Anda di halaman 1dari 61

BAB III MOTOR INDUKSI

3.1 Pengenalan Motor Induksi Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di industri maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi 3-fase dan motor induksi -fase. Motor induksi 3-fase dioperasikan pada sistem tenaga 3-fase dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas yang besar. Motor induksi -fase dioperasikan pada sistem tenaga -fase dan banyak digunakan terutama untuk peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor induksi -fase mempunyai daya keluaran yang rendah. !entuk gambaran motor induksi 3-fasa diperlihatkan padagambar 3. , dan contoh penerapan motor induksi ini di industri diperlihatkan pada gambar 3.".

a) entuk !isik . "otor induksi dili#at ke dala" $a" ar 3.1 Motor induksi 3%!asa

&ousing

Motor

$a" ar 3.' Penera(an "otor induksi di dunia industri $ata-data motor induksi mengenai daya, tegangan dan data lain yang berhubungan dengan kerja motor induksi dibuatkan pada plat nama ( name plate) motor induksi. %ontoh data yang ditampilkan pada plat nama motor induksi ini diperlihatkan pada gambar 3.3

$a" ar 3.3 )onto# data *ang ada di (lat na"a "otor induksi 3.' Konstruksi Motor Induksi Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.3 sebagai berikut. . &tator ' Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya.

# "

". %elah ' Merupakan celah udara' (empat berpindahnya energi dari startor ke rotor. 3. )otor ' Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari
kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor.

a) stator dan rotor sangkar ) rotor elitan $a" ar 3.3 Bentuk konstruksi dari "otor induksi !entuk konstruksi rotor sangkar motor induksi secara lebih rinci diperlihatkan pada gambar 3.*

)otor bars (slightly skewed)

+nd ring

a) entuk rotor sangkar

) ku"(aran dikeluarkan dari rotor

$a" ar 3.+ Konstrksi rotor sangkar "otor induksi ,onstruksi stator motor induksi pada dasarnya terdiri dari bahagianbahagian sebagai berikut.

. )umah stator (rangka stator) dari besi tuang. ". -nti stator dari besi lunak atau baja silikon. 3. .lur, bahannya sama dengan inti, dimana alur ini merupakan tempat meletakkan
belitan (kumparan stator).

*. !elitan (kumparan) stator dari tembaga.


)angka stator motor induksi ini didisain dengan baik dengan empat tujuan yaitu'

# 3

. Menutupi inti dan kumparannya. ". Melindungi bagian-bagian mesin yang bergerak dari kontak langsung dengan
manusia dan dari goresan yang disebabkan oleh gangguan objek atau gangguan udara terbuka (cuaca luar).

3. Menyalurkan torsi ke bagian peralatan pendukung mesin dan oleh karena itu
stator didisain untuk tahan terhadap gaya putar dan goncangan.

*. !erguna sebagai sarana rumahan /entilasi udara sehingga pendinginan lebih


efektif. !erdasarkan bentuk konstruksi rotornya, maka motor induksi dapat dibagi menjadi dua jenis seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.3, yaitu.

. Motor induksi dengan rotor sangkar (s0uirrel cage). ". Motor induksi dengan rotor belitan (wound rotor)
,onstruksi rotor motor induksi terdiri dari bahagian-bahagian sebagai berikut.

. -nti rotor, bahannya dari besi lunak atau baja silikon sama dengan inti stator. ". .lur, bahannya dari besi lunak atau baja silikon sama dengan inti. .lur
merupakan tempat meletakkan belitan (kumparan) rotor.

3. !elitan rotor, bahannya dari tembaga. *. Poros atau as.

$a" ar 3., $a" aran seder#ana entuk alur - slot (ada "otor induksi

$iantara stator dan rotor terdapat celah udara yang merupakan ruangan antara stator dan rotor. Pada celah udara ini lewat fluks induksi stator yang memotong kumparan rotor sehingga meyebabkan rotor berputar. %elah udara yang terdapat antara stator dan rotor diatur sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil kerja motor yang optimum. !ila celah udara antara stator dan rotor terlalu besar akan

# *

mengakibatkan efisiensi motor induksi rendah, sebaliknya bila jarak antara celah terlalu kecil1sempit akan menimbulkan kesukaran mekanis pada mesin. !entuk gambaran sederhana bentuk alur 1 slot pada motor induksi diperlihatkan pada gambar 3.2 dan gambaran sederhana penempatan stator dan rotor pada motor induksi diperlihatkan pada gambar 3.#.

.
Celah udara

1'

Stator

2' 2 x x1 Kumpara n rotor rangka kaki

Rotor Kumparan stator

$a" ar 3.. $a" aran seder#ana "otor induksi dengan satu ku"(aran stator dan satu ku"(aran rotor (anda silang /0) pada kumparan stator atau rotor pada gambar 3.# menunjukkan arah arus yang melewati kumparan masuk ke dalam kertas (tulisan ini) sedangkan tanda titik /.) menunjukkan bahwa arah arus keluar dari kertas. 3.3. Prinsi( Ker1a Motor Induksi Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator kepada kumparan rotornya. !ila kumparan stator motor induksi 3-fasa yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan 3-fasa, maka kumparan stator akan menghasilkan medan magnet yang berputar. 3aris-garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau tegangan induksi. ,arena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks

yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya 4orent5 yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator.
Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus6 dan sesuai dengan 7ukum 4ent5, rotor pun akan turut berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran relatif antara stator dan

# 2

rotor disebut slip. !ertambahnya beban, akan memperbesar kopel motor yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. 8adi. !ila beban motor bertambah, putaran rotor cenderung menurun. Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slotslotnya yang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. 8umlah kutup ini menentukan kecepatan berputarnya medan stator yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah kutup akan mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putar medan stator dan sebaliknya. ,ecepatan berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron. !esarnya kecepatan sinkron ini adalah sebagai berikut. sin
k

9 "f (listrik, rad1dt) 9 "f 1 P (mekanik, rad1dt)

(3. )

ata u' :s 9

#;. f 1 P (putaran1menit, rpm)

(3. ")

yang mana '


f 9 frekuensi sumber .% (75) P 9 jumlah pasang kutup

:s dan sink 9 kecepatan putaran sinkron medan magnet stator Prinsip kerja motor induksi berdasarkan macam fase sumber tegangannya dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut dibawah ini. 1. Su" er 3%!ase
fase - 1 fase - 2

& &3 <"

fase - 3 Netral

<3 < $a" ar 3.2 Bentuk #u ungan seder#ana ku"(aran "otor induksi 3%!ase dengan dua kutu( stator

&
"

##

&umber 3-fase ini biasanya digunakan oleh motor induksi 3-fase. Motor induksi 3-fase ini mempunyai kumparan 3-fase yang terpisah antar satu sama lainya sejarak "; listrik yang dialiri oleh arus listrik 3-fase yang berbeda fase ";
; ;

listrik antar fasenya, sehingga keadaan ini akan menghasilkan resultan fluks magnet yang berputar seperti halnya kutup magnet aktual yang berputar secara mekanik. !entuk gambaran sederhana hubungan kumparan motor induksi 3-fase dengan dua kutup stator diperlihatkan pada gambar 3.=. !erntuk gambaran fluk yang terjadi pada motor induksi 3-fasa diperllihatkan pada gambar 3.> (fluks yang terjadi pada kumparan 3-fase diasumsikan sinusoidal seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.>a dengan arah fluks positif seperti gambar 3.>b)
fase-2 fase -1 fase-2
II

0 1 ' 2 '

m
'

4 '

120 * 120 * 120 *

a) b)

III

$a" ar 3.3 4luks *ang ter1adi (ada "otor induksi 3%!ase dari ga" ar 3.2 !ila dimisalkan nilai fluks maksimum yang terjadi pada salah satu fasenya disebut m , maka resultan fluks r pada setiap saat diperoleh dengan melakukan penjumlah /ektor dari fasenya. !ila nilai r masingmasing dihitung setiap fluks , " 1# perioda dan 3 akibat pengaruh 3dari gambar 3.>a dengan

mengambil titik-titik ;,

, " dan 3 maka akan diperoleh bentuk gambaran

perputaran fluks stator seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.?. !entuk perhitungan hingga terjadinya perputaran fluks magnet stator dari gambar 3.? dapat diterangkan dengan memperhatikan kembali titik-titik ;, , " dan 3 pada gambar 3.* sehingga didapatkan sebagai berikut. (i) &aat 9 ; pada gambar 3.>a akan diperoleh ' 9 ;, " 9 - @( 3 )1"A B m , 3 9 @( 3 )1"A B m Penjumlahan /ektor dari ketiga /ektor ," dan 3 ini menghasilkan /ektor
r seperti yang diperlihatkan pada gambar 2(i) dengan perhitungan '
;

# =

@( 3 )1"A B m B cos (#; 1") 9 3 B @( 3 )1"A B m 9 (31") r 9 m "B ; (ii) &aat 9 #; pada gambar 3.>a akan diperoleh ' 3 )1"A B m , " 9 9 3 )1"A B m , 3 9 ; @( @( Penjumlahan /ektor dari ketiga /ektor ," dan 3 ini menghasilkan /ektor
r seperti yang diperlihatkan pada gambar 2(ii) dengan perhitungan '

r 9 " B @( 3 )1"A B m B cos (#; 1") 9 3 B @( 3 )1"A B m 9 (31") m $i sini dapat dilihat bahwa resultan fluks yang dihasilkan adalah tetap sebesar (31") m dan berputar searah jarum jam dengan besar sudut sebesar #; . #;
;

# ;
;

- "
3

- " r 9 ,2 (ii) 9 #;
;

r 9 ,2
(i) 9 ;
;

r 9 ,2 3

r 9 ,2

-3
; " ; ;

(iii) 9 ";
;

#;

#;

(i/) 9 >;

$a" ar 3.5 Bentuk (er(utaran !luks stator dari ga" ar 3.+ (iii) &aat 9 "; pada gambar 3.>a akan diperoleh ' 9 @( 3 )1"A B m , " 9 ; , 3 9 - @( 3 )1"A B m Penjumlahan /ektor dari ketiga /ektor ," dan 3 ini menghasilkan /ektor
r seperti yang diperlihatkan pada gambar ".* (iii) dengan perhitungan '
;

r 9 " B @( 3 )1"A B m B cos (#; 1") 9 3 B @( 3 )1"A B m 9 (31") m

$i sini dapat dilihat bahwa resultan fluks yang dihasilkan adalah tetap lagi sebesar (31") m dan berputar lagi searah jarum jam dengan besar sudut sebesar #; atau "; dari saat awal.
; ;

# >

(i/) &aat 9 >; pada gambar 3.>a akan diperoleh ' 9 @( 3 )1"A B m , " 9 - @( 3 )1"A B m , 3 9 ; Penjumlahan /ektor dari ketiga /ektor ," dan 3 ini menghasilkan /ektor
r seperti yang diperlihatkan pada gambar 2(i/) dengan perhitungan '

r 9 " B @( 3 )1"A B m B cos (#; 1") 9 3 B @( 3 )1"A B m 9 (31") m $i sini dapat dilihat bahwa resultan fluks yang dihasilkan adalah tetap lagi sebesar (31") m dan berputar lagi searah jarum jam dengan besar sudut sebesar #; atau >; dari saat awal. $ari uraian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
; ;

. )esultan fluks yang dihasilkan konstan sebesar (31") m yaitu ,2 kali fluks
maksimum yang terjadi dari setiap fasenya.

". )esultan fluks yang terjadi berputar disekeliling stator dengan kecepatan
konstan sebesar #;.f 1P (telah dijabarkan sebelumnya). !esarnya fluks konstan yang terjadi pada motor induksi 3-fase juga dapat dibuktikan secara matematik. $engan cara mengambil salah satu fase- sebagai referensi maka didapatkan sebagaiberikut. Misalkan fluks yang dihasilkan oleh kumparan a-a (fasa ) pada saat CtD dapat dinyatakan dalam koordinat polar, yaitu ' 9 a cos <luks yang dihasilkan oleh kumparan b-b (fasa ") dan masing-masing adalah ' " 9 b cos ( ";) 3 9 c cos ( "*;) (3.3) c-c (fasa 3)

(3.*) (3.2)

,arena amplitudo fluks berubah menurut waktu secara sinusoid, maka amplitudo a,

b dan c dapat dituliskan sebagai berikut. a 9 maks cos t b 9 maks cos (t ";) c 9 maks cos (t "*;) (3.#) (3.=) (3.>)

<luks resultan adalah jumlah ketiga fluks tersebut dan merupakan fungsi

tempat () dan waktu (t), sehingga diperloleh'

# ?

t(,t) 9 m cos t cos E m cos ( ";) cos (t ";) E m cos ( "*;)


cos (t "*;)

$engan memakai transformasi trigonometri dari ' cos cos 9 F cos ( ) E F cos ( E ) didapat ' t(,t) 9 Fm cos ( t) E Fm cos ( E t) E Fm cos ( t) E Fm cos ( E t "*;) E Fm cos ( t) E Fm cos ( E t *>;) &uku kedua, keempat, dan keenam saling menghapuskan, maka diperoleh' t(,t) 9 ,2 m cos ( t) '. Su" er '%!asa atau 1%!asa (3. ;) (3.?)

m/ 2
A 0

+
m

6 %

m sin

m/2
y y ! b ) y y A - m 0 y A 0 0 A

!a)

m/2

y m/2
!")

y !#)

y ! e )

$a" ar 3.17 Teori (er(utaran "edan ganda (ada "otor induksi 1%!ase
Pada dasarnya, prinsip kerja motor induksi -fasa sama dengan motor induksi "-fasa yang tidak simetris karena pada kumparan statornya dibuat dua kumparan (yaitu kumparan bantu dan kumparan utama) yang mempunyai perbedaan secara listrik dimana antara masing-masing kumparannya tidak mempunyai nilai impedansi yang sama dan umumnya motor bekerja dengan satu kumparan stator (kumparan utama). ,husus untuk motor kapasitor-start kapasitor-run, maka motor ini dapat dikatakan bekerja seperti halnya motor induksi "-fasa yang simetris karena motor ini

= ;

bekerja dengan kedua kumparannya (kumparan bantu dan kumparan utama) mulai dari start sampai saat running (jalan). Motor induksi -fase yang bekerja dengan satu kumparan stator pada saat running (jalan) dapat dikatakan bekerja bukan berdasarkan medan putar, tetapi bekerja berdasarkan gabungan medan maju dan medan mundur. !ila salah satu medan tersebut dibuat lebih besar maka rotornya akan berputar mengikuti perputaran medan ini. !entuk gambaran proses terjadinya medan maju dan medan mundur ini dapat dijelaskan dengan menggunakan teori perputaran medan ganda seperti yang diperlihatkan pada gambar 3. ;.
3ambar 3. ; memperlihatkan bahwa fluks sinusoidal bolak balik dapat ditampilkan sebagai dua fluks yang berputar, dimana masing-masing fluks bernilai setengah dari nilai fluks bolak-baliknya yang berputar dengan kecepatan sinkron dengan arah yang saling berlawanan. 3ambar 3.#a memperlihatkan bahwa fluks total yang dihasilkan sebesar m adalah akibat pengaruh dari masing-masing komponen fluks . dan ! yang mempunyai nilai sama sebesar m 1 " yang berputar dengan arah yang berlawanan. &etelah fluks . dan ! berputar sebesar E dan - (pada gambar 3.#b) resultan fluks yang terjadi menjadi " B ( m1") sin ("1") 9 m sin . &elanjutnya setelah seperempat lingkaran resultan fluks yang terjadi (gambar 3.#c) menjadi nol karena masing-masing fluks . dan ! mempunyai harga yang saling menghilangkan. &etelah setengah lingkaran (gambar 3.#d) resultan fluks . dan b akan menghasilkan G" B (m1") 9 - m (arah berlawanan dengan gambar 3.#a). &elanjutnya setelah tigaperempat lingkaran (gambar 3.#e) resultan fluks . dan ! yang terjadi kembali nol karena masing-masing fluks yang saling menghilangkan. Proses pada gambar 3.# ini akan terus berlangsung sehingga terlihat bahwa medan fluks yang terjadi adalah medan maju dan medan mundur karena pengaruh fluks magnet bolak balik yang dihasilkan oleh sumber arus bolak balik.

3.+ Sli( .pabila rotor dari motor induksi berputar dengan kecepatan : r, dan medan magnet stator berputar dengan kecepatan :s, maka bila ditinjau perbedaan kecepatan relatif antara kecepatan medan magnet putar stator terhadap kecepatan rotor, ini disebut kecepatan slip yang besarnya sebagai berikut. ,ec.slip 9 :s G :r (3. ) ,emudian slip (s) adalah '

& 9 Ns Nr
Ns
<rekuensi yang dibangkitkan pada belitan rotor adalah f" dimana

(3. ")

(3. 3)

f" 9 (Ns Nr) p


"; dengan' p 9 jumlah kutup magnet stator. &edangkan frekuensi medan putar stator adalah fl, di mana

(3. *)

f 9

N s . p " ;

(3. 2)

$ari persamaanGpersamaan di atas akan diperoleh f


"

(Ns Nr) Ns

, f" 9 sf

dipengaruhi oleh (karena :s9:r) maka f" 9 slip. Hleh karena ;. .pabila rotor ditahan slip334 induksi dan 9 (karena :r9 ;) maka f "reaktansi pada 9 f . $ari persamaan f" 9rotor merupakan fungsi frekuensi sf , diketahui bahwa maka besarnya

.pabila, slip 9 ;

frekuensi

rotor

dimana ' +" 9 334 pada saat rotor diam (:r 9 :s) +"& 9 334 pada saat rotor berputar

="

: :"

9 jumlah lilitan primer (lilitan stator) 9 jumlah lilitan sekunder (lilitan rotor) ,arena kumparan rotor mempunyai reaktansi induktif yang dipengaruhi oleh

frekuensi, maka dapat dibuatkan ' I"& " f" 4" 9

(3. >)

9 " s.f 4" "9 sI"


dengan '

I"
&

9 9

reaktansi pada saat rotor berputar. reaktansi pada saat rotor diam.

I"

3., Arus Rotor 4ilitan rotor dihubung singkat dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan sumber, arusnya diinduksikan oleh fluks magnet bersama ( ) antara stator dan rotor yang melewati celah udara, sehingga arus rotor ini bergantung kepada perubahan-perubahan yang terjadi pada stator. .pabila tegangan sumber J diberikan pada stator, pada stator timbul tegangan + yang diinduksikan oleh fluks-fluks tersebut yang juga menimbulkan tegangan + pada rotor, (+" 9 + pada saat rotor ditahan dan s + " 9 + pada waktu motor berputar dengan slip s). !esarnya arus rotor - " akan diimbangi dengan arus stator tapi dengan arah berlawanan agar fluks magnet bersama ( m) tetap konstan seperti yang diperlihatkan pada gambar 3. .

$a" ar 3.11 Diagra" 8ektor "otor induksi dengan tin1auan seder#ana Pada slip s, arus rotor ditentukan oleh s + " (334 rotor) dan K" (impedansi rotor), sehingga akan diperoleh'

= 3

- 9

sE
"

sE

$
@r
"
"

"

$ )
"

E" r

(3. ?)

Z"

% (s X

"

"

%(X"

" 9 arc tan

s ketinggalan sebesar " terhadap +", dengan' s X


"

r
"

(3.";)

3.. Rangkaian 9ki8alen Motor Induksi 3%!asa Motor induksi 3-fasa mempunyai kumparan stator dan kumparan rotor. )angkaian pengganti rotor motor induksi ideal digambarkan pada gambar 3.>.

$a" ar 3.1' Rangkaian (engganti rotor "otor induksidengan tin1auan seder% #ana. 334 induksi pada rotor adalah s+" 9 + , jika dibuat +l 9 +" maka semua unsur yang ada di rotor harus dibagi dengan CsD, sehingga r " menjadi s" dan s.I" menjadi I". &elanjutnya dapat juga dibuatkan '
r
"

$ r

% ( r s)

(3." )

s s dengann arus rotor -" tetap sama dengan -" sebelumnya. !ila tahanan stator dinamakan
9 r dan reaktansi induksi dari fluks bocor kumparan stator 9 I , akan dapat dibuatkan rangkaian pengganti motor induksi 3-fasa perfasanya seperti gambar

"

"

= *

3. 3. &elanjutnya, bila rotor dilihat dari sisi stator akan diperoleh gambar 3. * dengan rm (tahanan karena pengaruh rugi-rugi inti) dan I m (reaktansi induktif magnet) pada inti. 3ambar 3. ; merupakan gambar rangkaian pendekatan (eki/alen) motor induksi 3-fasa perfasa yang sudah merupakan standar untuk menganalisa rangkaian karena sisi rotor dilihat dari sisi stator.

$a" ar 3.13 Rangkaian eki8alen "otor induksi 3%!asa (er!asa

9':;91

$a" ar 3.1+ Rangkaian eki8alen dengan rotor disesuaikan ter#ada( stator .


3ambar 3. * memperlihatkan bahawa untuk menggabungkan rangkaian stator dan rangkaian rotor, rangkaian rotor harus disesuaikan dengan rangkaian stator. .pabila rangkaian rotor disesuaikan terhadap rangkaian stator maka rangkaian rotor dianggap mempunyai nilai yang sama dengan bayangan dari rangkaian stator itu sendiri, sehingga + 9 +"L. &elanjutnya untuk parameter-parameter yang lain pada sisi rotor juga diberik tanda / < ) seperti yang diperlihatkan pada gambar 3. ;, yang mengartikan bahwa semua rangkaian rotor dilihat dari sisi stator.

3.2 Da*a dan Rugi%rugi Da*a (ada Motor Induksi Motor induksi memiliki rugi-rugi daya karena di dalam motor induksi terdapat komponen tahanan tembaga dari belitan stator dan rotor, dan komponen

= 2

induktor belitan stator dan rotor. Rugi%rugi (ada "otor induksi ini adalalah
rugirugi te" aga= rugi inti= dan rugi karena gesekan dan #a" atan angin.

3ambaran ilustrasi penjabaran rugi-rugi daya yang terjadi pada motor induksi diperlihatkan pada gambar 3. 2.

$a" ar 3.1, Da*a dan rugi%rugi da*a (ada "otor induksi $engan memperhatikan gambar 3. " sampai dengan gambar 3. *, maka dari gambar 3. 2 dapat dibuatkan besarnya daya aktif makanik yang ditransfer dari stator melalui celah udar ke rotor (Pg) adalah sebesar. Pg 9 " -" . r 9 -"".
"

% r

( s)

(3."")

"

"

s ( s)

r M
"

) s s dan rugi-rugi daya pada kumparan rotor (Pr") sebesar' aktif " Pr" 9 -" r" 9 " (-"L) .r" (3."3) &elanjutnya, daya aktif mekanik yang bermanfaat untuk menggerakkan rotor (Pm) sebesar' ( " Pm 9 9 (-"L) . s) ( s) " -" . r rM (3."*)
" "

9 (-"L )

9 -"L

. ( rM " %rM"

s dibuatk an

s perbandingan antara ketiga daya tersebut, dengan asumsi

! il a

rugi-rugi putar diabaikan, maka dapat dibuatkan perbandingan sebagai berikut. Pm ' Pr" ( 9 s) ' s (3."2)

= #

Pg ' Pm ' Pr" 9 ' ( - s) ' s perfasa (P ) dapat dibuatkan sebagai berikut. P 9- r $aya masukan motor induksi 3-fasa perfasa menjadi'
"

(3."#)

,emudian rugi-rugi daya aktif pada kumparan stator motor induksi 3-fasa

(3."=)

Pin 9 P E Pg (3.">) &elanjutnya, daya 3-fasa dari motor induksi 3-fasa ini dapat dibuatkan sebagai berikut. Pin (3ph) 9 3. Pin Pin (3ph) 9 J44. -4. %os $engan ' J
44

(3."?) (3.3;)

9 perbedaan sudut antara J44 dan -4 9 tegangan antar fasa sistem 3-fasa (J) 9 arus yang melelwati penghantar pada motor induksi 3-fasa (.)

-4

3.3 9!isiensi (ada Motor Induksi +fisiensi motor dapat didefinisikan sebagai Cperbandingan daya keluaran motor yang dirgunakan terhadap daya masukan pada terminalnyaD, yang dapat dirumuskan sebagai berikut.
P
O

UT

.x. ;;N
IN

(3.3 )

P
$engan ' 9 efisiensi motor (N) <aktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi adalah'

. Osia. Motor baru lebih efisien ". ,apastas. &ebagaimana pada hampir kebanyakan peralatan, efisiensi motor
meningkat dengan laju kapasitasnya.

3. ,ecepatan. Motor dengan kecepatan yang lebih tinggi biasanya lebih efisien. *. 8enis rotor. &ebagai contoh, bahwa motor dengan rotor sangkar biasanya
lebih efisien dari pada motor dengan rotor belitan 1 cincin geser.

2. &uhu. Motor yang didinginkan oleh fan dan tertutup total ((+<%) lebih
efisien daripada motor screen protected drip-proof (&P$P).

#. Penggulungan ulang motor dapat mengakibatkan penurunan efisiensi.

= =

=. !eban, seperti yang dijelaskan dibawah +fisiensi motor ditentukan oleh rugi-rugi atau kehilangan dasar yang hanya dapat dikurangi oleh perubahan pada rancangan dasar motor dan kondisi sistem operasi. ,ehilangan dapat ber/ariasi dari kurang lebih dua persen hingga "; persen. (abel memperlihatkan jenis kehilangan untuk motor induksi.

(erdapat hubungan yang jelas antara efisiensi motor dan beban. Pabrik motor membuat rancangan motor untuk beroperasi pada beban 2;- ;;N dan akan paling efisien pada beban antara =2N samapi dengan >;N.. (etapi, jika beban turun dibawah 2;N efisiensi turun dengan cepat seperti ditunjukkan pada 3ambar ". >. Mengoperasikan motor dibawah laju beban 2;N memiliki dampak pada faktor dayanya. +fisiensi motor yang tinggi dan faktor daya yang mendekati sangat diinginkan untuk operasi yang efisien dan untuk menjaga biaya rendah untuk seluruh pabrik, tidak hanya untuk motor. !entuk perbandingan karakteristik antara motor induksi yang berefisiensi tinggi dengan motor standar dipelihatkan pada gambar 3. #

Ontuk alasan ini maka dalam mengkaji kinerja motor akan bermanfaat bila menentukan beban dan efisiensinya. Pada hampir kebanyakan negara, merupakan persyaratan bagi fihak pembuat untuk menuliskan efisiensi beban penuh pada pelat label 1 plat nama motor. :amun demikian, bila motor beroperasi untuk waktu yang

cukup lama, kadang-kadang tidak mungkin untuk mengetahui efisiensi tersebut sebab pelat label motor kadangkala sudah hilang atau sudah dicat. Ontuk mengukur efisiensi motor, maka motor harus dilepaskan sambungannya dari beban dan dibiarkan untuk melalui serangkaian uji. 7asil dari uji tersebut kemudian dibandingkan dengan grafik kinerja standar yang diberikan oleh pembuatnya. 8ika tidak memungkinkan untuk memutuskan sambungan motor dari beban, perkiraan nilai efisiensi didapat dari tabel khusus untuk nilai efisiesi motor.

= >

$a" ar 3.1. Per andingan antara "otor *ang ere!isiensi tinggi dengan "otor standar

=?

3.5 Torsi Motor Induksi (orsi berhubungan dengan kemampuan motor untuk mesuplai beban mekanik. Hleh karena itu (orsi (() secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut. ( 9 P m
r

(3.3") dari rotor.

r 9 s ( -s)

$engan ' r 9 kecepatan sudut (mekanik)

$ari persamaan (3. ") dapat dibuat bahwa :r 9 :s ( -s), sehingga diperoleh pula' (3.33) !ila dilihat torsi mekanik yang ditransfer pada rotornya (perhatikan gambar 3. *) akan diperoleh hasil sebagai berikut.
"

s E r
"

'
$

(g r 9 s " $imana'

&

s
%
"

% (sX " )"

"

(3.3*)

E
"

"

k 9 9

x
" r "

x
"

(orsi start yang dibutuhkan pada motor induksi dapat dihitung dengan memasukkan nilai s 9 pada persamaan (3.3*). &elanjutnya dengan memperhatikan persamaan (3."#), torsi mekanik yang bermanfaat untuk memutar rotor menjadi'

(m 9

P $
m

$ Pg( s)

s ( s) k

(3.32)

s " %" s (orsi maksimum dicapai pada

d T

$ ; , maka dari persamaan (3.3*)

d s hasil' d T " " $ (s E ) G s. ("s) 9 ; ds " " s E G" " s 9;

diperoleh

s
9 s 9( $ari keadaan ini akan diperoleh torsi
"

"

(3.3#) maksimum ((mB) sebesar'

> ;

(mB 9

k
"

"
"

$ 1 "k

(3.3=)

(orsi maksimum ( 1"k) tersebut dicapai pada slip positif (mesin bertindak sebagai motor induksi) dan pada slip negatif (mesin bertindak sebagai generator induksi). 3ambar 3. = menunjukan contoh grafik karakteristik kerja motor hubungan antara
tor>ue ter#ada( ke?e(atan motor induksi .% tiga fase dengan arus yang sudah ditetapkan.

$a" ar 3.12 Karakteristik torsi ter#ada( ke?e(atan "otor $ari gambar 3. = ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

. &aat motor mulai menyala (start) ternyata terdapat arus nyala awal yang
tinggi dan torque yang rendah (Cpull-up torqueD).

". Mencapai >;N kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi
(Cpull-out torqueD) dan arus mulai turun.

3. Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun
ke nol. 7ubungan antara torsi dan slip juga dapat dinyatakan seperti pada gambar 3. > sebagai berikut.

>

$a" ar 3.13 &u ungan antara torsi dan sli( "otor induksi $engan memperhatikan gambar 3. > ini dapat dilihat bahwa'

- Pada kecepatan hipersinkron (kecepatan melebih kecepatan sinkron), slipnya


negatif (biasanya kecil), mesin beroperasi sebagai generator induksi dengan torsi bekerja dengan arah yang berlawanan dengan putaran medan putar.

- &aat mesin bekerja pada kecepatan di antara standstill dan kecepatan sinkron,
dengan slip positif antara dan ;' Mesin berputar pada keadaan tanpa beban sehingga slipnya kecil sekali, 334 rotor juga kecil sekali, K " (rotor circuit impedance) hampir ) murni dan arus cukup untuk membangkitkan torsi dan memutar rotornya.

"- &elanjutna beban mekanik dipasang pada poros sehingga putaran rotor
makin lambat, slip naik, 334 rotor naik (besar maupun frekuensinya), menghasilkan arus dan torsi yang lebih besar.

3- 8ika motor induksi diputar berla anan dengan ara! putaran medan putar
maka masih akan dihasilkan torsi yang bertindak sebagai rem dan terjadi penyerapan tenaga mekanik' Misalnya mesin dalam keadaan berputar dengan slip CsD, kemudian arah medan putar tiba-tiba di balik, maka akan terjadi rotor mempunyai slip (" - s), kecepatan turun menuju nol dan dapat dibawa ke kondisi standstill. %ara ini adalah cara pengereman motor yang disebut dengan plugging.

> "

3.17 Strategi dala" Penggunaan Motor *ang @e i# 9!isien 3.17.1 Mengganti "otor standar dengan "otor *ang le i# e!isien Motor yang berefisiensi tinggi dirancang khusus untuk meningkatkan efisiensi energi dibanding dengan motor standar. Perbaikan desain difokuskan pada penurunan kehilangan mendasar dari motor termasuk penggunaan baja silikon dengan tingkat kehilangan yang rendah, inti yang lebih panjang (untuk meningkatkan bahan aktif), kawat yang lebih tebal (untuk menurunkan tahanan), laminasi yang lebih tipis, celah udara antara stator dan rotor yang lebih tipis, batang baja pada rotor sebagai pengganti alumunium, bearing yang lebih bagus dan fan yang lebih kecil, dll. Motor dengan energi yang efisien mencakup kisaran kecepatan dan beban penuh yang luas. +fisiensinya 3N hingga =N lebih tinggi dibanding dengan motor standar sebagaimana ditunjukkan dalam 3ambar 3. = &ebagai hasil dari modifikasi untuk meningkatkan kinerja, biaya untuk motor yang energinya efisien lebih besar daripada biaya untuk motor standar. !iaya yang lebih tinggi seringkali akan terbayar kembali dengan cepat melalui penurunan biaya operasi, terutama pada penggunaan baru atau pada penggantian motor yang masa pakainya sudah habis. .kan tetapi untuk penggantian motor yang ada yang belum habis masa pakainya dengan motor yang efisien energinya, tidak selalu layak secara finansial, oleh karena itu direkomedasikan untuk mengganti dengan motor yang efisien energinya hanya jika motor-motor tersebut sudah rusak. (abel " memperlihatkan peluang strategi dalam penggunaan motor induksi untuk meningkatkan efisiensi motor. (abel " . .rea Perbaikan +fisiensi yang digunakan pada Motor induksi Area Ke#ilangan 9nergi /rugi%rugi) . !esi . $igunakan gauge yang lebih tipis sebab kehilangan inti baja yang lebih rendah menurunkan kehilangan arus eddy. " . -nti lebih panjang yang dirancang menggunakan baja akan mengurangi kehilangan karena masa jenis flux operasi yang lebih rendah. " . Pada stator Menggunakan lebih banyak tembaga dan konduktor yang Peningkatan 9!isiensi

> 3

lebih besar meningkatkan luas lintang penggulungan stator. 7al ini akan menurunkan tahanan ()) dari penggulungan dan mengurangi kehilangan karena aliran arus (-). 3 . Pada rotor Penggunaan batang konduktor rotor yang lebih besar meningkatkan potongan lintang, dengan demikian merendahkan tahanan konduktor ()) dan kehilangan yang diakibatkan oleh aliran arus (-) * . 3esekan P Pegulungan 2 . ,ehilangan beban yang menyimpang Menggunakan rancangan fan dengan kehilangan yang rendah menurunkan kehilangan yang diakibatkan oleh pergerakan udara Menggunakan rancangan yang sudah dioptimalkan dan prosedur pengendalian kualitas yang ketat akan meminimalkan kehilangan beban yang menyimpang.

3. ;." Mengo(ti"alkan (e" e anan "otor


!eban yang kurang akan meningkatkan kehilangan motor dan menurunkan efisiensi motor dan faktor daya. !eban yang kurang mungkin merupakan penyebab yang paling umum ketidak efisiensian dengan alasan-alasan'

. Pembuat peralatan cenderung menggunakan faktor keamanan yang besar


bila memilih motor.

". Peralatan kadangkala digunakan dibawah kemampuan yang semestinya.


&ebagai contoh, pembuat peralatan mesin memberikan nilai motor untuk kapasitas alat dengan beban penuh. $alam prakteknya, pengguna sangat jarang membutuhkan kapasitas penuh ini, sehingga mengakibatkan hampir selamanya operasi dilakukan dibawah nilai beban.

3. $ipilih motor yang besar agar mampu mencapai keluaran pada tingkat yang
dikehendaki, bahkan jika tegangan masuk rendah dalam keadaan tidak normal.

> *

*. $ipilih motor yang besar untuk penggunaan yang memerlukan torque


penyalaan awal yang tinggi akan tetapi lebih baik bila digunakan motor yang lebih kecil yang dirancang dengan torque tinggi. Okuran motor harus dipilih berdasarkan pada e/aluasi beban dengan hatihati. :amun bila mengganti motor yang ukurannya berlebih dengan motor yang lebih kecil, juga penting untuk mempertimbangkan potensi pencapaian efisiensi. Motor yang besar memiliki efisiensi yang lebih tinggi daripada motor yang lebih kecil. Hleh karena itu, penggantian motor yang beroperasi pada kapasitas #; G =;N atau lebih tinggi biasanya tidak direkomendasikan. $engan kata lain tidak ada aturan yang ketat yang memerintahkan pemilihan motor dan potensi penghematan perlu die/aluasi dengan dasar kasus per kasus. %ontoh, jika motor yang lebih kecil merupakan motor yang efisien energinya sedangkan motor yang ada tidak, maka efisiensi dapat meningkat. Ontuk motor yang beroperasi konstan pada beban dibawah *;N dari nilai kapasitasnya, pengukuran yang murah dan efektif dapat dioperasikan dalam mode bintang. Perubahan dari operasi standar delta ke operasi bintang meliputi penyusunan kembali pemasangan kawat masukan daya tiga fase pada kotak terminal. Mengoperasikan dalam mode bintang akan menurunkan tegangan dengan faktor Q)3L. Motor diturunkan ukuran listriknya dengan operasi mode bintang, namun karakteristik kinerjanya sebagai fungsi beban tidak berubah. 8adi, motor dalam mode bintang memiliki efisiensi dan faktor daya yang lebih tinggi bila beroperasi pada beban penuh daripada beroperasi pada beban sebagian dalam mode delta. !agaimanapun, operasi motor pada mode bintang memungkinkan hanya untuk penggunaan dimana permintaan torque ke kecepatannya lebih rendah pada beban yang berkurang. $isamping itu, perubahan ke mode bintang harus dihindarkan jika motor disambungkan ke fasilitas produksi dengan keluaran yang berhubungan dengan kecepatan motor (karena kecepatan motor berkurang pada mode bintang). Ontuk penggunaan untuk kebutuhan torque awal yang tinggi dan torque yang berjalan rendah, tersedia starter $elta-!intang yang dapat membantu mengatasi torque awal yang tinggi.

>

3. ;.3 Ukuran "otor untuk e an *ang er8ariasi


Motor industri seringkali beroperasi pada kondisi beban yang ber/ariasi karena permintaan proses. Praktek yang umum dilakukan dalam situasi seperti ini adalah memilih motor berdasarkan beban antisipasi tertinggi. :amun hal ini membuat motor lebih mahal padahal motor hanya akan beroperasi pada kapasitas penuh untuk jangka waktu yang pendek, dan beresiko motor bekerja pada beban rendah. .lternatfnya adalah memilih motor berdasarkan kur/a lama waktu pembebanan untuk penggunaan khusus. 7al ini berarti bahwa nilai motor yang dipilih sedikit lebih rendah daripada beban antisipasi tertinggi dan sekali-kali terjadi beban berlebih untuk jangka waktu yang pendek. 7al ini memungkinkan, karena motor memang dirancang dengan faktor layanan (biasanya 2N diatas nilai beban) untuk menjamin bahwa motor yang bekerja diatas nilai beban sekali-sekali tidak akan menyebabkan kerusakan yang berarti. )esiko terbesar adalah pemanasan berlebih pada motor, yang berpengaruh merugikan pada umur motor dan efisiensi dan meningkatkan biaya operasi. ,riteria dalam memilih motor adalah bahwa kenaikan suhu rata-rata diatas siklus operasi aktual harus tidak lebih besar dari kenaikan suhu pada operasi beban penuh yang berkesinambungan ( ;;N). Pemanasan berlebih pada motor dapat terjadi dengan alasan sebagai berikut.

. Perubahan beban yang ekstrim, seperti seringnya jalan1berhenti, atau


tingginya beban awal.

". !eban berlebih yang sering dan1atau dalam jangka waktu yang lama 3. (erbatasnya kemampuan motor dalam mendinginkan, contoh pada lokasi
yang tinggi, dalam lingkungan yang panas atau jika motor tertutupi atau kotor. 8ika beban ber/ariasi terhadap waktu, metode pengendalian kecepatan dapat diterapkan sebagai tambahan terhadap ukuran motor yang tepat. 3.17.+ Me"(er aiki kualitas da*a
,inerja motor dipengaruhi oleh kualitas daya yang masuk, yang ditentukan oleh tegangan dan frekuensi aktual dibandingkan dengan nilai dasar. <luktuasi dalam tegangan dan frekuensi yang lebih besar daripada nilai yang diterima memiliki dampak yang merugikan pada kinerja motor. (abel # menampilkan pengaruh umum

>

dari /ariasi tegangan dan frekuensi pada kinerja motor. ,etidakseimbangan tegangan bahkan dapat lebih merugikan terhadap kinerja motor dan terjadi apabila tegangan tiga fase dari motor tiga fase tidak sama. 7al ini biasanya disebabkan oleh perbedaan pasokan tegangan untuk setiap fase pada tiga fase. $apat juga diakibatkan dari penggunaan kabel dengan ukuran yang berbeda pada sistim distribusinya.

,etidakseimbangan tegangan dapat diminimalisir dengan cara sebagai berikut.

. Menyeimbangkan setiap beban fase tunggal diantara seluruh tiga fase ". Memisahkan
setiap beban fase tunggal yang mengganggu keseimbangan beban dan umpankan dari jalur1trafo terpisah.

3. ;.2 Penggulungan Ulang ku"(aran


Penggulungan ulang untuk motor yang terbakar sudah umum dilakukan oleh industri. 8umlah motor yang sudah digulung ulang di beberapa industri lebih dari 2;N dari jumlah total motor. Pegulungan ulang motor yang dilakukan dengan hatihati kadangkala dapat menghasilkan motor dengan efisiensi yang sama dengan sebelumnya. Pegulungan ulang dapat mempengaruhi sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap memburuknya efisiensi motor' desain slot dan gulungan, bahan gulungan, kinerja pengisolasi, dan suhu operasi. &ebagai contoh, bila panas diterapkan pada pita gulungan lama maka pengisolasi diantara laminasinya dapat rusak, sehingga meningkatkan kehilangan arus eddy. Perubahan dalam celah udara dapat mempengaruhi faktor daya dan keluaran torque. Ralau begitu, jika dilakukan dengan benar, efisiensi motor dapat terjaga setelah dilakukan pegulungan ulang, dan dalam beberapa kasus, efisiensi bahkan dapat ditingkatkan dengan cara mengubah desain pegulungan. $engan menggunakan kawat yang memiliki penampang lintang yang lebih besar, ukuran slot yang diperbolehkan, akan mengurangi kehilangan stator sehingga akan meningkatkan efisiensi. Ralau demikian, direkomendasikan untuk menjaga desain motor orisinil selama pegulungan ulang, kecuali jika ada alasan yang berhubungan dengan beban spesifik untuk mendesain ulang.
$ampak dari pegulungan ulang pada efisiensi motor dan faktor daya dapat dikaji dengan mudah jika kehilangan motor tanpa beban diketahui pada sebelum dan

>

sesudah pegulungan ulang. -nformasi kehilangan tanpa beban dan kecepatan tanpa beban dapat ditemukan pada dokumentasi motor yang diperoleh pada saat pembelian. -ndikator keberhasilan pegulungan ulang adalah perbandingan arus dan tahanan stator tanpa beban per fase motor yang digulung ulang dengan arus dan tahanan stator orisinil tanpa beban pada tegangan yang sama. Paad saat menggulung ulang motor perlu mempertimbangkan hal-hal berikut'

. 3unakan perusahaan yang bersertifikasi -&H ?;;; atau anggota dari


.ssosasi 4ayanan Peralatan 4istrik.

". Okuran motor kurang dari *; 7P dan usianya lebih dari 2 tahun (terutama
motor yang sebelumnya sudah digulung ulang) sering memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada model yang tersedia saat ini yang efisien energinya. !iasanya yang terbaik adalah menggantinya. 7ampir selalu terbaik mengganti motor biasa dengan beban dibawah 2 7P.

3. 8ika biaya pegulungan ulang melebihi 2;N hingga #2N dari harga motor
baru yang efisien energinya, lebih baik membeli motor yang baru, karena meningkatnya kehandalan dan efisiensi akan dengan cepat menutupi pembayaran harga motor.

3. ;.# Koreksi !aktor da*a dengan "e"asang ka(asitor


&ebagaimana sudah dikenal sebelumnya, karakteristik motor induksi adalah faktor dayanya yang kurang dari satu, menyebabkan efisiensi keseluruhan yang lebih rendah (dan biaya operasi keseluruhan yang lebih tinggi) untuk seluruh sistim listrik pabrik. ,apasitor yang disambung secara paralel ( s!unt) dengan motor kadangkala digunakan untuk memperbaiki faktor daya. ,apasitor tidak akan memperbaiki faktor daya motor itu sendiri akan tetapi terminal starternya dimana tenaga dibangkitkan atau didistribusikan. Manfaat dari koreksi faktor daya meliputi penurunan kebutuhan kJ. (jadi mengurangi biaya kebutuhan utilitas), penurunan kehilangan - ) pada kabel di bagian hulu kapasitor (jadi mengurangi biaya energi), berkurangnya penurunan tegangan pada kabel (mengakibatkan pengaturan tegangan meningkat), dan kenaikan dalam efisiesi keseluruhan sistim listrik pabrik.
"

>

>

Okuran kapasitor yang digunakan tergantung pada kJ. reaktif tanpa beban (kJ.)) yang ditarik oleh motor. Okuran ini tidak boleh melebihi ?;N dari kJ.) motor tanpa beban, sebab kapasitor yang lebih tinggi dapat mengakibatkan terlalu tingginya tegangan dan motor akan terbakar. kJ.) motor hanya dapat ditentukan oleh pengujian motor tanpa beban. .lternatifnya adalah menggunakan faktor daya motor standar untuk menentukan ukuran kapasitor. -nformasi lebih jauh mengenai faktor daya dan kapasitor diberikan dalam bab "istrik. 3.17.2 Meningkatkan (eraAatan
7ampir semua inti motor dibuat dari baja silikon atau baja gulung dingin yang dihilangkan karbonnya, sifat-sifat listriknya tidak berubah dengan usia. Ralau begitu, perawatan yang buruk dapat memperburuk efisiensi motor karena umur motor dan operasi yang tidak handal. &ebagai contoh, pelumasan yang tidak benar dapat menyebabkan meningkatnya gesekan pada motor dan penggerak transmisi peralatan. ,ehilangan resistansi pada motor, yang meningkat dengan kenaikan suhu.

,ondisi ambien dapat juga memiliki pengaruh yang merusak pada kinerja motor. &ebagai contoh, suhu ekstrim, kadar debu yang tinggi, atmosfir yang korosif, dan kelembaban dapat merusak sifat-sifat bahan isolasi6 tekanan mekanis karena siklus pembebanan dapat mengakibatkan kesalahan penggabungan. Perawatan yang tepat diperlukan untuk menjaga kinerja motor. &ebuah daftar periksa praktek perawatan yang baik akan meliputi sebagai berikut.

. Pemeriksaan motor secara teratur untuk pemakaian bearings dan rumahnya


(untuk mengurangi kehilangan karena gesekan) dan untuk kotoran1debu pada saluran /entilasi motor (untuk menjamin pendinginan motor)

". Pemeriksaan kondisi beban untuk meyakinkan bahwa motor tidak kelebihan
atau kekurangan beban. Perubahan pada beban motor dari pengujian terakhir mengindikasikan suatu perubahan pada beban yang digerakkan, penyebabnya yang harus diketahui.

3. Pemberian pelumas secara teratur. <ihak pembuat biasanya memberi


rekomendasi untuk cara dan waktu pelumasan motor. Pelumasan yang tidak cukup dapat menimbulkan masalah, seperti yang telah diterangkan diatas. Pelumasan yang berlebihan dapat juga menimbulkan masalah, misalnya

>

minyak atau gemuk yang berlebihan dari bearing motor dapat masuk ke motor dan menjenuhkan bahan isolasi motor, menyebabkan kegagalan dini atau mengakibatkan resiko kebakaran.

*. Pemeriksaan secara berkala untuk sambungan motor yang benar dan


peralatan yang digerakkan. &ambungan yang tidak benar dapat mengakibatkan sumbu as dan bearings lebih cepat aus, mengakibatkan kerusakan terhadap motor dan peralatan yang digerakkan.

2. $ipastikan bahwa kawat pemasok dan ukuran kotak terminal dan


pemasangannya benar. &ambungan-sambungan pada motor dan starter harus diperiksa untuk meyakinkan kebersihan dan kekencangnya.

#. Penyediaan /entilasi yang cukup dan menjaga agar saluran pendingin motor
bersih untuk membantu penghilangan panas untuk mengurangi kehilangan yang berlebihan. Omur isolasi pada motor akan lebih lama' untuk setiap kenaikan suhu operasi motor ;o% diatas suhu puncak yang direkomendasikan, waktu pegulungan ulang akan lebih cepat, diperkirakan separuhnya.

3.

Me" alik Ara# Putaran Motor Induksi 3%!asa Ontuk membalik putaran motor dapat dilaksanakan dengan menukar dua di

antara tiga kawat dari sumber tegangannya seperti yang diperlihatkan pada gambar 3. ?.
*

* + ,

3.
ara/ 01tara2
ara/ 01tara2

3ambar 3. ? %ara membalik arah putaran motor induksi 3-fasa 3.1' Me"ili# Motor @istrik
&etiap motor listrik sebagai alat penggerak sudah mempunyai klasifikasi tertentu sesuai dengan maksud penggunaannya menurut kebutuhan yang diinginkan.

?;

,lasifikasi tiap motor listrik bisa dibaca pada papan nama ( name plate) yang dipasang padanya sehingga untuk berbagai keperluan bisa dipilih motor yang sesuai.

$i dalam pemakaian sederhana, klasifikasi motor hanya dikenal menurut''

. (enaga output motor (7P). ". &istem tegangan (searah, bolak-balik, ukurannya, fasenya). 3. ,ecepatan motor (rendah, sedan, tinggi).
$alam pemakaian yang sederhana ini belum dicapai hal-hal lain yang sangat penting dalam memilih motor yang sesuai. 8adi dapat disimpulkan bahwa klasifikasi motor ini sangatlah luas mencakup dalam'

. 7al-hal yang dibutuhkan oleh mesin-mesin yang digerakkan (dri/en machines)


yang sesuai dengan' tenaga dan torsi yang dibutuhkan

". ,arakteristik beban dan macam-macam kerja yang diperlukan 3. ,onstruksi mesin-mesin yang digerakkan
7al-hal yang demikian akan memberikan pula macam-macam /ariasi bentuk dari motor termasuk alat-alat perlengkapannya (alat-alat pengusutan dan pengaturan).

Anda mungkin juga menyukai