Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. DISAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan Kadar IL-13 Dengan Uji Tusuk Kulit (UTK) Pada Penderita DA Anak.

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Pemeriksaan UTK dilakukan di poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Saiful Anwar. Pemeriksaan interleukin dilaksanakan di laboratorium.

C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN Populasi terjangkau penelitian ini adalah penderita DA anak yang datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Saiful Anwar Sampel penelitian adalah seluruh populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

1. Kriteria Inklusi a. Penderita DA yang memenuhi kriteria William. b. Tidak menderita penyakit kulit lain. c. Penderita berusia 2 - 12 tahun. d. Tidak sedang mendapat terapi antihistamin dan kortikosteroid. e. Bersedia ikut serta dalam penelitian ini dan diminta persetujuan secara tertulis (menandatangani inform consent) setelah mendapatkan keterangan yang cukup tentang keuntungan dan hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi selama mengikuti penelitian.

2. Kriteria Ekslusi a. Menderita retardasi mental.

b. Menderita penyakit sistemik ( ISPA, demam, gangguan saluran cerna) c. Menderita Dermatitis kontak alergi. d. Tidak Kooperatif

D. DEFINISI OPERASIONAL 1. Dermatitis atopik adalah penyakit peradangan kulit, bersifat kambuh kambuhan, gatal, dan ditemukan pada anak yang memiliki riwayat alergi saluran pernapasan dan atau penyakit atopik pada dirinya dan keluarganya. 2. Uji tusuk kulit (UTK) adalah uji tusuk yang dilakukan pada lengan bawah bagian volar yang sudah dibuat kolom dengan meneteskan cairan berbagai alergen dr Indrayana pada masing-masing kolom, dan hasilnya dibaca setelah 15-20 menit dengan menilai wheal/ bentol pada kulit.

3. Alergen makanan adalah ekstrak bahan makanan yang dibuat oleh dr Indrayana digunakan untuk UTK, ada 21 jenis yaitu putih telur, kuning telur, susu sapi, kacang tanah, kacang mete, kedele, gandum, tomat, wortel, nanas, teh, coklat, ayam, kakap, cumi, udang, kepiting, kerang, tongkol, bandeng.

4. Alergen hirup adalah ekstrak bahan hirupan yang dibuat oleh dr Indrayana digunakan untuk UTK, ada 12 jenis yaitu house dust, mite, grasspollen, maizepollen, human dander, dog dander, cat dander, horse dander, kecoa, chicken feather, mixed fungi.

5 . Interleukin (IL)-13 adalah sitokin pleiotropik yang diproduksi oleh aktivasi limfosit T. IL-13 mempunyai beberapa fungsi memodulasi respon imun, antara lain yang penting adalah mengatur perubahan isotipe dan menginduksi produksi IgE.

6. Kadar IL-13 adalah hasil pemeriksaan dengan Quantikine HS Human IL-13 Immunoassay.

7. Anak umur 2 12 tahun adalah anak yang pada saat diperiksa berusia tidak kurang dari 2 tahun dan tidak lebih dari 12 tahun 0 bulan.

E. CARA PENGAMBILAN DAN BESAR SAMPEL Cara pengambilan sampel non random sampling. Perkiraan jumlah sampel yang diambil dihitung menggunakan rumus Isaac dan Michael :

Keterangan : S = jumlah sampel yang diteliti N= populasi DA di lokasi penelitian Z = confidence level (1,96 untuk = 0,05) p = proporsi DA (0,5) q = 1 0,5 = 0,5 d = tingkat ketepatan yang diambil (0,05)

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Wawancara / anamnesis Wawancara atau anamnesis langsung pada penderita dan orang tua penderita (alloanamnesis) dilakukan menggunakan kuisioner yang telah disiapkan dan dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang identitas, karakteristik dan riwayat penyakit dari sampel.

2. Pemeriksaan Fisik dan Pengambilan Foto Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menegakkan diagnosis DA. Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik juga dilakukan pengambilan foto dengan menggunakan kamera digital

3. Pemeriksaan UJi Tusuk Kulit Pemeriksaan ini dilakukan setelah ditegakan diagnosis DA. Alat dan bahan : a. Alergen makanan dan allergen hirup dr Indrayana b. Jarum Marrow Brow c. Bolpoin d. Spidol ukuran 0,2 e. Selotip f. Kertas millimeter blok

Prosedur pemeriksaan UTK 1. Tandai area yang akan kita tetesi ekstrak alergen dengan bolpoin. 2. Histamin dan kontrol negatif (larutan buffer) diteteskan pada daerah yang berseberangan. Kemudian teteskan ekstrak alergen lainnya 3. Tusuk kulit yang telah ditetesi histamin, buffer kontrol, dan ekstrak alergen dengan menggunakan jarum marrow brow. Tusukan dilakukan dengan pelan menembus lapisan epidermis. 4. Ukur diameter wheal (urtika) pada kulit yang ditetesi histamin danlarutan buffer harus negatif. 5. Tes dibaca setelah 15-20 menit dengan mengukur wheal (urtika) yang timbul. 6. Hasil tes dipindahkan ke kertas millimeter blok dengan cara membuat garis mengelilingi batas wheal dengan spidol ukuran 0,2, ditempel dengan selotip lalu selotip ditempel pada kertas millimeter blok. 7. Mengukur setiap diameter lingkaran pada selotip. Dinyatakan +1 bila ukuran wheal lebih besar dari kontrol, +2 bila ukuran wheal 50% dari diameter histamin dan +3 bila ukuran wheal sama besar dengan histamine, +4 bila ukuran wheal lebih besar dari histamin.

4. Pemeriksaan kadar IL-13 Pemeriksaan IL-13 dengan ELISA (Enzyme- Linked Immunosorbent Assay) menggunakan kit Quantikine HSv (High Sensitivity). Kit ini digunakan khusus hanya untuk penelitian. Dengan sampel serum mempunyai minimum detectable dose (MMD) untuk IL-13 kurang dari 32 pg/mL. Alat dan Bahan : 1. ELISA (Organon Reader) 2. Kit Quantikine HS400 (Product R & D) _ Spuit disposable 3ml _ Tabung _ Pipet 500ul _ Microplate reader _ Centrifuge Prosedur pemeriksaan a. Menyiapkan sampel serum : darah sampel diambil dari vena kubiti dengan cara aseptik memakai jarum suntik disposibel 3 cc, dimasukan dalam tabung sentrifus. Darah dalam tabung diputar 10 15 menit dengan kecepatan 2000 rpm, serum yang berada dibagian atas dipisahkan kemudian disimpan dalam lemari es padasuhu -20C. b. Menyiapkan reagen c. Menambahkan konjugat IL-13 pada tiap cawan. d. Menambahkan 100 L Standart, sampel, atau kontrol pada tiap sumur. Inkubasi selama 2 jam pada suhu ruangan. e. Aspirasi dan bilas. f. Tambahkan substrat (kromogen tetramethyl Benzidine) pada tiap cawan, inkubasi selama 20 menit dalam suhu ruangan g. Menambahkan larutan asam sulfat 2 N pada setiap cawan. h. Baca pada ELISA reader dengan panjang gelombang 540 selama 30 menit menggunakan microplate reader.

G. ANALISIS DATA Data yang terkumpul disajikan dalam bentuk table dan atau grafik yang disertai dengan penjelasannya. Kemudian data dianalisis dengan uji Mann-Whitney dan uji korelasi Pearson.

Anda mungkin juga menyukai