Anda di halaman 1dari 0

www.infolinux.web.

id 08/2006 INFOLINUX 10
OPINI
Dukungan pengolahan suara di Linux sa-
ngatlah variatif. Pada dasarnya ada empat
jenis alur dukungan interface device suara,
yaitu Open Sound System (OSS), Advanced
Linux Sound Architecture (ALSA), PortAu-
dio, dan JACK. Sedangkan untuk lter dan
pemrosesan suara telah ada suatu frame-
work generik yang disebut Linux Audio
Developer Simple Plugin (LADSPA) yang
menyediakan mekanisme plug-in unutk
pengolahan audio, seperti echo, ang,
lter, dan sebagainya. Sehingga berbagai
program dapat menggunakan plug-in
pemrosesan suara yang sama tanpa perlu
menulis ulang lter tersebut.
Mengolah suara yang telah direkam di
Linux tidak lagi menjadi masalah. Aplikasi
dasar seperti Ecasound dapat dijadikan
blok pembangun aplikasi Anda. Rezound
yang memiliki GUI mendukung pengolah-
an suara dari beragam format, baik yang
terkompres atau format tak terkompres
dan dapat mengedit berkas suara be-
sar dengan cepat. Memiliki kemampuan
macro sehingga memudahkan proses edit-
ing berulang. Perekaman dapat dilakukan
secara real time dan me-loop. Juga menye-
diakan beberapa efek, seperti echo, ang,
reverb, delay, distorsi dan memanfaatkan
LADSPA. Pengguna juga bisa menggambar
FIR lter sendiri, dan melakukan morph-
ing lter (dari lter satu ke lter lainnya),
dan dapat juga menghasilkan berbagai
noise.
Aplikasi sejenis adalah Sweep. Dengan
tur tambahan untuk DJ, misal untuk
scrubbing dua tangan, playback ala piano-
roll, dan volume yang terpisah untuk tiap
kanal, serta +/- pitch slider. Program au-
dio processor yang lebih ambisius adalah
Glame atau Mustajuuri yang memfokus-
kan pada pengolah suara secara real time,
sehingga dapat memproses suara gitar,
orang dan alat musik secara real-time.
Untuk mencampur suara secara live bak
Disc Jockey (DJ), tentu membutuhkan ap-
likasi lainnya yang menggantikan fungsi
turntable (meja piringan hitam). Program
Linux MultiMedia Studio (LMMS) dapat
menjadi pilihan. Mirip dengan program
GarageBand, FruityLoops, Cubase, atau
Logic. Jadi program ini gabungan antara
tracker, sequencer, dan pengelolaan pat-
tern, kanal dan sample, yang dilengkapi
dengan synthesizer dan GUI yang mudah,
intuitif, dan user friendly. Anda dapat me-
mix sample suara, membuat loop, mem-
buat noise dan memainkan keyboard
MIDI dengan mudah dan interaktif. Anda
bisa melakukan perubahan secara cepat
dan real time. Instrumen dapat dimasuk-
kan langsung pada jalur dan ditampilkan
ala piano-roll. Anak saya, Madhava, yang
baru berumur 3 tahun bisa langsung
cepat mengubah-ubah sampel lagu yang
ada dengan program ini, dan jadi DJ ke-
cil-kecilan.
TerminatorX menambah fungsi mix-
ing real time ini dengan menambahkan
kemampuan scratching dan fungsi DJ
melalui mouse. GUI yang digunakan juga
sangat mirip dengan turntable. Dan tentu
saja kemampuan pemrosesan sinyal dan
interface MIDI. Agar memberikan efek
pengguna seperti halnya Turntable asli,
maka dapat memanfaatkan mouse yang
dipasang ke turntable rusak sehingga efek
sis mirip dengan menggeser turntable
biasa. Info ini juga disediakan di situs Ter-
minatorX.
Sebagai seniman, tentu Anda tidak
i ngin karya Anda dibajak, jadi mulailah
dengan tidak menggunakan program baja-
kan. Atau gunakan program open source.
Ok... DJ Tux on the move!
Sampling, Scratching,
Mixing... DJ Tux Beraksi
I Made Wiryana
K
etika sibuk dengan malam kesenian
mahasiswa Indonesia di Bielefeld dalam
rangka pengumpulan dana gempa Yog-
ya, saya harus menggabung beberapa
lagu untuk acara sendratari. Untuk itu, saya
memanfaatkan aplikasi open source, seperti
Audacity yang sudah dikenal luas. Ada juga
program sejenis yang baru di dunia Linux,
misal Frinika yang ditulis dengan Java 1.5.
Juga dilengkapi dengan fungsi sequencer, syn-
thesizer, dan efek real time. Memang aplikasi
seperti MUSE atau Rosegarden dapat juga dimanfaatkan untuk pe-
rekaman multi-track, di samping sebagai notator (penulis not balok)
dan sequencer, tetapi efek suaranya terbatas.
Mengolah suara yang telah direkam di
Linux tidak lagi menjadi masalah.
www.infolinux.web.id 08/2006 INFOLINUX 12
OPINI
Pada situs web konvensional, pengunjung
situs web kita harus mengirimkan e-mail
kepada kita untuk memberikan pendapat-
nya. Mekanisme ini membutuhkan upaya
tambahan bagi pengunjung sehingga me-
reka enggan untuk melakukannya, kecuali
yang memang betul-betul ingin menuliskan
pendapatnya. Mereka juga sulit untuk
memberikan pendapat secara anonim. Bisa
saja mereka menggunakan layanan e-mail
gratisan untuk melakukan hal ini, tapi ini
juga usaha tambahan. Akibatnya sedikit
masukan yang dapat kita peroleh.
Sebagai pemilik situs web, kadang kita
bingung terhadap komentar yang masuk
melalui e-mail . Ini komentar untuk tulisan
yang mana? Kadang pengirim e-mail itu ti-
dak mengetahui bahwa kita memiliki lebih
dari satu situs web, misalnya.
Pendapat yang masuk ke e-mail kita
tersebut juga tidak dapat dibaca oleh pe-
ngunjung yang lain, kecuali kita pasangkan
di situs web kita. Padahal kadang-kadang
yang membuat seru sebuah blog adalah
interaksi antar pembaca, bukan saja antara
pembaca dan pemilik blog saja. Inilah yang
membuat blog menarik untuk digunakan.
Hal kedua yang penting adalah kemudah-
an untuk membuat blog. Dahulu, untuk
membuat situs web kita harus mengerti
HTML dan desain web. Sekarang kita dapat
membuat blog dengan hanya sekadar me-
milih menu saja. Tampilan dari blog dapat
diutak-atik dengan mudah. Hal ini menye-
babkan blog dapat dibuat oleh siapa saja
Blog atau Cukup Situs
Web Biasa Saja?
Budi Rahardjo
yang dapat menggunakan komputer. Pem-
buat blog tidak harus mengerti Internet se-
cara mendalam.
Jika Anda mengira bahwa kemudahan ini
hanya membawa manfaat bagi pemula saja,
Anda salah. Sebagai orang yang senang meng-
utak-atik komputer pun saya sangat tertolong
dengan banyak kemudahan yang disediakan
oleh layanan blog. Saya dapat berkonsentrasi
menuliskan pendapat saya tanpa perlu harus
bergulat dengan kode HTML. Tentu saja ada
kalanya saya ingin mengutak-atik kode atau
desain yang digunakan oleh blog tersebut.
Ini masih bisa dilakukan. Jadi pemula dan
pengguna mahir sama-sama merasakan man-
faatnya. Hanya saja ada beberapa layanan
blog, yang karena ingin membuat mudah,
membatasi akses untuk utak-atik ini. Ini yang
tidak saya sukai. Berikan kesempatan kepada
kami yang ingin utak atik.
Ada sebuah layanan blog gratisan yang
memperkenankan penggunanya untuk
melakukan utak-atik desain atau tema dari
blog (pada level Cascade Style Sheet atau
CSS). Desain tema yang dibuat oleh peng-
guna ini dapat digunakan oleh pengguna
lain. Ternyata tur ini cukup populer. Tidak
disangka-sangka bahwa banyak pengguna
yang menyempatkan diri untuk melakukan
utak-atik ini. Perlu diingat bahwa dibutuh-
kan waktu yang lama untuk membuat se-
buah desain. Ternyata pengguna mau mem-
berikan waktunya untuk sebuah ucapan
terimakasih dan kebanggaan bahwa desain-
nya digunakan oleh orang lain. Anda tidak
perlu membayar mereka! Ini konsep open
source yang tidak terbatas pada software
saja. Jadi jika Anda akan membuka layanan
blog, berikan tur yang memungkinkan
pengguna untuk memberikan kontribusi.
Anda akan terkejut dengan kemampuan
dan kemauan mereka dalam berkontribusi.
Sebelum terlupa, software untuk me-
nyediakan layanan blog banyak yang bersi-
fat open source. Jadi, mengapa Anda belum
menggunakan blog?
B
anyak orang yang sudah memiliki situs
web, tapi masih belum mau membuat
blog. Mereka bukannya tidak mengerti
komputermereka sudah memiliki situs
web, berarti sudah mengerti manfaatnyaakan
tetapi masih belum yakin akan nilai tambah dari
blog dibandingkan dengan situs web biasa.
Pengalaman saya menggunakan blog menun-
jukkan bahwa sifat interaktif blog merupakan
daya tarik utama. Seorang pengunjung blog
kita dapat menuliskan pendapat atau opininya
secara langsung pada bagian akhir dari tulisan blog kita. Pengunjung ini
dapat menuliskan opininya dengan menggunakan identitasnya atau bah-
kan secara anonim (bergantung kepada ketersediaan fitur ini).
...blog dapat dibuat siapa saja yang
dapat menggunakan komputer. Pembuat
blog tidak harus mengerti Internet...
www.infolinux.web.id 08/2006 INFOLINUX 14
OPINI
Lalu dengan pendekatan lebih agresif di sisi
hukum dan pada saat dijumpai berbagai kele-
mahan dari sistem operasi Linux yang tidak
mungkin dengan mudah diadaptasi orang
Indonesia, dimulailah gerakan penegakan hu-
kum terhadap pelanggaran UU Hak Cipta.
Memang disadari bahwasanya dunia open
source atau Linux khususnya, sangat sulit un -
tuk diterima oleh orang Indonesia yang ke ba-
nyakan mau mencari mudahnya saja, tanpa
harus berpikir susah-susah dan bekerja ekstra
keras lagi. Sudah lebih dari tiga tahun komu-
nitas Linux dan open source berteriak ke kiri-
kanan untuk meyakinkan semua pihak, bahwa
penggunaan program-program berbasis kebe-
basan tersebut sangat baik untuk kemajuan
dunia teknologi informasi di Indonesia.
Hasilnya selalu mundur-maju, dan bah-
kan banyak sekolah terkenal yang enggan
menggunakan produk open source, karena
selain sekolahnya menjadi prestise karena ikut
dipromosikan di koran dan media masa, juga
tim TI sekolahnya berpikir sangat strategis,
yaitu kemudahan-kemudahan yang didapat
jika menggunakan program jadi tersebut.
Menggunakan produk berbasis closed sys-
tem merupakan suatu kemudahan di dalam
pengoperasiannya, dan biasanya, semua
fungsi peranti lunaknya sudah total jadi
dan dapat dijalankan dengan sangat mudah,
karena pemrogramnya tidak membebankan
berbagai pertanyaan yang memusingkan.
Berbeda dengan sistem terbuka atau open
source, yang dibuat dengan berbagai pemikir-
an yang terbuka sehingga terkesan malah
menyulitkan para penggunanya.
Popularitas penggunaan sistem operasi
tertutup sebetulnya diselamatkan oleh pe-
nye dia peranti games, di mana perkemba-
ngan network games menjadi sedemikian be-
sar, sehingga bermunculan variasi game yang
banyak diminati oleh kelompok muda-mudi.
Pertumbuhan jumlah pengguna di tambah
lagi dengan munculnya konsep main
bareng di satu tempat, yang biasa disebut
game online dan diikuti dengan pengemba-
ngan konsep warung Internet yang berubah
menjadi warung game network.
Game online inilah yang mempertahan-
kan pengguna sistem operasi tertutup, kare-
na dikembangkan berdasarkan server yang
berbeda dengan konsep open source, dan
sampai hari ini belum tersedia banyak pilihan
untuk penyediaan server di open source.
Selain tekanan dari pemakainya, prog-
ra m berbasis open source kebanyakan tidak
didukung oleh vendor-vendor peranti keras,
karena selain tidak ada bisnisnya karena
jum lah terlalu sedikit, model bisnis yang
da pat dikembangkan tidak seragam karena
berasal dari berbagai pengembang yang
punya keingin an berbeda. Hal inilah yang
dapat menjadi kendala pengembangan open
source, dan mung kin bisa membuat jumlah
pengguna Linux dan open source semakin
mengecil setiap saatnya.
Kekuatan pasar dan penyediaan angga-
ran untuk membabat komunitas Linux dan
open source merupakan kunci keberhasilan
pembuat peranti lunak yang konsepnya mo-
nopoli. Sementara kita sebagai negara miskin
dengan GNP rendah, terseok-seok mengikuti
negara maju yang sudah tidak memikirkan
harga dari peranti lunak tersebut, yang jika
dikonversi ke rupiah dapat menghidupi satu
keluarga selama satu bulan!
Keterbukaan yang
Menyulitkan
Michael S. Sunggiardi
...penyediaan anggaran untuk membabat
komunitas Linux dan open source, kunci
keberhasilan pembuat peranti lunak...
D
alam mengembangkan program-prog-
ram berbasis open source, kita sering-
kali mengalami kesulitan dan masalah,
karena raksasa-raksasa pembuat pe-
ranti lunak kelas dunia senantiasa menggu-
nakan kekuatannya untuk memperlambat
laju perkembangan open source atau bahkan
menghentikannya kalau memungkinkan.
Beberapa tahun lalu, pada masa keema-
san popularitas yang namanya Linux sedang
merebak, seluruh lapisan masyarakat demam
dengan Linux dan berharap dapat menjadi sistem operasi yang dapat
diandalkan. Sementara itu perusahaan raksasa di bidang pengemba-
ngan peranti lunak yang sudah mapan, berusaha bertahan dengan
tetap konsisten, hal mana memungkinkan kita tetap dapat membajak
program-program mahal yang nilainya sampai ratusan dolar Amerika.

Anda mungkin juga menyukai