Anda di halaman 1dari 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan selalu menghadapi berbagai masalah.

Diantaranya adalah bagairnana agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin, sehingga dapat tercaya keuntungan yang maksimal. Untuk menghadapi masalah tersebut, diperlukan suatu sistem pelaporan intern yang memadai, sehingga kalau terjadi penyelewengan ataupun pemborosan dalam proses produksi dapat segera diatasi. Dalam sistem pelaporan intern ini diperlukan akuntansi manajemen. Informasi akuntansi manajemen ini terdiri dari informasi akuntansi biaya penuh (full cost accounting), informasi akuntansi deferensial (differential accounting), dan akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting). Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan objek informasi maka akan dihasilkan informasi akuntansi penuh. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan alternatif yang akan dipilih, maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi diferensial, yang sangat dibutuhkan oleh manajemen untuk tujuan pengambilan keputusan pemilihan beberapa alternatif. Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer, maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi pertanggungjawaban. Pengambilan keputusan tentang pemilihan beberapa alternatif pada akuntansi diferensial dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Keputusan jangka panjang dan keputusan jangka pendek. Keputusan jangka panjang merupakan keputusan yang diambil manajer, dimana hasil dari keputusan tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih dari satu tahun. Sedangkan keputusan jangka pendek merupakan keputusan yang diambil manajer, dimana hasil dari keputusan tersebut dapat langsung dirasakan pada tahun dimana keputusan tersebut diambil.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka munculah rumusan masalah sebagai berikut : 1. 2. 3. Apa yang dimaksud dengan Informasi Akuntansi Deferensial ? Bagaimana Proses Pengambilan Keputusannya ? Apa Peranan Informasi Akuntansi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan ? 4. 5. Bagaimana konsep Informasi Akuntansi Diferensial ? Apa saja manfaat Informasi Akuntansi Deferensial dalam Pengambilan Keputusan ?

1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang Informasi Akuntansi Deferensial yakni meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pengertian Informasi Akuntansi Deferensial; Proses Pengambilan Keputusan; Peranan Akuntansi Manajemen dalam Mengambil Keputusan; Konsep Informasi Akuntansi Deferensial; Nilai Waktu Uang Dalam Pengambilang Keputusan; Manfaat Akuntansi Deferensial dalam Mengambil Keputusan; Pengaruh PPh Terhadap Pengambilan Keputusan.

1.4 Metode Penulisan 1. Ke perpustakaan, tim penulis mengambil data dari sumber-sumber yang berkaitan dengan Akuntansi Deferensial; 2. Layanan internet, penulis mengakses materi-materi yang berkenaan dengan Akuntansi Deferensial melalui Web Server. 3. Deskripsi yaitu metode yang digunakan untuk melukiskan keadaan objek atau persoalan dan tidak dimaksudkan mengambil kesimpulan yang berlaku umum. 4. Eksposisi yaitu menjelaskan tentang pengertian-pengertian yang terdapat dalam makalah.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntansi Differensial Informasi akuntansi differensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif. Informasi akuntansi deferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Unsur pokok yang ada pada informasi akuntansi ini adalah bahwa informasi ini berhubungan dengan masa yang akan datang dan berbeda untuk setiap alternatif. Menurut Mulyadi (2001 : 17) pengertian informasi akuntansi differensial adalah taksiran perbedaan aktivitas pendapatan dan atau dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Halim dan Supomo : 2005 bahwa Akuntansi differensial menyajikan informasi mengenai taksiran pendapatan, biaya dan atau aktiva yang berbeda jika suatu tindakan tertentu dipilih, dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Informasi ini diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut masa depan, maka informasi akuntansi yang relevan adalah informasi yang layak untuk dipertimbangkan dan akan mempengaruhi suatu pembuatan keputusan. Dalam pengambilan keputusan masa depan selalu menyangkut pemilihan alternatif diantara alternatif yang lainnya yang bermanfaat adalah informasi akuntansi yang berbeda diantara alternatif yang dipilih. Informasi akuntansi differensial terdiri dari biaya, pendapatan, dan aktiva. Informasi akuntansi differensial yang hanya berkaitan dengan aktiva disebut aktiva differensial (differensial assets), dan yang hanya berkaitan dengan pendapatan disebut pendapatan differensial (differensial revenues), dan yang hanya berkaitan dengan biaya disebut biaya differensial (differensial costs)

2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, yg mengandung ketidakpastian dan selalu menyangkut pemilihan suatu alternatif tindakan di antara sekian banyak alternatif yang ada. Pengambilan keputusan dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu: a. Pengakuan dan Perumusan Masalah atau Peluang Keputusan yang harus diambil oleh manajemen kemungkinan merupakan respon terhadap (1) peristiwa yang mengandung masalah, (2) ancaman yang dirasakan ada, (3) peluang yang diperkirakan akan terjadi. Jika masalah dan peluang telah ditonjolkan, maka harus segera dirumuskan. Informasi akuntansi memperjelas masalah yang dihadapi oleh manajemen dengan mewujudkan masalah tersebut dalam bentuk kuantitatif keuangan. b. Pencarian Tindakan Alternatif dan Kuantifikasi Konsekuensinya Masingmasing Jika masalah atau peluang telah selesai dirumuskan, manajemen mencari tindakan alternatif, yaitu menengok pengalaman yang sama yang terjadi di masa lalu dan menggunakan pemecahan masalah yang pernah berhasil digunakan untuk mengatasi masalah yang sama di masa lalu. Informasi akuntansi penuh berperan dalam mengkuantifikasikan

konsekuensi setiap alternatif yang dipertimbangkan sebagai pemecah masalah atau sebagai cara untuk menghadapi peluang. c. Pemlilihan Alternatif Optimum atau Alternatif yang Memuaskan Manajer yang melakukan pemilihan alternatif kemungkinanan menghadapi beberapa alternatif yang layak untuk dipilih, yang masingmasing memiliki segi-segi positif tertentu dipandang dari sudut criteria pemilihan alternatif yang digunakan. Manajer kemungkinan

menggunakan pendekatan ekonomis rasional di dalam melakukan pemilihan alternatif yang optimum, sehingga pemilihan alternatif dilakukan didasarkan atas pertimbangan ekonomis rasional. Namun tidak jarang pemilihan alternatif didasarkan atas pertimbangan politik.

d. Implementasi dan Penindaklanjutan Implementasi hanya akan berhasil jika individu yang memiliki pengendalian terhadap sumber daya organisasi jika individu yang memiliki pengendalian terhadap sumber daya organisasi yang diperlukan untuk melaksanakan keputusan tersebut sepenuhnya sanggup

mewujudkan alternatif yang dipilih. 2.3 Peranan Keputusan Dalam pengambilan keputusan, informasi akuntansi berperan untuk: a. Informasi Akuntansi sebagai Perangsang (Stimuli) dalam Pengakuan Adanya Masalah. Apakah rangsangan dari informasi akuntansi tersebut kenyataannya memicu ke arah penyelesaian masalah tergantung atas beberapa faktor : 1) Apakah lingkungan intern maupun ekstern memungkinkan dengan cepat manajemen bereaksi. 2) Kemampuan manajer di dalam mengorganisasi dan menggunakan informasi akuntansi serta preferensi pribadi mereka terhadap informasi kuantitatif atau kualitatif. 3) Ukuran perusahaan dan tingkat desentralisasi di dalamnya. 4) Tersedianya data industri sebagai pembanding. Kondisi lingkungan. Jika kondisi lingkungan tidak memungkinkan pengambil keputusan dengan cepat untuk bereaksi terhadap masalah atau peluang yang timbul, informasi akuntansi tidak akan berfungsi sebagai pemicu kesadaran manajemen kearah pemecahan masalah atau tindakan untuk menghadapi peluang. Kemampuan manajer di dalam mengorganisasi dan menggunakan informasi akuntansi serta preferensi pribadi mereka terhadap informasi kuantitatif atau kualitatif. Tingkat rangsangan yang dihasilkan dalam pengambilan keputusan juga ditentukan oleh kemampuan manajer dalam preferensi manajer terhadap informasi Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan

kuantitatif. Kemampuan manajer dalam menafsirkan informasi akuntansi. Ukuran perusahaan dan tingkat desentralisasi di dalamnya Jika anggaran dipakai sebagai tolok ukur kinerja manajer dan manajer memandang informasi akuntansi sebagai ukuran kinerja yang penting, informasi akuntansi akan menjadi pemicu utama kesadaran manajer akan adanya masalah dan kesempatan Tersedianya Data Industri sebagai pembanding Kemampuan informasi akuntansi sebagai pemicu kesadaran manajer akan adanya masalah atau kesempatan ditentukan pula oleh tersedianya atau tidaknya data industri sebagai pembanding . jika misalnya tersedia data volume penjualan seluruh perusahaan dalam industri, maka perusahaan mempunyai data pangsa pasar yang dicapai dalam tahun tertentu. Dengan demikian informasi pangsa pasar dapat berfungsi sebagai pemicu kesadaran adanya masalah atau kesempatan. Karena tersedianya data volume penjualan industri sebagai pembanding. b. Dampak Informasi Akuntansi Dalam Pemilihan Keputusan Bobot yang diberikan oleh pengambilan keputusan atas informasi akuntansi dalam pemilihan akhir tergantung atas : Seberapa jauh informasi akuntansi dirasakan mampu mengurangi sebagian ketidak pastian yang melingkupi proses pengambilan keputusan. Permintaan dan persaingan atas produk atau jasa. Tingkat ketelitian informasi akuntansi yang direkayasa oleh manajemen. Lingkup keputusan yang diambil (jangka panjang atau jangka pendek). Preferensi pengambilan keputusan (external information atau internal information). Kemampuan akuntansi dalam mengukur biaya kesempatan.

Tidak semua manajer menggunakan informasi akuntansi di dalam menganalisis profitabilitas atau perlunya alternatif tindakan yang satu dibandingkan dengan yang lain. Bobot yang diberikan kepada akuntansi dalam pemilihan terakhir sangat bervariasi. Hal ini tergantung atas seberapa jauh informasi akuntansi dirasakan akan mengurangi

ketidakpastian yang melingkupi proses pengambilan keputusan. Dua unsur lain yang mempengaruhi bobot yang diberikan kepada informasi akuntansi adalah permintaan dan persaingan. Perusahan yang menghadapi persaingan yang ringan dan permintaan atas produknya tidak elastis akan lebih tergantung pada informasi biaya yang disediakan oleh sistem akuntasinya dalam pengambilan keputusan mengenai harga jual produknya di bandingkan dengan perusahaan yang beroperasi dalam pasar yang kompetitif. Bobot yang diberikan kepada akuntansi dalam pengambilan keputusan final juga terhantung atas tingkat ketelitian yang dilekatkan oleh manajemen atas informasi akuntansi. Semakin mendesak keperluan untuk mengambil keputusan, penekanan lebih di letakkan atas informasi akuntansi yang lebih mudah tersedia. Informasi akuntansi memainkan peranan lebih penting dalam pengambilan keputusan jangka pendek dibandingkan dengan keputusan yang memiliki konsekuensi jangka panjang. Karena informasi akuntansi hanya bersangkutan dengan biaya dan pendapatan operasi kini. Fakta lain yang mengurangi dampak informasi akuntansi adalah ketidakmampuan akuntansi untuk mengukur biaya kesempatan

(opportunity cost). Akuntansi seringkali hanya melaporkan biaya masa lalu, sedangkan biaya kesempatan di anggap sebagai pengorbanan yang sulit diukur secara objektif. Informasi akuntansi dapat merupakan titik awal untuk menaksir biaya kesempatan. Jika pengambil keputusan meragunak kemampuan akuntansi untuk menaksir besarnya biaya kesempatan, tidaklah mengherankan bahwa situasi yang didalamnya biaya kesempatan sangatlah penting.

2.4 Konsep Informasi Akuntansi Differensial (Differensial Accounting Information) Informasi Akuntansi Differensial mempunyai dua unsur pokok merupakan informasi masa yang akan datang berbeda diantara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi ini diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang baik antara alternatif yang. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut masa depan, maka informasi akuntansi yang relevan adalah informasi masa yang akan datang pula. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan alternatif diantara berbagai alternatif yang tersedia, maka informasi akuntansi yang bermanfaat adalah informasi yang berbeda diantara tiap-tiap alternatif yang akan dipilih. Untuk memperoleh konsep yang benar mengenai informasi akuntansi differensial, akan di urai konsep biaya differensial dan perbedaan konsep biaya tersebut dengan biaya relevan, biaya variabel, biaya tetap, biaya depresiasi, biaya tambahan , biaya kesempatan ,dan biaya keluar dari kantong. Biaya differensial sebagai bagian informasi differensial Diantara element informasi akuntansi differensial yang relatif sulit pengukurannya adalah biaya differensial. Untuk mendapatkan pengertian yang benar mengenai biaya differensial , dalam bagian ini akan diuraikan secara mendalam pengertian biaya differensial dengan berbagai konsep biaya yang telah dikembangkan sebelumnya dalam akuntasi biaya. a) Biaya differensial versus biaya relevan Suatu biaya disebut biaya relevan jika biaya tersebut berhubungan dengan tujuan perekayasaan biaya tersebut. Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah yang lebih tepat adalah biaya differensial. b) Biaya differensial sebagai biaya masa yang akan datang (Future Cost) Biaya masa yang akan datang adalah biaya yang dapat diperkirakan akan terjadi dalam periode yang akan datang. Biaya differensial merupakan biaya masa yang akan datang karena informasi biaya yang

diperlukan dalam pengambilan keputusan adalah biaya masa yang akan datang. c) Biaya differensial adalah biaya yang berbeda Biaya differensial merupakan biaya yang diperkirakan berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai alternatif. Oleh karena itu, biaya differensial merupakan biaya yang berbeda pada setiap alternatif d) Perbedaan biaya penuh dengan biaya differensial Biaya differensial berbeda dengan biaya penuh dalam tiga aspek: Unsur biaya Unsur yang membentuk biaya penuh suatu produk adalah terdiri dari biaya langsung yang berkaitan dengan produk ditambah dengan bagian biaya tidak langsung yang dibebankan kepada produk tersebut. Sedangkan biaya differensial hanya meliputi biaya yang berbeda dalam kondisi tertentu saja. Sumber informasi Informasi biaya penuh dapat diambil langsung dari catatan akuntansi reguler, sedangkan informasi biaya differensial dikumpulkan dengan cara merancang sistem akuntansi yang sesuai dengan masalah tertentu yang sedang dihadapi oleh pengambil keputusan. Perspektif waktu Dalam biaya penuh, informasi akuntansi masa yang akan datang dan masa lalu perlu dikumpulkan. Sedangkan dalam biaya differensial hanya informasi akuntansi masa yang akan datang saja yang dikumpulkan. e) Biaya differensial versus biaya variabel Biaya variabel merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, sedangkan biaya differensial selalu berkaitan dengan alternatif tertentu yang sedang dipertimbangkan untuk dipilih.

f) Biaya differensial versus biaya tetap Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek, biaya tetap mungkin merupakan biaya differensial atau mungkin tidak. Jika suatu biaya tetap seluruhnya dapat diusut jejaknya ke dalam suatu keputusan khusus dan hanya akan terjadi jika keputusan tersebut dilakukan, biaya tersebut merupakan biaya differensial. g) Biaya differensial versus biaya depresiasi Depresiasi merupakan alokasi secara periodik kos aktiva yang tetap yang diperoleh pada waktu yang lampau. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi bukan merupakan biaya differensial dan dapat diabaikan h) Biaya differensial versus biaya tambahan (Incremental Cost) Biaya tambahan suatu alternatif adalah tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu alternatif yang berkaitan dengan perubahan volume kegiatan dipilih. Biaya tambahan merupakan jumlah semua biaya differensial yang berhubungan dengan suatu alternatif yang berkaitan dengan penambahan atau pengurangan volume kegiatan. i) Biaya differensial versus biaya kesempatan (Opportunity Cost) Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Biaya kesempatan merupakan salah satu unsur biaya differensial, namun biaya differensial tidak terbatas pada biaya kesempatan saja. j) Biaya differensial versus biaya keluar dari saku (Out-of-Pocket Cost) Biaya yang akan memerlukan pengeluaran kas sekarang atau dalam jangka dekat sebagai akibat dari keputusan manajemen disebut sebagai biaya keluar dari saku. Biaya keluar dari saku adalah unsur biaya differensial yang dipertimbangkan dalam pengambilan

keputusan.

10

2.5 Nilai Waktu Uang Dalam Pengambilan Keputusan Jangka Panjang Nilai investasi pada tahun ke-n, dengan tingkat bunga sebesar I dihitung dengan rumus: In In I0 I n = I0 (1+i)n = investasi pada tahun ke-n = investasi pada tahun ke-0 = Tingkat bunga = Jangka waktu

Untuk pengambilan keputusan investasi semua aliran kas yang diperkirakan akan diterima dan dikeluarkan selama umur investasi harus dinyatakan nilainya pada nilai tahun ke-0, dengan kata lain harus dihitung nilai tunainya (present value) agar dapat diperbandingkan. Rumus perhitungan nilai tunai sebagai berikut : NT = AK x

NT = nilai tukar AK = Arus kas

i = Tingkat bunga n = Jangka waktu

2.6 Manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan Manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan jangka pendek. Umummya manajemen menghadapi 4 macam pengambilan keputusan jangka pendek yaitu : 1) Membeli atau membuat sendiri ( Make or buy decision ) Keputusan membeli atau membuat sendiri dapat dibagi menjadi dua macam : a. Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok. Umumnya merupakan keputusan manajemen jangka

pendek, yang tidak menyangkut investasi jangka panjang. Dua kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini : 11

Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk dihentikan produksinya karena manjemen memilih alternatif membeli dari luar. Untuk pengambilan keputusan, manajemen perlu memperhitungkan pengorbanan dan manfaat dari pemilihan alternatif membeli atau membuat sendiri. Manfaat dari pemilihan alternatif

membeli dari luar yaitu besarnya biaya diferensial yang berupa biaya yang terhindarkan (avoidable cost) jika kegiatan membuat sendiri dihentikan. Pengorbanan dari pemilihan alternatif membeli dari luar yaitu : sebesar biaya diferensial yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk membeli produk dari pemasok luar. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternatif membeli dari luar lebih menguntungkan jika dipilih. Jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternatif membeli dari luar sebaiknya tidak dipilih. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat

dimanfaatkan untuk usaha lain yang mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya, karena manajemen memilih alternatif membeli dari luar. Jika perusahaan sebelumnya membuat sendiri kemudian mempertimbangkan akan membeli dari luar, manfaat dari pemilihan alternatif membeli dari luar adalah besarnya biaya diferensial, yang berupa biaya yang terhindarkan (avoidable cost) jika kegiatan membuat sendiri dihentikan dan pendapatan diferensial dari pemanfaatan fasilitas dalam usaha bisnis lain. Pengorbanan dari pemilihan alternatif membeli dari luar adalah sebesar biaya diferensial yang berupa biaya yang dikelurkan untuk membeli produk dari pemasok luar. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternatif membeli dari luar lebih menguntungkan jika dipilih. Jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternatif membeli dari luar sebaiknya tidak dipilih.

12

b. Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut. Umumnya merupakan keputusan manajemen

jangka panjang, karena kemungkinan menyangkut investasi dana dalam jumlah yang besar untuk pengadaan mesin dan perlengkapan produksi. Dua kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini yakni : Keputusan membuat sendiri tidak memerlukan tambahan fasilitas produksi, karena manajemen dapat memanfaatkan kapasitas yang masih menganggur dari mesin dan ekuipmen yang telah dimiliki sebelumnya. Jika perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan kemudian mempertimbangkan akan membuat sendiri, manfaat dari pemilihan alternatif membuat sendiri adalah besarnya biaya diferensial yang berupa biaya yang terhindarkan (avoidable cost) sebagai akibat membeli

produk dari pemasok luar. Pengorbanan dari pemilihan alternatif membuat sendiri adalah sebesar biaya diferensial yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sendiri produk tersebut. Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan, alternatif membuat sendiri lebih menguntungkan jika dipilih. Sebaliknya jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan alternatif membuat sendiri sebaiknya tidak dipilih. Keputusan membuat sendiri akan mengakibatkan manajemen memerlukan tambahan investasi dalam mesin dan ekuipmen. Jika perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan kemudiaan mempertimbangkan akan membuat sendiri, serta memerlukan mesin dan ekuipmen untuk memproduksi sendiri,manfaat dari pemilihan alternatif membuat sendiri adalah besarnya biaya diferensial yang berupa biaya yang terhindarkan (avidable cost) sebagai akibat membeli produk dari pemasok luar. Pengorbanan dari pemilihan alternatif membuat sendiri adalah sebesar biaya

13

diferensial

yang berupa biaya

yang dikeluarkan untuk

memproduksi sendiri produk tersebut. Manfaat bersih yang diperoleh dibandingkan dengan besarnya investasi dalam mesin dan ekuipmen (aktiva penuh) untuk memutuskan apakah manfaat bersih yang diperoleh sebanding dengan investasi yang akan dilakukan. Berbagai kemungkinan alternatif dalam keputusan membeli atau membuat sendiri

14

Studi kasus : By. Diferensial dalam alternatif pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri 1. PT.Yogyakarta berusaha dalam perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama ini diproduksi sendiri dalam pabriknya. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 buah setahun.Biaya produksi suku cadang A disajikan pada gambar. Perusahaan tersebut menerima tawaran dari perusahaan lain untuk membeli suku cadang A tersebut dengan harga Rp. 25 perbuah. Ditinjau dari biaya, manajemen puncak perusahaan perlu mempertimbangkan keputusan membeli suku cadang tersebut atau tetap memproduksi sendiri.
Perbuah Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja variabel Biaya overhead pabrik variabel Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan (avoidable fixed factory overhead ) Biaya overhead pabrik tetap bersama (jion fixed factory overhead ) Jumlah biaya produksi Rp. 27 Rp. 2.700.000 Rp. 5 Rp. 500.000 Rp. 5 Rp.10 Rp. 3 Rp. 4 100.000 buah Rp. 500.000

Rp. 1.000.000 Rp. Rp. 300.000 400.000

Gbr. Biaya produksi penuh (Full Costs of production) suku cadang A Jawab: Manfaat : Biaya diferensial (Biaya terhindarkan ) Biaya-biaya variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja variabel dan overhead variabel ) Biaya tetap terhindarkan Jumlah biaya terhindarkan jika membeli dari luar Pengorbanan : Biaya Diferensial Harga beli jika membeli dari luar Kerugian jika membeli dari luar Rp.25 Rp. 3 Rp.18 Rp. 4 Rp. 22

15

Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang menguntungkan, karena jika membeli dari luar

pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp. 25 perbuah. Sedangkan penghematan yang diperoleh ( berupa biaya terhindarkan ) hanya sebesar Rp. 22 perbuah. 2. PT. X berusaha dalam bidang perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama ini dibeli dari pemasok luar dengan harga Rp. 35 persatuan. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 satuan setahun. Manajemen perusahaan tersebut mempertimbangkan untuk memproduksi sendiri suku cadang tersebut.
Perbuah Rp. 5 Rp.10 Rp. 3 Rp. 9 Rp. 27 100.000 buah Rp. 500.000 Rp. 1.000.000 Rp. 500.000 Rp. 900.000 Rp. 2.700.000

Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja variabel Biaya overhead pabrik variabel Biaya OFH pabrik tetap terhindarkan (avoidable fixed factory overhead ) Jumlah biaya produksi

Jawab: Manfaat : Biaya diferensial (Biaya terhindarkan ) Harga beli jika membeli dari luar Pengorbanan : Biaya Diferensial Taksiran biaya produksi suku cadang A Keuntungan jika memproduksi sendiri Rp. 27 Rp. 12 Rp.2.700.000 Rp. 1.200.000 Rp. 35 Rp.3.500.000

Dari data tersebut jelas terlihat bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang pengorbanan menguntungkan, karena jika membeli dari luar yang dikeluarkan adalah Rp. 35 perbuah atau

Rp.3.500.000 pertahun. Sedangkan taksiran biaya produksi jika suku cadang tersebut dibuat sendiri hanya sebesar Rp. 27 per buah Rp. 2.700.000.

16

2) Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Suatu Produk Manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada kondisinya sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan macam ini, informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif memproses lebih lanjut dipilih. Untuk menggambarkan manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan menjual/memproses lebih lanjut suatu produk disajikan dalam contoh: Produk A mempunyai harga jual sebesar Rp. 10.000 persatuan pada kondisinya sekarang. Biaya penuh ( full costs ) persatuan produk A dihitung seperti disajikan pada data : Persatuan Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik variabel Biaya overhead pabrik tetap Biaya Adm& umum tetap Biaya overhead pabrik variabel by.penuh persatuan produk A Rp. 2.000 Rp. 1.000 Rp. 1.500 Rp. 1.300 Rp. Rp. 500 750 10.000 satuan Rp. 20.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 13.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 7.500.000 Rp. 70.500.000

Rp. 7.050

Produk A mampu menghasilkan laba bersih Rp. 29.500.000 (Rp.100.000.000Rp.70.500.000) pada volume penjualan 10.000 satuan.

Misalnya: Di pasar telah terjadi perkembangan baru meningkatnya permintaan customer terhadap produk A-1 pada harga jual Rp.18.500 persatuan. Produk A-1 merupakan hasil pengolahan lebih lanjut produk A. Jika dilihat tambahan pendapatan jika produk A diolah lebih lanjut menjadi produk A-1, perusahaan akan memperoleh pendapatan diferensial Rp. 8.500 persatuan. Namun dalam pertimbangan pengambilan keputusan ini, informasi pendapatan diferensial perlu ditandingkan dengan informasi biaya diferensial.

17

Dalam perhitungan biaya diferensial jika alternatif pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 dipilih, perlu dipertimbangkan kondisi berikut ini: Apakah pengolahan lebih lanjut produk A-1 tsb memerlukan investasi pada fasilitas mesin & ekuipmen? Jika jawabannya tidak, maka pengambilan keputusan ini bersifat jangka pendek dan informasi yang relevan untuk dipertimbangkan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial lebih tinggi dari biaya diferensial maka alternatif untuk mengolah lebih lanjut suatu produk dapat dipilih. Sebaliknya jika pendapatan diferensial lebih kecil dari biaya diferensial maka alternatif untuk mengolah lebih lanjut suatu produk ditolak. Jika pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 memerlukan investasi dalam mesin & ekuipmen, maka hal ini menyangkut pengambilan keputusan investasi yang bersifat jangka panjang. Dalam pengambilan keputusan ini informasi yang relevan tidak hanya pendapatan & biaya diferensial tp menyangkut juga aktiva diferensial.

Contoh : Misalkan pengolahan lebih lanjut produk A menjadi A-1 tersebut tidak memerlukan investasi dalam mesin & ekuipmen, namun hanya memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut (biaya diferensial) sebesar Rp. 5.000 persatuan, maka perhitungan informasi akuntansi diferensial sbb:

Pendapatan diferensial (Rp. 18.500-Rp.10.000) x 10.000 satuan Biaya difernsial Laba diferensial Rp. 85.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 35.000.000

18

Berbagai kemungkinan alternatif dalam keputusan menjual atau memproses lebih lanjut

3) Menghentikan atau Melanjutkan Produksi Produk Tertentu atau Kegiatan Usaha Departemen Lain Dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga produk (product line ) atau yang memilki berbagai departemen penghasil laba, adakalnya manajemen puncak menghadapi salah satu keluarga produknya atau salah satu departemennya mengalami kerugian usaha yang akan diperkirakan akan berlangsung terus. Dalam menghadapi kondisi ini, manajemen perlu mempertimbangkan keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan produksi produk atau kegiatan usaha departemen yang mengalami kerugian. Informasi yang relevan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan ini adalah biaya difernsial dan pendapatan diferensial. Dengan dihentikannya produksi produk tertentu atau kegiatan departemen tertentu perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh

pendapatan dari produk /departemen tertentu( foregone revenues ). Pendapatan hilang ini merupakan informasi pendapatan diferensial dan

19

merupakan pengorbanan yang ditanggung karena pemilihan alternatif menghentikan produksi produk atau departemen tertentu. Dilain pihak, dengan dihentikannya usaha departemen tertentu, perusahaan menikmati manfaat berupa biaya terhindarkan yang mrp informasi akuntansi diferensial . Jika biaya terhindarkan lebih besar dari pendapatan yang hilang akibat dihentikannya produksi produk atau kegiatan usaha departemen tertentu, maka alternatif penghentian sebaiknya dipilih. Jika biaya terhindarkan lebih kecil dari dari pendapatan yang hilang akibat dihentikannya produksi produk atau kegiatan usaha departemen tertentu, maka alternatif penghentian tsb tidak dipilih. Berbagai kemungkinan alternatif dalam keputusan menghentikan produksi atau kegiatan

20

4) Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak (pesanan khusus), informasi akuntansi adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial (yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan khusus tersebut) maka pesanan khusus tersebut sebaiknya diterima. Dilain pihak , jika pendapatan diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya difernsial, maka pesanan khusus sebaiknya ditolak.

Contoh : PT. Oki memproduksi produk X dalam pabrik yang berkapasitas 200.000 satuan pertahun . Untuk tahun anggaran 20X1 perusahaan merencanakan akan memproduksi dan menjual produk X sebanyak 150.000 satuan dengan harga jual sebesar Rp.1.250 persatuan. Anggaran biaya untuk tahun tersebut sebagai berikut :

Persatuan Biaya Variabel: By. Produksi variabel By.komersial variabel Biaya Tetap: By.Produksi tetap By. Komersial tetap 300 150 Rp.970 Rp.400 120

Total

Rp.60.000.000 18.000.000

45.000.000 22.500.000 Rp.145.000.000

Gb: Data biaya persatuan dan total biaya produk X Misal perusahaan menerima pesanan khusus ( diluar pesanan yang reguler ) sebanyak 30.000 satuan produk X dari perusahaan lain. Harga yang diminta oleh pemesan Rp.750 perpesanan.

21

Pendapatan diferensial : Biaya diferensial: By. Produksi Variabel By. Komersial Variabel

30.000 satuan x Rp.750

Rp.22.500.000

Rp.12.000.000 Rp. 3.600.000 Rp.15.600.000

Laba Diferensial

Rp. 6.900.000

Gb. Pendapatan & biaya diferensial yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan Menerima atau menolak pesanan khusus.

Berdasarkan informasi akuntansi diferensial seperti disajikan diatas maka sebaiknya PT. Oki menerima pesanan khusus tersebut. 2.7 Pengaruh Pajak Penghasilan Terhadap Pengambilan Keputusan Pajak penghasilan dikenakan atas laba yang diperoleh perusahaan atau penghasilan dipengaruhi yang pajak diperoleh perorangan. Para Hampir semua keputusan untuk

penghasilan.

manajer

berkewajiban

menggunakan cara-cara hukum untuk meminimumkan pembayaran pajak. Pajak penghasilan merupakan pengeluaran kas. Besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan dipengaruhi oleh jumlah atau saat aliran kas . penghematan kas yang diperoleh didalam usaha akan menaikkan pengeluaran kas untuk pajak. Dilain pihak kenaikan jumlah aliran kas keluar didalam usaha akan mempunyai akibat sebaliknya , yaitu penghematan pajak. Oleh karena itu pajak penghasilan akan mempunyai pengaruh yang besar dalam pengambilan keputusan bentuk badan usaha, manajemen aktiva tetap, pemilihan metode akuntansi, dan pemilihan metode pembelanjaan perusahaan.berbagai pengambilan keputusan tersebut akan mempengaruhi aliran kas perusahaan. yang akan berakibat terhadap pengeluaran kas perusahaan untuk pembayaran kewajiban pajak penghasilan.

22

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dalam upaya penghematan biaya dan sesuai dengan kondisi perusahaan yang membeli bahan baku dari pihak luar, manajemen akan menghadapi pemilihan alternatif membeli atau membuat sendiri bahan baku. Informasi yang relevan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan ini, adalah informasi akuntansi yang memuat perbedaan biaya sebagai akibat dipilihnya suatu alternatif dari berbagai alternatif yang ada. Informasi tersebut terdapat dalam informasi akuntansi diferensial. Informasi akuntansi diferensial mengukur seberapa besar biaya diferensial yang terjadi jika manajemen memilih suatu alternatif. Apabila biaya pembelian lebih besar daripada biaya produksi, maka manajemen lebih baik membuat sendiri bahan baku. Apabila sebaliknya, biaya pembelian lebih kecil daripada biaya produksi, maka manajemen lebih baik membeli bahan baku dari pemasok luar. Jadi berdasarkan uraian di atas, dapat terlihat jelas bahwa informasi akuntansi diferensial adalah salah satu informasi yang mempunyai peranan yang cukup besar dalam proses pengambilan keputusan terutama pemilihan alternatif membeli atau membuat sendiri bahan baku. Dan dapat diketahui dengan jelas bahwa informasi akuntansi diferensial mempunyai konsep pokok yang sangat diperlukan manajemen dalam pengambilan keputusan pemilihan alternatif.

23

DAFTAR PUSTAKA Sumber dari Buku : Mulyadi.Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Penerbit Salemba Empat .,edisi 3 2001

Sumber dari Internet On-line : http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/427/0101100.pdf?se quence=1 http://firmansyah300.blogspot.com/2009/11/akuntansi-diferensial.htm

24

Anda mungkin juga menyukai