Anda di halaman 1dari 9

STUDI PENGARUH VARIABEL LAJU ALIR NaOH DALAM PROSES ABSORBSI

GAS CO
2

M. Hasnan A. Najib, Puti Pi!a A, Nuu" #u!a$ti, %an Ha&s'' A. Aji
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro, Semarang
Jl. Prof. Soedarto 50!" Semarang, Telp.#Fa$. 0%&'%(005)
ABSTRAK
Absorbsi merupakan salah satu proses separasi dalam industri kimia dimana suatu
campuran gas dikontakkan dengan suatu cairan penyerap tertentu sehingga satu atau lebih
komponen gas tersebut larut dalam cairannya. Tujuan percobaan kami adalah untuk
mempelajari pengaruh waktu terhadap jumlah CO

yang terserap! menentukan besar k
"
a dan
k
#
a serta k

pada proses absorbsi. $ariabel tetap pada percobaan kami adalah %aO& '!( %!
&C# '!( %! beda pengambilan sampel satu menit! tekanan )!* atm. $ariabel berubahnya laju
alir %aO& +'!, '!-, '!*. #/menit. %aO&. 0ari hasi percobaan didapatkan bahwa semakin
lama watktu! kontak antara %aO& dengan CO

semakin lama sehingga terjadi peningkatan


jumlah CO

yang terserap. Semakin besar laju alir! nilai k


"
a turun kemudian naik karena
aliran belum steady. Semakin besar laju alir! nilai k
#
a turun kemudian naik karena aliran
belum steady. Semakin besar laju alir maka nilai k

makin tinggi.
Kata Kunci1 Absorbsi! k
"
a! k
#
a! dan k

ABSTRACT
Absorption is a process o2 separation in the chemical industry in which a gas mi3ture
is contacted with a li4uid absorbent so that one or more speci2ic gas component is dissol5ed
in the li4uid. The purpose o2 our e3periments was to study the e22ect o2 time on the amount o2
CO

absorbed! determine the amount and k


"
a! k
#
a and k

in the process o2 absorption. 6i3ed


5ariable is '.( % %aO&! '.( % &Cl! di22erent sampling one minute! the pressure o2 ).* atm.
Changing the 5ariable 2low rate o2 %aO& +'.1 '.-1 '.*. # / min. "oal should be obtained
2rom e3periments that the longer time! contact between the %aO& with CO

so as to increase
the longer the amount o2 CO

absorbed. The greater the 2low rate! the 5alue k


"
a down then
go up because the 2low has not been steady. The greater the 2low rate! k
#
a 5alue decreased
and then increased as the 2low has not been steady. The greater the 2low rate the higher the
5alue o2 k
.
Keywords1 Absorption! k
"
a! k
#
a! and k

PENDAHULUAN Lata B$"a(an)


*ampir semua reaksi kimia +ang
diterapkan dalam industri kimia meli,atkan
,a-an ,aku +ang ,er,eda .u/udn+a, ,aik
,erupa padatan, gas maupun 0airan. 1le-
karena itu, reaksi kimia dalam suatu industri
dapat ter/adi dalam fase ganda atau
-eterogen, misaln+a ,iner atau ,a-kan tersier
23oulson 4""(5. 6alaupun terdapat
per,edaan .u/ud pada ,a-an&,a-an ,aku
+ang direaksikan, namun terdapat satu
fenomena +ang selalu ter/adi. Se,elum reaksi
kimia ,erlangsung, maka sala- satu atau
le,i- ,a-an ,aku 2reaktan5 akan ,erpinda-
dari aliran utaman+a menu/u ke lapisan
antarfase#,atas atau menu/u aliran utama
,a-an ,aku +ang lain +ang ,erada di fase
+ang ,er,eda.
7,sorpsi gas&0air merupakan proses
-eterogen +ang meli,atkan perpinda-an
komponen gas +ang dapat larut menu/u
pen+erap +ang ,iasan+a ,erupa 0airan +ang
tidak muda- menguap 2Franks 4"('5. 8eaksi
kimia dalam proses a,sorpsi dapat ter/adi di
lapisan gas, lapisan antar fase, lapisan 0airan
atau ,a-kan ,adan utama 0airan, tergantung
pada konsentrasi dan reaktifitas ,a-an&,a-an
+ang direaksikan. Untuk memfasilitasi
,erlangsungn+a ta-apan&ta-apan proses
terse,ut, ,iasan+a proses a,sorpsi di/alankan
dalam reaktor tangki ,erpengaduk
,ersparger, kolom gelem,ung 2bubble
column5 atau kolom +ang ,erisi tumpukan
partikel inert 2packed bed column5. Proses
a,sorpsi gas&0air dapat diterapkan pada
pemurnian gas sintesis, re0over+ ,e,erapa
gas +ang masi- ,ermanfaat dalam gas ,uang
atau ,a-kan pada industri +ang meli,atkan
pelarutan gas dalam 0airan, seperti *

S1
%
,
*3l, *91
!
, formade-id dll 23oulson 4""(5.
7,sorpsi gas 31

dengan larutan -idroksid


+ang kuat merupakan proses a,sorpsi +ang
disertai dengan reaksi kimia order antara
31

dan ion 1*
&
mem,entuk ion 31
!
&
dan
*

1. Sedangkan reaksi antara 31

dengan
31
!
&
mem,entuk ion *31!
&
,iasan+a
dia,aikan 2Dan0k.erts, 4"'0: Juvekar dan
S-arma, 4"'5. 9amun, menurut 8e-m et al.
24"(!5 proses ini /uga ,isa dianggap
mengikuti reaksi order 4 /ika konsentrasi
larutan 9a1* 0ukup renda- 2en0er5.
Peran0angan reaktor kimia dilakukan
,erdasarkan pada permodelan -idrodinamika
reaktor dan reaksi kimia +ang ter/adi di
dalamn+a. Suatu model matem;tika
merupakan ,entuk pen+eder-anaan dari
proses sesunggu-n+a di dalam se,ua-
reaktor +ang ,iasan+a sangat rumit
2<evenspiel, 4"'5. 8eaksi kimia ,iasan+a
dika/i dalam suatu proses ,at0- ,erskala
la,oratorium dengan mempertim,angkan
ke,utu-an reaktan, kemuda-an pengendalian
reaksi, peralatan, kemuda-an men/alankan
reaksi dan analisis, dan ketelitian.
Tujuan P$*'baan
Tu/uan dari per0o,aan +ang
dilakukan adala- agar ma-asis.a mampu
men/elaskan mengenai pengaru- la/u alir
9a1* ter-adap /umla- 31

+ang terserap
pada ,er,agai .aktu reaksi, pengaru- la/u
alir 9a1* ter-adap nilai tetapan
perpinda-an massa 31

2k
"
a5, pengaru- la/u
alir 9a1* ter-adap nilai tetapan
perpinda-an massa 31

2k
#
a5, dan pengaru-
la/u alir 9a1* ter-adap nilai tetapan reaksi
antara 31

dan 9a1* 2k

5
LANDASAN TEORI
Abs'bsi
7,sor,si merupakan sala- satu
proses separasi dalam industri kimia dimana
suatu 0ampuran gas dikontakkan dengan
suatu 0airan pen+erap tertentu se-ingga satu
atau le,i- komponen gas terse,ut larut dalam
0airann+a. 7,sor,s dapat ter/adi melalui dua
mekanisme, +aitu a,sor,si fisik dan a,sor,si
kimia.
7,sor,si fisik merupakan suatu
proses +ang meli,atkan peristi.a pelarutan
gas dalam larutan pen+erap, namun tidak
disertai dengan reaksi kimia. 3onto- proses
ini adala- a,sor,si gas *

S dengan air,
met-anol, propilen kar,onase. Pen+erapan
ter/adi karena adan+a interaksi fisik.
=ekanisme proses a,sor,si fisik dapat
di/elaskan dengan ,e,erapa model, +aitu>
teori dua lapisan 2t.o films t-eor+5 ole-
6-iteman 24"!5, teori penetrasi ole-
Dank0.erts dan teori permukaan ter,a-arui.
7,sor,si kimia merupakan suatu
proses +ang meli,atkan peristi.a pelarutan
gas dalam larutan pen+erap +ang disertai
dengan reaksi kimia. 3onto- peristi.a ini
adala- a,sor,si gas 31

dengan larutan
=?7, 9a1*, K

31
!
dan se,again+a.
7plikasi dari a,sor,si kimia dapat di/umpai
pada proses pen+erapan gas 31

pada pa,rik
7monia seperti +ang terli-at pada gam,ar
.4
@am,ar 4 Proses a,sorpsi dan desorpsi 31

dengan pelarut =?7 di pa,rik
7monia
Proses a,sorpsi dapat dilakukan
dalam tangki ,erpengaduk +ang dilengkapi
dengan sparger, kolom gelem,ung 2,u,,le
0olumn5, atau dengan kolom +ang ,erisi
pa0king +ang inert 2pa0ked 0olumn5 atau
piringan 2tra+ 0olumn5. Pemili-an peralatan
proses a,sorpsi ,iasan+a didasarkan pada
reaktifitas reaktan 2gas dan 0airan5, su-u,
tekanan, kapasitas, dan ekonomi.
Ana"isis P$&in%a+an Massa %an R$a(si
%a"a! P's$s Abs'&si Gas '"$+ Caian.
Se0ara umum, proses a,sorpsi gas
31

ke dalam larutan 9a1* +ang disertai


reaksi kimia ,erlangsung melalui empat
ta-ap, +aitu perpinda-an massa 31

melalui
lapisan gas menu/u lapisan antar fase gas&
0airan, kesetim,angan antara 31

dalam fase
gas dan dalam fase larutan, perpinda-an
massa 31

dari lapisan gas ke ,adan utama


larutan 9a1* dan reaksi antara 31

terlarut
dengan gugus -idroksil 21*
&
5. Skema proses
terse,ut dapat dili-at pada @am,ar ..
@am,ar =ekanisme a,sorpsi gas 31

dalam larutan 9a1*
@am,ar =ekanisme 7,sor,si @as 31


dalam <arutan 9a1*
<a/u perpinda-an massa 31

melalui lapisan gas>
5 2 pai pg kga Ra
245
Kesetim,angan antara 31

dalam
fase gas dan dalam fase larutan >
pai & A . A
25
dengan * pada su-u !0
o
3 B ,)) 40
&5
g
mole#0m
!
. atm.
<a/u perpinda-an massa 31

dari
lapisan gas ke ,adan utama larutan 9a1*
dan reaksi antara 31

terlarut dengan gugus
-idroksil>
C .D . AC D


O& k 0 a A Ra
A

2!5
Kedaan ,atas>
2a5 4
C .D .

>>>

#
A
k
O& k 0
2,5 2,5
B
A
#
A
0
0
A 7
O&
k
O& k 0
A .
C D
C .D .

<<<<
dengan E adala- koefisien reaksi kimia
antara 31

dan D1*
&
F, +aitu B .
Gas bulk flow
p
g
p
ai
A*
Liq. bulk flow Gas film Liq. film
Di fase 0air, reaksi antara 31

dengan larutan 9a1* ter/adi melalui
,e,erapa ta-apan proses>
9a1*
2s5

9a
G
2l5 G 1*
&
2l5 2a5
31


2g5
31


2l5
2,5
31


2l5
G 1*
&
2l5
*31
!
&
2l5
205

*31
!
&
2l5
G 1*
&
2l5

*

1
2l5
G 31
!
&
2l5
2d5

31
!
&
2l5
G 9a
G
2l5
9a

31
!2l5
2e5
<angka- d dan e ,iasan+a
,erlangsung dengan sangat 0epat, se-ingga
proses a,sorpsi ,iasan+a dikendalikan ole-
peristi.a pelarutan 31

ke dalam larutan
9a1* terutama /ika 31

diumpankan dalam
,entuk 0ampuran dengan gas lain atau
dikendalikan ,ersama&sama dengan reaksi
kimia pada langka- 0 2Juvekar dan S-arma,
4"'!5.
?liminasi A8 dari persamaan 4,
dan ! meng-asilkan >

"a
A
A
k
O& k 0 & a
O& k 0 pg & a
Ra
C .D . . .
4
C .D . . . .

2%5
Jika nilai k
#
sangat ,esar, maka>
4
C .D .

#
A
k
O& k 0
,
se-ingga persamaan di atas men/adi>
"a
# A
# A
k
k O& k 0 & a
k O& k 0 pg & a
Ra

C .D . . .
4
C .D . . . .
+
+
+

255
Jika keadaan ,atas 2,5 tidak
dipenu-i, ,erarti ter/adi pelu0utan D1*
&
C
dalam larutan. *al ini ,eraki,at>
B
A
#
A
0
0
A 7
O&
k
O& k 0
A .
C D
C .D .

2(5
Dengan demikian, maka la/u
a,sorpsi gas 31

ke dalam larutan 9a1*


akan mengikuti persamaan>
"a
#
#
k
k & a
k pg & a
Ra
. . .
4
. . . .


2'5
Dengan adala- en-an0ement
fa0tor +ang merupakan rasio antara koefisien
transfer massa 31

pada fase 0ari /ika


a,sorpsi disertai reaksi kimia dan tidak
disertai reaksi kimia seperti dirumuskan ole-
Juvekar dan S-arma 24"'!5>

# 4

A .
C D
.
A .
C D
4
.
C .D .
1
1
1
1
]
1

A
B
A
B
#
A
0
0
A 7
O&
0
0
A 7
O&
k
O& k 0

2)5
9ilai diffusivitas efektif 20
A
5 31

dalam larutan 9a1* pada su-u !0
o
3 adala-
,4 40
&5
0m

#det 2Juvekar dan S-arma,


4"'!5.
9ilai k
"
a dapat di-itung
,erdasarkan pada a,sor,si fisik dengan
menin/au perpinda-an massa total 31

ke
dalam larutan 9a1* +ang ter/adi pada
selang .aktu tertentu di dalam alat a,sorpsi.
Dalam ,entuk ,ilangan tak ,erdimensi, k
"a
dapat di-itung menurut persamaan 2Kumoro
dan *adi+anto, 0005>

! # 4

%00! , 4

. .
.
0''' , %
.

,
_

,
_


A CO
CO
CO
CO CO
A
"a
0 a
9
0
dp k


2"5
Denga
dp
a
5 4 2 (

dan
T
$
$5oid

Se0ara teoritik, nilai k
"a
-arus
memenu-i persamaan>

. . . .
5 2
. . . .
5 , 2

!
lm lm
"A
p : A
CO mol
p : A
li4 CO mol
k


2405
Jika tekanan operasi 0ukup renda-,
maka p
lm
dapat didekati dengan
p B p
in
;p
out
.
Sedangkan nilai k
la
dapat di-itung se0ara
empirik dengan persamaan 2H-eng dan and
Iu, 4""5>

5 , 0 ! , 0
. .
.
5) , 0
.

,
_

,
_


A
%aO& %aO&
A
la
0 a
9
0
dp k


2445
Jika la/u reaksi pem,entukan 9a

31
!
/au- le,i- ,esar di,andingkan dengan la/u
difusi 31

ke dalam larutan 9a1*, maka


konsentrasi 31

pada ,atas film 0airan


dengan ,adan 0airan adala- nol. *al ini
dise,a,kan ole- konsumsi 31

+ang sangat
0epat selama reaksi sepan/ang film.Dengan
demikian, te,al film 2$5 dapat ditentukan
persamaan>
T R CO mol
p p 0
3
out in A
. 5. 2
5 .2

245
METODOLOGI PERCOBAAN
Ba+an %an A"at ,an) Di)una(an
4. Ja-an +ang Digunakan
9atrium *idroksida 29a1*5
=enggunakan 9a1* teknis ,er,entuk
kristal dan ,er.arna puti-, diproduksi
ole- PT. J87T731 3*?=KK7.
@as Kar,ondioksida 231

5
=enggunakan 31

teknis +ang
di0airkan, diproduksi ole- PT.
S7=7T18.
Udara
=enggunakan udara dari kompresor.
7Luadest 2*

15
=enggunakan *

1 dari proses Re5erse


Osmosis 2815.
*3l
=enggunakan *3l dengan kemurnian
5M +ang diproduksi ole- =?83K
K@a7.
Kndikator Titrasi
=enggunakan PP dan =1
. 7lat Per0o,aan
Ta,ung 31

Kolom Pa0king
Tangki 9a1*
Pompa
=anometer
Kompresor
Ta,ung Pen+ampur
?m,er
Ga!ba A"at

@am,ar ! 8angkaian 7lat Utama
Vaiab$" O&$asi
a. Naria,el tetap
Tekanan 31

> 5,( atm
Konsentrasi 9a1* > 0,4 9, 40 <
Konsentrasi *3l > 0,4 9
Su-u > !0
o
3
Tangki
pen0a
mpur
Tangki
31

Ba(
&$na!
&un)
2
Ba(
&$na!
&un)
- Pompa
0elup
kompr
esor
K
o
l
o
m

a
,
s
o
r
p
s
i
mano
meter
mano
meter
K
r
a
n

p
e
n
g
e
n
d
a
l
i

a
l
i
r
a
n
mano
meter
mano
meter
Jeda pengam,ilan sampel 4 menit
,. Naria,el ,eru,a-
<a/u alir 9a1* > 0, <#menit: 0,%
<#menit: 0,( <#menit
R$s&'n Uji Hasi"
Konsentrasi ion 31
!
&
dalam larutan sampel
dan 31

+ang terserap
P's$%u P$*'baan
4. Juat larutan induk 9a1* dengan
konsentrasi 0,4 9 se,an+ak 40 <
Tim,ang %0 gr 9a1*
Dilarutkan dalam aLuadest se,an+ak
40 <
<arutan 9a1* ditampung dalam
tangki untuk dioperasikan
. =enentukan fraksi ruang kosong pada
kolom a,sorpsi
Pastikan kran di ,a.a- kolom
a,sorpsi dalam posisi tertutup
7lirkan larutan 9a1* dari ,ak
penampung ke dalam kolom
a,sorpsi.
*entikan /ika tinggi 0airan di
dalam kolom tepat setinggi tumpukan
pa0king.
Keluarkan 0airan dalam kolom
dengan mem,uka kran di ,a.a-
kolom, tampung 0airan terse,ut dan
segera tutup kran /ika 0airan dalam
kolom tepat ,erada pada pa0king
,agian paling ,a.a-.
3atat volume 0airan se,agai
volume ruang kosong dalam kolom
a,sorpsi B $
5oid
.
Tentukan volume total kolom
a,sorpsi, +aitu dengan mengkur
diameter kolom 2D5 dan tinggi
tumpukan pa0king 2*5,
%
.

& 0
$
T


Fraksi ruang kosong kolom
a,sorpsi B
T
$
$5oid

!. 1perasi 7,sorpsi
9a1* 0,4 9 dipompa dan diumpankan
ke dalam kolom melalui ,agian atas
kolom pada la/u alir tertentu -ingga
keadaan mantap ter0apai.
7lirkan gas 31

melalui ,agian ,a.a-


kolom. Ukur ,eda ketinggian 0airan
dalam manometer 4, manometer dan
manometer !, manometer % /ika aliran
gas suda- stead+.
7m,il 40 m< sampel 0airan dari dasar
kolom a,sorpsi tiap 4 menit selama 40
menit dan dianalisis kadar ion kar,onat
atau kandungan 9a1* ,e,asn+a.
Ulangi per0o,aan untuk nilai varia,el
ka/ian +ang ,er,eda.
%. 7nalisis sampel
Se,an+ak 40 m< sampel 0airan
ditempatkan dalam gelas erlenme+er
400 m<.
Tam,a-kan indikator fenol ft-alein
2PP5 sampai mera- /am,u, dan titrasi
sample dengan larutan *3l 0,4 9
sampai.arna mera- -ampir -ilang
2ke,utu-an titran B a m<5, maka mol
*3l B a 0,4 mmol.
Tam,a-kan &! tetes indikator metil
/ingga 2=15, dan titrasi dilan/utkan
lagi sampai .arna /ingga ,eru,a-
men/adi mera- 2ke,utu-an titran B ,
m<5, atau ke,utu-an *3l B , 0,4
mmol.
Jumla- 9a1* ,e,as B 2a&,5 0,4
mmol di dalam 40 m< sample
Konsentrasi 9a1* ,e,as B 2a&,5 0,04
mol#<
HASIL DAN PEMBAHASAN
P$n)au+ .a(tu t$+a%a& CO
2
,an)
T$s$a&
0,022
0,024
0,026
0,028
0,03
0 2 4 6 8 10
N CO2 terserap
Waktu (menit)
Q1 (0,2
L/ menit)
Q2 (0,4
L/ menit)
Q2 (0,6
L/ menit)
@am,ar % @rafik *u,ungan 6aktu Ns
Jumla- 31

Terserap
Pada gam,ar di atas menun/ukkan
,a-.a pada varia,el K dengan la/u alir 0,
<#menit grafik konstan pada menit ke&%,
varia,el KK dengan la/u alir 0,% <#menit grafik
konstan pada menit ke&(, varia,el KKK dengan
la/u alir 0,( <#menit grafik konstan pada
menit ke&'. *al terse,ut menun/ukkan
,a-.a semakin lama .aktu operasi maka
kontak antara udara dengan 31

akan
semakin lama. Se-ingga reaksi ,er/alan le,i-
sempurna. Pada a.aln+a akan ter/adi
peningkatan /umla- 31

+ang terserap
kemudian pada suatu .aktu /umla- 31

+ang terserap akan konstan. Dengan
demikian dapat disimpulkan ,a-.a /umla-
31

+ang terserap akan konstan seiring


,er/alann+a .aktu.
2tekimerEites..etpaint.0om#page#a,so
r,siG31

GDenganG9a15
P$n)au+ Laju A"i NaOH t$+a%a&
#'nstanta P$&in%a+an Massa (
G
a
y = 2E-05x
2
- 9E-05x + 0,000
R = 1
0
0,00002
0,00004
0,00006
0,00008
0,0001
0,2 0,4 0,6
kGa (/m3.menit)
Laju lir NaO! (L/ menit)
@am,ar 5 @rafik *u,ungan <a/u 7lir 9a1*
ter-adap Konstanta Perpinda-an
=assa 2 k
@
a5
Pada gam,ar di atas terli-at ,a-.a
grafik turun pada la/u alir 0,% <#menit,
kemudian naik pada 0,( <#menit,. @rafik
turun karena aliran pada pa0ked 0olumn
,elum men0apai keadaan stead+. Karena /ika
aliran pada pa0ked 0olumn suda- stead+,
maka nilai k
@
a akan semakin ,esar 2grafik
naik5 seiring meningkatn+a la/u alir. *al ini
dise,a,kan karena kenaikan la/u alir 9a1*
akan meningkatkan koefisien perpinda-an
massa antar fase gas&0air. *al ini dapat
ter/adi karena semakin ,esar la/u alir 0airan
maka kontak antara gas dengan 0airan
semakin ,aik. Dengan demikian, /umla- gas
+ang didapat ,erpinda- dari fase gas menu/u
fase 0airan /uga semakin ,esar.
2Kumoro, 7ndri 3a-+o dan
*adi+anto! <Absorpsi "as Karbondioksida
dengan #arutan Soda Api dalam =nggun
Tetap>5
P$n)au+ Laju A"i NaOH t$+a%a&
#'nstanta P$&in%a+an Massa / (
L
a0
y = 2E-05x
2
- 2E-05x + 7E-
06
R = 1
0
0,000002
0,000004
0,000006
0 0,2 0,4 0,6 0,8
kLa (/m3.menit)
Laju lir NaO! (L/ menit)
@am,ar ( @rafik *u,ungan <a/u 7lir 9a1*
ter-adap Konstanta Perpinda-an
=assa 2 k
<
a5
@am,ar di atas terli-at ,a-.a grafik
turun pada la/u alir 0,% <#menit, kemudian
naik pada 0,( <#menit,. @rafik turun karena
aliran pada pa0ked 0olumn ,elum men0apai
keadaan stead+. Karena /ika aliran pada
pa0ked 0olumn suda- stead+, maka nilai k
@
a
akan semakin ,esar 2grafik naik5 seiring
meningkatn+a la/u alir. *al ini dise,a,kan
karena la/u alir 2O5 ,er,anding lurus dengan
nilai k
<
a, sesuai rumus>
5 , 0 ! , 0
. .
.
5) , 0
.

,
_

,
_


A
%aO& %aO&
A
la
0 a
9
0
dp k


2 44 5
Jerdasarkan persamaan terse,ut,
dapat disimpulkan ,a-.a semakin ,esar la/u
alir suatu 0airan, maka nilai k
<
a semakin
,esar se,agai aki,at dari kontak antara gas
dengan 0airan +ang semakin ,an+ak.
2,uku panduan praktikum proses
kimia# landasan teori5
P$n)au+ Laju A"i NaOH t$+a%a& Ni"ai
(
2
y = 0,701x - 0,572
R = 0,815
0
1
2
3
0 0,2 0,4 0,6
k2 (m3/menit)
Laju lir NaO! (L/ menit)
@am,ar ' @rafik *u,ungan <a/u 7lir 9a1*
ter-adap 9ilai k

Pada gam,ar di atas terli-at ,a-.a


grafik 0enderung fluktuatif. *al ini
dise,a,kan aliran ,elum men0apai keadaan
stead+. Karena /ika aliran suda- stead+ maka
semakin ,esar aliran maka semakin ,esar
la/u alir +ang men+e,akan nilai k

semakin
tinggi. *al itu dise,a,kan ole- arus tur,ulen
pada varia,el&varia,el terse,ut. Pada aliran
tur,ulen, molekul&molekul dalam fluida
,ergerak ke segala ara- se-ingga
men+e,a,kan tum,ukan antar partikel +ang
semakin ,esar pula. Dikatakan aliran
tur,ulen karena mempun+ai ,ilangan
8e+nold le,i- ,esar dari 4000 2 Steven F.
=iller and 3 Judson King, 4""(5.
*u,ungan antara faktor
tum,ukan dengan -arga k

digam,arkan
melalui persamaan 7r-enius>
k B 7e
&?#8T
, dimana>
k > Konstanta ke0epatan reaksi
7> Faktor tum,ukan
? > ?nergi aktivasi
8 > Konstanta gas, dan
T > Su-u
Jerdasarkan persamaan terse,ut di
atas maka semakin ,esar faktor tum,ukan,
-arga konstanta ke0epatan reaksi /uga ,esar.
*al ini ter/adi karena faktor tum,ukan
dipengaru-i ole- la/u alir. Jadi semakin ,esar
la/u alir 9a1* maka k

semakin ,esar,
karena ,esarn+a la/u alir ,er,anding lurus
dengan ,esarn+a k

2 <evenspiel, 1, 4"'5
1. #$si!&u"an
Dari per0o,aan +ang dilakukan dapat
disimpulkan ,a-.a semakin lama .aktu
operasi maka kontak antara larutan 9a1*
dengan gas 31

akan semakin lama se-ingga


ter/adi peningkatan /umla- 31

+ang
terserap, kemudian semakin ,esar la/u alir
0airan maka k
@
a mengalami penurunan
terle,i- da-ulu ,aru kemudian naik karena
aliran ,elum stead+ se-ingga saat keadaan
suda- stead+ maka nilai k
@
a akan semakin
,esar, selan/utn+a semakin ,esar la/u alir
maka nilai k
<
a mengalami penurunan terle,i-
da-ulu ,aru kemudian naik karena aliran
,elum stead+ se-ingga saat keadaan suda-
stead+ maka nilai k
<
a akan semakin ,esar
dan semakin ,esar la/u alir 9a1* maka nilai
k

semakin ,esar
U*a&an T$i!a #asi+
Terima kasi- disampaikan kepada D. An%i
Ca+,' #u!'', S.T., M.T. selaku dosen
pem,im,ing dan asisten <a,oratorium
Proses Kimia, Jurusan Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Semarang.
R$2$$nsi
3oulson, J.=. dan 8i0-ardson, J.F., 4""(,
3-emi0al ?ngineering> Nolume 4>
Fluid flo., -eat transfer and mass
transfer, 5
t-
ed. Jutter.ort-
*einemann, <ondon, UK.
Dan0k.erts, P.N. dan Kenned+, J.?., 4"5%,
Kineti0s of liLuid&film pro0ess in
gas a,sorption. Part K> =odels of t-e
a,sorption pro0ess, Transaction o2
the ?nstitution o2 Chemical
@ngineers, !>S%"&S5.
Dan0k.erts, P.N., 4"'0, @as <iLuid
8ea0tions, =0@ra.&*ill Jook
3ompan+, Kn0., 9e. Pork, pp. %&
%%,
Franks, 8.@.?., 4"(', =at-emati0al
modeling in 0-emi0al engineering.
Jo-n 6ile+ and Sons, Kn0., 9e.
Pork, 9P, US7, pp. %&(.
*ig,ie, 8., 4"!5, T-e rate of a,sorption of a
pure gas into a still liLuid during
s-ort period of e$posure,
Transaction o2 the ?nstitution o2
Chemical @ngineers, !4,!(5&!)).
Juvekar, N. 7. dan S-arma, =.=., 4"',
7,sorption of 31, in a suspension
of lime, Chemical @ngineering
Science! ), )5&)!'.
Kumoro dan *adi+anto, 000, 7,sorpsi @as
Kar,ondioksid dengan <arutan
Soda 7pi dalam Unggun Tetap,
Forum Teknik, % 25, 4)(&4"5.
<evenspiel, 1., 4"', 3-emi0al rea0tion
engineering,
nd
ed. Jo-n 6ile+ and
Sons, Kn0., 9e. Pork, 9P, US7,
pp. 40&4!, !0&!(.
1luto+e, =. 7. dan =o-ammed, 7., 00(,
=odelling of a @as&7,sorption
Pa0ked 3olumn for 3ar,on
Dio$ide&Sodium *+dro$ide S+stem,
A2rican =nion Aournal o2
Technology, 4025,4!&4%0
8e-m, T. 8., =oll, 7. J. and Ja,,, 7. <.,
4"(!, Unstead+ State 7,sorption of
3ar,on Dio$ide ,+ Dilute Sodium
*+dro$ide Solutions, American
?nstitute o2 Chemical @ngineers
Aournal, "255, '(0&'(5.
H-eng, P. and Iu, I. 24""5, Stud+ on
0atal+ti0 distillation pro0esses. Part
K. =ass transfer 0-ara0teristi0s in
0atal+st ,ed .it-in t-e 0olumn,
Transaction o2 the ?nstitution o2
Chemical @ngineers, 2Part 75 '0,
%5"%(%.
Steven F. =iller and 3. Judson King. A3ial
0ispersion in #i4uid 6low Trough
Backed Bed. Nol.4&9o %%. Page
''0. 4"((
-ttp>##tekimerEites..etpaint.0om#page#a,sor,
siG31

GDengan 9a1*

Anda mungkin juga menyukai