Anda di halaman 1dari 26

ISOL ASI

EKSTRAK/ HASIL FRAKSINASI

AL AT ISOL ASI

CAMPURAN

ISOL AT

TUNGGAL

PEMURNIAN

ISOL AT MURNI

KOLOM KROMATOGRAFI

Cairan pengelusi Penjerap Pita-pita Senyawa terisolasi

Penyaring (kapas)

Larutan penjerap (silika gel) memiliki batas ideal dalam memisahkan suatu senyawa dalam sampel Menurut Geeraert perbandingan cuplikanpenjerap (1 !")# jika $arga %& relati& jauh' tetapi secara umum digunakan (1 1"")( Pada kasus tertentu pemisahan minyak atsiri misalnya terpen hidrokarbon dan terpen teroksidasi digunakan perbandingan (1 1")

)euntungan penggunaan kromatogra&i kolom yaitu dapat digunakan untuk sampel yang relati& besar dalam satu kali isolasi )ekurangannya yaitu waktu yang digunakan relati& lama' tidak cocok untuk sampel yang mudah rusak dalam cairan( *ntuk sampel yang mudah rusak dalam cairan dapat menggunakan metode kromatogra&i preparati&' press colom' suction colom

Fraksi A

Fraksi B

Fraksi C

Kem ungkinan Yang Terjadi

Setiap +raksi merupakan senyawa tunggal +raksi merupakan campuran dengan senyawa yang
memiliki kepolaran hampir sama ,alam pencarian senyawa perlu dikumpulkan &raksi yang memiliki kesamaan senyawa kedalam suatu wadah tertentu *ntuk &raksi yang memiliki senyawa tunggal dapat dimurnikan untuk selanjutnya dilakukan elusidasi struktur

PEMAKAIAN KROMATOGRAFI KOL OM KERING Metode diperlukan pengisian kolom kromatogra&i dengan bahan kemasan kering( Sampel merupakan larutan pekat atau setelah dikeringkan bersama sedikit penjerap Pengelusi bergerak melalui kolom ke bawah (alam) karena gaya kapiler sampai sampai garis depan pengelusi hampir mencapai alas kolom( -liran pengelusi dihentikan dan pita dalam kolom diambil dengan cara mendorong keluar kolom' mengiris atau mencongkel keluar

Penanganan
Pita yang telah dipisahkan diekstraksi dengan pelarut yang cocok( )elebihan yang diperoleh yaitu pemisahan yang relati& singkat' yaitu hanya 1. / !" menit( *ntuk menemukan system pelarut terbaik dilakukan pada pelat )L0 dan kemudian pemisahan dialihkan ke kolom kering dengan memperhatikan Penjerap terlebih dahulu diawaakti&kan dengan pelarut yang tepat(

Silica gel yang i!akai a ala" silica gel #n$#k k%l%& yang 'iasa i $a&'a" air ()* #n$#k &enga+aak$i,kanPengel#si yang $er iri a$as ca&!#ran !elar#$ $i ak selal# &eng"asilkan aya !isa" se!er$i KLT anali$ik Perl# ilak#kan !en.en#"an #l# !en.era! k%l%& kering engan (/* ,ase gerak se'el#& !enge&asan k%l%&-

*ntuk mempermudah pengambilan penjerap dari kolom kromatogra&i setelah pengembangan ialah memakai kolom plastic (1ylon)( )olom atau tabung dapat dipotong menjadi bagian-bagian yang sesuai dengan pita-pita terpisah Senyawa diekstraksi dan disaring' untuk senyawa yang tidak berwarna dapat diamati dengan lampu *2 untuk memandu pemotongan kolom(

Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Minyak ini disebut juga minyak menguap, minyak eteris, minyak esensial karena pada suhu kamar mudah menguap.atau sebagai minyak esteris (minyak esensial) merupakan salah satu sisa metabolisme yang disintesa dalam sel kelenjar (glandular cell) jaringan tanaman. Metode pengepresan Ekstraksi minyak atsiri dengan cara pengepresan umumnya dilakukan terhadap bahan berupa biji, buah, atau kulit buah yang memiliki kandungan minyak atsiri yang cukup tinggi. Akibat tekanan pengepresan, maka sel-sel yang mengandung minyak atsiri akan pecah dan minyak atsiri akan mengalir ke permukaan bahan. Contohnya minyak atsiri dari kulit jeruk dapat diperoleh dengan cara ini

Metode penyulingan ada metode ini, bahan tanaman yang akan disuling mengalami kontak langsung dengan air mendidih. !ahan dapat mengapung di atas air atau terendam secara sempurna, tergantung pada berat jenis dan jumlah bahan yang disuling. ekstraksi dengan pelarut menguap rinsipnya adalah melarutkan minyak atsiri dalam pelarut organik yang mudah menguap. Ekstraksi dengan pelarut organik pada umumnya digunakan mengekstraksi minyak atsiri yang mudah rusak oleh pemanasan uap dan air, Ekstraksi dengan lemak padat roses ini umumnya digunakan untuk mengekstraksi bungabungaan, untuk mendapatkan mutu dan rendeman minyak atsiri yang tinggi. Metode ekstraksi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu en"leurasi dan maserasi.

MIN0AK ATSIRI
,aya pisah tertinggi dapat dicapai dengan alat )3 Campuran yang komplek tidak selalu dapat dipisahkan dalam satu langkah( ,iperlukan langkah pra&raksinasi untuk memisahkan hidrokarbon dari terpenoid teroksigenasi dan &ungsi ini sering diisi dengan kromatogra&i kolom biasa )ekurangannya yaitu memakan banyak pelarut' terjadi pengenceran komponen' keterulangan rendah' pembentukan senyawa jadian' dan membutuhkan waktu yang relati& lama

Pemisahan minyak atsiri menjadi &raksi-&rakasi adalah dengan kromatogra&i gas( )omponenyang polar dipisahkan dengan silikagel 4oelm (diawaakti&kan dengan air 56 sangat penting untuk mencegah terjadinya tata ulang hodrokarbon terpena)( ,ielusi dg pentana (menghasilkan &raksi 1) dan kemudian ben7ene atau isopropyl klorida (menghasilkan &raksi 8)( Setelah semua ben7ene melawati kolom' kolom dipotong menjadi ! potongan yang mengandung komponen lebih polar(

Masing-masing diekstraksi dengan eter-metanol (9 8)' jadi diperoleh &raksi !-.( &raksi 1 / . disuntikan satu per satu ke )3 yang menghasilkan kromatogram yang jauh lebih mudah dita&sirkan( :eberapa senyawa lain yang dapat diisolasi dengan kromatogra&i kolom kering terpene (ester germakran 9-"-angeloilsiromodiol' ajugapitin murni dan dihidroajugapitin' bu&otoksin' briostatin' lignan diben7osiklooktadiena.

KROMATOGRAFI CAIR 1AKUM *ntuk isolasi diterpena sembrenoid' alkaloid' diterpenoid' ;solasi menggunakan silikagel <" (<!-8"" =m' merck)' dimana system dibuat dalam keadaan >akum terus menerus( )olom kromatogra&i dibuat kering dalam keadaan >akum agar diperoleh kerapatan kemasan maksimum' >akum dihentikan Pelarut yang kepolarannya rendah dituangkan ke permukaan penjerap lalu di>akumkan lagi( )olom dihisap sampai kering kemudian siap dipakai(

Me$% e Cuplikan dilarutkan dalam pelarut yang cocok' dimasukkan langsung pada bagian atas kolom atau pada lapisan prapenjerap( )emudian dihisap secara perlahan-lahan kedalam kemasan dgn mem>akumkannya( )olom dielusi dengan campuran pelarut yang cocok' mulai dari pelarut yang kepolarannya rendah lalu kepolarannya ditingkatkan perlahan-lahan' kolom dihisap sampai kering pada setiap pengumpulan &raksi(

)romatogra&i >akum menggunakan tekanan rendah untuk meningkatkan laju aliran &ase gerak( Pemisahan dilakukan pada ." gram silikagel (1"?"=m' kolom 1?"@!8 mm) dengan pengelusi eter petrolei-etil asetat (AA 1)' dengan pemisahan kurang lebih 8 jam( *rutan pereaksi C<$<-BtC-c (A 1)' C<$<-BtC-c (< ?)' BtC-c' MeC$( +raksi yang paling akti& C<$<-BtC-c (< ?)' BtC-c' dimurnikan lebih lanjut dengan )L0 preparati&' )C)0 preparati&(

PEMURNIAN
MURNI *saha Dang dilakukan untuk mendapatkan senyawa yang tidak tercampuri dengan matri@ yang tidak diinginkan BUKAN BERARTI :ahwa permurnian dilakukan hanya pada senyawa tunggal

L ANGKAH KER2 A
MB1D;-P)-1 cuplikan dengan baik (tergantung dari metode yang digunakan) ;13-0 pada B&isien waktu yang digunakan :eberapa bahan pencemar biologis mungkin berupa protein atau katalis sisa bahkan beberapa kloro&il atau lemak yang berada pada tumbuhan

MODEL PEMURNIAN AWAL


Cari pelarut yang sesuai dalam rangka pemisahan matri@ pengganggu( Metode P-%0;S; PBL-%*0 -palagi untuk dilanjutkan dengan pengujian biologi( Contoh pada pemurnian senyawa saponin yang paling sering digunakan adalah dengan butanol-air (saponin larut dalam butanol)

Selanjutnya dilakukan pemurnian lanjutan $-L D-13 ,-P-0 ,;L-)*)-1 Melalui Preparati& dapat memberikan pemisahan yang baik' &raksi dikumpulkan untuk selanjutnya senyawa dipisahkan dengan pelarut yang cocok Pada pemisahan glikosida steroid dari bintang laut perlu dilakukan pemurnian dahulu menggunakan partisi ganda secara kromatoga&i cair(

KRISTAL ISASI
Senyawa murni (seyawa tunggal) hasil isolasi dapat dilakukan kristalisasi dengan C-%Penguapan pelarut (pemekatan) selanjutnya dilakukan pendinginan pada suhu dibawah 1."C )ristal yang terbentuk dapat berupa kristal jarum' amor&' tetrahedral' oktahedral dll(

Senyawa tunggal yang telah dimurnikan mempunyai kecenderungan untuk membentuk kristal )ristal terbentuk karena adanya gaya tarik menarik yang kuat antar ion penyusun senyawa $asil akhir merupakan kristal kompak yang secara organoleptik dapat diamati dengan mata biasa

#A$%$ senya&a "enolik kompleks yang memiliki berat molekul '((-)(((. Memilikikemampuan untuk mengendapkan protein dengan membentuk kopolimer yang tidak larut dalam air. Contoh galat, katekin A*+A*,%Alkaloid merupakan suatu senya&a organik baik yang berasal dari tumbuhan, he&an atau mineral yang bersi"at basa, dimana si"at basa tersebut dipengaruhi oleh gugus nitrogen ($) baik yang terikat secara siklik maupun heterosiklik. Contoh Alkaloid piridin-piperidin, alkaloid .uinolon. atropin, purin, cocain /la0onoid merupakan metabolit sekunder yang paling beragam dan tersebar luas. 1ekitar '-2(3 metabolit sekunder tumbuhan adalah "la0onoid, dengan struktur kimia dan peran biologi yang sangat beragam 1enya&a ini dibentuk dari jalur shikimate dan "enilpropanoid, dengan beberapa alternati" biosintesis.

Anda mungkin juga menyukai