Gigi terdiri dari empat jaringan yaitu email, dentin, sementum, dan pulpa (Scheid, 2007). Email, dentin, dan sementum merupakan jaringan keras gigi, sedangkan pulpa merupakan jaringan lunak gigi (Itjiningsih, 1 !). "nat#mi gigi n#rmal terdapat pada Gam$ar
Email merupakan $agian paling keras dari tu$uh manusia, meliputi seluruh mahk#ta gigi (%#$ers#n et al., 200&). 'ungsi email adalah se$agai pr#teksi eksternal terhadap rangsang dan tekanan pengunyahan (Scheid, 2007). Email le$ih te$al dan padat pada area insisal dan #klusal, kete$alan dan kepadatannya menurun secara pr#gresi( ke arah cementoenamel junction (%#$ers#n et al., 200&). Email yang tidak didukung #leh dentin yang cukup akan $ersi(at rapuh, sehingga gigi menjadi rentan terhadap (raktur ()easman, 200*). Email tidak memiliki kemampuan untuk memper$aiki $agiannya yang rusak, sehingga mem$utuhkan pr#sedur preparasi dan rest#rasi (Itjiningsih, 1 !).
+entin merupakan $agian ter$anyak dari gigi. +inding ka,itas pulpa, kamar pulpa, dan saluran pulpa, di$entuk #leh dentin (Scheid, 2007). +entin memiliki kemampuan untuk memper$aiki $agiannya yang rusak, karena dentin di$entuk #leh pulpa (Itjiningsih, 1 !). +entin mem$erikan
kekuatan pada gigi sehingga dapat menahan $e$an kunyah dan trauma. 'ungsi dentin lainnya adalah melindungi pulpa (-ergenh#lt., 2010). /ulpa terdiri atas jaringan ikat, di dalamnya terdapat pem$uluh darah arteri, ,ena, sistem lim(atik, dan sara(. 'ungsi pulpa mem$eri nutrisi pada gigi dan mem$entuk dentin (Satish, 200* 0 1heeler, 1 *). 2amar pulpa memiliki atap, (ungsinya se$agai pemersatu dinding3dinding ka,itas. "tap pulpa di daerah insisal atau #klusal dise$ut tanduk pulpa (4esser, 200* 0 Scheid, 2007).
pem$uangan jaringan cukup $anyak. 'ungsi preparasi akses ka,itas adalah mem$uka jalan menuju kamar pulpa sampai dengan (#ramen apikal ('#rd, 2007). +asar kamar pulpa dan #ri(is akan terlihat jelas pada akses yang $enar ()a(i(ah et al., 200&). /reparasi akses ka,itas merupakan langkah paling penting dalam pera6atan end#d#ntik, karena memungkinkan pem$ersihan, pem$entukan; dan pengisian saluran akar yang #ptimal (<#ra$inejad = 1alt#n, 2002). Syarat inter,ensi minimal dalam k#nser,asi tidak menjadi pri#ritas dalam preparasi akses (Gutmann, 1 7). /reparasi akses mem$utuhkan pem$uangan atap kamar pulpa, sehingga lapang
pandang yang didapat $aik dan kamar pulpa dapat di$ersihkan dengan $aik. Syarat akses lurus juga harus dipenuhi untuk memudahkan penggunaan instrumen selama pr#ses pera6atan. /reparasi akses ka,itas yang luas dise$a$kan karena karies yang $esar dan letak #ri(is gigi yang $erjauhan (Eur#pian s#ciety #( End#d#ntic, 200& 0 -ergenh#lt., 2010 0 5#hns#n, 200!). /engangkatan atap pulpa, yang merupakan pemersatu dinding3dinding ka,itas, mengaki$atkan gigi menjadi le$ih rentan terhadap (raktur (4esser, 200*). /engangkatan atap kamar pulpa harus dilakukan karena merupakan letak dari tanduk pulpa, untuk mencari #ri(is. /r#ses selanjutnya adalah pengangkatan jaringan pulpa. /engangkatan jaringan pulpa juga melemahkan gigi (>h#ng, 2010). /engangkatan jaringan pulpa menghilangkan salah satu (ungsi pulpa, yaitu mem$entuk dentin, selain itu akan mempengaruhi struktur dan sensiti,itas dari dentin (%#$ers#n et al., 200& 0 %#th, 1 :1). /engangkatan jaringan pulpa mengaki$atkan (ungsi nutrisi pulpa hilang, suplai cairan ke dentin $erkurang. )al ini menye$a$kan ikatan email dan dentin terganggu, sehingga gigi menjadi le$ih mudah patah (Satish, 200*). /em$ersihan dan pem$entukan saluran akar merupakan $agian yang penting dari pera6atan end#d#ntik. /em$ersihan saluran akar merupakan pengangkatan iritan dari saluran akar dengan menekankan instrumen ke arah dinding saluran akar. Iritan yang dihilangkan dalam pr#ses pem$ersihan diantaranya adalah $akteri, pr#duk $akteri, jaringan
nekr#tik, jaringan ,ital, pr#duk sali,a, darah, dan iritan lain pada saluran akar (<#ra$inejad = 1alt#n, 2002). /em$entukan saluran akar merupakan suatu tindakan untuk mem$entuk saluran akar yang k#nus dan k#ntinyu, mulai dari k#r#nal hingga ke apikal dengan menggunakan instrumen saluran akar. /engangkatan lapisan dentin juga dilakukan selama tindakan pem$entukan saluran akar. Semua tindakan ini mem$utuhkan pem$uangan jaringan keras gigi dalam jumlah yang $esar (Gam$ar 2.!). 2ehilangan struktur gigi dalam jumlah $esar akan mengurangi kekuatan dari gigi, karena itu rest#rasi yang diperlukan untuk mengganti struktur gigi yang hilang harus tepat dan dapat $ertahan dalam jangka 6aktu yang lama pada gigi (<#ra$inejad = 1alt#n, 2002).
Gam$ar 2.!. /em$uangan 5aringan 2eras Gigi dalam 5umlah -esar selama /reparasi Saluran "kar pada Gigi /#steri#r (Garg, 2011)
2.2.2. Perubahan Sifat Fisik pada Dentin setelah Perawatan Endodontik /eru$ahan si(at (isik pada dentin dise$a$kan #leh $erkurangnya kelem$a$an dentin, $aik di k#r#nal maupun radikuler, se$anyak ?. /enurunan kelem$a$an merupakan aki$at dari
kehilangan jaringan pulpa (>#hen, 2011 0 Garg, 2011). -e$erapa penelitian menyatakan $ah6a tidak ada peru$ahan si(at (isik dari dentin setelah pera6atan end#d#ntik. Secara umum jaringan keras gigi memiliki kekuatan tekan yang tinggi dan kekuatan tarik yang rendah, sehingga $ersi(at rapuh. 'raktur yang sering terjadi pada gigi setelah pera6atan end#d#ntikdiaki$atkan #leh kehilangan struktur gigi dalam jumlah $esar atau garis (raktur dari email dan dentin yang tersisa ('#rd, 2007 0 Sch6art. et al., 2007 0 Suprasti6i, 200&). 2.2. . Perubahan !arna pada Gigi Salah satu eti#l#gi pe6anaan pada gigi adalah nekr#sis pulpa. -akteri atau $ahan kimia menye$a$kan iritasi pada jaringan pulpa sehingga menye$a$kan nekr#sis dan pelepasan pr#duk disintegrasi yang akan masuk ke dalam tu$ulus dan meru$ah 6arna pada dentin. <ingkat pe6arnaan gigi dipengaruhi #leh keluasan nekr#sis pada pulpa (>#hen = )argea,es, 2011). /eru$ahan 6arna gigi sering terjadi setelah pera6atan end#d#ntik, seperti pada Gam$ar 2.&. )al ini dise$a$kan peru$ahan $i#mekanis pada dentin yang menye$a$kan terjadinya pem$iasan cahaya. /em$iasan cahaya ini menye$a$kan gangguan estetik pada gigi. /eru$ahan 6arna pada gigi dapat dise$a$kan #leh pem$ersihan dan pem$entukan saluran akar yang tidak sempurna atau akumulasi dari $ahan pengisi saluran akar, de$ris, dan material $ahan tam$al yang tersisa pada
kamar pulpa. Gigi yang mengalami peru$ahan 6arna dapat diatasi dengan melakukan pera6atan bleaching atau dengan rest#rasi estetik (-renna, 200 0 Garg, 2011). "al #ang "arus Dipertimbangkan pada Gigi setelah Perawatan Endodontik$ sebelum Prosedur %estorasi /r#sedur rest#rasi akhir se$aiknya dilakukan segera setelah gigi selesai dira6at end#d#ntik, namun terdapat $e$erapa keadaan yang mengharuskan penempatan rest#rasi akhir harus ditunda. 2eadaan@keadan terse$ut adalah jika terdapat tanda kegagalan dari pera6atan end#d#ntik ('#rd, 2007). -erhasil atau tidaknya pera6atan end#d#ntik ditentukan $erdasarkan pemeriksaan klinis dan radi#gra(is (<#ra$inejad = 1alt#n, 2002). <anda kegagalan secara klinis adalah rasa nyeri, $aik secara sp#ntan ataupun aki$at rangsang, perkusi dan tekan p#siti(, palpasi muk#sa sekitar gigi p#siti(, terdapat pem$engkakan di sekitar muk#sa gigi disertai rasa nyeri saat dipalpasi, dan adanya (istula pada periapikal. <anda kegagalan secara radi#gra(is adalah jika terjadi perluasan daerah radi#lusen di dalam ruang pulpa, pele$aran jaringan peri#d#ntal, dan perluasan gam$aran radi#lusen di daerah periapikal. /r#sedur rest#rasi se$aiknya ditunda jika terdapat tanda3tanda terse$ut (<#ra$inejad = 1alt#n, 2002). /r#sedur rest#rasi akhir pada gigi dapat dilakukan segera jika sudah tidak ada keluhan pada gigi, dari pemeriksaan radi#l#gis tidak terdapat gam$aran radi#lusen, jika se$elum pera6atan terdapat gam$aran radi#lusen, gam$arannya tidak meluas. 2#ndisi gusi dan jaringan peri#d#ntal juga harus diperhatikan. /enempatan rest#rasi akhir pada pasien dengan rangsang tekan p#siti( ketika pengunyahan, harus ditunda selama dua hingga tiga minggu. E,aluasi dengan jangka 6aktu yang sama dilakukan jika rangsang masih tetap p#siti(. /enundaan rest#rasi akhir juga harus dilakukan jika terdapat gam$aran radi#lusen pada periapikal dengan diameter le$ih dari 2 mm. /era6atan ulang dapat dipertim$angkan pada kasus3kasus terse$ut (>h#ng 2007 0 '#rd, 2007). 2asus dengan pr#gn#sis yang meragukan, menye$a$kan harus dilakukan penundaan pr#sedur rest#rasi hingga terdapat tanda penyem$uhan secara klinis dan radi#gra(is. Selama menunggu tanda penyem$uhan ini, gigi harus dilindungi #leh rest#rasi sementara yang adekuat, yaitu
rest#rasi yang dapat mencegah ke$#c#ran k#r#nal, dapat menahan $e$an kunyah, dan dapat memenuhi nilai estetik yang di$utuhkan gigi ('#rd, 2007). /ertim$angan penting lainnya dalam p#sedur rest#rasi adalah biological width. Biological width adalah dimensi dari jaringan lunak yang melekat pada k#r#nal gigi hingga puncak tulang al,e#lar. <epi rest#rasi ditentukan $erdasakan petim$angan biological width. <erdapat tiga pilihan penempatan tepi rest#rasi, yaitu supragingi,a, paragingi,a, dan su$gingi,a. /enempatan tepi rest#rasi pada supragingi,a mem$erikan dampak yang paling minimal pada peri#d#ntal, namun kurang#ptimal secara estetik. /enempatan tepi rest#rasi pada paragingi,a menye$a$kan retensi plak yang le$ih $anyak di$andingkan dengan supragingi,a, namun risik# $i#l#gisnya le$ih rendah di$andingkan dengan su$gingi,a dan cukup $aik secara estetik. <epi rest#rasi pada su$gingi,a menye$a$kan risik# $i#l#gis yang tinggi, jika tepi rest#rasi diletakkan terlalu jauh di$a6ah jaringan gingi,a, akan mengganggu perlekatan dari gingi,a yang dapat menye$a$kan resesi gingi,a atau res#r$si tulang al,e#lar (9itin = 9ikhil, 200 ).