Anda di halaman 1dari 3

2.

Klasifikasi Perdarahan intra serebral Hemoragi atau perdarahan di substansi dalam otak yang paling umum terjadi pada pasien dengan hipertensi dan aterosklerosis serebral karena perubahan degeneratif karena penyakit ini biasanya menyebabkan rupture pembuluhdarah. Stroke ini sering terjadi pada kelompok umur 40-70 tahun. Pada orang yang usianya di bawah 40 tahun, hemorhagik intraserebral ini biasanya disebabkan oleh malformasi arteri-vena, hemangioblastoma, dan trauma. Selain itu, hemorhagik intraserebral ini dapat pula disebabkan oleh adanya tumor otak, dan penggunaan medikasi tertentu. Perdarahan ekstra serebral (subarakhnoid) Dapat terjadi sebagai akibat dari trauma atau hipertensi, tetapi penyebab paling sering adalah kebocoran aneurisme pada area siklus Willisi dan malformasi arteri vena konginetal pada otak. Perdarahan Sub Dural Terjadi diantara duramater dan arakhnoid. Perdarahan dapat terjadi akibat robeknya vena jambatan (bridging veins) yang menghubungkan vena di permukaan otak dan sinus venosus di dalam duramater atau karena robeknya arakhnoid.

2.2

Gejala klinis Berdasarkan etiologi : 1. Perdarahan intraserebral Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10% dari seluruh kasus stroke, terdiri dari 80% di hemisfer otak dan sisanya di batang otak dan serebelum. Gejala klinis: Onset perdarahan bersifat mendadak, terutama sewaktu melakukan aktivitas dan dapat didahului oleh gejala prodromal berupa peningkatan tekanan darah yaitu nyeri kepala, mual, muntah, gangguan memori, bingung, perdarahan retina, dan epistaksis.

Penurunan

kesadaran

yang

berat

sampai

koma

disertai

hemiplagia/hemiparese dan dapat disertai kejang fokal/umum. Tanda-tanda penekanan batang otak, gejala pupil unilateral, reflex pergerakan bola mata menghilang dan desebrasi. Dapat dijumpai tanda-tanda tekanan tinggi intrakranial (TIK), misalnya papiledema dan perdarahan subhialoid. 2. Perdarahan subarachnoid Perdarahan subarachnoid adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan di ruang subarachnoid yang timbul secara primer. Gejala klinis: Onset penyakit berupa nyeri kepala mendadak seperti meledak, dramatis, berlangsung dalam 1-2 detik sampai 1 menit. Vertigo, mual, muntah, banyak keringat, menggigil, mudah terangsang, gelisah dan kejang. Dapat ditemukan penurunan kesadaran dan kemudian sadar dalam beberapa menit sampai beberapa jam. Dijumpai gejala-gejala rangsangan meningen. Perdarahan retina berupa perdarahan subhialid merupakan gejala karakteristik perdarahan subarachnoid. Gangguan fungsi otonom berupa bradikardi atau takikardi, hipotensi atau hipertensi, banyak keringat, suhu badan meningkat atau gangguan pernafasan. 3. Perdarahan Sub Dural Gejala-gejala perdarahan sub dural adalah nyeri kepala progresif, ketajaman, penglihatan mundur akibat edema pupil yang terjadi, tanda-tanda defisiensi neurologic daerah otak yang tertekan 2.3 Pemeriksaan penunjang Kemajuan teknologi kedokteran memberi kemudahan untuk

memudahkan untuk membedakan antara stroke hemorhagik dan stroke iskemik diantaranya : 1. Computerized Tomograph scanning ( CT Scan )

Tampak daerah hiperdens karena terjadi konsolidasi di ruang ineterstisial dan tekanan ke daerah sekitarnya kea rah kontra lateral.

Pengaburan daerah kapsula interna, hilangnya batas antara insular ribbon kortek. Hilangnya batas antara substansia alba dan substansia grisea. Hilangnya daerah sulkus. Bayangan hyperdense pada gray/white matter, dan hematoma yang solid.

2. Cerebral angiografi, 3. Elektroensefalografi (EEG), 4. Magnetic Resonance Imaging (MRI) Pada MRI akan tampak gambaran perdarahan ( hiperdens ) pada lobus otak yang terkena. 5. Elektrokardiografi (EKG)

Anda mungkin juga menyukai