Anda di halaman 1dari 2

Siang menjelang dzuhur. Salah satu Iblis ada di Masjid. Kebetulan hari itu Jum'at, saat berkumpulnya orang.

Iblis sudah ada dalam Masjid. Ia tampak begitu khusyuk. Orang mulai berdatangan. Iblis menjelma menjadi ratusan bentuk & masuk dari segala penjuru, le at jendela, pintu, !entilasi, atau masuk le at lubang pembuangan air. "ada setiap orang, Iblis juga masuk le at telinga, ke dalam syara# mata, ke dalam urat nadi, lalu menggerakkan denyut jantung setiap para jamaah yang hadir. Iblis juga menempel di setiap sajadah. $ %ai, &lis' $ , panggil Kiai, ketika baru masuk ke Masjid itu. Iblis merasa terusik ( $ Kau kerjakan saja tugasmu, Kiai. )idak perlu kau larang*larang saya. Ini hak saya untuk menganggu setiap orang dalam Masjid ini' $ , ja ab Iblis ketus. $ Ini rumah )uhan, &lis' )empat yang su+i, Kalau kau mau ganggu, kau bisa diluar nanti' $ , Kiai men+oba mengusir. $ Kiai, hari ini, adalah hari uji +oba sistem baru $ . Kiai ter+enung. $ Saya sedang menerapkan +ara baru, untuk menjerat kaummu $ . $ ,engan apa- $ $ ,engan sajadah' $ $ .pa yang bisa kau lakukan dengan sajadah, &lis- $ $ "ertama, saya akan masuk ke setiap pemilik saham industri sajadah. Mereka akan saya jebak dengan mimpi untung besar. Sehingga, mereka akan tega memeras buruh untuk bekerja dengan upah di ba ah /M0, demi keuntungan besar' $ $ .h, itu kan memang +ara lama yang sering kau pakai. )idak ada yang baru,&lis- $ $ &ukan itu saja Kiai... $ $ 1alu- $ $ Saya juga akan masuk pada setiap desainer sajadah. Saya akan menumbuhkan gagasan, agar para desainer itu membuat sajadah yang lebar*lebar $ $ /ntuk apa- $ $ Supaya, saya lebih berpeluang untuk menanamkan rasa egois di setiap kaum yang Kau pimpin, Kiai' Selain itu, Saya akan lebih leluasa, masuk dalam barisan sholat. ,engan sajadah yang lebar maka barisan sha# akan renggang. ,an saya ada dalam kerenganggan itu. ,i situ Saya bisa ikut membentangkan sajadah $ . ,ialog Iblis dan Kiai sesaat terputus. ,ua orang datang, dan keduanya membentangkan sajadah. Keduanya berdampingan. Salah satunya, memiliki sajadah yang lebar. Sementara, satu lagi, sajadahnya lebih ke+il. Orang yang punya sajadah lebar seenaknya saja membentangkan sajadahnya, tanpa melihat kanan*kirinya. Sementara, orang yang punya sajadah lebih ke+il, tidak enak hati jika harus mendesak jamaah lain yang sudah lebih dulu datang. )anpa berpikir panjang, pemilik sajadah ke+il membentangkan saja sajadahnya, sehingga sebagian sajadah yang lebar tertutupi sepertiganya. Keduanya masih melakukan sholat sunnah. $ 2ah, lihat itu Kiai' $ , Iblis memulai dialog lagi. $ 3ang mana- $ $ .da dua orang yang sedang sholat sunnah itu. Mereka punya sajadah yang berbeda ukuran. 1ihat sekarang, aku akan masuk diantara mereka $ .

Iblis lenyap. Ia sudah masuk ke dalam barisan sha#. Kiai hanya memperhatikan kedua orang yang sedang melakukan sholat sunah. Kiai akan melihat kebenaran ren+ana yang dikatakan Iblis sebelumnya. "emilik sajadah lebar, rukuk. Kemudian sujud. )etapi, sembari bangun dari sujud, ia membuka sajadahya yang tertumpuk, lalu meletakkan sajadahnya di atas sajadah yang ke+il. %ingga sajadah yang ke+il kembali berada di ba ahnya. Ia kemudian berdiri. Sementara, pemilik sajadah yang lebih ke+il, melakukan hal serupa. Ia juga membuka sajadahnya, karena sajadahnya ditumpuk oleh sajadah yang lebar. Itu berjalan sampai akhir sholat. &ahkan, pada saat sholat ajib juga, kejadian*kejadian itu beberapa kali terihat di beberapa masjid. Orang lebih memilih menjadi di atas, ketimbang menerima di ba ah. ,i atas sajadah, orang sudah berebut kekuasaan atas lainnya. Siapa yang memiliki sajadah lebar, maka, ia akan meletakkan sajadahnya diatas sajadah yang ke+il. Sajadah sudah dijadikan Iblis sebagai pembedaan kelas. "emilik sajadah lebar, diindentikan sebagai para pemilik kekayaan, yang setiap saat harus lebih di atas dari pada yang lain. ,an pemilik sajadah ke+il, adalah kelas ba ah yang setiap saat akan selalu menjadi sub*ordinat dari orang yang berkuasa. ,i atas sajadah, Iblis telah mengajari orang supaya selalu menguasai orang lain. $ .stagh#irullahal adziiiim $ , ujar sang Kiai pelan.

Anda mungkin juga menyukai