Anda di halaman 1dari 2

BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH) I.

PENGERTIAN Istilah hipertrofi sebenarnya kurang tepat karena yang terjadi adalah hiperplasia kelenjar periuretra yang mendesak jaringan prostat yang asli ke perifer dan menjadi kapsul bedah. Prostat adalah jaringan fibromuskuler dan jaringan kelenjar yang terlihat persis di inferior dari kandung kencing. Prostat normal beratnya !" gr# didalamnya berjalan uretra posterior !#$cm. Pada bagian anterior difiksasi oleh ligamentum puboprostatikum dan sebelah inferior oleh diafragma urogenitale. Pada prostat bagian posterior bermuara duktus ejakulatoris yang berjalan miring dan berakhir pada %erumontanum pada dasar uretra prostatika tepat proksimal dari spingter uretra eksterna. II. PAT&'I(I&)&GI Proses pembesaran prostat terjadi secara perlahan*lahan sehingga perubahan pada saluran kemih juga terjadi secara perlahan*lahan. Pada tahap a+al setelah terjadinya pembesaran prostat# resistensi pada leher buli*buli dan daerah prostat meningkat# serta otot destrusor menebal dan merenggang sehingga timbul sakulasi atau di%ertikel. 'ase penebalan destrusor ini disebut fase kompensasi. Apabila keadaan berlanjut# maka destrusor menjadi lelah dan akhirnya mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensio urin yang selanjutnya dapat menyebabkan hidronefrosis dan disfungsi saluran kemih atas. III. ETI&)&GI Penyebab secara pasti belum diketahui# namun terdapat faktor resiko umur dan hormon androgen. Pada umur diatas $" tahun# pada orang laki*laki akan timbul mikronodule dari kelenjar prostatnya. I,. GA-.ARAN /)INI( Gejala*gejala pembesaran prostat jinak dikenal sebagai )o+er 0rinary Tract (ymptoms 1)0T(2#yang dibedakan menjadi3 Gejala iritatif# yaitu sering miksi 1frekuensi2# terbangun pada malam hari untuk miksi 1nokturia2# perasaan ingin miksi yang sangat mendesak 1urgensi2#dan nyeri pada saat miksi 1disuria2. Gejala obstruktif adalah pancaran melemah# rasa tidak puas setelah miksi# kalau mau miksi harus menunggu lama # harus mengedan#kencing terputus* putus#dan +aktu miksi memanjang yang akhirnya menjadi retensi urin dan inkontinen karena o%erflo+.

,.

PE-ERI/(AAN PEN0N4ANG Pemeriksaan colok dubur Pemeriksaan colok dubur dapat memberikan kesan keadaan tonus sfingter anus# mukosa rektum# kelainan lain seperti benjolan dalam rektum dan prostat. Pada perabaan melalui colok dubur dapat diperhatikan konsistensi prostat# adakah asimetri# adakah nodul pada prostat# apakah batas atas dapat diraba. 5erajat berat obstruksi dapat diukur dengan menentukan jumlah sisa urine setelah miksi spontan. (isa miksi ditentukan engan mengukur urine yang masih dapat keluar dengan kateterisasi. (isa urine dapat pula diketahui dengan melakukan ultrasonografi kandung kemih setelah miksi. Pemeriksaan laboratorium a. Analisis urin dan pemeriksaan mikroskopik urin# elektrolit# kadar ureum kreatinin. b. .ila perlu Prostate (pesific Antigen 1P(A2# untuk dasar penentuan biopsi. Pemeriksaan radiologi 3 a. 'oto polos abdomen b. .N&*I,P c. (ystocopy d. 6ystografi 0(G

Refrensi 3 Anonymous. .enigna Prostat 7iperplasia. http:/www.scribbid.com. Akses# 8! -aret !"8!.

Anda mungkin juga menyukai