Anda di halaman 1dari 4

Maria: Ibu Orang Beriman

Peranan Maria di dalam kehidupan Gereja Katolik, kerap dipertanyakan oleh pihak
agama lain atau rekan-rekan kita di kristen. Dalam perjalanan waktu ada orang-
orang menuduh bahwa orang katolik menyembah Maria dan bukan Tuhan. Ada lagi
yang mengatakan bahwa orang katolik menyembah berhala karena menyembah
patung Maria dan Yesus. Oleh karena pembicaraan-pembicaraan itu tulisan ini ingin
membahas apa yang sesungguhnya orang katolik imani berkaitan dengan relasi
dengan ibu Maria.

Maria menerima kabar malaikat

Maria adalah seorang wanita desa yang sederhana dan taat kepada Allah. Seluruh
hidunya memiliki dimensi iman yang dalam. Ketika malaikat Gabriel dating
kepadanya, ia mengalami guncangan dan keanehan. Pertama bagaimana mungkin
seorang wanita hamil tanpa hubungan dengan seorang laki-laki. Hal itu masih
merupakan sesuatu yang “absurd”. Kedua berita yang diberikan merupakan berita
bahagia, karena yang akan lahir adalah sang juru selamat. Maria dalam keanehan
itu menyimpan semuanya di dalam hatinya. Terlebih lagi bila semua yang dikatakan
malaikat adalh benar dan terjadi, maka aka nada resiko besar yang ia hadapi.
Pertama pertunangannya dengan Yusuf akan terancam putus. Mana ada seorang
calon suami yang mau menikahi seorang wanita yang hamil bukan karena
hubungan antara mereka berdua? Kedua bila Yusuf tidak menerima dirinya, ia akan
dituduh berbuat zinah. Hukuman bagi seorang wanita yang demikian adalah
hukuman rajam (dilempari batu sampai mati). Maria kembali menyimpan semua itu
di dalam hatinya dan menyerahkan dirinya sepenuhnya pada kehendak ilahi. Fiat
Voluntas tua (terjadilah kepadaku menurut perkataanMu).

Yusuf seorang yang taat

Yusuf tidak banyak diceritakan di dalam Kitab Suci, namun ia memiliki peranan
besar dalam peristiwa kehadiran sang Juru Selamat. Yusuf adalah pribadi yang taat
dan setia kepada Allah. Kesetiaannya tidak diragukan. Pada saat ia mengetahui
bahwa Maria mengandung, Yusuf ingin menceraikan dia secara diam-diam. Ia
berpikir kalau dia melarikan diri dari tempat itu, maka orang-orang akan menuduh
dia yang berbuat cemar terhadap Maria dan tidak bertanggung jawab. Kesalahan
akan dilemparkan kepada Yusuf dan bukan kepada Maria. Dengan demikian dia
berusaha menyelamatkan Maria. Namun dalam mimpi dia didatangi oleh malaikat
dan menyatakan bahwa Maria mengandung dari Roh Kudus dan Yusuf diminta
mengambilnya sebagai istri. Tanpa bertanya-tanya Yusuf mengambil maria menjadi
istrinya.
Pada saat setelah Yesus dilahirkan, malaikat datang lagi kepada Yusuf dan
memintanya untuk pergi mengungsi ke Mesir. Tanpa Tanya-tanya Yusuf
melakukannya. Demikian juga pada saat dia sudah mulai mapan di mesir, malaikat
dating lagi dan meminya dia mengambil maria dan yesus kembali ke Yehuda. Tanpa
Tanya-tanya kembali dia melakukannya. Yusuf adalah pribadi yang taat dan setia. Di
sanalah Yesus dibesarkan di tengah keluarga yang beriman sungguh, taat kepada
Tuhan dan mematuhi tanpa bertanya dan protes. Kepercayaan yang sungguh
dalam.

Maria bunda Allah

Konsep Maria sebagai bunda Allah dikenal sebagai “theotokos” dalam bahasa
Yunani. Dasar dari pandangan ini adalah sebuah kenyataan bahwa Maria adalah
bunda Yesus yang secara jelas adalah Allah. Penyebutan Maria sebagai bunda mau
menjelaskan bagaimana Maria yang beriman berkenan menerima Yesus sebagai
puteranya. Ini diungkapkan dengan penyerahan diri Maria sepenuhnya pada karya
Allah bagi manusia. “Sesungguhnya aku ini adalah hamba, terjadilah kepadaku
menurut perkataanMu”. (Katekismus , 494)

Maria dikandung tanpa noda asal

Maria merupakan perwujudan dari nubuat yang diwartakan sejak awal mula. Aku
akan mengadakan permusuhan antara engkau dan dan perempuan ini, antara
keturunanmu dan keturunannya; keturunanya akan meremukan kepalamu, dan
engkau akan meremukan tumitnya.” (Kej 3:15). Maria dilahirkan dengan nubuat
bahwa ia akan meremukan kepala setan dalam bentuk ular. Bila hawa di awal mula
membawa pada kedosaan, kehadiran Maria akan membawa kehidupan. Ia akan
menghancurkan kuasa setan, kendati untuk itu ia terluka juga tumitnya. Keyakinan
ini diperkuat dengan keyakinan Gereja bahwa maria dikandung tanpa noda dosa
asal. Gereja berpendapat bahwa tidak mungkin Maria dapat melahirkan Yesus kalau
ia terkena dosa asal. Kelahiran Maria pasti istimewa karena nubuat yang
diwartakan. Pandangan ini diumumkan oleh paus Pius IX tahun 1854.

Maria sebagai perawan

Maria diyakini sebagai perawan pada saat ia melahirkan Yesus. Maria mengandung
murni dari Roh Kudus. Hal ini adalah karya Allah dan bukan karya Manusia.
Dinyatakan pada saat Maria diberi kabar bahwa bagi Allah tidak ada sesuatu yang
mustahil. Hal ini mengingatkan nubuat nabi Yesaya, “Lihatlah seorang perawan
akan mengandung seorang anak, dan akan melahirkan seorang putera”. (Yes 7:14).

Maria tetap perawan

Maria tetap sebagai perawan adalah pandangan Gereja. Gereja percaya kelahiran
Yesus ke dunia tidak mengurangi keperawanan Maria, melainkan menyucikannya.
Maria dikenal juga sebagai ibu orang beriman, hal ini menyebabkan Yesus adalah
putera sulungnya sedangkan seluruh umat adalah putera-puteranya dalam arti
rohani.

Maria adalah ibu orang beriman

Maria diangkat sebagai ibu orang beriman didasarkan pada injil Yohanes. “Ketika
Yesus melihat ibuNya dan murid yang dikasihiNya di sampingnya ia berkata, “Ibu
ini, anakmu”. Kemudian katanya kepada murid-muridNya, “Inilah ibumu”. Dan
sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. (Yoh 19:26-27).

Dari injil ini dinyatakan bahwa Maria adalah ibu bagi para murid Yesus dan dengan
demikian ia adalah ibu bagi semua orang beriman.

Banyak orang berdoa melalui perantaraan Maria

Peranan Maria dalam memberikan kemurahan dan pertolongan dapat dilihat melalui
peristiwa mukjizat di kana. Saat itu panitia pernikahan kebingungan karena mereka
kekurangan anggur. Maria tahu akan hal itu dan dia mendekati yesus dan berkata,
“Yesus mereka kehabisan anggur”. Yesus menjawab,” Mau apakah engkau
daripadaKu ibu? SaatKu belum tiba”. Tetapi karena yang berkata adalah ibunya
Yesus melakukannya juga. Maria dikenal sebagai ibu yang murah hati bagi orang
beriman. Kerapkali doa-doa melalui perantaraannya senantiasa dikabulkan. Terlebih
melalui peristiwa penampakkan Maria kepada beberapa orang. Peristiwa di Fatima
misalnya. Maria menampakkan diri pada 3 anak kecil. Di peristiwa akhir dinyatakan
bahwa Maria akan memberikan tanda bagi banyak orang. Banyak orang berduyun-
duyun ingin melihat tanda itu. Ketika mereka pergi ke bukit yang ditunjukkan, hujan
lebat dating. Mereka mulai bersungut-sunguut karena tanda itu tidak kunjung
datang. Saat itulah ada sinar terang dari langit dan bersinar menyilaukan. Pada saat
sinar itu hilang pakaian mereka yang basah menjadi kering. Maria menyatakan
bahwa mereka diminta untuk berdoa Rosario agar perang berhenti, dan sungguh hal
itu terjadi. Banyak orang berdoa resario dan bahkan pasukan kristiani yang
berperang berdoa Rosario. Alhasil dalam wakty singkat perang berhenti yang
membawa kemenangan bagi pasukan kristiani terhadap Turki tahun 1571.

Saat ini di mana-mana popular doa melalui perantaraan Maria. Mereka percaya doa
melalui perantaraannya akan didengar oleh Tuhan, karena bunda sendiri yang
memohonnya. Doa yang popular adalah doa Rosario sendiri, doa novena 3 kali
Salam maria, doa Koronka dan seterusnya.

Kesimpulan

Peranan Maria sunggu besar di dalam kehidupan gereja. Pribadinya yang lembut,
sederhana dan pemurah serta keibuan membawa orang kristiani untuk semakin
beriman kepada Tuhan. DOa- doa kepada Bunda Maria bukan meniadakan kehadiran
Tuhan, melainkan menyangatkannya, yaitu kemurahan Allah dan cinta Allah kepada
umat manusia.

Kehadiran bunda Maria dan devosi kepadanya bukan pertama-tama dibuat oleh
otoritas, melainkan suatu kenyataan yang dihidupi dan berkembang diantara umat.
Kehadiran bunda dalam kehidupan manusia merupakan kehadiran yang obyektif
dan dirasakan oleh umat sendiri. Dengan demikian maria berperan serta dalam
karya keselamatan, yang dilakukan oleh Yesus tentunya.

Anda mungkin juga menyukai