Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH NEUROBEHAVIOUR I

PENGARUH EFEK DONEPEZIL 23 MG/HARI MENURUT SEVERE IMPAIRMENT BATTERY (SIB) DOMAIN PADA DISFUNGSI BAHASA PADA PASIEN DENGAN ALZHEIMER DISEASE (AD) SEDANG HINGGA PARAH

Oleh: APRILLIA PUTRI SARTIKA 121.0013

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA 2013

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Demensia tipe Alzheimer (DAT) adalah demensia progresif yang ditandai dengan kematian luas neuron otak, terutama di area otak yang disebut nukleus basalis (Corwin, 2008). Penyebab dari Alzheimer menurut teori perkembangan adalah akumulasi dari Abeta di area otak tertentu, pewarisan coding gen tertentu untuk protein pengangkut kolesterol jenis spesifik, yang disebut apolipoprotein E (APO-E4), glutamat yang berlebihan atau sensitivitas sel abnormal terhadap glutamat (Corwin, 2008). Penyakit Alzheimer meliputi saraf dari area nukleus basalis yang biasanya berproyeksi di seluruh hemisfer serebri ke area otak yang bertanggung jawab untuk memori dan kognisi. Saraf ini melepaskan asetilkolin yang terbukti sangat penting dalam membentuk memori jangka pendek di tingkat biokimia. Enzim yang bertanggung jawab untuk produksi asetilkolin, kolin asetiltransferase, berkurang sampai 90% di otak individu yang meninggal akibat penyakit Alzheimer dibandingkan mereka yang meninggal akibat penyakit lain. Dengan demikian, tidak adanya asetilkolin paling tidak dapat menjelaskan beberapa hal tentang mudah lupa dan penurunan fungsi kognitif yang tampak pada individu yang mengalami penyakit Alzheimer. Neurotransmitter lain juga tampak tidak ada pada individu yang mengalami penyakit ini (Carpenito, 2002). Temuan autopsi nyata dari pasien penyakit Alzheimer adalah pembentukan kekusutan neuron yang luas, aksonnya bergabung membentuk plak yang diseebut plak senil, yang terdiri dari sisa terminal saraf yang mati, endapan aluminium, dan fragmen protein abnormal. Selain itu, perubahan morfologis utama adalah atrofi yang nyata dengan penyempitan girus dan pelebaran sulkus. Gambaran ini paling nyata pada lobus frontalis dan lobus temporalis (Corwin, 2008). Demensia menggambarkan gangguan fungsi intelektual, bukan gangguan fungsi perilaku. Demensia merujuk pada sekelompok gejala, bukan penyakit (Miller, 1999) atau yg bisa dikatakan sebagai underlying disease. Penyakit alzheimer, penyakit keempat yang menyebabkan kematian pada orang dewasa, merupakan salah satu jenis demensia.

Pada sebagian besar penderita Alzheimer akan mengalami disfungsi bahasa. Hal ini disebabkan karena terdapat penyempitan girus dan pelebaran sulkus pada lobus frontalis dan lobus temporalis dimana pada lobus frontalis inferior terdapat area Broca (pusat bicara motorik) dan pada lobus temporalis superior terdapat area Wernicke (pusat bahasa sensorik) (Handout Anatomi Sistem Persarafan oleh Ns. Nuh Huda, M. Kep., Sp. Kep. MB, 2013). Sebuah analisa dan pemikiran tentang fenomena yang muncul pada penderita penyakit Alzheimer untuk mengetahui evidence based guidelines tentang pengobatan khususnya Donepezil 23 mg/hari untuk disfungsi bahasa pada pasien penyakit Alzheimer.

1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui hasil penelitian pengobatan donepezil terhadap disfungsi bahasa Alzheimer. 2. 3. Untuk mengetahui kesimpulan mengenai keberhasilan pengobatan tersebut. Untuk mengetahui nursing consideration terhadap kesimpulan tersebut.

1.3 Manfaat 1. Mengetahui hasil penelitian pengobatan donepezil terhadap disfungsi bahasa Alzheimer. 2. 3. Mengetahui kesimpulan mengenai keberhasilan pengobatan tersebut. Mengetahui nursing considerationi terhadap kesimpulan tersebut.

BAB II PENELITIAN TERKAIT

2.1 Penelitian Terkait Berikut ini adalah beberapa hasil studi penelitian mengenai pengobatan Donepezil 23 mg/hari setelah 24 minggu pada pasien penyakit Alzheimer 1. Ferris, Schmitt, Saxton, Richardson, Mackell, Sun dan Xu (2011) dalam Analyzing the impact of 23 mg/day donepezil on language dysfunction in moderate to severe Alzheimers disease Dari hasil penelitian Ferris dkk dalam uji coba acak double-blind, 1.467 pasien dengan AD sedang hingga parah (baseline Mini-Mental State Examination (MMSE) skor 0 sampai 20) diacak 2:1 untuk menerima Donepezil 23 mg/hari dan untuk melanjutkan Donepezil 10 mg/hari selama 24 minggu. Dalam analisis post hoc, menurut Severe Impairment Battery domain dan 21 item SIB yang diturunkan skala bahasa baru (SIB [lang]) digunakan untuk mengeksplorasi perbedaan fungsi bahasa antara kelompok perlakuan. Pasien dengan AD sedang hingga parah menerima Donepezil 23 mg/hari menunjukkan peningkatan bahasa yang lebih besar dibandingkan mereka yang menerima Donepezil 10 mg/hari yang diukur dengan SIB yang dinilai dari penurunan bahasa. 2. Ferris, Cummings, Christensen, Doody, Farlow, Sabbagh, Liu, Mackell dan Fain (2013) dalam Effects of donepezil 23 mg on Severe Impairment Battery domains in patients with moderate to severe Alzheimers disease: evaluating the impact of baseline severity Sebuah analisis post hoc yg dilakukan oleh Ferris dkk dengan menggunakan data dari 24 minggu, acak, tersamar ganda membandingkan Donepezil 23 mg/hari versus 10 mg/hari pada 1.467 pasien dengan AD sedang sampai parah. Hasil dari uji coba besar ini menunjukkan bahwa setelah 24 minggu, Donepezil 23 mg/hari memberikan manfaat kognitif yang signifikan atas Donepezil 10 mg/hari, diukur dengan menggunakan Severe Impairment Battery (SIB). Dalam analisis yang dilaporkan, menunjukkan bahwa Donepezil 23 mg/hari memberikan manfaat lebih dari 10 mg/hari di berbagai domain kognitif. Besarnya manfaat dan domain berdampak bervariasi tergantung pada tahap AD, manfaat yang signifikan dengan dosis yang

lebih tinggi Donepezil yang paling jelas pada tahap yang lebih maju dari AD dan yang paling menonjol di bidang bahasa.

2.2 Kesimpulan Analisis yang dilakukan terhadap perbandingan pemberian Donepezil 23 mg/hari dengan Donepezil 10 mg/hari pada 1.467 pasien dengan AD sedang sampai parah dengan perbandingan 2:1 selama 24 minggu menunjukkan bahwa pengobatan Donepezil 23 mg/hari lebih besar efeknya dalam peningkatan fungsi kognitif di bidang bahasa yang diukur menggunakan Severe Impairment Battery (SIB). Selain dalam bidang bahasa, besarnya manfaat pada domain yang lain bervariasi tergantung pada tahap AD.

BAB III RENCANA APLIKASI KLINIS

3.1 Pertimbangan Perawat (Nursing Consideration) Pelayanan keperawatan merupakan pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan menggunakan pendekatan holistik atau menyeluruh. Ketika salah satu kebutuhan dasar pasien terganggu, maka fungsi dari sistem-sistem yang lain juga akan terganggu. Pemberian pengobatan pada pasien AD juga tidak terlepas dari efek samping yang mengancam jiwa pasien. Salah satu efek samping akibat pemberian pengobatan Donepezil 23 mg/hari adalah sakit kepala, nyeri seluruh badan, lesu, mengantuk, mual, muntah, diare, nafsu makan hilang, berat badan turun, kram, nyeri sendi, insomnia, dan meningkatkan frekuensi buang air kecil. Salah satu komplikasi jika dosis, sediaan obat dan waktu meminumnya salah, maka semua domain akan semakin lama untuk mengaloami peningkatan. Sedangkan jika tepat dosis, sediaan obat dan waktu meminumnya dapat meningkatkan semua domain terutama domain fungsi bahasa secara signifikan. Oleh karena itu kita sebagai perawat harus memperhatikan benar terapi Donepezil berupa dosis, sediaan obat dan waktu meminumnya.

BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan 4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2002. Nursing diagnosis: Application to Clonical Pratice 9th Ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins. Corwin, Elizabeth J. 2008. Handbook of Pathophysiology 3rd Ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins. ____________. 2001. Clinical Applications of Pathophisiology: Assessment, Diagnostic Reasioning, and Mnagement 2nd Ed. US: Mosby. http://alzres.com/content/3/3/22 http://alzres.com/content/5/1/12

Anda mungkin juga menyukai