Anda di halaman 1dari 11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Setelah dilakukan rekapitulasi data dari ketepatan pemberian obat pada

pasien asma bronchial di Instalasi Rawat Inap RSI Ibnu Sina Pekanbaru selama tahun 2011-2012 didapatkan hasil analisis data secara kuantitatif dan secara kualitatif. 4.1.1 Hasil Analisis Kuantitatif 1. Persentase Pasien Asma Bronchial Berdasarkan enis !elamin Tabel 2. umlah dan Persentase Pasien Asma Bronchial Berdasarkan enis !elamin Selama "ahun 2011-2012. No 1 2 Jenis Kela in Perempuan )aki-laki Total 2!11 n" 1# Ju la% &'( # $#%2& ' &0%(( 1& 100 2!12 n" $ Ju la% &'( ' $$%$( 2 &&%&& $ 100

2.

Persentase Pasien Asma Bronchial Berdasarkan Rentan* +sia Tabel #. umlah dan Persentase Pasien Asma Bronchial Berdasarkan Rentan* +sia Selama "ahun 2011 , 2012. 2!11 n"1# Ju la% &'( $1%0& 2 10%&# & 2&%01& 100 2!12 n"$ Ju la% &'( 2 &&%&& & 00 1 1$%$( $ 100

No 1 2 &

)entan* +sia 1--'0 .dewasa dini/ '0-$0 .dewasa mad1a/ $02 .dewasa lan3ut/ Total

2-

&.

Persentase enis Pen**olon*an 4bat pada Pasien Asma Bronchial dalam "erapi Tabel 4. umlah dan Persentase enis Pen**olon*an 4bat pada Pasien Asma Bronchial dalam "erapi Selama "ahun 2011-2012. No 1. 2. &. '. 2!11 n".4 Ju la% &'( A*onis 52- adrenoreseptor 22 '0%(' !ortikosteroid 1( &1%'6antin ( 12%#$ anta*onis reseptor muskarinik 1'%-2 Total 0' 100 ,olon*an -bat 2!12 n"#2 Ju la% &'( 1& '0%$& 11 &'%&( & #%&( 0 10%$& &2 100

'.

Persentase pen**unaan obat asma pada pasien asma berdasarkan 3enis obat asma 1an* di*unakan Tabel .. umlah dan persentase berdasarkan pen**unaan obat asma pada pasien asma berdasarkan 3enis obat asma 1an* di*unakan No 1. 2. &. '. 0. $. (. Na a -bat Salbutamol 7eksametason 8etilprednisolon Budesonide "eofilina Aminophillin Ipratropium - Br Total 2!11 n".4 Ju la% &'( 22 '0%(' 12 22%22 & 0%00 2 &%(1 0 #%2$ 2 &%(1 1'%-1 0' 100 2!12 n"#2 Ju la% &'( 1& '0%$2 # 2-%1& 0 0 2 $%20 2 $%20 1 &%1& 0 10%$2 &2 100

2#

0.

Persentase enis 4bat 1an* di*unakan Berdasarkan 9ama 7a*an* dan :enerik Pada Pasien Asma Bronchial Tabel $. umlah dan Persentase di*unakan Berdasarkan 9ama 7a*an* dan :enerik Pada Pasien Asma Bronchial "ahun 2011-2012. No 1 2 Jenis -bat 9ama 7a*an* :enerik Total 2!11 n" 1!/ Ju la% &'( (' $-%02 &' &1%'10100 2!12 n".1 Ju la% &'( &('%01 1& 20%'# 01 100

4.1.2 Hasil Analisis Kualitatif ;asil Analisis Berdasarkan !ate*ori "erapi 4bat tidak Perlu. Tabel $. <=aluasi 7RPs !ate*ori "erapi 4bat tidak Perlu Selama "ahun 2011 - 2012. E0aluasi D)Ps Kate*o1i te1a2i obat ti3a4 2e1lu I II III 2!11 n" Ju la% &'( 2!12 n" Ju la% &'(

No 1. 2. &.

4.2. Pe ba%asan Penelitian ini bertu3uan untuk men*etahui an*ka kekerapan .pre=alensi/ 7RPs kate*ori terapi obat tidak perlu pada pasien asma bronchial di Instalasi Rawat Inap RSI Ibnu Sina Pekanbaru Pro=insi Riau tahun 2011-2012. ;al ini

&0

perlu dilakukan karena pada pasien asma bronchial perlu mendapatkan terapi obat 1an* sesuai. 4.2.1 Analisis Kuantitatif ;asil analisis kuantitatif ini berasal dari 1# rekam medik pasien asma bronchial di Instalasi Rawat Inap RSI Ibnu Sina Pekanbaru Pro=insi Riau selama tahun 2011-2012% 1an* direkapitulasi untuk men*etahui ketepatan pen**unaan obat dan men*etahui pre=alensi 7RPs pada pasien asma bronchial. Analisis kuantitatif meliputi 3umlah dan persentase pasien asma bronchial berdasarkan 3enis kelamin% 3umlah dan persentase pasien asma bronchial berdasarkan rentan* usia% 3umlah dan persentase pen**unaan obat asma bronchial berdasarkan nama da*an* dan *enerik terhadap 3umlah obat 1an* di*unakan% 3umlah dan persentase pasien berdasarkan 3enis pen**olon*an obat pada pasien asma

bronchial dalam terapi. 1. Analisa !uantitatif Berdasarkan enis !elamin .7armila% 2012/ Analisa kuantitatif berdasarkan 3enis kelamin pada kasus asma bronchial ditemukan bahwa pada pasien wanita lebih ban1ak daripada pasien laki-laki. ;al ini sesuai den*an data dari sumber statistik hasil penelitian >ibowo pada tahun 2010 di RS+7 dr. Soedarso Pontianak bahwa perempuan merupakan 3enis kelamin terban1ak 1aitu se3umlah &$ oran* .(2?/ sedan*kan laki-laki seban1ak 1' oran* .2-?/. Perempuan dikatakan lebih rentan terhadap pa3anan 1an* dapat memicu reaksi hipersensitifitas% dan merespon reaksi den*an lebih buruk dibandin*kan pada laki-laki. @aktor akti=itas dan stress psikolo*is 3u*a

&1

berperan dalam perburukan dan an*ka kekambuhan asma bronkial% dimana lebih rentan pada kaum perempuan. Penelitian ArieBe A et al mendapatkan bahwa% selain kadar estro*en 1an* tin**i% fluktuasi kadar estro*en 1an* besar pada saat menstruasi dan pada pen**unaan kontrasepsi dan terapi sulih hormon pascamenopause 3u*a ikut mempen*aruhi keadaan asma bronkial pada perempuan. @luktuasi kadar estro*en memicu reaksi inflamasi dan menin*katkan kadar substansi proinflamasi dalam tubuh% sehin**a dapat memperburuk asma bronkial 2. Analisa !uantitatif Berdasarkan Rentan* +sia .7armila% 2012/ Penelitian Atmoko 1an* dilakukan di Poliklinik Asma Rumah Sakit Persahabatan akarta tahun 200# 1aitu usia dewasa menempati distribusi terbesar seban1ak $(%&?% dan usia lan3ut 2(%1?. ;al ini menun3ukkan bahwa asma bronkial lebih serin* ter3adi pada pasien dewasa 1aitu 1an* berusia 20-00 tahun. Adan1a perubahan hormonal 1an* ter3adi pada masa dewasa memberikan kontribusi terhadap perkemban*an asma bronkial. Penelitian 1an* dilakukan oleh )an*e et al tahun 2001 melaporkan bahwa hormon estro*en dapat menin*katkan produksi kortikosteroid 1an* berikatan den*an *lobulin% sedan*kan hormon pro*esteron berkompetisi den*an hormon kortisol untuk berikatan pada sisi *lobulin tersebut. ;ormon estro*en maupun pro*esteron dapat mempen*aruhi le=el bebas kortisol 1an* men1ebabkan penurunan 3umlah kortisol. Akibat dari penurunan kortisol dapat menimbulkan pen1empitan bronkus 1an* pada akhirn1a menimbulkan

&2

seran*an asma bronkial. ;ormon estro*en menin*katkan adhesi terhadap sel-sel endotel di pembuluh darah serta kombinasi antara hormon estro*en dan pro*esteron dapat menin*katkan de*ranulasi eosinofil sehin**a memudahkan ter3adin1a seran*an asma bronkial. &. Analisa !uantitatif Berdasarkan Pen**olon*an 4bat Asma Bronchial dalam "erapi Pen**unaan obat asma bronchial berdasarkan *olon*ann1a 1an* palin* ban1ak di*unakan 1aitu *olon*an a*onis 52 adrenoreseptor seban1ak karena a*onis 52 adrenoreseptor ini bersifat bronkodilator 1an* *unan1a untuk melebarkan 3alan napas 1an* men1empit. 8embantu men*uran*i perasaan sesak di dada% men*i% dan sukar bernapas. :olon*an =itamin :olon*an kortikosteroid :olon*an proton pump inhibitor *olon*an mukolitik 8ukolitik adalah obat batuk berdahak 1an* beker3a den*an cara membuat hancur bentuk dahak sehin**a dahak tidak la*i memiliki sifat-sifat alamin1a. 8ukolitik beker3a den*an cara

men*hancurkan benan*-benan* mukoprotein dan mukopolisakarida dari dahak. Seba*ai hasil akhir% dahak tidak la*i bersifat kental dan den*an be*itu tidak dapat bertahan di ten**orokan la*i seperti sebelumn1a. 8embuat saluran nafas bebas dari dahak. :olon*an anta*onis reseptor muskarinik

&&

:olon*an Cantin :olon*an antibiotik :olon*an *likosida 3antun* :lkosida 3antun* adalah alkaloid 1an* berasal dari tanaman Digitalis purpurea 1an* kemudian diketahui berisi di*oksin dan di*itoksin. !eduan1a beker3a seba*ai inotropik positif pada *a*al 3antun*. :olon*an antibiotik betalaktam umumn1a di*unakan untuk men*atasi infeksi bakteri. "erdapat sekitar D 0$ macam antibotik beta-laktam 1an* memiliki anti=itas antimikrobial :olon*an bronkodilator Bronkodilator adalah obat-obat 1an* di*unakan untuk men*atasi kesulitan bernafas 1an* disebabkan oleh asma% bronchitis% bronchiolitis% pneumonia dan emfisema. Bronkodilator mendilatasi

bronchus dan bronchiolus 1an* menin*katkan aliran udara. Bronkodilator dapat berupa Bat endo*en atau berupa obat-obatan 1an* di*unakan untuk men*atasi kesulitan bernafas. :olon*an enBim cerna :olon*an anta*onis reseptor 0;"& :olon*an anta*onis reseptor 0;"& obat emetik ini men*hambat reseptor serotonin pada sistem saraf serebral dan saluran pencernaan. Sehin**a% obat emetik *olon*an ini dapat di*unakan untuk men*obati mual dan muntah setelah operasi dan pen**unaan obat c1totoCic.

&'

:olon*an diuretik kuat 7iuretik kuat ini beker3a pada Ansa ;enle ba*ian asenden pada ba*ian den*an epitel tebal den*an cara men*hambat transport elektrolit natrium% kalium% dan klorida. 4bat-obat ini berkhasiat kuat dan pesat tetapi a*ak sin*kat .'-$ 3am/. Ban1ak di*unakan pada keadaan akut% misaln1a pada udema otak dan paru-paru. :olon*an antasida Antasida adalah *olon*an obat 1an* di*unakan dalam terapi terhadap akibat 1an* ditimbulkan oleh asam 1an* diproduksi oleh lambun*. :olon*an enBim cerna dan pen1erap *as :olon*an psikotropik *ol IA :olon*an anta*onis reseptor ;2% ditemukan terutama di sel parietal dari mukosa lambun*% di*unakan untuk men*uran*i sekresi asam lambun*% men*obati kondisi pencernaan termasuk tukak lambun* dan pen1akit *astroesopha*eal refluC. :olon*an calsium channel blocker 4bat ini melebarkan pembuluh darah sehin**a tekanan kapiler menurun. 4bat ini mence*ah masukn1a EFalsiumE ke 3arin*an melalui EFalcium FhannelE sehin**a akan meErelaksasiE .men*endurkan/ dindin* pembuluh darah arteri dan menurunkan kontraksi 3antun*. :olon*an sitoprotektif :olon*an 9SAI7

&0

:olon*an ekspektoran <kspektoran adalah obat 1an* dapat meran*san* pen*eluaran dahak dari saluran pernafasan. <kspektoran beker3a den*an cara meran*san* selaput lendir lambun* dan selan3utn1a secara refleks memicu pen*eluaran lendir saluran nafas sehin**a menurunkan tin*kat kekentalan dan mempermudah pen*eluaran dahak. 4bat ini 3u*a meran*san* ter3adin1a batuk supa1a ter3adi pen*eluaran dahak. :olon*an diuretik hemat kalium 7iuretik hemat kalium ini beker3a pada hilir tubuli distal dan duktus koli*entes daerah korteks den*an cara men*hambat reabsorpsi natrium dan sekresi kalium den*an 3alan anta*onisme kompetitif .sipironolakton/ atau secara lan*sun* .triamteren dan amilorida/.efek obat-obat ini han1a melemahkan dan khusus di*unakan terkombinasi den*an diuretika lainn1a *una men*hemat ekskresi kalium. :olon*an 9SAI7 non aspirin :olon*an antia*re*asi platelet :olon*an psikotropik *ol I :olon*an anta*onis reseptor ;1 3u*a dikenal seba*ai antihistamin ;1. "elah ditemukan bahwa antihistamin ;1-a*onis adalah benar-benar berlawanan den*an reseptor histamin ;1. Secara klinis% ;1 anta*onis di*unakan untuk men*obati reaksi aler*i. :olon*an AF< inhibitor Gaitu EAn*iotensin-Fon=ertin* <nB1meE .AF</ Inhibitor. 4bat ini mence*ah EkonstriksiE .pen*kerutan/ pembuluh darah akibat

&$

formasi hormon Ean*iotensin IIE den*an cara memblokade enBim AF<% mence*ah pembentukan an*iotensin I men3adi an*iotensin II. '. Analisa !uantitatif Berdasarkan Pen**unan 4bat ;ipo*likemik dalam bentuk Paten dan :enerik Analisis kuantitatif berdasarkan pen**unan obat asma bronchial dalam bentuk sediaan paten dan *enerik% ditemukan bahwa pen**unaan obat dalam bentuk sediaan paten lebih ban1ak daripada bentuk *enerik% 1aitu pada tahun 2011 sebesar $-%-2? dan pada tahun 2012 sebesar (&%(0? seperti dapat dilihat pada )ampiran 0% "abel #% :ambar 10 dan )ampiran 0% "abel 10% :ambar 11. 4bat Paten adalah hak paten 1an* diberikan kepada industri farmasi pada obat baru 1an* ditemukann1a berdasarkan riset Industri farmasi tersebut diberi hak paten untuk memproduksi dan memasarkann1a% setelah melalui berba*ai tahapan u3i klinis sesuai aturan 1an* telah ditetapkan secara internasional. 4bat 1an* telah diberi hak paten tersebut tidak boleh diproduksi dan dipasarkan den*an nama *enerik oleh industri farmasi lain tanpa iBin pemilik hak paten selama masih dalam masa hak paten. "etapi pada masa sekaran* ini telah ter3adi per*eseran dari pen*ertian obat paten. 4bat paten disamakan den*an den*an obat *enerik bermerek. 4bat *enerik bermerek adalah obat *enerik tertentu 1an* diberi nama atau merek da*an* sesuai kehendak produsen obat. Sedan*kan obat *enerik adalah obat den*an nama resmi International Non Propietary Name (INN) 1an* ditetapkan dalam @armakope Indonesia atau buku standar lainn1a untuk Bat berkhasiat 1an* dikandun*n1a .Anonim% 200-/. RSI Ibnu &(

Sina Pekanbaru Pro=insi Riau merupakan rumah sakit swasta 1an* bentuk pela1anann1a berorientasi pada mas1arakat kalan*an menen*ah keatas. Itu alasan men*apa persentase obat *enerik 1an* di*unakan lebih sedikit dibandin*kan den*an persentase obat paten.

&-

Anda mungkin juga menyukai