Presentasi Kasus DM IKK
Presentasi Kasus DM IKK
Pasien KDK
-
L P L P P L P
61 53 27 23 20 14 84
Tidak tamat SD Tidak tamat SD Tidak tamat SD Tidak tamat SD Tidak tamat SD Belum tamat SMP Tidak tamat SD
Ny.Sa
An.A
Menantu
Cucu
P
P
24
2
Kesimpulan tahap I : Di dalam keluarga Tn. Y berbentuk extended family didapatkan pasien atas nama Ny. Si usia 53 tahun,tidak tamat SD, seorang ibu rumah tangga dengan penyakit diabetes melitus.
Pendidikan
Agama Pekerjaan Suku bangsa No. RM
: Tidak tamat SD
: Islam : Ibu Rumah Tangga : Jawa : 007097
tangan, badan terasa lemas, badan terasa pegal-pegal, dan kepala pusing terus menerus. Dari riwayat penyakit sebelumnya pasien tidak teratur ke puskesmas untuk kontrol dan pasien masih mengeluhkan gejala yang sama. Gula darah pasien juga masih tinggi walaupun sempat turun. Pasien sering telat untuk kontrol/berobat karena rumahnya jauh dan tidak ada yang mengantar ke
Riwayat penyakit dahulu : Riwayat penyakit diabetes melitus (+) sampai sekarang Riwayat penyakit hipertensi : disangkal Riwayat penyakit asma : disangkal Riwayat penyakit jantung : disangkal Riwayat DM dalam kehamilan : disangkal
Riwayat makan tinggi karbohidrat dan lemak : (+) Riwayat minum-minuman manis : (+) sering minum teh manis dengan takaran gula yang banyak, minuman bersoda, dan syrup. Riwayat minum alkohol : disangkal Riwayat merokok : disangkal
Kesadaran
: Composmentis
Pernapasan : 20x/menit
Mata : conjungtiva anemis (+/+) Leher : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Pulmo : dalam batas normal Abdomen : dalam batas normal Ekstremitas : dalam batas normal Status neurologis : dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang :
Check gula darah sewaktu dan darah rutin
Diagnosis kerja :
Diabetes melitus tipe II
a.
Kurangi stres Rutin olahraga ringan, minimal jalan kaki atau senam
30 menit
-
Terapi farmakologis : Glibenclamide 5 mg setiap pagi dan malam, diminum15 menit sebelum makan.
Metformin 500 mg setiap pagi dan siang, diminum sesaat sebelum makan Vitamin B1 2x1 Vitamin C 2x1 Masing-masing obat diberikan untuk 10 hari Prognosis : Ad vitam : dubia ad bonam
TAHAP III
Fungsi Biologis Keluarga terdiri atas penderita (Ny.Si 53 tahun), suami (Tn.Su 61 tahun), orang tua
Fungsi Psikologis Hubungan keluarga cukup harmonis, saling mendukung, dan perhatian satu sama lain.
Fungsi Sosial
Penderita dan keluarga hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Hubungan dengan
masyarakat sekitar baik dan cukup aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan Penderita adalah seorang ibu rumah tangga sedangkan suami sebagai buruh tani serta ketiga anaknya sudah bekerja dan
Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi Komunikasi anggota keluarga berlangsung baik, permasalahan diselesaikan dengan cara dimusyawarakan bersama-sama.
Kode
APGAR Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya mendapat masalah. Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya. Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung
Tn. Su
Ny. Si
keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup 2 yang baru.
Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu
bersama-sama Total (Kontribusi)
2 10
2 9
Rata-rata APGAR score keluarga Ny. Si = 9,5 Kesimpulan : Fungsi fisiologis keluarga Ny. Si baik
Sumber Social
Keterangan -
Cultural
Kebanggaan terhadap budaya baik, tradisi budaya masyarakat sudah jarang diikuti. Beragama dan memiliiki pemahan terhadap ajaran agama, ketaatan ibadah cukup
Religion baik. Penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, karena ketiga anaknya Economic sudah bekerja dan mempunyai penghasilan yang cukup.
Education
Tingkat pendidikan kurang (tidak tamat SD) Kesadaran akan perilaku yang menjaga kesehatan belum cukup baik. Jika pasien
Medical
sakit berobat kemantri, setelah obat habis tidak kontrol tetapi beli obat di apotek. Jika + tidak kunjung sembuh baru ke puskesmas, tetapi jarang untuk kontrol penyakitnya.
Kesimpulan : Terdapat fungsi patologis pada keluarga Ny. S yaitu fungsi edukasi dan medical.
1.
GENOGRAM KELUARGA
: perempuan
: penderita DM
: meninggal
: tinggal serumah
Pengetahuan Tingkat pendidikan keluarga ini masih kurang karena Tn. Su dan Ny. Si serta ketiga anaknya pendidikan minimal adalah tidak tamat SD, sedangkan Sdr.Za masih duduk di kelas 2 SMP. Pengetahuan keluarga tentang kesehatan masih kurang. Sikap Penderita dan keluarganya kurang menerapkan akan sikap pentingnya kesehatan, terutama masalah olahraga dan pola makan keluarga (seperti sering makan tinggi karbohidrat dan tinggi lemak). Saat kunjungan ini, obat yang diberikan dari puskesmas sejak 2 hari yang lalu sudah diminum secara teratur. Tindakan Kesadaran akan perilaku yang menjaga kesehatan belum cukup baik. Jika pasien sakit
berobat ke mantri, setelah obat habis tidak kontrol tetapi beli obat di apotek. Jika tidak
kunjung sembuh baru ke puskesmas, tetapi jarang untuk kontrol penyakitnya. Pasien jarang ke puskesmas karena tidak ada yang mengantar ke puskesmas karena ketiga motornya dipakai anak-anaknya untuk bekerja, sehingga pasien sering telat untuk kontrol.
Lingkungan
Rumah tertata rapi kecuali pada ruang belakang yang masih beralas tanah,
kebersihan di dalam rumah cukup baik, ventilasi dan pencahayaan bagus. Saluran pembuangan limbah lancar, sampah keluarga dibuang dibelakang rumah dengan sistem gali.
Keturunan
Tidak terdapat faktor keturunan yang mempengaruhi penyakit penderita.
Pelayanan Kesehatan Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi oleh keluarga ini jika sakit adalah ke mantri dan puskesmas. Pasien dan keluarganya memiliki kartu jaminan kesehatan berupa jamkesmas.
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran 12x7 m2. Terletak di daerah
pemukiman dengan bentuk bangunan tidak bertingkat. Terdiri dari ruang tamu, 5
ruang tidur, ruang keluarga, dapur, ruang belakang untuk sumur, dua kamar mandi,
dan satu WC. Pintu masuk dan keluar ada 2, di depan dan di samping rumah. Dinding terbuat batu bata sebagian sudah di cat sedangkan pada ruang belakang belum dicat. Lantai rumah untuk ruang tamu, kamar tidur dan ruang keluarga
berkeramik warna putih biru berukuran 30x30 cm Untuk dapur masih tanah dan
kamar mandi bersemen. Atap rumah terbuat dari genteng dan bagian dalam tidak tertutup ternit dari tirflek. Masing-masing kamar tidur dilengkapi sebuah ranjang dan kasur masing-masing kira-kira berukuran 3x3m2 serta terdapat jendela yang
dibuka setiap pagi yang kira-kira berukuran 1x1m2. Perabotan rumah tangga
sederhana. Sumber air untuk kebutuhan sehari-hari keluarga ini menggunakan air sumur.
kondisi masyarakat akrab dan baik. Rumah satu dengan yang lainnya saling berdekatan. Rumah langsung berhadapan dengan jalan, dengan kondisi jalan beraspal tetapi sedikit rusak. Untuk limbah rumah tangga dialirkan ke got sekitar rumahnya dan saluran limbah di sekitar rumah kering. Untuk tempat pembuangan sampah diluar rumah tidak ada, jalan didepan rumah lebarnya cukup luas terbuat dari tanah. Kesan kebersihan lingkungan sekitar rumah
cukup baik.
1.
: baik
2.
: baik
: ada fungsi patologis yaitu education dan : tidak ada penyakit yang diturunkan : baik : kurang : cukup : cukup : cukup
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Masalah Nonmedis
a.
Kesadaran penderita dan keluarga tentang arti penting kesehatan masih rendah. Pengetahuan penderita dan keluarga tentang pola hidup sehat masih rendah. Kurangnya dukungan dan motivasi keluarga terhadap penderita
b.
c.
R Ma
Jumlah IxTxR
30.000
(I)
19.200 (II)
rendah Kurangnya
3.
dukungan
14.400 4 5 3 4 4 4 (III)
Keterangan : I : Importancy (pentingnya masalah) P : Prevalence (besarnya masalah) S : Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah) SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah) T : Technology (tehnologi yang tersedia) R : Resources (sumber daya yang tersedia) Mn : Man (tenaga yang tersedia) Mo : Money (sarana yang tersedia) Ma : Material (pentingnya masalah) Dari indikator di atas, terdapat beberapa kriteria, antara lain : 1 = tidak penting 2 = agak penting 3 = cukup penting 4 = penting 5 = sangat penting
Kesadaran penderita dan keluarga tentang arti penting kesehatan masih rendah.
Ny.Si 53 tahun, penderita diabetes melitus tipe II
Pengetahuan penderita dan keluarga tentang pola hidup sehat masih rendah.
TAHAP IV HUBUNGAN PRIORITAS MASALAH DENGAN DIABETES MELITUS YANG DIDERITA Ny. SI
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang disebabkan oleh berkurangnya atau ketiadaan hormon insulin dari sel beta pankreas, atau akibat gangguan fungsi insulin, atau keduanya. Terdapat beberapa masalah yang ditemukan terkait dengan terjadinya kejadian diabetes melitus yang dialami oleh pasien. Kesadaran penderita dan keluarga tentang arti penting kesehatan masih rendah, sampai sekarang pasien masih jarang untuk kontrol penyakitnya ke puskesmas karena alasan tidak ada yang mengantar atau jarak antara rumah dan puskesmas cukup jauh.
Hal ini juga berhubungan dengan adanya dukungan dari keluarga, jika pasien jarang ke puskesmas untuk kontrol dan tidak mendapat obat yang tepat, maka untuk terjadinya komplikasi akan lebih besar Pengendalian kadar gula darah secara terus menerus merupakan kunci sukses agar tidak terjadi komplikasi dan mengurangi gejalagejala yang dirasakan
Masalah lain yang dialami pasien adalah kurangnya pengetahuan penderita dan keluarga tentang pola hidup sehat. Untuk pasien dan keluarganya masih belum mengerti betul bagaimana cara mengatur pola hidup yang sehat terutama mengatur pola makan dan aktivitas keseharian. Pasien ini sering makan tinggi karbohidrat dan tinggi lemak serta menyukai minuman yang manis seperti teh manis, soda, atau syrup. Selain pasien, suami juga menyukai makanan yang berlemak dan > 4 tahun sampai sekarang sedang menderita asam urat. Suami juga jarang kontrol penyakitnya dan lebih memilih beli obat di apotek. Aktivitas fisik pada keluarga ini masih kurang, terutama pada pasien hanya melakukan olahraga seminggu sekali. Terlebih pada pasien yang menderita diabetes melitus ini perlu di edukasi agar tidak memperburuk penyakitnya
Diagnosis Holistik :
- Diagnosis Biologis Diabetes melitus tipe II - Diagnosis Psikologis Penderita mengalami beban pikiran terhadap penyakitnya karena merasakan
gejala yang sama dan sampai saat ini belum berkurang. Hubungan penderita dengan
anggota keluarga lain baik, tetapi karena keluarga pasien memiliki kesibukan sendiri-sendiri sehingga dukungan terhadap pasien berkurang dan menyebabkan pasien jarang kontrol. - Diagnosis Sosial Hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik, kondisi lingkungan dan rumah cukup baik, pendidikan penderita dan keluarganya kurang , status ekonomi cukup baik.
Teratur minum obat sesuai dosis yang diberikan Rajin kontrol di puskesmas sesuai nasehat dokter
Diet rendah karbohidrat, rendah lemak, diet rendah gula, diet tinggi serat
Kurangi stres Istirahat yang cukup 6-7 jam