Komposisi Bahan Pakan Tabel komposisi bahan pakan (Tabel 8-1 sampai 8-5) memberikan informasi yang memungkinkan

untuk menentukan nutrisi pakan ikan dan mempersiapkan mereka secara ekonomi untuk penelitian dan penggunaan komersial. Data dalam tabel berasal dari National Research Council (1979, 1982, 1984), Komposisi Pakan Data Bank (Departemen Pertanian AS), dan sumber yang diterbitkan dianggap dapat dipercaya oleh komite ini. Bahan pakan diidentifikasi dengan nama mereka sering digunakan dan ditugaskan Nomor Pakan internasional. Nilai dalam tabel disajikan pada'' as-fed "dasar, dengan conten bahan kering ditetapkan. Data Komposisi merupakan analisis kimia tanpa koreksi untuk ketersediaan pada hewan. Nilai-nilai karena itu harus disesuaikan untuk memungkinkan ketersediaan ikan ketika mereka digunakan dalam formulasi diet. Hal ini karena kebutuhan zat gizi untuk ikan telah ditentukan dengan bahanbahan kimia tertentu di mana nutrisi yang sangat mudah dicerna, dan data kebutuhan gizi disajikan atas dasar yang hampir 100 persen tersedia. Koefisien Pencernaan protein dan asam amino esensial individu disajikan beberapa bahan pakan dalam Bab 4. Data asam amino didasarkan pada kecernaan untuk menyalurkan lele dan ikan salmon Atlantik, namun, kecernaan asam amino yang sama di feed ini untuk jenis ikan lainnya mungkin asumsi yang aman. Ketersediaan mineral bervariasi antara sumber dan jenis ikan. Fosfor cerna dalam beberapa feed dengan ikan mas stomachless jauh lebih rendah dibandingkan dengan ikan lele atau rainbow trout. Ketersediaan mineral dari senyawa-teknis atau reagen-grade akan lebih tinggi dan lebih konsisten daripada dari bahan pakan. Ketersediaan fosfor dalam beberapa bahan pakan selama tiga spesies ikan disajikan dalam Bab 4. Nilai energi untuk bahan pakan disajikan secara energi dicerna untuk ikan lele dan Chinook salmon dan pada basis energi dicerna dan metabolis untuk rainbow trout. Kebanyakan ikan mencerna protein dan lemak baik, dan energi di dalamnya tersedia untuk ikan. Daya cerna karbohidrat bervariasi lagi. Dengan demikian nilai-nilai energi yang tersedia disajikan untuk biji-bijian, pati, dan dekstrin untuk ikan lele, Chinook salmon, trout pelangi dan harus digunakan dengan kebijaksanaan untuk spesies lain.