketahui : pengambil keputusan dapat mengidentifikasikan semua Kriteria yang relevan dan dapat mendaftaran semua alternatif yang dilihat. Pilihan yang jelas : Kriteria dan alternatif dapat di peringkatkan sesuai penting nya. Pilihan yang konstan : Kriteria keputusan konstan dan beban yang ditugaskan pada Mereka stabil sepanjang waktu. Tidak ada batasan waktu dan biaya : sehingga informasi lengkap dapat di peroleh Tentang kriteria dan alternatif. Pelunasan maksimun : alternatif yang dirasakan paling tinggi akan dipilih.

Meningkatkan kretivitas dalam pengambilan keputusan Dengan adanya kretivitas nya pengambilan keputusan dapat memproduksi gagasan gagasan baru yang bermanfaat. Selain itu, juga memungkinan untuk lebih menghargai dan memahami masalah termasuk masalah yang tidak dapat dilihat orang lain.

1. Pontesial kreatif : yaitu potensi yang dimilki kebanyakan orag, namun untuk mengeluarkannya orang harus keluar dari kebiasaan psiklogi yang kebanyakan dari kita terlibat didalamnya dan belajar bagaimana berpikir tentang satu masalah dengan cara yang berlainan.

2. Model kreativitas tiga komponen : suatu badan riset menunjukan bahwa kretivitas individual pada hakikatnya menuntut keahlian, keterampilan berpikir kreatif, dan motivasi juga intrinsik. Semakin tinggi tingkat dari masing masing komponen ini, maka semakin tinggi pula kreivitas seseorang.

Anda mungkin juga menyukai