Anda di halaman 1dari 21

BAB I PENDAHULUAN Stroke merupakan suatu kedaruratan medik dimana terjadi gangguan sirkulasi darah di bagian otak tertentu

secara mendadak yang dapat menyebabkan kerusakan fungsi neurologi permanent atau bahkan kematian apabila tidak segera didiagnosis dan di terapi. Stroke merupakan penyebab ke-3 kematian dan penyebab pertama timbulnya kecacatan pada orang dewasa di USA dan di negara-negara industrial di eropa. Banyak penderita menjadi cacat , in alid, tidak mampu lagi mencari nafkah seperti sediakala, menjadi tergantung kepada orang lain dan tidak jarang menjadi beban keluarganya. Beban ini dapat berupa tenaga, beban perasaan, dan beban ekonomi. !enurut penelitian, rata-rata stroke terjadi setiap "# detik, dan manusia meninggal karena stroke setiap 3 menit. $i USA insidens stroke adalah lebih dari "%%.%%%&tahun, dan sejalan waktu angka ini akan terus melonjak menjdi '.%%%.%%% kasus&tahun pada tahun (%#%. Stroke dapat terjadi pada setiap usia, namun meningkat dengan bertambahnya usia. )alaupun pengetahuan kita tentang patofisiologi stroke berkembang dengan pesat, namun di bidang terapi kemajuannya lamban. *ada tahap pengetahuan kita saat ini pre ensi merupakan andalan utama dalam menangani stroke.

'

BAB II TINJAUAN PUSTAKA I. OTAK +erdiri dari serebrum, diensefalon, batang otak dan serebelum. Serebrum, terdiri dari sepasang hemisfer yang tersusun oleh 3 hal, yaitu korteks serebrum , substansia grisea-, massa putih ,substansia alba- dan ganglia basal. .oteks terdiri dari beberapa lobus / lobus frontalis, terletak di fosa anterior, mempunyai fungsi akti itas motorik yang diekspresikan melalui korteks somato-motorik primer ,broadmann " area-, korteks premotor dan suplemen ,broadmann 0 area-, frontal eye field ,broadmann 1 area- dan pusat bicara broca ,broadmann "" area-. .ontrol ekspresif dari emosi dan moral dilaksanakan oleh korteks prefrontal. Lobus parietal, mempunyai dua sulkus utama yaitu sulkus postcentralis dan sulkus intra-parietal, sulkus tersebut membagi lobus ini menjadi / girus postcentralis ,broadmann 3,(,' area- yang merupakan pusat integerasi seluruh sensasi, lobus parietalis superior dan inferior ,broadmann #,2 area- dan girus supramarginalis ,broadmann "% area-. Area pusat rasa kecap terletak di bagian dalan girus postcentralis, lobus frontalis dan parietalis dipisahkan oleh sulcus centralis. Lobus temporalis, merupakan lobus yang letaknya paling dekat dengan telinga,terbagi atas 3 girus yaitu girus temporalis superior, medius, dan inferior. $i permukaan atas lobus ini ada girus trans ersum lobus temporalis ,broadmann "',"( area-yang merupakan lokasi radiasio akustik. *engertian kata-kata suatu pembicaraan melibatkan peranan girus angularis ,broadmann 33 area-. Lobus oksipitalis, terdiri dari beberapa area yang mengatur penglihatan ,broadmann '2 area- di sulkus kalkarinus dan juga sebagai pusat asosiasinya ,broadmann '1 dan '3 area-. !assa putih mempunyai 3 tipe serabut syaraf yaitu / asosiasi, penghubung antar area pada hemisfer yang sama. Komisura, penghubung dari ' hemisfer ke hemisfer yang lain. Proyeksi, merupakan akson yang berproyeksi dari korteks serebri ke struktur otak lainnya. 4anglia basal, merupakan kumpulan sel neuron untuk membantu koordinasi gerakan otot dengan mekanisme penyampaian segala informasi yang diperolehnya dari korteks serebri dan

kemudian dikembalikan lagi ke korteks motorik, terdiri dariglobus palidus dan putamen, bagian ekornya yaitu nukleus audatus yang berjalan mengikuti kontur entrikel lateral.

II.

Tekanan Intra Kranial (TIK) +ekanan intrakranial adalah tekanan relatif di dalam rongga kepala

terhadap atmosfer yang di hasilkan oleh keberadaan jaringan otak ,'"%% gr-, cairan serebrospinalis ,5SS- ,2# ml-, dan olume sirkulasi darah otak ,2# ml-, nilai normal +6. berkisar '%-'# mm7g. Bila pada suatu keadaan dimana didapatkan adanya suatu penambahan massa olume darah intrakranial, maka sebagai kompensasi awal adalah penurunan ena akan segera menyempit ena dan 85S secara resiprokal, keadaan ini dikenal sebagai doktrin

Monro-Kellie Burrows. .ompensasi pertama, sistem

bahkan kolaps dan darah akan diperas ke luar melalui ena jugularis atau melalui enaena emisaria dan kulit kepala. .ompensasi selanjutnya adalah 5SS juga akan terdesak melalui foramen magnum ke arah subarakhnoid spinalis. III. ASKULA!ISASI $arah mengalir ke otak melalui dua arteri karotis dan dua arteri ertebralis. Arteri karotis interna, setelah memisahkan diri dari arteri karotis komunis, naik dan masuk ke rongga tengkorak melalui kanalis karotikus, berjalan dalam sinus ka ernosus, 3

mempercabangkan arteri untuk ner us optikus dan retina, akhirnyabercabang dua / arteri serebrianterior dan arteri serebri media.3 Arteri kar"ti# interna memberikan lateral hemisfer. Arteri #erebri anteri"r memberikan askularisasi pada korteks frontalis, askularisasi pada regio sentral dan

parietalis bagian tengah, korpus kalosum dan nukleus kaudatus. Arteri #erebri me$ia memberikan askularisasi pada korteks lobus frontalis, parietalis dan temporalis Sistem ertebral dibentuk oleh arteri ertebralis kanan dan kiri yang

berpangkal di arterisubkla ia, menuju dasar tengkorak melalui kanalis trans ersalis di kolumna ertebralisser ikalis, masuk rongga kranium melalui foramen magnum, lalu mempercabangkan masing-masing sepasang arteri serebeli inferior. *ada batas medula oblongata dan pons, keduanyabersatu menjadi arteri basilaris dan setelah mengeluarkan 3 kelompok cabang arteri, pada tingkatmesensefalon, arteri basilaris berakhir sebagai sepasang cabang arteri serebri posterior.3 Arteri %ertebrali# memberikan askularisasi pada batang otak dan medula spinalis atas. Arteri ba#ilari# memberikan askularisasi pada pons. Arteri #erebri &"#teri"r memberikan oksipitalis, sebagian kapsula askularisasi pada lobus temporalis, talamus, hipokampus, korpus

interna,

genikulatum dan mamilaria, pleksus koroid dan batang otak bagian atas

"

BAB III ST!OKE I. DE'INISI !enurut )79 definisi stroke adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi serebral baik lokal maupun menyeluruh ,global-, berlangsung cepat, lebih dari (" jam atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukan penyebabnya selain gangguan askuler. Adapun penyakit atau kelainan pembuluh darah otak yang mendasari terjadinya stroke, misalnya arteriosklerosis otak, aneurisma, angioma pembuluh darah otak dan sebagainya, disebut penyakit-penyakit peredaran darah otak , cerebrovascular disease/CVD -. II. 'AKTO! !ESIKO :aktor resiko stroke ialah kelainan atau penyakit yang membuat seseorang lebih rentan terhadap serangan stroke. 'akt"r()akt"r re#ik" ma*"r '. 7ipertensi (. *enyakit jantung a. 6nfark miokard #

b. ;lektrokardiogram abnormal disritmia, hipertrofi bilik kiri c. *enyakit katup jantung d. 4agal jantung kongestif 3. Sudah ada manifestasi arteriosklerosis secara klinis a. 4angguan pembuluh darah koroner , angina pektoris b. 4angguan pembuluh darah karotis ". $iabetes melitus #. *olisitemia 0. *ernah mendapat stroke 2. !erokok 'akt"r()akt"r re#ik" min"r '. .adar lemak darah tinggi (. 7ematokrit tinggi 3. .egemukan ". .adar asam urat tinggi #. .urang olahraga 0. :ibrinogen tinggi III. KLASI'IKASI A. Berdasarkan patologi anatomi '. Stroke nonhemoragik ,iskemika. +rombosis serebri b. ;mboli serebri (. Stroke hemoragik a. *erdarahan intraserebral b. *erdarahan subarakhnoid B. Berdasarkan stadium& pertimbangan waktu '. +6A , +ransient 6schemic Attack (. <6=$ , <e ersible 6schemic =eurologic $eficit 3. Stroke in e olution 0

". 5omplete stroke 5. Berdasarkan sistem pembuluh darah '. Sistem karotis (. Sistem ertebrobasiler I . PATO'ISIOLO+I ,. Str"ke I#kemik

*ada fase akut perubahan terjadi pada aliran darah otak. *ada daerah tempat terjadinya iskemik, secara etiologi terdapat perbedaan yaitu iskemik global dan iskemik fokal.

*ada iskemik global aliran darah secara keseluruhan menurun akibat tekanan perfusi misalnya karena syok ire ersibel akibat henti jantung, perdarahan sistemik yang masif, fibrilasi atrial berat, dan lain-lain. Sedangkan pada iskemik yang fokal terjadi akibat turunnya tekanan perfusi otak regional. .eadaan ini disebabkan oleh adanya sumbatan atau pecahnya salah satu pembuluh darah otak di daerah sumbatan atau tertutupnya aliran darah otak baik sebagian atau seluruh lumen pembuluh darah otak, penyebabnya antara lain / *erubahan patologik pada dinding arteri pembuluh darah otak menyebabkan trombosis yang diawali oleh proses arteriosklerosis di daerah tersebut. Selain itu proses pada arteriol karena askulitis atau lipohialinosis dapat menyebabkan stroke iskemik karena infark lakunar. *erubahan akibat proses hemodinamik dimana terjdi perfusi sangat menurun karena sumbatan di daerah pro>imal pembuluh arteri karotis atau ertebrobasilaris. *erubahan akibat perubahan sifat darah, misalnya / sicle-cell, leukemia akut, polisitemia, hemoglobinopati, dan makroglobulinemia. +ersumbatnya pembuluh akibat emboli darah pro>imal, misalnya / ?artery- to artery thrombosis?, emboli jantung, dan lain-lain. Sebagai akibat dari penutupan aliran darah ke sebagian otak tertentu, maka terjadi serangkaian proses patologik pada daerah iskemik. *erubahan ini dimulai di tingkat seluler, berupa perubahan fungsi dan struktur sel yang diikuti dengan kerusakan pada fungsi utama serta integritas fisik dari susunan sel, selanjutnya akan berakhir dengan kematian neuron. -. Str"ke .em"ra/ik a. Per$ara.an intra#erebral *erdarahan intraserebral primer ,perdarahan intraserebral hipertensifdisebabkan oleh hipertensi kronis yang menyebabkan askulopati serebral dengan akibat pecahnya pembuluh darah otak. Sedangkan perdarahan sekunder terjadi antara lain akibat anomali askuler kongenital, koagulopati, 1

tumor otak, askulopati nonhipertensif ,amiloid serebral-, askulitis, moyamoya, post stroke iskemik, obat antikoagulan #%@ ,fibrinolitik atau simpatomimetik-. $iperkirakan hampir penyebab perdarahan

intraserebral adalah hipertensi kronik, (#@ karena anomali kongenital dan sisanya penyebab lain , .aufman,'33'-. 7ipertensi kronik menyebabkan pembuluh arteriol mengalami perubahan patologik pada dinding pembuluh darah tersebut berupa hipohialinosis, nekrosis fibrinoid, serta tibulnya aneurisma tipe Bouchard. .enaikan tekanan darah dalam jumlah yang sangat mencolok dapat menginduksi pecahnya pembuluh darah terutama pada pagi hari dan sore hari A early afternoon ,Batytr,'33( dikutip :alker B .aufman,'332-. Cika perdarahan yang timbul kecil ukurannya, maka massa darah hanya dapat merasuk diantara selaput akson massa putih tanpa merusaknya. *ada keadaan ini absorbsi darah akan diikuti pulihnya fungsi-fungsi neurologi. Sedangkan pada perdarahan yang luas terjadi destruksi massa otak, peninggian tekanan intrakranial dan yang lebih berat dapat menyebabkan herniasi otak pada fal> serebri atau lewat foramen magnum. b. Per$ara.an #ubarak.n"i$ (SAH) *erdarahan subarakhnoid terjadi karena pecahnya aneurisma sakuler pada 1%@ kasus SA7 non traumatik. Sebagai penyebab lain SA7 antara lain / aneurisma fusiform&arteriosklerosis pembuluh arteri basilaris, aneurisma mikotik, trauma, arteritis, neoplasma, dan penggunaan kokain berlebihan. .eluarnya darah ke ruang subarakhnoid akan menyebabkan reaksi yang cukup hebat berupa sakit kepala yang sangat hebat. 4ejala ini ditemukan pada sebagian besar kasus. Selanjutkan terjadi penurunan kesadaran ,#%@ kasusdisertai kegelisahan. <angsang meningeal dengan gelisah ditemukan pada '%@ kasus. 4ejala ini timbul di hari-hari pertama. Selain itu pada perdarahan subarakhnoid terjadi Arebleeding? pada ( minggu pertama.<ebleeding timbul 3

pada #%-0%@ kasus dalam 0 bulan pertama setelah perdarahan awal. Dasospasme yang timbul sangat mempengaruhi prognosis.

+EJALA KLINIK 4ejala stroke yang muncul sangat bergantung pada bagian otak yang terganggu. otak besar terdiri atas bagian besar yang disebut hemisfer kanan dan hemisfer kiri. :ungsi bagian tubuh sebelah kanan dikendalikan oleh hemisfer kiri dan fungsi bagian tubuh sebelah kiri oleh hemisfer kanan. 9tak terdiri atas lobus lobus yang memiliki fungsi masing-masing. 4angguan pembuluh darah otak yang memberikan pasokan darah ke lobus frontal dan parietal akan memberikan gejala kelemahan anggota gerak dan gangguan rasa. Stroke yang menyerang cerebellum memberikan gejala pusing berputar , ertigo-. '. kelumpuhan anggota gerak .elemahan anggota gerak merupaan gejala yang umum di jumpai pada stroke. Bila seseorang tiba-tiba merasa kehilangan kekuatan pada salah satu lengan dan tungkai pada ' sisi, pikirkanlah ini sebagai stroke. .elemahan umumnya ' sisi saja,kanan atau kiri. 4angguan peredaran darah otak di sebelah kanan akan menyebabkan kelemahan anggota gerak sebelah kiri. Sebaliknya, gangguan pada otak sebelah kanan menimbulkan kelemahan anggota gerak sebelah kiri. '%

(. )ajah *erot )ajah perot juga merupakan gejala yang sering muncul poada penderita stroke. )ajah perot pada stroke akibat terganggunya ner us D66 di sentral. )ajah perot pada sroke dapat berdiri sendiri atau bersamaan dengan gejala yang lain, misalnya bicara pelo atau kelemahan anggota gerak. 5ara yang paling mudah untuk menilai wajah perot adalah dengan meminta pasien untuk tersenyum ayau menunjukkan giginya. Bila sudut bibir tidak simetris atau tertarik hanya ke salah satu sisi saja,ini adalah gejala wajah perot. 3. 4angguan Bicara *asien stroke dapat pula menunjukkan gejala bicara tidak jelas ,pelo- atau tidak dapat bicara ,afasia-. 7al ini pada umumnya disebabkan oleh karena kelumpuhan ner us E66 atau lobus fronto-temporal di otak. +anyakan nama dan alamat pasien. !inta ia julurkan lidah. *ada keadaan stroke lidah akan miring ke sisi yang lumpuh. ". Dertigo Dertigo merupakan salah satu gejala stroke. *using berputar dapat disertai dengan gejala mual&muntah ataupun tidak. Angguan pada sistem keseimbangan di otak kecil&cerebelum akan menimbulkan gejala pusing berputar. I. DIA+NOSIS Stroke hemoragik '. 9nset mendadak (. *ada waktu berakti itas 3. +anda-tanda +6. meningkat ,F- / Sakit kepala hebat, muntah proyektil, %. &unduskopi ' papil edema #!$ kesadaran menurun ". *apil edema ,F''

Stroke non hemoragik 1. Onset mendadak 2. Pada waktu istirahat 3. anda!tanda "K meningkat #!$

(. )angsang meningeal #!$ *. Lumbal punksi ' ! +arna ' ,ernih ! ekanan ' -ormal ! .ritrosit ' / 3001mm3 0. 1T S2an 3 .i&"$en#

#. <angsang meningeal ,F- pada perdarahan subarakhnoid 0. 8umbal punksi / - )arna / !erah - +ekanan / !eningkat - ;ritrosit / G'%%%&mm3 2. 5+ Scan / hiperdens

5+ Scan

!erupakan Gold Standart dalam mendiagnosis stroke dan merupakan pemeriksaan diagnostik terpilih untuk membedakan perdarahan otak dan infark, di samping itu juga dapat menunjukkan adanya komplikasi lain pada otak seperti edema dan hidrosefalus sekunder. 5+ scan dapat memperlihatkan tanda terjadinya fraktur, perdarahan pada otak ,hemoragi-, gumpalan darah ,hematom-, luka memar pada jaringan otak ,kontusio-, dan udem pada jaringan otak. 5+ angiography Hspot signH may be used to predict growth of intracerebral hematomas.

'(

D66.

PENATALAKSANAAN '. *erawatan Umum a. Breathing b. Blood c. Brain d. Bladder e. Bowel (. *engelolaan berdasarkan penyebabnya a. Stroke iskemik !emperbaiki aliran darah ke otak ,reperfusi*re ensi terjadinya trombosis ,antikoagulasi*roteksi neural&sitoproteksi b. Stroke 7emoragik *engelolaan konser atif *erdarahan intra serebral *engelolaan operatif

3. *encegahan serangan ulang ". <ehabilitasi Pera4atan umum 3 *rinsip perawatan dan pengobatan umum pada stroke akut adalah mempertahankan kondisi agar dapat menjaga tekanan perfusi dan oksigenasi serta makanan yang cukup agar metabolisme sistemik otak terjamin. Secara klinis dilakukan #B , Breathing, Blood, Brain, Bladder, Bowel - / '. =afas (. $arah / Calan nafas harus bebas untuk menjamin keperluan oksigen / $ijaga agar tekanan darah tetap cukup tinggi untuk mengalirkan darah ,perfusi- ke otak dan menjaga komposisi darah ,9(, 7b, 4lukosa- tetap optimal untuk metabolisme otak. 3. 9tak / !encegah terjadinya edema otak dan timbulnya kejang dengan memberikan kortikosteroid, gliserol, manitol untuk edema, dan alium intra ena secara perlahan untuk mengatasi kejang. '3

". 4injal

/ Saluran kemih dan balans cairan diperhatikan.

#. 4astrointestinum / fungsi defekasi& pencernaan dan nutrisi jangan diabaikan. Pen/"batan #&e#i)ik 3 '. Stroke non hemoragik a. +rombolitik ,reperfusiUsaha menghilangkan sumbatan penyebab stroke merupakan upaya paling ideal. Satu- satunya obat yang diakui :$A sebagai standar adalah pemakaian r-+*A , <ecombinant +issue *lasminogen Acti ator - yang diberikan pada penderita stroke iskemik dengan syarat tertentu baik i. maupun arterial dalam waktu kurang dari 3 jam setelah onset stroke. b. Antikoagulan 9bat yang diberikan adalah heparin atau heparinoid , fra>iparine -. ;fek antikoagulan heparin adalah inhibisi terhadap faktor koagulasi dan mencegah atau memperkecil pembentukkan fibrin dan propagasi thrombus. c. Anti agregasi trombosit 9bat yang dipakai untuk mencegah pengumpulan sehingga mencegah terbentuknya thrombus yang dapat menyumbat pembuluh darah. 9bat ini dapat digunakan pada +6A. 9bat yang banyak digunakan adalah asetosal ,aspirin- dengan dosis "% mg I ',3 gram&hari. Akhir-akhir ini digunakan tiklopidin dengan dosis ( > (#% mg. d. =europrotektor Berbagai obat masih diteliti dengan tujuan memperbaiki atau mengoptimasi keadaan otak, metabolisme, dan sirkulasinya dengan hasil masih kontro ersial. 9bat- obat ini misalnya piracetam, citikolin, nimodipin, pentoksifilin. (. Stroke hemoragik a. Anti edema Anti edema otak adalah cairan hiperosmolar, misalnya manitol (%@, larutan gliserol '%@, de>trose #@, furosemid ,lasi>-, kortikosteroid ,metil '"

prednisolon, prednisone, de>ametason-. *embatasan cairan juga dapat membantu. b. Antifibrinolitik *engobatan terhadap perdarahan di otak bertujuan menjaga hemostasis. $iberikan asam trane>amat ' gram&" jam i. pelan-pelan selama 3 minggu, kemudian dosis berangsur-angsur diturunkan. ;feknya mencegah lisis bekuan darah, sehingga mencegah perdarahan ulang Arebleedin ?. c. *engelolaan operatif +ujuan pengelolaan operatif adalah / pengeluaran bekuan darah, penyaluran cairan serebrospinal dan pembedahan mikro pada pembuluh darah. 6ndikasi operasi / '. penurunan fungsi neurologis (. olume darah G #% cm3 3. 45S 0-1 dengan perdarahan frontal atau temporal G (% cm3 dengan pergeseran midline shift J #mm dengan atau penekanan cisterna basal. ,4reenberg !S. 7andbook of =eurosurgery (%'% +indakan pembedahan untuk e akuasi & aspirasi bekuan darah pada stadium akut kurang menguntungkan. 6nter ensi bedah pada kasus demikian / *asien yang masih tetap dapat bertahan setelah beberapa hari dimana pada saat itu bekuan darah sudah mulai mencair ,likuifraksi- dan memungkinkan untuk di aspirasi sehingga massa desakan & deficit dapat dikurangi. 7ematom intraserebeler, mengingat mudah untuk segera dikeluarkan dan kecil lemungkinan menimbulkan deficit neurologis. $alam hal ini dapat segera dilakukan operasi pada hari pertama. '#

7ematom intraserebral yang letaknya superficial seperti di korteks sering kali mudah diangkat dan tidak memperburuk deficit neurologis. Untuk kasus ini, perlu diperiksa angiografi serebral untuk menyingkirkan kemungkinan adanya malformasi askuler.

+indakan operasi terhadap kasus perdarahan intraserebral adalah hematom yang terletak jauh di dalam otak ,dekat kapsula interna- tidak memberikan hasil keluaran yang berbeda dengan tanpa tindakan operasi, begitu pula pada semua kasus intra kranial hematoma, bila hematomanya kecil, pengobatan konser atif dapat dipertimbangkan tanpa memerlukan tindakan operatif.3 7al ini lebih baik dan mencakup upaya menurunkan tekanan darah, penggunaan obat-obat dehidrasi untuk mengurangi edema serebri, hipotermi artificial.

.raniotomi&trepanasi +repanasi&kraniotomi adalah suatu tindakan membuka tulang kepala yang bertujuan mencapai otak untuk tindakan pembedahan definitif. Carak terdekat antara hematoma dan permukaan korteks biasanya merupakan pedoman yang baik untuk menentukan tempat kraniotomi. 6nsisi diatas korteks motorik hendaknya dicegah. Untuk suatu hematoma yang berada didekat korteks motorik hendaknya mempertimbangkan approach dari anterior frontal, temporal dan parietal. $apat digunakan teknik bedah mikro untuk mengeluarkan hematoma didaerah insula. $ibuat insisi kecil di girus temporalis anterior superior lalu menampakan insula. .lipping Aneurisma $ilakukan pembedahan dengan kraniotomi untuk mengetahui lokasi aneurisma. 6dentifikasi aneurisma lalu di pasang klip kecil dengan bahan yang terbuat dari titanium, klip dijepitkan di leher aneurisma untuk memblok perdarahan. '0

=euroendo askular Untuk orang yang mengalami aneurys!, prosedur operasi dilakukan untuk mengisolasi, memblok, atau mendukung dinding pada arteri yang lemah dan dengan demikian mengurangi resiko fatal pada pendarahan kemudian. *rosedur yang biasanya dipakai, disebut operasi neuroendovascular, meliputi memasukkan kawat bergulung ke dalam aneurys!. 4ulungan dipasang menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam arteri dan disusupkan ke dalam aneurys!. $engan begitu, prosedur ini tidak memerlukan pembukaan tengkorak. $engan aliran darah yang lambat melalui aneurys!, gulungan menaikkan pembentukan gumpalan, yang menutup aneurys! dan mencegah dari pecah. Carang, penjepit ,klip- baja ditempatkan melintangi aneurys!. *rosedur ini mencegah darah masuk ke aneurys! dan menghilangkan resiko pecah. *enjepit tinggal ditempatnya secara permanen. .ebanyakan penjepit yang diletakkan '# sampai (% tahun kemudian dipengaruhi oleh kekuatan magnet dan bisa berubah letak selama !a netic resonance i!a in ,!<6-. 9rang yang memiliki penjepit ini harus memberitahukan kepada dokter mereka jika !<6 menjadi pertimbangan. *enjepit baru tidak bisa dipengaruhi oleh kekuatan magnet. ;ndarterektomi ;ndarterektomi karotis adalah prosedur askular nonjantung yang paling umum dilakukan untuk memperbaiki aliran darah ke arteri karotis dan dirancang untuk mengurangi risiko stroke dan kematian yang berhubungan dengan stroke. *ada pembedahan enarterektomi, endapan lemak ,ateroma- di dalamarteridibuang. *embedahan ini memiliki resiko terjadinya stroke sebesar (@. *ada sumbatan kecil yang tidak menimbulkan gejala sebaiknya tidak dilakukan pembedahan, karena resiko pembedahan tampaknya lebih besar *emasangan Stent 6ndikasi pemasangan stent untuk pembuluh nadi leher adalah mereka yang berisiko tinggi untuk operasi endarterektomi, usia lanjut, ada penyumbatan '2

pembuluh nadi leher kontralateral ,pada sisi bertentangan- atau pasien mengalami penyempitan kembali pembuluh nadi leher yang pernah dioperasi. Sebaliknya kontraindikasi antara lain baru saja mengalami stroke ,sekitar tiga minggu--sebaiknya pasien distabilkan lebih dulu dengan obat antikoagulan atau antiplatelet-, pembuluh nadi sangat berliku-liku atau sudah sangat mengeras serta penderita yang mengalami gangguan ginjal berat.

III. KO5PLIKASI a. $ini ,% I "1 jam pertama;dema tekanan serebri. dapat $eficit neurologis dan cendrung akhirnya

memberat,

mengakibatkan herniasi,

peningkatan

intracranial,

menimbulkan kematian. 6nfark miokard. *enyebab kematian mendadak pada stroke stadium awal. b. Cangka pendek ,' I '" hari pertama*neumonia akibat imobilisasi lama 6nfark miokard ;mboli paru. 5enderung terjadi 2- '" hari pasca stroke, sering kali terjadi pada saat penderita mulai mobilisasi. Stroke rekuren, dapat terjadi setiap saat

c. Cangka panjang ,G'" hariStroke rekuren 6nfark miokard '1

6I. PEN1E+AHAN Banyak pendeita stroke yang meninggal, menjada cacat atau in alid seumur hidup. Stroke dapat dicegah, setidak-tidaknya dapat diundur waktu munculnya dengan berbagai pencegahan, antara lain / a. *encegahan primer !emasyarakatkan gaya hidup sehat bebas rokok / !enghindari / rokok, stress mental, alcohol, kegemukan, konsumsi garam berlebih,obat-obatan golongan amfetamin, kokain, dan sejenisnya. !engurangi / kolesterol dan lemak dalam makanan !engendalikan / hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung misalnya fibrilasi atrium, infark miokard akut, penyakit jantung reumatik, penyakit askuler arteriosklerotik lainnya. b. *encegahan sekunder '. !odifikasi gaya hidup beresiko stroke dan faktor resiko, misalnya / 7ipertensi / diet, obat antihipertensi $iabetes melitus / diet, obat hipoglikemik oral *enyakit jantung aritmia non al ular ,antikoagulan oral$islipidemia 7iperurisemia Berhenti merokok / diet rendah lemak dan obat anti dislipidemia / diet dan antihiperurisemia

7indari alkohol, kegemukan, kurang olahraga

(. !elibatkan peran serta keluarga seoptimal mungkin. *encegahan stroke merupakan suatu tujuan utama dari program kesehatan. *engenalan faktor resiko dan tindakan untuk menghilangkan dan menurunkan berbagai akibat yang ditimbulkannyamerupakan upaya utama guna mengurangi tingkat kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh stroke. '3

c. <ehabilitasi <ehabilitasi dilakukan sedini mungkin dengan menpertimbangkan keadaan kardio askular, perkembanan penyakitnya dan dilaksanakan sedini mungkin, dilakukan dengan tujuan/ !empertahankan fungsi motorik !encegah kontraktur sendi Agar penderita dapat mandiri <ehabilitasi sosial perlu dilakukan Cuga karena penderita biasanya jatuh dalam keadaan depresi

DA'TA! PUSTAKA

,. 2uideline Stroke 200%, #eri Keti/a, Kel"m&"k Stu$i Serebr"%a#kuler $an Neur"/eriatri, Per.im&unan Dr. S&.Sara) In$"ne#ia PE!DOSSI (%

-. 5a.ar 5ar7"n", Pri/una S, -eurologi Klinis 3asar. Dian !ak*at 8. 5i#ba2. H.J. 4spek 3iagnostik, patofisiologi, 5ana6emen Stroke. Balai Penerbit 'akulta# ke$"kteran Uni%er#ita# In$"ne#ia. Jakarta.,999 :. .tt&3;;444.eme$i2ine.2"m; Str"ke, Hem"rr.a/i2 5D.m.t <. .tt&3;;444.eme$i2ine.2"m; Str"ke, I#2.emi2 5D.m.t =. .tt&3;;444.ma*"2lini2.2"m;.ealt.;#tr"ke;DS>>,<? 0. .tt&3;;en.4iki&e$ia."r/;4iki;Str"ke Arti2le b* J"#e&. U Be2ker, Arti2le b* Deni#e Na##i#i,

('

Anda mungkin juga menyukai