Anda di halaman 1dari 4

Tatalaksana Dilakukan konseling nutrisi, berupa: 1. Pertahankan ASI selama minimal 6 bulan jika memungkinkan. 2.

Gunakan susu formula yang diperkaya zat besi (6-12 mg / L) sampai usia 1 tahun. 3. Gunakan sereal yang diperkaya zat besi dari usia 6 bulan sampai 1 tahun. 4. Gunakan susu yang diuapkan atau susu formula berbasis kedelai jika defisiensi zat besi dikarenakan hipersensitivitas terhadap susu sapi. 5. Sediakan suplemen besi untuk bayi berat lahir rendah: a. Bayi 1,5-2,0 kg: suplemen besi 2 mg / kg / hari b. Bayi 1,0-1,5 kg: suplemen besi 3 mg / kg / hari c. Bayi <1 kg: suplemen besi 4 mg / kg / hari 6. Fasilitator penyerapan zat besi seperti makanan yang kaya vitamin C (jeruk, tomat, dan kentang), daging, ikan, dan unggas harus dimasukkan dalam diet; inhibitor penyerapan zat besi seperti the dan fosfat harus dihilangkan.

Terapi Besi Oral 1. Produk: Ferrous iron (misalnya ferrous gluconate, ferrous ascorbate, ferrous lactate,ferrous succinate, ferrous fumarate, atau ferrous glycine sulfat) efektif digunakan. 2. Dosis :1.5-2 .0 mg / kg unsur besi tiga kali sehari. Anak-anak yang lebih besar: ferro sulfat (0,2 g) atau ferro glukonat (0,3 g) diberikan tiga kali sehari. Pada anak-anak dengan efek samping gastrointestinal, besi sekali setiap hari dapat lebih ditoleransi dengan efek yang baik. 3. Durasi: 6-8 minggu setelah kadar hemoglobin dan sel darah merah kembali normal. 4. Respon: a. Puncak jumlah retikulosit dialami pada hari-hari 5-10 setelah inisiasi terapi besi b. Setelah kadar retikulosit puncak, hemoglobin naik rata-rata sebesar 0,25-0,4 g/dL/ hari atau hematokrit naik 1%/hari selama 7-10 hari pertama. c. Setelah itu, hemoglobin naik lebih lambat: 0,1-0,15 g / dL / hari. 5. Respon yang gagal terhadap terapi oral: jika respon gagal terhadap besi oral, alasan-alasan berikut harus dipertimbangkan:

a. Pemenuhan yang buruk (kegagalan atau tidak teraturnya pemberian besi oral), pemberian dapat dibuktikan dengan perubahan warna tinja menjadi abu-abu kehitaman atau dengan menguji besi feses b. Dosis yang tidak memadai c. Sediaan besi tidak efektif d. Kehilangan darah persisten atau tidak diketahui, pasien kehilangan besi secepat besi tersebut diganti e. Diagnosis yang tidak tepat f. Penyakit penyerta yang mengganggu absorbsi atau penggunaan besi (misalnya: infeksi, inflammatory bowel disease, keganasan, penyakit ginjal atau hati, serta defisiensi yang bersamaan, seperti vitamin B12, asam folat) g. Terganggunya absorbsi gastrointestinal (misalnya: pemberian antasid dalam jumlah besar secara bersamaan, yang mengikat besi dan histamine-2 blocker)

Terapi Parenteral Intramuskular Besidextran merupakan bentuk parenteral unsur besi yang tersedia untuk penggunaan intramuskular. Bentuk ini aman, efektif dan ditoleransi baik, bahkan pada bayi dengan berbagai penyakit akut, termasuk diare akut. Indikasi: 1. Tidak terpenuhi dengan pemberian besi oral 2. Penyakit usus yang berat (misalnya: inflammatory bowel disease ) 3. Perdarahan kronik (misalnya telangiektasia herediter, menoragia, hemoglobinuria kronik dari katup jantung prostetik) 4. Gangguan diare akut pada populasi miskin dengan anemia defisiensi besi Dosis Untuk intramuskular besi-dekstran, digunakan rumus berikut ini : Hemoglobin normal hemoglobin awal volume darah (mL) 3.4 1.5 100 Di mana: Normal hemoglobin is taken from Appendix 1

Volume darah adalah 80 mL/kg atau 40 mL/lb berat badan Dikalikan dengan 3,4 adalah untuk Multiplication by 3.4 is done to convert grams of hemoglobin into milligrams of iron The factor of 1.5 provides extra iron to replace depleted tissue stores Irondextran complex provides 50 mg elemental iron/mL. Side Effects Staining at the site of intramuscular injection may occur, especially in cases in which the solution is accidentally administered into the superficial tissues. Staining is of a transient type, disappearing after a few weeks or months. The local inflammatory reaction is slight. Nausea and dizziness have been reported in occasional cases. Because of the painful nature of and the skin discoloration that occurs with intramuscular injection, the preferred route for parenteral iron administration is intravenous. Intravenous Sodium ferric gluconate (Ferrlecit) or iron(III) hydroxide sucrose complex (Venofer) for intravenous use is effective and has a superior safety profile when compared with intravenous irondextran. They are especially useful in anemia associated with renal failure and hemodialysis. Dosage ranges from 1 to 4 mg/kg per week. Blood Transfusion A packed red cell transfusion should be given in severe anemia requiring correction more rapidly than is possible with oral iron or parenteral iron or because of the presence of certain complicating factors. This should be reserved for debilitated children with infection, especially when signs of cardiac dysfunction are present and the hemoglobin level is 4 g/dL or less. Partial Exchange Transfusion A partial exchange transfusion has been recommended in the management of a severely anemic child under two circumstances:

Iron-Deficiency Anemia 45 1. In a surgical emergency, hen a final hemoglobin of 910 g/dL should be attained to permit safe anesthesia 2. When anemia is associated with congestive heart failure, in which case it is sufficient to raise the hemoglobin to 45 g/dL to correct the immediate anoxia.

Anda mungkin juga menyukai