1
= ( (0,6483 x 1) + (0,2297 x 3) + (0,122 x 5) ) / 0,6483
= (0,6483 + 0,6891 + 0,61) / 0,6483
= 3,0039
2
= ( (0,6483 x 1/3) + (0,2297 x 1) + (0,122 x 2) ) / 0,2297
= (0,2161 + 0,2297 + 0,244) / 0,2297
= 3,0030
3
= ( (0,6483 x 1/5) + (0,2297 x 1/2) + (0,122 x 1) ) / 0,122
= (0,12966 + 0,11485 + 0,122) / 0,122
= 3,0042
Total
maks
= ( 9,0111 / 3)
= 9,0111
= 3,0037
4. Mencari nilai Consistency index (CI) dan Consistency Ratio (CR):
131
CI = (3,0037 3) / 2 = 0,00185
CR = 0,00185 / 0.58 = 0,00319
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa matriks
kriteria utama konsisten karena CR = 0,00319 < 0,1 sehingga
konsistensi dari pemilihan kriteria utama adalah memuaskan dan
dapat digunakan dalam AHP. Rangkuman hasil perhitungan
konsistensi matriks kriteria utama dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.27 Hasil Perhitungan Konsistensi Matriks Kriteria Utama
Promosi
v
w
Perjanjian Pinjaman
2,4662 0,6483
3,0039
Lembaga Pemberi
Pinjaman
0,8736 0,2297
3,0030
Pelayanan Proses
Peminjaman
0,4642 0,122 3,0042
Total 3,804 1,0000
9,0111
maks 3.0037
CI = 0,00185 CR = 0,00319 (Konsisten)
Sub Kriteria Perjanjian Pinjaman
Sebelum langkah-langkah perhitungan dilakukan, matriks pairwise
comparison untuk setiap sub kriteria perjanjian pinjaman yang
diperbandingkan harus terlebih dahulu dibuat. Matriks untuk kriteria
utama dapat dilihat pada tabel berikut ini:
132
Tabel 4.28 Matriks Perbandingan Kriteria Perjanjian Pinjam
Perjanjian
Pinjaman
Tarif
Bunga
Tarif Admin Tarif Denda
Tarif
Jaminan
Tarif
Pengendapan
Dana
Tarif Bunga 1 2 3 5 7
Tarif Admin 1/2 1 2 4 5
Tarif Denda 1/3 1/2 1 2 4
Tarif
Jaminan
1/5 1/4 1/2 1 2
Tarif
Pengendapan
Dana
1/7 1/5 1/4 1/2 1
Contoh langkah-langkah perhitungan:
1. Hitung vi untuk setiap baris matriks:
v1 =
5
1 x 2 x 3 x 5 x 7 = 2,9137
v2 =
5
1/2 x 1 x 2 x 4 x 5 = 1,8206
v3 =
5
1/3 x 1/2 x 1 x 2 x 4 = 1,0592
v4 =
5
1/5 x 1/4 x 1/2 x 1 x 2 = 0,5493
v5 =
5
1/7 x 1/5 x 1/4 x 1/2 x 1 = 0,324
Total v = 6.6668
2. Normalisasikan vi untuk mendapatkan wi (weight):
w1 = 2,9137/6.6668 = 0,4370
w2 = 1,8206/6.6668 = 0,2731
133
w3 = 1,0592/6.6668 = 0,1589
w4 = 0,5493/6.6668 = 0,0824
w5 = 0,324/6.6668 = 0,0486
3. Mencari i dan maks di mana proses perhitungannya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.29 Perhitungan
i
dan
maks
Kriteria Perjanjian Pinjam
Perhitungan Hasil
1
= ((0,4370 x 1) + (0,2731 x 2) + (0,1589 x 3) + (0,0824 x 5) +
(0,0486 x 7)) / 0,4370
= (0,4370 + 0,528 + 0,3213 + 0,179 + 0,1043) / 0,4370
= 5,062
2
= ((0,4370 x 1/2) + (0,2731 x 1) + (0,1589 x 2) + (0,0824 x 4) +
(0,0486 x 5)) / 0,2731
= (0,2891 + 0,2731+ 0,2142 + 0,1432 + 0,0745) / 0,2731
= 5,0604
3
= ((0,4370 x 1/3) + (0,2731 x 1/2) + (0,1589 x 1) + (0,0824 x 2) +
(0,0486 x 4)) / 0,1589
= (0,1927 + 0,132 + 0,1589 + 0,0716 + 0,0596) / 0,1589
= 5,0366
4
= ((0,4370 x 1/5) + (0,2731 x 1/4) + (0,1589 x 1/2) + (0,0824 x 1)
+ (0,0486 x 2)) / 0,0824
= (0,11564 + 0,066 + 0,05355 + 0,0824 + 0,0298) / 0,0824
= 5,033
5
= ((0,4370 x 1/7) + (0,2731 x 1/5) + (0,1589 x 1/4) + (0,0824 x 1/2)
+ (0,0486 x 1)) / 0,0486
= (0,0826 + 0,0528 + 0,0268 + 0,0179 + 0,0486 ) / 0,0486
= 5,0735
Total
maks
= (25,2655/5)
= 25,2655
= 5,0531
4. Mencari nilai Consistency index (CI) dan Consistency Ratio (CR):
CI = (5,0531 5) / 4 = 0,013275
CR = 0,013275 / 1,12 = 0,01185
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa matriks
kriteria utama konsisten karena CR = 0,01185 < 0,1 sehingga
konsistensi dari pemilihan kriteria utama adalah memuaskan dan
dapat digunakan dalam AHP. Rangkuman hasil perhitungan
134
konsistensi matriks kriteria utama dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.30 Hasil Perhitungan Konsistensi Matriks Kriteria Perjanjian
Pinjam
Perjanjian Pinjaman
v
w
Tarif Bunga
2,9137 0,4370 5,062
Tarif Admin
1,8206 0,2731 5,0604
Tarif Denda
1,0592 0,1589 3,0042
Tarif Jaminan
0,5493 0,0824 5,0366
Tarif Pengendapan
Dana
0,324 0,0486 5,0735
Total 6.6668 1,0000 25,2655
maks 5,0531
CI = 0,013275 CR = 0,01185 (Konsisten)
Sub Kriteria Lembaga Pemberi Pinjaman
Sebelum langkah-langkah perhitungan dilakukan, matriks pairwise
comparison untuk setiap sub kriteria lembaga pemberi pinjaman yang
diperbandingkan harus terlebih dahulu dibuat. Matriks untuk kriteria
utama dapat dilihat pada tabel 4.41 berikut:
Tabel 4.31 Matriks Perbandingan Sub Kriteria Lembaga Pemberi
Pinjaman
Lembaga Pemberi
Pinjaman
Citra
Kesehatan
Lembaga
Lama Berdiri
Citra 1 2 5
135
Kesehatan Lembaga 1/2 1 3
Lama Berdiri 1/5 1/3 1
Contoh langkah-langkah perhitungan:
1. Hitung vi untuk setiap baris matriks:
v1 =
3
1 x 2 x 5 = 2,1544
v2 =
3
1/2 x 1 x 3 = 1,1447
v3 =
3
1/5 x 1/3 x 1 = 0,4055
Total v = 3,7046
2. Normalisasikan vi untuk mendapatkan wi (weight):
w1 = 2,1544/3,7046 = 0,5815
w2 = 1,1447/3,7046 = 0,309
w3 = 0,4055/3,7046 = 0,1095
3. Mencari i dan maks di mana proses perhitungannya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.32 Perhitungan
i
dan
maks
Kriteria Lembaga Pemberi
Pinjaman
Perhitungan Hasil
1
= ( (0,5815 x 1) + (0,309 x 2) + (0,1095 x 5) ) / 0,5815
= (0,5815 + 0,3538 + 0,652) / 0,5815
= 3,0043
2
= ( (0,5815 x 1/2) + (0,309 x 1) + (0,1095 x 3) ) / 0,309
= (0,34635 + 0,309 + 0,3912) / 0,309
= 3,0040
3
= ( (0,5815 x 1/5) + (0,309 x 1/3) + (0,1095 x 1) ) / 0,1095
= (0,12966 + 0,11485 + 0,1095) / 0,1095
= 3,0027
Total
maks
= ( 9,011 / 3)
= 9,011
= 3,0037
136
4. Mencari nilai Consistency index (CI) dan Consistency Ratio (CR):
CI = (3,0037 3) / 2 = 0,00185
CR = 0,00185 / 0.58 = 0,00319
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa matriks
sub kriteria lembaga pemberi pinjaman konsisten karena CR =
0,00319 < 0,1. Sehingga konsistensi dari pemilihan sub kriteria
lembaga pemberi pinjaman adalah memuaskan dan dapat digunakan
dalam AHP. Rangkuman hasil perhitungan konsistensi matriks sub
kriteria lembaga pemberi pinjaman dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.33 Hasil Perhitungan Konsistensi Matriks Sub Kriteria
Lembaga Pemberi Pinjaman
Lembaga Pemberi
Pinjaman
v
w
Citra
2,1544 0,5815 3,0043
Kesehatan Lembaga
1,1447 0,309 3,0040
Lama Berdiri
0,4055 0,1095 3,0027
Total
3,7046 1,0000 9,011
maks 3,0037
CI = 0,00185 CR = 0,00319 (Konsisten)
Sub Kriteria Pelayanan Proses Peminjaman
Sebelum langkah-langkah perhitungan dilakukan, matriks pairwise
comparison untuk setiap sub kriteria pelayanan proses peminjaman yang
diperbandingkan harus terlebih dahulu dibuat. Matriks untuk kriteria
utama dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
137
Tabel 4.34 Matriks Perbandingan Kriteria Pelayanan Proses
Peminjaman
Pelayanan Proses
Peminjaman
Opsi
Menegosiasikan
Ulang Perjanjian
Flexibilitas
Kemudahan
Menegosiasikan
Opsi
Menegosiasikan
Ulang Perjanjian
1 3 6
Flexibilitas 1/3 1 3
Kemudahan
Menegosiasikan
1/6 1/3 1
Contoh langkah-langkah perhitungan:
1. Hitung vi untuk setiap baris matriks:
v1 =
3
1 x 3 x 6 = 2,6207
v2 =
3
1/3 x 1 x 3 = 1
v3 =
3
1/6 x 1/3 x 1 = 0,3816
Total v = 4,0023
2. Normalisasikan vi untuk mendapatkan wi (weight):
w1 = 2,6207 / 4,0023 = 0,6549
w2 = 1 / 4,0023 = 0,2499
w3 = 0,3816 / 4,0023 = 0,0953
3. Mencari i dan maks di mana proses perhitungannya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
138
Tabel 4.35 Perhitungan
i
dan
maks
Sub Kriteria Pelayanan Proses
Peminjaman
Perhitungan Hasil
1
= ( (0,6549 x 1) + (0,2499 x 3) + (0,0953 x 6) ) / 0,6549
= (0,6549 + 0,7497 + 0,5718) / 0,6549
= 3,0018
2
= ( (0,6549 x 1/3) + (0,2499 x 1) + (0,0953 x 3) ) / 0,2499
= (0,2183 + 0,2499 + 0,2859) / 0,2499
= 3,0018
3
= ( (0,6549 x 1/6) + (0,2499 x 1/3) + (0,0953 x 1) ) / 0,0953
= (0,10915 + 0,0833 + 0,0953) / 0,0953
= 3,0019
Total
maks
= ( 9,0055 / 3)
= 9,0055
= 3,0018
4. Mencari nilai Consistency index (CI) dan Consistency Ratio (CR):
CI = (3,0018 3) / 2 = 0,0009
CR = 0,0009 / 0.58 = 0,00155
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa matriks
sub kriteria pelayanan poses peminjaman konsisten karena CR =
0,00155 < 0,1. Sehingga konsistensi dari pemilihan sub kriteria
pelayanan poses peminjaman adalah memuaskan dan dapat
digunakan dalam AHP. Rangkuman hasil perhitungan konsistensi
matriks sub kriteria pelayanan poses peminjaman dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.36 Hasil Perhitungan Konsistensi Matriks Sub Kriteria
Pelayanan Proses Peminjaman
Pelayanan Proses
Peminjaman
v
w
Opsi
Menegosiasikan
Ulang Perjanjian
2,6207 0,6549 3,0018
139
Flexibilitas
1 0,2499 3,0018
Kemudahan
Menegosiasikan
0,3816 0,0953 3,0019
Total 4,0023 1,0001 9,0055
maks 3.0018
CI = 0,0009 CR = 0,00155 (Konsisten)
4.1.4 Rancangan Sub Sistem Manajemen User Interface
4.1.4.1 User Interface
SPK Modal Kerja PT X Tbk. menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa resminya, tetapi istilah-istilah bahasa Inggris dan komputer
juga banyak digunakan dalam rancangan antar muka. Berikut gambaran
design user interface SPK Modal Kerja PT X Tbk.
4.1.4.2 Dialog Style
Setiap user interface pada SPK Modal Kerja memiliki sejumlah windows
yang digunakan untuk mendukung proses pemilihan sumber modal kerja
PT X. Selain itu, sistem juga menyediakan fasilitas untuk keperluan
pencetakan informasi yang diperlukan oleh berbagai pihak dalam
perusahaan terutama direktur untuk pengambilan keputusan. Berikut ini
merupakan daftar window user interface dan hasil pencetakannya pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.37 Daftar window user interface dan print out
Window Print Out
Login
140
Menu Utama
Modal Kerja
Run
Imput Matiks Utama
Bobot dan Konsistensi Kriteria Utama
Imput Matiks Perjanjian Perjanjian Pinjam
Bobot dan Konsistensi Kriteria Perjanjian Pinjam
Imput Matiks Lembaga Pemberi Pinjaman
Bobot dan Konsistensi Kriteria Lembaga Pemberi
Pinjaman
Imput Matiks Pelayanan Proses Peminjaman
Bobot dan Konsistensi Kriteria Pelayanan Proses
Peminjaman
Imput Matiks Utama
Bobot dan Konsistensi Kriteria Utama
Simulasi
Hasil Perhitungan Sebelumnya
Hasil DSS
Hasil Non DSS
Hasil Simulasi DSS
Data Lembaga Pemberi Pinjaman
Change
Overall
Data Lembaga Pemberi
Pinjaman
Status Keuangan Perusahaan
Neraca
Laporan Laba Rugi
Neraca
Laporan Laba Rugi
Seting
Ubah Password
141
Help
Logout
4.1.4.3 Navigation diagram
Berikut merupakan navigation diagram yang menggambarkan
window user interface beserta hubungan antara window interface satu
dengan lainnya.
142
Gambar 4.25 Navigation Diagram
143
4.1.4.4 Rancangan User Interface
Berikut merupakan gambaran dari masing-masing window user
interface:
Gambar 4.26 Window Login
Gambar 4.27 Window Menu Utama
144
Gambar 4.28 Window Help
Gambar 4.29 Window Ubah Password
145
Gambar 4.30 Window Setting
Gambar 4.31 Window Status Keuangan Perusahaan Neraca
146
Gambar 4.32 Window Status Keuangan Perusahaan Laporan Laba
Rugi
147
Gambar 4.33 Window Data Lembaga Pemberi Pinjaman Change
148
Gambar 4.34 Window Data Lembaga Pemberi Pinjaman Overall
149
Gambar 4.35 Window Perhitungan Modal Kerja
Gambar 4.36 Window Modal Kerja
150
Gambar 4.37 Window Modal Kerja Peminjaman
Gambar 4.38 Window Input Matrix Utama
151
Gambar 4.39 Window Bobot dan Konsistensi Kriteria Utama
Gambar 4.40 Window Input Matrix Perjanjian Pinjam
152
Gambar 4.41 Window Bobot dan Konsistensi Kriteria Perjanjian
Pinjam
153
Gambar 4.42 Window Input Matrix Lembaga Pemberi Pinjaman
Gambar 4.43 Window Bobot dan Konsistensi Kriteria Lembaga
Pemberi Pinjaman
154
Gambar 4.44 Window Input Matrix Lembaga Pelayanan Proses
Peminjaman
Gambar 4.45 Window Bobot dan Konsistensi Kriteria Lembaga
Pelayanan Proses Peminjaman
155
Gambar 4.46 Window Hasil DSS Peminjaman
Gambar 4.47 Window Hasil DSS Tanpa Peminjaman
156
Gambar 4.48 Window Analisa Sensitivitas
Gambar 4.49 Window Simulasi
4.2 Analisa Sensitivitas
Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan analisa sensitivitas pada SPK
Modal Kerja, dimana perubahan pada kriteria utama dapat mengakibatkan perubahan
hasil SPK Modal Kerja.
157
Tabel 4.38 Analisa Sensitivitas
Kriteria Bobot Hasil SPK
Perjanjian Pinjaman
0,1
Lembaga Pemberi
Pinjaman
0,1
Pelayanan Proses
Peminjaman
0,8
Danamon
Perjanjian Pinjaman
0,1
Lembaga Pemberi
Pinjaman
0,8
Pelayanan Proses
Peminjaman
0,1
BCA
Perjanjian Pinjaman
0,8
Lembaga Pemberi
Pinjaman
0,1
Pelayanan Proses
Peminjaman
0,1
City Bank
Perjanjian Pinjaman
0,3
Lembaga Pemberi
Pinjaman
0,3
Pelayanan Proses
Peminjaman
0,3
City Bank
Pada tabel di atas hasil SPK Modal Kerja dua kali menampilkan City Bank, yaitu
pada saat bobot kriteria Perjanjian Pinjam ekstrim dan pada saat bobot kriteria
158
seimbang. Hal ini membuktikan bahwa kriteria yang paling berpengaruh adalah
Perjanjian Pinjaman.
Berikut merupakan contoh menjalankan analisa sensitivitas pada program SPK
Modal Kerja.
Gambar 4.50 Window Hasil DSS Peminjaman awal
Pada window Hasil DSS Peminjaman, tekan tombol analisa sensitivitas. Ini
akan membuka window Analisa Sensitivitas yang akan menampilkan perbandingan
dari kriteria utama.
159
Gambar 4.51 Window Analisa Sensitivitas awal
Pada window Analisa Sensitivitas ini terdapat tiga textbox yang jumlah nilai
dari ketiganya selalu 1. Dua textbox diatas dapat diubah dan textbox yang terbawah
akan menyesuaikan perubahan yang dilakukan diatas. Ubahlah perbandingan ketiga
textbox tersebut, misalnya menjadi seperti berikut ini.
Gambar 4.52 Window Analisa Sensitivitas baru
160
Tekan hasil untuk memperlihatkan hasil DSS yang baru. Ini akan membuka
Window Hasil DSS Peminjaman, namun dengan hasil yang berbeda.
Gambar 4.53 Window Hasil DSS Peminjaman baru
Dengan demikian dapat diperlihatkan bahwa analisa sensitivitas yang merubah
bobot kriteria utama dapat mempengaruhi hasil akhir DSS.
4.3 Rencana Implementasi
Pada sub bab akan dibahas bagaimana mengimplementasikan SPK Modal
Kerja yang telah dirancang di atas. Di mana akan di jelaskan kebutuhan perangkat
keras, piranti lunak dan program pelatihan pengguna SPK. Selain itu akan dijelaskan
urutan dan jadwal dari proses implementasi SPK Modal Kerja.
161
4.3.1 Kebutuhan Perangkat Keras, Piranti Lunak dan Program pelatihan
Pengguna SPK
1. Perangkat Keras.
Processor = Intel Pentium 4
RAM = 256 MB
Hard disk = 40 GB
2. Piranti Lunak.
Operating System = Windows XP
Aplikasi Utama = a. Microsoft Visual Studio 2005
b. Microsoft Access 2003
c. Crystal Report 8.5
Aplikasi tambahan = Microsoft Office 2003
3. Program Pelatihan Pengguna.
Aplikasi SPK Modal Kerja telah dirancang sesederhana
mungkin sehingga mudah untuk dipelajari tanpa memerlukan waktu
yang lama. Syarat dasar yang harus dimiliki oleh pengguna adalah
harus memahami dan sudah terbiasa menggunakan/mengoperasikan
komputer sebagai pendukung kegiatan operasional. Selain itu
pengguna juga akan dibekali dengan buku panduan untuk membantu
pengguna jika mengalami kesulitan mengoperasikannya.
162
4.3.2 Rencana Jadwal Implementasi
Rencana jadwal implementasi secara lengkap dapat dilihat pada tabel
4.39 berikut:
4.39 Tabel Jadwal Implementasi
Minggu ke
Kegiatan
1 2 3
4
5
1. Pembentukan tim
2. Pengadaan perangkat
keras
3. Pengadaan perangkat
lunak
4. Instalasi dan uji coba
SPK
5. Pelatihan pengguna
6. Evaluasi sistem