, D
2
y =
, D
3
y =
, .............. D
n
y =
Bentuk PD Linier dalam operator Diferensial (D)
Keterangan :
Jika P0, P1, P2, ......... Pn adalah konstanta di sebut PDL orde-n dengan koefisien
konstan
Jika P0, P1, P2, ......... Pn bukan konstanta di sebut PDL orde-n dengan koefisien
variable
Jika Q = 0 di sebut PDL homogen orde-n
Jika Q 0 di sebut PDL tak homogen orde -n
1. x
+ 4
+ 8
- xy = 0 Homogen
Jawab : PDL homogen orde 2 dengan koefisien variable
Contoh
Tentukan jenis persamaan berikut :
PD Linier Orde-n dengan
Koefisien konstan
P
0
D
n
y + P
1
D
n-1
y + P
2
D
n-2
y + ........ + P
n-1
Dy + P
n
y = Q
Atau
( P
0
D
n
+ P
1
D
n-1
+ P
2
D
n-2
+ ........ + P
n-1
D + P
n
) y = Q
1
3.
Jawab : PDL tak homogen orde 3 dengan koefisien konstan
4.
Jawab : PDL homogen orde 3 dengan koefisien Konstan
5.
Jawab : PDL tak homogen orde 3 dengan koefisien variable
Bentuk Umum :
Melihat bentuk akar-akar riil dari persamaan karakteristik maka :
a) Jika akar-akar riil dan berbeda :
1
2
3
..........
n-1
n
Solusi Umum : y = C
1
e
1
.
x
+ C
2
e
2.
x
+ C
3
e
3
.
x
..... + C
n
e
n
.
x
b) Jika akar-akar :
1
=
2
3
..........
n-1
n
Solusi Umum : y = C
1
e
1.x
+ C
2
X e
2. x
+ C
3
e
3.x
..... + C
n
e
n.x
c) Jika akar-akar bilangan kompleks :
1
= a + bi dan
2
= a bi
Solusi Umum : y = e
ax
( C
1
Cos bx + C
2
Sin bx )
Langkah-langkah penyelesaian
1. PDL Homogen orde-n Koefisien Konstan
P
0
D
n
y + P
1
D
n-1
y + P
2
D
n-2
y + ........ + P
n-1
Dy + P
n
y = Q
Atau
( P
0
D
n
+ P
1
D
n-1
+ P
2
D
n-2
+ ........ + P
n-1
D + P
n
) y = Q
Koefisien Konstanta
Koefisien Variable
2
Selesaikan bentuk PDL berikut :
1.
Jawab :
D
2
y 3 Dy + 2y = 0
(D
2
3 D + 2 ) y = 0
Persamaan Karakteristik
2
3 + 2 = 0
(-1) (-2) = 0
1
= 1 dan
2
= 2
Jadi, Solusi Umum : y = C
1
e
.
x
+ C
2
e
2x
2.
Jawab :
D
4
y 5 D
2
y + 4y = 0
(D
4
5 D
2
+ 4) y = 0
Persamaan Karakteristik
4
5
2
+ 4 = 0
(-1) (+1) (-2) (+2) = 0
1
= 1
2
= -1
3
= 2
4
= -2
Jadi, Solusi Umum : y = C
1
e
.
x
+ C
2
e
.
-x
+ C
3
e
2x
+ C
4
e
.
-2x
(1)
(2)
(3) 2
(4) ( D
2
2D + 5)
2
y = 0
(5) D (D
2
+ 4) y = 0
Contoh
Latihan 1.1
3
Bentuk Umum :
Solusi umum: y = Yc + Yp
1. Menentukan Yc
2. Menentukan Yp dengan metode :
A. METODE INVERS OPERATOR
Yp =
atau Yp =
1) Metode Pertama :
Berdasarkan faktor-faktor riil dari
Yp =
Langkah-langkah penyelesaian :
Menentukan faktor-faktor riil dari F (D)
Menentukan invers operatornya, yaitu :
Yp =
Secara berantai, tentukan solusi dari PD Linier orde satu
Tahap 1
Misal : U =
(D -
n
) U = Q
2. PDL Tak Homogen orde-n koefisien Konstan
P
0
D
n
y + P
1
D
n-1
y + P
2
D
n-2
y + ........ + P
n-1
Dy + P
n
y = Q
Atau
( P
0
D
n
+ P
1
D
n-1
+ P
2
D
n-2
+ ........ + P
n-1
D + P
n
) y = Q
Atau F (D) y = Q
Keterangan :
Yc = Fungsi Komplementer
Yp = Fungsi Partikuler (khusus)
Langkah-langkah penyelesaian
4
U = e
nx
e
- n x
dx
Tahap 2
Misal : V =
(D -
n-1
) V = U
V = e
n-1.
x
e
n-1.
x
dx
Tentukan Solusi umum dari PDL berikut :
1)
Jawab :
(D
2
4D + 3) y = 1 Q = 1
Menentukan Yc
Persamaan Karakteristik :
Menentukan Yp : Yp =
Tahap 1
Misal U =
(D - 1) U = 1
U = e
x
e
- x
dx
= e
x
(-e
- x
)
= -1
Tahap 2
Misal Yp =
(D - 3) Yp = -1
Yp = e
3x
e
-3x
dx
= e
3x
(
e
-3x
)
=
.1 =
Jadi, Solusi Khusus : y = Yc + Yp
y = C
1
e
3x
+ C
2
e
x
+
Contoh
2
4 + 3 = 0
(-3) (-1) = 0
1
= 3 dan
2
= 1
Jadi, Solusi Umum : y = C
1
e
3x
+ C
2
e
x
5
2)
Jawab :
(D
2
3D + 2) y =
Q =
Menentukan Yc
Persamaan Karakteristik :
Menentukan Yp : Yp =
Tahap 1
Misal U =
(D - 1) U =
U = e
x
e
-x
dx
= e
x
dx
= e
x
Tahap 2
Misal Yp =
(D - 2) Yp =
Yp = e
2x
e
-2x
dx
= e
2x
dx
= e
2x
Jadi, Solusi Khusus : y = Yc + Yp
y = C
1
e
2x
+ C
2
e
x
+
Tunjukkan bahwa y
p
merupakan penyelesaian PD yang diberikan dan tentukan solusi
umumnya.
1. y+3y+2y = 2x
2
, y
p
= x
2
-3x+3,5
2. y+y = -20x sin3x, y
p
= 2,5 sin3x.
Latihan 1.2
2
3 + 2 = 0
(-2) (-1) = 0
1
= 2 dan
2
= 1
Jadi, Solusi Umum : c
6
3. (D
2
+ 3D - 4)y = 10e
x
, y
p
= 2x e
x
.
4. (D
3
+ 3D
2
4) y = x e
-2x
5. (D
2
- 5D + 4) y = 3 - 2x
2) Metode Kedua :
di nyatakan sebagai jumlahan dari n pecahan bagian :
Solusi partikuler Yp(x) adalah:
Yp(x) = *
+
= N
1
e
1
X
Q e
-
1
X
dx + N
2
e
2
X
Q e
-
2
X
dx +... + N
n
e
n
X
Q e
-
n
X
dx
Langkah-langkah untuk menentukan Yp(x) di sini adalah :
1. Tentukan faktor riil linier dari F(D)
2. Tentukan invers operatornya
yang di nyatakan sebagai jumlahan
n pecahan bagian yaitu :
3. Dengan cara menyamakan koefisien dari masing-masing pembilang di
ruas kanan dan kiri akan di dapatkan besarnya N
1
, N
2
, ......, N
n
4. Setelah N
1
, N
2
, ......, N
n
dapat di tentukan besarnya, kemudian
masukanlah pada rumus Yp(x)
5. Integrasikan bagian demi bagian.
6. Yp(x) di peroleh.
Selesaikan bentuk PDL berikut :
1) (D
2
4D + 3) y = 1
Jawab :
a) Menentukan Yc b) Menentukan Yp
Persamaan Karakteristik
Contoh
2
4 + 3 = 0
(-3) (-1) = 0
1
= 3 dan
2
= 1
Jadi, Solusi Umum : y = C
1
e
3x
+ C
2
e
x
Yp(x) = *
+
= *
+
= *
+
= *
+
7
c) Menentukan Koefisien N
1
dan N
2
D
0
= 1 = - N
1
3N
2
D = 0 = N
1
+ N
2
+
1 = - 2 N
2
N
2
= -
, N
1
=
Yp(x) = [
]
Yp(x) =
e
3x
e
3x
[
2) (D
2
3D + 2) y =
Q =
Jawab :
Fungsi Komplementernya (Yc) = C
1
e
2x
+ C
2
e
x
b) Menentukan Yp c) Menentukan Koefisien N
1
dan N
2
Yp =
sehingga
Yp = *
+
= *
+
= *
+
= *
+
Kemudian di peroleh
Yp = *
Yp = - e
x
= - e
x
[
] +
+
=
D
0
= 1 = - 2N
1
N
2
D = 0 = N
1
+ N
2
+
1 = - N
1
N
1
= - 1 dan N
2
= 1
Jadi, Solusi Khusus :
y = Yc + Yp
y = C
1
e
2x
+ C
2
e
x
+
Jadi, Solusi Khusus :
y = Yc + Yp
y = C
1
e
3x
+ C
2
e
x
+
8
1. y + 2y+ y =
2. y y 4y + 4y = 6
3. (D
2
- 4D + 3)y = (1 +
)
-1
4. (D
3
4D) y = x
5. (D
2
+ 1) y = Cosec x
3) Metode Singkat :
Selesaikan bentuk PDL berikut :
1. (D
2
+ 4) y = Sin 2x
Jawab:
PDL Homogennya adalah : (D
2
+ 4) y = 0
Persamaan Karakteristiknya :
2
+ 4 = 0
Akar-akar persamaan karakteristiknya :
1
= 2i dan
2
= -2i
Sehingga, Yc = C
1
Cos 2x + C
2
Sin 2x
Menghitung Yp : Yp =
dengan melihat bentuk persamaan Yp
maka rumus yang di gunakan yaitu :
Yp =
, maka
Yp =
Jadi, Solusi Khusus :
y = Yc + Yp
y = C
1
Cos 2x + C
2
Sin 2x
1. (D
2
+ 2D + 2) y = x
2
+ sin x
2.
3. (D
2
1) y =
Latihan 1.3 Selesaikan solusi PDL
berikut :
Contoh
Latihan 1.4 Selesaikan solusi PDL
berikut :
4. (D
2
1) y = (1 + e
-x
)
-2
5.
(D
2
3D + 2) y = Sin e
-x
9
B. METODE VARIASI PARAMETER
Metode variasi parameter adalah metode yang dapat digunakan untuk
menentukan selesaian khusus PD linier takhomogen dengan koefisien variabel,
sehingga lebih umum daripada metode koefisien tak tentu.
Perhatikan PD linier orde 2 yang mempunyai bentuk
(9) y + p(x)y + q(x)y = r(x),
dengan p, q, dan r fungsi-fungsi kontinu pada suatu interval buka I. Kita akan
menentukan selesaian khusus dari (9) dengan metode variasi parameter seperti
berikut. Kita mengetahui bahwa PD homogen yang bersesuaian, yaitu
(10) y + p(x)y + q(x)y = 0,
mempunyai suatu selesaian umum y
h
(x) pada I yang berbentuk
y
h
(x) = c
1
y
1
(x)+c
2
y
2
(x).
Metode variasi parameter terdiri dari penggantian c
1
dan c
2
dengan fungsi u(x)
dan v(x) yang akan ditentukan sedemikian hingga fungsi penggantinya, yaitu
(11) y
p
(x) = u(x)y
1
(x)+v(x)y
2
(x)
merupakan selesaian khusus dari (9) pada I. dengan menurunkan (11) diperoleh
y
p
= uy
1
+uy
1
+vy
2
+vy
2
.
Persamaan (11) memuat dua fungsi u dan v, tetapi syarat bahwa y
p
memenuhi (9) mengakibatkan bahwa hanya ada satu syarat pada u dan v. Karena
itu kita bisa menerapkan kondisi (syarat) sebarang yang ke dua. Perhitungan
berikut akan menunjukkan bahwa kita dapat menentukan u dan v sedemikian
hingga y
p
memenuhi (9) dan u dan v memenuhi, sebagai syarat ke dua, hubungan:
(12) uy
1
+vy
2
= 0.
Ini mereduksi ekspresi untuk y
p
ke bentuk (12) y
p
= uy
1
+vy
2
.
Dengan menurunkan fungsi ini diperoleh (13) y
p
= uy
1
+uy
1
+vy
2
+vy
2
.
Dengan mensubstitusikan (11), (13) dan (14) ke dalam (9) dan mengumpulkan suku-
suku yang memuat u dan v akan diperoleh
u(y
1
+py
1
+qy
1
)+v(y
2
+py
2
+qy
2
)+uy
1
+vy
2
= r.
Karena y
1
dan y
2
selesaian dari PD homogen (10), maka persamaan di atas
mereduksi ke bentuk (i). uy
1
+vy
2
= r.
(ii) uy
1
+vy
2
= 0.
10
Persamaan (i) dan (ii) merupakan sistem dua persamaan aljabar linier dari
fungsi-fungsi u dan v yang tidak diketahui. Selesaian diperoleh dengan aturan
Cramer:
W
r y
v
W
r y
u
1
2
'
, '
=
=
, di mana W = y
1
y
2
y
1
y
2
adalah Wronski dari dari y
1
dan y
2
. Jelas bahwa W=0 karena y
1
, y
2
membangun
basis selesaian. Pengintegralan (15) menghasilkan
}
}
=
=
.
,
1
2
dx
W
r y
v
dx
W
r y
u
Integral ini ada karena r(x) kontinu. Substitusikan ekspresi untuk u dan v ini ke
dalam (11), untuk memperoleh selesaian dari (9),
} }
+ = . dx
W
r y
y dx
W
r y
y ) x ( y
p
1
2
2
1
(16)
1. y+y=secx. (17)
Penyelesaian.
Metode koefisien tak tentu (pasal 4.3) tidak dapat digunakan. Fungsi-fungsi
y
1
= cosx, dan y
2
= sinx
membentuk basis selesaian PD homogennya. Wronski-nya adalah
W(y
1
,y
2
) = cosxcosx (-sinx)sinx = 1.
Dari (16), diperoleh selesaian khusus dari (17):
y
p
= -cosx } sinx secx dx + sinx } cosx secx dx
= cosx ln|cosx|+x sinx.
Selesaian umum yang bersesuaian dengan PD (17) adalah
y = y
h
+y
p
= [c
1
+ ln|cosx|]cosx + (c
2
+x) sinx.
1. y - 4y+ 4y = e
2x
/x
2. y - 2y + y = e
x
sinx
3. (D
2
- 4D + 4) y = 6x
-4
e
2x
.
Contoh
Latihan 1.5 Selesaikan solusi PDL
berikut :
4. (D
2
+ 4) y = 4 Sec
2
2x
5.
(D
2
1) y = e
-x
Sin e
-x
Cos e
-x
11
BAB
2
Persamaan Euler-Cauchy
(30) x
2
y" + a xy' + by = 0 (a, b, konstan)
dapat juga diselesaikan dengan manipulasi aljabar murni. Dengan substitusi
(31) y = x
m
dan turunan-turunannya ke dalam PD (1) diperoleh
x
2
m(m-1)x
m-2
+axmx
m-1
+bx
m
= 0. Dengan mengabaikan x
m
yang tidak nol jika x = 0,
diperoleh persamaan bantu (32) m
2
+ (a-1) m + b = 0. Jika akar-akar m
1
dan m
2
dalam
persamaan ini berlainan, maka fungsi-fungsi y
1
(x) = x
m1
dan y
2
(x) = x
m2
membentuk
suatu basis selesaian dari PD (30) untuk semua x di tempat fungsi didefinisikan. Selesaian
umum yang bersesuaian adalah
(33) y = c
1
x
m1
+ c
2
x
m2
(c
1
, c
2
sebarang).
Selesaikan PD:
1. x
2
y" - 1,5 xy' - 1,5y = 0.
Penyelesaian.
Persamaan bantunya adalah m
2
-2,5m-1,5 = 0.
Akar-akarnya adalah m
1
=-0,5 dan m
2
=3. Jadi basis dari suatu selesaian real untuk
semua x yang positif adalah y
1
= 1/\x, dan y
2
=x
3
Dan selesaian umum yang berkaitan untuk nilai-nilai x tersebut adalah
y = c
1
/\x + c
2
x
3
. J ika akar-akar m
1
dan m
2
dari (32) adalah komplek, akar-akar itu
berkawan, katakan m
1
=+iv dan m
2
=-iv.
Kita klaim bahwa dalam kasus ini, suatu basis dari selesaian (30) untuk semua x yang
positif adalah (34) y
1
=x
cos (vlnx) , dan y
2
= x
sin (v lnx)
PD Linier Orde-n dengan
Koefisien Variable
A. PD LINIER CAUCHY
Contoh
12
Untuk mengecek bahwa (34) merupakan selesaian dari (30) dapat dilakukan dengan
melakukan penurunan dan substitusi. Kedua selesaian itu independen karena tidak
proporsional. Selesaian umum yang berkaitan adalah
(35) y= x
dan (ax + b) Dy = a
D
2
y =
) dan
D
2
y = a
2
(-1) y
sehingga
D
2
y = a
2
(-1) y ........... (
Sesudah mengadakan penggantian - penggantian ini menjadi :
{P
0
a
n
...( +P
1
a
n-1
....( + ...
P
n-1
a + P
n
} y = Q
)
Selesaikan PD berikut :
1. (x+2)
2
Penyelesaian
Ambil e
z
maka persamaan yang di ketahui menjadi
{ (-1) - + 1 } = (-1)
2
y = 3 e
z
- 2
Fungsi komplemennya y = C
1
e
z
+ C
2
z e
z
dan integral khususnya
Y =
Penyelesaiannya y = C
1
e
z
+ C
2
z e
z
+
2
B. PD LINIER LEGENDRE
Latihan 2.1 Selesaikan solusi PDL berikut :
Contoh
14
2. { (3x + 2)
2
D
2
3x
2
+ 4x + 1
Penyelesaian
Transformasi 3x + 2 = e
z
rubah persamaan menjadi
{ 9 (-1) + 9 -36 } y = 9 (
2
- 4) y =
Atau (
2
- 4) y =
Sehingga y = C
1
e
2z
+ C
2
e
-2z
+
+
= C
1
e
2z
+ C
2
e
-2z
+
Jadi , y = C
1
(3x+2)
2
+ C
2
(3x+2)
-2
+
1. (x
2
D
2
- 3xD + 4) y = x + x
2
ln x
2. (x
2
D
2
2xD +2) y = ln
2
x ln x
2
3. (x
3
D
3
+ 2x
2
D
2
) y = x + sin (ln x)
4. X
3
y + xy y = 3x
5. [ (x+1)
2
D
2
+ (x+1)D 1 ] y = ln (x+1)
2
+ x 1
Latihan 2.2 Selesaikan solusi PDL berikut :
15
BAB
3
Persamaan differensial yang mengandung beberapa variabel terikat (lebih dari satu)
tetapi memiliki satu variabel bebas, sulit untuk diselesaikan secara langsung seperti cara-cara
yang telah dibahas pada bab terdahulu. Persamaan seperti itu membentuk suatu sistem
persamaan yang simultan. Cara yang ditempuh untuk penyelesaian persamaan menggunakan
sistem yang simultan, diantaranya:
1. Metode eliminasi dan substitusi, yang secara simultan menghilangkan salah satu
variabel terikat dan turunannya. Selanjutnya menyelesaikan persamaan
differensial yang tertinggal. Jawaban dari persamaan differensial yang didapat
disubsitusikan ke dalam persamaan semula untuk mendapatkan jawaban variabel yang
tereliminasi.
2. Metode matriks dan determinan (cramer), yang dapat dibuat berdasarkan
persamaan differensial yang diberikan. Selanjutnya melakukan integral atau
penyelesaian yang sesuai dengan ordo persamaan diffrensial yang diperoleh.
3. Metode transformasi laplace, yang dapat merubah persamaan diffrensial menjadi
persamaan aljabar biasa yang mudah untuk diselesaikan. Hasil penyelesaian
A. Metode Eliminasi dan Substitusi
Berikut adalah sistem persamaan diferensial :
Tentukan jawaban untuk y(t) dan x(t)
Jawab :
Eliminasi x dan
dari persamaan
PD LINIER SIMULTAN
16
Persamaan (6) merupakan PDL ordo dua dalam fungsi y terhadap t. Prosedur penyelesaiannya adalah
sebagai berikut:
1. Fungsi komplementer dengan persamaan karakteristik :
2. Integral khusus, misalkan
Subtitusikan ke dalam persamaan (6) di dapat
Jadi jawaban untuk variable y sebagai fungsi t adalah :
Substitusikan (7) dan (8) Ke (3) di dapat :
X(t) =
= - C
1
e
-t
+ 2C
2
e
2t
+ 5e
t
4 [C
1
e
-t
+ C
2
e
2t
+ 5e
t
+ 1] + 4e
t
+ 1
= - C
1
e
-t
+ 2C
2
e
2t
+ 5e
t
4 C
1
e
-t
- 4C
2
e
2t
- 20e
t
- 4 + 4e
t
+ 1
= - 5 C
1
e
-t
2 C
2
e
2t
11 e
t
3
Jadi x(t) = - 5 C
1
e
-t
2 C
2
e
2t
11 e
t
3
Cara lain dapat juga mensubstitusikan (7) dan (8) ke (5) lalu menyelesaikan atau
substitusi (7) dan (8) ke (1) atau (2) hasilnya tetap sama.
B. Metode Eliminasi dan Substitusi
Metode ini menggunakan operator diferensial dalam membentuk matriks dan determinan
untuk mendapat jawaban umum dan setiap variable terikat sebagai fungsi variable bebasnya.
Bentuk umumnya :
17
Karena persamaan dapat di tulis dalam bentuk operator di ferensial sebagai berikut :
Dari kedua persamaan ini dapay di buat matriks sebagai berikut :
Dengan menggunakan metode cramer di dapat :
Bila det A
1
= 0, det A
2
= 0, maka akan diperoleh persamaan diferensial yang homogen. Dari
persamaan yang di peroleh, jawaban dari PD dapat di selesaikan sesuai dengan cara-cara pada
ordonya masing-masing.
Tentukan jawaban dari persamaan berikut :
Jawab :
Persamaan di buat dalam bentuk operatornya diferensial
Bentuk matriks utamanya adalah :
|
|
Selanjutnya dapat di hitung nilai-nilai determinan sebagai berikut :
Det A = (2D
2
+3D 9) (D+2) (D
2
+ 7D 14) (D+1)
= 2D
3
+ 3D
2
9D + 4D
2
+ 4D
2
+6D -18 (D
3
+ 7D
2
- 14D + D
2
+7D 14)
= D
3
D
2
+ 4D -4
= D (D
2
+4) (D
2
+4)
= (D - 1) (D
2
+4)
Contoh
18
Det A
1
= 4 (D+2) + 8 e
2t
(D
2
+ 7D -14)
= 4D +8 + 8 D
2
e
2t
+ 7D 8 e
2t
112 e
2t
= 0 + 8 +32 e
2t
+ 112 e
2t
- 112 e
2t
= 32 e
2t
+ 8
Det A
1
= -8 e
2t
(2D
2
+ 3D -9) 4(D+1)
= - 16 e
2
e
2t
24 D e
2t
+ 72 e
2t
-4D +4
= - 64 e
2t
- 48 e
2t
+ 72 e
2t
- 0 - 4
= - 40 e
2t
4
(1) penyelesaian untuk bentuk x = f(t) di dapat :
x(t) =
a. Fungsi komplementer dengan persamaan karakteristik
(m 1) (m
2
+4)= 0
b. Integral khusus dengan memisalkan :
Substitusikan ke dalam persamaan, di dapat :
Jadi jawaban umum untuk x (t)= C
1
cos 2t + C
2
sin 2t + C
3
e
t
+ 4 e
2t
- 3
(2) penyelesaian untuk bentuk y = f(t) :
y (t) =
Dengan cara yang sama didapat jawaban umum untuk y = f(t)
y (t) = C
1
cos 2t + C
2
sin 2t + C
3
e
t
- 5 e
2t
+1
Di dapat fungsi komplementer dalam bentuk x = f(t)
di dapat integral khusus dalam bentuk x = f(t)
19
Latihan 3.1 Carilah jawaban dari sistem persamaan berikut :
20
Kartono, Penuntun Belajar Persamaan Diferensial. Yogyakarta: Andi Offset Yogya.
Nababan,SM. 2001. Modul Persaman Diferensial. Universitas Terbuka.
Ayres, Frank Jc Ault. 1999. Persamaan Diferensial dalam satuan simetric. Jakarta: erlangga
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/195008161979031-
SYAFARUDDIN_SIREGAR/buku_matematika/BAB_V.pdf Download Kamis, 17 Nov 2011
Jam 14.45 WIB
http://yuliants.blog.ittelkom.ac.id/blog/files/2010/02/03-Persamaan-Diferensial-Orde-
II.pdf Download Jumat 7 Okt 2011 jam 20.30 WIB
http://202.91.15.14/upload/files/9407_BAB_III.pdf Download Jumat 7 Okt 2011 jam 20.12
DAFTAR PUSTAKA
21