Randy Stoecker
Dept. of Sociology, Anthropology, and Social Work
University of Toledo
Toledo, OH 43606
419-530-4975
rstoecker@pop3.utoledo.edu
Susan Stall
Department of Sociology
Northeastern Illinois University
5500 N. St. Louis Ave.
Chicago, IL 60625
312-794-2997
RINGKASAN
Pengantar
Kuasa (Power)
Alinsky percaya bahwa kuasa (power) itu dikotomis dan
zero-sum. Jika satu atau sebagian orang mempunyai lebih,
yang lainnya mempunyai kurang, dan jika orang mempunyai
kurang satu-satunya cara mendapatkannya adalah dengan
mengambil dari orang lain. Alinsky sangat yakin bahwa
kekuasaan tidak bisa diberikan, tetapi harus direbut.
Namun, ia juga melihat bahwa struktur kuasa sesungguhnya
retak atau pecah-pecah. Kaum elit, menurut pendapatnya,
sangat terobsesi dengan kekuasaan, bahkan Kalau perlu
merebut dari antara sesama mereka. Karena itu pranata
sosial kekuasaan kaum elit menjadikan power sebagai
persoalan zero sum. Dengan demikian, satu komunitas
miskin bisa mendapatkan kekuasaan dengan menjadikan satu
sosok elit sebagai sasaran tembak, mengisolasinya dari
elit yang lain, mempersonalkannya, dan memecah belah
(Alinsky, 1971). Dari perspektif ini, tidaklah bias
diterima pikiran yang mengikuti model pengorganisasian
komunitas yang bertujuan menunjukkan bahwa orang orang
miskin perlu mendapatkan dukungan kelompok elit, karena
kepentingan orangorang miskin itu dalam banyak hal
bertabrakan dengan kepentingan para elit.
Sistem Politik
Model Alinsky percaya kepada sistem politik yang
pluralis. Alinsky percaya bahwa rakyat miskin dapat
membentuk kelompok kepentingan mereka dan sehingga dapat
mempunyai akses pada sistem politik sebagaimana kelompok
kelompok lain. Mungkin pada awalnya mereka harus berjuang
lebih keras untuk diperhatikan, tetapi setelah itu,
kepentingan mereka akan terwakili sebagaimana juga
lainnya. Pengorganisasian komunitas, untuk Alinsky,
adalah bagaimana membuka kemungkinan untuk orang bersama
sama melaksanakan demokrasi. Karenanya, Alinsky tidak
melihat perlunya perubahan struktural yang mendasar.
Sistem yang ada sudah begitu bagus sehingga dapat
melindungi dan mendukung kepentingan mereka yang miskin
dalam berhadapan dengan kelompok elit yang telah dengan
tidak adil mengambil bagian terbanyak dari sumbrdaya yang
ada(Reitzes and Reitzes, 1987, pp.17-18; Lancourt,
1979,pp.31-35, Alinsky, 1969). Organisasiorganisasi
Alinsky mendukung pemerintah walaupun pada waktu yang
sama menyerang para pejabatnya (Bailey, 1972, p. 136).
Peran Konflik
Karena Alinsky memandang masyarakat sebagai kompromi
antar kepentingan pribadi para individu anggotanya,
konflik menjadi sesuatu yang tak terhindarkan, dan
pemerintahan plural merupakan media untuk mempertemukan
berbagai kepentingan tersebut. Karena rakyat miskin pada
umumnya terpinggir dan dirugikan dalam pemerintahan dan
pengelolaan kehidupan bersama masyarakat itu, maka tugas
organiser adalah menyiapkan para rakyat miskin tersebut
agar dapat berperan dalam konflik dan pencapaian titik
temunya ( Reitzes and Reitzes, 1987). Alinsky menekankan
bahwa satu-satunya cara untuk menghilangkan inertia
rakyat ( Reitzes and Reitzes, 1987, p. 70) adalah dengan
“membuat mereka panas” (Alinsky, 1971, p. 116). Untuk
bisa menang dalam perjuangannya, “setiap orang dalam
komunitas harus dilecut dengan semangat berperang"
(Alinsky, 1969, p. 151). Alinsky akan mengobarkan
konflik-konflik lingkup kecil antara komunitas dengan
pedagang yang sombong, pengembang yang tidak peduli atau
bahkan organiser yang menjadi manipulatif untuk
menciptakan suasana dan rasa keberhasilan dan kekuatan
(Reitzes and Reitzes, 1987, p. 54, 65).
Peran Organiser
Untuk Alinsky, organizer adalah orang dari luar komunitas
yang tugasnya membuat komunitas membangun kerangka
deligitimasi (Gamson et al., 1982; Ferree and Miller,
1985) untuk membongkar struktur kuasa yang menindas
mereka (Bailey, 1972, pp.46-7). Para pengikut pendekatan
Alinsky approach berpendapat bahwa kegiatan
pengorganisasian merupakan sesuatu yang sangat kompleks
dan membutuhkan pelatihan dan pengalaman professional
(Bailey, 1972, p. 137; Reitzes and Reitzes, 1987, p. 53).
Dalam banyak kasus, organiser harus “"disorganize
(membongkar organisasi yang ada)" or mengorganisasikan
kembali komunitas karena banyak pengorganisasian yang
dilakukan dalam komunitas justru menumbuhkan sikap apatis
(Alinsky, 1971, p. 116; Bailey, 1972, p. 50). Pendekatan
Alinsky juga memilah secara ketat peran organiser dari
laur komunitas dan pemimpin komunitas; tugas organiser
adalah mengidentifikasi dan mendukung para pemimpin
komunitas ini (Lancourt, 1979; Reitzes and Reitzes,
1987b). Pemimpin-pemimpin baru harus ditumbuhkan, sering
kali di luar struktur lembaga formal komunitas. Fokusnya
bukan pada penumbuhan individu pemimpin itu, tapi pada
penumbuhan organisasi yang kuat agar tuntutan mereka
terhadap elit penguasa terpenuhi. Para organiser
mempunyai pengaruh tetapi karena hubungan yang
dipunyainya dengan pemimpin komunitas (Lancourt, 1979).
Peran Organisasi
Bagi model Alinsky, peran organizer bukan sekedar untuk
memenangkan pertarungan yang berkait dengan satu masalah
tetapi untuk membangun organisasi yang kuat yang bisa
terus memperjuangkan kuasa dan sumberdaya bagi
kepentingan komunitas – untuk mewakili komunitas dalam
system pemerintahan perwakilan plural. Organiser tidak
harus mulai dari nol tetapi menggunakan organisasi-
organisasi yang sudah ada seperti organisasi gereja,
klub-klub, organisasi massa, dsb. Dalam banyak kasus,
organisasi komunitas juga menciptakan kegiatan pelayanan
pendukung seperti penitipan anak dan sebegainya. Langkah
ini bukan main-main dan bukan tanpa biaya besar. Alinsky
sering kali menekankan bahwa sebelum dia bersedia
bekerjasama dengan satu komunitas, komunitas itu harus
dapat menyediakan $150,000 untuk membiayai kegiatan
selama 3 tahun (Lancourt, 1979). Ketika Ed Chambers
mengambil alih the Industrial Areas Foundation dari
Alinsky, dia membutuhkan $160,000 hanya untuk biaya awal
(Industrial Areas Foundation, 1978).
ANALiSIS
Kenyataan bahwa dua model ini berbeda, dan bahwa para
pendamping lapangan lebih memilih satu dari lainnya,
menimbulkan pertanyaan apakah keduanya berbeda dalam
orientasi gendernya? Kami berpendapat bahwa kedua model
ini mencerminkan perbedaan-perbedaan kepribadian maskulin
dan feminine yang terkonstruksi secara social. Penekanan
model Alinsky pada pendekatan konflik, oposisi,
pemisahan, dan kemenangan menunjukkan ciri-ciri maskulin.
Kaum lelaki biasa dilatih untuk tidak lemah dan sensitif
dan untuk tidak terlalu percaya, serta dipersiapkan untuk
mengelola konfrontasi yang kadang harus menggunakan
kekerasan. Demikian pula, penekanan pada sikap merawat,
kebersamaan, dan upaya membangun relasi pada model yang
berpusat pada perempuan mencerminkan ciri-ciri feminin.
Penekanan pada individu dan relasi antar individu jauh
lebih kuat pada model yang berpusat pada perempuan
daripada model Alinsky. Sosialisasi anak dan perempuan
dewasa untuk bersikap empati, sensitif, merawat, dan
membantu menghasilkan sensitivitas interpersonal yang
penting bagi proses pengorganisasian, khususnya dalam
konteks di mana orang saling curiga dan diliputi
ketakutan (Haywoode, 1991). Kenyataan bahwa model Alinsky
lebih merupakan wilayah lelaki, dan pelatihan model
Alinsky dikuasai oleh para lelaki, sedangkan model yang
berpusat pada perempuan berkembang dalam lingkup privat
dan pada umumnya di kalangan kelompok-kelompok perempuan,
sangat boleh jadi mempengaruhi perkembangan dan
menguatnya perbedaan dua model ini (Stall, 1991; ECCO
1989).
Dan sebagaimana kenyataan bahwa pemilahan gender yang
ketat antara lelaki dan perempuan telah menghasilkan
pribadi yang tidak lengkap, masing-masing model ini juga
memberikan strategi pengorganisasian yang tidak lengkap.
Tidak terbayangkan bukan bahwa kita akan menggunakan
pendekatan Alinsky untuk mengorganisasikan para perempuan
muda yang secara sosial terisolasi; tenaganya habis untuk
menangani pekerjaan hari-hari untuk bertahan hidup,
mencari sesuap nasi, sepotong pakaian dan tempat
berteduh, dan juga mengasuh anak, tanpa ada penghasilan
cukup. Pendekatan maskulin mungkin justru akan melemahkan
jika diterapkan dalam upaya pengorganisasian kelompok
rakyat tertentu, “khususnya jika kelompok yang didampingi
adalah para perempuan” sebagaimana digambarkan di atas
(Lawson and Barton, l990, p. 49).
CATATAN
[1] Alinsky, bersama dengan Fred Ross, berperan sangat
penting dalam “pelatihan” pengorganisasian di California
menggunakan proses pendidikan rakyat untuk mendukung
proses pengorganisasian. Pelatihan ini menghasilkan
organiser perempuan pertama yang pernah diangkat oleh
Alinsky, dan kegiatan pengorganisasian pertama yang
khusus difokuskan pada perempuan (Finks, 1984:68-71).
[2] Kadang-kaadng ada juga muncul organiser dari dalam
komunitas sendiri. Kerja yang dilakukan Fred Ross di
Southwest, misalnya, memunculkan seorang organiser local
bernama Cesar Chavez (Reitzes and Reitzes, 1987).
[3] Fish (l986) membedakan model mentor Hull House dari
model mentor tradisional yang didasarkan pada pembagian
kuasa yang tidak setara antara instruktur dan pelajar.
Mentor model Hull House, aliha-alih hanya dua arah,
menggunakan system pendukung yang lebih luas dengan cirri
jaringan relasi yang egalitarian dan kesempatan tampil
yang terbagi sehingga memberikan dukungan public dan
privat bagi para perempuan yang terlibat.
[4] Tokoh perjuangan hak-hak sipil, Ella Jo Baker, yang
sepanjang hidupnya menerapkan kepemimpinan kelompok
menyatakan bahwa, "Rakyat yang kuat tidak membutuhkan
tokoh-tokoh pimpinan yang kuat," (Cantarow and O'Malley,
l980:53). Di kali lain Ms. Baker berucap, "Saya selalu
percaya bahwa yang dibutuhkan adalah penumbuhan orang-
orang yang tertarik bukan untuk menjadi tokoh atau
pemimpin tetapi yang berminat menubmuhkan kepemimpinan di
kalangan rakyat (Baker, l973:352).
[5] Tom Gaudette, dalam membangun organisasi untuk Austin
yang Lebih Baik menggunakan model Alinsky, mulai dengan
membentuk kelompok-kelompok kecil, tetapi dengan tujuan
mengangkat isu dan membangunan organisasi lebih besar
yang kuat (Bailey, 1972:66), bukannya untuk memberdayakan
individu-individu sebagaimana dilakukan oleh pendekatan
berpusat pada perempuan.
[6] Selama pelayanan sosial dapat diorganisasikan emlalui
para tokoh komunitas atau para “figure kunci perempuan”,
dan tujuan pemberdayaan tetap dipegang, kecendrungan ini
bisa dicegah untuk tidak terjadi. Organiser para ibu muda
menjelaskan "Saya rasa program pelayanan sosial untuk
komunitas Afrika-Amerika menjangkau keluarga luas, di
mana sesungguhnya ktia dibayar untuk menjadi bagian
darinya. Jika anda memandangnya dengan cara ini, maka
program ini sesungguhnya tidak semata-mata soal target
angka yang harus kita capai … tetapi lebih persoalan
bagaimana anda siap di tempat ketika dibutuhkan." Gilkes
(l988) mengemukakan bagaimana para pekerja sosial yang
tinggal dan bekerja di komunitas-komunitas kulit hitam
memperbarui sturktur dan praktek-praktek berorganisasi
dan mengubah organisasi jenis lama -- melawan praktek-
praktek pelayanan sosial tradisional (misalnya,
impersonal, sekedar tempelan, birokratis) dan mengubah
pengaturan organisasi sehingga menjadi “berorientasi
Kulit Hitam" (56).
REFERENCES
Ackelsberg, Martha. (1988) Communities, Resistance, and
Women's Activism: Some Implications for a Democratic
Policy. In Ann Bookman and Sandra Morgen (Eds.), Women
and the Politics of Empowerment, (pp. 297-313).
Philadelphia.: Temple University Press.
Alinsky, Saul. (1971). Rules for Radicals. New York:
Vintage Books.
________. (1969). Reveille for Radicals. New York:
Vintage Books.
Arendt, Hannah. (1969). On Violence. New York: Harcourt,
Brace and World.
Bailey, Robert Jr. (1972). Radicals in Urban Politics:
The Alinsky Approach. Chicago: University of Chicago
Press.
Baker, Ella. (1973). Developing Community Leadership. In
(Ed.) Gerda Lerner, Black Women in White America, New
York: Vintage.
Beckwith, Dave. (n.d.). "Introduction to Organizing."
University of Toledo Urban Affairs Center.
Berg, Barbara J. (1978). The Remembered Gate: Origins of
American Feminism: The Women and the City l800-1860. New
York: Oxford University Press.
Berkowitz, Rabbi William. (Ed). (1975). Conversations
with... New York: Block Publishers.
Bernard, Jessie. (1981). The Female World. New York: Free
Press.
Bookman, Ann and Sandra Morgen. (Eds). (1988). Women and
the Politics of Empowerment. Philadelphia: Temple
University Press.
Brandwein, Ruth A. (1987). Women and Community
Organization. In Dianne S. Burden and Naomi Gottlieb
(Eds.), The Woman Client. New York: Tavistock
Publications.
________. Toward the Feminization of Community and
Organizational Practice. (1981). In A. Lauffer and E.
Newman (Eds.), Community Organization for the l980s.
Special Issue of Social Development Issues ,5 (2-3) pp.
180-193.
Britton, John "Interview with Ella Baker: June 19, l968,"
Moorland-Spingarn Collection, Howard University, 4.
Bryan, Mary Lunn McCree and Allen F. Davis.
(Eds.).(1990). 100 Years at Hull-House. Bloomington:
Indiana University Press.
Caldwell, Agnes. (1994). We are not Afraid: The Influence
of Social Reproduction on Women's Mobilization in
Northeast Ireland. Presented at the Midwest Sociological
Society annual meetings.
Cassell, Joan. (1989). A Group Called Women: Sisterhood
and Symbolism in the Feminist Movement. Prospect Heights,
IL: Waveland Press.
Chodorow, Nancy. (1978). The Reproduction of Mothering.
Berkeley: University of California Press.
Cockburn, Cynthia. (1977). When Women Get Involved in
Community Action. In Marjorie Mayo (Ed.), Women in the
Community, (pp. 61- 70). London: Routledge and Kegan
Paul.
Colfer, Carol J. Pierce Michael L. Colfer, Michael L.
(1978). Inside Busher Bay: Lifeways in Counterpoint.
Rural Sociology 43, No. 2, pp. 204-220.
Collins, Patricia Hill. (l990). Black Feminist Thought.
New York: Routledge.
Davis, Angela. (l981). Women, Race and Class. New York:
Random House.
De Vault, Marjorie L. (l984). Women and Food: Housework
and the Production of Family Life. Ph.D. dissertation,
Northwestern University, Evanston, Illinois.
Drew, Patricia. (l983). A Longer View: The Mary E.
Richard Legacy. Baltimore: School of Social Work,
University of Maryland.
DuBois, Ellen Carol. (l978). Feminism and Suffrage: The
Emergence of an Independent Women's Movement in America,
1848-1869. Ithaca, New York: Cornell University Press,.
Duster, Alfreda. (Ed). (l970). The Autobiography of Ida
B. Wells. Chicago: University of Chicago Press.
Education Center for Community Organizing (ECCO). (l989).
Women on the Advance: Highlights of a National Conference
on Women and Organizing. Stony Point, NY: February 16-18.
Evans, Sara M and Harry C. Boyte. (l986). Free Spaces:
The Sources of Democratic Change in America. New York:
Harper and Row Publishers.
________. (l981). Schools for Action: Radical Uses of
Social Space. Democracy. pp. 55-65.
Ferguson, Kathy. (l984). The Feminist Case Against
Bureaucracy. Philadelphia, PA: Temple University Press.
Ferree, Myra Marx, and Beth B. Hess. (1985). Controversy
and Coalition: The New Feminist Movement. Boston: G. K.
Hall and Company.
Ferree, Myra Marx, and Frederick Miller. (1985).
Mobilization and Meaning: Toward an Integration of Social
Psychological and Resource Perspectives on Social
Movements. Sociological Inquiry, 55, 38-61.
Finks, P. David. (1984). The Radical Vision of Saul
Alinsky. New York: Paulist Press.
Fisher, Robert. (1984). Let the People Decide:
Neighborhood Organizing in America. Boston: Twayne.
Flexner, Eleanor. (l975). Century of Struggle: The
Women's Rights Movement in the United States. Cambridge,
Massachusetts.
Follett, Mary Parker. (l940). Dynamic Administration. New
York: Harper and Row.
Freeman, Jo. (1975). The Politics of Women's Liberation.
New York: David McKay.
Gamson, William A., Bruce Fireman, and Steven Rytina.
(1982). Encounters With Unjust Authority. Homewood, IL:
Dorsey Press.
Garland, Anne White. (l988). Women Activists: Challenging
the Abuse of Power. New York: The Feminist Press.
Genovese, Rosalie G. (l980). A Women's Self-Help Network
as a Response to Service Needs in the Suburbs. Signs:
Journal of Women in Culture and Society. No. 3 Supplement
S248-S256.
Giddings, Paula. (l984). Where and When I Enter: The
Impact of Black Women on Race and Sex in America. New
York: William Morrow and Company.
Gilkes, Cheryl Townsend. (l988). Building in Many Places:
Multiple Commitments and Ideologies in Black Women's
Community Work. In Ann Bookman and Sandra Morgen (Eds.)
Women and the Politics of Empowerment, (pp. 53-76).
Philadelphia: Temple University Press.
Gilligan, Carol. (November, l977). In a Different Voice:
Women's Conceptions of Self and Morality. Harvard
Educational Review 47, No.4, 481-517.
Gutierrez, Lorraine M. (l990). Working with Women of
Color: An Empowerment Perspective. Social Work. 35,149-
154.
Gutierrez, Lorraine M. and Edith A. Lewis. (l992). A
Feminist Perspective on Organizing with Women of Color.
In Felix G. Rivera and John L. Erlich (Eds.), Community
Organizing in a Diverse Society, (pp. 113-132). Boston:
Allyn & Bacon.
Hamilton, Cynthia. (1991, Spring). Women, Home, and
Community. Women of Power, 42-45.
Hartsock, Nancy. (1974, Summer ). Political Change: Two
Perspectives on Power. Quest: A Feminist Quarterly 1, No.
1, 10- 25.
Haywoode, Terry L. (l991). Working Class Feminism:
Creating a Politics of Community, Connection, and
Concern. Ph.D. dissertation, The City University of New
York.
Hooks, Bell. (l990). Yearning: Race, Gender, and Cultural
Politics. Boston: South End Books.
Industrial Areas Foundation. (l978). Organizing for
Family and Congregation. Franklin Square, New York:
Industrial Areas Foundation.
Jonasdottir, Anna G. l988. On the Concept of Interest,
Women's Interests, and the Limitations of Interest
Theory. In Kathleen B. Jones and Anna G. Jonasdottir
(Eds.), The Political Interests of Gender, (pp. 33-65).
London: Sage.
Kaplan, Temma. (1982). Female Consciousness and
Collective Action: The Case of Barcelona, 1910-1913.
Signs: Journal of Women in Culture and Society , 7, (3),
545-566 .
Kieffer, Charles H. (1984). Citizen empowerment: A
developmental perspective. In J. Rappaport, C. Swift, &
R. Hess (Eds.), Studies in empowerment: Steps toward
understanding action (pp. 9-36). New York: Haworth.
Krauss, Celene. (l983, Fall). The Elusive Process of
Citizen Activism. Social Policy , 50-55.
Lancourt, Joan I. (l979). Confront or Concede: The
Alinsky Citizen-Action Organizations. Lexington, Mass.:
Lexington Books.
Lawson, Ronald and Barton, Stephen E. (l990). In Guida
West and Rhoda Blumberg (Eds.), Women and Social Protest,
(pp.41-56). New York: Oxford University Press.
Leavitt, Jacqueline . (1993). Women under fire: Public
housing activism in Los Angeles. Frontier, 13, (2), 109-
130.
Lee, Porter R. (l937). Social Work as Case and Function
and Other Papers. New York: Columbia University Press.
McAdam, Doug. (1989). Gender Differences in the Causes
and Consequences of Activism. Presented at the American
Sociological Association annual meetings.
McCourt, Kathleen. (l977). Working Class Women and
Grassroots Politics. Bloomington: Indiana University
Press.
Miller, Jean Baker. (1986). Toward a New Psychology of
Women. Boston, MA: Beacon Press.
Oppenheim, Lisa. (l991). Women's Ways of Organizing.
Labor Research Review ,18 , 45-59.
Pardo, Mary. (1990). Mexican American Women Grassroots
Community Activists: "Mothers of East Los Angeles."
Frontiers, 11 (1), 1-7.
Payne, Charles. (l989). Ella Baker and Models of Social
Change. Signs: Journal of Women in Culture and Society
14, (4), 885-899.
Petchesky, Rosalind Pollack. (l979). Dissolving the
Hyphen: A Report on Marxist-Feminist Groups 1-5. In
Zillah Eisenstein (Ed.) Capitalist Patriarchy and the
Case for Socialist Feminism, (pp. 373-389). New York:
Monthly Review press.
Piven, Frances Fox, and Richard Cloward. (1979). Poor
People's Movements: Why They Succeed, How They Fail. New
York: Vintage.
Rappaport, Julian. (1981). In praise of a paradox: A
social policy of empowerment over prevention. American
Journal of Community Psychology, 9(1), 1-26.
______. (1986, August). Terms of Empowerment/Exemplars of
Prevention: Toward a Theory for Community Psychology. An
address delivered at the Annual Meeting of the American
Psychological Association, Washington, DC.
Reitzes, Donald C. and Dietrich C. Reitzes. (1987). The
Alinsky Legacy: Alive and Kicking. Greenwich, CT: JAI
Press.
Reitzes, Donald B. and Dietrich C. Reitzes. (1987b).
Alinsky in the 1980s: Two Contemporary Chicago Community
Organizations. The Sociological Quarterly ,27, 265-
284.[0]
Sacks, Karen Brodkin. (l988a). Caring by the Hour.
Urbana: University of Illinois Press.
________. (l988b). Gender and Grassroots Leadership. In
Ann Bookman and Sandra Morgen (Eds.), Women and the
Politics of Empowerment, ( pp. 77-94). Philadelphia:
Temple University Press.
Sherrard, Thomas D., and Richard C. Murray. (1965). The
Church and Neighborhood Community Organization. Social
Work, 10, 3-14.
Specht, Harry and Mark E. Courtney. (l994). Unfaithful
Angels: How Social Work Has Abandoned Its Mission. New
York: The Free Press.
Stein, Arlene. (1986). Between Organization and Movement:
ACORN and the Alinsky Model of Community Organizing.
Berkeley Journal of Sociology, 31, 93-115.
Stoneall, Linda. (1983). Bringing women into community
studies: A rural midwestern case study. Journal of the
Community Development Society 14, No 1.[RS24]
______. Cognitive Mapping: Gender Differences in the
Perception of Community. Sociological Quarterly, 51 (2),
121-128.
Tax, Meredith. (l980). The Rising of the Women: Feminist
Solidarity and Class Conflicts, 1880-1917. New York:
Monthly Review Press.
Taylor, Verta. (l989). Social Movement Continuity: The
Women's Movement in Abeyance. American Sociological
Review, 54, 761-775.
Thompson, Martha. (l994, March). Making the Invisible
Visible: Challenging Conventional Images of Leadership
and Social Change. Paper presented at the Midwest
Sociological Meetings, St. Louis, Missouri.
Tiano, Susan. (l984, October). The Public-Private
Dichotomy: Theoretical Perspectives on Women in
Development. Social Science Journal 21, (4), 11-28.
Tracy, Elizabeth. (1994). Discourse, Ideology, and
Ecofeminism. Paper presented at the Midwest Sociological
Society annual meetings.
Van Den Bergh, Nan and Lynn B. Cooper (Eds). (l986).
Feminist Visions for Social Work. Silver Springs,
Maryland: National Association of Social Workers.
Weil, Marie. (l986). Women, Community, and Organizing. In
Nan Van DenBergh and Lynn B. Cooper (Eds.), Feminist
Visions for Social Work, (pp. 187-210). Silver Spring,
Maryland: National Association of Social Workers.
West, Guida. (l981). The National Welfare Rights
Movement: The Social Protest of Poor Women. New York:
Praeger.
West, Guida and Blumberg, Rhoda L. (Eds). (l990). Women
and Social Protest. New York: Oxford University Press.
Wilson, Elizabeth. (l977). Women in the Community. In
Marjorie Mayo.(Ed). Women in the Community, (pp. 1-11).
London: Routledge and Kegan Paul.
AUTHOR REFERENCES
Feldman, Roberta M. and Susan Stall. (1994). The Politics
of Space Appropriation: A Case Study of Women's Struggles
for Homeplace in Chicago Public Housing. In Irwin Altman
and Arza Churchman(Eds.), Women and the Environment,
Edits., Human Behavior and Environment Series, Vol. 13.
pp. 167-199. New York: Plenum Press.
Stall, Susan. (l993). Women in Organizing Project
Evaluation. Prepared for Women United for a Better City,
unpublished.
________. (l991). 'The women are just back of
everything...:'Power and Politics Revisited in Small Town
America. (dissertation), Iowa State University, Ames,
Iowa.
Stoecker, Randy. (1995). Community Organizing and
Community- Based Redevelopment in Cedar-Riverside and
East Toledo: A Comparative Study. Journal of Community
Practice, 2, (3), 1-23.
_______. (1994). Defending Community: The Struggle for
Alternative Redevelopment in Cedar-Riverside.
Philadelphia: Temple University Press.
_______. (1993). The Federated Front-Stage Structure and
Localized Social Movements: A Case Study of the Cedar-
Riverside Neighborhood Movement. Social Science Quarterly
74, 169-184.
_______. (1992). Who Takes Out the Garbage? Social
Reproduction and Social Movement Research. In Gale Miller
and James A. Holstein (Eds.), Perspectives on Social
Problems (pp. 239-264). Greenwich, CT: JAI Press.
_______. (1991). Community Organizing and Community
Development: The Life and Times of the East Toledo
Community Organization, unpublished manuscript.