Anda di halaman 1dari 31

Modul Praktik Klinik Mata 2013

Kebutaan termasuk ke dalam salah satu masalah serius di dunia 75% penyebab kebutaan dapat di cegah. 48% kebutaan disebabkan oleh katarak Indonesia merupakan urutan ketiga dengan penderita buta terbesar. 51% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Katarak adalah pengeruhan lensa mata yang mengganggu aksis penglihatan

Identitas
Nama : Ny. R Tanggal lahir : 07 November 1948 Usia : 64 th Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Kayu Putih Agama : Islam

Anamnesis
Keluhan utama Pasien mengeluh mata kiri buram sejak 1 tahun SMRS Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengeluhkan mata kiri menjadi buram sejak 1 tahun yang lalu. Pasien mengeluhkan pandangan dirasakan seperti berkabut. Pasien juga merasakan pandangan mata kanan menjadi kebiruan sejak menjalani operasi katarak 1 bulan yang lalu. Pasien tidak mengeluhkan silau, dan pndangan dobel. Pasien tidak merasakan nyeri pada mata, dan tidak pernah terkena benturan pada mata sebelumnya. Sakit kepala, mual, muntah tidak dirasakan pasien. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien merupakan pengidap DM sejak 6 tahun dan tidak terkontrol. Hipertensi (+) tidak terkontrol Riwayat Penyakit Keluarga DM (+) ayah pasien, HT (+) ayah pasien Riwayat Pengobatan Pasien tidak meminum obat untuk mengkontrol DM dan hipertensi.

Pemeriksaan Status Oftalmologi


OD Pemeriksaan AV Posisi Palpebra Konjungtiva Kornea BMD Iris Pupil Lensa Vitreus 12/60 tidak terkoreksi dengan pinhole Orthophoria Tenang Tenang Simpul terbenam, 5 jahitan di superior, loose (-) Dalam, cells (-), flares (-) Bulat, di tengah, refleks cahaya langsung (+) IOL Jernih Papil bulat, batas tegas, CDR 0,30,4, aa/vv 2/3, reflex macula (+), retina: dot/blot (-), eksudat (-) Funduskopi

OS 3/60 tidak terkoreksi dengan pinhole Orthophoria Tenang Tenang Jernih

Dalam cells (-), flares (-) Bulat, di tengah, refleks cahaya langsung (+) Keruh No4Nc6C1P4 Jernih Papil bulat, batas tegas, CDR 0,30,4, aa/vv 2/3, reflex macula (+), retina: degenerasi macula, dot/blot (-), eksudat (-)

Pemeriksaan Lab
Hemoglobin : 11,2 g/dL Hematokrit : 33,3% Eritrosit : 3.510.000 Leukosit : 10.620 Trombosit : 273.000 GDP : 138 mg/dL GD2PP : 199 mg/dL

Resume
Perempuan, 64 tahun datang dengan keluhan utama mata kiri buram perlahan sejak 1 tahun SMRS. Pandangan berkabut (+), diplopia (-), silau(-), nyeri (-), merah (-), riwayat trauma (-), sakit kepala (-), mual (-), muntah (-). Pasien juga mengeluhkan pandangan mata kanan menjadi kebiruan sejak menjalani operasi katarak 1 bulan yang lalu. Pasien mengidap DM sejak 6 tahun, tak terkontrol dan tidak rutin minum obat, Pasien juga memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan tidak rutin minum obat. Pada pemeriksaan oftalmologi ditemukan visus OD 12/60 dan OS 3/60, keduanya tidak terkoreksi dengan pinhole. Lensa OS keruh No4Nc6C1P4. Pada funduskopi ditemukan degenerasi macula pasa OS. Pemeriksaan lab menunjukkan gula darah puasa dan gula darah 2 jam post prandial tinggi.

Diagnosis
Katarak senilis imatur OS DM type II

Tatalaksana
ICCE dengan Phaco dan IOL OS Biometri OS

Prognosis
Ad vitam : bonam Ad fungctionam : dubia Ad sanactionam : bonam

Anatomi dan Fisiologi Mata


3 Lapisan bola mata : - Lapisan fibrosa : sklera, kornea - Lapisan berpigmen dan vaskular : koroid, korpus silliaris, iris - Lapisan neural

Anatomi Bilik Depan

Media Refraksi

Anatomi dan Histologi Lensa


Lensa : struktur transparan, bikonveks, tersusun atas kristalin. Diameter : 9-10 mm Tebal 3,5-5 mm Memiliki indeks refraksi 1,39 Berkekuatan 15-16 dioptri Struktur terdiri dari : kapsul, epitel anterior, serat lensa, zona zinnii

Fisiologi Lensa
Untuk dapat merefraksi cahaya dengan baik, dibutuhkan dua kemampuan utama lensa yaitu: 1. Transparansi lensa 2. Akomodasi lensa

Pendahuluan Katarak
Merupakan proses degeneratif Lebih sering ditemukan pada orang tua 90% katarak merupakan katarak senilis Faktor risiko : merokok, paparan sinar UV, radang kronis pada bola mata Faktor predisposisi : diabetes Dapat juga terjadi pada anak-anak : katarak kongenital

Klasifikasi Katarak
Morfologi Kapsular Subkapsular Kortikal Maturitas Insipien Intumesen Immatur Onset Kongenital Infantile Juvenile

Supranuklear
Nuklear Polar

Matur
Hipermatur Morgagni

Presenile
Senile

Katarak Senilis
Muncul karena ketidakmampuan orang dewasa untuk mensintesis kristalin. Mekanisme terjadi kekeruhan dibagi dua:

Katarak senilis kortikal


Katarak senilis nuklear

Derajat maturasi pada katarak senilis kortikal: - Derajat separasi lamelar - Katarak insipien - Katarak imatur - Katarak matur - Katarak hipermatur - Katarak Morgagni

Manifestasi Klinis
Gejala 1. Penurunan visus 2. Silau 3. Perubahan miopik 4. Diplopia monocular 5. Halo bewarna 6. Bintik hitam di depan mata Tanda: 1. Pemeriksaan visus berkisar antara 6/9 sampai hanya persepsi cahaya 2. Pemeriksaan iluminasi oblik 3. Shadow test 4. Oftalmoskopi direk 5. Pemeriksaan sit lamp

Tatalaksana

Ekstraksi Katarak Intra Kapsular (ICCE) dengan teknik phacoemulsifikasi

Ekstraksi Katarak Intrakapsular (ICCE)

Keluhan termasuk mata tenang visus menurun perlahan dd/ glaucoma, katarak, retinopati. Anamnesis, PF, gejala mengarah ke katarak Jenis katarak adalah katarak senilis. Dilihat dari umur pasien, dengan ditemukan kekeruhan pada lensa yang belum menutupi seluruh lensa Diagnosis akhir : katarak senilis imatur mata kiri Tatalaksana : ICCE Phaco + IOL

Anda mungkin juga menyukai