Dokter Pembimbing : Dr. dr. Maskito A., MS Penyusun : Elfira (030.08.091) Izni Nur Fatihah (030.08.273) Masitah (030.08.275)
Abstrak
Latar belakang
Epidemi HIV telah memasuki babak baru dengan makin banyaknya penularan HIV pada perempuan. Hal ini berdampak pada meningkatnya kasus HIV melalui perinatal (sebelum dan saat kelahiran), yaitu pada tahun 2005 sebesar 1,2% meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2010 menjadi 2,6%. Di Indonesia, tes HIV pada ibu hamil belum mencapai 1%, hal inilah yang menjadi kekhawatiran. Menurut data dari Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, dari 2861 orang ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas dalam 5 bulan terakhir, hanya 401 orang (14%) yang melakukan tes HIV. Ini menunjukkan masih kurangnya pertisipasi ibu hamil dalam melakukan tes HIV untuk mendeteksi penyakit tersebut dengan lebih dini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan tdengan sikap ibu hamil terhadap pemerikasaan screening HIV AIDS.
Metode
penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan pengukuran sesaat. Populasinya adalah ibu hamil yang memeriksakan diri di puskesmas kelurahan Pela Mampang 1 dan juga yang tinggal di kelurahan Pela Mampang. Pengambilan sampel dengan teknik random sampling dan besar sampel 55 ibu hamil. Variabel independen karakteristik (umur, tingkat pendidikan, pekerjaan dan penghasilan) dan pengetahuan dan variabel dependen sikap untuk melakukan pemeriksaan screening HIV AIDS pada ibu hamil. Instrumen menggunakan kuesioner dengan wawancara. Analisis data menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian
faktor yang berhubungan dengan sikap untuk melakukan pemeriksaan screening HIV AIDS pada ibu hamil yaitu tingkat pendidikan (p=0,009), penghasilan (p= 0,015), pengetahuan (p= 0,008). Tidak berhubungan seperti faktor umur (p = 0.203) pekerjaan (p = 0,893).
Rumusan Masalah
Bagaimana dapat terjadi peningkatan kasus HIV di Indonesia dari tahun 20102012? Ingin mengetahui halangan-halangan yang menyebabkan masyarakat kurang berpartisipasi dalam konseling dan test HIV secara sukarela.
Tujuan Penelitian
Umum Meningkatkan kesadaran dan tingkat pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS dan konseling serta screening HIV AIDS Khusus Mengetahui adanya hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat awam terhadap konseling dan skrining HIV/AIDS. Mengetahui adanya hubungan antara tanggapan masyarakat awam terhadap konseling dan skrining HIV/AIDS. Mengetahui adanya hubungan antara sikap masyarakat awam terhadap konseling dan skrining HIV/AIDS
Hipotesis Penelitian
terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, tanggapan dan sikap masyarakat awam terhadap konseling dan skrining HIV/AIDS.
Peneliti
Manfaat
Institusi
Masyarakat
Ruang lingkup
Originalitas
Berbeda
Kerangka Teori
Proses Penularan -Transmisi Seksual -Transmisi Non-Seksual - Transmisi Parentral - Transmisi Transplasental - Transmisi Masa Perinatal
Gejala Terinfeksi
HIV AIDS
Pencegahan Primer
Konseling VCT (Voluntary Counseling Test) -Tanggapan -Tingkat Pengetahuan -Sikap -Tingkat Ekonomi -Sarana Pemeriksaan -Jenis Kelamin
Dugaan (+) -Tes ELISA - Test Western Blot -IFA -Rapid Test -PCR Test
Kerangka Konsep
Tanggapan Tanggapan Tingkat Pengetahuan Sikap
Definisi Operasional
NO 1 Variabel Tingkat Pengetahuan Definisi Operasional Suatu kondisi jenjang pendidikan yang dimiliki seseorang melalui pendidikan formal yang dipakai oleh pemerintah dan disahkan oleh departemen pendidikan 1.Rendah apabila tidak bersekolah, SD/tamat SD sampai SMP/tamat SMP 2.Tinggi apabila SMA/tamat SMA ke atas Alat Ukur Kuesioner Cara Ukur Penilaian kuesioner Hasil Ukur 0 = Rendah 1 = Tinggi Skala Ordinal Referensi Budiman Riyanto A. Kapita Selekta Kuesioner : Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. BAB VII. Penelitian Ilmu Kesehatan. Jakarta. Salemba Medika. 2013
NO 2
Definisi Operasional Voluntary Counselling and Testing (VCT) adalah suatu pembinaan dua arah atau dialog yang berlangsung tak terputus antara konselor dan kliennya dengan tujuan mencegah penularan HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan AIDS. . AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yang berarti kumpulan gejala atau sindroma akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi virus HIV. AIDS melemahkan atau merusak sistem pertahanan tubuh ini, sehingga akhirnya berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain (Yatim, 2006).
Cara Ukur Penilaian kuesioner terhadap sample yang ditujukan untuk konseling dan pemeriksaan screening
Hasil Ukur 0 = Menolak Konseling 1 = Raguragu 2= Menerima Konseling dan ingin diperiksa
Skala Ordinal
NO 3.
Variabel Sikap
Definisi Operasional Suatu keadaaan mental dan taraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respons individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya.
Skala Ordinal
Referensi Budiman Riyanto A. Kapita Selekta Kuesioner : Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. BAB VII. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Salemba Medika. 2013
NO 4.
Variabel Tanggapan
Definisi Operasional Suatu proses dimana individu berubah atau menolak perubahan sebagai tanggapan terhadap pesan yang dirancang untuk mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku
Skala Ordinal
Referensi Mc Quail. Editor Fitriyani. Ilmu Komunikasi : Proses-proses Komunikasi. Universitas Hasanudin. Makassar. 2011
Metode Penelitian
Desain penelitian analitik metode observasional dengan pendekatan crosssectional Tempat & Waktu Kelurahan MP dan PM 1 2-27 Dec 2013 Populasi & sampel Populasi 1000 org Sampel 150org
PENGUMPULAN DATA
RENCANA MANAJEMEN
ANALISIS DATA
INSTRUMEN PENELITIAN
Kuesioner
VCT
Penyuluhan
Pemeriksaan Laboratorium
Rekam Medis
MASALAH ETIKA
Identitas responden dirahsiakan Sebelum penelitian, dijelaskan mengenai inform consernt