Anda di halaman 1dari 55

Pimpinan Umum : dr. Adika M.

Pembina :

Dr. Arin Badri, MA Abdulloh Taslim, Lc, MA Ust. Aris Munandar, M.PI dr. Pernodjo Dahlan, Sp.S (K) dr. Muhammad Iqbal, Sp.PD dr. Muhammad Ariudin, Sp.OT
Pimpinan Redaksi : dr. Raehanul Bahren Editor : dr. Had Redaksi : edisi 4, tahun I

dr. Had dr. M. Saifuddin Hakim dr. Avie Andriyani dr. Kartika Muhammad Ronal Febriano, S.Farm, Apt Arif Rahman Mansur, S.Kep,Ns Yuli Mardianti, S.Gz Ustadz M. Abduh Tuasikal, M.Sc Ustadz Ammi Nur Baits, S.T.
Humas, Publikasi dan Promosi

Wiwid Hardi Priyanto


IT Support

Habieb
Design

Qonita Graph., Penerbit : Pustaka Muslim

Wisma Misfallah Tholabul Ilmi, Pogung Kidul SIA XVI/8c, Sinduadi, Mlati, Sleman, DI. Yogyakarta. HP : 085747837290 Email : redaksi@kesehatanmuslim.com Website : kesehatanmuslim.com

Surat dari Redaksi


Alhamdulillah wa shalatu wa sallam alaa Rasulillah.

tas nikmat dari Allah, Majalah Kesehatan Muslim Edisi 4 dapat hadir di hadapan pembaca. Di bulan ini, sebagian kaum muslimin berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Dalam edisi ini kami menyajikan bahasan spesial terkait kesehatan ibadah haji. Kesempatan menunaikan ibadah haji merupakan suatu nikmat yang patut disyukuri, karena tidak semua orang diberikan kemampuan untuk melaksanakannya. Orang yang berhaji tentu ingin ibadah hajinya berjalan lancar. Selain dibutuhkan kesiapan mental dan spiritual, juga dituntut kesiapan sik yang matang. Hal ini karena ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang cukup menguras tenaga Ibadah haji adalah ibadah yang memerlukan stamina yang prima dan tubuh yang sehat. Oleh karema itu para jamaah harus benar-benar memprhatikan kesehatan siknya. Tips-tips sehat selama berhaji bisa Anda dapatkan di majalah edisi ini. Pengaturan pola makan, pengaturan aktitas, dan perawatan pada kondisi-kondisi sakit tertentu perlu mendapat perhatian. Menjadi haji yang mabrur tentu saja menjadi harapan setiap jamaah haji. Oleh karena itu kualitas amal ibadah haji harus mendapat prioritas. Tentu saja amal yang berkualitas sebanding dengan dua syarat utama diterimanya ibadah, yaitu ikhlas hanya kepada Allah dan sesuai dengan tuntunan ajaran Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

udah-mudahan sajian kami dapat bermanfaat bagi kaum muslimin. Tak lupa kami ucapkan jazaakumullah khair atas bantuan para donatur sehingga majalah gratis ini bisa terealisasi. Kami masih membuka kesempatan bagi kaum mulsimin yang ingin ikut andil dalam dakwah melalui bidang kesehatan. Selamat membaca.

Wa shallallahu alaa Nabiyyinaa Muhammad. Redaksi

Beribadah Haji 10 dengan Kondisi prima

Daftar Isi

43 Keajaiban
Zam-zam
Hadits Palsu Seputar Haji Jika Sakit Selama Haji 14 Perawatan Sakit Selama Haji Perawatan Stroke selama Haji 19 Mengenalkan Anak seputar Ibadah Haji Pola Makan selama Haji Tanya Jawab Haid Saat Haji Mengenal Obat 32 34 39 46 26 22 6

Hajinya Kaum Musyrikin

Adab Menyembelih Hewan Qurban 48

Kemabruran Haji
Edisi 2, Tahun I 2013

01 Menjaga

Menjaga Kemabruran Haji


Penulis : Ustadz Aris Munandar, M.A

Majalah Kesehatan Muslim

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


Siapa yang berhaji ke Kabah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya (HR Bukhari) Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


Orang yang berperang di jalan Alloh, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Alloh. Alloh memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu jika mereka meminta kepada Alloh pasti akan Alloh beri (HR Ibnu Majah, hasan).

Adapun keluarmu dari rumah untuk berhaji ke Kabah maka setiap langkah hewan tungganganmu akan Alloh catat sebagai satu kebaikan dan menghapus satu kesalahan. Sedangkan wukuf di Arafah maka pada saat itu Allah turun ke langit dunia lalu Allah bangga-banggakan orang-orang yang berwukuf di hadapan para malaikat.

, , , : , , , , , , , , , .

Majalah Kesehatan Muslim

Allah Taala berrman (yang artinya), Mereka adalah hamba-hambaKu yang datang dalam keadaan kusut berdebu dari segala penjuru dunia. Mereka mengharap kasih sayangKu, merasa takut dengan siksaKu padahal mereka belum pernah melihatKu. Bagaimana andai mereka pernah melihatKu?! Andai engkau memiliki dosa sebanyak butir pasir di sebuah gundukan pasir atau sebanyak hari di dunia atau semisal tetes air hujan maka seluruhnya akan Allah bersihkan. Lempar jumrohmu merupakan simpanan pahala. Ketika engkau menggundul kepalamu maka setiap helai rambut yang jatuh bernilai satu kebaikan. Jika engkau thawaf, mengelilingi Kabah maka

engkau terbebas dari dosa-dosamu sebagaimana ketika kau terlahir dari rahim ibumu (HR Tabrani, hasan).

haji mabrur adalah haji yang tidak tercampuri unsur riya.

Ulama yang lain berpendapat bahwa haji mabrur adalah jika Demikianlah di antara keutamaan sepulang haji tidak lagi bermaksiat. orang yang meraih predikat haji Ada Dua pendapat yang terakhir mabrur, suatu yang pasti juga yang telah tercakup dalam diinginkan oleh setiap berpendapat bahwa pendapat-pendapat haji mabrur adalah haji orang mengerjakan sebelumnya. yang diterima. Di antara ibadah haji. Namun tanda diterimanya haji apakah yang dimaksud Pendapat yang seseorang adalah adanya dipilih oleh Imam dengan haji mabrur? perubahan menuju yang lebih baik setelah pulang dari pergi An Nawawi di atas dikomentari oleh Ali al Dalam Tahrir haji dan tidak membiasakan Qori, Inilah pendapat Alfazh at Tanbih hal diri melakukan berbagai yang paling mendekati maksiat. 152 karya an Nawawi kebenaran dan paling disebutkan, Menurut selaras dengan kaedahpenjelasan Syamr dan lainnya kaedah qh. Namun meski demikian pendapat ini mengandung mabrur adalah yang tidak tercampuri ketidakjelasan karena tidak ada maksiat. Mabrur diambil dari kata-kata satupun yang berani memastikan birr yang maknanya adalah ketaatan. bahwa dirinya terbebas dari dosa Sedangkan al Azhari berpendapat (Adz Dzakhirah Al Katsirah hal 27). bahwa makna mabrur adalah amal yang Al Qurthubi mengatakan, Para diterima (mutaqobbal), diambil dari pakar qh menegaskan bahwa kata-kata birr yang bermakna semua yang dimaksud haji mabrur adalah bentuk kebaikan. Semua amal shalih haji yang tidak dikotori dengan bisa disebut birr. kemaksiatan pada saat melaksanakan rangkaian manasiknya. Sedangkan al Dalam Syarh Muslim 5/16, Imam Fara berpendapat bahwa haji mabrur An Nawawi berkata, Pendapat yang adalah jika sepulang haji tidak lagi paling kuat dan yang paling terkenal hobi bermaksiat. Dua pendapat mabrur adalah yang tidak ternodai oleh ini disebutkan oleh Ibnul Arabi. dosa, diambil dari kata-kata birr yang Menurut hemat kami, haji mabrur bermakna ketaatan. Ada juga yang adalah haji yang tidak dikotori oleh berpendapat bahwa haji mabrur adalah maksiat saat melaksanakan manasik haji yang diterima. Di antara tanda dan tidak lagi gemar bermaksiat diterimanya haji seseorang adalah setelah pulang haji (Tafsir al adanya perubahan menuju yang lebih Qurthubi 2/408). baik setelah pulang dari pergi haji dan tidak membiasakan diri melakukan : berbagai maksiat. Ada pula yang mengatakan bahwa Al Hasan al Bashri berkata, Haji

Majalah Kesehatan Muslim

mabrur adalah jika sepulang haji menjadi orang yang zuhud dengan dunia dan merindukan akherat (al Dzakhirah al Katsirah hal 28 dan Tafsir al Qurthubi 4/142 dan 2/408).

: :
Dari Jabir, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya tentang haji yang mabrur, jawaban beliau, Suka bersedekah dengan bentuk memberi makan dan memiliki tutar kata yang baik (HR Hakim, hasan). Semoga Allah jadikan para jamaah haji kita sebagai orang-orang yang berhasil menggapai predikat haji mabrur. Untuk itu dibutuhkan kesabaran ekstra saat melaksanakan rangkaian manasik dan kesungguhan untuk memperbaiki diri sepulang pergi haji.

Majalah Kesehatan Muslim

www.wihdahtravel.com

Majalah Kesehatan Muslim

Hadits Palsu Tentang Hewan Kurban Dan Haji Bagi Orang Miskin
Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA

Majalah Kesehatan Muslim

: :
Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Ayam adalah (kedudukannya seperti) kambing (bagi) orang-orang miskin dari umatku dan shalat jumat (kedudukannya seperti) haji bagi orang-orang miskin dari umatku. Hadits ini dikeluarkan oleh imam Ibnu Hibban[1], Ibnul Jauzi[2] dan ad-Dailami dalam Musnadul Firdaus[3] dengan sanad mereka dari jalur Mahmisy bin Yazid, dari Hisyam bin Ubaidillah ar-Razi, dari Ibnu Abi Dzib, dari Na, dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Hadits ini adalah hadits palsu, dalam sanadnya ada perawi Mahmisy bin Yazid, nama aslinya Abdullah bin Yazid an-Naisaburi, imam adDaraquthni berkata tentangnya: Dia suka memalsukan hadits. Imam adz-Dzahabi Jika seseorang tidak berkata: Dia tertuduh berdusta[4]. mampu membeli kambing untuk kurban, Hadits ini dihukumi sebagai hadits yang maka tidak ada palsu dan batil oleh imam Ibnu Hibban, adkewajiban baginya Daraquthni, Ibnul Jauzi, adz-Dzahabi dan untuk berkurban, Syaikh al-Albani[5]. karena Islam tidak Imam ad-Daraqhuthni berkata: Hadits membebani seseorang ini adalah palsu dan dusta, yang tertuduh dengan sesuatu yang di memalsukannya adalah Mahmisy bin Yazid, luar kesanggupannya. karena sungguh dia suka memalsukan hadits dari perawi-perawi yang terpercaya[6]. Bagian akhir (kalimat kedua) dari hadits ini juga diriwayatkan dari hadits Ibnu Abbas radhiyallahu anhu dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, dengan lafazh yang semakna dengan hadits di atas. Dikeluarkan oleh imam Abu Nuaim dalam kitab Taariikhu Ashbahaan (2/190), al-Qudhai dalam kitab Musnadusy syihaab (1/81, no. 78 dan 79) dan Ibnu Asakir dalam kitab Taariikhu Dimasyq (38/430-431) dengan sanad mereka. Tapi hadits ini juga palsu, dalam sanadnya ada perawi Muqatil bin Sulaiman al-Khurasani, imam Ibnu Hajar berkata tentangnya: Para ulama menganggapnya sebagai pendusta dan mereka meninggalkannya[7]. Juga ada perawi Isa bin Ibrahim al-Hasyimi, imam al-Bukhari berkata tentangnya: Haditsnya diingkari. Abu Hatim dan an-Nasa-i berkata: Haditsnya ditinggalkan (karena kelemahannya sangat parah)[8].

Majalah Kesehatan Muslim

Hadits kedua ini dihukumi sebagai hadits palsu oleh Imam asy-Syaukani dan Syaikh al-Albani[9]. Hadits ini adalah hadits palsu, sehingga tidak bisa dijadikan sebagai argumentasi untuk membolehkan berkurban dengan ayam bagi yang tidak mampu berkurban dengan kambing, karena hal itu tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam ucapan dan perbuatan beliau Shallallahu alaihi wa sallam dalam hadits-hadits yang shahih. Jika seseorang tidak mampu membeli kambing untuk kurban, maka tidak ada kewajiban baginya untuk berkurban, karena Islam tidak membebani seseorang dengan sesuatu yang di luar kesanggupannya. Allah Subhanahu wa Taala berrman:

{ }
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS al-Baqarah: 286). Dalam ayat lain, Dia Azza wa jalla juga berrman:

{ }
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu (At-Tagaabun: 16). Demikian pula dalam masalah shalat jumat, tidaklah dikatakan sama kedudukannya dengan ibadah haji bagi yang tidak mampu, karena hal itu tidak ada dalam petunjuk Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam hadits yang shahih. Orang yang tidak mampu, maka tidak wajib baginya menunaikan ibadah haji, karena itu di luar kesanggupannya. Wa shallallahu waa sallam wa baraka alaa Nabiyyinaa Muhammad wa shahbihi ajmain.

Majalah Kesehatan Muslim

Rp. 70.000,www.alindunisi.com Hubungi Pemasaran Kami Phone : 0857 9938 0328 WhatzApp : 0857 2621 9092 PIN BB : 262966C3

Majalah Kesehatan Muslim

Beribadah Haji
Dengan

Kondisi Prima
Penulis : dr. Avie Andriyani

esempatan menunaikan ibadah haji merupakan suatu nikmat yang patut disyukuri, karena tidak semua orang diberikan kemampuan untuk melaksanakannya. Orang yang berhaji tentu ingin ibadah hajinya berjalan lancar.Selain dibutuhkan kesiapan mental dan spiritual, juga dituntut kesiapan sik yang matang. Hal ini karena ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang cukup menguras tenaga. Thawaf (berjalan mengelilingi kabah),sai (berlari-lari kecil diantara bukit shafa dan marwa) sebanyak tujuh putaran, dan melempar jumrah yang membutuhkan waktu untuk berjalan dan berdesak-desakan merupakan gambaran betapa kondisi kesehatan prima sangat dibutuhkan untuk kelancaran jalannya ibadah haji.

10

Majalah Kesehatan Muslim

Mempersiapkan Fisik dengan Olahraga Olahraga sangat dianjurkan untuk rutin dilakukan sejak jauhjauh hari sebelum pemberangkatan. Bagi yang sudah biasa berolahraga, tentu sudah tidak menjadi masalah lagi ketika dituntut untuk melatih siknya. Namun, bagi yang tidak biasa berolahraga, barangkali sulit sekali untuk memulai melatih sik sehingga diperlukan motivasi dan perencanaan yang matang sebelumnya. Apalagi jika sudah lanjut usia dan lama tidak melakukan olahraga. Berolahraga yang dimaksud disini bukanlah olahraga berat yang memakan waktu lama. Karena olahraga berlebihan dan terlalu dipaksakan justru kurang baik untuk kesehatan. Joging, jalan kaki dan bersepeda bisa menjadi alternatif olahraga yang bisa dipilih. Calon jamaah haji cukup meluangkan waktu 20-30 menit tiap harinya. Latihan sik ini sebaiknya rutin dilakukan sebanyak 3 kali tiap pekan. Olahraga yang dipilih harus disesuaikan dengan kemampuan sik masing-masing orang. Jika perlu, sebelum mulai melakukan latihan, konsultasikan dulu dengan dokter. Banyak manfaat yang bisa didapat dengan olah raga secara teratur dan berkesinambungan, antara lain tubuh terasa segar, dapat mencegah kegemukan karena membuang kelebihan kalori, dapat mengontrol kadar gula darah, dapat menurunkan kadar kolesterol, dan baik untuk kesehatan jantung. Dengan kondisi tekanan darah stabil, kadar gula darah dan kolesterol dalam batas normal, maka calon jamaah haji insyaAllah

akan lebih siap dalam melakukan semua rangkaian manasik haji. Mengatur Pola Makan Pola makan yang sehat sangat mendukung kesehatan dan kebugaran calon jamaah haji. Oleh karena itu, sebelum berangkat ke tanah suci, hendaknya calon jamaah haji sudah mengatur supaya apa yang dimakan benar-benar makanan yang cukup jumlahnya dan lengkap gizinya. Bagi yang memiliki penyakit tertentu, seperti sakit maag, kencing manis (diabetes mellitus), hipertensi (tekanan darah tinggi), asam urat tinggi dan kolesterol tinggi, hendaknya menghindari makanan-makanan yang dapat memperparah penyakitnya. Mengatur pola makan tidak hanya dilakukan menjelang keberangkatan, tapi diusahakan untuk dilakukan sejak jauh-jauh hari sebelumnya. Dengan membiasakan pola makan yang sehat, insyaAllah penyakit-penyakit yang diderita bisa terkontrol dan membaik. Bagi yang tidak memiliki masalah dengan kesehatan juga tetap harus menjaga pola makannya, karena tidak tertutup kemungkinan menjelang keberangkatan justru muncul masalah kesehatan hanya karena salah makan. Tidak sakit dan tidak memiliki pantangan makanan tertentu bukan berarti boleh makan sembarangan. Memeriksakan Diri Sebelum diberangkatkan, calon jamaah haji akan menjalani berbagai macam tes kesehatan secara menyeluruh, baik kesehatan sik maupun mental. Diharapkan pada saat anamnesis (wawancara) dengan dokter, calon jamaah haji menceritakan semua keluhan dan riwayat penyakit

Majalah Kesehatan Muslim

11

Oleh karena itu, sebelum berangkat ke tanah suci, hendaknya calon jamaah haji sudah mengatur supaya apa yang dimakan benar-benar makanan yang cukup jumlahnya dan lengkap gizinya.
Melatih Kesabaran Melatih kesabaran sangat penting bagi calon jamaah haji. Ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang cukup berat. Disamping menguras tenaga, calon jamaah haji juga dituntut untuk lebih sabar, karena banyak sekali hal-hal yang akan menguji kesabaran. Mulai dari menunggu antrian saat di bandara, menunggu pemberangkatan, menunggu katering (layanan

"

yang diderita secara detail dan jujur. Catatan medis tentang kesehatan calon jamaah haji sangat penting sebagai pegangan bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan. Bagi penderita penyakit tertentu, seperti kencing manis misalnya, hendaknya mempersiapkan apa saja yang harus dibawa ketika perjalanan terkait dengan penyakitnya seperti kartu identitas diabetes, obat-obat yang biasa dikonsumsi, dan alat cek gula darah (glukometer dan stripnya). Bagi penderita asma, sebaiknya selalu membawa obat baik yang diminum maupun yang dihirup untuk mengantisipasi ketika terjadi serangan sesak nafas. Begitu juga bagi penderita penyakit lainnya yang membutuhkan persiapan secara khusus supaya tidak mengalami kendala selama perjalanan.

makanan), berdesak-desakan dengan calon jamaah haji lain, dan kondisi cuaca yang jauh berbeda dengan di Indonesia. Sifat sabar juga sangat membantu seseorang untuk terhindar dari sikap terburu-buru dan stres. Dengan berusaha mengendalikan amarah dan mengelola stres maka insyaAllah calon jamaah haji bisa menjalani semua rangkaian manasik haji dengan tenang dan lancar. Apalagi, stres juga terkait dengan imunitas (kekebalan tubuh) seseorang. Dengan bebas stres, maka imunitas terhadap berbagai penyakit akan meningkat, sehingga insyaAllah tidak mudah mengalami sakit. Kiat Menjaga Kesehatan Saat Haji Berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan para jamaah haji saat beribadah di tanah suci : v Mengonsumsi cairan dalam jumlah yang cukup. Cuaca di tanah suci Mekah memang berbeda jauh dengan kondisi cuaca di Indonesia. Ketika cuaca dan udara sangat panas, sangat diperlukan cairan yang cukup supaya tidak terjadi dehidrasi (kekurangan cairan) atau heat stroke (penurunan kesadaran akibat suhu udara yang sangat tinggi). Sebisa mungkin membawa bekal minuman jika akan bepergian kemanapun. Namun jika tidak membawa bekal air minum, tidak sulit menemukan air untuk kita minum. Karena bisa membeli air zam-zam atau bahkan ada yang bisa didapatkan secara cumacuma ditempat-tempat tertentu. v Hati-hati memilih makanan. Bagi yang punya kegemaran mencicipi makanan, hendaknya berhati-hati

"

12

Majalah Kesehatan Muslim

Catatan medis tentang kesehatan calon jamaah haji sangat penting sebagai pegangan bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan. Bagi penderita penyakit tertentu, seperti kencing manis misalnya, hendaknya mempersiapkan apa saja yang harus dibawa ketika perjalanan terkait dengan penyakitnya seperti kartu identitas diabetes, obat-obat yang biasa dikonsumsi, dan alat cek gula darah (glukometer dan stripnya)
mengakibatkan kulit kering. Untuk mengatasinya, bisa dengan memakai lotion atau krim pelembab khusus yang bisa di beli di apotik. v Jaga kebersihan. Dimanapun berada, hendaknya tetap menjaga kebersihan. Jangan membuang sampah sembarangan dan selalu cuci tangan sebelum makan. v Jangan buang-buang tenaga. Manfaatkan waktu sebaik mungkin. Selain beribadah, jika ada waktu, maka sempatkan untuk istirahat. Dengan istirahat cukup, kondisi tubuh akan kembali segar sehingga bisa melaksanakan ibadah haji dengan baik. Apalagi jika sudah berusia lanjut, hendaknya mengurangi kegiatan yang penyakit. Jangan Lupa Berdoa

"

dalam memilih makanan. Bumbu dan citarasa makanan disana tentu berbeda dengan yang biasa disantap sehari-hari. Jika tidak selektif, dikhawatirkan akan berakibat buruk pada sistem pencernaan kita. Diare (mencret), kembung, dan berbagai macam gangguan pencernaan bisa saja terjadi. Sebagai alternatif, bagi yang lambungnya sensitif lebih baik memilih menu makanan Indonesia yang banyak tersedia dibeberapa rumah makan. Biasanya, menu makanan katering sudah disesuaikan dengan kondisi jamaah haji. v Memakai pelembab. Kondisi cuaca yang sangat panas bisa

kurang penting dan menyita tenaga, seperti berbelanja misalnya. v Segera periksakan diri ke dokter. Jika mengalami gangguan kesehatan, segera periksakan diri ke dokter yang bertugas di masing-masing kloter. Dokter akan memeriksa dan memberi obat-obatan yang dibutuhkan. v Kendalikan diri. Jika mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan selama menjalani ibadah haji, baik yang terkait dengan pelayanan maupun sikap sesama jamaah haji, hendaknya bisa menahan diri. Apalagi bagi yang memiliki penyakit jantung dan tekanan darah tinggi, karena emosi bisa makin memperparah

Menjaga kesehatan sangat penting dilakukan oleh calon jamaah haji, karena jika sampai jatuh sakit saat di tanah suci tentu akan merepotkan dan mengganggu jalannya ibadah haji. Selain persiapan-persiapan tersebut, jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah supaya diberikan kesehatan dan dijauhkan dari penyakit sehingga bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar. Semoga bermanfaat. Bagi yang hendak menunaikan ibadah haji, semoga berjalan lancar dan bisa menjadi haji mabrur

"

Majalah Kesehatan Muslim

13

Jika Jatuh Sakit Selama Ibadah Haji


Penyusun : dr. Raehanul Bahraen

14

Majalah Kesehatan Muslim

badah haji sangat membutuhkan stamina dan kesehatan yang prima, karena aktitasnya yang penuh dan sangat banyak. Kelelahan dan kurang tidur serta keadaan yang memudahkan timbulnya pentakit menyebabkan cukup banyak dari jamaah haji yang terkena penyakit selama ibadah haji. Mulai dari sakit yang ringan sampai sakit yang parah. Berikut sedikit pembahasan mengenai hal ini. Penyakit yang Banyak Menimpa Jamaah Haji Perlu diketahui juga penyakit apa saja yang sering terjadi, agar kita bisa melakukan banyak persiapan dan bisa mencegah terjadinya. Data perbandingan jumlah jemaah haji berdasarkan kelompok usia dalam 3 tahun terakhir (tahun 2006 2008) adalah: -kelompok usia < 50 tahun (50,6% ; 52,3% dan 43%) -kelompok usia 50 tahun (49,4% ; 47,7% dan 57%). Sesuai dengan International Classication of Disease - X (ICD-X), data penyebab utama penyakit jemaah haji Indonesia yang berobat jalan pada tahun 2008: 1.Penyakit sistem pernapasan (54,1%) 2.penyakit sistem otot, tulang dan jaringan penyambung (11,1%) 3.penyakit sistem sirkulasi (10,7%) 4.penyakit sistem pencernaan (9,7%). Sedangkan penyebab utama angka kesakitan yang dirawat inap adalah: - penyakit sistem pernapasan (27%) - penyakit sistem sirkulasi (24,5%) - penyakit sistem pencernaan (15,1%). Data penyebab utama kematian adalah: -Penyakit sistem sirkulasi (66,4%) -penyakit sistem pernapasan (28%) -penyakit sistem saraf (1,6%) dan neoplasma (1,3%). Jumlah jemaah haji yang wafat berdasarkan kelompok umur pada 2 tahun terakhir (2007 2008) berturut-turut yaitu: - kelompok usia < 40 tahun (1,7% ; 9%) -kelompok usia 40 50 tahun (7,6% ; 7%)

Majalah Kesehatan Muslim

15

- kelompok usia 51 60 tahun (23,2% ; 21,5%) -kelompok usia 61 70 tahun (35,7% ; 36,5%) - kelompok usia > 70 tahun (31,8% ; 33,9%). Berdasarkan data-data tersebut dapat diasumsikan bahwa bagi kelompok usia 50 tahun dengan atau tanpa faktor resiko penyakit, kemampuan kesehatan termasuk kemampuan sik sangat mempengaruhi angka kesakitan dan angka kematian jemaah haji. (sumber: buku pembinaan kesehatan jamaah haji dengan perubahan) Mencegah Sakit Saat Ibadah Haji Untuk mencegah terjadi sakit saat ibadah haji salah satunya perlu menjaga stamina dan ketahanan tubuh. Untuk hal ini, bisa dilakukan sebelum berangkat haji dengan melatih stamina yaitu melakukan beberapa latihan sik ringan secara bertahap. Persiapan sik yang dianjurkan berupa latihan senam ringan dan semacam jogging ringan dengan rutin guna menjaga stamina dan kekuatan sik selama melakukan haji. Secara umum, olahraga apapun bisa asalkan aman dan perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut : a. Perlu menerapkan prinsip latihan sik yang baik, benar, terukur, dan teratur guna mencegah timbulnya dampak yang tidak diinginkan. b. Latihan sik terdiri dari pemanasan, latihan inti dan diakhiri dengan pendinginan. Pemanasan dan pendinginan berupa peregangan dan relaksasi otot serta sendi serta dilakukan secara hati-hati dan tidak berlebihan. c. Frekuensi latihan sik dilakukan 3-5 x/ jika sakitnya berat, maka kita harus bersabar. Bisa jadi ini minggu dengan selang 1 hari istirahat. adalah penghapus dosa kita, d. Latihan sik dilakukan pada intensitas walaupun tidak bisa menjalani haji sebagian atau penuh. Kita ringan-sedang dengan denyut nadi : 70 80 ber-husnudzan bahwa penyakit % x Denyut Nadi Maksimal (DNM) untuk ini bisa membersihkan dosa kita. jemaah haji sehat dan 60 70 % x Denyut Nadi Maksimal (DNM) untuk jemaah haji risti. DNM = 220 umur. e. Latihan sik dilakukan secara bertahap dan bersifat individual, namun dapat dilakukan secara mandiri dan berkelompok f. Latihan sik bagi jemaah haji risti dilakukan dibawah pengawasan tenaga kesehatan yang terlatih dalam kesehatan olahraga. (sumber: buku pembinaan kesehatan jamaah haji dengan perubahan)

16

Majalah Kesehatan Muslim

Selain itu hendaknya jamaah haji menerapkan pola hidup sehat dan memperhatikan hal-hal yang bisa menyebabkan timbulnya penyakit. Jamaah haji bisa melakukan beberapa kiat-kiat untuk menjaga kesehatan selama ibadah haji. 1.Tetap melakukan melakukan aktivitas olahraga rutin (sebagaimana persiapan sik), jangan terlalu berat paling minimal senam ringan pergangan. Olahraga misalnya rutin berjalan kaki cepat, atau melakukan jogging ringan. 2.Jika perlu rutin memeriksakan kesehatan di pelayanan kesehatan. Bagi yang memiliki hipertensi atau hipotensi bisa melakukan kontrol tensi, bagi yang mempunya sakit gula darah, asam urat tinggi dan kolesterol tinggi selalu ingat minum obat untuk kontrol. 3.Beribadah sesuai dengan kemampuan, fokus kepada ibadah yang haji sedangkan yang sunnah bisa dikurangi jika tidak mampu. 4. Lebih memperhatikan kesehatan teruatam sehari sebelum wukuf di Arafah. Mengurangi kegiatan yang tidak perlu jika tidak saanggup. 5. Cukup istirahat dan makan sehat bergizi, jangan terlalu banyak berjalan-jalan seperti berbelanja, tetap jaga stamina dan kesehatan untuk menjalankan ibadah. 6. Cukup minum dan cairan, bagi yang sering kurang cairan (dehidrasi) bisa bawa botol kecil untuk minum kapan saja. Jangan serign minum air zam-zam yang dingin.

7 .Tetap siap dengan obat-obat pribadi misalnya obat maag, obat tensi, obat u, obat batuk (bedakan batuk berdahak dengan batuk kering) dan dan obat antinyeri secukupnya. 8.Berusaha mengetahu letak pos pelayanan kesehatan haji Indonesia dan juga mencatat nomor telepon yang bisa dihubungi sewaktu-waktu. Jika Jatuh Sakit Selama Ibadah Haji Hal ini mungkin tidak diharapkan oleh jamaah haji. Karena mereka tentu berpikir sangat sayang sekali, jauh-jauh dari Indonesia kemudian berangkat dengan penuh perjuangan, sampai di Mekkah jatuh sakit. Jika memang diuji oleh Allah dengan penyakit maka kita harus bersabar dan berusaha menerima takdir. Kita harus ber-husnudzan kepada Allah. Jika penyakitnya ringan seperti batuk-pilek atau alergi ringan, mungkin bisa sembuh dengan pengobatan dasar, istirahat dan selalu berkonsultasi dengan dokter. Akan tetapi jika sakitnya berat, maka kita harus bersabar. Bisa jadi ini adalah penghapus dosa kita, walaupun tidak bisa menjalani haji sebagian atau penuh. Kita ber-husnudzan bahwa penyakit ini bisa membersihkan dosa kita. Nabi shallallahu 'alihi wa sallam bersabda,


Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya

Majalah Kesehatan Muslim

17

(HR. Al-Bukhari dan Muslim) Nabi shallallahu 'alihi wa sallam bersabda,


Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun. (HR. Ahmad, shahih) Jika sakit segera juga hubungi dokter haji, nanti dokter haji akan memeriksa dan jika perlu anda akan dirujuk ke rumah sakit terdekat. Perlu diketahui tim kesehatan Indonesia ada dua, ada yang ikut dengan jamaah haji dana ada yang stand by di rumah sakit khusus untuk menangani jamaah haji yang perlu penanganan khusus. Tiidak perlu khawatir dengan biaya, karena kemurahan hati pemerintah Saudi menjamin biaya pengobatan jamaah haji. Tidak perlu khawatir juga tidak bisa menyelesaikan ibadah haji. Karena ibadah haji adalah wukuf Arafah sebagaimana hadits. Maka tim kesehatan berusaha membawa jamaah haji yang sakit ketika tiba waktu wukuf, mereka dibawa ke Arafah dengan segala bantuan medis untuk melakukan wukuf di Arafah. Selama sakit anda tetap bisa banyak berdzikir, berdoa dan membaca Al-Quran untuk mengisi waktu atau mencuri waktu selama sakit serta mengisi dengan kegiatan positif. Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat.

18

Majalah Kesehatan Muslim

Perawatan Pertama Serangan Stroke


Oleh :Arif Rohman Mansur, S.Kep.Ns

Majalah Kesehatan Muslim

19

embaca majalah kesehatan muslim yang semoga senantiasa dirahmati AllahSubhanahu Wa Taala, Solawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad Shallalallahu alaihi wa sallam. Sebentar lagi Insyaallah kita semua akan menjumpai bulan Dzulhijjah. Di mana umat Islam di seluruh dunia bagi yang sudah mampu dan telah memenuhi syarat akan menunaikan ibadah haji yang merupakan rukun agama Islam yang kelima, semoga Allah subhanahu wa taala memudahan kita semua untuk melaksanakan ibadah yang mulia tersebut. Mengenal Penyakit Stroke Ibadah haji mensyaratkan kondisi kesehatan sik yang baik, biasanya sebelum berangkat seorang jamaah haji harus menjalani tes kesehatan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah kondisi kesehatannya memungkinkan atau tidak untuk melaksanakan ibadah haji. Walaupun sudah dilakukan hal tersebut, tetapi kita sering mendengar dan membaca berita mengenai jamaah haji Indonesia yang mengalami stroke, hal ini sangat mungkin terjadi bagi mereka yang mempunyai faktor risiko penyakit stroke. Namun sebelum kita Ibadah haji mensyaratkan kondisi kesehatan fisik yang baik, biasanya sebelum berangkat seorang jamaah haji harus menjalani tes Majalah Kesehatan terlebih Muslim kesehatan dahulu

membicarakan perawatan stroke ada baiknya kita mengetahui tentang apakah penyakit stroke itu sebenarnya. Penyakit stroke merupakan penyakit pembuluh darah otak yang terjadi karena berkurangnya aliran darah ke otak secara tiba-tiba yang disebabkan adanya penyumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah yang menuju otak. Kondisi ini membuat jaringan otak kekurangan oksigen, kerusakan dan kematian sel-sel otak. Setelah kita memahami denisi tersebut, kita pun harus mengetahui bahwa stroke terdiri dari 2 jenis, yaitu : 1. Stroke iskemik (angka kejadiannya 80%-85% ), yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang disebabkan karena penyempitan maupun penyumbatan pembuluh darah. 2. Stroke perdarahan (angka kejadiannya 15% 20%) Kondisi sangat mungkin terjadi pada jamaah haji, faktor kondisi tubuh yang menurun dan kecapekan karena menempuh perjalanan jauh di pesawat menjadi salah satu pemicu terjadinya penyakt ini. Khususnya bagi jamaah haji yang memiliki faktor risiko stroke seperti usia yang sudah tua, tekanan darah tinggi, penyakit gula, riwayat stroke sebelumnya, kadar kolesterol

20

yang tinggi, riwayat merokok, dan penderita stroke ke rumah sakit untuk penyakit jantung sangat penting untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. mewaspadai serangan penyakit ini. Usahakan jangan sampai lebih dari 3-4 jam, semakin cepat penatalaksanaan Tanda dan Gejala Stroke yang tepat diawal terjadinya stroke maka semakin baik hasil keluarannya. Tanda dan gejala penyakit stroke diantaranya adalah seseorang akan Sembari menunggu bantuan datang mengalami kehilangan fungsi gerak, pastikan orang yang terkena serangan biasanya mengalami kelemahan atau stroke tetap dapat bernafas dengan kelumpuhan pada salah satu bagian baik, cek denyut nadinya, dan posisikan tubuhnya, kehilangan fungsi indra kepala penderita stroke lebih tinggi perasa, mudah merasa capek dan bisa diberikan bantal atau setengah sulit tidur karena nyeri pada bagian duduk 30 derajat (kepala dan dada pada kepala, gangguan proses berpikir, satu bidang) hal ini dilakukan untuk daya ingat, dan kemampuan bicara, memastikan organ vital tubuh berfungsi serta kehilangan fungsi indra perasa dengan baik dan untuk melancarkan baik yang bersifat sementara maupun aliran darah yang kembali ke jantung menetap. Bahkan dapat kehilangan serta mengurangi tekanan aliran darah kesadarannya, gejala stroke ini terjadi yang menuju ke otak. Apabila penderita lebih dari 24 jam. stroke belum sadar usahakan jangan terlalu banyak memindahkan atau Perawatan Pertama Pada mengangkat korban, mobilisasi yang Stroke terlalu banyak dapat menyebabkan meningkatnya tekanan pembuluh darah Perawatan ditujukan untuk diotak yang dapat menyebabkan kondisi meningkatkan aliran darah dan penyakit stroke ini lebih parah. Sediakan oksigen ke otak, mencegah atau ruangan yang tenang, memiliki sirkulasi meminimalkan kecacatan menetap, udara yang cukup agar kebutuhan membantu jamaah haji untuk dapat oksigen pasien stroke dapat terpenuhi tetap beribadah apabila kondisinya dengan baik. Berikan dukungan memungkinkan, memberikan dukunganmental pada pasien stroke tersebut ke dalam menghadapi penyakit stroke dan bahwa penyakit ini Insyaallah apabila informasi mengenai proses penyakit, ditangani dengan baik, maka peluang pengobatan dan perawatannya. sembuhnya juga semakin besar dan berikan penjelasan kepada keluarganya Periode awal Pertolongan pertama agar tetap tenang, banyak berdzikir dan pada awal serangan stroke dengan berdoa untuk kesembuhan pasien yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan terkena stroke. Apabila bantuan tenaga untuk mencegah terjadinya kecacatan kesehatan sudah datang maka segera dan kematian pada penderita stroke, bawa penderita stroke ke rumah sakit sang penolong apabila menjumpai untuk mendapatkan pertolongan lebih orang yang mengalami serangan stroke lanjut. harus tetap tenang dan tidak boleh panik, pertama-tama hubungi rumah Demikian mengenai pertolongan sakit atau tenaga kesehatan untuk dan perawatan pertama pada penderita segera menangani dan membawa stroke. Semoga Bermanfaat

Majalah Kesehatan Muslim

21

Mengenalkan Anak Pada Ibadah Haji


Oleh: dr. Avie Andriyani

22

Majalah Kesehatan Muslim

badah haji merupakan rukun Islam yang kelima dan patut untuk diperkenalkan pada anak-anak kita. Meskipun usia anak kita masih belia, namun penanaman kecintaan terhadap ibadah haji akan turut membangun karakternya. Seorang anak yang dari kecil sudah diperkenalkan seperti apakah kabah, bagaimana caranya beribadah haji, keutamaan apa saja yang terkandung dalam ibadah haji, tentu akan termotivasi untuk bisa melaksanakannya kelak ketika mereka dewasa. Usia Tepat Memperkenalkan Ibadah Haji pada Anak Usia paling ideal bagi seorang anak untuk diperkenalkan dengan ibadah haji biasanya sekitar usia 3 tahun. Pada usia ini mereka sudah mulai banyak bertanya dan menunjukkan keingintahuan yang besar. Berbeda dengan ibadah shalat dan yang lainnya, ibadah haji mungkin lebih jarang mereka saksikan dalam kehidupan seharihari. Untuk itu, perlu kiranya orangtua lebih aktif dalam memperkenalkan ibadah haji kepada anak-anaknya. Pengetahuan mengenai ibadah haji ini hanya bersifat pengenalan atau pengakraban saja, sehingga tidah harus dijelaskan sampai mendetail. Untuk pengetahuan yang lebih rinci bisa diberikan ketika anak memasuki usia SD. Di sekolah-sekolah, mulai dari preschool (playgroup) dan TK, biasanya sudah diperkenalkan mengenai tata cara haji dan bahkan banyak yang mengadakan praktek beribadah haji. Kegiatan-kegiatan semacam ini tentu saja sangat bermanfaat dalam memperkenalkan rukun Islam yang kelima

sejak usia dini. Jika sebelumnya anak-anak hanya mendengarkan cerita atau melihat gambar tentang ibadah haji, dengan praktek akan lebih meninggalkan kesan pada diri anak. Metode Mengenalkan Ibadah Haji pada Anak Kita bisa memulai dengan menyebutkan rukun Islam terlebih dahulu. Biasanya anak akan menanyakan lebih jauh tentang apa yang kita sebutkan. Ketika anak bertanya tentang ibadah haji, kita bisa mulai memperkenalkan ibadah haji dengan berbagai metode seperti berikut ini : Metode gambar Metode paling sederhana namun cukup interaktif adalah

Majalah Kesehatan Muslim

23

dengan membuatkan gambar untuk anak. Kita cukup menyediakan kertas atau papan tulis dan spidol untuk menggambar kabah. Sambil menggambar kita ceritakan bagaimana seorang muslim menjalankan ibadah haji. Metode kisah atau cerita Saat yang terbaik untuk bercerita adalah ketika menjelang tidur. Salah satu cerita yang sangat mendukung pengenalan terhadap ibadah haji adalah kisah nabi Ibrahim dan nabi Ismail. Kita ceritakan bagaimana kisah ibunda nabi Ismail yaitu Hajar ketika ditinggalkan nabi Ibrahim bersama dengan Ismail di daerah yang tandus hingga beliau berlari-lari dari bukit Shafa ke bukit Marwah mencari air dan kemudian Allah memberi mereka nikmat berupa air zam-zam. Kita ceritakan pula bagaimana kesabaran nabi Ibrahim ketika diperintah Allah untuk menyembelih nabi Ismail. Kisah ini bisa kita manfaatkan juga untuk menjelaskan tentang ibadah qurban yang dilaksanakan kaum muslimin tiap hari raya idul adha. Ketika menceritakan tentang Kabah, kita ceritakan bagaimana nabi Ibrahim dengan dibantu nabi ismail menegakkan fondasi Kabah sambil terus berdoa kepada Allah. Kita kaitkan pula dengan kisah kelahiran nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam yang bertepatan dengan tahun gajah, yaitu ketika tentara bergajah hendak menghancurkan Kabah namun digagalkan oleh Allah dengan dikirimnya burung ababil. Jika anak kita sudah mulai menghafal Al-Quran, kita bisa membacakan surat Al-Fiil supaya lebih melekat di hati mereka.

Dalam bercerita, kita bisa langsung secara lisan tanpa bantuan gambar atau media lain. Namun bisa juga kita menggunakan buku-buku kisah nabi yang banyak beredar saat ini. Tentu saja harus kita seleksi dan kita pilih buku-buku yang terpercaya keshahihannya. Memutarkan video tata cara manasik haji Saat ini sudah banyak media penunjang dalam menunaikan ibadah haji, salah satunya adalah video tentang manasik haji. Dalam rangka memperkenalkan ibadah haji, kita bisa memutarkan video tata cara manasik haji pada anak, tentunya dengan didampingi dan diberi penjelasan yang sederhana. Kita tidak perlu menjelaskan secara mendetail, cukup memberi gambaran bagaiman umat Islam di seluruh dunia menjalankan rukun Islam yang kelima. Biasanya anak akan menanyakan kenapa jamaah haji semuanya berpakaian serupa dan mungkin mereka juga akan bertanya tentang bacaan talbiyah yang diucapkan oleh para jamaah haji. Kesempatan ini bisa kita manfaatkan untuk menjelaskan pada mereka tentang pakaian ihram dan kalimat talbiyah. Kita ajak mereka untuk menirukan kalimat talbiyah. Insyaalah dalam waktu singkat anak kita bisa dengan lancar membaca kalimat talbiyah dan mungkin akan senantiasa mengulang-ngulangnya. Selain memperkenalkan ibadah haji, kita juga bisa sambil memotivasi anak untuk senantiasa berdoa pada Allah subhanahu wa taala supaya dimudahkan dan bisa berkesempatan menunaikan ibadah haji.

24

Majalah Kesehatan Muslim

Faedah Mengenalkan Ibadah Haji Sejak Dini Ada banyak manfaat yang bisa kita petik ketika memperkenalkan ibadah haji pada anak, yaitu : 1. Anak lebih mengenal tentang rukun Islam. 2. Anak mengetahui kisah-kisah nabi dan Rasul yang sangat bagus bagi pendidikan karakter anak. 3. Memotivasi anak untuk bisa menunaikan ibadah haji. 4. Mendorong mereka untuk selalu berdoa supaya berkesempatan pergi ke tanah suci. 5. Menanamkan kecintaan pada Islam. 6. Mengajarkan pada anak bahwa umat Islam di seluruh dunia ini bersaudara dan menjalankan ibadah yang sama dengan kita, salah satunya adalah berhaji ke baitullah. Mendidik Anak Butuh Kreatifitas Mengajari seorang anak tentang ilmu agama memang tidak bisa terlalu kaku, dibutuhkan keluwesan sehingga faedah yang ingin disampaikan ke anak bisa diterima dan dicerna oleh akal pikiran mereka. Pemilihan metode, gaya penyampaian, dan tutur bahasa orangtua harus disesuaikan dengan usia perkembangan anak. Tentu saja kita tidak bisa membacakan sebuah buku dengan intonasi datar dan dibaca apa adanya, karena hal ini akan sulit dipahami oleh anak. Dengan sedikit kreativitas, insyaAllah kita bisa memperkenalkan mereka dengan berbagai macam ibadah dalam Islam. Selamat mencoba dan semoga kita dimudahkan Allah subhanahu wa taala dalam mendidik anak-anak kita.

Majalah Kesehatan Muslim

25

Pola Makan Sehat Menunjang Kelancaran Ibadah Haji


Oleh : dr. Avie Andriyani

26

Majalah Kesehatan Muslim

badah haji merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan bagi kaum muslimin yang mampu melaksanakannya. Ibadah yang satu ini selain membutuhkan kesiapan mental dan spiritual, juga membutuhkan kesiapan sik yang matang. Untuk itu, para calon jamaah haji dihimbau untuk menjaga kesehatannya baik menjelang keberangkatan maupun selama berada di tanah suci. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam kelancaran ibadah haji adalah penerapan pola makan sehat. Tidak jarang muncul berbagai macam penyakit akibat salah makan dan penerapan pola makan yang keliru. Pentingnya Mengatur Pola Makan Pola makan yang sehat sangat mendukung kesehatan dan kebugaran calon jamaah haji. Maka, sebelum berangkat ke tanah suci, hendaknya sudah mengatur supaya apa yang dimakan benar-benar makanan yang cukup jumlahnya dan lengkap gizinya. Bagi yang memiliki penyakit tertentu, seperti sakit maag, kencing manis (diabetes mellitus), hipertensi (tekanan darah tinggi), asam urat tinggi dan kolesterol tinggi, hendaknya menghindari makananmakanan yang dapat memperparah penyakitnya. Mengatur pola makan tidak hanya dilakukan menjelang keberangkatan, tapi diusahakan untuk dilakukan sejak jauh-jauh hari sebelumnya. Dengan membiasakan pola makan yang sehat, insyaAllah penyakit-penyakit yang diderita bisa terkontrol dan membaik. Bagi yang tidak memiliki masalah dengan kesehatan juga tetap harus menjaga pola makannya, karena tidak tertutup kemungkinan menjelang

keberangkatan justru muncul masalah kesehatan hanya karena salah makan. Perlu dipahami bahwa tidak sakit dan tidak memiliki pantangan makanan tertentu bukan berarti boleh makan sembarangan. Seperti kita ketahui, kebanyakan jamaah haji telah berusia lanjut, sehingga permasalahan kesehatan juga semakin kompleks. Hal ini tentu cukup beralasan, karena biasanya jamaah haji yang sudah lanjut usia memiliki banyak pantangan terkait penyakit yang dideritanya. Selain itu,

Majalah Kesehatan Muslim

27

mereka biasanya juga lebih sensitif dan mudah terserang penyakit selama di perjalanan maupun ketika di tanah suci. Usia yang tidak muda lagi akan sangat mempengaruhi ketahanan sik seorang ketika menunaikan ibadah haji.

memicu masalah pada lambung. Namun demikian, jangan pula berlebihan dalam makan karena bisa memunculkan permasalahan kesehatan yang tidak diinginkan. Hindari membawa bekal makanan yang tidak sehat. Jamaah haji biasanya dihimbau untuk tidak membawa bekal makanan yang tidak sehat seperti ikan asin atau makanan camilan yang kurang sehat. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kekambuhan penyakit terutama bagi yang memiliki riwayat

"

Kiat Mengatur Pola Makan Sehat Saat Beribadah Haji Berikut ini beberapa kiat praktis dalam mengatur pola makan selama beribadah haji : Berusaha beradaptasi dengan makanan yang disediakan pihak katering.

Menjaga kesehatan sangat penting dilakukan oleh para jamaah haji, karena jika sampai jatuh sakit saat di tanah suci tentu akan merepotkan dan mengganggu jalannya ibadah haji. Selain persiapan-persiapan tersebut, jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah supaya diberikan kesehatan dan dijauhkan dari penyakit sehingga bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar.
Adakalanya seseorang memiliki sifat pemilih dalam hal makanan. Kebiasaan seperti ini sebaiknya ditinggalkan karena akan menyulitkan ketika di tanah suci. Usahakan sebisa mungkin menyantap makanan yang disediakan oleh pihak katering. Selama lambung masih bisa menerima dan tidak ada pantangan terhadap makanan tersebut, hendaknya kita tetap memakannya. Biasanya pihak katering sudah memperhitungkan jenis makanan yang dihidangkan bagi jamaah haji. Tidak terlambat makan dan tidak berlebihan dalam makan. Jamaah haji hendaknya mengikuti jadwal makan yang telah ditetapkan oleh pihak katering. Jangan menundanunda jadwal makan karena bisa hipertensi, diabetes, dan penyakit lainnya. Minum air yang cukup.

Cuaca di tanah suci Mekah memang berbeda jauh dengan kondisi cuaca di Indonesia. Ketika cuaca dan udara sangat panas, sangat diperlukan cairan yang cukup supaya tidak terjadi dehidrasi (kekurangan cairan) atau heat stroke (penurunan kesadaran akibat suhu udara yang sangat tinggi). Sebisa mungkin membawa bekal minuman jika akan bepergian kemanapun. Namun jika tidak membawa bekal air minum, tidak sulit menemukan air untuk kita minum. Karena bisa membeli air zam-zam atau bahkan ada yang bisa didapatkan secara cuma-cuma di tempat-tempat

"

28

Majalah Kesehatan Muslim

tertentu. Selalu menjaga kebersihan. Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan supaya terhindar dari penyakit diare, muntaber, dan penyakit gangguan saluran cerna lainnya. Selain itu, jangan lupa untuk membuang sampah pada tempatnya. Hati-hati memilih makanan. Bagi yang punya kegemaran mencicipi makanan, hendaknya berhati-hati dalam memilih makanan. Bumbu dan citarasa makanan disana tentu berbeda dengan yang biasa disantap sehari-hari. Jika tidak selektif, dikhawatirkan akan berakibat buruk pada sistem pencernaan kita. Diare (mencret), kembung, dan berbagai macam gangguan pencernaan bisa saja terjadi. Sebagai alternatif, bagi yang lambungnya sensitif lebih baik memilih menu makanan Indonesia yang banyak tersedia dibeberapa rumah makan. Berhati-hati ketika hendak menyantap makanan. Ketika membeli makanan, perhatikan tanggal kadaluarsanya. Jika tidak ada, baui aromanya untuk mengetahui apakah makanan tersebut apek atau tengik. Periksa dengan seksama apakah ada bintik-bintik jamur yang menunjukkan telah ada kontaminasi mikroorganisme. Dan jangan lupa mencicipi untuk mengetahui apakah makanan tersebut sudah basi atau belum. Jika makanan dikemas dan dilengkapi dengan daftar komposisi, maka perhatikan apakah ada zat-zat tambahan yang berbahaya bagi kesehatan. Ketelitian dalam memilih makanan sangat bermanfaat untuk menghindari kejadian keracunan dan hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan Lupa Berdoa Menjaga kesehatan sangat penting dilakukan oleh para jamaah haji, karena jika sampai jatuh sakit saat di tanah suci tentu akan merepotkan dan mengganggu jalannya ibadah haji. Selain persiapan-persiapan tersebut, jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah supaya diberikan kesehatan dan dijauhkan dari penyakit sehingga bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar. Bagi yang hendak menunaikan ibadah haji, semoga berjalan lancar dan bisa menjadi haji mabrur.

Majalah Kesehatan Muslim

29

Jawaban Pertanyaan Anda

Tanya ahli

Konsultasi
Kesehatan

Tanya :

Saya berumur 20, belum menikah. Saya ingin bertanya, kenapa menstruasi saya tidak pernah lancar malah saya sampai telat 8 bulan. apakan saya nantik tidak bisa memiliki keturunan? mohon solusinya. trima kasih.

Jawab :

Wanita yang tidak haid selama berbulan-bulan tentunya tidak normal. Dengan tidak adanya haid, maka kemungkinan besar juga tidak terjadi pengeluaran sel telur, sehingga wanita yang tidak mengalami haid menjadi tidak subur. Haid yang tidak teratur memang akan menyulitkan pasangan untuk menentukan masa subur. Hal ini umumnya berkaitan dengan faktor gaya hidup, seperti kegemukan, atau terlalu kurus, dan faktorhereditary. Dalam menyikapi ini, sangat dianjurkan untuk rajin melakukan olahraga dalam batas yang wajar dan diet untuk mencapai target berat badan yang ideal bagi wanita. Mengenai masalah kesuburan ini, bukan hanya dipengaruhi oleh menstruasi. Sulitnya memiliki anak juga bisa dipengaruhi faktor prianya. Sedangkan dari sisi wanita, selain teratur atau tidaknya haid, kesuburan juga bisa dilihat berdasarkan faktor anatomi rahim, ada atau tidaknya kista, dan lain-lain. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan dan lakukan USG perut untuk mengetahui penyebabnya. Dijawab oleh : dr. Adika Mianoki

30

Majalah Kesehatan Muslim

Kunjungi kami di

www.kesehatanmuslim.com

Majalah Kesehatan Muslim

31

pa saja yang boleh dilakukan oleh wanita haid saat haji dan apa yang tidak dibolehkan? Yang terasa sulit adalah ketika saat mesti melakukan thawaf ifadhah yang merupakan bagian dari rukun haji. Jika wanita mendapati haid saat ingin melaksanakan thawaf ifadhah dan ia pun tidak bisa kembali menyempurnakan hajinya tersebut setelah haidnya selesai karena negeri yang jauh, apa yang mesti ia lakukan?

Wanita Haid Saat Haji

Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc

32

Majalah Kesehatan Muslim

Wanita Haid Saat Haji Jika wanita telah berihram untuk haji lalu ia mendapati haid, maka ia tetap berihram sebagaimana yang lainnya. Ia melakukan semua amalan haji. Mulai dari tanggal 8 Dzulhijjah dengan melaksanakan sunnah mabit di Mina, tanggal 9 wukuf di Arafah, lalu dilanjutkan dengan mabit di Muzdalifah, dan melempar jumrah pada hari ke-10, 11, 12, atau 13 Dzulhijjah. Yang tidak boleh dilakukan oleh wanita haid hanyalah thawaf keliling Ka'bah, di samping itu wanita haid tidak melakukan ibadah yang umum yaitu shalat, puasa, dan menyentuh mushaf. Ketika Aisyah haid saat haji, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda padanya,

hal ini diberi keringanan bagi wanita haidh. (HR. Bukhari dan Muslim). Wanita Haidh yang Tidak Mungkin Melakukan Thawaf Ifadhah Hingga Balik ke Tanah Air Thawaf ifadhah merupakan salah satu rukun haji yang telah disepakati. Thawaf ini biasa disebut thawaf ziyaroh atau thawaf fardh. Dan biasa pula disebut thawaf rukun karena ia merupakan rukun haji. Thawaf ini tidak bisa tergantikan. Setelah dari Arofah, mabit di Muzdalifah lalu ke Mina pada hari ied, lalu melempar jumroh, lalu nahr (melakukan penyembelihan) dan menggunduli kepala, maka ia mendatangi Makkah, lalu thawaf keliling kabah untuk melaksanakan thawaf ifadhah. Perlu dipahami terlebih dahulu: 1- Para ulama sepakat bahwa thawaf asalnya adalah dengan berthoharoh (bersuci). Tidak boleh wanita haidh berthawaf padahal ia mampu nantinya berthawaf setelah ia suci. 2- Para ulama sepakat bahwa thawaf qudum (thawaf yang disyariatkan bagi orang yang datang dari luar Makkah sebagai penghormatan kepada Baitullah Kabah) dan thawaf wada (thawaf ketika meninggalkan Makkah) tidak wajib bagi wanita haidh. 3- Para ulama sepakat bahwa wanita haidh dianjurkan untuk menunggu hingga suci ketika ia mendapati haidh sebelum melakukan thawaf ifadhoh. Ketika ia suci barulah ia melakukan thawaf dan boleh meninggalkan Makkah (Lihat An Nawazil l Hajj, 310-311).

Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang yang berhaji selain dari melakukan thawaf di Kabah hingga engkau suci. (HR. Bukhari dan Muslim) Sedangkan untuk thawaf wada', wanita haid mendapatkan keringanan untuk meninggalkannya. Dari Ibnu Abbas, ia berkata,

"Manusia diperintahkan menjadikan akhir amalan hajinya adalah di Baitullah (dengan thawaf wada) kecuali

Majalah Kesehatan Muslim

33

Masalahnya adalah jika wanita mengalami haid lantas ia tidak bisa melaksanakan thawaf ifadhah kecuali dengan keadaan seperti itu. Apakah saat itu ia boleh melakukan thawaf tersebut dan ia sangat tidak mungkin kembali untuk menyempurnakan hajinya dengan melakukan thawaf ifadhah karena sangat jauhnya tanah airnya. Para ulama berselisih pendapat dalam hal jika wanita haidh harus meninggalkan Makkah dan belum melaksanakan thawaf ifadhoh (yang merupakan rukun haji) dan tidak bisa lagi kembali ke Makkah, apakah ia boleh thawaf dalam keadaan haidh? Apakah sah? Yang tepat dalam kondisi wanita haidh seperti ini, bolehnya thawaf dalam keadaan haidh meskipun kita mensyaratkan mesti harus berthoharoh ketika thawaf. Di antara alasannya, jika thoharoh adalah syarat thawaf, maka kita analogikan (qiyaskan) seperti keadaan shalat. Syarat shalat jadi gugur jika dalam keadaan tidak mampu (ajez). Seperti kita dalam keadaan sakit dan tidak mampu berwudhu dan tayamum, maka tetap harus shalat meskipun dalam keadaan hadats. Hal ini sama pula dengan thawaf (Lihat An Nawazil l Hajj, hal. 311-312). Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah juga mengatakan, Inilah pendapat yang lebih menenangkan hati yaitu thawaf tidak dipersyaratkan thoharoh dari hadats kecil. Namun jika seseorang berthoharoh (dengan berwudhu), maka itu lebih sempurna dan lebih mencontohi Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dan jangan sampai kita bermudah-mudahan menyelisihi pendapat jumhur ulama (mayoritas ulama). Akan tetapi, kadangkala, apalagi dalam kondisi darurat, kita memilih pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Seperti misalnya ketika dalam kondisi sangat padat. Jika kita mengharuskan untuk berwudhu ketika wudhunya batal, lalu ia balik ke tempat thawaf dalam keadaan padat jamaah, lebih-lebih lagi jika thawafnya masih tersisa beberapa putaran saja, maka ini tentu jadi beban yang amat berat. Padahal kondisi sudah sulit seperti ini, namun kita masih berpegang dengan dalil yang tidak jelas. Jadi kami sarankan tidak perlu mewajibkan untuk thoharoh dalam kondisi demikian. Namun hendaklah mengambil sikap yang mudah dan toleran. Karena memaksa manusia padahal ada kesulitan saat itu justru malah bertentangan dengan rman Allah Taala,


Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (QS. Al Baqarah: 185). (Syarhul Mumthi, 7: 262-263) Penggunaan Obat Penghalang Haid Saat Haji Demi mengatasi masalah yang dialami di atas, solusi yang bisa ditawarkan adalah menggunakan obat penghalang haid saat haji. Obat seperti ini masih dibolehkan apalagi di saat urgent seperti musim haji karena mengingat jarak negeri kita dengan Haromain begitu jauh sehingga sulitnya menyempurnakan

34

Majalah Kesehatan Muslim

ibadah tersebut jikalau wanita tibatiba datang bulan di tengah-tengah manasiknya. Berikut beberapa pendapat ulama yang membolehkan penggunaan obat penghalang haid. Abdur Rozaq telah menceritakan pada kami, (ia berkata) telah menceritakan Ibnu Jarir pada kami, (ia berkata) bahwa Atho ditanya mengenai seorang wanita yang datang haidh lantas ia menggunakan obat-obatan untuk menghilangkan haidhnya padahal itu di masa haidnya, apakah ia boleh melakukan thowaf?

Abu Najih. ( Jaami Ahkamin Nisa, 1: 199) Dalam Al Mughni, Ibnu Qudamah rahimahullah menyebutkan, diriwayatkan dari Imam Ahmad rahimahullah, beliau berkata, Tidak mengapa seorang wanita mengkonsumsi obat-obatan untuk menghalangi haidh, asalkan obat tersebut baik (tidak membawa efek negatif ). (Al Mughni, 1: 450) Syaikh Musthofa Al Adawi hazhohullah berkata, Jika seorang wanita menggunakan obat penghalang haidh karena uzur semisal ada hajat dalam hal ini ..., maka tidak mengapa ia menggunakannya. Jika haidhnya berhenti, lekaslah ia mandi, lalu shalat dan boleh melakukan thowaf di Masjidil Haram sekehendak dia." ( Jaami Ahkamin Nisa, 1: 198) Syaikh Abu Malik penulis kitab Shahih Fiqh Sunnah- menerangkan, Haidh adalah ketetapan Allah bagi kaum hawa. Para wanita di masa Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah menyusahkan diri mereka supaya dapat berpuasa sebulan penuh (dengan mengahalangi datangnya haidh, pen). Oleh karena itu, menggunakan obatobatan untuk menghalangi datangnya haidh tidak dianjurkan. Akan tetapi, jika wanita muslimah tetap menggunakan obat-obatan semacam itu dan tidak memiliki dampak negatif, maka tidak mengapa. Jika ia menggunakan obat tadi dan darah haidhnya pun berhenti, maka ia dihukumi seperti wanita yang suci, artinya tetap dibolehkan puasa dan tidak ada qodho baginya. Wallahu alam. (Shahih Fiqh Sunnah, 2: 128) Semoga sajian ini bermanfaat bagi jama'ah haji. Hanya Allah yang memberi tauk.


Ia boleh thowaf jika ia telah suci. Jika ia melihat suatu yang kering, namun belum terlihat tanda suci, maka ia tidak boleh thowaf , jawab Atho. (Mushonnaf Abdur Rozaq, 1219) Abdur Rozaq telah menceritakan pada kami, (ia berkata) telah menceritakan Mamar pada kami, (ia berkata) telah menceritakan pada kami Washil, bekas budak Ibnu Uyainah, (ia berkata) ada seseorang yang bertanya pada Ibnu Umar mengenai wanita yang begitu lama mengalami haidh lalu ia ingin mengkonsumsi obat yang dapat menghentikan darah haidhnya. Washil berkata, Ibnu Umar menganggap hal itu tidak masalah. Mamar berkata, Aku mendengar Abu Najih menanyakan hal ini. Lantas ia menganggap perbuatan semacam itu tidak mengapa. (Mushonnaf Abdur Rozaq, 1220). Syaikh Musthofa Al Adawi hazhohullah berkata bahwa yang benar riwayat ini adalah perkataan

Majalah Kesehatan Muslim

35

Mengenal Obat-Obatan Ringan Selama Ibadah Haji


Penyusun : Nur Laila Fatimah, S.Farm., Apt

enginjakkan kaki ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji merupakan karunia Allah Subhanahu wa Taala yang menjadi dambaan setiap muslim. Predikat Haji Mabrur yang tiada balasan baginya kecuali Al-Jannah (surga) menjadi target utama dari kepergian kita ke Baitullah. Namun, yang juga tidak kalah penting adalah tetap menjaga kesehatan saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci, karena ibadah haji merupakan ibadah sik, oleh karena itu dibutuhkan sik yang sehat sehingga dapat menjalankan ibadah haji secara sempurna.

36

Majalah Kesehatan Muslim

Hampir bisa dipastikan seluruh jamaah haji akan menurun kondisi stamina dan siknya sebab selama prosesi ibadah haji tenaga kita akan terkuras, waktu istirahat menjadi berkurang, dan pasti mengalami kelelahan. Apalagi dengan kondisi medan, iklim, dan cuaca ekstrim di Tanah Suci sangat jauh berbeda dengan keadaan alam di tanah air.Pertemuan besar para jamaah dari berbagai bangsa di dunia membuat kondisi Tanah Suci menjadi luar biasa padat, sehingga bisa menjadi faktor mudahnya penularan langsung atau tidak langsung berbagai penyakit menular. Untuk itu perlu adanya tindakan pencegahan yang direkomendasikan dan harus dilakukan para jamaah guna memperkecil resiko-resiko yang mungkin akan menghinggapi selama proses ibadah di Tanah Suci. Obat-obat ringan yang perlu dibawa selama haji sesuai penyakit Kesehatan merupakan karunia Allah Subhanahu wa Taala sehingga harus benar-benar kita jaga dan syukuri. Jika sering sakit-sakitan, akan banyak tahapan-tahapan prosesi ibadah haji yang tidak bisa dilalui dengan sempurna. Oleh karena itu, menjaga kesehatan merupakan hal yang utama, agar semua rukun dan wajib haji bisa dilalui dengan mudah sehingga bisa menyelesaikan seluruh tahapan tanpa terhalang penyakit. Beberapa jenis penyakit yang sering muncul saat menjalankan ibadah haji beserta contoh obat dan cara pencegahannya: 1. Batuk Sebuah kondisi umum yang terjadi selama haji adalah batuk terus-menerus dan sakit tenggorokan. Batuk sebenarnya merupakan reeks normal tubuh yang bertujuan untuk membersihkan saluran pernafasan dari zat yang mengganggu. Obat batuk dibedakan menjadi 2, yaitu: Obat untuk batuk berdahak, yang biasanya mengandung gliseril guaiakolat, amonium klorida (sebagai ekspektoran yaitu berfungsi membantu mengeluarkan dahak) atau mengandung bromheksin, asetilsistein, dan ambroxol (sebagai mukolitik yaitu berfungsi membantu mengencerkan dahak) misal: OBH, woods expectoran, laserin, dll Obat untuk batuk kering yang biasanya mengandung dextrometorfan yang berfungsi sebagai antitusif (sebagai penekan batuk), misal: bisolvon antitusif, woods antitusif, dll

Majalah Kesehatan Muslim

37

2. Flu (Pilek) Flu (Pilek) adalah salah satu penyakit pernafasan yang disebabkan oleh virus inuensa. Gejala u antara lain demam, bersin-bersin, hidung tersumbat dan keluar cairan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri persendian, rasa tidak enak badan, lesu, dan kehilangan selera makan, terkadang disertai juga dengan batuk dan sakit tenggorokan. Pada fase ini penderita dianjurkan meminum obat u sebagai pereda dini ketika gejala masih ringan. Obat u setidaknya harus mengandung: Anti nyeri dan anti panas (analagetik/anti piretik) untuk mengatasi gejala demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, misalnya obat-obat yang mengandung paracetamol, antalgin, asam mefenamat, ibuprofen, dll Jenis obat yang digunakan untuk meringankan hidung tersumbat (dekongestan), misalnya obat yang mengandung Phenilpropanolamin, pseudoefedrin, dll Anti Alergi (anti histamin) untuk gejala bersin dan gatal pada hidung/tenggorokan. Contoh produk: neozep, sanau, decolgen, paratusin, demacolin, dan beberapa merk dagang lain. Cara pencegahan : hendaknya selalu menggunakan masker yang dilembabkan sebagai pelindung untuk menutupi lubang hidung dan mulut. Perbanyak makanan yang mengandung vitamin diantaranya buah-buahan dan sayuran. Dan memperbanyak cairan seperti minuman hangat, susu, air zam-zam atau air mineral yang tidak dingin dan tentunya istirahat yang cukup. 3. Asma Asma adalah gangguan saluran nafas karena adanya penyempitan saluran nafas yang disebabkan reaksi dari berbagai rangsangan yang bersifat alergi. Penderita asma harus memastikan bahwa penyakitnya bisa dikendalikan dengan baik dengan pemberian obat untuk pencegahan, seperti inhaler broncho-dilator atau obat-obat yang mengandung aminolin, salbutamol, dan lain sebagainya. Jika terkontrol dengan baik, maka asma tidak menimbulkan masalah selama melaksanakan ibadah haji. Cara pencegahan: hindari stress, makan makanan yang tidak

38

Majalah Kesehatan Muslim

menimbulkan alergi, hindari udara dingin dengan memakai pakaian tebal, memakai masker. 4. Maag Penyakit maag ialah penyakit yang disebabkan berlebihnya asam lambung. Contoh produk : sanmaag, Mylanta, polycrol, dll. Cara pencegahan: hindari makanan yang merangsang diproduksinya asam lambung seperti makanan pedas, asam, merica, minuman yang bersoda,dan kopi. 5. Diare Diare adalah keadaan dimana buang air besar encer lebih dari 3x/hari. Contoh produk: Loperamid, enterostop dll. Cara pencegahan: Mencuci tangan pakai sabun dengan benar, Minum air yang telah diolah (antara lain dengan cara merebus, atau proses klorinasi), menjaga asupan makanan yang dapat memperparah diare, misal makanan pedas, asam, dan lain sebagainya. Penderita dengan penyakit tertentu, misal penyakit kronis sebaiknya tidak lupa membawa obat-obat rutin yang biasanya dikonsumsi, sebagai contoh: Obat Kolesterol: Simvastatin, dll Obat Tekanan darah tinggi: Amlodipin, Captopril, Nifedipin, dll Obat Jantung: digoxin, ISDN dll Obat Asam urat: Allopurinol, dll Obat Diabetus Mellitus: Metformin, Glibenklamid, dll Obat-obat ini diperoleh melalui pemeriksaan terlebih dahulu dan harus dengan rekomendasi dokter untuk mendapatkan hasil pengobatan yang maksimal, sehingga ibadah hajipun dapat berjalan dengan lancar, insyaAllah.

Majalah Kesehatan Muslim

39

Keajaiban Air Zam-Zam


Penyusun : dr. Raehanul Bahraen

ir Zam-zam sudah tidak asing lagi di telinga kaum muslimin. Terutama ketika musim haji tiba, maka air Zam-zam seolaholah menjadi oleh-oleh wajib dari jamaah haji yang pulang ke kampungnya. Berikut sedikit pembahasan mengenai air Zamzam yaitu berupa keutamaan dan keajaibannya, terutama untuk pengobatan.

40

Majalah Kesehatan Muslim

Air Zam-Zamm Untuk Pengobatan Air Zam-zam ternyata bisa juga digunakan untuk berobat. Menyembuhkan berbagai penyakit bahkan bisa memenuhi berbagai hajat keinginan manusia dengan izin Allah Taala. Karena Air Zam-Zam itu sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya. Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,

mujarrabnya air zam-zam menyembuhkan berbagai penyakit, beliau berkata,


Sesungguhnya aku telah mencobanya, begitu juga orang lain, berobat dengan air zamzam adalah hal yang menakjubkan. Dan aku sembuh dari berbagai macam penyakit dengan ijin Allah Taala (Zaadul-Maad 4/393) Akan tetapi yang perlu diperhatikan bahwa Air Zam-Zam juga sesuai denga kadar keimanan dan amal shalih orang yang menjadikannya sebagai obat. Jika ada yang berkata, saya sudah minum beberapa liter tapi panyakit saya kok ga sembuh-sembuh? Maka yang disalahkan adalah orang tersebut, bukan Air Zam-zam. Mari kita lihat contohnya. Seorang sahabat Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam mengobati sengatan kalajengking hanya dengan dibacakan (ruqyah) Al-Fatihah saja. Kemudian sembuh seperti tidak pernah tersengat. Berikut kisahnya. Dari Abu Said Al-Khudri, bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- dahulu berada dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu. Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada para sahabat yang mampir, Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah karena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam. Di antara para sahabat lantas berkata, Iya ada. Lalu ia pun


Air zamzam itu sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya. (HR. Ibnu Majah, shahih) Tabiin Ahli tafsir, Mujaahid rahimahullah berkata,

.
Air zamzam sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya. Jika engkau meminumnya untuk kesembuhan, maka Allah akan menyembuhkanmu. Apabila engkau meminumnya karena kehausan, maka Allah akan memuaskanmu. Dan apabila engkau meminumnya karena kelaparan, maka Allah akan mengenyangkanmu. Ia adalah usaha Jibril dan pemberian (air minum) Allah kepada Ismail.( HR. Abdurrazzaq dalam AlMushannaf ) Ibnul-Qayyim rahimahullah, seorang ulama dan yang juga paka bidang kedokteran telahmembuktikan

Majalah Kesehatan Muslim

41

mendatangi pembesar tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al Fatihah. pembesar tersebutpun sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya -dan disebutkan-, ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan pada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan menceritakan kisahnya tadi pada beliau. Ia berkata, Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al Fatihah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata, Bagaimana engkau bisa tahu Al Fatihah adalah ruqyah? Beliau pun bersabda, Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian. (HR. Bukhari dan Muslim) Jika ada orang yang terkena penyakit yang sama disengat kalajengking atau yang lebih ringan misalnya disengat tawon, kemudian ada yang membacakan Al-fatihah ternyata tidak sembuh. Maka jangan salahkan Al-Fatihah jika tidak sembuh tetapi salahkan tangan yang tidak mahir serta kuat memegang pedang yang tajam. Jika iman, amal dan tawakkal sebaik Abu Said Al-Khudri maka kita bisa berharap penyakit tersebut sembuh. Keutamaan Lain Air Zamzam - Air Zam-zam adalah air terbaik di bumi Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Air terbaik di permukaan bumi adalah air zamzam yang mengandung makanan dan obat suatu penyakit. (HR. athThbarani dalam al-Kabir, Hasan) - Merupakan makanan yang mengenyangkan

"Dari Ibnu 'Abbas, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,"Sebaik-baik air yang terdapat di muka bumi adalah Zam-Zam. Di dalamnya terdapat makanan yang mengenyangkan dan penawar penyakit." (Shahih Targhib wa Tarhib, Al Albani, 2/18)

:- " "

Diriwayatkan bahwa sahabat Abu Dzar al Ghifari Selama 30 hari tidak mempunyai makanan kecuali air ZamZam. ia menjadi gemuk dan tidak merasa lapar. - Air yang mengandung keberkahan Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Air zamzam itu mengandung berkah, makanan yang mengenyangkan dan obat bagi penyakit. (HR. al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubra, shahih) Demikian penjelasan tentang keutamaan dan keajaiban air zam-zam. Semoga bermanfaat.

42 Majalah Kesehatan Muslim

Hajinya Kaum Musyrikin Arab


Penyusun : dr. Raehanul Bahraen

Majalah Kesehatan Muslim

43

aum musyrikin Arab ternyata sudah mengenal ibadah haji sejak dahulu, ini adalah warisan ibadah dari Nabi Ibrahim alaihissalam. Akan tetapi ibadah haji mereka sudah dicampur dan diubah sehingga tidak lagi bermakna mengesakan Allah namun justru malah menyekutukan Allah. Ternyata Kaum Musyrikin Juga Berhaji Ternyata kaum musyrikin yang dahulu diperangi oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melakukan ibadah haji juga, hanya saja banyak penyimpangan yang mereka lakukan. Terutama dalam bacaan talbiyah, yang menyebutkan adanya sekutu bagi Allah. Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata, "Dahulu kaum musyrikin berkata: "Labbaik laa syariika laka" (Kami memenuhi panggilanmu Ya Allah, tidak ada syarikat bagiMu". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- berkata, "Celaka kalian, sudah cukup-cukup (yaitu jangan disambung lagi-red)". Maka kaum musyrikinpun berkata (menyambung talbiah mereka-), "Kecuali syarikat yang merupakan milikMu, Engkau memilikinya dan dia tidak memiliki apa-apa". Mereka mengucapkan ini tatkala mereka thawaf di ka'bah" (HR Muslim no 2872) Mereka Beribadah, namun juga Berbuat Syirik Perlu diketahui bahwa mereka juga sudah mengenal Allah dan mengakui tauhid rububiyah yaitu mengakui bahwa Allah yang menciptakan dan mengatur alam semesta ini. Akan tetapi dalam masalah tauhid uluhiyah, mereka

mengakui bahwa ada sesembahan lain yang disembah bersama Allah dalam ibadah. Dalam banyak Ayat dijelaskan bahwa kaum musyrikin hakikatnya beribadah juga kepada Allah dan mengakui tauhid rububiyah akan tetapi mereka juga melakukan kesyirikan.


Katakanlah: Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan? Maka mereka akan menjawab: Allah. Maka katakanlah Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)? (Yunus [10]: 31)

Allah taala berrman,


Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: Allah, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)? (Az-Zukhruf : 87)

Firman Allah taala,

44

Majalah Kesehatan Muslim


Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya? Tentu mereka akan menjawab: Allah, Katakanlah: Segala puji bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak memahami(nya). (Al-Ankabut: 63) Kaum msyirikin juga melakukan ibadah-ibadah yang lainnya misalnya bernadzar, ibadah menyembelih (qurban) akan tetapiibadah mereka tercampur dengan kesyirikan di mana ibadah nadzar dan juga qurban ditujukan juga kepada selain Allah. Bahkan pada saat tertentu, mereka mengikhlaskan ibadah kepada Allah semata. Allah Taala berrman,

Firman Allah taala,

Meskipun mereka beribadah kepada Allah. Namun Allah masih menilai mereka sebagai kaum musyrikin. Allah Taala menjelaskan,

Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain). (Yusuf : 106) Ya, walaupun mereka juga beribadah akan tetapi ibadah mereka terhapus dan tidak diterima karena kesyirikan mereka. Allah Taala berrman,

Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. (AlAnam: 88) Juga rman Allah Taala,


Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka menyekutukan-Nya. (Al-Ankabut: 65) Meskipun Beribadah kepada Allah, Namun Tetap Dianggap Musyrik

Jika kamu mempersekutukan Allah, niscaya akan terhapuslah amalanmu. (Az-Zumar: 65) Demikianlah kondisi kaum musyrikin. Mereka juga beribadah kepada Allah, bahkan mereka menunaikan haji. Namun hal itu tidak bermanfaat sama sekali untuk mereka karena mereka melakukan kesyirikan. Semoga paparan ringkas ini bermanfaat.

Majalah Kesehatan Muslim

45

Adab Menyembelih Hewan Qurban


Oleh: Ustadz Aris Munandar, M.A

46

Majalah Kesehatan Muslim

ertama: dianjurkan untuk menajamkan pisau yang akan digunakan untuk menyembelih.

- - .

Dari Syadad bin Aus, beliau berkata, Ada dua hal yang kuhafal dari sabda Rasulullah yaitu Sesungguhnya Allah itu mewajibkan untuk berbuat baik terhadap segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka bunuhlah dengan cara yang baik. Demikian pula, jika kalian menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya kalian tajamkan pisau dan kalian buat hewan sembelihan tersebut merasa senang (HR Muslim no 5167). Kedua: penyembelih dianjurkan untuk menghadap kiblat dan menghadapakan hewan sembelihan ke arah kiblat.

hadyu dengan menggantungkan sesuatu padanya dan melukai punuknya di daerah Dzul Hulaifah. Beliau gantungi sesuatu sebelum beliau lukai. Dua hal ini dilakukan di satu tempat. Sambil menghadap kiblat beliau gantungi hewan tersebut dengan dua buah sandal dan beliau lukai dari sisi kiri. Hewan ini beliau bawa sampai beliau ajak wukuf di Arafah bersama banyak orang kemudian beliau bertolak meninggalkan Arafah dengan membawa hewan tersebut ketika banyak orang bertolak. Ketika beliau tiba di Mina pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah beliau sembelih hewan tersebut sebelum beliau memotong atau menggundul rambut kepala. Beliau sendiri yang menyembelih hadyu beliau. Beliau jajarkan onta-onta hadyu tersebut dalam posisi berdiri dan beliau arahkan ke arah kiblat kemudian beliau memakan sebagian dagingnya dan beliau berikan kepada yang lain. (HR Malik dalam al Muwatha no 1405).

.
Dari Na, sesungguhnya Ibnu Umar tidak suka memakan daging hewan yang disembelih dengan tidak menghadap kiblat (Riwayat Abdur Razaq no 8585 dengan sanad yang shahih).

Dari Na dari Abdullah bin Umar, adalah Ibnu Umar jika membawa hadyu dari Madinah maka beliau tandai bahwa hewan tersebut adalah hewan

: .
Dari Ibnu Sirin (seorang tabiin) beliau mengatakan, Dianjurkan untuk menghadapkan hewan sembelihan ke arah kiblat (Riwayat Abdur Razaq no 8587

Majalah Kesehatan Muslim

47

dengan sanad yang shahih). Riwayat-riwayat di atas dan yang lainnya menunjukkan adanya anjuran untuk menghadapkan hewan yang hendak disembelih kea rah kiblat. Namun jika hal ini tidak dilakukan daging hewan sembelihan tersebut tetap halal dimakan. An Nawawi menyebutkan adanya anjuran untuk membaringkan sapi dan kambing pada lambung kirinya. Dengan demikian proses penyembelihan akan lebih mudah. Bahkan dalam al Mufhim 5/362, al Qurthubi mengatakan bahwa membaringkan hewan yang hendak disembelih pada lambung kirinya adalah suatu yang telah dipraktekkan kaum muslimin semenjak dahulu kala. Bahkan Ibnu Taimiyyah mengklaim tata cara seperti ini sebagai salah satu sunnah Nabi. Beliau berkata, Hewan sembelihan baik hewan kurban ataupun yang lainnya hendaknya dibaringkan pada lambung kiri dan penyembelih meletakkan kaki kanannya di leher hewan tersebut sebagaimana yang terdapat dalam hadits yang shahih dari Rasulullah. Setelah itu hendaknya penyembelih mengucapkan bismilah dan bertakbir. Lengkapnya yang dibaca adalah sebagai berikut Bismillahi allahu akbar. Allahumma minka wa laka. Allahumma taqabbal minni kama taqabbalta min Ibrahim khalilika. Barang siapa yang membaringkan hewan tersebut pada lambung kanannya dan meletakkan kaki kirinya di leher hewan tersebut akhirnya orang tersebut harus bersusah payah menyilangkan tangannya agar bisa menyembelih

hewan tersebut maka dia adalah seorang yang bodoh terhadap sunnah Nabi, menyiksa diri sendiri dan hewan yang akan disembelih. Akan tetapi daging hewan tersebut tetap halal untuk dimakan. Jika hewan tersebut dibaringkan pada lambung kirinya maka lebih nyaman bagi hewan yang hendak disembelih dan lebih memperlancar proses keluarnya nyawa serta lebih mudah dalam proses penyembelihan. Bahkan itulah sunnah yang dipraktekkan oleh Rasulullah dan seluruh kaum muslimin bahkan praktek semua orang. Demikian pula dianjurkan agar hewan yang hendak disembelih tersebut dihadapkan ke arah kiblat (Majmu Fatawa 26/309-310). Ketiga: Dimakruhkan memotong leher hewan yang disembelih


Dari Na, sesungguhnya Ibnu Umar tidak mau memakan daging kambing yang disembelih hingga lehernya terputus (Riwayat Abdur Razaq no 8591dengan sanad yang shahih).


Dari Ibnu Thawus dari Thawus, beliau berkata, Andai ada orang yang menyembelih hewan hingga lehernya putus maka daging hewan tersebut tetap boleh dimakan (Riwayat Abdur Razaq no 8601 dengan sanad yang shahih).

48

Majalah Kesehatan Muslim

Dari Mamar, Az Zuhri seorang tabiin- ditanya tentang seorang yang menyembelih dengan menggunakan pedang sehingga leher hewan yang disembelih putus. Jawaban beliau, Sungguh jelek apa yang dia lakukan. Apakah dagingnya boleh dia makan?, lanjut penanya. Boleh, jawab az Zuhri (Riwayat Abdur Razaq no 8600 dengan sanad yang shahih). Tentang hal ini, ada juga ulama yang memberi rincian. Jika dilakukan dengan sengaja maka dagingnya jangan dimakan. Akan tetapi jika tanpa sengaja maka boleh. Di antara yang berpendapat demikian adalah Atha, seorang ulama dari generasi tabiin.


Dari Atha, beliau berkata, Jika ada orang yang menyembelih hewan hingga kepala terpisah dari badannya maka silahkan kalian makan asalkan orang tersebut tidak sengaja (Riwayat Abdur Razaq no 8599 dengan sanad yang shahih). Imam Ahmad pernah ditanya tentang masalah ini. Beliau membenci perbuatan ini jika dilakukan dengan sengaja sebagaimana dalam Sualat Abdullah bin Ahmad hal 260 no 980 dan 981. Demikian pula Imam Syai membenci hal ini (al Hawi 15/87-91).

Majalah Kesehatan Muslim

49

Donasi Penerbitan Buku Gratis

S
50

ungguh memprihatinkan, tatkala musibah sakit yang menimpa sebagian kaum muslimin, diperberat dengan musibah yang lebih berat lagi, yakni meninggalkan kewajiban shalat. Hal ini banyak ditemui pada pasien yang sedang rawat inap di rumah sakit. Tidak sedikit pula yang masih keliru ketika hendak bersuci dan shalat dalam kondisi sakit. Berangkat dari fenomena di atas diperlukan edukasi tentang tuntunan bersuci dan shalat bagi orang sakit. Di antaranya adalah dengan pembagian buku gratis.

Majalah Kesehatan Muslim

Insya Allah Tim Majalah Kesehatan Muslim akan mencetak Buku gratis dengan judul : Tuntunan Bersuci dan Shalat Bagi Orang Sakit
Rencana cetak awal untuk leaet ini sebanyak 10.000 eksemplar yang akan dibagikan ke beberapa rumah sakit dan klinik di wilayah DIY dan sekitarnya. Tidak menutup kemungkinan akan dicetak lebih banyak lagi dengan jangkauan penyebaran yang lebih luas. Bagi kaum muslimin yang berminat menyisihkan hartanya untuk membantu penerbitan buku gratis ini bisa mentransfer ke no rekening berikut : BNI SYARIAH 0297743582 Kode Bank : 009 Atas nama : ADIKA MIANOKI Bagi donatur yang telah mentransfer, diharapakan untuk konrmasi ke No HP 089691415115dengan format : nama#rek asal#jumlah#bukugratis. Contoh : ahmad#bni#1.000.000#bukugratis Selain donasi di atas, kami juga membuka donasi umum yang digunakan untuk operasional kegiatan Majalah Kesehatan Muslim. Allah Taala berrman,

seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah: 261) Semoga Allah Taala membalas amal kaum muslimin sekalian, dan menjadikan kita sebagai hambahamba-Nya yang ikhlas dalam mengharap wajah-Nya Redaksi

Bagi kaum muslimin yang berminat menyisihkan hartanya untuk membantu penerbitan leaet gratis ini bisa mentransfer ke no rekening berikut : BNI SYARIAH 0297743582 Kode Bank : 009 Atas nama : ADIKA MIANOKI Bagi donatur yang telah mentransfer, diharapakan untuk konrmasi ke No HP 089691415115dengan format : nama#rek asal#jumlah#bukugratis

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir

Majalah Kesehatan Muslim

51

Anda mungkin juga menyukai