Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

Varikokel adalah dilatasi abnormal dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika interna. Varikokel juga bisa diartikan sebagai pelebaran pembuluh darah vena pada skrotum (buah zakar) yang mempendarahi testis.

Aliran darah di vena diatur dengan katup 1 arah yang mencegah aliran darah kembali. Fungsi katup yang terganggu atau penekanan dari pembuluh darah vena dapat menyebabkan pembesaran dari vena yang berujung terhadap pembentukan varikokel

PENATALAKSANAAN
Tidak semua varikokel membutuhkan operasi, yang memerlukan operasi adalah (Wagner) 1. Jika varikokel tersebut dapat teraba (sudah cukup besar) 2. Jika suami dan istri terbukti ada infertilitas 3. Jika istrinya subur 4. Jika hasil tes sperma pada laki-laki membuktikan adanya gangguan

Terdapat dua pendekatan utama untuk pengobatan dari varikokel, yaitu (American, 2010): 1. Pembedahan 2. Embolisasi Prekutaneus

Keuntungan Embolisasi Varikokel: a. Efektif seperti operasi, karena terjadi perbaikan dalam analisis semen dan tinggkat kehamilan. b. Tidak perlu melakukan insisi pembedahan c. Tingkat untuk mengalami komplikasi rendah (dari 0 sampai 1 %) d. Proses penyembuhan cepat.

Pasca tindakan dilakukan evaluasi keberhasilan terapi, dengan melihat beberapa indikator antara lain (Purnomo, 2007): a. Bertambahnya volume testis, b. Perbaikan analisis semen, c. Pasangan itu menjadi hamil.

Pria dewasa yang memiliki varikokel disertai analisis semen (kualitas dan kuantitas sperma) yang abnormal dan berniat untuk memiliki anak, maka disarankan untuk melakukan terapi pada varikokelnya, yaitu operasi. Repair atau perbaikan dari varikokel telah dibuktikan berdasarkan penelitian dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas sperma atau dalam kata lain dapat memperbaiki kesuburan.

KOMPLIKASI
Tingkat komplikasi jika melakukan pembedahan retroperitoneal yaitu sekitar 5 sampai 30%, termasuk terjadi hidrokel, atrofi testicular dan luka pada vas deferens (American Urological, 2010).

PROGNOSIS
Hasil ligasi varikokel dari sebagian besar indikasi dilakukannya, meningkatkan 70% kualitas semen dan 40% angka kehamilan (Hanno, 2001). Pada kerusakan testis yang belum parah, evaluasi pasca bedah dari vasoligasi tinggi dari Palomo didapatkan 80% terjadi perbaikan testis, 60-80% terjadi perbaikan analisis semen dan 50% pasangan menjadi hamil.(Purnomo, 2009)

Anda mungkin juga menyukai