Anda di halaman 1dari 10

PT PLN (Persero) WKSKT Area Kotabaru Rayon Satui

BAB I LATAR BELAKANG

Peran utama dari sistem distribusi tenaga listrik adalah menyalurkan energi listrik secara andal dan terus menerus dari sistem transmisi menuju ke beban dan pelanggan. Secara umum keandalan sistem tenaga listrik dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan sistem untuk memberikan suatu pasokan tenaga listrik yang cukup dengan kualitas yang memuaskan. Semakin berkembangnnya teknologi, berbanding lurus dengan kebutuhan akan tenaga listrik, hal itu sejalan pula dengan semakin meningkatnya taraf hidup masyarakat. Meningkatnya kebutuhan akan tenaga listrik, menuntut suatu sistem tenaga listrik yang mempunyai keandalan dalam penyediaan dan penyaluran dayanya pada suatu jaringan distribusi. Indeks-indeks yang digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan suatu sistem distribusi adalah SAIFI (System Average Interruption Frequency Index), SAIDI (System Average Interruption Duration Index), Sedangkan ukuran keandalan dan kualitas listrik secara umum ditentukan oleh beberapa parameter antara lain: frekuensi, mutu tegangan, tegangan kedip (dip voltage), tegangan harmonic (voltage harmonic), ketidakseimbangan tegangan (unbalance voltage), interupsi atau pemadaman listrik.

Rayon Satui adalah salah satu unit Rayon di Area Kotabaru yang terletak di kecamatan Satui kabupaten Tanah Bumbu dimana membawahi 3 unit kantor pelayanan (Jorong, Asam-asam dan Kintap) yang memiliki 4 penyulang yang disuplai dari Gardu Induk Asam-asam. Agar proses penyaluran daya listrik terhadap konsumen tetap memuaskan, maka tingkat keandalan dan mutu tegangan dalam rayon tersebut harus selalu dijaga.

Sehubungan dengan kondisi sistem Jaringan Tegangan Menengah di Rayon Satui yang disuplai dari Gardu Induk Asam-Asam masih belum optimal untuk menjaga keandalan dan kualitas pasokan listrik maka diperlukan langkah langkah tepat untuk bisa mengoptimalkan kondisi jaringan yang ada saat ini.

ARI TIRTAPRAWITA (8108040Z)

PT PLN (Persero) WKSKT Area Kotabaru Rayon Satui

BAB II PERMASALAHAN

Sistem Jaringan Distribusi existing merupakan sistem jaringan distribusi pola radial sehingga tingkat keandalan pasokan listriknya paling rendah. Ada 4 penyulang dari Gardu Induk Asam-Asam yang menyuplai pasokan listrik di Rayon Satui yaitu : penyulang AS12, AS13, AS21 dan AS22 yang keempatnya merupakan sistem jaringan distribusi pola radial, sehingga apabila dilakukan pemeliharaan ataupun gangguan akan mengakibatkan padam total pasokan listrik kepelanggan.

Selain itu ke empat penyulang tersebut disuplai dari 1 trafo tenaga kapasitas 30 MVA sehingga apabila terjadi pemeliharaan trafo tenaga maka pasokan listrik di Rayon Satui padam total.

Untuk penyulang AS21 dan AS13 sehubungan dengan kondisi jaringan yang panjang mengakibatkan mutu tegangan pelayanannya rendah. Khusus untuk meningkatkan mutu tegangan pelayanan penyulang AS21 maka dipasang Automatic Voltage Regulator (AVR). Dengan adanya AVR tersebut memang akan meningkatkan mutu tegangan pelayanan tetapi disisi lain susut distribusi akan meningkat.

ARI TIRTAPRAWITA (8108040Z)

PT PLN (Persero) WKSKT Area Kotabaru Rayon Satui

BAB III PERSOALAN

Kondisi jaringan tegangan menengah dengan pola radial harusnya diminimalisir apabila bisa dilakukan pola open loop, sehingga keandalan pasokan listriknya meningkat. Sistem jaringan tegangan menengah yang menyuplai Rayon Satui bisa dioptimalkan yaitu dengan melakukan open loop jaringan dengan memanfaatkan/merelokasi LBS yang penempatannya belum tepat.

Kondisi GI Asam-Asam saat ini memiliki 2 buah trafo tenaga 1 10 MVA dan trafo 2 30 MVA , hanya trafo 2 30 MVA saja yang aktif sehingga apabila ada pemeliharaan atau gangguan trafo maka pasokan listrik untuk Rayon Satui padam total sehingga dengan melakukan rekonfigurasi jaringan maka kedua trafo bisa diaktifkan dan dengan pengoptimalan suplai beban penyulang maka pengaktifan trafo 1 10 MVA akan effektif.

Dengan pengoptimalan pembebanan trafo tenaga 1 10 MVA dan trafo 2 30 MVA serta pengoptimalan suplai beban penyulang, terutama rekonfigurasi penyulang AS21 dan AS13, maka dengan menaikkan tap trafo tenaga 2 30 MVA maka AVR yang ada di penyulang AS21 bisa di non aktifkan sehingga bisa menurunkan susut distribusi.

ARI TIRTAPRAWITA (8108040Z)

PT PLN (Persero) WKSKT Area Kotabaru Rayon Satui

BAB IV PRA ANGGAPAN

Ukuran keandalan dapat diketahui dari seberapa sering sistem mengalami pemutusan beban, berapa lama pemutusan terjadi dan berapa cepat waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan kondisi dari pemutusan yang terjadi (restoration). Sistem yang mempunyai keandalan tinggi akan mampu memberikan tenaga listrik setiap saat dibutuhkan, sedangkan sistem mempunyai keandalan rendah bila tingkat ketersediaan tenaganya rendah yaitu sering padam.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keandalan jaringan distribusi adalah: 1. Adanya gangguan pada jaringan. Dalam keadaan demikian diusahakan pengaturan dan pengoperasian jaringan yang tepat sehingga daerah yang padam sekecil mungkin. 2. Kecepatan mengisolasi gangguan dan melakukan pengalihan (manuver/

manipulasi) beban. Bila terjadi gangguan hendaknya secepat mungkin dikirim petugas ke lapangan untuk mengisolir gangguan dan mengadakan manuver jaringan, sehingga daerah-daerah yang padam sekecil mungkin, kemudian dicari letak gangguan untuk segera diperbaiki.

Ada beberapa model konfigurasi penyulang yang secara umum yang sering digunakan: 1. Sistem Radial Sistem distribusi dengan pola Radial merupakan sistem distribusi yang paling sederhana dan ekonomis. Keuntungan dari sistem distribusi ini adalah tidak rumit dan lebih murah dibanding dengan sistem yang lain. Kelemahan dari sistem ini adalah tingkat keandalannya lebih rendah dibanding dengan sistem lainnya. Kurangnya keandalan disebabkan karena hanya terdapat satu jalur utama yang menyuplai gardu distribusi, sehingga apabila jalur utama tersebut mengalami gangguan, maka seluruh gardu akan ikut padam. Kerugian lain yaitu mutu tegangan pada gardu distribusi yang paling ujung kurang baik, hal ini dikarenakan jatuh tegangan terbesar ada di ujung saluran.

ARI TIRTAPRAWITA (8108040Z)

PT PLN (Persero) WKSKT Area Kotabaru Rayon Satui

Gambar 4.1 Sistem Jaringan Distribusi Radial

2.

Sistem Loop Sistem Loop memiliki kelebihan dibanding Radial dari tingkat keandalannya karena gardu distribusinya disupplai oleh 2 penyulang, sehingga apabila 1 penyulang terganggu, supplai ke pelanggan bisa dialihkan/dimanuver lewat penyulang yang lain.

Gambar 4.2 Sistem Jaringan Distribusi Loop

ARI TIRTAPRAWITA (8108040Z)

PT PLN (Persero) WKSKT Area Kotabaru Rayon Satui

Penyaluran tenaga listrik dari pembangkit sampai pada pemakai memerlukan banyak peralatan penghubung serta jaringan penghantar yang tidak pendek. Untuk menjaga agar mutu tenaga listrik tetap seperti apa yang telah dibangkitkan di pembangkit, dibutuhkan penghubung maupun penghantar yang selalu dalam kondisi baik . Pada kenyataanya mutu tenaga listrik sampai pada pemakai secara alamiah akan mengalami penurunan oleh karena sifat bahan peralatan penghubung maupun penghantar . Khususnya mengenai mutu tegangan oleh karena pada penghantar mempunyai resistansi listrik dan besarnya resistansi tersebut berbanding lurus terhadap panjang penghantar, maka tegangan sampai pada pemakai akan mengalami penurunan tegangan atau drop tegangan.

Gambar 4.3 Rangkaian Ekivalen Jaringan Distribusi

Nilai tegangan jatuh pada penghantar adalah hasil kali hambatan dan arus yang mengalirinya, sedangkan untuk susut distribusi sendiri berbanding lurus dengan hambatan dan kuadrat arus yang mengalir Utk sistem 3 fasa maka
V =

Ploss =

ARI TIRTAPRAWITA (8108040Z)

PT PLN (Persero) WKSKT Area Kotabaru Rayon Satui

BAB V FAKTA YANG MEMPENGARUHI

Kondisi penyulang AS21, AS22, AS12 dan AS13 yang menyuplai rayon satui merupakan jaringan yang melewati daerah hutan dan perkebunan, sehingga potensi gangguan yang terjadi cukup besar baik diakibatkan robohnya pohon maupun binatangbinatang. Penyulang AS12 merupakan jaringan sistem radial menyuplai daerah asam-asam dan jorong yang melewati hutan dan perkebunan yang mana apabila gangguan kerebahan pohon didaerah jorong maka daerah asam-asam padam total . Penyulang AS21 merupakan jaringan sistem radial yang menyuplai sebagian satui, sampai daerah sebamban memiliki panjang jaringan sekitar 120 kms (konduktor A3C 150 km sepanjang 50 kms, A3C 70 mm sepanjang 70 kms) dengan beban puncak malam penyulang sebesar 6,5 MW dengan beban terpusat setelah 40 kms, kondisi panjang jaringan dengan beban sebesar itu mengakibatkan kondisi mutu tegangannya rendah dan susut distribusinya tinggi Penyulang AS13 merupakan jaringan sistem radial menyuplai daerah kintap dan sebagian satui memiliki panajng jaringan sekitar 50 kms konduktor A3C 70 mm dengan beban puncak malam 5,1 MW, kondisi penampang konduktor dengan beban penyulang sebesar itu juga mengakibatkan kondisi mutu tegangannya cukup rendah dan juga mengakibatkan susut distribusi

Faktor-faktor tersebut merupakan suatu kondisi yang harus segera di atasi dengan mengoptimalkan kondisi yang ada yaitu melakukan rekonfigurasi jaringan dari sistem radial menjadi openloop dengan memanfaatkan material LBS yang ada yang kurang effektif penempatannya, pengoptimalan trafo tenaga untuk menaikkan mutu tegangan.

ARI TIRTAPRAWITA (8108040Z)

PT PLN (Persero) WKSKT Area Kotabaru Rayon Satui

BAB VI PEMBAHASAN

6.1. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

7.2. Saran

ARI TIRTAPRAWITA (8108040Z)

PT PLN (Persero) WKSKT Area Kotabaru Rayon Satui

REFERENSI

Gonen, Turan, 1986, Electric Power Distribution System Engineering, McGraw-Hill, Inc, United States of America Anonim, Sistem dan Pola Pengaman Distribusi, ppt Pitoyo, Joko, Koordinasi Setting Relay OCR, ppt.

ARI TIRTAPRAWITA (8108040Z)

PT PLN (Persero) WKSKT Area Kotabaru Rayon Satui

LAMPIRAN

ARI TIRTAPRAWITA (8108040Z)

10

Anda mungkin juga menyukai