Anda di halaman 1dari 38

UPAYA PENDEKATAN TERHADAP KELUARGA Ny.

SI DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITA DIABETES MELITUS

Disusun oleh : Diana Zahrawardani H2A008013

TAHAP I KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama kepala keluarga Alamat Bentuk keluarga


Nama

: Tn. Su (61 tahun) : Ngadirgo RT 01 RW 02 Kel.ngadirgo Kec.Mijen Semarang : extended family


L/P Umur Pendidikan Pekerjaan

Kedudukan dalam keluarga


Kepala keluarga Istri Anak Anak Anak Anak Ortu Ny.Si

Pasien KDK
-

Tn.Su Ny.Si Sdr.M Sdri.SA Sdri.NK Sdr.Za Ny.Sh

L P L P P L P

61 53 27 23 20 14 84

Tidak tamat SD Tidak tamat SD Tidak tamat SD Tidak tamat SD Tidak tamat SD Belum tamat SMP Tidak tamat SD

Buruh tani Ibu rumah tangga Pengajar MTS Wiraswasta Wiraswasta -

Ny.Sa
An.A

Menantu
Cucu

P
P

24
2

Tidak tamat SMP


-

Ibu rumah tangga

Kesimpulan tahap I : Di dalam keluarga Tn. Y berbentuk extended family didapatkan pasien atas nama Ny. Si usia 53 tahun,tidak tamat SD, seorang ibu rumah tangga dengan penyakit diabetes melitus.

TAHAP II STATUS PENDERITA

Nama Pasien Umur Jenis kelamin Alamat

: Ny. Si : 53 tahun : Perempuan : Ngadirgo RT 01 RW 02 Kelurahan Ngadirgo Kecamatan Mijen Semarang

Pendidikan
Agama Pekerjaan Suku bangsa No. RM

: Tidak tamat SD
: Islam : Ibu Rumah Tangga : Jawa : 007097

Tanggal pemeriksaan : 27-7-2012

Keluhan utama : Kaki dan tangan kesemutan

Riwayat penyakit sekarang


Saat ini pasien datang mengeluh kesemutan di bagian kaki dan

tangan, badan terasa lemas, badan terasa pegal-pegal, dan kepala pusing terus menerus. Dari riwayat penyakit sebelumnya pasien tidak teratur ke puskesmas untuk kontrol dan pasien masih mengeluhkan gejala yang sama. Gula darah pasien juga masih tinggi walaupun sempat turun. Pasien sering telat untuk kontrol/berobat karena rumahnya jauh dan tidak ada yang mengantar ke

puskesmas. Terakhir pasien kontrol bulan mei.

Riwayat penyakit dahulu : Riwayat penyakit diabetes melitus (+) sampai sekarang Riwayat penyakit hipertensi : disangkal Riwayat penyakit asma : disangkal Riwayat penyakit jantung : disangkal Riwayat DM dalam kehamilan : disangkal

Riwayat penyakit keluarga :


Riwayat penyakit diabetes melitus : Kakak pasien pernah menderita diabetes melitus sudah 5 tahun.

Riwayat penyakit hipertensi : disangkal


Riwayat penyakit asma : disangkal Riwayat penyakit jantung : disangkal.

Riwayat makan tinggi karbohidrat dan lemak : (+) Riwayat minum-minuman manis : (+) sering minum teh manis dengan takaran gula yang banyak, minuman bersoda, dan syrup. Riwayat minum alkohol : disangkal Riwayat merokok : disangkal

Riwayat olahraga teratur : (-), jarang biasanya seminggu


sekali atau tidak pernah.

Riwayat sosial ekonomi

Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Pasien

tinggal bersama ibunya, suami, anak, menantu, serta


cucunya dengan status ekonomi menengah. Suami bekerja sebagai buruh tani yang berpenghasilan tidak tetap, sedangkan anaknya sudah mempunyai pekerjaan yang mempunyai penghasilan cukup untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Pasien memiliki asuransi


kesehatan berupa jamkesmas.

Keadaan umum : Baik

Kesadaran

: Composmentis

Tanda vital : tekanan darah : 145/93 mmHg Nadi : 98x/menit


Suhu : 36,50C

Pernapasan : 20x/menit

Tinggi Badan : 145 kg Berat Badan : 42 cm IMT : 19,9 kg/m2 (normoweight)

Mata : conjungtiva anemis (+/+) Leher : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Pulmo : dalam batas normal Abdomen : dalam batas normal Ekstremitas : dalam batas normal Status neurologis : dalam batas normal

Pemeriksaan penunjang :
Check gula darah sewaktu dan darah rutin

(untuk mengetahui Hb) didapatkan GDS :


386,1 mg/dl dan Hb : 12,2 g/dl

Diagnosis kerja :
Diabetes melitus tipe II

a.

Terapi non farmakologis

Minum obat secara teratur sesuai dosis yang diberikan


Diet rendah karbohidrat, rendah lemak, rendah gula/pantang gula, dan tinggi serat

Kurangi stres Rutin olahraga ringan, minimal jalan kaki atau senam

30 menit
-

Kontrol secara teratur Istirahat cukup 6-7 jam

Terapi farmakologis : Glibenclamide 5 mg setiap pagi dan malam, diminum15 menit sebelum makan.

Metformin 500 mg setiap pagi dan siang, diminum sesaat sebelum makan Vitamin B1 2x1 Vitamin C 2x1 Masing-masing obat diberikan untuk 10 hari Prognosis : Ad vitam : dubia ad bonam

Ad sanam : dubia ad bonam


Ad fungsional : dubia ad bonam

TAHAP III

IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA

Fungsi Biologis Keluarga terdiri atas penderita (Ny.Si 53 tahun), suami (Tn.Su 61 tahun), orang tua

Ny.Si (Ny.Sh 84 tahun), anak ke 3 (Sdr.M 27 tahun), anak ke 4 (Sdri.SA 23 tahun),


anak ke 5 (Sdri.NK 20 tahun) , anak ke 6 (Sdr.Za 14 tahun), menantu (Ny.Sa 24 tahun), dan cucu (An.A 2 tahun) tinggal bersama dalam satu rumah.

Fungsi Psikologis Hubungan keluarga cukup harmonis, saling mendukung, dan perhatian satu sama lain.

Fungsi Sosial

Penderita dan keluarga hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Hubungan dengan
masyarakat sekitar baik dan cukup aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan Penderita adalah seorang ibu rumah tangga sedangkan suami sebagai buruh tani serta ketiga anaknya sudah bekerja dan

mendapatkan penghasilan yang cukup kecuali anak terakhir


yang masih duduk di kelas 2 SMP. Penghasilan keluarga tergolong cukup untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari,

status ekonomi cukup.

Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi Komunikasi anggota keluarga berlangsung baik, permasalahan diselesaikan dengan cara dimusyawarakan bersama-sama.

Kode

APGAR Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya mendapat masalah. Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya. Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung

Tn. Su

Ny. Si

keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup 2 yang baru.

Saya puas dengan cara kelurga saya mengekspresikan kasih sayang


dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian, dll.

Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu
bersama-sama Total (Kontribusi)

2 10

2 9

Rata-rata APGAR score keluarga Ny. Si = 9,5 Kesimpulan : Fungsi fisiologis keluarga Ny. Si baik

Sumber Social

Patologi Interaksi sosial cukup, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

Keterangan -

Cultural

Kebanggaan terhadap budaya baik, tradisi budaya masyarakat sudah jarang diikuti. Beragama dan memiliiki pemahan terhadap ajaran agama, ketaatan ibadah cukup

Religion baik. Penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, karena ketiga anaknya Economic sudah bekerja dan mempunyai penghasilan yang cukup.

Education

Tingkat pendidikan kurang (tidak tamat SD) Kesadaran akan perilaku yang menjaga kesehatan belum cukup baik. Jika pasien

Medical

sakit berobat kemantri, setelah obat habis tidak kontrol tetapi beli obat di apotek. Jika + tidak kunjung sembuh baru ke puskesmas, tetapi jarang untuk kontrol penyakitnya.

Kesimpulan : Terdapat fungsi patologis pada keluarga Ny. S yaitu fungsi edukasi dan medical.

1.

GENOGRAM KELUARGA

Keterangan : Laki-laki : Pasien

: perempuan

: penderita DM

: meninggal

: tinggal serumah

Pengetahuan Tingkat pendidikan keluarga ini masih kurang karena Tn. Su dan Ny. Si serta ketiga anaknya pendidikan minimal adalah tidak tamat SD, sedangkan Sdr.Za masih duduk di kelas 2 SMP. Pengetahuan keluarga tentang kesehatan masih kurang. Sikap Penderita dan keluarganya kurang menerapkan akan sikap pentingnya kesehatan, terutama masalah olahraga dan pola makan keluarga (seperti sering makan tinggi karbohidrat dan tinggi lemak). Saat kunjungan ini, obat yang diberikan dari puskesmas sejak 2 hari yang lalu sudah diminum secara teratur. Tindakan Kesadaran akan perilaku yang menjaga kesehatan belum cukup baik. Jika pasien sakit

berobat ke mantri, setelah obat habis tidak kontrol tetapi beli obat di apotek. Jika tidak
kunjung sembuh baru ke puskesmas, tetapi jarang untuk kontrol penyakitnya. Pasien jarang ke puskesmas karena tidak ada yang mengantar ke puskesmas karena ketiga motornya dipakai anak-anaknya untuk bekerja, sehingga pasien sering telat untuk kontrol.

Lingkungan

Rumah tertata rapi kecuali pada ruang belakang yang masih beralas tanah,
kebersihan di dalam rumah cukup baik, ventilasi dan pencahayaan bagus. Saluran pembuangan limbah lancar, sampah keluarga dibuang dibelakang rumah dengan sistem gali.

Keturunan
Tidak terdapat faktor keturunan yang mempengaruhi penyakit penderita.

Pelayanan Kesehatan Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi oleh keluarga ini jika sakit adalah ke mantri dan puskesmas. Pasien dan keluarganya memiliki kartu jaminan kesehatan berupa jamkesmas.

Keluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran 12x7 m2. Terletak di daerah

pemukiman dengan bentuk bangunan tidak bertingkat. Terdiri dari ruang tamu, 5

ruang tidur, ruang keluarga, dapur, ruang belakang untuk sumur, dua kamar mandi,
dan satu WC. Pintu masuk dan keluar ada 2, di depan dan di samping rumah. Dinding terbuat batu bata sebagian sudah di cat sedangkan pada ruang belakang belum dicat. Lantai rumah untuk ruang tamu, kamar tidur dan ruang keluarga

berkeramik warna putih biru berukuran 30x30 cm Untuk dapur masih tanah dan
kamar mandi bersemen. Atap rumah terbuat dari genteng dan bagian dalam tidak tertutup ternit dari tirflek. Masing-masing kamar tidur dilengkapi sebuah ranjang dan kasur masing-masing kira-kira berukuran 3x3m2 serta terdapat jendela yang

dibuka setiap pagi yang kira-kira berukuran 1x1m2. Perabotan rumah tangga
sederhana. Sumber air untuk kebutuhan sehari-hari keluarga ini menggunakan air sumur.

Lingkungan sekitar rumah berupa perkampungan dengan

kondisi masyarakat akrab dan baik. Rumah satu dengan yang lainnya saling berdekatan. Rumah langsung berhadapan dengan jalan, dengan kondisi jalan beraspal tetapi sedikit rusak. Untuk limbah rumah tangga dialirkan ke got sekitar rumahnya dan saluran limbah di sekitar rumah kering. Untuk tempat pembuangan sampah diluar rumah tidak ada, jalan didepan rumah lebarnya cukup luas terbuat dari tanah. Kesan kebersihan lingkungan sekitar rumah

cukup baik.

1.

Fungsi Holistik (biopsikososial)

: baik

2.

Fungsi Fisiologi (APGAR)


Fungsi Patologis (SCREEM) Medical Fungsi Genogram Keluarga Fungsi Pola Interaksi Keluarga Fungsi Perilaku Keluarga Fungsi Non Perilaku Keluarga Fungsi Lingkungan Indoor Fungsi Lingkungan Outdoor

: baik
: ada fungsi patologis yaitu education dan : tidak ada penyakit yang diturunkan : baik : kurang : cukup : cukup : cukup

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Masalah Medis Diabetes melitus tipe II

Masalah Nonmedis
a.

Kesadaran penderita dan keluarga tentang arti penting kesehatan masih rendah. Pengetahuan penderita dan keluarga tentang pola hidup sehat masih rendah. Kurangnya dukungan dan motivasi keluarga terhadap penderita

b.

c.

I No. Daftar Masalah P Kesadaran 1. penderita S SB T Mn Mo

R Ma

Jumlah IxTxR

dan keluarga tentang 5 5 5 3 5 4 4

30.000

arti penting kesehatan


masih rendah. Pengetahuan penderita dan keluarga tentang 2. pola hidup sehat masih 4 5 5 3 4 4 4

(I)

19.200 (II)

rendah Kurangnya
3.

dukungan
14.400 4 5 3 4 4 4 (III)

dan motivasi keluarga 4 terhadap penderita

Keterangan : I : Importancy (pentingnya masalah) P : Prevalence (besarnya masalah) S : Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah) SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah) T : Technology (tehnologi yang tersedia) R : Resources (sumber daya yang tersedia) Mn : Man (tenaga yang tersedia) Mo : Money (sarana yang tersedia) Ma : Material (pentingnya masalah) Dari indikator di atas, terdapat beberapa kriteria, antara lain : 1 = tidak penting 2 = agak penting 3 = cukup penting 4 = penting 5 = sangat penting

Kesadaran penderita dan keluarga tentang arti penting kesehatan masih rendah.
Ny.Si 53 tahun, penderita diabetes melitus tipe II

Pengetahuan penderita dan keluarga tentang pola hidup sehat masih rendah.

Kurangnya dukungan dan motivasi keluarga terhadap penderita

TAHAP IV HUBUNGAN PRIORITAS MASALAH DENGAN DIABETES MELITUS YANG DIDERITA Ny. SI

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang disebabkan oleh berkurangnya atau ketiadaan hormon insulin dari sel beta pankreas, atau akibat gangguan fungsi insulin, atau keduanya. Terdapat beberapa masalah yang ditemukan terkait dengan terjadinya kejadian diabetes melitus yang dialami oleh pasien. Kesadaran penderita dan keluarga tentang arti penting kesehatan masih rendah, sampai sekarang pasien masih jarang untuk kontrol penyakitnya ke puskesmas karena alasan tidak ada yang mengantar atau jarak antara rumah dan puskesmas cukup jauh.

Hal ini juga berhubungan dengan adanya dukungan dari keluarga, jika pasien jarang ke puskesmas untuk kontrol dan tidak mendapat obat yang tepat, maka untuk terjadinya komplikasi akan lebih besar Pengendalian kadar gula darah secara terus menerus merupakan kunci sukses agar tidak terjadi komplikasi dan mengurangi gejalagejala yang dirasakan

Masalah lain yang dialami pasien adalah kurangnya pengetahuan penderita dan keluarga tentang pola hidup sehat. Untuk pasien dan keluarganya masih belum mengerti betul bagaimana cara mengatur pola hidup yang sehat terutama mengatur pola makan dan aktivitas keseharian. Pasien ini sering makan tinggi karbohidrat dan tinggi lemak serta menyukai minuman yang manis seperti teh manis, soda, atau syrup. Selain pasien, suami juga menyukai makanan yang berlemak dan > 4 tahun sampai sekarang sedang menderita asam urat. Suami juga jarang kontrol penyakitnya dan lebih memilih beli obat di apotek. Aktivitas fisik pada keluarga ini masih kurang, terutama pada pasien hanya melakukan olahraga seminggu sekali. Terlebih pada pasien yang menderita diabetes melitus ini perlu di edukasi agar tidak memperburuk penyakitnya

TAHAP V SIMPULAN DAN SARAN

Diagnosis Holistik :

- Diagnosis Biologis Diabetes melitus tipe II - Diagnosis Psikologis Penderita mengalami beban pikiran terhadap penyakitnya karena merasakan

gejala yang sama dan sampai saat ini belum berkurang. Hubungan penderita dengan
anggota keluarga lain baik, tetapi karena keluarga pasien memiliki kesibukan sendiri-sendiri sehingga dukungan terhadap pasien berkurang dan menyebabkan pasien jarang kontrol. - Diagnosis Sosial Hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik, kondisi lingkungan dan rumah cukup baik, pendidikan penderita dan keluarganya kurang , status ekonomi cukup baik.

Teratur minum obat sesuai dosis yang diberikan Rajin kontrol di puskesmas sesuai nasehat dokter

Diet rendah karbohidrat, rendah lemak, diet rendah gula, diet tinggi serat
Kurangi stres Istirahat yang cukup 6-7 jam

Jangan beli obat di apotek jika belum kontrol


Disarankan apabila puskesmas jauh, dapat ambil obat di pustu kecuali saatnya untuk check gula darah. Rajin berolahraga ringan minimal 3 kali dalam seminggu dengan durasi 30 menit, senam diabetes ke puskesmas setiap hari jumat. Perawatan kaki diabetes, seperti potong kuku, jika terluka segera diobati.

Anda mungkin juga menyukai