Anda di halaman 1dari 40

BAB 1 PRINSIP FILOGENI

1.1 UMUM Filogeni adalah ilmu yang mempelajari hubungan kekerabatan suatu organism mulai dari tingkat morfologi hingga pada tingkat DNA. Filogeni sangat diperlukan dalam mempelajari proses evolusi dan penyusunan taksonomi. Evolusi sendiri dapat diartikan sebagai perubahan yang berangsur-angsur dari suatu organism menuju kepada kesesuaian dengan waktu dan tempat. Jadi evolusi sendiri merupakan proses adaptasi dari suatu organism terhadap lingkungannya. 1.2 METODE PENYUSUNAN FILOGENI etode analisis dalam penyusunan filogeni ada dua metode yaitu fenetik dan kladistik. Fenetik umum dipakai diberbagai ma!am bidang ilmu" namun jarang digunakan di dalam geologi" karena kurang dapat menjelaskan proses yang terjadi. 1.2.1. Pendekatan Fenetik Dalam pendekatan fenetik" semua subjek dan fa!tor yang dianalisis punya kedudukan yang sama. isalnya rambut dikategorikan sebagai satu !riteria ada dan tidak ada. #edangkan warna rambut menjadi !riteria kedua. $agi takson yang tidak ada rambut berarti hanya ada satu !riteria. Dalam penggolongan biologis tidak semua fa!tor bias mempunyai tingkatan yang sama. %nilah yang menjadikan pendekatan fenetik jarang dipakai dalam penyusunan filogeni. isalnya hidung man!ung dan hidung pesek tidak dapat digunakan sebagai penentuan ras dari manusia" karena fa!tor tersebut dapat mun!ul dihampir setiap ras manusia.

1.2.2. Pendekatan Kladistik &endekatan kladistik timbul atas dasar pemikiran bahwa proses alamiah akan selalu mengambil jalan yang paling singkat. 'alau demikian" proses alamiah diperkirakan tidak selalu mengikuti pola yang paling sederhana" tetapi sedikit lebih rumit. &endekatan 'ladistik dipilih karena ( &aling rasional erupakan tolak ukur yang eksak bagi semua peneliti #elalu dapat diuji emberikan informasi paling lengkap &aling mudah dianalisis )mumnya mendekati kebenaran

1.2. . Men!"s"n P#$#n Fil#%eni Dalam menyusun suatu pohon filogeni kita menggunakan !iri yang ada pada suatu organism. *iri-!iri yang ada pada organism dikelompokkan ke dalam ( $ersifat &lesiomorfik" !iri yang dimiliki nenek moyang + primitif , $ersifat Apomorfik" sudah mengalami perubahan $ersifat #inapomorfik" berubah sebelum per!abangan $ersifat Autopomorfik" berubah se!ara autonom.

Taks#n A B & D E

1 . . . .

2 . . .

&i'i !an% di(andin%kan ) * . . . . . .

+ . .

, .

Ta(el 1.1. -"("n%an anta'a li.a #'%anis. den%an t"/"$ 0i'i !an% di%"nakan se(a%ai 1e.(andin% 2 1 3 a1#.#'4ik 5 6 3 Plesi#.#'4ik 7

Dari data table ... dapat kita analisis dengan pendekatan fenetik maupun kladistik.)ntuk menghitung fenetiknya dibandingkan / takson seperti A-$" A-*" A-D" A-E" $-*" $-D" $-E" *-D" *-E dan D-E. &erbandingan itu kita hitung banyaknya !iri yang sama. isal ( A-$ memiliki 0 !iri &lesiomorfik" D-E memiliki 0 !iri apomorfik yang sama. )ntuk menentukan hubungan kekerabatan se!ara kladistik" maka tingkat kesamaan adalah semua !iri yang ada" hasilnya dituangkan dalam table diagonal di bawah. + 1abel ../ , Taks#n A B & D E A 0 2 . B 0 / . & . 3 / D . ."/ 0 E . ."/ ."/"3"4"2"0

Ta(el 1.2. Pen%$it"n%an /".la$ kesa.aan dan /enis kesa.aan (e'dasa' 0i'i A1i#.#'4ik

Dengan menggunakan data dari table diatas kita dapat menyusun suatu pohon filogeni. &ohon filogeni yang disusun dengan data fenetik kita sebut dengan fenogram" sedangkan pohon filogenetik yang kita susun dengan !ara kladistik disebut kladogram. Dalam data fenetik kita melihat ada tiga pasangan kekerabatan yang dekat" yaitu A-$"$-* dan D-E. Dari data tersebut" D-E dapat kita kelompokkan tanpa masalah" sedangkan antara A-$-* kita harus memilih mana yang harus terlebih dahulu dikelompokkan. elihat bahwa * lebih dekat ke D dan E daripada ke A" maka $-* kita kelompokkan dulu baru A dikelompokkan terakhir. 5asilnya (

#edangkan jika data tersebut kita susun dengan pendekatan kladistik" maka urutan penyusunan seperti berikut ini (
3

1akson D dan E mempunyai kesamaan 0 !iri apiomorfik" sehingga dikelompokkan lebih dahulu. 'emudian kita mengelompokkan *" karena * mempunyai / !iri yang sama dengan D dan E. Akhirnya kita mengelompokkan $" karena mempunyai . !iri yang sama. #edangkan A tidak mempunyai kesamaan dalam !irri apiomorfik sehingga ditempatkan terakhir. E D * $ A

BAB 2
4

PROSES PEMFOSILAN
2.1 PENGERTIAN FOSIL Fosil adalah sisa atau jejak kehidupan masa lampau yang terawetkan se!ara alami di dalam lapisan kerak bumi dan berumur paling muda pada 'ala 5olosen. $erdasarkan pada pengertian tersebut" maka sisa peninggalan manusia purba baik berupa tubuhnya sendiri maupun jejak kebudayaannya termasuk fosil juga. 2.2 8ENIS PEMFOSILAN A. Unalte'ed Re.ains erupakan fosil yang terawetkan tanpa menalami perubahan se!ara kimiawi" meliputi tubuh lunak maupun tubuh keras dan bersifat insitu. *ontoh ( Fosil ammouth dan 6hino!eros di dalam endapan es di #iberia.

Ga.(a' 2.1 &#nt#$ 4#sil Ma..#t$

B. Alte'ed Re.ains erupakan jenis pemfosilan dimana unsur-unsur kimia di dalam tubuh organism telah terubah baik se!ara keseluruhan maupun hanya sebagian. &roses tersebut dapat berupa ( Pe'.ine'alisasi9 terisinya pori-pori oleh mineral kalsit" sili!a" fosfat dan sebagainya tanpa merubah bentuk struktur !angkang atau tulang. Re1la0e.ent9 tergantikannya unsur-unsur kimiawi di dalam bagian keras 7 rangka oleh mineral lain tanpa merubah bentuk asli dari shell7rangka.
5

Lea0$in%9 terlarutkannya unsur-unsur kimia yang ada sehingga sedikit merubah bentuk asli dari shell7rangka. Destilasi9 hilangnya unsur nitrogen" oksigen dan hydrogen di dalam !angkang7shell yang tergantikan oleh lapisan tipis karbon. -ist#.eta(esis9 terubahnya unsur-unsur kimia pada fosil tumbuh-tumbuhan.

Ga.(a' 2.2 &#nt#$ 4#sil Alte'ed 'e.ains : A7 -ist#.eta(esis9 B7 F#sil Re1la0e.ent

&. I.1'essi#n erupakan sisa tubuh organism yang ter!etak pada lapisan batuan. *etakan tersebut dapat berupa( Inte'nal .#ld9 *etakan langsung dari bagian dalam !angkang7tubuh organism Ekste'nal .#ld9 !etakan langsung dari bagian luar !angkang7tubuh organism. Inte'nal &ast9 !etakan dari mold yang memperlihatkan bagian dalam dari !angkang7tubuh organism. Ekste'nal 0ast9 !etakan dari mold yang memperlihatkan bagian luar dari !angkang7tubuh organism. &etakan da"n9 merupakan !etakan dari fosil daun.

D. F#sil 8e/ak
6

8rganisme selama hidupnya melakukan suatu aktifitas. #isa aktifitas organism ini dapat terawetkan menadi suatu fosil" berupa ( &#1'#lite9 merupakan kotoran binatang yang terfosilkan. T'ail9 jejak ekor binatang T'a0k9 jejak kuku binatang F##t P'int9 jejak kaki B"''#;s dan B#'in%9 jejak berupa tempat tinggal binatang yang berbentuk lubang-lubang

B
Ga.(a' 2. &#nt#$ F#sil 8e/ak : A7 F##t P'int9 B7 &#1'#lite9 &7 B"''#;s

&

BAB FILUM &OELENTERATA

.1

UMUM *oelenterata berasal dari kata K#il#s 2 0ek"n% , dan ente'#n 2 dala. 7 sehingga *oelenterata dapat diartikan sebagai binatang yang mempunyai !ekungan pada bagian dalamnya atau disebut juga sema!am kantong berlapiskan endoderm. Filum ini meliputi golongan invertebrate yang berjumlah sangat banyak dengan bentuk-bentuk yang sangat beragam. &erkembangbiakan bisa dilakukan baik se!ara se9ual maupun ase9ual. 5idup di lingkungan a:uati! se!ara sesile + menambat , bisa berkoloni maupun soliter. Dinding tubuh hewan ini terdiri dari 3 lapisan yaitu e!toderm" mesoglea dan endoderm. #e!ara umum kehidupan ini memiliki dua bentuk yang berbeda yaitu" P#l!1 dan Med"sa. $entuk &olyp menyerupai tabung dna hidup se!ara menambat dan memiliki satu atau lebih lingkaran dari 1entakel. $entuk edusa meupakan makhluk yang berenang dengan bebas" berbentuk seperti payung dan memiliki sejumlah tentakel sepanjang tepi dari tubuhnya dengan mulut terletak pada bagian tengahnya.

Ga.(a' .1 &#elente'ata P#l!1 dan &#elente'ata Med"sa

.2

KLAS HYDROZOA 5ydro;oa berasal dari kata hydra" artinya hewan yang bentuknya seperti ular. )mumnya hidup soliter atau berkoloni. #oliter berbentuk polip dan yang berkoloni berbentuk polip dan medusa. 5ydro;oa hidupnya ada yang soliter +terpisah, dan ada yang berkoloni +berkelompok,. 5ydro;oa yang soliter mempunyai bentuk polip" sedangkan yang berkoloni dengan bentuk polip dominan dan beberapa jenis membentuk medusa. Dominan hidup di laut dengan kantong perut tidak terbagi +satu,. ulut dikelilingi tentakel" tetapi bagian dasarnya tidak memiliki gullet. 'eturunannya sebagai perubahan antara polyp dan medusa. Diameter /-0 mm. hidup di kedalaman <--- meter. #ebagian besar hydro;oa mempunyai tubuh keras yang tersusun oleh ;at tanduk atau ;at gampingan +!al!areous,. 5anya beberapa yang hidup di air tawar" hydro;oa ini tidak mempunyai rangka karena rangkanya tersusun oleh !al!areous. 5ydro;oa hidup pada ;aman 'ambrium. .2.1 O'd# -!d'#ida erupakan hydro;oa dengan bentuk polyp yang berkembang baik hidup dengan soliter maupun koloni. =alauun begitu ada yng berbentuk medusa. $entuk luar dari rangkanya berbentuk dendritik dan berkomposisi ;at gampingan. Fosil tertua dari hydroid berumur kambrium bawah yang ditemukan di Amerika )tara dan Australia. 1empat tinggalnya adalah laut dangkal.

Ga.(a' .2 O'd# -!d'#ida

.2.2. O'd# Mille1#'ida emiliki bentuk tubuh polyp" kadang sering disebut juga dengan koral. Dikenal sebagai salah satu pembentuk reef +terumbu,. emiliki rangka gampingan. #erta tumbuh ke atas se!ara vertikal. $entuk polypnya berma!amma!am dan mempunyai fungsi sendiri" yaitu gastro;oid +polyp pemakan, dan da!tylo;oid +polyp pelindung,. 5idup di daerah dengan iklim tropis dan berada dilaut dengan kedalaman smapai 3- m. 1inggi pertumbuhan tidak lebih dari -"2 m serta tersusun oleh rangka bersifat gampingan. Diperkirakan mun!ul pada ;aman trias.

Ga.(a' . O'd# Mille1#'ida

10

.2. . O'd# St!laste'ida #hro!k > 1wenhofel +.?2/, memasukkan ordo ini menjadi satu dengan ordo illeporida. 8rdo ini merupakan hydro;oa yang hidup berkoloni dengan bentuk tidak teratur atau menyerupai ranting-ranting pohon. 1ubuh tersusun oleh rangka gampingan yang keras. kanal. asing-masing gastro;oid dihubungkan oleh suatu system

Ga.(a' .) O'd# St!laste'ida

KLAS STROMATOPORIDA 1ubuh tersusun oleh rangka bersifat gampingan yang disebut dengan !oenosteum. #truktur dalam sama untuk semua jenis" hanya dari ukuran tubuh yang membedakan. 5idup berkoloni dihubungkan dengan !oenosteum. 1erdapat dua tipe koloni" yaitu( -!d'#<#id" merupakan koloni berbentuk masif" pipih atau spheri!al dengan permukaan atasnya berbuku-buku. Beat'i0#id" merupakan koloni berbentuk tabung dengan permukaan undulating +tidak rata, dengan sebuah sumbu tengah yang berbentuk tabung pula. 5idup dilingkungan marine pada dasar laut yang dangkal. #tromaporida merupakan kehidupan yang telah punah" diperkirakan hidup pada masa paleo;oikum sampai meso;oikum. 1aksonomi dari kelas ini tidak jelas.

11

.)

KLAS S&-YPO=OA #!hypo;oa merupakan jenis !oelenterate dengan bentuk medusa. 5idup se!ara soliter dan berenang. 1ubuhnya berbentuk payung. Diameter tubuh dapat men!apai lebih dari / meter" dengan tentakel men!apai 4- meter. 5idup pada 'ambrium 1engah-6esen. Fosil dijumpai dalam bentuk !etakan. @olongan ini oleh para ahli dibagi menjadi empat ordo. .).1 O'd# Sta"'#.ed"sae 5idup se!ara menambat dengan mengunakan mulut yang bertangkai pada dasar laut" terdapat didaerah laut dingin dekat pantai. $entuknya menyerupai piala + goblet-shaped," belum ada fosil yang ditemukan.

Ga.(a' .* Sta"'#.ed"sae

12

.).2. O'd# &"(#.ed"sae $entuk tubuhnya menyerupai bel-kubus" memiliki empat atau lebih tentakel dengan penyebaran sepanjang laut yang hangat. Fosilnya pertama kali ditemukan pada batugamping #olenhofen yaitu Medusina quodrata berumur Jura.

Ga.(a' .+ O'd# &"(#.ed"sae

.). . O'd# &#'#nata 5idup dilaut dalam" fosilnya ditemukan pada batugamping $avaria yang berumur Jura. *ontoh fosil adalah Comptostroma roddyi.

Ga.(a' ., O'd# &#'#nata

13

.).). O'd# Dis0#.ed"sae $erbentuk medusa" hidup dengan penyebaran yang sangat luas di laut. Dikenal dengan ikan ubur-ubur. *ontoh Rhizostoma yang hidup sampai sekarang.

Ga.(a' .> O'd# Dis0#.ed"sae

.*

KLAS ANT-O=OA @olongan ini sebagian besar hidup soliter" selebihnya hidup se!ara berkoloni. empunyai bentuk tubuh seperti bunga +Anthos," dimana pada bagian atas tubuhnya terdapat mulut yang dikelilingi tentakel-tentakel. ulutnya dihubungkan sampai kebagian dalam tubuhnya dengan gullet. 1ubuh mempunyai eksoskeleton +1he!a,. &ada the!a terdapat sekat vertikal +#epta, dan 5orisontal +1abula,. $erkembang biak dengan dua !ara" yaitu bertunas +lateral building, atau membelah diri +!ai!yl building,. .*.1. S"(?klas O0t#0#'allia erupakan golongan yang be!iri khas memiliki < buah tentakel dan < mesentris. 1idak memiliki septa dan koralit-koralit berhubungan satu sama lain dengan menggunakan saluran-saluran yang berbentuk tabung. *ontoh Tubipora musica ( resen ). .*.2. S"(?kelas =#ant$a'ia erupakan koral yang hidup berkoloni maupun soliter" dimana !irri khasnya adalah septanya bersusun dalam enam siklus. 6angkanya selalu memperlihatkan struktur prismati! menjarum. #ubklas dibagi menjadi empat ordo (
14

.*.2.1.

O'd# Pte'#0#'allia 2sin. R"%#sa9 Tet'a0#'allia7 &tero!orallia umumnya hidup soliter" walaupun ada yang hidup se!ara

koloni. *iri khas golongan ini memiliki septa yang tersusun dalam 4 kuadran. 8rdo ini juga di!irikan dengan melimpahnya tabula. $entuk ini kadang-kadang disebut dengan rugosa" sering disebut juga sebagai koral tanduk +horn !orals, dan hidup mulai dari ordovisium bawah serta punah pada ;aman perm. *ontoh ( Zapherentis.

Ga.(a' .@ O'd# Pte'#0#'allia

.*.2.2.

O'd# Ta("lata @olongan ini hidup pada ;aman paleo;oikum yang telah punah. $entuk

tubuhnya di!irikan adanya the!a yang berbentuk tabung" tabula sangat banyak dan berkembang sangat baik. &ada dindingnya ditembusi oleh lubang-lubang halus disebut mural pores. *ontoh Favosites + 8rdovisum $awah A &erm ,.

Ga.(a' .16 O'd# ta("lata

15

.*.2. .

O'd# -ete'#0#'allia 5idup dari paleo;oikum sampai meso;oikum dan telah mengalami

kepunahan. 'omposisi gampingan" dapat berbentuk sederhana" ber!abang atau masif. Bang hidup berkoloni dan tidak mempunyai septa atau tidak berkembang baik. .*.2.). O'd# &!0l#0#'allia 8rdo ini di!irikan dengan bentuk septa bersiklus enam. Diantara masingmasing keenam protosepta tumbuh septa ordo kedua berjumlah enam pula. Diantara protosepta dan septa ketiga terdapat ./ bua" demikian seterusnya.

16

BAB ) FILUM MOLUSKA

).1.

UMUM oluska terdiri atas lima klas" yaitu ( Amphineura" #!haphopoda" &ele!ypoda" gastropoda" dan *ephalopoda. Dari kelima klas tersebut" hanya amphineura yang penggunaan dalam stratigrafi masih sedikit dikarenakan fosilnya jarang diketemukan" untuk itu klas tersebut tidak akan dibahas.

Ga.(a' ).1 8enis?/enis 4il". M#l"ska

17

).2.

KLAS PELE&YPODA Nama pel!eypoda diambil dari bahasa Bunani pelekys yang berarti kapak ke!il" dan pous berarti kaki" jadi binatang berkaki mirip kapak. Nama lain dari pele!ypoda adalah amelillibranchiata !atau "ivalvia. ).2.1 &i'i U.". 1ersusun oleh dua buah shell yang dihubungkan satu dengan lainnya oleh ligamen" yang diperkuat adanya $in%e line atau engsel. #e!ara umum kedua shell +!angkang, adalah sama besar + e:uivalve," dan simetri bilateral. 'edua shell tersebut melindungi bagian tubuh yang lunak. Fosil yang selama ini ditemukan lebih banyak ditemukan berupa shellnya saja" tubuh lunaknya jarang ditemukan. )ntuk dapat mengenali atau mengidentifikasi fosil pele!ypoda biasanya menggunakan !irri-!iri yang ada pada shellnya. &ada bagian dalam shell biasanya terdapat bekas dari otot-otot tubuh lunak yang disebut dengan mus!le s!ar" dapat tersusun oleh satu atau dua" dan dihubungkan dengan palial line. #ebagian besar dari pele!ypoda mempunyai palial sinus" yang merupakan lekukan yang dibentuk oleh adanya siphon yang besar. Dengan mengetahui arah lekukan" kita dapat mengetahui bagian posterior dan anterior dari shell tersebut. 'eberadaan dari mus!le s!ar juga berguna dalam klasifikasi" seperti isomyaria +dua sama besar," anisomyaria +satu atau tidak sam besar,. #elain menggunakan ligament" untuk memperkuat kedua shell pada saat menutup" maka terdapat hinge line dan juga beberapa gigi. #truktur dan gigi dari hinge line bervariasi" seperti taA#d#nta +bergigi banyak," 0a'dinal teet$ dan late'al teet$. $entuk hinge line dapat berupa !urve +melengkung, ataupun lurus. &ada bagian luar !angkang +shell, biasanya terdapat berbagai ma!am arsitektur. arsitektur ini biasanya sangat khas pada genus-genus tertentu. $agian shell yang tembuh pertama kali disebut dengan beak disusul dengan umbo. &ermuakaan shell biasanya diamati adanya #ro$in line +garis tumbuh," spine +bertanduk," dan rip.

18

Ga.(a' ).2 &#nt#$ da'i Klas Pele0!1#da

).2.2. Klasi4ikasi ).2.2.1. S"(Klas Pale#taA#d#nta erupakan pele!ypoda dengan hinge line berupa ta9odont yang sederhana +!tenodont,. 5idup sebagai infaunal dan eifaunal. *ontoh genus ( %ucula dan&oldia.

Ga.(a' ). &#nt#$ %en"s N"0"lana

).2.2.2. S"(klas &'!1t#d#nta


19

*ryptodonta di!irikan dengan hinge line yang tidak bergigi" dengan ukuran ke!il dan tipis. 5idup pada &aleo;oikum. *ontoh genus Cryptodonta.

Ga.(a' ).) &#nt#$ %en"s da'i &'!1t#d#nta9 A7 Cardiola B7 Buchiola

).2.2. . S"(klas Pte'i#.#'1$ia asuk dalam subklas ini antara lain adalah ordo A!hoida" &terioida" 8streoida keras. A. O'd# A'0#ida9 di!irikan dengan gigi pada engsel yang berjumlah banyak + taksodonta ,. 1ermasuk dalam ordo adalah @ly!ymerdidae dan Ar!idae. *ontoh genus 'lycymeris dan (rca. itiolida. *ara hidupnya bervariasi" ada yang hidup di permukaan substart" dan ada yang membuat lobang sampai substart yang

Ga.(a' ).* &#nt#$ #'d# A'0#ida9 Glycymeris Sp., Arca ( Bar a!ia " is!ri#a!a.

20

B. O'd# Pte'i#ida9 shell agak pipih" ine:uivalve dan asimetri. mun!ul satu atau dua tidak sama besar + Anisomyaria ,.

us!le s!ar

asuk dalam ordo

ini antara lain ( )teria! Malleus dan )inna + #wennen" dkk"/--. ,

Ga.(a' ).+ &#nt#$ %en"s Pte'ia9 $!eria mar#ari!i%era

&. O'd# Ost'e#ida9 bentuk shell tidak beraturan" bias e:uivalve dan ine:uivalve. us!le s!ar mun!ul satu berada di tengah shell. asuk dalam ordo ini antara lain ( 'ryphaea! )ecten dan *strea.

Ga.(a' )., &#nt#$ O'd# Ost'e#ida9 Os!rea 0$lensis

21

).2.2.). S"(klas -ete'#d#nta #ubklas ini di!irikan dengan engsel + hinge line , tersusun oleh gigi berstruktur heterodonta. 5iidupnya berenang bebas. 1erbagi dalam dua ordo" yaitu ( Ceneroida dan yoida.

Ga.(a' ).> &#nt#$ %en"s Bene'#ida

).2.2.*. S"(klas An#.al#des.ata erupakan kelompok ke!il memiliki dua mus!le s!ar sama besar + %somyaria ," tetapi tidak ada gigi engsel. anntara lain ( 'onoiomya dan )leuromya. asuk dalam kelompok ini

Ga.(a' ).@ &#nt#$ %en"s Ple"'#.!a9 $leuromya !e&uis!ria!a

22

).

KLAS GASTROPODA @astropoda dapat kita jumpai pada lingkungan darat" air tawar" air payau sampai dengan laut. 'las ini merupakan yang terbesar di dalam filum moluska" hidup sejak ;aman 'ambrium sampai sekarang. #e!ara umum gastropoda mempunyai satu shell" beberapa diantaranya memiliki bentuk-bentuk arsitektural yang bagus serta warna-warna yang indah. $entuk shellnya sendiri berupa pilinan terputar meninggi. $agian awal yang terbentuk dari shell disebut A1eA" terdapat pada akhir posterior. P'#t#0#n0$ merupakan bentuk embrional dari shell" dapat digunakan untuk membedakan beberapa genus atau spesies dari family-family tertentu. $entuk lengkap shell dari gasropoda berupa satu shell yang terpilin memanjang di dalam satu garis sumbu. &erkembangan shell di bawah ape9 disebut dengan C$#'ls. $atas antara whorls disebut dengan S"t"'e. Apabila whorls berkembang sampai akhir" maka sekumpulan whorls disebut dengan s1i'e. &ada putaran akhir akan dijumpai adanya lobang yang kita sebut dengan #1e'0"l".. Dobang yang berada pada sumbu perputaran whorls disebut dengan ".(ili0"s. $eberapa shell memiliki arah perputaran sinistral +mengkiri7berlawanan arah jarum jam, atau de9tral +mengkanan7searah jarum jam,. &erputaran bisa disebut tinggi atau terputar rendah" rendah jika sudut perputaran lebih besar besar dari 3- o dan tinggi jika sudut yang dibentuk kurang dari 3-o. &ada kamar terakhir biasanya akan memperlihatkan adanya si1$#nal 0anal.

23

Ga.(a' ).16 Klasi4ikasi Klas Gast'#1#da

24

Ga.(a' ).11 Klas Gast'#1#da (ese'ta (a%ian?(a%ian st'"kt"' t"("n!a.

25

). .1

Klasi4ikasi )ntuk dapat membagi klasifikasi dalam @astropoda" digunakan !iri-!iri yang

berkembang pada shellnya. =alaupun demikian hal tersebut masih !ukup sulit untuk dilakukan" mengingat dasar klasifikasinya adalah tubuh lunaknya. @astropoda dibagi menjadi 4 subklas" yaitu ( ). .1.1 S"(klas O't$#%ast'#1#da erupakan subklas terbesar dalam gastropoda. 1erdiri atas tiga superordo" yaitu ( Cestigastropoda" *aenogastropoda" dan 5eterobran!hia.

Ga.(a' ).12 &#nt#$ %en"s da'i S"(klas O't$#%as't#1#da9 'urri!ella

26

). .1.2 S"(klas O1ist#('an0$ia Di!irikan dengan bentuk shell massif dan mempunyai oper!ulum. @astropoda ini hidup di laut dalam. empunyai empat ordo( *ephalispidea" #a!logossa" Anaspidea" Notaspidea" dan Nudibran!hia.

Ga.(a' ).1 &#nt#$ #'d# &e1a$lis1idea

). .1.

S"(klas P"l.#nata erupakan @astropoda yang sebagian besar hidup di darat. 5anya terdapat dua ordo" yaitu ( $asiomathopora dan #tylommatophora.

Ga.(a' ). 1) &#nt#$ da'i S"(klas P"l.#nata

27

).).

KLAS S&AP-OPODA #!aphopoda merupakan moluska dengan tubuh reEatif sederhana. halus. 1ubuhnya dikelilingi oleh shell tunggal yang berbentuk menyerupai tanduk. &ada kedua ujung shellnya berlobang" &ada shellnya biasanya terdapat hiasan rib memanjang dari depan sampai belakang yang disebut dengan st'iae. 'lasifikasinya didasarkan atas bentuk shellnya dan hiasan pada shellnya. 1erdapat dua ordo" yaitu( Dentaliida dan Gadilida +#wennen" dkk" /--.,. empunyai

kaki yang berfungsi untuk menggali. 5idup pada lingkungan dengan sedimentasi yang

Ga.(a' ). 1* &#nt#$ #'d# dentaliida

28

BAB * FILUM ART-ROPODA


*.1. &IRI UMUM Nama Arthropoda diambil dari bahasa Bunani yaitu arthron F ruas dan pous7podos F kaki. un!ul sejak ;aman prakambrium sampai sekarang. $entuk pada umumnya memanjang" simetri bilateral" tersusun oleh tubuh yang beruas-ruas. 6uas-ruas tubuh tersebut terbagi atas ( ke1ala 20e1$al#n7" dada 2t$#'aA7" 1e'"t 2a(d#.en7" terkadang ada yang memiliki ekor 21!%idi".7. #ebagian besar dari ruas-ruas tersebut ada yang memanjang disebut dengan appendages yang berfungsi untuk berjalan" menangkap" antenna" berenang dan sebagainya. $agian tubuhnya biasanya dilindungi oleh rangka luar yang tersusun dari bahan khitinokalsium karbonat. )kuran tubuhnya dari -"/2 mm sampai 34- !m. &ada kelompok tertentu ada bagian-bagian tubuh yang menyatu seperti !ephalotora9 +kepala-dada,. *.2. KLASIFIKASI &enentuan klasifikasi didasarkan atas ( ., sifat ruas tubuhnya" /, struktur dan jumlah kaki" 3, sifat dan posisi alat pernapasan. $erdasarkan pembagian tersebut dikelompokkan menjadi ( a. 'las *rusta!ea b. 'las Ara!hnoidea !. 'las 1rilobita d. 'las *hilopoda e. 'las Diplopoda f. 'las #ymphyla g. 'las %nse!ta

29

*.2.1. KLAS &RUSTA&EA erupakan kelompok kepiting" udang dan balanus. $entuk tubuh dari !rusta!ean di!irikan dengan adanya bagian tubuh yang keras tersusun oleh ;at 0$itin9 0al0a'e#"s 0$itin#"s ata" 0al0a'e#"s eA#skelet#n.

Ga.(a' *.1 Klas &'"sta0ea

Appendagesnya termodifikasi menjadi beberapa bentuk dengan fungsi yang berlainan. $agian pertama disebut dengan antenn"les masing-masing tersusun oleh dua ;$i1like +seperti !ambuk,. $agian yang kedua disebut antennae" memanjang berupa whiplike. $aik" antennules maupun antennae berfungsi sebagai alat sensor. $agian ketiga tersusun oleh gigi-gigi yang kuat disebut dengan .andi(les. $agian keempat juga tersusun oleh gigi yang kuat berfungsi untuk menghan!urkan makanan yang disebut .aAillae. #emua bagian ini terdapat di kepala +!ephalo,.
30

&ada bagian t$#'aA 2dada7 terdapat < segmen. $agian pertama tersusun oleh 3 segmen yang disebut dengan .aAili1eds" yang berfungsi untuk menghan!urkan makanan. 'emudian 2 bagian berikutnya disebut dengan ;alkin% le%s" berfungsi untuk berjalan. #alah satu dari walking legs dilengkapi dengan sapit atau !laws yang disebut dengan 0$ela. $agian dada dan kepala biasanya menjadi satu disebut dengan !ephalo-thora9. &ada bagian abdomen biasanya disusun oleh 4-0 ruas yang tidak dilengkapi appendages. &ada ujung dari abdomen terdapat ruas yang berfungsi sebagai ekor. 'las *rusta!ea dikelompokkan menjadi 2 subklas" yaitu ( a, #ubklas $ran!hiopoda" b, #ubklas 8stra!oda" !, #ubklas *opepoda" d, #ubklas *irripedia dan e, #ubklas adalah ( *.2.1.1. S"(klas Ost'a0#da $erukuran ke!il" berbentuk lensa" tersusun oleh dua !angkang" pembagian ruas tubuhnya tidak jelas. Dalam pengamatan biasanya di gunakan mikroskop karena ukuran tubuhnya berkisar .-/- mm. *.2.1.2. S"(klas &i''i1edia Dikenal sebagai barna!le" hidup menambat pada usia dewasa" pada usia muda berupa larva. 1ubuh tersusun oleh !angkang atau lempeng antara 4-.buah. *ontoh genus adalah $alamus yang membentuk batugamping berumur pliosen atas" seperti yang ditemukan di miri. ala!ostra!a. Dua subklas yang !ukup penting di dalam stratigrafi

31

*.2.2. KLAS ARA&-NOIDEA erupakan kelompok laba-laba" kutu" kalajengking. 1erdiri atas 3 ordo" yaitu ( 8rdo Giphosura" 8rdo Eurypterida" 8rdo Aglaspida. Ara!hnoidea dapat dijumpai hidup di laut sampai darat. 1ubuhnya terdiri dari !ephalothora9 dan abdomen. Alat geraknya +walking legs, terdapat pada !ephalotora9. *.2.2.1. O'd# Di1$#s"'a Ara!hnoidea yang hidup di laut berukuran besar. Dikenal juga dengan sebutan kepiting sepatukuda +horseshoe !rab,. Giphosura diperkirakan sudah mun!ul sejak masa paleo;oikum dan surut pada meso;oikum. #aat ini yang masih hidup tinggal genus Dimulus.

Ga.(a' *.2 &#nt#$ %en"s Limulus (e'"."' 'esen

32

*.2.2.2 O'd# E"'!1te'ida 1ubuh ditutupi lapisan kitin. 1ubuh terbagi atas tiga bagian" yaitu ( prosoma" mesosoma dan metasoma. &rosoma disusun oleh 0 ruas yang pertama ditutupi oleh perisai +!arapa!e, berfungsi seperti kepala. &ada bagian dorsal" !arapa!e tersusun oleh sepasang mata +o!ellus, dan dua mata lateral berbentuk bulan sabit. &ada bagian ventral terlihat 0 pasang appendages yaitu ( yang ke . berupa !heli!erae" /-4 digunakan untuk berjalan" yang ke 2 digunakan untuk keseimbangan dank e 0 untuk berenang. &ada perut +abdomen, terdiri dari .3 ruas dan tidak mempunyai appendages. 6uas ke H-./ adalah mesosoma" ruas ke .3-.< ditambah ekor +telson, disebut metasoma. $entuk tubuh merun!ing ke arah telson.

Ga.(a' *. &#nt#$ %en"s (uryp!erus

33

BAB + FILUM E&-INODERMATA


+.1 &IRI UMUM $entuk fisik E!hinodermata berupa pentagonal" yang masing-masing sudutnya dibentuk oleh lengan-lengan ambulakral. E!hinodermata merupakan organism dengan system tubuhnyadilengkapi oleh alur-alur ntuk sirkulasi air + water-vas!ular system ,. &ada yang hidup dengan !ara menambat biasanya dilengkapi dengan batang penambat + stalk ,. Ada beberapa yang dilengkapi duri. +.2 KLASIFIKASI &enentuan klasifikasi didasarkan atas sifat hidupnya menambat + &elmato;oa , atau berenang bebas + Eleuthero;oa ,. $erdasarkan hal tersebut terbagi atas 2 subfilum ( .. 5omalo;oa + !arpoids7pelmato;oa , /. $lasto;oa + !ystoids" blastoids7pelmato;oa , 3. *rino;oa + lili laut7pelmato;oa , 4. Asteo;oa + bintang laut7eleuthero;oa , 2. E!hino;oa + landak laut7eleuthero;oa , Dari kelima subfilum tersebut kita bahas dua subfilum yaitu blasto;oa dan E!hino;oa. +.2.1 S"(4il". Blast#<#a erupakan kelompok yang hidup dengan !ara menambat + pelmato;oa ,. #emuanya menempel dengan bra!hioles + lengan yang pendek ,. Blast#idea dan &!ast#idae. Klas Blast#idea emiliki bentuk tubuh pentagonal simetri dengan !ara hidup menambat menggunakan stalk. 1ubuh disusun oleh .3 lempeng yang terbagi atas 2 lempeng sebagai amburakal" 2 sebagai intraamburakal dan 3 pada basal. un!ul pada masa &aleo;oikum. 1erdiri dari 4 klas yaitu ( E#0'in#idea9 Pa'a(last#idea9

34

*ontoh genus ( Timoroblastus! +chizoblastus dan )entremites. &ada Timoroblastus di!irikan dengan the!a berbentuk bintang" ditemukan di &ulau 1imor yang berumur &erm. +chizoblastus! the!a berbentuk agak bulat dengan amburakal sedikit lebih panjang sari the!anya. &ada setiap amburakal terdapat hydrospires. un!ul pada &erm A 'arbon $awah di &ulau 1imor.

Ga.(a' +.1 &#nt#$ /enis?/enis Klas Blast#idae

+.2.2

S"(4il". E0$in#<#a E!hino;oa di!irikan dengan bentuk tubuh dari silindris sampai bulat yang simetri. 5idup dengan !ara berjalan. 1erdapat enam klas" yaitu ( -eli0#1la0#idea9 O1$i#0!st#idea9 &!0l#0!st#idea9 Ed'i#aste'#idea9 -#l#t$"'#idea dan E0$in#idea. 5anya klas E!hinoidea saja yang kita bahas. Klas E0$in#idea $entuk tubhnya di!irikan dengan adanya duri serta bentuknya yang bulat. #helnya + !orona , tersusun oleh lempeng-lempeng kalsit. &osisi mulut dan anus saling bersebrangan. &ada bagian api!al + atas , tersusun oleh .35

lempeng" terdiri dari 2 lempeng besar + genital plates , dan 2 lempeng ke!il + o!ular plates ,. Dari o!ular plates kemudian berkembang menjadi amburakal sedangkan genital plates berkembang menjadi interamburakal. &ada lempeng amburakal dapat dikenali jenis strukturnya. 'las E!hinoidea terbagi dalam delapan ordo. #alah satu ordo yang masih dijumpai sampai sekarang adalah &ida'#ida. 'lasifikasi didasarkan atas( .. Jumlah kolom pada intraamburakal /. Jumlah lempeng yang ada pada amburakal 3. &ola struktur lempeng amburakal

36

BAB , FOSIL 8E8AK


,.1 UMUM Fosil jejak + tra!e fossils , merupakan hasil dari aktivitas suatu organism yang terawetkan di dalam lapisan batuan. %lmu yang mempelajari fosil jejak disebut dengan ,chnolo#y + Ekdale" et al." .?<4 ,. Bang termasuk dalam fosil jejak antara lain adalah ( "urro$s! tracks! track$ays! trails! root penetration! al#al stromatolites! borin#! coprolites dan berbagaijejak hasil dari kegiatan organism. ,.2 KLASIFIKASI FOSIL 8E8AK 'lasifikasi dalam fosil jejak dapat didasrkan pada 4 hal yaitu" taksonomi" model pengawetan" pola hidup dan lingkungan pengendapan. ,.2.1 Taks#n#.i &enggunaan taksonomi dalam fosil jejak disebut dengan ,chnota-onomy. #ampai sekarang taksonomi di dalam fosil jejak masih dalam perdebatan" hal ini disebabkan oleh beberapa hal" yaitu ( Jejak yang sama dapat saja dihasilkan oleh lebih dari satu jenis organis. *ontoh ( *phiomorpha #atu organism dapat menghasilkan berbagai jejak. *ontoh ( %ereites" +calarituba dan lain-lain. $agian-bagian struktur biogeni! dapat dihasilkan oleh dua atau lebih organism berbeda yang hidup bersama-sama. *ontoh ( Thalassinoides.

37

Ga.(a' ,.1 Klasi4ikasi /enis 4#sil /e/ak (e'dasa'kan .#del 1en%a;etan .en"'"t Seila0$e' 21@+,9 dia.(il Ekdale9dkk91@>) 7

,.2.2

M#del Pen%a;etan $eberpa peneliti telah memberikan berbagai usulan mengenai kategori dan pengertian dari aspek-aspek model pengawetan. #alah satunya adalah #eila!her + .?04 , membedakan bentukan-bentukan fosil-fosil jejak berdasarkan posisi stratum. Dalam klasifikasi ini dihasilkan kelompok-kelompok .ull relie.! semirelie. dan hyporelie..

,.2.

P#la -id"1 #ejak diketemukan hubungan antara fosil jejak dengan perilaku organism" maka salah satu tujuan mempelajari fosil jejak adalah mengenali perilaku dari organism yang sudah mati. &erilaku-perilaku tersebut dapat ter!ermin pada struktur sedimen dan dapat dibedakan dalam beberapa jenis perilaku. #eila!her mengelompokan jenis-jenis perilaku menjadi ( D#.i0$nia9 merupakan jejak-jejak tempat tinggal dari suatu organism. Re1i0$nia9 merupakan jejak yang dibentuk oleh pergerakan organism termasuk berlari" merayap" berjalan. $entuk dapat memotong perlapisan" sejajar" berkelok atau berpola tidak beraturan. &"(i0$nia9 merupakan jejak yang dibentuk pada saat organism istirahat selama beberapa waktu.

38

F#dini0$nia9 jejak yang terbentuk pada infaunal deposit feeders. kombinasi tempat tinggal sementara dengan pen!arian makanan.

erupakan

Pas0i0$nia9 jejak yang terbentuk dari kombinasi antara men!ari makan dan berpindah tempat. F"%i0$nia9 merupakan jejak yang terbentuk dari aktivitas melepaskan diri dari kejaran organism pemangsa. A%'i0$nia9 jejak yang berbentuk tidak teratur" belum dapat ditentukan jenis aktivitasnya.

,.2.)

Lin%k"n%an Masa La.1a" 'egunaan utama dari studi fosil jejak adalah sebagai penentu lingkungan masa lampau. #eila!her + .?0H , memperkenalkan konsep ,chno.asies yaitu hubungan antara lingkungan pengendapan dengan kemun!ulan fosil-fosil jejak. 'onsep ini kemudian lebih dikembangkan lagi oleh &emberton" dkk + .?<4 , $erdasarkan lingkungannya" fosil jejak dikelompokkan ke dalam lima ,chno.asies. 'elima fasies tersebut pembentukannya bukan hanya dikontrol oleh batimetri dan salinitas saja" namun juga dikontrol oleh bentuk permukaan dan jenis lapisan batuannya. &ada umumnya ,chno.asies terbentuk pada substrat yang lunak" namun ada beberapa yang terbentuk pada substrat yang keras. 'elima fsies tersebut adalah ( .. S0#!enia9 terbentuk pada lingkungan darat ataupun air tawar. $eberapa genus yang masuk dalam fasies ini antara lain (+coyenia! )lanolites! ,sopdhichnus dan beberapa yang lainnya. /. Sk#lit$#s9 terbentuk pada daerah intertidal dengan substrat berupa pasir dengan fluktuasi air tinggi. Didominasi oleh fosil jejak jenis verti!al. $eberapa genus yang masuk kelompok ini antara lain ( +kolthos! /iplocraterion! Thallasinoides dan *phiomorpha. 3. &'"<iana9 terbentuk pada laut dangkal dengan permukaan air laut surut. #angat dipengaruhi oleh gelombang. 5ampir semua bentuk baik verti!al maupun hori;ontal dapat terbentuk. $eberapa genus yang termasuk kelompok ini antara lain ( Rusophycus! Cruziana dan Rhizocorallium
39

4. =##1$!0#s9 terbentuk pada lingkungan laut bathyal" tidak dipengaruh oleh pengaruh gelombang. $iasanya didominasi oleh jenis hori;ontal. @enus yang masuk dalam fasies ini antara lain ( Zoophycos. 2. Ne'eites9 terbentuk pada lingkungan laut abyssal. $iasanya terbentuk pada substrat lempung daripada distal turbidity beds. @enus yang masuk dalam kelompok ini antara lain ( %ereites dan +calarituba.

40

Anda mungkin juga menyukai