Anda di halaman 1dari 12

INSERTING NASOGASTRIC TUBE (NGT) Preparation 1.

Berikan salam pada pasien, perkenalkan diri kita, jelaskan prosedur dan tujuan dari prosedur yang akan dilakukan, tanya pasien bersedia apa tidak? 2. Provide privacy for the patient (privacy pasien terjaga) 3. Siapkan equipment yang akan digunakan ; Nasoenteric tube Spuit 50 cc (syringe untuk dewasa) untu anak-anak 5-10 cc Hand gloves Lubricant Stetoskope Tape siapkan tape sebelum kita melakukan prosedur, agar tidak repot. Tape ada 3, untuk fiksasi hidung 1, untuk fiksasi pada pipi 1, 1 untuk menandai batas ukuran Nasoenteric tube. Scisors Implementation Cuci tangan dengan sabun antiseptic, keringkan dengan tissue, lap, atau handuk yang bersih dan kering. Pakai sarung tangan (gloves) untuk proteksi 0 Posisikan pasien dalam keadaan supinasi dan head of bed dengan elevasi 45 Inspeksi nares (ada obstruksi atau kelainan2 yang lain apa tidak) dan tentukan optimal patency breath of the patient (dengan cara mendekatkan jari ke dekat hidung; ketika jari didekatkan ke lubang hidung yang kanan, lubang hidung kiri tutup dan minta pasien buang nafas, ketika jari didekatkan ke lubang hidung yang kiri, lubang hidung kanan ditutup dan minta pasien buang nafas). Ukur nasoenteric tube yang akan digunakan, yaitu dari tip of the nose ke earlobe dan dari earlobe ke xiphoid process kemudian ditambah 5 cm dan tandai dengan tape. (pas ngukur jangan sampai nasoenteric tube nempel ke hidung, earlobe, atau xiphoid process) Berikan lubrikasi gel pada ujung tube yang nanti akan di masukkan lewat hidung. Masukkan tube sampai ke nasopharynx (tandanya itu sampai ada tahanan, bila tidak ada tahanan masukkan tube sampai ke nasopharynx dengan batasan panjang tube yg diukur sampai earlobe). *ketika tube akan dimasukkan, bilang dulu pada pasien dan minta pasien untuk mengatur nafas. Ketika tube sudah dimasukkan sampai nasopharynx, ijinkan pasien untuk istirahat sebentar. Jika pasien alert dan cooperative, minta pasien untuk meminum air dan menelan air untuk membantu tube agar terarah. Kemudian setelah itu, masukkan lagi tube sambil pasien di fleksikan lehernya dan minta pasien untuk menelan. (pak atau bu, sy akan memasukkan lgi selang ini mohon kerjasamanya ya bu atau pak; memasukkan tube denggan irama telen pak- masukkan tube- telen pak- masukkan tube, dst). Jika pasien batuk, tarik lagi tube nya dengan pelan-pelan sampai nasopharynx, dan kemudian dimasukkan lagi dengan minta pasien menelan (telen pak- masukkan tube-telen pak-masukkan tube, dst). Masukkan sampai batas tube yang ditandai denga tape. Confirm bahwa nasoenteric tube masuk ke stomach dengan auskultasi. Injeksikan udara at least 20 cc melalui tube (oleh asisten), ketika dimasukkan udara dokter mendengarkan melalui stethoscope yang diletakkan pada left upper quadrant. Nanti terdengar low pitched gurgling sound. Metode yang lain untuk confirm dapat dengan pH test (mengambil cairan lambung sedikit saja) dan dapat juga dengan abdominal x-ray. Setelah itu, secure tube dengan tape (bridge of nose), kasih tape juga di pipi (fiksasi tube) Sampaikan pada pasien bahwa prosedur telah selesai dilakukan. Lepas sarung tangan Cuci tangan dan lap kering Kemudian tulis pada medical record (nama dokter, nama pasien, tanggal dan waktu dilakukan prosedur, dan finding) Notes : *warna cairan lambung (bisa bening, kuning atau kecoklatan) *penggunaan nasoenteric tube yaitu 4 week INTRAVENOUS CATHETER INSERTION 1. 2. Sapa pasien dan berikan perasaan nyaman untuk mengurangi rasa takut. Perkenalkan diri

3. 4.

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.

Siapkan alat (gloves, IV Cannula, Infusion set, IV Fluid, Tourniquet, Sterile alcohol wipe, Sterile dressing atau hypoallergenic tape) Pastikan pasien dan recordnya benar. Tanya pada pasien: a. Nama b. Usia c. Medrec Jelaskan prosedur Sambungkan infusion set ke IV fluid, pastikan chamber terisi secukupnya dan hilangkan gelembung udara. Cuci tangan dan gunakan glove Pilih vena yang lurus (sesuai)(inspeksi) Pasang tourniquet di lengan, dekat tempat akan dimasukannya infus. Pilih vena dengan palpasi Bersihkan site dengan alcohol swab dan biarkan mongering (jangan disentuh) Buka kanula yang ukurannya sesuai Regangkan kulit pasien dan pastikan tanpa menyentuh/mengkontaminasi tempat yang akan diinfus. Letakan jarum sekitar inch dibawah tempat yang akan dikanulasi dan pastikan lubang jarum(bevel) menghadap ke atas, 0 masukan jarum dengan sudut 20-30 . Apabila ada backflow artinya sudah memasuki vena. Masukan kanula sambil menarik jarum sedikit. (Apabila ada tanda hematoma, swelling, pain, atau resistensi, kemungkinan vena rupture. Apabila terjadi tarik keluar kanula dan jarum, dan berikan tekanan dengan steril cotton setelah melepas tourniquet.) Masukan kanula sampai seluruhnya masuk ke vena. Lalu lepaskan regangan dan longgarkan tourniquet. Berikan tekanan dengan jari pada vena , distal terhadap ujung kanula. Lepaskan jarum. Sambungkan infusion set ke catheter dan buka flow regulator (jangan melebihi 20cc) Fiksasi kanula dengan sterile dressing. Loop Iv tube dan amankan tangan pasien (agar tube tidak terjepit) Catat tanggal dan tempelkan ke tempat kanulasi. Pastikan pasien nyaman dan buang peralatan yang telah digunakan berdasarka Trust procedure. Catat record.

CLINICAL EXAMINATION OF JAUNDICE/ DISORDERS OF THE LIVER HISTORY TAKING A. Perkenalan 1. Sapa pasien dengan hangat 2. Perkenalkan diri B. Identitas pasien 3. Tanyakan : nama, usia, berat badan, status nutrisi (timbang), alamat, pekerjaan 4. Gender : Perempuan/ laki-laki 5. Chief complain Tanyakan alasan pasien datang 6. Jaundice onset/ durasi (sejak kapan?), progresi (perkembangannya?) C. Other related symptom 7. Tanyakan tentang gejala-gejala : Mual Muntah/ hematemesis Kurang nafsu makan Makanan yang biasanya dimakan/ jajanan Buang air besar (lancar/tidak?) Nyeri perut Perubahan warna tinja (kuning/acholis/melena)

8.

9.

Warna urin Benjolan di perut Berkurangnya berat badan Gatal/ pruritus Demam Tanyakan riwayat : Adakah riwayat kuning sebelumnya ? Adakah riwayat demam, gatal ? Konsumsi alkohol/ obat-obatan terlarang? Penggunaan jarum suntik (IV drug user) Riwayat traveling Sex activity Tatoo Nyeri setelah makan makanan berlemak kemudian perut bagian atas terasa sakit (biliary colic) Ibu dengan riwayat hepatitis B (kalo anak-anak) Neonatal (< 3 bulan) : Warna feses Binatang peliharaan (kucing, burung)

PHYSICAL EXAMINATION A. Perkenalan 1. Cek perlengkapan yang akan digunakan, pastikan dapat penerangan/ cahaya yang bagus Examination couch Stethoscope 2. Jelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan pada pasien 3. Cuci tangan dengan sabun antiseptik 4. Keringkan (pakai gloves?) B. General Examination 5. General appearance Kesadaran Warna kuning/ kuning kehijauan/ biasa 6. Vital sign Temperatur Nadi Tekanan darah Respiratory rate 7. Head Mata Conjungtiva (anemic/tidak) pakai jari telunjuk, suruh pasien lihat gerakan telunjuk kekanan-kiri Sclera (kuning) Lidah : icteric, frenulum linguae suruh pasien mengangkat lidah Fetor hepaticum (bau seperti feses/mayat) suruh pasien bicara/ jawab pertanyaan 8. Thorax (suruh pasien buka baju) Batas paru-hepar perkusi dari ICS2 sampai ada dull diam, tarik nafas lanjut satu jari lagi dull ada peranjakan 1 cm Spider nevi tekan pakai ujung pensil hilang Gynecomastia pegang, pencet sekitaran puting ada air susu / tidak? 9. Suruh pasien untuk membuka baju disekitaran abdomennya dengan sopan

C.

Abdominal Examination Inspeksi 10. Inspeksi pergerakan : Respiratory movement Caput medusa/ venektasi 11. Abdominal distension Auskultasi 12. Dengan menggunakan stetoskop, tempatkan pada abdomen, dengarkan bowel sound dan bruit (bising usus) sekaurangnya 1 menit Absen High pitch dan hyperactive Metallic sound Palpasi 13. Pakai palmar surface dari jari-jari, lalu palpasi abdomen. Palpasi dan lihat ekspresi dari wajah pasien, dan lihat tanda dari: Hepatomegali ( normalnya sampe 2 cm dibawah arcus costarum dan sampai 2 cm dibawah xipoid processus), lihat juga adakah Murphys Sign palpasi pemeriksaan liver, lihat apakah pasien berhenti bernafas saat dipalpasi (sakit) positif Splenomegali (normalnya tidak teraba) Enlargement gall bladder palpasi dibawah arcus costarum mid clavicular Abdominal lump Perkusi 14. Letakan palmar tangan kiri di abdomen, perkusi bagian dorsal dengan tip dari jari tengah tangan kanan, moving all around the abdominal region: Apakah tympanitic (normal) ? Dull ? Shifting dullness ? cek traube sound dari sias ke left quadrant perkusi dan minta pasien berbaring ke pinggir (untuk menentukan adanya ascites) Ekstrimitas Palmar erythema Liver nail (putih) dan clubbing finger Flapping tremor edema 15. tulis penemuan signifikan di medrek 16. simpulkan diagnosis dan DD serta investigasi lainnya jika diperlukan CLINICAL EXAM AND MANAGEMENT OF DIARRHEA

HT Diare 1. 2. 3. Sapa pasien dan berikan rasa nyaman. Perkenalkan diri Tanyakan indentitas pasien: a. Nama b. Usia c. Berat badan/Status gizi Catat jenis kelamin Tanya pasien/orangtuanya menyenai keluhan utama Diarrhea: a. Onset/durasi

4. 5. 6.

7.

8. PE Diare 1. 2. 3.

b. Bloody/watery c. Progresi Tanyakan apakah ada gejala yang menyertai: a. Mual b. Mintah c. Demam dan batuk d. Kebiasaan makan (habitual) e. Micturition: frekuensi dan jumlah. f. Irritable, restless, atau lethargy Tanyakan riwayat diare sebelumnya.

Persiapkan semua alat yang diperlukan dan pastikan cahayanya cukup. Jelaskan procedure dan tujuannya kepada pasien. General appearance: Kondisi : baik, sadar; irritable, restless; atau lethargy, unconscious, floppy. 4. Mata: normal; sunken eyes; very sunken dan kering. 5. Air mata: ada; kering/tidak ada. 6. Mulut dan lidah: lembab; kering; sangat kering. 7. Kehausan : minum normal, tidak haus; minum sangat banyak, haus; tidak bias minum. 8. Skin pinch: kembali segera; lambat; sangat lambat. 9. Keputusan: Tidak ada dehidrasi Mild-moderate Severe 10. Persiapan ORS

CLINICAL EXAM OF SURGICAL DISEASE/DISORDERS OF THE ACUTE ABDOMEN A.Anamnesis 1. Perkenalan dan Identitas Sapa pasien dan perkenalkan diri Gali Identitas pasien o Pastikan jenis kelamin pasien o Nama, Umur, Alamat, Status Perkawinan 2. Menggali Chief Complaint Tanya alasan kedatangan pasien Gali lebih dalam mengenai alasan itu o Sejak kapan sakitnya o Lokasi awal sakitnya o Lokasi sakit sekarang o Keparahan sakitnya (apakah mengganggu) o Faktor modifikasi Yang memperparah Yang meringankan o Durasi serangan sakit o Perkembangan (semakin baik atau buruk) o Tipe sakit (tajam atau tumpul) o Ada radiating pain atau tidak Menggali Simptom lain yang berhubungan Fungsi Gastrointestinal o Mual dan Muntah o Hilang nafsu makan o Faintness? (pingsan?) o Indigestion rutin (semacam dyspepsia/maag) o Jaundice (kekuningan) o Bowel habit Konstipasi/sembelit Diare Warna ee Keberadaan darah dan lendir Fungsi Genitourinari o Gaya kencing Jumlah urin Warna urin Ada sakit atau tidak Fungsi Ginekologis (khusus yang punya) o Gaya menstruasi Siklus rutin atau tidak Ada pendarahan abnormal atau tidak Ada keanehan warna atau tidak Menggali Past History Gejala sakit sebelum sekarang Sejarah operasi perut Sejarah penyakit berat sampai dirawat Pemakaian obat-obatan terlarang Alergi

3.

4.

B. Pemeriksaan Fisik 1. Persiapan dan Perkenalan diri Periksa peralatan o Pencahayaan ruangan o Meja pemeriksaan

2.

o Stetoskop Sapa pasien dan perkenalkan diri o Jelaskan prosedur pemeriksaan o Minta persetujuan pasien o Suruh pasien berbaring di meja periksa Cuci tangan dengan sabun antiseptik, keringkan dengan tissue Pakai gloves

Pemeriksaan General Keadaan umum o Tingkat kesadaran o Periksa pembawaan, apakah stress atau gelisah o Cek kemampuan mobilisasi, apakah ada keterbatasan gerak atau pola pergerakan seperti menahan sesuatu o Warna kulit, apakah ada merah/pucat/kuning/biru Tanda vital (sebutin aja) o Temperatur, Nadi, Tekanan darah, Respiratory Rate Pemeriksaan organ lain, terutama sistem kardiopulmoner (sebutin aja) Di akhir, minta pasien untuk membuka baju Pemeriksaan Abdomen a. Inspeksi Pergerakan respirasi o Abdominothoracal atau Thoracoabdominal o Simetris atau tidak Apakah ada : o Bowel peristaltic yang terlihat di abdomen o Luka parut di abdomen o Distensi abdomen & cek isinya : Flatus = gembung di medial Fluid = gembung di lateral Fetus o Kemerahan di kulit dan diskolorasi Cullens sign = medial abdomen Gray Turners Sign = lateral abdomen Ecchymosis di abdominal wall o Massa Berupa Tumor Berupa Hernia di : Scrotum Umbilikus Inguinal Berupa massa dengan pulsasi yang terlihat Pulsasi keatas = obstruksi Pulsasi menyebar = aneurisma b. Auskultasi Ambil stetoskop Letakan di abdomen, tempelkan ke seluruh bagian dari lateral sampai medial. Dengarkan bising usus : o Ada atau tidak o Frekuensinya o High pitch atau Low pitch o Ada metallic sound? o Ada vascular bruit? c. Palpasi Suruh pasien menunjukan lokasi paling sakit di abdomen Letakan permukaan 2 jari di kontralateral dari lokasi paling sakit Tekan seiring hembusan nafas pasien sambil melihat ekspresi kesakitan pasien Dicari apakah ada: o Nyeri tekan

3.

Nyeri lepas (diteken, terus dilepas mendadak) Murphys sign (henti nafas saat ditekan, tanda pembesaran gall bladder) Rovsings sign (nyeri yang kontralateral dengan lokasi tekan) Muscle guarding (pengerasan otot perut saat ditekan) solusi=pasien disuruh rileks, coba lagi Rigidity (pengerasan otot yang tidak bisa dikendalikan lagi oleh pasien) Pulsasi yang menyebar Ke atas = obstruksi Ke segala arah = aneurisma o Hernia di : Scrotum Umbilikus Inguinal Periksa kaki pasien o Psoas sign (uji otot psoas, kaki pasien lurus dan diangkat oleh kita, cek apakah terasa sakit) o Obturator sign (uji otot obturator, kaki pasien ditekuk kemudian lakukan rotasi internal ~ lutut dorong ke medial, telapak dorong ke lateral~, cek apakah terasa sakit) d. Perkusi Perkusi dengan menempelkan jari tengah non-dominan dan diketuk dengan jari tengah tangan dominan di distal interphalanges Perkusi bisa 2 alur : o Dari lateral medial lateral lainnya o Dari medial lateral medial lagi lateral lainnya Cek apakah ada bunyi yang tidak seharusnya (normal=timpani) o Apabila terdapat bunyi dull di lateral, suruh pasien berbaring ke samping o Perkusi lagi di daerah lateral itu, utk mengecek konten dari massa Cairan = bunyi dull hilang (cairan cenderung jatuh kebawah) Udara = bunyi dull tetap (udara cenderung naik keatas) 4.

o o o o o o

Pemeriksaan Lobang Pantat Ganti gloves Minta pasien untuk posisi litotomi Minta pasien untuk mengekspos lubang anus-nya (mintalah dengan sopan dan jaga nada bicara agar pasien tidak memikirkan sesuatu yang menyimpang) Oleskan lubrikan pada jari telunjuk Masukan jari telunjuk perlahan dan periksa : o Lekukan/tonjolan di anus o Apakah ada kolaps ampula? o Rasa sakit? o Massa? Deskripsikan Konsistensi Lokasi Bentuk permukaan Sakit Mobilitas o Fesesnya Konsistensi Warna Darah Lendir Pada pasien wanita lakukan bimanual exam untuk memeriksa uterus, rongga pelvis dan adnexa (sebutin aja) Setelah anda puas, persilakan pasien untuk memakai baju lagi lepas glove dan cuci tangan dengan sabun antiseptik Keringkan dengan handuk Penulisan Medical Record Tulis semua hal yang ditemukan saat pemeriksaan fisik Tulis nama pasien, tanggal periksa, dll Tulis diagnosis

5.

CLINICAL EXAMINATION OF GROIN LUMP HISTORY TAKING A. INTRODUCTION 1. Sapa pasien 2. Perkenalkan diri B. IDENTITAS PASIEN 3. Tanyakan tentang Nama Usia 4. Record the gender Laki-laki Female Jumlah anak Paritas C. CHIEF COMPLAIN 5. Tanyakan alasan pasien datang 6. Benjolan pada groin Lokasinya? (unilateral/bilateral) Onset: akut (<2 minggu), kronik (>2 minggu) Ukuran benjolan sekarang Apakah benjolannya itu: Hilang timbul Faktor apa yg memperburuk dan yang memperingan? Apakah benjolannya bisa dihilangkan? (reducible) Apakah merasa tidak nyaman? Persisten Perkembangannya seperti apa? Disertai rasa nyeri: terus menerus? Hilang timbul? D. OTHER RELATED SYMPTOM 7. Tanyakan tentang gejala: GI symptomp Mual Muntah Kostipasi Urinary function Berapa kali pipis? Volumenya? Susah kencing ga? Pipis sakit? Pipisnya sedikit-sedikit (dribling/rintik-rintik) ga? Pipisnya ga puas Demam Sejak kapan? Sebelum atau sesudah adanya benjolan? Tipe demam: terus menerus, hilang timbul, disertai keringat malam (TBC) ? Adanya riwayat: Benjolan yang sama Operasi hernia Major illness : demam, batuk kronis, injury, jaundice/ kuning

PHYSICAL EXAMINATION A. PREPARATION 1. Cek semua perlengkapan dengan penerangan yang baik Examination couch Stetoskop Jeli Gloves 2. Jelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan pada pasien 3. Cuci tangan dengan sabun antiseptik dan 4. Keringkan, pakai gloves B. GENERAL EXAMINATION 5. General appearance Kesadaran Gelisah? Immobile Pucat/ kemerahan 6. Jika pasien dalam telihat normal, suruh pasien berdiri dan suruh untuk membuka baju disekitar inguinal 7. Jika tidak terlihat adanya lump, suruh pasien melakukan valsava maneuver suruh pasien menoleh ke samping tutup mulitnya dengan tangan tiup angin melalui mulut. Sementara itu cek apakah ada enjolan yang muncul di area inguinal, femoral atau scrotal. 8. Jika ada benjolan di area inguinal atau femoral, maka: Inspeksi benjolannya dan tentukan: warna, bentuk dan lokasi, skin edema Palpasi dan tentukan : nyeri tekan, kontennya, suhu. Pada scrotum lakukan milking. 9. Coba untuk me-reduce lump secara manual (one finger test) dengan menggunakan jari-jari yang dimulai dari external ring ke internal ring (diraba keatas). Jika gagal, jangan dilanjutkan, berhasil kalau benjolannya hilang. 10. Two finger test Tempatkan jari telunjuk kanan diatas inguinal canal atau jari kiri/ kanan pada external ring dan jadi tangan tangan yang satunya di internal ring. Suruh pasien untuk kembali melakukan valsava manuever, lihat apakah ada lump yang muncul keluar dari ring. Tentukan posisi dari lump-nya apakah: Indirect : kalau lewat internal ring Direct: kalau leway trigone hesselbach Femoral hernia 11. Jika muncul benjolan di skrotum, milking dengan menggunakan jari telunjuk dan jempol, dan pastikan apakah bisa memindahkan benjolannya keatas. Tentukan persambungannya dengan inguinal canal. Gunakan flash light untuk menentukan apakah ada transluminasi. 12. Suruh pasien untuk berbaring dengan posisi supinasi 13. Lakukan pemeriksaan vital sign (T,PR,BP,RR) 14. Lakukan pemeriksaan sistem lain, mencakup sistem kardiopulmonari 15. Suruh pasien membuka baju didaerah abdomen PEMERIKSAAN ABDOMEN 16. Inspeksi pergerakan : Respiratory movement Visible bowel peristaltis 17. Abdominal distension 18. Dengan menggunakan stetoskop, tempatkan pada abdomen, dengarkan bowel sound dan bruit (bising usus) sekurangnya 1 menit Absen High pitch dan hyperactive Metallic sound

19. Pakai palmar surface dari jari-jari, lalu palpasi abdomen. Palpasi dan lihat ekspresi dari wajah pasien, dan lihat tanda dari: Nyeri tekan Rebound tenderness Muscle guarding Rigidity Hernial orifice 20. Letakan palmar tangan kiri di abdomen, perkusi bagian dorsal dengan tip dari jari tengah tangan kanan, moving all around the abdominal region: Apakah tympanitic (normal) ? Dull ? Shifting dullness ? cek traube sound dari sias ke left quadrant perkusi dan minta pasien berbaring ke pinggir (untuk menentukan adanya ascites) Site of the liver dullness? Apakah menghilang?

PEMERIKSAAN GROIN 21. Lakukan pemeriksaan groin sama seperti pasien berdiri 22. Digital Rectal Examination pada pasien yang laki-laki tua dengan keraguan apakah ada gejala Lower urinary tract, lakukan DRE untuk melihat tanda dari pembesaran kelenjar prostat 23. Tulis hasil yang didapatkan di medical record 24. Simpulkan diagnosis dan DD serta investigasi lainnya jika diperlukan 25. Informasikan pada pasien tentang diagnosis dan rencana pengobatan BREASTFEEDING COUNSELLING Preparation A. Greeting 1. Beri salam pada ibu, perkenalkan diri kita, dan tanya nama ibu dan tanya nama bayi, tanya usia bayi nya juga B. Getting Information 2. Tanya keluhan ibu datang membawa anaknya. Kemudian dapatkan informasi yang lebih (dengan menanyakan dari kapan keluhan yang terjadi? Ketika apa keluhan itu ada? Dan lain-lain) Tanya bagaimana ibu ketika menyususi anaknya? (tunjukkan interest, empathize, dan menghindari judging; jangan membuat ibu merasa salah telah melakukan cara yg salah dalam teknik menyususi) C. Give Practical Help By Explain The Correct Way 3. Bilang pada ibu, ibu sudah bagus memberikan ASI pada si kecil, disini saya akan memberikan penjelasan mengenai cara menyusui agar ibu tidak ada keluhan lagi (misal, keluhan ibu lecet di putingnya, atau keluhan yang lainnya) *ambil bayi dari ibunya dan contohkan cara yg benar oleh kita dulu 1. body Position a. mother santai dan nyaman b. baby a). Kepala dan tubuh in a straight line b). wajah bayi menghadap ke breast, dengan hidung opposite the nipple c). tubuh bayi mendekat ke tubuh ibunya (memangku mendekatkan tubuh bayi ke tubuh ibu) d). jika bayi adalah newborn, tidak hanya bagian kepala (head) dan bahu yang dipegang atau dipangku oleh tangan, tapi bagian pantat atau bokongnya juga. 4. 2. Attachment a. Dagu bayi menyentuh breast b. Mulutnya terbuka (wide open) c. Bibir bawahnya turned outwards d. Areola yang bagian atas mulut bayi lebih terlihat dan yang bawah kurang terlihat *kemudian stelah dijelaskan, kembalikan lagi bayi nya ke ibu, dan minta untuk ibu melakukan sendiri dan tanya bagaimana sekarang cara menyusuinya lebih enak apa tidak? D. Give Relevant Information

(gunakan bahasa yang sederhana) a. Berikan informasi mengenai keuntungan memberikan susu ASI dan bahaya nya memberikan bukan susu ASI (misal, susu botol) b. Recommendation of infant feeding (beri info pada ibu ttg pemberian ASI sampai kapan dan diberikan makanan penunjang atau sampingan kapan; hanya berikan ASI saja sampai 6 bulan, dan setelah itu baru boleh diberikan ASI dan diberikan makanan penunjang atau sampingan) c. Explain to express breastmilk (when it is useful, stimulate oxytocin reflex and the technic) *disini beritahu info pada ibu kalau misal ASI sedikit keluarnya dapat dilakukan dengan cara merangsang pengeluaran ASI dengan cara rubbing atau mengurut bagian belakang ibu dengan menggunakan dua ibu jari (gerakan mengurut atau diputar), dengan meminta tolong suami atau siapapun dirumah. Kemudian bilang pada ibu, bahwa prosedur telah selesai dilakukan dan semoga bermanfaat untuk ibu dan juga sikecil.

Anda mungkin juga menyukai