Anda di halaman 1dari 4

SEMUT-SEMUT KECIL Ke bawah tanah aku tundukan pandang. Terlihat kisah baru kebersamaan.

Aku ajak kau dalam pandang sama dalam menuai mutiara. Kita bersama lihat perjalanannya. Menatap pada sebaris jalan semut. Berbaris panjang semut-semut kecil menyusuri dengan barisan walau terkadang menjumpai kaki-kaki raksasa dihadapan. Terlihat semut-semut kecil dalam langkah keakraban. Semut-semut kecil hanya punya sekecil harapan. Hanya berharap hidup dalam kebersamaan. Harapan itu terkadang terhempas angin kehidupan. Harapan itu terkadang terinjak kaki kebutaan.

is! indah sekali puisimu. Kamu melihat perjalanan semut sebagai idenya! bukan"# Ah! tidak baguus. Maksudku$ belum bagus! %a. Baru$ aku belajar saat aku semester satu. Kini aku semester dua. Baru setahun! %a$.# &h ya! %a. kau betul. Aku mendapat ide dari perjalaan semut itu. Memang alam ini kaya akan bahan ide. 'uma terkadang pikiran kita tak mem()kuskannya. *a+ ,ikiran kita tidak ()kus! jadi sulit menyerap sesuatu dari alam!# %a(is menjelaskan. Betul sekali. Andai saja sedari tadi aku ()kus pada perjalanan semut mungkin bisa mendapatkan ide! misal tentang jabat ala semut.# -)w! luar biasa pikiranmu. Kau mungkin tak sadar bila kau juga mendapat ide. ')ba ulangi lagi perkataanmu tadi!# kata %a(is. Ah! benarkah" Baiklah. Andai$!# kata %aila. Bukan itu. .angsung pada misal!# p)t)ng %a(is. &h! ya! ya! ya! tentang jabat ala semut. Betul kah itu ide"# Hahaha$ Kadang juga ide sudah didapatkan. Tapi$ manusia sering melupakan. Bisa jadi tidak mengerti tentang ide yang di dapat. Seperti kau ini!# %a(is menjelaskan. Ah kamu! ada-ada saja. Menurut kamu! pelajaran apa yang di dapat dari perjalanan semut itu" Atau! apa maksud dari puisi kamu tadi"# Sederhana. Aku memaknainya pada arti silaturahmi. Silaturahmi adalah pelajaran semutsemut kecil sederhana. Berpandang lalu berjabat mesra. /an pengikut berlanjut melakukan kembali. ,erjalanan silaturahmi akan tetap meruntut abadi.# Memang semut-semut saling berjabat. 0ntahlah! semut-semut itu berjabat tangan atau berjabat muka! hahaha.$!# kata %aila. *ang pasti. 1katan silaturahminya itu yang kita petik. /an anak-keturunan atau pengikut akan melakukan hal yang sama tentang silaturahmi.# T)l)ng tambahkan lebih jelas! %a(is!# pinta %aila. %a(is menghela na(as sembari memejamkan mata. .alu setelah itu membuka mata kembali. Baiklah. Begini! silaturahmi atau hubungan persaudaraan atau hubungan kes)sialan! itu adalah didikan nenek m)yang pada keturunannya. .antas perpisahan pun ada. Tapi ikatan

batin silaturahmi masih melekat dalam hati. .alu keturunan itu melakukan didikan silaturahmi pada keturunannya yang pernah dilakukan nenek m)yang. /engan k)ndisi keturunan nenek m)yang yang berlainan keadaan! maka silaturahmi pun mengalami perbedaan tingkah. /an seterusnya! sampai membentuk tradisi. Kau mungkin tahu.# *a! aku mengerti. 1tu sebabnya Antar negara! antar daerah! antar keluarga! memiliki gaya silaturahmi yang berbeda-beda. 2adi! silaturahmi di baratkan perjalanan semut-semut kecil"# Begitulah. *ang pastinya! silaturahmi tidak akan ada! bila tidak ada yang mewariskan dan siapa yang mendapat warisan tentang pendidikan silaturahmi.# .agi-lagi s)al pendidikan!# %aila seakan merasa b)sen dengan kata-kata pendidikan. Apa lagi"# Tanya %a(is. %aila mengangkat bahunya. Sejuknya taman Bl)d)g. Semilir angin s)re dari pep)h)nan bambu kerdil yang berada dekat kedua sahabat itu! ikut menyejukkan kebersamaan. Kursi bambu yang mereka duduki! semakin mengakui keindahan sumber daya alam. Sesaat setelah pembicaraan %a(is tentang silaturahmi! %aila menundukkan kepala. 1a terlihat Murung. 0ntah apa yang membuat %aila bersikap demikian. Seakan kenangan yang terlupakan teringat kembali. Atau ada sesuatu masalah yang belum terselesaikan. Biarlah waktu yang akan mend)r)ngnya bicara. Kau sepertinya sedih. Kau menunduk saja sedari tadi. .ihat lah aku! sahabatmu.# %aila pun memandang %a(is. Terlihat matanya berkaca-kaca. .alu! air mata %aila mengalir ke pipi dengan gerak pelan. %a(is termangu. Membaca apa yang akan %aila katakan. Bicaralah. Kau sepertinya menyembunyikan sesuatu. Ah! tidak. Kita baru kenal sebulan yang lalu. Bukan menyembunyikan. Tapi$belum diceritakan.# %a(is!# panggil %aila. *a! kenapa! %aila"# Aku merindukan silaturahmi yang nyata... 3indu! rindu$banget! %a(is. Aku merindukan silaturahmi bersama sahabatku! %esa. Aku merindukan! dirinya berjabat tangan denganku$ seperti kebersamaan semut-semut kecil itu! yang mampu berjabat tangan. Betapa indah makna silaturahmi!# kata %aila sembari tetap teteskan air mata. Apakah kini kau telah berpisah" .antas kau tak mampu bertemu" Atau$# /ia pergi keluar %egeri!# kata %aila mem)t)ng ucapan %a(is. &h! itu maksudnya"# /ia pergi ke Arab Saudi. /ia pergi bersama keluarganya. &rang tuanya bekerja di sana.# &h TK1.# Tapi tidak seperti yang sedang kau pikirkan.# Maksudmu"# Tanya %a(is. Mereka bukan TK1 rendahan!# jawab %aila

Ah! kau. Terlalu mem()nisku.# %a(is diam sejenak. Mengistirahatkan pikiran sembari tetap menatap %aila yang sedang mengusap air matanya. %a(is menunggu waktu untuk bicara. %aila$ Kau perlu tahu. 1tulah kehidupan. Terkadang kita terpisah sama )rang yang selalu dekat. Kadang kita menemukan teman baru untuk diajak bicara. Sudahlah. ,asrahkan saja. .agi pula$ nanti juga %esa merindukan tanah airnya.# Kamu belum tahu yang sebenarnya! %a(is. Kamu belum tahu$hik! hik!# seakan kata-kata %a(is menyayat hati %aela. %aela lepas dalam tangis. Maa(kan aku %aila. Aku tak tahu.# .alu %aila pun menceritakan tentang %esa. %aila dan %esa berpisah sejak lulus SM,. Sudah tiga tahun mereka tidak pernah ketemu. %aila hanya berk)munikasi dengan %esa lewat jejaring s)sial! e-mail! dan lewat p)nsel. Tapi itu tidaklah cukup. Tidak cukup untuk melepas rindu. Mereka berdua pun lulus sek)lah SMA. Kebetulan teman SM, mengadakan acara reuni tepat di hari libur panjang. %aila pun memberitahu %esa. Ternyata %esa berniat hadir. 1a rela hadir demi teman-temannya. Terutama demi berjumpa dengan %aila. %aila pun menyambut penuh harap! dan meminta %esa berjanji untuk hadir. %esa pun siap-siap berangkat. &rang tua mengi4inkan ia pergi sendiri. Tapi! saat perjalanan menuju bandara! %esa mengalami kecelakaan. %aila mendengar kabar dari )rang tuanya. Betapa sedih hati %aila! sangat sedih. 1a menangis sejadi-jadinya. %esa sempat dibawa ke rumah sakit. Tapi %esa meninggal saat melihat kedua )rang tuanya. Mendengar %esa meninggal! %aila lemas tak berdaya. Sampai tak sadarkan diri. Kenapa aku memberi tahu tentang acara reuni itu$! kenapa" Aku salah! salah+! hik! hik. Kenapa juga aku memintanya untuk hadir" Aku menyesal. Menyesal+ 1tu salahku$ +# kata %aila menjelaskan panjang lebar penuh kesedihan tentang sahabatnya. %a(is diam termangu dalam memandang %aila bercerita. /alam pikiran! se)lah ia memiliki segudang perkataan. Setelah %aila selesai bercerita! %a(is tudukkan kepala. Mengusap air mata yang kini telah terpanggil untuk keluar. %a(is kembali melihat perjalanan semut yang berada di depan. /i samping na(is! %aila tetap terdiam. Mengingat-ingat kembali kesedihan yang pernah dirasakan. 1a usapkan air mata dengan tisu. ,un! mengusap-usap hidung yang rupanya sedikit keluar ingus. Kau masih menyalahkan dirimu sendiri"# tanya %a(is menghidupkan suasana sembari pandang mata tertunduk. Kamu pasti tahu. Baru setahun aku ditinggal pergi %esa. *ah! kamu tak perlu menanyakan itu. ,asti kamu menasihati! 52anganlah kamu menyalahi diri sendiri6. /an aku pun nanti akan terbuai dengan kata-kata itu.# %a(is diam sesaat. .alu pandang mata ke arah mata %aila yang terlihat sedikit legam. Baiklah. 1tu terserah kau. *ang pasti! kau putus silaturahmi! putus hubungan persahabatan! bukan dari hati permusuhan antara kau dan %esa. *ah! Terserah kau menyalahkan diri sendiri juga. Aku memaklumi perkataan itu. Kita hidup selalu diliputi kesalahan. -alau kesalahan yang bersi(at manusiawi!# kata %a(is. is! warisan tentang silaturahmi telah memunculkan ide-ide untuk mempertahankan silaturahmi itu sendiri. Sekarang bermunculan tradisi silaturahmi ala tekn)l)gi. Begitu mudah dan murah untuk tetap berhubungan walau jarak sangat jauh. Seperti aku dengan %esa.# *a betul. Sekarang tekn)l)gi memanjakan kita. Begitu mudah dan murah. Sekarang jarang yang mengirim surat lewat p)s. Sekarang sudah ada e-mail7! p)nsel! jejaring s)sial dan

yang lainnya.# Tapi! itu tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan bersilaturahmi sebagai makhluk bers)sial. Tidak cukup! %a(is. Kamu bisa melihat pengalamanku pada %esa.# 1ya! aku tahu. Silaturahmi lewat media tekn)l)gi tidak sempurna memenuhi kebutuhan batin. Kau berhari-hari berhubungan. Tapi! tetap saja batinmu merasa haus ingin bertemu.# Kamu memenuhi batinku! %a(is.# %a(is tersenyum. Mentari sudah terlihat di ujung Barat dan berwarna merah. Burung-burung mulai berterbangan menuju sarangnya masing-masing. ,ara petani satu per satu pulang ke rumah. Suara para pemuda yang bermain b)la dekat taman Bl)d)g! sudah menghilang pergi. Sepi. Mari kita pulang! %aila. 1ni sudah jam lima s)re.# %aila memandang penuh senyum bahagia. Terlihat tak ada r)na kesedihan pada wajahnya. Aku ingin tetap di sini satu jam lagi! %a(is. Tetaplah temani aku. Aku ingin tetap bersamamu.# Ay)lah pulang. .angit sudah terlihat gelap.# Kamu adalah sahabat penerang kehidupanku! %a(is.# %e(is tersenyum kembali. 888

Anda mungkin juga menyukai