Fuel Source
MUSCLE protein 75g
Amino acids
Fuel Consumption
LIVER glycogen glycogen
144g Glucose 180g
BRAIN NERVE
Glycerol 16g
gluconeogenesis
36g
HAEMOPOIETIC TISSUES
Lactate + pyruvate
36g
40g
Ketone 60g
Fuel Source
MUSCLE protein 180g
Amino acids
Fuel Consumption
BRAIN LIVER glycogen glycogen
114g Glucose 320g
Glycerol 30g
gluconeogenesis
76g
KIDNEY
130g
8g
ADIPOSE TISSUE
WOUND
Fatty acids
104g lactate
Amino acids
LIVER
Glucose
CANCER
Glycerol
gluconeogenesis
lactate
Fatty acids
Fuel Source
MUSCLE protein 250g
Amino acids
Fuel Consumption
BRAIN LIVER
114g Glucose 360g
Glycerol 30g
gluconeogenesis
76g
KIDNEY
170g
8g
ADIPOSE TISSUE
Fatty acids
INFLAMMATORY MASS
136g lactate
Laboratorium
Protein Plasma, Creatinine/Height Index
Terapi Nutrisi Oral (TNO) Terapi Nutrisi Enteral (TNE) Terapi Nutrisi Parenteral (TNPE) Terapi Nutrisi Kombinasi (TNK) Apa Definisi Terapi Nutrisi?
Indikasi
Tidak mau makan Tidak cukup makan
TNPE
Relatif Gagal nafas tanpa respirator: metabolisme glukosa CO2 Tumor ganas fase terminal Keadaan vegetatif mati otak
Pelaksanaan TNPE
Eddy Rahardjo, 1996
1. Tepat Pasien 2. Tepat Indikasi 3. Tepat Obat / Substrat 4. Tepat Dosis 5. Waspada Efek Samping
Rumus Harris Benedict Basal Energy Expenditure (BEE) pria & wanita
BEE Pria
Malnutrisi
= 1.2 x BEE
= 1.5 x BEE
=2 x BEE
Emulsi Lemak
Jika hiperglikemia sulit dikendalikan GFX: akan menjadi glukosa juga, dg jalur
mekanisme berbeda Dibatasi dosis Fruktosa < 3 g/kg/hari, Xylitol < 1.5 g/kg/hari Bahaya asidosis laktat dan hipofosfatemia
menghitung jumlah nitrogen yg dikonsumsi tubuh, yaitu dari jumlah ureum dlm urine 24 jam
Pemberian AA harus didahului atau bersama-
terjadi
Konsumsi nitrogen = Ureum urin/24 jam x 28 + 4000 mg (mg/24 jam) (mmol) Kebutuhan protein = Konsumsi nitrogen x 6.25
pasca bedah
patah tulang peritonitis multitrauma / sepsis luka bakar 10 - 30 % luka bakar 30 - 50 % luka bakar > 50 %
0.85 - 1.00 1.00 - 1.05 1.15 - 1.30 1.05 - 1.25 1.30 - 1.50 1.50 1.75 2.00
Kebutuhan Protein
Cara 1
16% dari energi total (1gr protein = 4 kilokalori) rasio Kalori : Nitrogen = 150 : 1
Kebutuhan Energi Total 150 = Jumlah Nitrogen (gram)
Cara 2
Kalori
= 1 gr/kgBB/hari = 30 kcal/kgBB/hari
= 2 gr/kgBB/hari = 40 kcal/kgBB/hari
Pemberian AA harus selalu didahului atau bersamaan dg pemberian kalori menjamin dipergunakan untuk sintesa protein bukan untuk sumber energi Dosis AA untuk o.s kritis/stres (Aspen 1995) 1.5 - 2 gm/kg/hari Indonesia: membatasi dosis awal 1 gm/kg/hari karena konsumsi rata2 1 gm/kg/hari
Emulsi Lemak: 1-3 gram/kgBB/hari dalam proporsi 25% - 40% kalori total Pemberian > 60% ketoasidosis
TNPE
Contoh
Hari I R-D5 1000 ml + D5 1500 ml = 500 kcal Hari II dan III AA3% + KH 1000 ml + D10 1500 ml = 800 kcal + 30 g AA Hari IV dst AA 3% + KH 1000 ml + D20 1000 ml = 1000 kcal + 30 g AA Distribusi merata KH sepanjang hari
Kapan diberikan?
Rute pemberian? Jumlah cairan?
Terapi air dan elektrolit TNPE melalui vena perifer TNPE total melalui vena sentral
Grip Strength
Fatigue Score
0 7 14
30 Days Postoperatively
90
Fase selanjutnya 24 jam s/d beb. Hari pasca bedah/trauma disebut Flow-Phase ditandai stress hormones
TNPE Full dose dapat menambah stres o.s maka diberikan dosis bertahap
Kadar gula < 200 mg/dl isyarat aman O.s gagal nafas dg pO2 < 80mmHg dan pCO2> 50 mmHg - disesuaikan sebab KH meningkatkan CO2 Kalau perlu AA ditunda s/d 3 hari
tubuh
Contoh
Dextrosa, Fruktosa, Xylitol, Maltosa Emulsi lemak
Komposisi Asam Amino Asam amino aromatik Asam amino rantai cabang (BCAA) Perbandingan AA esensial / non esensial
.30 .20
.10
0 -.10 -.20 -.30 -.40 -.50
Rates of Total Body Protein Synthesis, Total Body Protein Breakdown & Net Protein Breakdown
Douglas RG, Shaw JHF. Br J Surg 1989; 76: 115 Net Protein Breakdown
7 6 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7
TPN
Normals
Septic Patients
Burned Patients
Septic/TPN
Proteolysis
KIDNEY
GUT
WOUND
Energi
Jumlah: 25 - 30 kcal/kgBB/hari Jenis: Karbohidrat dan emulsi lemak
Asam Amino
Jumlah: 1/5 - 2 g/kgBB/hari Jenis: AA Standar (crystalline) atau BCAA
Energi
Jumlah: 35 - 50 kcal/kgBB/hari Jenis: > 70% karbohidrat
Asam Amino
Jumlah Tanpa dialisis = 0.4 - 0.6 g/kgBB/hari Dengan dialisis = 0.8 - 1.2 g/kgBB/hari Jenis: AAE:AAN-E = 6 : 4
Energi
Jumlah: 150% x Energi Basal (BEE)
Asam amino
Jumlah: 0.8 - 1.1 g/kgBB/hari Jenis: BCAA
Reaksi metabolisme
Komplikasi TNPE
[1] Hiperglikemia dan ketidakseimbangan K+ dan Na+
Komplikasi TNPE
[2] Hiperglikemia dan ketidakseimbangan K+ dan Na+
hyperosmolar state Proses masuknya glukosa dan AA kedalam sel diikuti oleh Kalium agar terhindar hipokalemia harus diberi tambahan K+ 1-2 mEq/kg/hari
Komplikasi TNPE
[3] Hipoglikemia
Terjadi bila pemberian glukosa dosis tinggi terhenti mendadak: rebound hypoglycemia Pada akhir TNPE: END SLOW tidak boleh berhenti mendadak
Komplikasi TNPE
[4] Thrombophlebitis
Vena perifer: maksimal 900 mOsm/L Vena sentral: > 900 - 1000 mOsm/L Jangan vena kaki: bahaya deep vein thrombosis dan thromboemboli Osmolaritas: mencampur cairan Emulsi lemak 10% dan 20% isotonis: vena perifer
Sentral
> 2 minggu > 900 mosmol Berat Berat
Kesimpulan
Start Low, Go Slow, End Low Just enough nutrition without complications Prinsip A dan Antiseptik Ketrampilan yang baik