Identitas klien, meliputi nama, umur, alamat, agama, status marital, pekerjaan, jenis kelamin, tanggal masuk, tanggal pengkajian, dan nomor register. b. Keluhan utama, merupakan alasan klien meminta bantuan tenaga medis. Biasanya keluhan utama pada penderita urolitiasis berupa nyeri yang hilang timbul di bagian pinggang kiri. c. Riwayat penyakit sekarang, uraian tentang keadaan pasien sekarang bagaimana keadaan penyakitnya, apa yang memperberat, apa yang meringankan, di daerah mana dirasakan, berapa tingkat keparahannya, dan berapa lama dirasakan. d. Riwayat penyakit dahulu, uraian tentang penyakit yang diderita klien sebelumnya. e. Riwayat penyakit keluarga, uraian tentang penyakit yang pernah diderita keluarga klien.
2) Pemeriksaan Fisik a. b. Keadaan umum: Composmentis. Sistem pernapasan: Kaji frekuensi pernapasan klien, irama pernapasan teratur atau tidak, dan kaji adanya ganggian pernapasan. Biasanya klien tidak merasa sesak, pernapasan teratur dan tidak ada gangguan pernapasan. c. Sistem kardiovaskuler: Kaji tanda-tanda vital, dan kaji adanya gangguan. Biasanya tanda-tanda vital normal dan tidak ada gangguan berarti. d. Sistem genitourinaria: Kaji adanya nyeri saat berkemih, kaji warna dan jumlah urine. Biasanya ada rasa nyeri saar berkemih, dan urine berwarna kuning tanpa disertai partikel darah atau lainnya. e. Sistem muskoskeletal: Kaji adanya kaku otot, kaji tonus otot, kaji adanya nyeri tekan, kaji adanya udema dan adanya kelemahan. Biasanya tidak terdapat kaku otot, tonus otot sedang, tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada edema.
f.
Sistem gastrointestinal: Kaji adanya kelainan seperti mual muntah, kaji selera makan, kaji adanya nyeri tekan. Biasanya tidak ditemukan kelainan, selera makan baik, dan tidak ada nyeri tekan.
g.
Sistem neurologi: Kaji fungsi nervus I-XII. Biasanya tidak terdapat kehilangan memori, komunikasi lancar dan jelas, orientasi terhadap orang baik, waktu dan tempat baik, dan emosi dapat dikendalikan.
h.
Sistem
endokrin:
Kaji
adanya
riwayat
penyakit
akibat
gangguan
metabolisme. Adapun yang harus dikaji pada klien urolitiasis adalah : 1. Aktivitas istirahat Gejala : pekerjaan monoton, pekerjaan dimana pasien terpajan pada
lingkungan bersuhu tinggi. Keterbatasan aktivitas/immobilisasi sehubungan dengan kondisi sebelumnya (contohnya penyakit tak sembuh, cedera spinalis). 2. Sirkulasi Tanda : peningkatan TD/nadi (nyeri, ansietas, gagal jantung). Kulit hangat
dan kemerahan, pucat. 3. Eliminasi Gejala : riwayat adanya ISK kronis, obstruksi sebelumnya (kalkulus),
penurunan haluaran urine, kandung kemih penuh, rasa terbakar, dorongan berkemih, diare. Tanda 4. : oliguria, hematuria, piuria, dan perubahan pola berkemih.
Makanan/cairan Gejala : mual/muntah, nyeri tekan abdomen, diet tinggi purin, kalsium
oksalat, dan atau fosfat, ketidakcukupan pemasukan cairan, tidak minum air dengan cukup. Tanda muntah. 5. Nyeri/ kenyamanan Gejala : episode akut nyeri berat, nyeri kolik. Lokasi tergantung dari lokasi : distensi abdominal, penurunan atau takadanya bising usus, dan
batu, contohnya pada pangggul di regio sudut kostovertebral, dapat menyebar ke punggung, abdomen dan turun ke lipat paha atau genetalia. Tanda palpasi. 6. Keamanan : melindungi, perilaku distraksi. Nyeri tekan pada area ginjal pada
Gejala 7.
Penyuluhan pembelajaran Gejala kronis. : riwayat kulkus dalam keluarga, penyakit ginjal, hipertensi, gout, ISK Riwayat penyakit usus halus, bedah abdomen sebelumnya,
hiperparatiroidisme
b. Analisis data No 1 DS : Px mengatakan nyeri pinggang seperti terbakar hilang timbul, menjalar ke perut, daerah kemaluan, dan paha sebelah dalam
Nyeri mendadak dan menyebar Obstruksi saluran kemih
Analisis Data
UROLITHIASIS
Diagnosa
Nyeri Akut
DO : Skala nyeri 8
Episode kolik renal
NYERI AKUT
Retens urin
DO : Tax : 38,5 C
Hipertermia
suhu tubuh
HIPERTERMIA
c. Masalah keperawatan yang mungkin muncul: - Nyeri - Hipertermi - Gangguan Eliminasi urine - Ansietas - Kurang pengetahuan - Nausea - Resiko infeksi - Insomnia Diagnosa - Nyeri akut b.d. agen cedera kimia ditandai dengan melaporkan nyeri secara verbal, skala nyeri 8 - Hipertermi b.d penyakit ditandai dengan peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal - Gangguan Eliminasi Urine b.d obstruksi anatomik ditandai dengan hesitancy (anyang-anyangan) d. Perencanaan No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil 1. Nyeri akut Setelah diberikan NIC Label: S: pasien mengatakan Intervensi Evaluasi
berhubungan dengan asuhan agen cidera kimia selam ditandai melaporkan secara
nyerinya
sudah
jam Anjurkan keluarga untuk berkurang. tinggal dengan pasien O: Wajah klien terlihat dengan Ciptakan atmosfer untuk sudah tidak meringis menjalin percaya Instruksikan untuk rasa saling lagi. A: Intervensi tercapai pasien sebagian
dengan diharapkan nyeri klien nyeri berkurang verbal, kriteria hasil: NOC Label: Pasien melaporkan nyeri normal Ekspresi wajah
mengekspresikan perilaku
gelisah, waspada)
klien sudah normal Anjurkan pasien untuk Pain Control Mengungkapkan rasa timbul. Penggunaan analgesic diperlukan jika nyeri bila memilih teknik distraksi. Sarankan teknik distraksi sesuai energi, tingkat dengan tingkat
kemampuan, perkembangan
teknik
pasien
seperti
lingkungan
mungkin mempengaruhi respon ketidaknyamanan klien ruangan, (mis. cahaya, Suhu dan
kebisingan).
Implementasikan
analgesik
NIC : Vital Signs Monitoring 1. Observasi suhu, nadi, tekanan darah, pernafasan. 2. Beri kompres dengan air hangat (air biasa) pada daerah axila, lipat paha, temporal bila terjadi panas. 3. Anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti katun. 4. Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa) 5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti piretik.
S : Klien mengatakan sudah tidak merasa panas dan menggigil O : Suhu tubuh dalam batas normal, 3637,50C A : Tujuan tercapai sebagian P : Lanjutkan intervensi
berhubungan dengan asuhan keperawatan penyakitnya ditandai selama ...x24 jam dengan peningkatan diharapkan terjadinya temperatur tubuh di penurunan suhu tubuh, atas normal dengan kriteria hasil : NOC : Thermoregulasi Vital Signs 1. Suhu tubuh 36 370C. 2. Tekanan darah, nadi dan RR dalam rentang normal TD : 100-120/6089 mmHg N : 60-100 x/menit RR : 1220x/menit 3. Tidak ada perubahan warna kulit dan membran mukosa lembap 4. Tidak adanya dehidrasi
Temperatur Regulation 1. Anjurkan penggunaan selimut hangat untuk menyesuaikan perubahan suhu tubuh 2. Bantu pasien untuk mendapatkan intake nutrisi dan cairan yang adekuat
S : pasien mengatakan
Urine dengan
Elimination pola
berkemihnya
sudah lancar
anatomik dengan
ditandai diharapkan gangguan Monitor eliminasi urine O : intake dan output hesitancy eliminasi urien klien berkurang kriteria hasil: NOC Label : Urinary Elimination Pola normal Intake normal Mampu mengosongkan kandung Hesitancy Frekuensi berkemih normal Retensi urine pada klien normal kemih dengan meliputi frekuensi, cairan klien normal, berkemih konsistensi, bau, jumlah frekuensi dan warna urine klien normal Tujuan tercapai Monitor tanda dan gejala A: retensi urine
(anyang-anyangan)
sebagian
berkemih Ambil spesimen urine P : lanjutkan intervensi untuk analisis cairan NIC Label : Urinary Retention Care Pasangkan kateter Instruksikan pasien dan keluarga Monitor untuk
berkemih normal
output cairan Monitor derajat distensi abdomen melalui palpasi dan perkusi