Anda di halaman 1dari 1

Pendampingan SL PTT Padi Sawah Di Kabupaten Pasaman

Oleh : Husni Surya,Ardimar,Erdiman,Azwar Chan,Alyunas Harapri.

Telah dilakukan kegiatan pendampingan teknologi untuk proses diseminasi inovasi teknologi melalui program SL-PTT padi sawah dan palawija di Kabupaten Pasaman selama tahun 2010. Jumlah kelompok tani yang ikut dalam pelaksanaan program SL-PTT Kab. Pasaman, sebanyak 323 buah mencakup luasan sawah 8.075 ha. Setiap unit lokasi peserta SL-PTT adalah 25 ha, yang terdiri dari lahan labor lapang (LL) 1 ha dan lahan sekolah lapang (SL) 24 ha. Kegiatan lapangan dari pendampingan teknologi PTT padi dan palawija adalah pengujian VUB dan peragaan demplot teknologi PTT, ditempatkan diluar lahan LL dan dalam areal SL. Jumlah lokasi SL-PTT yang harus didampingi adalah sebanyak 60% dari lokasi yang ada atau + 189 lokasi, tetapi karena keterbatasan tenaga dan dana maka jumlah lokasi yang didamping tidak mencapai target. Untuk kegiatan uji VUB padi hanya didampingi sebanyak 97 lokasi dan keragaan teknologi PTT 3 lokasi. Pegujian VUB jagung 3 lokasi. Pengujian VUB kacang tanah 5 lokasi. Pengujian VUB kedelai 7 lokasi . Pendampingan pengujian VUB padi dan jagung hanya dilakukan seluas 0,25 ha dan untuk kedelai dan kacang tanah 0,10 0,15 ha. Pelaksanaan pengujian VUB dan peragaan demplot teknologi PTT dilakukan bekerjasama dengan tenaga petugas dilapangan yaitu PPL dan PHP serta petani kooperator. VUB padi yang diuji hanya 2-4 macam yaitu varietas Tukad Unda, Logawa, Silugonggo, Impari12. VUB jagung tiga varietas yaitu A, B2 dan B2B. Vub kedelai ada 4 vrietas yaitu Anjasmoro, Argomulyo, Kaba dan Burangrang. VUB Kacang tanah yang di uji ada 4 varietas yaitu Kancil, Bison, Gajah dan Mahesa. Peranan peneliti BPTP sebagai pendamping teknologi tetapi juga sebagai nara sumber pada pelatihan PL III dan beberapa pelatihan dan temu-temu ditingkat kecamatan dan kelompok tani. Hasil dari kegiatan pendampingan teknologi dan keragaan uji coba VUB dan keragaan teknologi PTT dapat disimpulkan sebagai berikut ; 1) Pendampingan teknologi oleh peneliti dalam pelaksanaan SL-PTT sangat diperlukan dan sebaiknya perannya dan koordinasi dengan dinas terkait, pemerintah dan petugas lapangan terus ditingkatkan, 2) Penerapan teknologi PTT telah mampu meningkatkan produktivitas padi sawah dan sekaligus dapat diadopsi oleh petani, namun petani harus siap dengan pupuk untuk digunakan sesuai dengan hasil uji tanah, 3) Varietas unggul baru Tukad Unda dan Logawa sudah menambah pemilihan petani terhadap varietas unggul, karena produktivitas relatif lebih tinggi dibanding dengan varietas yang selama ini ditanam petani. Produktivitas varietas Tukad Unda dari beberapa lokasi berkisar antara 4,10 7,04 ton GKP/ha dan Logawa lebih tinggi yaitu 5,20 7,20 ton GKP/ha. dan Silugonggo 3,60 ton GKP/ha (terserang burung). Di Kabupaten Pasaman penggunaan varietas padi didominasi oleh Batang Piaman, IR42. Hasil uji coba dari beberapa VUB, secara umum masyarakat ada menyukai Logawa dan Tukad Unda karena rasa nasinya cukup cocok (pera-agak pera) dan dianggap tidak terlalu beda dengan rasa IR42. Berdasarkan hasil kegiatan ini, Tukad Unda dan Logawa berpeluang menjadi varietas yang akan dikembangkan oleh pemerintah terutama pada program SL-PTT tahun 2011.

Anda mungkin juga menyukai