Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK ANTENATAL CARE

Nama Peserta Nama Pendamping Nama Wahana Tema Penyuluhan Tujuan Penyuluhan Hari/ Tanggal Waktu Tempat Jumlah Peserta

: : : : : : : : :

Tanda Tangan: Tanda Tangan:

LAPORAN KEGIATAN UKM

LAPORAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BLORA

A. Latar Belakang Permasalahan atau kasus Kejadian kematian ibu dan bayi yang terbanyak terjadi pada saat persalinan, pasca persalinan dan hari-hari pertama kehidupan bayi masih menjadi masalah di Indonesia. Untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir diperlukan upaya dan inovasi baru, terlebih dikaitkan dengan target MDGs 2015 yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi menjadi 23 per 100.000 kelahiran hidup. Berbagai upaya memang telah dilakukan untuk menurunkan kematian ibu, bayi baru lahir, bayi dan balita, antara lain dengan penempatan bidan di desa, pemberdayaan keluarga dan masyarakat, penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA), Program Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta penyediaan fasilitas kesehatan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di rumah sakit. Upaya paling baru adalah program Jampersal sejak tahun 2011. Program jaminan Persalinan ini juga dilaksanakan di Puskesmas Blora, diperuntukkan bagi seluruh ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir yang belum memiliki jaminan kesehatan. Program ini diharapkan memberi konstribusi besar dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Puskesmas Blora juga menjalankan kegiatan ANC tiap hari bagi ibu hamil. ANC merupakan perawatan atau asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sebelum kelahiran, yang berguna untuk memfasilitasi dengan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasi yang mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan kesehatan. ANC penting untuk menjamin proses alamiah kelahiran berjalan normal dan sehat, baik kepada ibu maupun bayi yang akan dilahirkan. Kegiatan ANC adalah memantau kemajuan kehamilan dan memastikan kesehatan ibu serta tumbuh kembang bayi, juga untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, persiapan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif, mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

B. Permasalahan di Keluarga, Masyarakat maupun Kasus Ketidaktahuan ibu dan keluarga akan pentingnya pemeriksaan rutin kehamilan mengakibatkan kehamilan ibu hamil tidak dipantau secara rutin sehingga tidak diketahui bagaimana perkembangan kehamilan dan tumbuh kembang bayi, terlebih penting tidak diketahui lebih dini apabila terdapat komplikasi selama kehamilan yang mengakibatkan keterlambatan penanganan maupun rujukan yang berakhir pada peningkatan angka kematian ibu dan bayi. C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi (misalnya Metode Penyuluhan, menetapkan prioritas masalah dan Intervensi) Keterlambatan penanganan maupun rujukan akibat kurangnya pengetahuan pada ibu hamil termasuk keluarganya harus diatasi salah satunya dengan penyelenggaraan ANC di Puskesmas Blora. ANC ini diselenggarakan tiap hari dan pemeriksaan dilakukan sesuai usia kehamilan. Hasil ANC akan dicatat di buku Kesehatan Ibu dan Anak, sehingga buku ini bisa menjadi acuan perkembangan kehamilan dan tumbuh kembang bayi setiap bulannya termasuk resiko komplikasi yang terjadi. D. Pelaksanaan (Proses Intervensi) Langkah-langkah kegiatan ANC yang dilakukan di Puskesmas Blora: Anamnesis ibu hamil identitas, riwayat menstruasi, riwayat kehamilan yang sekarang maupun sebelumnya, riwayat persalinan yang lalu dan pemakaian alat kontrasepsi, riwayat penyakit yang diderita dan riwayat penyakit keluarga, dan menanyakan keluhan ibu hamil saat ini. Pemeriksaan ibu hamil mengukur tinggi badan, berat badan dan tekanan darah, memeriksa TFU, posisi janin, presentasi janin dan pemeriksaan DJJ. Pemberian imunisasi TT bagi ibu yang belum melakukan imunisasi tetanus Penyuluhan gizi ibu hamil, hygiene perorangan, perawatan payudara selama kehamilan, pentingnya periksa kehamilan rutin sesuai umur kehamilan (trimester I ANC tiap 1 bulan sekali, trimester II tiap 2 minggu sekali dan trimester III setiap 1 minggu sekali). Mempersilahkan ibu hamil ke laboraturium untuk memeriksa Hb dan golongan darah (terutama trimester III) serta pemeriksaan laboraturium lainnya bila ada indikasi (protein urin, reduksi urin) Pencatatan hasil pemeriksaan pada status ibu hamil, buku KIA Memberikan resep yang sesuai (Kalsium Laktat, Fe, Vitamin) Mendeteksi resiko tinggi kehamilan, bila ada rujuk ke RS. E. Monitoring dan Evaluasi termasuk didalamnya Pengambilan Keputusan Kegiatan ANC dilakukan pada ibu hamil, ditangani dengan cepat sesuai standar pelayanan dan mencatat segala perkembangan ibu hamil pada buku KIA dan buku register ibu hamil.

LAPORAN KEGIATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK POLIKLINIK ANAK

Nama Peserta Nama Pendamping Nama Wahana Tema Penyuluhan Tujuan Penyuluhan Hari/ Tanggal Waktu Tempat Jumlah Peserta

: : : : : : : : :

Tanda Tangan: Tanda Tangan:

No. ID dan Nama Peserta : dr. Agustina Ayu, dr. Oktantia, dr. Yulia Kartika, dr. Andhika S., dr. Dyanne Paramitha. No. ID dan Nama Wahana : Puskesmas Blora Pendamping : dr. Dian VD TOPIK : Impetigo Bulosa Tanggal (kasus) : 5 Februari 2013 Nama Pasien : An. AN No. RM : - (no JPS: 3316102500473) Tanggal Presentasi : Februari 2013 Pendamping : dr. Dian VD Tempat Presentasi : Puskesmas Blora OBJEKTIF PRESENTASI o Keilmuan o Keterampilan o Penyegaran o Tinjauan Pustaka Diagnostik Manajemen o Masalah o Istimewa o Neonatus o Bayi Anak o Remaja o Dewasa o Lansia o Bumil o Deskripsi : Anak 2 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan gatal-gatal di bawah hidung, tangan dan kaki dan didaerah perut sejak 1 minggu yang lalu. o Tujuan: 1. Mengetahui bagaimana penatalaksanaan Impetigo Bulosa Bahan Bahasan Tinjauan Pustaka o Riset Kasus o Audit Cara Membahas o Diskusi o Presentasi o E-mail o Pos dan Diskusi DATA PASIEN Nama : An. AN No Registrasi : Nama klinik : Bangsal Flamboyan Telp : Terdaftar sejak : 5 Feb 2013 Data utama untuk bahan diskusi: 1. Diagnosis : Impetigo Bulosa 2. Gambaran Klinis : Anak 2 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan gatal-gatal di bawah hidung, tangan dan kaki dan didaerah perut sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan dimulai dengan demam diikuti kulit kemerahan kemudian menjadi benjolan seperti melepuh yang semakin membesar. Sebelumnya tidak mengkonsumsi obat atau makanan atau kosmetika yang belum pernah dipakai sebelumnya (menyingkirkan alergi). 3. Riwayat Pengobatan : Pasien belum pernah menjalani pengobatan sebelumnya. 4. Riwayat Kesehatan/ Penyakit : Riwayat sakit serupa disangkal, pasien belum pernah opname dirumah sakit sebelumnya. 5. Riwayat Keluarga : Riwayat penyakit serupa dalam keluarga disangkal, riwayat penyakit turunan (alergi+asma) disangkal, gangguan jiwa dalam keluarga disangkal. 6. Riwayat Pekerjaan : Tidak bekerja 7. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : Pasien tinggal dengan kedua orang tuanya. Penyakit serupa di lingkungan sekitar tempat tinggal pasien disangkal. 8. Riwayat Imunisasi : Imunisasi lengkap sesuai usianya 9. Lain-lain : (-) DAFTAR PUSTAKA: 1. Wolff K., Johnson RA. Fitzpatricks Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology 5th ed. New York: Mc Graw Hill. 2. Djuanda, Adhi. 2009. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi ke-5. Jakarta: FK UI HASIL PEMBELAJARAN: 1. Pengetahuan tentang cara mendiagnosis Impetigo bulosa 2. Mengetahui mekanisme Impetigo Bulosa 3. Terapi dan Edukasi pada pasien dengan Impetigo Bulosa

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


1. SUBJEKTIF Anak 2 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan gatal-gatal di bawah hidung, tangan dan kaki dan didaerah perut sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan dimulai dengan demam diikuti kulit kemerahan kemudian menjadi benjolan seperti melepuh yang semakin membesar. Kulit yang melepuh awalnya kecil dengan cairan berwarna jernih kemudian menjadi keruh seperti nanah. Sebelumnya tidak mengkonsumsi obat atau makanan atau kosmetika yang belum pernah dipakai sebelumnya (menyingkirkan alergi). 2. OBJEKTIF Hasil pemeriksaan jasmani ditemukan anak demam dengan UKK berupa terdapat 2 bulla yang masih utuh berukuran > 1 cm, ditemukan beberapa bulla yang sudah pecah di bawah hidung, tangan dan kaki. 3. ASSESSMENT Impetigo adalah infeksi pada kulit yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri penyebabnya adalah Stafilokokus Aureus dan Streptokokus Hemolitikus Grup A. Impetigo mengenai kulit bagian atas (epidermis superfisialis). Impetigo adalah infeksi kulit yang sering terjadi pada anak-anak umumnya mengenai anak usia 2-5 tahun. Impetigo terdiri dari 2 jenis yaitu impetigo krustosa (tanpa gelembung cairan dengan krusta/ keropeng/ koreng) dan impetigo bullosa (dengan gelembung berisi cairan). Impetigo adalah infeksi kulit yang mudah menyebar, baik dalam keluarga, tempat penitipan anak atau sekolah. Impetigo menyebar melalui kontak langsung dengan lesi (daerah kulit yang terinfeksi), pasien dapat lebih jauh menginfeksi dirinya sendiri maupun orang lain setelah menggaruk lesi. Infeksi sering kali menyebar dengan cepat pada anak sekolah atau tempat penitipan anak dan juga pada tempat dengan higiene buruk atau tempat tinggal padat penduduk. Impetigo Bullosa disebabkan karena gram positif, S. Aureus grup II, fag tipe 71. Staphilococcus Aureus menghasilkan eksotoksin eksfoliatif ekstraseluller disebut exfoliatins A dan B. Eksotoksin ini menyebabkan kulit kehilangan adhesi sel di permukaan dermis yang menyebabkan kulit melepuh.

4. PLAN Tujuan pengobatan adalah menghilangkan rasa tidak nyaman dan memperbaiki kosmetik dari lesi impetigo, mencegah penyebaran infeksi ke orang lain dan mencegah kekambuhan. Terapi yang diberikan: Amoxicillin 3x125 mg Amoxicillin diberikan dengan asam klavulanat, cefuroxime, cephalexin, dicloxacillin atau eritromicin selama 10 hari. Salep Bacitracin 3 dd ue Pilihan antibiotik topikal adalah mupirocin 2% atau asam fusidat Paracetamol 3x100 mg Pengobatan penunjang: Mencegah anak untuk menggaruk daerah yang lecet, dapat dengan cara menutup luka dan dengan memotong kuku anak

Lanjutkan pengobatan sampai semua luka lecet sembuh Pencegahan: Mandi teratur dengan sabun dan air (bila perlu sabun antiseptik bila tidak alergi) Mengajarkan anak untuk higiene yang baik yaitu mencuci tangan teratur, menjaga kuku tetap pendek dan bersih. Jauhan dulu anak dengan pasien impetigo Apabila kontak dengan pasien impetigo segera cuci dengan sabun dan air yang mengalir. Cuci pakaian, handuk dan sprei anak dengan impetigo terpisah dari yang lain untuk mencegah penularan. Edukasi untuk kunjungan ulang ke Puskesmas bila: Obat habis untuk melihat respon terapi atau bila ada komplikasi Lesi menyebar lebih luas setelah pengobatan Anak menjadi tidak sehat (misal demam tinggi)

Anda mungkin juga menyukai