Anda di halaman 1dari 28

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pasta adalah sediaan dasar berupa masa lembek, umumnya tidak begitu berlemak bagian terbesar dari padatan, digunakan sebagai atau untuk pembuatan sediaan kosmetika untuk berbagai maksud, umumnya untuk sediaan pembersih seperti pasta gigi dan sampo pasta, sediaan masker kecantikan, depilator pasta dan sediaan pelindung seperti sediaan sumba surya dan tabir surya. Pasta gigi didefinisikan suatu bahan semi-aqueous yang digunakan bersama-sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh permukaan gigi. Pasta gigi biasa digunakan pada saat menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi. Untuk menyikat gigi, Kita membutuhkan pasta gigi atau yang juga Kita kenal dengan nama odol. Formula pasta gigi saat ini terdiri dari beragam zat yang punya banyak manfaat, mulai dari memutihkan hingga menguatkan gigi.Ternyata, pasta gigi yang kaya manfaat-yang kini dikemas dalam tube-tube pencet-ditemukan oleh Dr. Washington Sheffield . Ada bebrapa jenis pasta gigi yaitu pasta gigi anti karies, pasta gigi anti plak, pasta gigi pemutih dan pasta gigi herbal. Antiplaque adalah senyawa antimikroba yang digunakan untuk mencegah atau mengurangi plak, kalkulus, dan karies gigi. Pasta gigi antiplaque merupakan suatu bahan semi-aqueous yang diformulasikan mengandung senyawa antimikroba yang digunakan bersama-sama sikat gigi untuk mencegah atau mengurangi plak, kalkulus, dan karies gigi. Plak adalah lapisan tipis dan lengket tempat mikroorganisme tertanam yang melekat di permukaan gigi sebagai akibat dari sisa makanan yang tidak sempurna dibersihkan dan terakumulasi. Plak tidak dapat dihilangkan dengan berkumur melainkan dengan disikat atau di flossing.

Proses pembentukan plak meliputi tiga tahap yaitu pembentukan pelikel, kolonisasi dan pengerasan. Pelikel adalah lapisan tipis dari protein air ludah yang melekat pada permukaan gigi sesaat setelah gigi dibersihkan. Pelikel memberikan perlindungan pada gigi dari asam, tetapi ia juga menyediakan tempat yang lengket sehingga bakteri mudah menempel. Bakteri yang mudah menempel pada permukaan luar pelikel terutama adalah bakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus sanguis. Pembentukan koloni bakteri terjadi jika kebersihan gigi tidak terjaga dengan baik dan bakteri lain juga dapat bergabung dengan mudahnya. Jika plak tidak dibersihkan, akan terakumulasi dan mengeras menjadi karang gigi (kalkulus). Dalam makalah ini penulis akan membahas kosmetik untuk kesehatan mulut yaitu pasta gigi anti plaque. Zat yang terkandung dalam pata gigi anti plaque, tidak boleh menggangu kesehatan mulut secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan tingkat kesensitifitasan mulut yang cukup tinggi terutama pada gigi yang sering terjadi masalah seperti gigi berlubang atau timbulnya plak pada gigi. Sehingga dalam membuat formulasi untuk sediaan pasta gigi harus diperhatikan benar sifat fisika kimia masing-masing bahan yang digunakan.

1.2 Tujuan Penulisan 1. Untuk memahami yang dimaksud dengan sediaan pasta gigi. 2. Untuk mengetahui formulasi sediaan pasta gigi antiplaque. 3. Untuk memahami penyebab gigi berplaque. 4. Untuk memahami pembuatan dan evaluasi sediaan pasta gigi antiplaque. 5. Untuk mengetahui formulasi pasta gigi antiplaque dari pabrik lain.

1.3 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan sediaan pasta gigi ? 2. Bagaimana formulasi sediaan pasta gigi antiplaque ? 3. Bagaimana penyebab gigi berplaque ? 4. Bagaimana formulasi pasta gigi antiplaque dari pabrik lain ?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gigi Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan dan pada beberapa hewan, terutama karnivora, sebagai senjata. Akar dari gigi tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya. Gigi merupakan bagian paling membedakan di jenis mamalia yang berbeda, dan salah satu yang bisa menjadi fosil dengan baik. Paleontologis menggunakannya untuk mengidentifikasi jenis fosil dan seringkali hubungan di antaranya. Bentuk gigi berhubungan dengan jenis makanan hewan tersebut. Misalnya herbivora memiliki banyak gigi geraham untuk mengunyah karena rumput sulit untuk dicerna. Karnivora membutuhkan taring untuk membunuh dan merobek, dan karena daging mudah untuk dicerna, maka mereka dapat menelan makanan tersebut tanpa membutuhkan geraham untuk mengunyah makanan tersebut terlebih dahulu.

2.2 Bagian-bagian Gigi Mahkota gigi atau corona, merupakan bagian yang tampak di atas gusi. Terdiri atas : Lapisan email, merupakan lapisan yang paling keras. Tulang gigi (dentin), di dalamnya terdapat saraf dan pembuluh darah. Rongga gigi (pulpa), merupakan bagian antara corona dan radiks. Leher gigi atau kolum, merupakan bagian yang berada di dalam gusi. Akar gigi atau radiks, merupakan bagian yang tertanam pada tulang rahang. Akar gigi melekat pada tulang rahang dengan perantaraan semen gigi. Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar tetap melekat pada gusi. Terdiri atas : Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi. Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.

2.3 Gigi Berplaque

Plak adalah lapisan tipis dan lengket tempat mikroorganisme tertanam yang melekat di permukaan gigi sebagai akibat dari sisa makanan yang tidak sempurna dibersihkan dan terakumulasi. Plak tidak dapat dihilangkan dengan berkumur melainkan dengan disikat atau di flossing.

Proses pembentukan plak meliputi tiga tahap yaitu pembentukan pelikel, kolonisasi dan pengerasan. Pelikel adalah lapisan tipis dari protein air ludah yang melekat pada permukaan gigi sesaat setelah gigi dibersihkan. Pelikel memberikan perlindungan pada gigi dari asam, tetapi ia juga menyediakan tempat yang lengket sehingga bakteri mudah menempel. Bakteri yang mudah menempel pada permukaan luar pelikel terutama adalah bakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus sanguis.

Pembentukan koloni bakteri terjadi jika kebersihan gigi tidak terjaga dengan baik dan bakteri lain juga dapat bergabung dengan mudahnya. Jika plak tidak dibersihkan, akan terakumulasi dan mengeras menjadi karang gigi (kalkulus).

Streptococcus terbagi ke dalam empat kelompok spesies yaitu anginosus, mitis, mutans, dan salivarus. Kelompok mutans terdiri dari S.mutans, S.criteritus, S.rattus, S.dawneii, S.macacea, dan S.sobrinus. Hanya S.mutans dan S.sobrinus saja yang ada di dalam mulut manusia, sedangkan bakteri lainnya ada di dalam mulut hewan. S.mutans dibagi lagi menjadi 3 bagian berdasarkan serotipenya yaitu serotipe c yang hidup di plak manusia, serotipe e di karies gigi, dan serotipe f di plak anak-anak yang memiliki resiko karies gigi.

Plak yang mengeras akan membentuk karang gigi (calculus), radang gusi, dan karies. Ciri-ciri karang gigi adalah permukaan kasar, berwarna kuning sampai kehitaman, keras dan susah dihilangkan dengan sikat gigi. Radang gusi (gingivitis) ditandai dengan gusi tampak kemerahan, agak membengkak, dan mudah berdarah saat menggosok gigi. Radang gusi tidak menimbulkan rasa sakit dan perdarahan gusi akan berhenti sendiri dalam waktu relatif singkat. Dengan demikian, tidak aneh jika banyak orang yang mengabaikan penyakit ini. Jika radang gusi dibiarkan saja, akan berlanjut menjadi radang jaringan penyangga gigi (periodontitis) dan lama kelamaan dapat menyebabkan gigi goyah, akhirnya tanggal. Sangat disayangkan jika pasien harus dicabut giginya akibat penyakit periodontal padahal giginya dalam keadaan utuh (tidak berlubang). Karies gigi merupakan penyakit multifaktoral yang terjadi selama beberapa kurun waktu, rusaknya jaringan keras gigi seperti enamel, dentin, dan sementum. Proses karies berlangsung ketika pH rongga mulut <5,5 . S.mutans akan merusak enamel gigi, untuk jangka waktu yang panjang gigi bagian luar akan berlubang. Ketika gigi sudah berlubang, maka bakteri lain seperti Lactobasillus sp dan Actinomyces spakan masuk. Lactobasillus spakan membuat karies gigi menjadi lebih parah.

Saliva mengandung protein, asam amino, peptida, urea, fosfat, kalsium, dan bikarbonat yang berfungsi sebagai buffer. Buffer ini bisa membersihkan gigi dari sisa makanan dan meyeimbangkan asam yang dapat melarutkan enamel. Ketika Kita mengkonsumsi makanan manis, maka pH rongga mulut akan menjadi asam, dan saliva akan mengembalikannya ke level normal. Unsur-unsur antimikroba seperti lysozyme, lactoferrin, dan sialoperoxidase membantu mengontrol jumlah koloni bakteri dan jamur. Produksi saliva menurun ketika Kita sedang tidur. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggosok gigi terutama sebelum tidur.

Rajin sikat gigi (terutama sebelum tidur) dengan pasta gigi yang mengandung fluor akan membantu mencegah pembentukan plak. Hal ini dikarenakan akan ada proses remineralisasi yaitu ion fluor akan berikatan dengan apatit yang ada di permukaan enamel gigi sehingga menghasilkan gugus fluor apatit yang menjadikan enamel tahan terhadap demineralisasi asam. Fluor menghambat sistem enzim bakteri dengan cara mempengaruhi jenis polisakarida ekstraseluler dan menghasilkan efek germisidal yang menghambat kolonisasi mikroorganisme di permukaan gigi.

Hindari merokok. Asap panas yang terhisap mengakibatkan rongga mulut menjadi lebih kering sehingga mendukung pertumbuhan bakteri anaerob dalam plak. Tar dalam rokok juga dapat diendapkan pada permukaan gigi dan akar gigi sehingga permukaan ini menjadi lebih kasar dan mempermudah perlekatan plak.

2.4 Pasta Gigi 2.4.1 Definisi Pasta Gigi Pasta gigi didefinisikan suatu bahan semi-aqueous yang digunakan bersama-sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh permukaan gigi. Pasta gigi biasa digunakan pada saat menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi. Penggunaan pasta gigi bersama sikat gigi melalui penyikatan gigi adalah salah satu cara yang paling banyak digunakan oleh masyarakat saat ini dengan tujuan untuk meningkatkan kebersihan rongga mulut.

2.4.2 Fungsi Pasta Gigi

Fungsi utama pasta gigi adalah untuk membersihkan gigi yang dianggap sebagai manfaat kosmetik. Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk : Mengurangi pembentukan plak Memperkuat gigi terhadap karies Membersihkan dan memoles permukaan gigi Menghilangkan atau mengurangi bau mulut Memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan giginya

Fungsi lain pasta gigi yaitu : Meringankan iritasi karena gigitan serangga atau luka melepuh Menenangkan luka bakar ringan Meredakan jerawat yang meradang Menghilangkan bau tidak sedap Menghilangkan noda Menghilangkan goresan pada sepatu Menyingkirkan goresan krayon pada dinding Mengilapkan perhiasan Mengilangkan bau pada botol susu

2.4.3 Maksud dan tujuan dibuat pasta gigi Dengan adanya pasta gigi, kita dapat menyikat gigi lebih bersih sehingga terhindar dari kuman-kuman penyakit di mulut. Pasta gigi juga memberikan aroma mulut yang segar sehingga kita merasa nyaman saat berbicara dengan orang lain. Kini pasta gigi telah mendunia dan digunakan setiap hari oleh banyak orang.

2.5 Jenis-jenis Pasta Gigi Ada bebrapa jenis pasta gigi yaitu pasta gigi anti karies, pasta gigi anti plak, pasta gigi pemutih dan pasta gigi herbal.

Pasta Gigi Anti Karies Pasta gigi yang beredar di pasaran umumnya mengandung flour dalam bentuk Natrium Fluoride (NaF), Stanium Flouride (SnF) dan Sodium monofluorofosfat (NaMNF). Pasta gigi fluoride efektif dalam mencegah dan mengendalikan karies gigi. Flour dapat menghambat demineralisasi enamel dan meningkatkan demineralisasi. Flour sangat berperan penting terhadap peningkatan kesehatan gigi.Contoh pasta gigi anti karies adalah Colgate, Pepsodent, dan Fluorodine.

Pasta Gigi Anti Plak Selama dua decade terakhir banyak pasta gigi telah diformulasikan mengandung senyawa antimikroba untuk mencegah atau mengurangi plak, kalkulus dan karies gigi. Salah satu senyawa tersebut adalah triklosan. Triklosan 2,4 trikloro-2-hidroksi difenil eter adalah salah satu antimikroba anionic dengan spektrum luas (dengan minimal inhibitory concentration atau konsentrasi penghambat minimal terhadap banyak bakteri oral kurang dari 10g/g) terhadap kebanyakan bakteri yang membentuk plak. Anti mikroba ini terabsorpsi ke permukaan oral tetapi tidak menimbulkan stein. Contoh merek dagangnya adalah Antiplaque.

Pasta Gigi Pemutih Pasta gigi untuk pemutih meliputi enzim, peroksida, surfaktan, sitrat, pirofosfat dan bexametaphosphat. Contoh merek dagangnya adalah Diamond, dan Opale.

Pasta Gigi Hipersensitivitas

Hipersensitivitas dentin merupakan suatu kondisi dari gigi yang sakit, berupa rasa sakit yang singkat dan tajam, diakibatkan dentin yang tersingkap dalam menerima stimulus yang berasal dari luar. Jenis bahan desensitisasi yang digunakan dalam pasta gigi adalah potassium citrate dan stronsium chloride. Contoh merek dagangnya adalah Colgate sensitive, Sensodyne, Sensodyne F.

Pasta Gigi Herbal Pasta gigi herbal merupakan pasta gigi yang mengandung bahan-bahan alami pilihan. Penelitian klinis tentang pasta gigi yang mengandung herbal telah banyak dilakukan oleh para ahli.

2.6 Komposisi Pasta Gigi beserta Fungsinya 1. Bahan Abrasive (20-50%) Bahan abrasive yang terdapat pada pasta gigi umumnya berbentuk bubuk pembersih yang dapat memolis dan menghilangkan plak. Bentuk dan jumlah bahan abrasif dalam pasta gigi membantu untuk menambah kekentalan pasta gigi. Contoh bahan abrasif antara lain silica atau hydrated silica, sodium bikarbonat, aluminium oxide, dikalsium fosfat, dan kalsium karbonat. 2. Air (20-40%) Air dalam pasta gigi berfungsi sebagai pelarut. 3. Humectant atau Pelembab (20-35%) Humectant adalah bahan penyerap air dari udara dan menjaga kelembaban. Digunakan untuk menjaga pasta gigi agar tetap lembab. 4. Bahan Perekat (1-2%)

Bahan perekat ini dapat mengontrol kekentalan dan member bentuk krim dengan cara mencegah terjadinya pemisahan dalam solid dan liquid pada suatu pasta gigi. Contohnya: glycerol, sorbitol dan polyethylene glycol (PEG) dan cellulose gum. 5. Surfectan atau Deterjen Bahan deterjen yang banyak terdapat dalam pasta gigi di pasaran adalah Sodium Lauryl Sulphate (SLS) yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan, mengemulsi (melarutkan lemak) dan memberikan busa sehingga pembuangan plak, debris, material alba dan sisa makanan menjadi lebih mudah. Sodium lauryl sulphate ini juga memiliki efek antibakteri. 6.Bahan Penambah Rasa (0-2%) Biasanya pasta gigi menggunakan pemanis buatan untuk memberikan cita rasa yang beraneka ragam. Misalnya rasa mint, stroberi, kayu manis bahkan rasa permen karet untuk pasta. 7. Bahan Terapeutik (0-2%) Bahan terapeutik yang biasa ditambahkan dalam pasta gigi adalah flour, bahan desentisasi, bahan anti-tartar, bahan antimikroba, bahan pemutih, bahan pengawet. Manfaat masing bahan terapeutik adalah : Fluoride Penambahan fluoride pada pasta gigi dapat memperkuat enamel dengan membuatnya resisten terhadap asam dan menghambat bakteri untuk memproduksi asam. Jenis fluoride yan terdapat dalam pasta gigi adalah Stannous fluoride, Sodium fluoride, dan Sodium monofluorofosfat.Stannous fluoride atau Tin fluor merupakan fluor yang pertama ditambahkan dalam pasta gigi yang digunakan secara bersamaan dengan bahan abrasif (kalsium fosfat). Fluor ini bersifat anti bakterial namun kelemahannya dapat membuat sten abu-abu pada gigi. Sodium fluoride atau NaF merupakan fluor yang paling sering ditambahkan dalam pasta gigi, tetapi tidak dapat digunakan bersamaan dengan bahan abrasif. Menurut Academy of General Dentistry, menggosok gigi dengan pasta gigi berfluoride dua kali sehari bisa mengurangi kerusakan gigi hingga 40 persen. Bahan Desensitisasi

10

Jenis bahan desensitisasi adalah bahan yang digunakan untuk perawatan hipersensitivitas dentin/hipersensi. Bahan sensitivitas yang sering digunakan dalam pasta gigi adalah Potassium citrate yang dapat memblok transmisi nyeri diantara sel syaraf dan Stronsium chloride yang dapat memblok tubulus dentin. Bahan Anti-Tartar Bahan ini digunakan untuk mengurangi kalsium dan magnesium dalam saliva sehingga keduanya tidak dapat berdeposit pada permukaan gigi, misalnya Tetrasodium pyrophosphate. Bahan Antimikroba Bahan ini digunakan untuk menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri, misalnya Trikolsan (bakterisidal), Zinc citrate atau Zinc phosphate (bakteriostatik). Selain itu, ada beberapa herbal yang ditambahkan sebagai antimikroba dalam pasta gigi misalnya daun sirih dan siwak. 8. Bahan Pemutih (0.05-0.5%) Bahan pemutih yang biasa digunakan antara lain Sodium carbonat, Hidrogen peroksida, citroxane, dan Sodium hexametaphospate. 9. Bahan Pengawet (0.05-0.5%) Bahan pengawet ini berfungsi untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dalam pasta gigi. Bahan paengawet yang sering ditambahkan dalam pasta gigi adalah Sodium benzoate, Methylparaben dan Etihylparaben.

2.7 Bahan Dasar Pasta Gigi yang Sangat Berbahaya untuk Kesehatan Beberapa orang percaya bahwa bahan-bahan yang terkandung dalam Pasta Gigi adalah penting. Namun pada akhirnya, ada alasan bagus mengapa di setiap paket Pasta Gigi selalu ada peringatan: "Jangan di Telan". Nah, untuk lebih mengetahui hal tersebut ada beberapa Bahan Dasar Pasta Gigi yang sangat Berbahaya untuk Kesehatan di bawah ini. Formaldehyde Formaldehid membunuh semua bakteri kecil yang naik ke gigi setelah makan atau tidur. Jika sejumlah besar formaldehid tertelan, hasilnya bisa berakibat fatal. Akibat jika

11

menelan formaldehida adalah penyakit kuning, kerusakan ginjal, kerusakan hati, dan bahkan kematian. Detergent Apa rasanya jika pasta gigi Anda tidak mengeluarkan busa? Produsen menggunakan deterjen biasa untuk memuaskan orang-orang yang lebih memilih pasta gigi yang berbusa. Berbusa mungkin menyenangkan, tapi berhati-hatilah jika Anda secara tidak sengaja menelan busa dalam jumlah besar. Menelan deterjen dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan.

Seaweed Elastis dan berlendir, rumput laut menyatukan pasta gigi. Tanpa barang hijau ini, pasta gigi tidak akan menyatu dan akan mudah hancur berantakan. Kabar baiknya adalah rumput laut tidak mengandung racun. Bahkan, rumput laut memiliki sejumlah manfaat gizi.

Peppermint Oil Nafas segar hanya dapat dijaga segar dengan bantuan peppermint oil. Sementara menyegarkan saat menyikat gigi, minyak peppermint dapat menyebabkan denyut nadi lambat, mulas, dan tremor otot jika dikonsumsi.

Paraffin Parafin menciptakan pasta halus yang merembes ke sikat gigi Anda. Seperti yang mungkin Anda bayangkan, parafin tidak dimaksudkan untuk dimakan. Jika Anda kebetulan menelan bahan ini, Anda mungkin berakhir dengan rasa sakit perut, mual, muntah, dan sembelit berat.

Glycerine Glysol Gliserin glikol di pasta gigi berguna untuk mencegah pasta menjadi terlalu kering. Meskipun Gliserin tidak beracun, zat ini dapat menyebabkan mual jika tertelan.

12

Kapur Faktanya bahwa kapur terbuat dari exoskeletons, cukup sulit untuk menghapus semua yang menempel pada gusi Anda. Kapur debu dapat menyebabkan masalah paru-paru jika dihirup, dan menelan sedikit kapur dapat menyebabkan perdarahan.

Titanium Dioxide Ini adalah satu lagi bahan pasta gigi yang umum, meskipun biasanya ditemukan di cat putih. Bila ditambahkan ke pasta gigi, titanium dioksida memiliki efek menjaga pada gigi anda tetap putih seperti halnya pada dinding, bahan ini membuat gigi anda bagus dan terlihat putih (selama beberapa jam, setidaknya). Menelan Titanium dioksida tidak akan menyakiti Anda, tapi tidak dianjurkan.

Sakarin Sesuatu harus menutupi rasa deterjen yang mengerikan. Sakarin manis, tetapi tidak terlalu manis, mungkin inilah alasan kenapa kebanyakan orang menyukai pasta gigi mereka. Sakarin telah menjadi topik hangat setiap perdebatan sejak Theodore Roosevelt di Gedung Putih.USDA mencoba untuk melarang substansi ini pada tahun 1972.

Menthol Salah satu bahan terakhir untuk menambahkan rasa mint ke napas Anda. Tanpa mentol, pasta gigi mungkin rasa seperti kapur gliserin, parafin dioksida, deterjen, titanium, dan rumput laut. Silahkan telan mentol jika Anda suka, tetapi meminum teh yang mengandung mentol adalah ide yang jauh lebih baik daripada Anda mengunyah pasta gigi.

2.8 Bahan Aktif Pasta Gigi yang Harus diwaspadai Berapa kali Kamu menyikat gigi dalam sehari? Lebih dari 3 kali, atau 3 hari sekali? Berapapun, sebaiknya Kamu tahu, bahan aktif pasta gigi kamu, bisa berbahaya! Triclosan, salah satu bahan aktif pasta gigi, bisa menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap beberapa terapi antibiotik.

13

Bahan aktif lain yang ada dalam pasta gigi antara lain : Fluoride, Silica, Alkohol dan Hidrogen Peroksida. Faktanya,semua bahan aktif pasta gigi tersebut bisa menimbulkan efek yang mengerikan. Bahan-bahan aktif pasta gigi yang disebutkan sebelumnya diatas, bisa menimbulkan efek poisonic (beracun), carcinogenic (menyebabkan kanker) sampai abrasi (pengikisan) enamel/email gigi. Bahan-bahan aktif pasta gigi tersebut terutama mengiritasi membran mukosa dalam mulut, karena membran mukosa dalam mulut mempunyai efisiensi penyerapan sampai 90%. Bahan Aktif Pasta Gigi Fluoride Fluoride sering direkomendasikan untuk menguatkan gigi dan mencegah pelubangan pada gigi. Tetapi, tahukah kamu, kalau fluoride juga digunakan pada racun serangga dan gas syaraf (nerve gas) ? Yang mengejutkan Fluoride belum pernah menerima persetujuan dari FDA (Pengawas Bahan Makanan dan Obat)nya Amerika. Fluoride dapat menyebabkan mual, muntah dan sakit kepala.

Bahan Aktif Pasta Gigi Hidrogen Peroksida Bahan yang digunakan dalam odol pemutih ini dapat menimbulkan efek yang sama dengan fluoride. Bahan ini juga digunakan dalam industri kertas, pewarna pakaian dan deterjen. Penggunaan secara topikal dalam kadar berlebih dapat mengakibatkan iritasi dan kekeringan mukosa.

Bahan Aktif Pasta Gigi Sodium Hidroksida Sodium Hidroksida (SH) dapat melarutkan permukaan jaringan mulut. Sodium Hidroksida sangat basa dan pelarut protein yang baik terhadap gigi dan gusi.

14

Bahan Aktif Pasta Gigi Alkohol Alkohol digunakan untuk mempercepat penyerapan bahan aktif lain dalam pasta gigi ke gigi. Ethanol, derivat alkohol bersifat karsinogenik. Penelitian secara klinis menunjukkan ethanol dapat merusak tambalan.

2.9 Tips Memilih Pasta Gigi yang Baik dan Sehat Pilih pasta gigi yang mengandung cukup fluoride. Kadar fluoride berfungsi untuk menjaga gigi agar tidak berlubang. Namun, anak-anak di bawah 3 tahun sebaiknya tidak memakai odol. Karena, terlalu banyak fluoride juga tidak sehat dan membuat gigi lebih rapuh. Fluoride juga juga dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan jika tertelan. Pilih pasta gigi yang memiliki kandungan detergent paling sedikit.Busa yang terlalu banyak mengindikasikan bahwa kandungan deterjen yang dimiliki juga banyak. Stigma bahwa semakin banyak busa semakin baik, tidak benar adanya. Hindari langsung makan setelah menyikat gigi. Pasalnya, kadar asam mulut akan turun dan fluoride pun hilang, sehingga kuman akan masuk lagi. Aktifitas makan sebaiknya 1 hingga 2 jam setelah menyikat gigi. Dari hasil penelitian di banyak negara fluoride merupakan bahan yang terbukti dapat menurunkan prevalensi karies. Penambahan zat adiktif sebagai desinfektan juga dapat membunuh kuman-kuman yang ada di plak gigi hingga beberapa jam setelah melakukan sikat gigi. Namun bukan berarti fluoride sama sekali tidak berbahaya bagi tubuh manusia, hingga kini fluoride masih dipakai para ahli senjata sebagai bahan campuran pembuatan bom atom, jika tertelan dalam dosis tertentu fluoride dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada beberapa organ vital tubuh. Bahan lain yang ditambahkan pada pasta gigi dewasa ini adalah pyrophosphates yang membantu mencegah timbulnya karang gigi. Ada pula pasta gigi yang ditujukan untuk mengurangi gigi sensitif. Penting untuk diingat, pemakaian pasta gigi semacam ini tidak akan efektif apabila rasa ngilu yang timbul pada gigi disebabkan oleh adanya lubang yang sudah mencapai syaraf gigi. Jika demikian, diperlukan perawatan saraf gigi (endodontic intra canal) oleh dokter gigi. Pemakaian pasta gigi yang mengandung bahan pemutih gigi juga tidak dapat membuat gigi menjadi

15

instan putih cemerlang. Terutama bagi yang memiliki gigi berwarna kecoklatan akibat konsumsi antibiotik, menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung zat pemutih sama sekali tidak akan menyebabkan gigi menjadi berwarna putih. Pada hal ini, konsumen pasta gigi disarankan jangan berharap banyak pada pasta gigi pemutih yang dijual bebas dipasaran. Pemutihan gigi hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi.

16

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Bagan Formula Terlampir 3.1.1 Formula I : Pasta gigi ini mengandung bahan formula khusus untuk penghilang kerak gigi khususnya untuk menghilangkan kerak tembakau. Memiliki kemampuan 60 % lebih tinggi untuk menghilangkan kerak dibandingkan pasta gigi biasa. Pasta gigi ini dianggap cukup aman dan memenuhi tes uji keselamatan untuk digunakan secara rutin. Pasta gigi ini memiliki formula yang mampu melepaskan kotoran dengan 2 jenis agen pemutih. Pasta gigi ini juga tetap dapat mencegah gigi berlubang dan timbulnya plak gigi baru. Selain itu terdapat satu bahan kimia tamahan yang berfungsi untuk memutihkan kembali warna email gigi yang telah pudar akibat terkena asap rokok. Pasta gigi ini dikhususkan hanya bagi seorang perokok. Bahan aktif yang diberikan relatif kurang sesuai untuk orang biasa yang bukan perokok apalagi bagi anak-anak. Harganya cukup mahal.

3.1.2 Formula II : Merupakan rekomendasi para dokter gigi Indonesia. Memberikan perlindungan dan perawatan menyeluruh untuk gigi sensitif sekaligus membersihkan plak pada gigi serta memberikan perlindungan dari gigi berlubang. Memberikan perlindungan dan perawatan menyeluruh dan lebih lama pada gigi sensitif. Tidak bisa digunakan oleh anak-anak.

17

Harganya cukup mahal.

3.1.3 Formula III : Pasta gigi dapat melindungi gigi dan gusi. Pasta gigi dapat melindungi gigi dari masalah plaque, karang gigi, gigi berlubang, radang gusi, gusi berdarah, sariawan, bau mulut. Pasta gigi ini juga baik untuk orang yang memiliki gigi sensitif. Rasa segar mint dari pasta gigi membuat nafas menjadi segar dalam jangka waktu lama. Harganya cukup mahal.

3.1.4 Formula IV : Pasta gigi yang diformulasikan dengan kayu siwak+flouride yang dapat merawat gigi tampak lebih putih, menjaga kesehatan gigi dan mulut, menyegarkan nafas, serta perlindungan gigi dan gusi. Pasta gigi dapat menguatkan gigi, melindungi email gigi, menjaga kesehatan gigi dan mulut, mencegah timbulnya plak dan gigi berlubang serta menyegarkan bau mulut. Pasta gigi aman dan telah terbukti secara klinis. Pasta gigi ini ada dua jenis yaitu untuk dewasa dan untuk anak-anak.

3.1.5 Keunggulan Formula V : Mengandung bahan aktif alami ekstrak serbuk kayu siwak yang dapat mengurangi dan mencegah plak atau karang gigi, melindungi gigi dan gusi dari kerusakan yang disebabkan sisa makanan dan kuman. Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, meliputi : Antibacterial Acids, seperti astringents, abrasive dan detergent yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi, menghentikan pendarahan pada gusi. Penggunaan kayu siwak yang segar pertama kali, akan terasa agak pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard yang merupakan substansi antibacterial acid tersebut. Kandungan kimiawi seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluorida, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimetilamin, Salvadorin, Tannin dan

18

beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, yang dapat menyegarkan mulut dan menghilangkan bau tidak sedap. Enzim yang mencegah pembentukan plak yang merupakan penyebab radang gusi dan penyebab utama tanggalnya gigi secara prematur. Anti Decay Agent (Zat anti pembusukan) dan Antigermal System, yang bertindak seperti Penicilin menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah terjadinya proses pembusukan. Siwak juga turut merangsang produksi saliva, dimana saliva sendiri merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut. Mengandung peppermint yang dapat menjaga kesegaran mulut lebih lama.

3.2 Komponen Bahan Adapun komposisi dari pasta gigi adalah : 1. Salvadora Persic (Bahan Aktif) Pada penambahan bahan aktif pada sediaan pasta gigi antiplak, menggunakan bahan alami salvadora persic ( siwak ) dengan cara Pembuatan ekstrak etanol serbuk kayu siwak dilakukan dengan cara perkolasi.Perkolasi yaitu cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi.

2. KalsiumKarbonat ( Abrasiv ) Abrasiv adalah bahan pembersih yang berfungsi: Membersihkan kotoran dan sisa noda dari gigi Menyilaukan permukaan gigi Secara normal abrasiv ini putih tetapi banyak warna yang dapat diterima penampilannya untuk hasil akhir produk yang dapat digunakan. Abrasiv harus bercampur dengan bahan-bahan yang tertinggal dalam formula dan memiliki ukuran partikel yang membentuk debu jika digunakan sebagai serbuk, namun cukup kecil sehingga tidak terasa berbutir di mulut. Abrasiv harus bebas dari tanah dan seharusnya tidak toksik. Abrasiv

19

digunakan dalam pembersih gigi harus dipilih sehingga menghasilkan efek pembersihan yang maksimum dengan abrasiv yang minimal Endapan kapur (CaCO3) adalah abrasiv yang paling umum digunakan. Ini terdapat dalam tingkat yang berbeda yang bervariasi dalam berat jenisnya (ukuran partikel) dalam struktur kristal. Tingtur yang paling rendah biasanya dicampurkan dalam pasta gigi, karena pasta didasarkan pada endapan kapur initidak keras sedangkan serbuk gigi digunakan tingkatan lebih tinggi sehingga tidak mudah membubuk.

3. Sodium Lauril Sulfat (Surfaktan /deterjen) Pengujian dari tiga belas pasta gigi yang dipasarkan pada tahun 1930, menyatakan bahwa kira-kira setengah dari pasta gigi adalah tipe pembusa dan bahwa pembusaan dihasilkan dengan adanya sabun. Pembuatan dari pembersih gigi yang mengandung sabun,konsumen lebih memilih yang berbusa daripada yang tidak berbusa. Kebanyakan bahan pembersih produk pasta gigi diperoleh dengan menggunakan sabun karena diputuskan efek sampingnya oleh pengaroma. Bahkan, Na.Lauril sulfat murni digunakan pada tingkat yang sangat baik dengan perkembangan deterjen sintetik lainnya. Deterjen sintetik ini memiliki kemampuan pembusaan yang lebih besar daripada sabun dan juga dapat digunakan dalam jumlah kecil sebagai pengaroma. Surfaktan bertindak sebagai bahan pendispersi untuk bahan pengkilau dan mendukung aksi pembersihan dalam sediaan.

4. Na. sakarin (Pemanis) Dalam aturan umum, Na.sakarin digunakan untik memaniskan pasta gigi, walaupun dalam beberapa hal glukosa jarang digunakan. Ada dua alasan utama sakarin lebih dipilih daripada gula adalah karena sedikit sakarin dapat digunakan daripada gula untuk memaniskan jumlah yang sama daripada pasta, dan juga gula cenderung mengkristal pada mulut tube, dan kadang memberikan produk yang penampilannya tidak diinginkan. Pemanis yang umum digunakan adalah sakarin yang secara umum ada dalam jumlah 0,050,25% dari pasta gigi.

5. Gum Arab (Pengikat) Campuran yang sederhana dari fase padat dan cair dalam pasta gigi tidak cukup untuk mencegah pemisahan dari fase cairan. Khususnya selama penyimpanan,untuk mencegah ini pengikat ditambahkan. Pada dasarnya semua pengikat adalah koloid hidrofilik

20

yang ada untuk melarutkan tetapi benar-benar terdispersi, mengembang atau menyerap air untuk membentuk fase cair yang kental dengan bertindak sebagai koloid pelindung dan dengan meningkatkan konsentrasi campuran fase padat dan fase cair dari pasta gigi. Pemilihan pengikat tergantung dari komposisi pasta gigi. Pasta gigi dibuat dengan memilih pengikat yang lebih cepat didispersikan dalam mulut selama penyikatan.

6. Gliserin (Humektan) Dalam penyiapan pasta gigi, Abrasiv dicampur dengan fase air yang termasuk humektan. Fungsi penting dari humektan adalah mempertahankan saat pasta dipaparkan oleh udara kemudian mencegah pasta dari kekerasan. Gliserol, sorbitan, dan propilenglikol adalah humektan yang paling umum digunakan dalam pasta gigi. Gliserol dan sorbitol mempunyai rasa yang manis. Propilenglikol memiliki rasa yang agak pahit. Kebanyakan orang menggunakan gliserin sebagai humektan, karena hasil akhir pasta yang memiliki permukaan halus yang baik.

7. Peppermint (Pengaroma) Rasa barangkali adalah faktor tunggal yang paling penting dalam pemilihan pembersih gigi. Pemilihan bahan pengaroma kemudian merupakan suatu hal yang paling penting dan merupakan satu langkah standarisasi akhir. Spearmint, peppermint, dan pengaroma cinnamomummint dari pembersih gigi mempunyai kepopuleran yang dicapai. Bahan dasar pengaroma tidak digunakan sendiri dalam beberapa pemberian jenis pengaroma tetapi dicampur dengan minyak esensial lainnya untuk memodifikasi pengaroma dan menghasilkan aroma yang jelas. Di antara minyak esensial yang telah digunakan dalam pasta gigi dan pengaroma serbuk gigi untuk memodifikasi pengaroma utama adalah minyak anise, clover, karawey, ketumbar, pinente, eukaliptus, pala, dantimus. Minyak jeruk, eugenol, eukaliptol, anethole,irone,orris,dan menthol juga telah digunakan. Secara umum 0,5-20% pengaroma digunakan. Untuk menarik perhatian anak-anak, biasanya diberi aroma buah-buahan pada pasta gigi khusus untuk anak-anak.

8. Asam Benzoat (Pengawet) Larutan humektan harus mengandung pengawet yang ditambahkan khususnya jika disimpan dalam periode waktu yang lama untuk digunakan dalam pembuatan pasta gigi.

21

Asam benzoat dan asam ester p-hidroksibenzoat telah direkomendasikan untuk penggunaan ini

3.3 Karakteristik Pasta Gigi Antiplaque a. b. Membuat gusi dan gigi lebih sehat, lebih segar, dan lebih bersih. Menghilangkan dan mencegah plak atau karang gigi dengan menggunakan bahan alami. c. d. e. Dapat membersihkan gigi dan menguatkan gigi. Tidak terlalu banyak mengandung bahan kimia. Cukup lembut dan mudah dikeluarkan dari kemasan atau tube,tetapi tidak sangat lunak. f. g. h. i. j. k. Meski kemasannya terbuka, tidak kering. Harus tidak berinteraksi dengan bahan kemasan atau tube. Penggunaan harus seefisien mungkin dan membersihkan gigi. Penggunaannya pada mulut, maka harus memberikan rasa segar. Membersihkan dan memberikan rasa segar dan kepuasan. Produk ini ekonomis dan stabil pada kemasannya.

3.4 Prosedur Pembuatan a. Pembuatan ekstrak etanol serbuk kayu siwak dilakukan dengan cara perkolasi. Perkolasi yaitu cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. b. Hasil ekstrak siwak dicampur dengan pengikat yang sebelumnya dicampur dengan abrasiv padat. c. Kemudian masukkan secara berkesinambungan larutan berair dari humektan, pengawet dan sakarin kedalam mikser yang cocok. d. Setelah pencampuran menjadi pasta yang homogen, pengaroma dan deterjen ditambahkan dan pencampuran disempurnakan. e. Pengikat cepat dikembangkan dengan tepat selama proses pencampuran untuk mempengaruhi pasta yang seragam dari konsistensi penting yang diinginkan. f. Masukkan ke dalam wadah yang telah disiapkan.

22

3.5 Evaluasi Sediaan a. pH 1. Pengertian pH pH adalah pengukuran derajat keasaman suatu sediaan. Pengukuran pH dimaksudkan untuk mengetahui apakah derajat keasaman dari sediaan kosmetik pasta gigi yang telah dibuat sesuai dengan pH standar. Apabila pH sediaan pasta gigi hasil percobaan tersebut memenuhi rentang pada standar, dapat dikatakan bahwa pasta gigi yang telah dibuat aman untuk digunakan gigi dan mulut. 2. Prosedur Kerja Pengukuran pH dilakukan dengan cara mencelupkan kertas indikator sampai batas celupan, mendiamkannya beberapa saat hingga terjadi perubahan warna, kemudian membandingkan perubahan warna yang terjadi dengan warna indikator. Nilai pH didapatkan dengan melihat persamaan warna dari kertas indicator yang telah dicelupkan dengan warna pada label.

b. Viskositas 1. Pengertian Viskositas Viskositas merupakan suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir, kekentalan didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk menggerakkan secara berkesinambungan suatu permukaan datar melewati permukaan datar lain dari kondisi mapan tertentu bila ruang dalam permukaan tersebut diisi dengan cairan yang akan ditentukan kekentalannya.kekentalan adalah tekanan geser dibagi laju tegangan geser. Satuan dasar kekentalan adalah poise yang bernilai 1 poise = 100 centripoise. Penentuan suhu penting karena kekentalan berubah sesuai suhu,secara umum kekentalan menurun dengan naiknya suhu,untuk pengukuran sediaan farmasi suhu dipertahankan dalam batas kurang lebih 0,1. Alat yang digunakan untuk mengukur viskositas adalah viscometer. Banyak jenis viscometer tabung kapiler telah dirancang, tetapi viscometer Ostwald dan viscometer Brookfield yang paling sering digunakan. Dalam evaluasi ini praktikan

23

menggunakan viscometer Brookfield karena sampel yang dievaluasi memiliki viskositas yang cukup tinggi. Viskometer Brookfield merupakan salah satu viscometer yang menggunakan gasing atau kumoaran yang dicelupkan kedalam zat uji dan mengukur tahanan gerak dari bagian yang berputar. Tersedia kumparan yang berbeda untuk rentang kekentalan tertentu, dan umumnya dilengkapi dengan kecepatan rotasi. (FI IV,1038). Prinsip kerja dari viscometer Brookfield ini adalah semakin kuat putaran semakin tinggi viskositasnya sehingga hambatannya semakin besar. 2. Prosedur Kerja : Pasang spindel pada gantungan spindle. Turunkan spindel sedemikian rupa sehingga batas tercelup kedalam cairan sampel yang akan diukur viskositasnya. Pasang stop kontak. Nyalakan rotor sambil menekan tombol. Biarkan spindel berputar dan lihatlah jarum merah pada skala. Bacalah angka yang ditunjukkan oleh jarum tersebut untuk menghitung viskositas maka angka pembaca tersebut dikalikan dengan suatu actor yang dapat dilihat pada table yang terdapat dibrosur alat.

c. Warna dan Bau Pengujian warna dan bau dilihat dari organoleptisnya. Cara pengujian organoleptis ini yaitu dengan menuangkannya pada wadah dan melihat warna yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan yaitu putih . Aromanya diuji dengan cara mencium sediaan tersebut yang menghasilkan aroma menthol yang dingin dan rasanya diuji dengan cara dicicipi atau dirasakan yang menghasilkan rasa yang cukup pedas.

d. Penimbulan Busa Umumnya pasta gigi memberikan busa yang cukup banyak sebagai bahan pengangkat partikel yang masih tersisa pada gigi .

24

3.6 Pengemasan Sediaan a. Wadah Wadah yang digunakan adalah tube plastik yang tertutup baik. Pemilihan wadahnya bersifat khusus ini karena bahan-bahan yang terkandung dalam sediaan mudah bereaksi dengan cahaya yaitu mudah teroksidasi. Selain itu, wadah tube plastik lebih ekonomis dan praktis dari pada tube dari besi sebagai bentuk kemasan pasta gigi. b. Label Label atau etiket mencantumkan keterangan antara lain : Bagian Depan : Merk Keterangan mengenai pasta gigi Gambar Jumlah sediaan (berat netto) Bagian Belakang : Merk Keteranganmengenai pasta gigi Komposisi bahan Produsen Cara penggunaan Kode produk kosmetik

25

3.7 Contoh Produk yang Berada di Pasaran

26

BAB V PENUTUP

4.1 Kesimpulan Pasta gigi antiplaque merupakan suatu bahan semi-aqueous yang diformulasikan mengandung senyawa antimikroba yang digunakan bersama-sama sikat gigi untuk mencegah atau mengurangi plak, kalkulus, dan karies gigi. Karakteristik Pasta Gigi Antiplaque : 1. Membuat gusi dan gigi lebih sehat, lebih segar, dan lebih bersih 2. Menghilangkan dan mencegah plak atau karang gigi dengan menggunakan bahan alami. 3. Dapat membersihkan gigi dan menguatkan gigi. 4. Tidak terlalu banyak mengandung bahan kimia. 5. Cukup lembut dan mudah dikeluarkan dari kemasan atau tube, tetapi tidak sangat lunak. 6. Meski kemasannya terbuka, tidak kering. 7. Harus tidak berinteraksi dengan bahan kemasan atau tube. 8. Penggunaan harus seefisien mungkin dan membersihkan gigi. 9. Penggunaannya pada mulut, maka harus memberikan rasa segar. 10. Membersihkan dan memberikan rasa segar dan kepuasan. 11. Produk ini ekonomis dan stabil pada kemasannya.

Formula : 1. Salvadora persic 2. Kalsium karbonat 3. Sodium lauril sulfat 4. Na. sakarin 30% 21% 2,8% 2%

27

5. Gum arab 6. Gliserin 7. As. Benzoat 8. Peppermint 9. Ekstrak cengkeh

2% 20% 0,2% 2% 20%

Metode Pembuatan : 1. Pembuatan ekstrak etanol serbuk kayu siwak dilakukan dengan cara perkolasi. Perkolasi yaitu cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. 2. Hasil ekstrak siwak dicampur dengan pengikat yang sebelumnya dicampur dengan abrasiv padat. 3. Kemudian masukkan secara berkesinambungan larutan berair dari humektan, pengawet dan sakarin kedalam mikser yang cocok. 4. Setelah pencampuran menjadi pasta yang homogen, pengaroma dan deterjen ditambahkan dan pencampuran disempurnakan. 5. Pengikat cepat dikembangkan dengan tepat selama proses pencampuran untuk mempengaruhi pasta yang seragam dari konsistensi penting yang diinginkan. 6. Masukkan ke dalam wadah yang telah disiapkan.

Evaluasi Sediaan : 1. pH 2. Viskositas 3. Warna dan Bau 4. Penimbulan Busa

28

Anda mungkin juga menyukai