Anda di halaman 1dari 12

Desain Eksperimen

Pustaka: Montgomery. Design and Analysis of Experiments. John Wiley and Sons, New York

Definisi
Desain Eksperimen adalah suatu rancangan dari suatu percobaan yang dilakukan untuk mempelajari suatu proses atau membandingkan efek dari beberapa kondisi terhadap suatu fenomena

Gambaran Suatu Proses

Contoh-contoh kasus: Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh dari kecepatan pengadukan terhadap homogenitas produk yang dihasilkan Seorang mahasiswa ingin mengetahui apakah ada pengaruh dari tipe pengepresan terhadap rendemen minyak sawit yang dihasilkan. Seorang chef ingin mengetahui pengaruh suhu dan lama pengovenan terhadap cita rasa brownies yang diproduksi

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi atau keingintahuan seorang peneliti, perlu dilakukan perencanaan penelitian: Karakteristik apa saja yang harus dianalisa? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi karakteristik tersebut? Apa saja factor yang akan diteliti? Berapa kali eksperimen harus dilakukan? Bagaimana eskperimen harus dilakukan agar benar secara statistic? Untuk itu harus dilakukan desain eskperimen

Prinsip-prinsip dasar Desain Eksperimen: Replikasi/Pengulangan dalam percobaan. Replikasi memiliki tujuan utama untuk mendapatkan estimasi dari kesalahan percobaan (experimental error)

Pengacakan/randomisasi Randomisasi dibutuhkan agar setiap unit percobaan mempunyai peluang yang sama untuk dikenai suatu treatment tertentu, dengan demikian asumsi metode statistic yang digunakan pun terpenuhi.

Beberapa istilah yang digunakan dalam desain eskperimen: Unit eksperimen Unit yang dikenai perlakuan Dalam contoh kasus 3 misalnya, unit eksperimen adalah adonan brownies yang akan dioven

Perlakuan Sekumpulan kondisi yang akan dikenakan terhadap unit eksperimen Dalam contoh kasus 2, perlakuan adalah tipe pengepresan yang dikenakan pada unit eksperimen Dalam contoh kasus 3 misalnya, perlakuan adalah kombinasi suhu dan lama pengovenan yang dikenakan pada unit eksperimen

Prosedur membuat desain eksperimen : 1. Pernyataan mengenai masalah atau persoalan yang dibahas, contohnya produktivitas padi 2. Pemilihan faktor dan level. Contoh factor: jenis pupuk, 3 level yang digunakan: pupuk A, B, C 3. Pemilihan dari variabel respon (Y). Contoh: berat padi yang dihasilkan per m2 lahan 4. Pemilihan dari desain eksperimental : RAL, RAK atau yang lain 5. Melakukan eksperimen 6. Pemilihan metode data analisis yang dipakai 7. Kesimpulan dan rekomendasi

1. RAL (Rancangan Acak Lengkap) a. Gambaran Umum Syarat yang harus diperhatikan dalam RAL : 1. Kecuali perlakuannya, semua (media percobaan dan keadaan-keadaan lingkungan lainnya) harus serba sama atau homogen. 2. Penempatan perlakuan ke dalam satuan-satuan percobaan dilakukan secara acak lengkap, yang artinya kita perlakukan semua satuan percobaan sebagai satu kesatuan dimana perlakuan ditempatkan ke dalamnya secara acak. 3. Hanya mempunyai 1 faktor dan mempunyai sejumlah taraf faktor yang nilainya bisa kualitatif maupun kuantitatif.

1. RAL (Rancangan Acak Lengkap) b. Keuntungan menggunakan RAL antara lain : 1. Denah perancangan percobaannya lebih mudah. 2. Analisis statistik terhadap objeck percobaan sederhana. 3. Fleksibel dalam jumlah penggunaan perlakuan dan ulangan. RAL selain perlakuan, semua serba sama (homogen), hal ini membawa konsekuensi bahwa, selain perlakuan tidak ada faktor lain yang dianggap berpengaruh terhadap hasil pengamatan. Oleh karena itu dapat diajukan suatu model analisis : Yijk = + i + ij Yijk = nilai pengamatan pada perlakuan ke-i & ulangan kej = nilai tengah umum i = pengaruh perlakuan ke-i ij = galat percobaan pada perlakuan ke-i & ulangan ke-j

2. RAK (Rancangan Acak Kelompok) Rancangan Acak Kelompok adalah suatu ranangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan satuan percobaan kedalam group-group yang homogen yang dinamakan kelompok dan kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam masing-masing kelompok. Pengelompokan digunakan untuk usaha memperkecil galat, dan untuk membuat kragaan satuan-satuan percobaan di dalam masing-masing kelompok sekecil mungkin sedangkan perbedaan antar kelompok sebesar mungkin.

2. RAK (Rancangan Acak Kelompok) Jika pada RAL satuan percobaan yang digunakan harus homogen maka pada RAK tidak perlu homogen, dan untuk ketidakhomogenan tersebut akan dikelompokkan menjadi satuan-satuan yang mendekati homogen, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan dari pengelompokkan adalah untuk menjadikan keragaman dalam kelompok menjadi sekecil mungkin dan keragaman antar kelompok sebesar mungkin. Model RAK sebagai berikut : Yij = + i + j + ij Yij = nilai pengamatan pada perlakuan ke i kelompok ke j = nilai tengah umum i = pengaruh perlakuan ke - i j = pengaruh kelompok ke - j ij = galat percobaan pada perlakuan ke i & kelompok ke -j p = banyaknya perlakuan r = banyaknya kelompok / ulangan

Anda mungkin juga menyukai