Anda di halaman 1dari 22

Toharoh / Bersuci

Pengertian Toharoh Bersuci dalam bahasa Arab disebut dengan toharoh yang berarti bersih dari najis. Dalam pengertian fiqh, kotor dan najis bisa jadi berbeda, sesuatu benda yang kotor belum tentu ber-najis. Sebagai contoh, pakaian yang terkena keringat kita sebut kotor, tetapi dalam konteks ilmu fiqh tidak disebut najis dan pakaian tersebut masih bisa digunakan untuk shalat. Sebaliknya pakaian yag terkena percikan air seni, walaupun tidak terlihat dan tidak tercium baunya disebut najis dan harus dibersihkan dulu sebelum digunakan untuk shalat. ontoh kasus! seseorang menunda shalat berjamaah karena ingin mengganti pakaian yang berkeringat dengan pakaian yang bersih. Dalam hal ini ia telah menunda suatu pekerjaan yang utama "berjama#ah$ dengan dengan suatu hal yang tidak perlu. Secara syari#at ia masih dapat menggunakan pakaiannya yang terkena keringat untuk shalat. Macam-Macam %oharoh dari hadats &akni dibersihkan dengan cara 'adats terbagi menjadi dua! yaitu mandi, wudhu najis atau Toharoh abstrak bertayamum.

(. 'adats kecil! membersihkannya dengan berwudhu "buang angin, buang air kecil, buang air besar$. ). 'adats besar ! membersihkannya dengan mandi "berhubungan suami istri, haidh$. %oharoh dari hobats yaitu najis yang tampak oleh mata. 'obats dibersihkan dari badan, pakaian dan tempat dengan cara mencuci, mengerik dan lainnya. ontoh hobats adalah air seni dan tinja. &ang sering ditanyakan berkaitan dengan pengertian hadats dan hobats adalah! sesudah wudhu menginjak kotoran "misalnya air kencing$, apakah perlu berwudhu lagi* +awab! %idak perlu berwudhu lagi, karena ia masih suci dari hadats, sedangkan hobats-nya hanya harus dibersihkan terlebih dahulu. Buang angin "kentut$ membatalkan wudhu karena ditentukan oleh syari#at "najis yang hukmi, bukan najis hakiki$. -arena itulah buang angin merupakan hadats "najis yang abstrak$. .embersihkannya juga dijelaskan oleh syariat, yakni dengan cara berwudhu. Apakah wanita haid boleh membaca Al /ur#an* Ada perbedaaan pendapat mengenai hal ini, ada yang mengatakan tidak boleh dan ada yang mengatakan boleh. Dasarnya adalah ayat! artinya! 0tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.1 /ur#an surat 23 ayat 45. 6erbedaan penafsiran al muthohharuun dalam ayat inilah yang mengakibatkan perbedaan pendapat apakah wanita haid boleh membaca al qur#an atau tidak. Sedangkan untuk belajar al qur#an dan ujian al qur#an tidak ada perbedaan pendapat bahwa itu bukan termasuk yang menyengajakan membaca al qur#an, sehingga wanita haid dibolehkan untuk melakukannya.

Bagaimana jika ketika kita shalat kejatuhan kotoran burung* +awab! 6ermasalahannya adalah apakah kotoran burung najis atau tidak* 6endapat 7mam Syafi#i! setiap yang keluar dari jalan kotoran, adalah najis, baik yang keluar dari hewan yang haram dimakan atau bukan. .aka perlu shalatnya diulangi. 6endapat yang lain adalah kotoran yang keluar dari hewan yang tidak haram dimakan bukan najis, maka shalatnya tetap sah. Bagaiman kalau kejadiannya kalau kejadiannya di shalat jum#at* +awab! 8akukan shalat d9uhur. -eutamaan Bersuci Sebagai penyebab sahnya shalat ataupun ibadah lainnya. %idak semua ibadah memerlukan bersuci, shalat dan thawaf memerlukan suci dari hadats dan hobats. 6uasa memerlukan kesucian dari hadats. :akat tidak membutuhkan kesucian; baik dari hadats maupun dari hobats. .engembalikan semangat muslim. <abi saw menganjurkan agar seorang yang selesai melakukan hubungan suami istri untuk berwudhu, baik hendak tidur maupun hendak mengulangi kembali. 'al yang demikian akan mengembalikan =italitas dan semangat. .erupakan separoh nilai keimanan. <abi saw mengatakan bahwa Attuhuuru syattul iman, kesucian itu sebagian dari iman. >rang yang beriman akan cenderung membersihkan dirinya, baik secara fisik maupun non-fisik. Angka setengah disini bukan diartikan angka sebenarnya, akan tetapi menunjukkan bahwa hal tersebut adalah bagian yang sangat besar dalam 7slam. Dapat mendatangkan cinta Allah swt. "/S 5!(?@ dan )!)))$ .embersihkan diri, baik secara kejiwaan "at tawwabiin$ ataupun secara fisik "al mutatohhirin$. Artinya! 0.ereka bertanya kepadamu tentang haid. -atakanlah! 0'aid itu adalah kotoran1. >leh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.1 &ang perlu diperhatikan disini adalah bahwa Allah swt menyukai kebersihan fisik disamping kebersihan ruhani. Sebagai usaha pre=entif bagi kesehatan. Sudah diketahui bersama bahwa hidup sehat dimulai dari menjaga kebersihan. .aterial &ang Dapat .ensucikan Air jernih, murni Al /ur#an menyebutkan 0wa an9alna minassamaai maaan tohuroA1 "/S. )2!B@$ %anah dengan banyak jenisnya. -esimpulan ini ditarik oleh para ulama dari ayat tayamum. Sinar matahari &akni daya untuk mengeringkannya, karena sesuatu sesudah kering dianggap suci secara syar#i. Casulullah saw berkata 0%anah itu suci dengan keringnya1. %anda bahwa ia sudah kering adalah tidak lagi berbau. +ika masih berbau berarti belum kering sepenuhnya. Angin yang berhembus. Serupa dengan sinar matahari, daya untuk mengeringkannya.

6roses fermentasi alami. &akni perubahan dari, misalnya khomr menjadi cuka. 7ni terjadi begitu saja tanpa ada campuran. Darah menjadi minyak wangi. 7ni terjadi pada proses terbentuknya minyak kesturi, yang dihasilkan dari darah Cusa. 6roses menyamak kulit. -ulit yang berasal dari bangkai atau hewan yang haram, kulitnya bisa dipakai setelah disucikan dengan cara menyamak.

6engertian wudhu
Dudhu adalah bersuci dengan air yang dilakukan dengan cara khusus. -ewajiban berwudhu ditetapkan dengan firman Allah swt., 0'ai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan "basuh$ kakimu sampai dengan kedua mata kaki. Dan jika kamu junub, maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air "kakus$ atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik "bersih$. Sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-<ya bagimu, supaya kamu bersyukur.1 "Al-.a#idah! 3$. Sedangkan dari hadits kita dapati sabda <abi saw. yang berbunyi, 0Allah tidak akan menerima shalat salah seorang di antaramu jika berhadats sehingga berwudhu.1 "As Syaikhani$ Abu 'urairah r.a. telah merilis tentang keutamaan wudhu. Bahwasannya Casulullah saw. bersabda, 0%idakkah aku tunjukkan kepadamu tentang amal yang menghapus kesalahan dan meninggikan kedudukan*1 .ereka menjawab, 0.au, ya Casulullah.1 <abi saw. bersabda, 0.enyempurnakan wudhu dalam kondisi yang tidak menyenangkan, memperbanyak langkah ke masjid, menunggu shalat setelah shalat. 7tulah ribath, itulah ribath, itulah ribath.1 ".alik, .uslim, At %irmid9i, dan An-<asa#i$ Cibath adalah keterikatan diri di jalan Allah. Artinya, membiasakan wudhu dengan menyempurnakannya dan beribadah menyamai jihad fi sabilillah. Eurudhul Dudhu (. .embasuh muka, para ulama membatasinya mulai dari batas tumbuh rambut sampai bawah dagu, dari telinga ke telinga ). .embasuh kedua tangan sampai ke siku; yaitu pergelangan lengan F. .engusap kepala keseluruhannya menurut 7mam .alik dan Ahmad, sebagiannya menurut 7mam Abu 'anifah dan Asy Syafi#iy

B. .embasuh kedua kaki sampai ke mata kaki, sesuai dengan sabda <abi kepada orang yang hanya mengusap kakinya! 0 elaka, bagi kaki yang tidak dibasuh, ia diancam neraka1. .uttafaq alaih 7tulah empat rukun yang tercantum secara tekstual dalam ayat wudhu di Al-.a#idah ayat 3. %api, masih ada ) tambah, yaitu! (. <iat. 7ni menurut 7mam Syafi#i, .alik, dan Ahmad sesuai dengan sabda <abi saw., 0Sesungguhnya semua amal itu tergantung niat.1 ".uttafaq alaih$. Grgensi niat adalah untuk

membedakan antara ibadah dari kebiasaan. <amun, tidak disyaratkan melafalkan niat karena niat itu berada di dalam hati. ). %ertib. .aksudnya, berurutan. Dimulai dari membasuh muka, tangan, mengusap kepala, lalu memabasuh kaki. .enurut Abu 'anifah dan .alikiyah, melakukan wudhu dengan tertib hukumnya sunnah. Sunnah Dudhu (. .embaca Basmalah. 7ni adalah sunnah yang harus diucapkan saat memulai semua pekerjaan. Casulullah saw. bersabda, 0Berwudhulah dengan menyebut nama Allah.1 "Al-Baihaqi$ ). Bersiwak. 7ni sesuai dengan sabda <abi saw., 0+ika tidak akan memberatkan umatku, akan aku perintahkan mereka bersiwak setiap kali berwudhu.1 ".alik, Asy Syaf#iy, Al-Baihaqi, dan Al-'akim$. Disunnahkan pula bersiwak bagi orang yang berpuasa, seperti dalam hadits Amir bin Cabi#ah r.a. berkata, 0Aku melihat Casulullah saw. tidak terhitung jumlahnya bersiwak dalam keadaan berpuasa.1 "Ahmad, Abu Daud, At-%irmid9i$. .enurut 7mam Syafi#i, bersiwak setelah bergeser matahari bagi orang yang berpuasa, hukumnya makruh. F. .embasuh dua telapak tangan tiga kali basuhan di awal wudhu, sesuai hadits Aus bin Aus Ats-%saqafiy r.a. berkata, 0Aku melihat Casulullah saw. berwudhu dan membasuh kedua tangannya tiga kali.1 "Ahmad dan An <asa#i$ B. Berkumur, menghisap air ke hidung dan menyemburkannya keluar. %erdapat banyak hadits tentang hal ini. Sunnahnya dilakukan secara berurutan, tiga kali, menggunakan air baru, menghisap air ke hidung dengan tangan kanan dan menyemburkannya dengan tangan kiri, menekan dalam menghisap kecuali dalam keadaan puasa. 2. .enyisir jenggot dengan jari-jari tangan. At-%irmid9i dan 7bnu .ajah meriwayatkannya dari Gtsman dan 7bnu Abbas r.a. 3. .engulang tiga kali basuhan. Banyak sekali hadits yang menerangkannya 4. .emulai dari sisi kanan sebelum yang kiri, seperti dalam hadits Aisyah r.a., 0Casulullah saw. sangat menyukai memulai dari yang kanan ketika memakai sandal, menyisir, bersuci, dan semua akti=itasnya.1 ".uttafaq alaih$ .enggosok, yaitu menggerakkan tangan ke anggota badan ketika mengairi atau sesudahnya. Sedang bersambung artinya terus menerus pembasuhan anggota badan itu tanpa terputus oleh akti=itas lain di luar wudhu. 'al ini diterangkan dalam banyak hadits. .enggosok menurut mad9hab .aliki termasuk dalam rukun wudhu, sedang terus menerus termasuk dalam rukun wudhu menurut mad9hab .aliki dan 'anbali.

@.

5. .engusap dua telinga, seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Ahmad dan At-%hahawiy dari 7bnu Abbas dan Al-.iqdam bin .a# di -ariba (?. .embasuh bagian depan kepala, dan memperpanjang basuhan di atas siku dan mata kaki. Seperti dalam hadits <abi saw., 0Sesungguhnya umatku akan datang di hari kiamat dalam keadaan putih berseri dari basuhan wudhu.1 ((. Berdoa setelah wudhu, seperti dalam hadits 7bnu Gmar r.a., Casulullah saw. bersabda, 0%idak ada seorangpun di antara kalian yang berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian berdo#a! 0 QRfg Ih KZ K X IH Id Oe K W `Ha Vb Kc I N VMH IJ KL O MZ _QR [ K \] ^L K PX IH KY OZ K U I WP V T S QRS P K N OM KH IJ K LM K1 Aku Bersaksi bahwa tiada %uhan yang berhak disembah selain Allah, .aha isa tiada sekutu bagi-<ya, dan aku bersaksi bahwa <abi .uhammad adalah hamba dan utusan-<ya. 6asti

akan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan itu, dan dipersilahkan masuk dari mana saja.1 ".uslim$ (). Sedangkan doa ketika berwudhu, tidak pernah ada riwayat yang menerangkan sedikitpun. (F. Shalat sunnah wudhu dua rakaat, seperti dalam hadits Gqbah bin Amir r.a. berkata, Casulullah saw. bersabda, 0%idak ada seorangpun yang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian shalat dua rakaat dengan menghadap wajah dan hatinya, maka wajib baginya surga.1 ".uslim, Abu Daud, dan 7bnu .ajah$ ara Berwudhu Dari 'umran mantan budak Gtsman bin Affan r.a. bahwa Gtsman minta diambilkan air wudhu, kemudian ia basuh kedua tangannya tiga kali, kemudian berkumur, menghisap air ke hidung, menyemburkannya, lalu membasuh mukanya tiga kali, membasuh tangan kanannya samapai ke siku tiga kali, kemudian yang kiri seperti itu, kemudian mengusap kepalanya, lalu membasuh kaki kanannya sampai ke mata kaki tiga kali, dan yang kiri seperti itu. -emudian Gtsman berkata, 0Saya melihat Casulullah saw. berwudhu seperti wudhuku ini dan Casulullah saw. bersabda, jBarangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini kemudian shalat dua rakaat, maka akan diampuni dosanya.#1 ".uttafaq alaih$ (. &ang .embatalkan DudhuSegala sesuatu yang keluar dari dua jalan pembuangan "kencing, tinja, angin, mad9i, atau wadi$, kecuali mani yang mengharuskannya mandi. Dalilnya adalah firman Allah swt. 0A atau kembali dari tempat buang air "kakus$ atau menyentuh perempuanA.1 "Al.a#idah! 3$ dan sabda <abi saw., 0Allah tidak menerima shalat salah seorang di antaramu ketika berhadats sehingga ia berwudhu.1 ".uttafaq alaih$. 'adats adalah angin dubur baik bersuara atau tidak. Sedangkan mad9i adalah karena sabda <abi saw., 0Dajibnya wudhu.1 ".uttafaq alaih$. Sedangkan wadiy adalah karena ungkapan 7bnu Abbas, 0Basuhlah kemaluanmu, dan berwudhulah sebagaimana wudhu untuk shalat.1 "Al-Baihaqi dalam As-Sunan$. ). %idur lelap yang tidak menyisakan daya ingat, seperti dalam hadits Shafwan bin jAssal r.a. berkata, 0Casulullah saw. pernah menyuruh kami jika dalam perjalanan untuk tidak melepas sepatu kami selama tiga hari tiga malam, sebab buang air kecil, air besar maupun tidur, kecuali karena junub.1 "Ahmad, An <asa#i, At-%irmid9i dan menshahihkannya$. -ata tidur disebutkan bersama dengan buang air kecil dan air besar yang telah diketahui sebagai pembatal wudhu. Sedang tidur dengan duduk tidak membatalkan wudhu jika tidak bergeser tempat duduknya. 'al ini tercantum dalam hadits Anas r.a. yang diriwayatkan oleh Asy-Syafi#i, .uslim, dan Abu Daud, 0Adalah para sahabat Casulullah saw. pada masa <abi menunggu shalat 7sya# sehingga kepala mereka tertunduk, kemudian mereka shalat tanpa berwudhu.1 F. 'ilang akal baik karena gila, pingsan, mabuk atau obat. -arena hal ini menyerupai tidur dari sisi hilangnya kesadaran. %iga hal itu disepakati sebagai pembatal wudhu, tapi para ulama berbeda pendapat dalam beberapa hal berikut ini! (. .enyentuh kemaluan tanpa sekat, membatalkan wudhu menurut Syafi#i dan Ahmad, seperti dalam hadits Busrah r.a. bahwa Casulullah saw. bersabda, 0Barangsiapa yang menyentuh kemaluannya hendaklah ia berwudhu.1 "Al--hamsah dan disahihkan oleh At-%irmid9iy dan 7bnu 'ibban$. Al-Bukhari berkata, 07nilah yang paling shahih dalam bab ini.1 %elah diriwayatkan pula hadits yang mendukungnya dari tujuh belas orang sahabat. ). Darah yang mengucur, membatalkan wudhu menurut Abu 'anifah, seperti dalam hadits Aisyah r.a. bahwa Casulullah saw. bersabda, 0Barangsiapa yang muntah atau mengeluarkan darah, maka berpaling dan berwudhulah.1 "7bnu .ajjah dan didhaifkan oleh Ahmad, dan Al-Baihaqi$. Dan

menurut Asy-Syafi#i dan .alik bahwa keluarnya darah tidak membatalkan wudhu. -arena hadits yang menyebutkannya tidak kuat menurutnya, juga karena hadits Anas r.a., 0Bahwa Casulullah saw. dibekam dan shalat tanpa wudhu lagi.1 'adits ini meskipun tidak sampai pada tingkat shahih, tapi banyak didukung hadits lain yang cukup banyak. Al-'asan berkata, 0-aum muslimin melaksanakan shalat dengan luka-luka mereka.1 "Al-Bukhari$ F. .untah yang banyak dan menjijikkan, seperti dalam hadits .a#dan bin Abi %halahah dari Abu Darda#, 0Bahwa Casulullah saw. muntah lalu berwudhu.1 7a berkata, kemudian aku berjumpa dengan %sauban di .asjid Damaskus, aku tanyakan kepadanya tentang ini. 7a menjawab, 0Betul, saya yang menuangkan air wudhunya.1 "At-%irmid9i dan mensahihkannya$. Demikiamlah .ad9hab 'anafi. Dan menurut Syafi#i dan .alik, muntah tidak membatalkan wudhu karena tidak ada hadits yang memerintahkannya. 'adits .a#dan di atas dimaknai istihbab,sunnah. B. .enyentuh lawan jenis atau bersalaman, membatalkan wudhu menurut .a9hab Syafi#i dengan dalil firman Allah swt. Al-.a#idah ayat 3. %idak membatalkan menurut +umhurul Glama karena banyaknya hadits yang menyatakan tidak membatalkannya. Diantaranya hadits Aisyah r.a., 0Bahwa Casulullah saw. mencium isterinya, kemudian shalat tanpa berwudhu.1 "Ahmad dan 7mam empat$. +uga ucapan Aisyah r.a., 0Saya tidur di hadapan Casulullah dan kakiku ada di arah kiblatnya, jika ia hendak sujud ia memindahkan kakiku.1 ".uttafaq alaih$. %idak ada bedanya dalam pembatalan ini, apakah wanita itu isteri atau bukan. Sedang jika menyentuh mahram, tidak membatalkan wudhu. 2. %ertawa terbahak ketika shalat yang ada rukuk dan sujudnya, membatalkan wudhu menurut .ad9hab 'anafi karena ada hadits, 0A kecuali karena tertawa terbahak-bahak, maka ulangilah wudhu dan shalat semuanya.1 Sedang menurut jumhurul ulama, tertawa terbahak-bahak membatalkan shalat, tetapi tidak membatalkan wudhu karena hadits tersebut tidak kuat sebagai hadits yang membatalkan wudhu. +uga karena hadits <abi saw., 0%ertawa itu membatalkan shalat, dan tidak membatalkan wudhu.1 Demikian 7mam Bukhari mencatatnya sebagai hadits mauquf dari +abir. 6embatalan wudhu karena tertawa membutuhkan dalil, dan tidak ditemukan dalil yang kuat.

3. +ika orang yang berwudhu ragu apakah sudah batal atau belum* %idak membatalkan wudhu sehingga ia yakin bahwa telah terjadi sesuatu yang membatalkan wudhu. -arena hadits <abi saw. menyatakan, 0+ika salah seorang diantaramu merasakan sesuatu di perutnya, lalu dia ragu apakah sudah keluar sesuatu atau belum, maka janganlah keluar masjid sehingga ia mendengar suara atau mendapati baunya.1 ".uslim, Abu Daud dan At-%irmid9i$. Sedang jika ragu apakah sudah wudhu atau belum, ia wajib berwudhu sebelum shalat. -apan Dudhu .enjadi Dajib dan -apan Sunnah Dudhu menjadi wajib jika! (. Gntuk shalat, baik shalat fardhu maupun sunnah. .eskipun shalat jena9ah, karena firman Allah swt., 0Ajika kamu mau shalat, maka hendaklah kamu basuh.1 "Al-.aidah! 3$ ). %hawaf di -a#bah, karena hadits <abi saw., 0%hawaf adalah shalat.1 "At-%irmid9iy dan Al'akim$ F. .enyentuh mushaf, karena hadits <abi saw., 0%idak boleh menyentuh Al-/ur#an kecuali orang yang suci.1 "An-<asa#i dan Ad-Daruquthni$. Demikianlah pendapat jumhurul ulama. 7bnu Abbas, 'ammad, dan :hahiriyah berpendapat bahwa menyentuh mushaf boleh dilakukan oleh orang yang belum berwudhu, jika telah bersih dari hadats besar. Sedangkan membaca Al-/ur#an tanpa menyentuh mushaf, semua sepakat memperbolehkan. Dudhu menjadi sunnah!

(. -etika d9ikrullah. 6ernah ada seseorang yang memberi salam kepada <abi saw. yang sedang berwudhu, dan <abi tidak menjawab salam itu sehingga menyelesaikan wudhunya dan bersabda, 0Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku menjawab salammu, kecuali karena aku tidak ingin menyebut nama Allah kecuali dalam keadaan suci.1 "Al--hamsah, kecuali At %irmid9i$. ). -etika hendak tidur, seperti hadits <abi saw., 0+ika kamu mau tidur hendaklah berwudhu sebagaimana wudhu shalat.1 "Ahmad, Al-Bukhari dan At %irmid9i$ F. Bagi orang junub yang hendak makan, minum, mengulangi hubungan seksual, atau tidur. Demikianlah yang diriwayatkan dari Casulullah saw oleh Bukhari, .uslim dan muhadditsin lainnya. B. Disunnahkan pula ketika memulai mandi, seperti yang disebutkan dalam hadits Aisyah r.a. 2. Disunnahkan pula memperbaharui wudhu setiap shalat, seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari, .uslim dan kebanyakan ulama hadits.

%ata ara Berwudhu Berwudhu merupakan salah satu syarat sah shalat "sebagaimana salah satu syarat sahnya Shalat itu adalah Suci dari hadats kecil dan hadats besar, sedangkan wudu adalah jalan untuk mensucikan diri dari hadas kecil$.

Air untuk berwudhu! Air untuk berwudhu haruslah air yang Suci lagi .ensucikan; yaitu air bersih yang =olumenya lebih dari ) /ullah "k(??? 8iter$ atau menggunakan air yang mengalir. air yang suci lagi menyucikan dan tidak makruh menggunakannya. 7ni dinamakan air mutlak. %erdapat 4 jenis air mutlak iaitu air laut, air sungai, air telaga, air hujan, air mata air, air embun, dan air batu atau salju.

air yang suci lagi menyucikan, tetapi makruh menggunakannya. 7ni dinamakan air musyammas, yaitu air yang berada dalam bekas yang terbuat dari logam yang bukan emas atau perak, yang terjemur di bawah panas matahari di tempat "kawasan, negeri, atau negara$ yang panas. Air ini makruh digunakan pada tubuh badan saja karena mendatangkan mudarat. Akan tetapi jika digunakan untuk membasuh pakaian dan lain-lain, atau telah sejuk sewaktu kita menggunakannya, maka tidak makruh menggunakannya.

Rasulullah SAW telah bersabda: Jika air itu telah menca ai dua !ullah" tidak mengandung kotoran# $alam la%ad& lain:'tidak na(is'# )*R Abu $a+ud" Tirmidhi" ,asa-i" .bnu Ma(ah/

Air yang tidak boleh digunakan untuk Dudhu!

(. Air yang tidak bersih atau ada najis ). Air sari buah atau pohon F. Air yang telah berubah warna, rasa dan bau dan menjadi pekat karena sesuatu telah direndam didalamnya B. Air dengan jumlah sedikit "kurang dari (??? liter$, terkena sesuatu yang tidak bersih seperti urin, darah atau minuman anggur atau ada seekor binatang mati didalamnya 2. Air bekas Dudu Air bekas wudu apabila sedikit, maka tidak boleh digunakan, dan termasuk sebagai air musta'mal menurut Glama Asy-Syafiliyyah, Air mustamal dalam pengertian mereka adalah air sedikit yang telah digunakan untuk mengangkat hadats dalam fardhu

taharah dari hadats. Air itu menjadi musta#mal apabila jumlahnya sedikit yang diciduk dengan niat untuk wudu atau mandi meski untuk untuk mencuci tangan yang merupakan bagian dari sunnah wudu. <amun bila niatnya hanya untuk menciduknya yang tidak berkaitan dengan wudu, maka belum lagi dianggap musta#mal. %ermasuk dalam air musta#mal adalah air mandi baik mandinya orang yang masuk 7slam atau mandinya mayit atau mandinya orang yang sembuh dari gila. Dan air itu baru dikatakan musta#mal kalau sudah lepas atau menetes dari tubuh. Air musta#mal dalam ma9hab ini hukumnya tidak bisa digunakan untuk berwudu atau untuk mandi atau untuk mencuci najis. -arena statusnya suci tapi tidak mensucikan. 3. Air yang tidak suci lagi tidak menyucikan. Air ini ialah air mutanajjis. 7a dikira bernajis apabila terjadi ) keadaan, iaitu "($ termasuk najis dalam kuantiti air yang tidak sampai ) kolah, atau ")$ berubah salah satu sifat air itu samada berubah rasa, bau dan warna, disebabkan termasuk najis tersebut. Air tidak dikira bernajis apabila dengan tidak sengaja, terjatuh bangkai yang tidak mengeluarkan darah ketika dibunuh seperti lalat, lipas, semut, cicak, dengan syarat bangkai itu tidak mengubah sifat air.

Air juga tidak dikira bernajis jika terjatuh ke dalamnya keadaan seperti berikut! (. <ajis yang dimaafkan seperti debu-debu najis yang berterbangan yang sukar dijaga; ). <ajis-najis yang sangat halus yang tidak dapat dilihat dengan mata kasar seperti najis yang berada pada kaki lalat dan percikan air kencing yang tidak dapat dilihat; F. Bulu-bulu najis yang sedikit yang tidak melebihi F helai; B. Binatang yang buntutnya bernajis kemudian dia terjatuh ke dalam air; 2. Bekas mulut kucing atau kanak-kanak yang makan benda najis lalu dia menghilangkan diri tanpa diketahui mulutnya sudah dibasuh atau tidak, kemudian dia meminum air, maka air baki minuman itu dikira tidak bernajis. Adapun tata cara berwudhu sebagai berikut! Gsahakan selalu didahului dengan beristinjak, bersuci. &aitu! mensucikan kubul dan dubur dari najis. <iat beristinjak! 0,a+aitu .stin(a1-a minal ghaiti +al bauli %ardal alai2a lillahi ta1ala0 - Sengaja Aku bersuci daripada najis dan kotoran fardu atas aku karena Allah Ta'ala. .embersihkan telapak %angan "sunnah$ Berkumur "sunnah$

.embersihkan 8ubamng 'idung "Sunnah$ <iat berwudhu sebagai berikut! 0,a+aitul +udluua lira%1il hadatsil ashghari %ardlallillaahi ta1aalaa#0, artinya ! "Aku niat berwudlu' untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah" Membasuh Muka secara merata .embasuh %angan hingga batas siku .enyapu -epala

.embasuh %elinga "Sunnah$ .embasuh -aki hingga batas mata kaki. Tertib3 Berurutan dari awal sampai selesai "tidak boleh dibolak-balik$ Sem uran; Berikut ini adalah cara menyempurnakan wudu, yang mana termasuk hal-hal yang disunnahkan!
o o o o o

.endahulukan bagian tubuh yang sebelah kanan .engulagi masing-masing anggota wudu sebanyak F "tiga$ kali %idak berbicara .enghadap kiblat .embaca basmalah "dalam hati atau melafad9kannya$

.embaca doa sesudah berwudu.

0As2hadu an laa ilaaha illalaahu +a as2hadu anna Muhammadan 1abduhu +a Rasuuluh" Allahumma(1alnii minat ta++aa biinaa +a(1alnii minal mutathahhiriin#0, artinya! "Aku bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad itu adalah hamba- ya dan rasul- ya! "a allah, masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang bertaubat, dan masukkanlah ke dalam golongan orang-orang yang suci!"

Batalnya Dudhu; Ada beberapa perkara atau hal yang dapat membatalkan sah nya wudu, diantaranya adalah!

1. -eluar sesuatu dari dua pintu "kubul dan dubur$ atau salah satu dari keduanya baik berupa kotoran, air kencing , angin, air mani atau yang lainnya. 2. 'ilangnya akal, baik gila, pingsan ataupun mabuk. 3. Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang bukan mahram. 4. .enyentuh kemaluan atau pintu dubur dengan bathin telapak tangan, baik milik sendiri maupun milik orang lain. Baik dewasa maupun anak-anak. 5. %idur, kecuali apabila tidurnya dengan duduk dan masih dalam keadaan semula "tidak berubah kedudukannya$. Dalil %entang Dudhu "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat maka basuhlah mukamu, kedua tanganmu sampai siku dan sapulah kepalamu serta basuhlah kedua kakimu sampai mata kaki." (Q.S. Al- aidah ! "#. "$ari %asulullah sa&. beliau bersabda! Salat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima apabila ia berhadas hingga ia ber&udu." (H.%. Abu Hurairah ra#.

A7C 6ada dasarnya, thaharah "bersuci$ tidak terlepas dari air yang digunakan untuk bersuci dan kotoran "dalam hal ini najis$ yang ingin dibersihkan. 'ukum Air impat macam air itu adalah! (. Air .uthlaq, air ini hukumnya suci dan mensucikan, contohny air hujan, air sungai, dan air laut. ). Air .usta#mal, yaitu air yang lepas dari anggota tubuh orang yang sedang berwudhu atau mandi, dan tidak mengenai benda najis. Air ini hukumnya suci seperti yang disepakati para ulama, dan tidak mensucikan menurut jumhurul ulama. F. Air yang bercampur benda suci, seperti sabun dan cuka. selama percampuran itu sedikit tidak mengubah nama air, maka hukumnya masih suci mensucikan, menurut .ad9hab 'anafi, dan tidak mensucikan menurut 7mam Syafi#i dan .alik. Air yang terkena najis, jika mengubah rasa, warna, atau aromanya, maka hukumnya najis tidak boleh dipakai bersuci, menurut ijma#. Sedang jika tidak mengubah salah satu sifatnya maka mensucikan, menurut 7mam .alik. baik air itu banyak atau sedikit, tidak mensuciakn menurut .ad9hab 'anafi. mensucikan menurut .ad9hab Syafi#i jika telah mencapai dua kulah, yang diperkirakan sebanyak =olume tempat yang berukuran 3? cmF.

B.

2. Su#r "sisa$ yaitu air yang tersisa di tempat minum setelah diminum oleh ! (. Sisa anak Adam "manusia$ hukumnya suci, meskipun ia seorang kafir, junub, atau haidh. ). F. Sisa kucing dan hewan yang halal dagingnya, hukumnya suci. Sisa keledai dan binatang buas, juga burung, hukumnya suci menurut mad9hab 'anafi.

B. Sedangkan sisa anjing dan babi, hukumnya najis menurut seluruh ulama <ajis dan ara .embersihkannya

A. <ajis <ajis adalah kotoran yang wajib dibersihkan oleh setiap muslim, dengan mencuci benda yang terkena. .acam najis! (. Air kencing, tinja manusia, dan hewan yang tidak halal dagingnya, telah disepakati para ulama. Sedangkan kotoran hewan yang halal dimakan dagingnya, hukumnya najis menurut mad9hab 'anafi dan Syafi#i; dan suci menurut mad9hab .aliki dan 'anbali. ). .ad9yi, yaitu air putih lengket yang keluar ketika seseorang sedang berpikir tentang seks dan sejenisnya. F. Dadi, yaitu air putih yang keluar setelah buang air kecil.

B. Darah yang mengalir. Sedangkan yang sedikit di-ma#fu. .enurut mad9hab Syafi#i darah nyamuk, kutu, dan sejenisnya dima#fu jika secara umum dianggap sedikit. 2. Anjing dan babi

3. .untahan. 4. Bangkai, kecuali mayat manusia, ikan dan belalang, dan hewan yang tidak berdarah mengalir. B. .enghilangkan najis +ika ada najis yang mengenai badan, pakaian manusia, atau lainnya, maka wajib dibersihkan. +ika tidak terlihat, maka wajib dibersihkan tempatnya sehingga dugaan kuat najis telah dibersihkan. Sedangkan pembersihan bejana yang pernah dijilat anjing, wajib dibasuh dengan tujuh kali dan salah satunya dengan debu. Sedangkan sentuhan anjing dengan fisik manusia, tidak membutuhkan pembersihan melebihi cara pembersihan yang biasa . Sedang najis sedikit yang tidak memungkinkan dihindari, hukumnya dimaafkan. Demikianlah hukum sedikit darah dan muntahan. Diringankan pula hukum air kencing bayi yang belum makan makanan, hanya cukup dengan diperciki air.

.asalah pertama! 6embagian air .ayoritas ulama membagi air menjadi tiga jenis "Al-7nshaf! (,)(-))$! (. Air yang thahur "suci dan menyucikan$ atau air muthlaq, yaitu air yang masih berada pada sifat asal penciptaannya, baik yang turun dari langit maupun yang keluar dari bumi, baik yang panas maupun yang dingin, baik yang berwarna maupun yang tidak berwarna "bening$. ontohnya! Air hujan, air laut, air sungai, air sumur, mata air, salju, geyser, dll. %ermasuk juga di dalamnya air yang sudah mengalami perunahan

dari asal penciptaannya tapi belum keluar dari keberadaannya sebagai air, contohnya! Air mineral, air yang bercampur dengan sedikit kapur dan benda-benda suci lainnya dan tidak mendominasi air. ). Air thahir "suci tapi tidak menyucikan$ atau air muqayyad, yaitu air yang bercampur dengan 9at suci lalu mendominasi air tersebut sehingga dia berubah dari sifat asalnya. ontohnya! Air teh dan yang semisalnya, air sabun dan semacamnya serta air kelapa dan yang keluar dari tumbuh-tumbuhan dan air yang sangat keruh karena bercampur dengan tanah. F. Air najis, yaitu air yang kemasukan najis lalu merubah salah satu dari tiga sifatnya "baunya, rasanya, atau warnanya$. Akan datang penjelasan tambahan pada masalah kelima. Dalil dari pembagian ini adalah sabda Casulullah -shallalahu alaihi wasallam- tatkala beliau ditanya tentang air laut, apakah dia boleh dipakai berwudhu, #Airnya adalah thahur $penyuci% dan bangkainya halal!& "'C. Ashhab As-Sunan dari Abu 'urairah$ Sisi pendalilannya adalah seperti yang dikatakan oleh 7bnu .uflih! 0Seandainya yang beliau maksudkan dengan thahur "menyucikan$ adalah thahir "suci tapi tidak menyucikan$, niscaya air laut tidak mempunyai kelebihan dibandingkan air lainnya, karena semua orang sudah mengetahui bahwa air laut itu suci.1 "Al-.abda#! (,F)$

.asalah kedua! &ang boleh dipakai bersuci. &ang boleh dipakai bersuci hanyalah air thahur atau air muthlaq. 7bnu Al-.und9ir berkata! 0Semua ulama yang kami hafal pendapatnya telah bersepakat akan tidak bolehnya berwudhu dengan air ward "bunga$, yang keluar dari pohon dan air ushfur "bunga yang bijinya dijadikan minyak$. .ereka juga bersepakat akan tidak bolehnya bersuci kecuali dengan air muthlaq yang dinamakan sebagai air, karena tidak boleh bersuci kecuali dengan menggunakan air sedangkan ketiga perkara di atas tidaklah dikatakan sebagai air.1 "lihat! Al-.ughni! (,(2-)( dan Al-.ajmu#! (, (F5-(B)$ Dari sini diketahui semua benda cair selain air lebih tidak boleh lagi dijadikan alat bersuci, seperti! .inyak tanah, bensin, minyak goreng dan semacamnya. .asalah ketiga! Dalil-dalil akan bolehnya bersuci dengan air mutlaq di atas. Adapun air hujan, maka Allah %a#ala berfirman, #'an 'ia menurunkan untuk kalian air dari langit untuk menyucikan kalian!& "/S. Al-Anfal! (($. Adapun air laut, maka telah berlalu dalam hadits Abu 'urairah di atas. Adapun air sumur -dan termasuk di dalamnya mata air-, maka <abi r bersabda tentang sumur budha#ah, #Sesungguhnya air itu suci, tidak ada sesuatu pun yang menajisinya!& "'C. 7mam %iga dari Abu Said$. Adapun air salju, maka beliau -shallallahu alaihi wasallam- mengajari dalam doa istiftah, #"a Allah cucilah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju dan air yang dingin!& "'C. Al-Bukhari dan .uslim dari Abu 'urairah$ .asalah keempat! 'ukum beberapa air yang dibahas oleh para ulama. (. Air al-ajin, yaitu air yang tinggal lama di suatu wadah "tong, bak yang tertutup dan semacamnya$ sampai rasa dan baunya menjadi pahit dan berbau busuk tapi tidak ada najis yang masuk padanya. Syaikhul 7slam 7bnu %aimiah berkata! 0Adapun air yang

tinggal lama di sebuah wadah maka dia tetap dalam sifat thahur "menycikan$ berdasarkan kesepakatan para ulama.1 "Al-Eatawa! )(,F3$ dan 7bnu Al-.und9ir juga menukil ijma# akan hal ini dalam Al-Ausath "(,)2@-)25$ ). Air yang dihangatkan dengan sinar matahari. Semua hadits-hadits yang menerangkan tentang makruhnya adalah hadits yang lemah sebagaimana bisa dilihat dalam Al-7rwal karya Syaikh Al-Albani no. (@. -arenanya mayoritas ulama berpendapat bolehnya bersuci dengan air itu dan tidak dimakruhkan. Demikian pula tidak dimakruhkan berwudhu dengan air dihangatkan dengan api menurut mayoritas ulama "8ihat Al-.ughni! (,)4-)5 dan Al-.ajmu#! (,(F)-(F4$ F. Air 9am-9am %idak dimakruhkan berwudhu dan mandi dengan air 9am-9am menurut mayoritas ulama, karena tidak adanya dalil yang melarang. "8ihat Al-.ughni! (,)5-F? dan Al.ajmu#! (,(F4 $ Air musta#mal "yang telah digunakan bersuci dan ketiga sifatnya belum berubah$. 'ukumnya tetap suci dan menyucikan, karena 7bnu Abbas "dalam riwayat .uslim$ mengatakan bahwa <abi -shallallahu alaihi wasallam- pernah mandi dengan sisa air yang telah dipakai mandi oleh .aimunah -radhiallahu anha-, dan bisa dipastikan bahwa percikan air yang .aimunah siramkan ke badannya ada yang masuk kembali ke dalam bejana tersebut. Dan disebutkan dalam beberapa riwayat yang shahih bahwa para sahabat menadah bekas air wudhu <abi r untuk mereka gunakan untuk berwudhu. 7ni adalah pendapat yang dikuatkan oleh 7bnu 'a9m dalam Al-.uhalla "(,(@)-(@B$, 7bnu %aimiah dalam Al-Eatawa ")?,2(5$ serta Asy-Syaukani dan Syaikh Siddiq 'asan -han dalam At-%a#liqat Ar-Cadhiah "(,(??-(?)$ kelima! -apan air menjadi najis.

B.

.asalah

7bnu Al-.und9ir berkata dalam Al-7jma# "(?$! 06ara ulama bersepakat bahwa air yang sedikit maupun yang banyak, kalau kemasukan najis yang merubah rasa atau warna atau bau dari air tersebut maka dia menjadi najis.1 7jma# akan hal ini juga dinukil oleh 7bnu %aimiah dalam Al-Eatawa ")(,F?$ dan 7bnu 'ubairah dalam Al-7fshah "(,4?$. %idak ada perbedaan dalam hukum ini antara air yang banyak dengan air yang sedikit, baik yang lebih dari dua qullah ")4? liter atau )?? kg$ maupun yang kurang darinya, baik yang diam maupun yang mengalir "sungai dan semacamnya$. 7ni yang dikuatkan oleh Syaikhul 7slam 7bnu %aimiah, 7bnu Al-/ayyim, 7bnu Cajab, Ash-Shan#ani, Asy-Syaukani, .uhammad bin Abdil Dahhab, Syaikh 7bnu Ba9, 7bnu Gtsaimin, .uqbil Al-Dadi#i dan selain mereka -rahimahumullahu jami#an-. -arenanya kalau ada air di kolam atau baskom atau timba yang kemasukan beberapa tetas kencing atau najis yang lainnya maka dia tidaklah menjadi najis dan tetap bisa dipakai bersuci, selama najis tersebut tidak merubah salah satu dari ketiga sifatnya. Demikian pula tidak dimakruhkan sama sekali untuk bersuci dengan air yang ada di wc umum selama salah satu dari ketiga sifatnya tidak berubah, dan tidak perlu diperhatikan was-was serta keraguan yang dimasukkan oleh setan bahwa mungkin airnya pernah terpercik kencing dan seterusnya. Di dunia ini ada bebagai macam jenis air, dan diantara jenis-jenis air tersebut ada yang bisa dibuat untuk bersuci da ada yang tidak. Berikut ini adalah B macam air m enurut %haharah ! Air .utlaq

&aitu air yang suci lagi mensucikan, artinya ia suci "pada matnya$ dan mensucikan pada yang lain. Air-air yang termasuk dalam kategori ini adalah (. Air hujan, salju, dan embun bedasarkan firman Allah dalam /S. Al- Anfal,ayat !(( dan /S. Al-Eurqon ayat ! B@. ). Air 8aut. 'al ini berdasarkan sabda Casulullah SAD yang artinya ! 8aut itu airnya suci lagi mensucikan, dan bangkainya halal di makan. F. Air %elaga, Casulullah SAD pernah meminta seember air 9am-9am, lalu diminumnya dan dipakai berwudhu. " 'C. Ahmad, dari Ali CA. $ B. Air yang berubah disebabkan lama tergenang atau tidak mengalir, atau disebabkan karena bercampur dengan sesuatu yang pada ghalibnya tidak terpisah dari air, semisal daun atau ranting kayu.

Air .ustanmal, yang %erpakai

&aitu air yang terpisah dari anggota badan seseorang yang berwudhu atau mandi. Casulullah SAD pernah menyapu kepalanya dengan air sisa wudhu yang ada pada telapak tangannya. Diriwayatkan dari Abu 'uraihah, <abu bersabda yang artinya ! .aha Suci Allah, orang mukmin itu tidak mungkin najis "'C. +amanah$.

Air yang Bercampur dengan Barang yang Suci

&aitu air yang bercampur dengan barang yang suci semisal sabun, tepung dan lain-lain yang biasanya terpisah dengan air.'ukumnya suci dan mensucikan selama kemutlakannya masih terjaga,jika berubah maka ia hanya suci pada dirinya sendiri dan tidak mensucikan. ontoh dalam hal ini adalah air yang dicampur dengan kapur barus yang digunakan untuk memandikan jena9ah.

Air yang Bernajis

&aitu air yang telah bercampur dengan najis sehingga merubah rasa,bau,dan warna.Glaman sepakat bahwa air jenis ini tidak dapat dipakai untuk bersuci. Adapun pendapat 7mam Asy Syafinie bahwa jika sampai ) kullah, maka ia tidak mengandung najis "'C. -hamsah$ maka ia terbalik pada sanad dan matannya "diragukan$.

Air 2ang digunakan untuk +udhu Air secara umum para ulama mengatakan bahwa hukum asalnya air adalah mutlak, artinya suci mensucikan, selama air itu tidak tercampur dengan benda lain yang merubah pada sifat-sifat air yaitu tidak berwarna, tidak beraroma dan tidak mempunyai citarasa, maka hukum air itu tidak berubah dari suci menjadi najis. <amun apabila air mengalami perubahan pada warna, rasa, atau aromanya* dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu air yang jumlahnya sedikit, dan air yang jumlahnya banyak! (. Air yang jumlahnya sedikit

Air yang dapat dipakai untuk berwudhu minimal ) qullah ")4? liter$ berdasarkan kepada hadits rasulullah SAD !

Dari Abdullah bin Gmar ra. berkata bahwa Casulullah SAD bersabda, "Apabila jumlah air mencapai ( )ullah, tidak membawa kotoran!" Dalam lafad9 lainnya ,"Tidak membuat najis!" "'C Arbaah! Abu Daud, <asai, %irmi9i dan ibnu .ajah$. <amun bila air tersebut terkena najis, dan berubah aroma, warna dan rasanya. maka air itu tidak dapat dipakai untuk berwudhu karena tidak menjadi suci dan otomatis tidak mensucikan. ). Air yang jumlahnya banyak Air yang telah melebihi batas minimum di atas adalah air mutlak yang suci dan mensucikan, karena jumlah air suci lebih banyak dari jumlah najis yang menimpanya. kecuali air yang bersifat najis pada 9atnya yaitu seperti tempat penambungan limbah pabrik, limbah rumah sakit atau kotoran hewan. tidak dapat dipakai untuk menyucikan karena 9atnya tidak suci dan merupakan najis.

04 5ullah itu Bera a 6iter71 ketegori .uslim. Assalammu#alaikum, 6ak usta9, seringkali kita mendengar tentang air ) qullah. Sebenarnya yang dimaksud qullah itu apakah kolam atau apa* Dan adakah hadits ayat Al-/uran yang membicarakan air ) qullah ini, ataukah hanya ijtihd pada ulama saja. .ohon pak ustad9 menjelaskan air ) qullah ini. %erima kasih sebelumnya .ochamad Soleh +awaban Assalamualaikum Darahmatullah Dabarakatuh. 7stilah qullah adalah ukuran =olume air, memang asing buat telinga kita. Sebab ukuran ini tidak la9im digunakan di 9aman sekarang ini. -ita menggunakan ukuran =olume benda cair dengan liter, meter kubik atau barrel. ) /ullah Adalah -etetapan 'adits <abawi Gkuran jumlah air ) qullah sesungguhnya bersumber dari hadits nabawi berikut ini! oppqZ _r K pd Ks K RW ^ tp a ^ b\ Ku O pR Kv ^ pw Ox Ky Vz I{ I |a K RW N K }~ K W KS ^ !uygZ Qwye U I W y UW I fgh K }z K ! K }z KQ I Oe K U I Wo K ^ h K ] Ka Ke I v ^ U ^ WH ^ de K v Oe KZ K }d N VY ^ v I O WZ u I ~}bRWZ Ka K\ O K I v I OW Q Ib Kb V K Z K _ I K Kh O K WQ I K] K OM K _ O I O\ Ku OR K ! OR K. Dari Abdullah bin Gmar ra. berkata bahwa Casulullah SAD bersabda, Apabila jumlah air mencapai ) qullah, tidak membawa kotoran. Dalam lafad9 lainnya, %idak membuat najis.

7bnu -hu9aemah, Al-'akim dan 7bnu '7bban menshahihkan hadits ini. Sehingga ketentuan air harus berjumlah ) qullah bukan semata-mata ijtihad para ulama saja, melainkan datang dari ketetapan Casulullah SAD sendiri lewat haditsnya. Berapakah Gkuran ) /ullah* 7stilah qullah adalah ukuran =olume air yang digunakan di masa Casulullah SAD masih hidup. Bahkan ) abad sesudahnya, para ulama fiqih di Baghdad dan di .esir pun sudah tidak lagi menggunakan skala ukuran qullah. .ereka menggunakan ukuran rithl yang sering diterjemahkan dengan istilah kati. Sayangnya, ukuran rithl ini pun tidak standar, bahkan untuk beberapa negeri 7slam sendiri. Satu rithl air buat orang Baghdad ternyata berbeda dengan ukuran satu rithl air buat orang .esir. Dalhasil, ukuran ini agak menyulitkan juga sebenarnya. Dalam banyak kitab fiqih disebutkan bahwa ukuran =olume ) qulah itu adalah 2?? rithl Baghdad. %api kalau diukur oleh orang .esir, jumlahnya tidak seperti itu. >rang .esir mengukur ) qullah dengan ukuran rithl mereka dan ternyata jumlahnya hanya BB3 F,4 Cithl. 8ucunya, begitu orang-orang di Syam mengukurnya dengan menggunakan ukuran mereka yang namanya rithl juga, jumlahnya hanya @( rithl. <amun demikian, mereka semua sepakat =olume ) qullah itu sama, yang menyebabkan berbeda karena =olume ( rithl Baghdad berbeda dengan =olume ( rithl .esir dan =olume ( rithl Syam. 8alu sebenarnya berapa ukuran =olume ) qullah dalam ukuran standar besaran international di masa sekarang ini* 6ara ulama kontemporer kemudian mencoba mengukurnya dengan besaran 9aman sekarang. Dan ternyata dalam ukuran masa kini kira-kira sejumlah )4? liter. Demikian disebutkan oleh Dr. Dahbah a9-:uhaili dalam Al-Eiqhul 7slami Da Adillatuhu. +adi bila air dalam suatu wadah jumlahnya kurang dari )4? liter, lalu digunakan untuk berwudhu, mandi janabah atau kemasukan air yang sudah digunakan untuk berwudhul, maka air itu dianggap sudah mustalmal. Air itu suci secara pisik, tapi tidak bisa digunakan untuk bersuci . %api bila bukan digunakan untuk wudhul seperti cuci tangan biasa, maka tidak dikategorikan air mustalmal. <amun kalau kita telliti lebih dalam, ternyata pengertian mustalmal di antara fuqoha ma9hab masih terdapat =ariasi perbedaan. Sekarang mari coba kita dalami lebih jauh dan kita cermati perbedaan pandangan para fuqaha tentang pengertian air musta#mal, atau bagaimana suatu air itu bisa sampai menjadi musta#mal! a. Glama Al-'anafiyah Air mustalmal dalam pengertian mereka adalah air yang telah digunakan untuk mengangkat hadats atau untuk qurbah. .aksudnya untuk wudhul sunnah atau mandi sunnah. %etapi secara lebih detail, menurut ma9hab ini bahwa yang menjadi mustalmal adalah air yang membasahi tubuh saja dan bukan air yang tersisa di dalam wadah. Air itu langsung memiliki hukum mustalmal saat dia menetes dari tubuh sebagai sisa wudhul atau mandi.

Sedangkan air yang di dalam wadah tidak menjadi mustalmal. Bagi mereka, air mustalmal ini hukumnya suci tapi tidak bisa mensucikan. Artinya air itu suci tidak najis, tapi tidak bisa digunakan lagi untuk wudhul atau mandi. -eterangan seperti ini bisa kita lihat pada kitab Al-Badail jilid ( hal. 35 dan seterusnya, juga Ad-Dur Al-.ukhtar jilid ( hal. (@)-(@3, juga Eathul /adir 2@,(,3(. b. Glama Al-.alikiyah Air mustalmal dalam pengertian mereka adalah air yang telah digunakan untuk mengangkat hadats baik wudhul atau mandi. Dan tidak dibedakan apakah wudhul atau mandi itu wajib atau sunnah. +uga yang telah digunakan untuk menghilangkan khabats . Dan sebagaimana Al-'anafiyah, mereka pun mengatakan bahwa yang mustalmal hanyalah air bekas wudhu atau mandi yang menetes dari tubuh seseorang. <amun yang membedakan adalah bahwa air mustalmal dalam pendapat mereka itu suci dan mensucikan. Artinya, bisa dan syah digunakan untuk mencuci najis atau wadah. Air ini boleh digunakan lagi untuk berwudhul atau mandi sunnah selama ada air yang lainnya meski dengan karahah. -eterangan ini bisa kita dapati manakala kita membukan kitab As-Syahru As-Shaghir F4,(B?, As-Syarhul -abir mala Ad-Dasuqi B(,(-BF, Al-/awanin Al-Eiqhiyah hal. F(, Bidayatul .ujtahid ( hal )3 dan sesudahnya. c. Glama Asy-Syafiliyyah Air mustalmal dalam pengertian mereka adalah air sedikit yang telah digunakan untuk mengangkat hadats dalam fardhu taharah dari hadats. Air itu menjadi mustalmal apabila jumlahnya sedikit yang diciduk dengan niat untuk wudhul atau mandi meski untuk untuk mencuci tangan yang merupakan bagian dari sunnah wudhul. <amun bila niatnya hanya untuk menciduknya yang tidak berkaitan dengan wudhul, maka belum lagi dianggap mustalmal. %ermasuk dalam air mustalmal adalah air mandi baik mandinya orang yang masuk 7slam atau mandinya mayit atau mandinya orang yang sembuh dari gila. Dan air itu baru dikatakan mustalmal kalau sudah lepas, menetes dari tubuh. Air mustalmal dalam ma9hab ini hukumnya tidak bisa digunakan untuk berwudhul atau untuk mandi atau untuk mencuci najis. -arena statusnya suci tapi tidak mensucikan. Silahkan lihat pada kitab .ughni Al-.uhtaj (,)? dan Al-.uha99ab jilid 2. d. Glama Al-'anabilah Air mustalmal dalam pengertian mereka adalah air yang telah digunakan untuk bersuci dari hadats kecil atau hadats besar atau untuk menghilangkan najis pada pencucian yang terakhir dari 4 kali pencucian. Dan untuk itu air tidak mengalami perubahan baik warna, rasa maupun aromanya. Selain itu air bekas memandikan mayit pun termasuk air mustalmal. <amun bila air itu digunakan untuk mencuci atau membasuh sesautu yang di luar kerangka ibadah, maka tidak dikatakan air mustalmal. Seperti membasuh muka yang bukan dalam rangkaian wudhul. Atau mencuci tangan yang bukan dalam kaitan wudhul.

Dan selama air itu sedang digunakan untuk berwudhul atau mandi, maka belum dikatakan mustalmal. 'ukum mustalmal baru jatuh bila seseorang sudah selesai menggunakan air itu untuk wudhul atau mandi, lalu melakukan pekerjaan lainnya dan datang lagi untuk wudhul, mandi lagi dengan air yang sama. Barulah saat itu dikatakan bahwa air itu mustalmal. .a9hab ini juga mengatakan bahwa bila ada sedikit tetesan air mustalmal yang jatuh ke dalam air yang jumlahnya kurang dari ) qullah, maka tidak mengakibatkan air itu menjadi ltertularl kemustalmalannya.

TATA 8ARA TA9AM:M


Segala puji hanya kembali dan milik Allah%abaroka wa %a#ala, hidup kita, mati kita hanya untuk menghambakan diri kita kepada D9at yang tidak membutuhkan sesuatu apapun dari hambanya. Sholawatdan salam semoga senantiasa tercurah kepada Casulul 7slam,.uhammad bin Abdillah shollallahu jalaihi wa sallam, beserta keluarga dan para sahabat beliau radhiyallahu janhum. .ungkin tidak jarang dari kita melihat sebagian dari saudara-saudara kita kalangan kaum muslimin yang masih asing dengan istilah ta2ammum atau ada sebagian lainn2a hal ini tidak asing lagi akan teta i belum mengetahui bagaimana ta2ammum 2ang ,abi shollallahu ;alaihi +as sallam a(arkan serta 2ang diinginkan oleh s2ari-at kita# .aka penulis mengajak pembaca sekalian untuk meluangkan waktu barang 2 menit untuk bersama mempelajari hal ini sehingga ketika tiba waktunya untuk diamalkan sudah dapat beramal dengan ilmu. Pengertian Ta2ammum -ami mulai pembahasan ini dengan mengemukakan pengertian tayammum. %ayammum secarabahasa diartikan sebagai Al /osdu "H I O K RW$ yang berarti maksud. Sedangkan secara istilah dalam s2ari-at adalah sebuah peribadatan kepada Allah berupa mengusap wajah dan kedua tangan dengan menggunakan sho#id yang bersih(. Sho-id adalah seluruh ermukaan bumi 2ang da at digunakan untuk berta2ammum baik 2ang terda at tanah di atasn2a atau un tidak). Dalil Disyari#atkannya %ayammum

%ayammum disyari#atkan dalam islam berdasarkan dalil Al 5ur-an, As Sunnah dan .(ma)konsensus/ kaum musliminF. Adapun dalil dari Al /ur#an adalah firman Allah jA99a wa +alla,

<==> ?@ AB C DE ? @F GH C DIJ KJ L@ CM CN CO ? <P C DQE KR GS CT UV CN CO C <W C X A YD T KM KW U P CZ C Q U[ C\ G] G <^ CY UD _ CP G T U` KX UP G E ab C[ CO C <c C Q U[ Cd ef Cg C hV Ci C Q U[ C hj C d UP C T UM KX Uk K l Um GQ C KX n UP G UT` K oE Go U[ CQ C T U` Kp G Ic KI Kq G DIr KW C P U <N C
0Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau berhubungan badan dengan perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan permukaan bumi yang baik "bersih$; sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu1. "/S. Al .aidah 2 ! 3$. Adapun dalil dari As Sunnah adalah sabda Casulullah shollallahu jalaihi was sallam dari sahabat 'ud9aifah 7bnul &aman rodhiyallahu janhu,

sO C <J CY UD E GR Gt CT UY C Du Cm G Dv ? Iw KB C <X CY C <w CM Kq Cd US Kx U V CF Gc KQ C y


0Dijadikan bagi kami "ummat <abi .uhammad shollallahu jalaihi was sallam $ permukaan bumi sebagai thohur,sesuatu yang digunakan untuk besuciB "tayammum$ jika kami tidak menjumpai air1.2 Media 2ang da at $igunakan untuk Ta2ammum .edia yang dapat digunakan untuk bertayammum adalah seluruh ermukaan bumi 2ang bersih baik itu beru a asir" bebatuan" tanah 2ang berair" lembab atau un kering . 'al ini berdasarkan hadits <abi shollallahu jalaihi was sallam dari sahabat 'ud9aifah 7bnul &aman rodhiyallahu janhu di atas dan secara khusus,

D ?vIw KB CQ C D ?ER GW U P C hM GP L{ KQ C hY G <w CV |k K z K v U{ CDx G V CF Gc K


0Dijadikan "permukaan, pent.$ bumi seluruhnya bagiku "<abi shollallahu jalaihi was sallam$ dan ummatku sebagai tempat untuk sujud dan sesuatu yang digunakan untuk bersuci1.3 +ika ada orang yang mengatakan bukankah dalam sebuah hadits 'ud9aifah ibnul &aman4 <abi mengatakan tanah* .aka kita katakan sebagaimana yang dikatakan oleh Ash Shon#anirohimahullah,06enyebutan sebagian anggota lafad9 umum bukanlah pengkhususan1@. 'al ini merupakan pendapat Al Au9aa#i, Sufyan Ats %sauri 7mam .alik, 7mam Abu 'anifah5 demikian juga hal ini merupakan pendapat Al Amir Ashon#ani(?, Syaikh Al Albani((, Syaikh Abullah Alu Bassaam()-rohimahumullah-, Syaikh DC. Sholeh bin Eau9an Al Eau9an(F dan Syaikh DC. Abdul Ad9im bin Badawiy Al -holafiy hafid9ahumallah(B. }eadaan 2ang $a at Men2ebabkan Seseorang Bersuci dengan Ta2ammum Syaikh Dr. Sholeh bin Eau9an Al Eau9an hafid9ahullah menyebutkan beberapa keadaan yang dapat menyebabkan seseorang bersuci dengan tayammum,

+ika tidak ada air baik dalam keadaan safar,dalam perjalanan ataupun tidak(2.

%erdapat air "dalam jumlah terbatas pent.$ bersamaan dengan adanya kebutuhan lain yang memerlukan air tersebut semisal untuk minum dan memasak.
o o

Adanya kekhawatiran jika bersuci dengan air akan membahayakan badan atau semakin lama sembuh dari sakit. -etidakmapuan menggunakan air untuk berwudhu dikarenakan sakit dan tidak mampu bergerak untuk mengambil air wudhu dan tidak adanya orang yang mampu membantu untuk berwudhu bersamaan dengan kekhawatiran habisnya waktu sholat.

-hawatir kedinginan jika bersuci dengan air dan tidak adanya yang dapat menghangatkan air tersebut.

Tata 8ara Ta2ammum ,abi shallallahu ;alaihi +as sallam %ata cara tayammum <abi shollallahu jalaihi was sallam dijelaskan hadits jAmmar bin &asirrodhiyallahu janhu,

Kd ~ L =J CS C <=J Ck C E G @F G = L YD h=N Gx K = Ud LJ CM CN C O C <J CY UD E Gc G[ CT UV CN C x K > UX Cc U CN C ec C <b C hN G TVgQ n@Vi D hVH G D L K Ig Kv C hX G CF Cq C C d C = C N C # s D C =` Cp C CX C = U S Cl U[ C C = @f G` Uo Cl C <==k C <J Ct Lm Gy C < CN C TVgQ n@Vi D hVH h A> GX L VY G CY Gu C K d Uk C CN C Kq L DE L YD <J Cw Gq GC W C P C T L Kn Gf A` Cq Gn GY G<J C G d Cw U C Q U[ Cn GY G<J C G q Gn Gf Ak C d Cw U C <w Cq G CW C P C T L K <w C C f Ct CT L Kz G v U{ C D hV Ci C ?q Cd Uj C n Gf A` Cq G Kw n Cc UQ C
Casulullah shallallahu jalaihi was sallam mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian aku mengalami junub dan aku tidak menemukan air. .aka aku berguling-guling di tanah sebagaimana layaknya hewan yang berguling-guling di tanah. -emudian aku ceritakan hal tersebut kepada <abi shallallahu jalaihi was sallam. 8antas beliau mengatakan, 0Sesungguhnya cukuplah engkau melakukannya seperti ini1. Seraya beliau memukulkan telapak tangannya ke permukaan bumi sekali pukulan lalu meniupnya. -emudian beliau mengusap punggung telapak tangan "kanan$nyadengan tangan kirinya dan mengusap punggung telapak tangan "kiri$nya dengan tangan kanannya, lalu beliau mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.(3 Dan dalam salah satu lafad9 riwayat Bukhori,

?E Cb G DQ C n G@ Uf LC kQ C n Kw Cc UQ C CW C P CQ C
0Dan beliau mengusap wajahnya dan kedua telapak tangannya dengan sekali usapan1. Berdasarkan hadits di atas kita dapat simpulkan bahwa tata cara tayammum beliau shallallahu jalaihi was sallam adalah sebagai berikut.

.emukulkan kedua telapak tangan ke permukaan bumi dengan sekali pukulan kemudian meniupnya. -emudian menyapu punggung telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya. -emudian menyapu wajah dengan dua telapak tangan. Semua usapan baik ketika mengusap telapak tangan dan wajah dilakukan sekali usapan saja.

Bagian tangan yang diusap adalah bagian telapak tangan sampai pergelangan tangan saja atau dengan kata lain tidak sampai siku seperti pada saat wudhu(4. %ayammum dapat menghilangkan hadats besar semisal janabah, demikian juga untuk hadats kecil. %idak wajibnya urut,tertib dalam tayammum.

Pembatal Ta2ammum Pembatal ta2ammum sebagaimana embatal +udhu. Demikian juga tayammum tidak dibolehkan lagi apa bila telah ditemukan air bagi orang yang bertayammum karena ketidakadaan air dan telah adanya kemampuan menggunakan air atau tidak sakit lagi bagi orang yang bertayammum karena ketidakmampuan menggunakan air(@. Akan tetapi shalat atau ibadah lainnya(5 yang telah ia kerjakan sebelumnya sah dan tidak perlu mengulanginya. 'al ini berdasarkan hadits <abishallallahu jalaihi was sallam dari sahabat Abu Sa#id Al -hudri radhiyallahu janhu,

==N GO C <==J CY U D DE CC cQ C T L K <@ CV L C N C <> ?@ AB C DE ? @F GH C <J CJ L@ CM CN C O a <P C <J Cw KF CP C C @ UY CQ C K C L YD U d C C r CN C d ef Cg C N Gl G Cc Kv C Cd C C Dd Ck C C =N CT CV L=g CQ C n G@ UV Ci C K D hV L LH C G D L C Ig Kv C <@ CS C[ CT L Kd K C U DE UF Go KT UY CQ C O C Ij K I KY U DQ C C C L YD <J Cp KE Kb C[ C C <i C CN C x G UI CY UD G@ _ US Cd LP C d Kc U{ UC D Y C:d G C UY G C < CQ C S K CH C S U[ C Cc U[ CQ C CX LW | YD x> UH C [ C:E UF Go KT UY C GV LY G C < CN C n KY C CY Gu C
Dua orang lelaki keluar untuk safar. -emudian tibalah waktu shalat dan tidak ada air di sekitar mereka. -emudian keduanya bertayammum dengan permukaan bumi yang suci lalu keduanya shalat. Setelah itu keduanya menemukan air sedangkan saat itu masih dalam waktu yang dibolehkan shalat yang telah mereka kerjakan tadi. 8alu salah seorang dari mereka berwudhu dan mengulangi shalat sedangkan yang lainnya tidak mengulangi shalatnya. -eduanya lalu menemui <abi shallallahu jalaihi was sallam dan menceritakan yang mereka alami. .aka beliau shallallahu jalaihi was sallam mengatakan kepada orang yang tidak mengulang shalatnya, 0Apa yang kamu lakukan telah sesuai dengan sunnah dan kamu telah mendapatkan pahala shalatmu1. Beliau mengatakan kepada yang mengulangi shalatnya, 0Gntukmu dua pahala)?1)(. +uga hadits <abi shollallahu jalaihi was sallam dari sahabat Abu 'uroiroh rodhiyallahu janhu,

KS n Cd C C q Cn KW LJ G@ KY UQ C C DG M L L@ CV UN CO C <J CY UD E Cc CQ C Du C GN C #_ C @X Gg G d C U i C O C <J CY UD E UR Go CT UY Cl Um GQ C T GV GW U J KY UD O K Ij K Q K E K @F G L YD
0Seluruh permukaan bumi "tayammum$ merupakan wudhu bagi seluruh muslim jika ia tidak menemukan air selama sepuluh tahun "kiasan bukan pembatasan angka$)), apabila ia telah menemukannya hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dan menggunakannya sebagai alat untuk besuci1.)F $i Antara *ikmah $is2ari-atkann2a Ta2ammum Sebagai penutup kami sampaikan hikmah dan tujuan disyari#atkannya tayyamum adalah untuk menyucikan diri kita dan agar kita bersyukur dengan syari#at ini serta tidaklah sama sekali untuk memberatkan kita, sebagaimana akhir firman Allah dalam surat Al .aidah ayat 3,

C Qd l K` K U S CT U` KV LF CC YT U` K@ UV Ci C n KM CJ CF Ut GT LM G@ KY GQ C T Uk Kd Cw A C@ KY GE K od Go K_ U` GY CQ C ed Cb C _ UP G T U` K@ UV Ci C CF CR U@ CY G K DE L K od Go K <P C
0Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak menyucikan kamu dan menyempurnakannikmat<ya bagimu, supaya kamu bersyukur.1 "/S. Al .aidah! 3$. Abul Earoj 7bnul +au9iy rohimahullah mengatakan ada empat penafsiran ahli tafsir tentang nikmatapa yang Allah maksudkan dalam ayat ini, Pertama, nikmat berupa diampuninya dosa-dosa)B. }edua, nikmat berupa hidayah kepada iman, sempurnanya agama, ini merupakan pendapat 7bnu :aid rohimahullah. }etiga, nikmat berupa keringanan untuk tayammum, ini merupakan pendapat .aqotil dan Sulaiman. }eem at, nikmat berupa penjelasan hukum syari#at, ini merupakan pendapat sebagian ahli tafsir)2. Demikianlah akhir tulisan ini mudah-mudahan menjadi tambahan jamal bagi penulis dan tambahan ilmu bagi pembaca sekalian. Allahumma Amiin.

Anda mungkin juga menyukai