Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ou
4
10 1414 , 3
=
Dimana :
I = kerapatan arus yang diijinkan
d = diameter batang pentanahan (mm)
o
= panas jenis rata-rata tanah (watt-detik/m
3
/C)
u
= kenaikan suhu tanah yang diijinkan
= resistans jenis tanah
T = lama waktu gangguan
Kenaikan suhu tanah yang diijinkan adalah antara perbedaan temperatur rata-rata tahanan dan
100C. misalkan kenaikan suhu diambil = 50C, maka kerapatan arus i :
i = 0,186 amp/cm ( = 750 ohm-meter)
seluruh panjang batang pentanahan yang diperlukan dihitung dari pembagian arus gangguan
ke tanah dengan kerapatan arus yang diijinkan, sedangkan jumlah batang pengetanahan yang
diperlukan diperoleh dari pembagian panjang total dengan panjang satu batang. Jadi bila
besar arus gangguan 1200 Ampere, maka jumlah batang pengetanahan minimum dengan
panjang 3,5 meter :
19
186 , 0 100 5 , 3
1200
=
Batang
2.3.5 Arus Gangguan
Besar arus gangguan tanah maksimum didasarkan pada nilai pemutusan (interrupting
rating) dari peralatan pengetanahan gardu induk. Misalkan tegangan sistem 70 KV dan
diketanahkan dengan kumparan Petersen yang dilengkapi dengan tahanan shunt. Besar arus
gangguan tanah diambil 30% dari arus hubung singkat tiga fasa, yaitu setelah kumparan
petersen di paralel oleh tahanan. Dalam disain ini dimisalkan arus gangguan sebesar 1200
Amper.
2.3.6 Ukuran Kisi-Kisi Penghantar Pentanahan
Persamaan berikut yang dikembangkan oleh I.M. Onderdonk, dapat digunakan untuk
menentukan ukuran dari konduktor tembaga minimum yang dipakai sebagai kisi-kisi
pengetanahan.
|
|
.
|
\
|
+
+
=
1
234
log
33
10
a
a m
T
T T
t
I A
Dimana :
A = penampang konduktor (circular mils)
I = arus gangguan (= 1200 Ampere)
T = lama gangguan ( = 0,75 detik)
Tm = suhu maksimum konduktor yang diijinkan (=1083C)
Ta = suhu sekeliling tahanan (=30C)
Dengan menggunakan harga-harga tersebut di atas pada persamaan diperoleh A = 7146
circular mils atau A = 3,62 mm
2
. luas penampang / diameter untuk sambungan-sambungan
dengan pengelasan atau dengan baut dapat ditentukan dengan mensubstitusi T
m
dalam
persamaan yaitu :
- Untuk pengelasan T
m
= 450C.
- Untuk baut T
m
= 250C.
Sehingga :
- Untuk pengelasan A
= 4,71 mm
2
- Untuk baut A
= 5,90 mm
2
2.3.7 Tegangan Sentuh yang diijinkan
Besar tegangan sentuh yang diijinkan dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini :
( )
s k k s
R I E 5 , 1 + =
Dimana :
k
I
= arus fibrilasi (=0,134 Amper)
k
R
= tahanan badan manusia (=1000 Ohm)
s
= tahanan jenis permukaan batu kerikil basah dimana orang berdiri
= 3000 Ohm-meter (untuk tanah yang dilapisi hamparan batu
koral).
Dengan memasukan harga-harga tersebut diperoleh :
Volt E
s
737 =
Tabel Tegangan sentuh yang diizinkan dan lama gangguan berdasarkan I EEE Std 80-
1986.
Lama Gangguan (t) Tegangan Sentuh Yang Diizinkan
(detik) (Volt)
0,1 1980
0,2 1400
0,3 1140
0,4 990
0,5 890
1 626
2 443
3 362
Untuk pentanahan grid dengan model bujur sangkar maupun empat persegi panjang
(rectangular grid) menurut IEEE Std 80-1986 mempunyai batasan :
1. Jumlah konduktor parallel dalam satu sisi kurang dari 25 (n<25).
2. 0.25 < h < 2.5 dengan h adalah kedalaman penanaman konduktor (m)
3. d < 25 m, d adalah diameter penghantar (m)
4. D > 2.5 m, D adalah jarak antar konduktor parallel (m).
2.3.8 Tegangan Mesh atau Tegangan Sentuh Maksimum Sebenarnya
Tegangan mesh merupakan salah satu bentuk tegangan sentuh. Tegangan mesh ini
didefinisikan sebagai tegangan peralatan yang diketanahkan terhadap tengah-tengah daerah
yang dibentuk konduktor kisi-kisi (center of mesh) selama gangguan tanah. Tegangan mesh
ini menyatakan tegangan tertinggi yang mungkin timbul sebagai tegangan sentuh yang dapat
dijumpai dalam sistem pengetanahan gardu induk, dan inilah yanag diambil sebagai tegangan
untuk disain yang aman.
Tegangan sentuh maksimum yang timbul dalam rangkaian (mesh) tidak terletak di
pusat kisi-kisi (daerah persegi empat yang dibentuk konduktor kisi-kisi), dimana tegangan
mesh di atas dihitung, tetapi terletak agak di bagian luar kisi-kisi (grid). Tetapi bila kisi-kisi
mempunyai delapan konduktor paralel atau kurang perbedaan tegangan sentuh maksimum
yang ada dan tegangan mesh di bagian luar kisi-kisi tidak akan melebihi 10%. Oleh karena
itu, untuk kisi-kisi dengan delapan konduktor paralel atau kurang tidak dibutuhkan
perhitungan yang eksak (teliti) bila dipergunakan faktor keselamatan yang sesuai dalam
perbandingan antara tegangan mesh dan tegangan sentuh yang diijinkan.jadi bila kisi-kisi
mempunyai delapan konduktor paralel atau kurang, tegangan mesh dapat dihitung dengan
persamaan 9.6 dan 9.7. Tetapi bila jumlah konduktor paralel melebihi 8, persamaan 9.7 diatas
harus dirubah.
2.3.9 Tegangan Langkah yang diijinkan
Tegangan langkah yang diijinkan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut :
( )
s k k l
R I E 6 + =
Dimana :
I
k
: arus fibrilasi (=1,134 Amper)
R
k
: tahanan tubuh manusia (-1000 ohm)
s
: tahanan jenis permukaan tanah (=3000 Ohm-meter)
Maka diperoleh :
2546 =
l
E Volt
Tabel Tegangan Langkah yang diijinkan dan lama gangguan berdasarkan I EEE Std 80-
1986.
Lama Gangguan (t) Tegangan Langkah yang Diijinkan
(detik) (Volt)
0,1 7000
0,2 4950
0,3 4040
0,4 3500
0,5 3140
1 2216
2 1560
3 1280
9.2.1. Teganggan Langkah Sebenarnya
Tegangan langkah sebenarnya adalah perbedaan tegangan yang terdapat diantara
kedua kaki bila manusia berjalan diatas tanah sistem pengetanahan pada keadaan terjadi
gangguan. Tegangan langkah maksimum sebenarnya dapat dihitung dengan persamaan
berikut ini :
L
I
K K E
i s lm
=
Dimana :
= tahanan jenis rata-rata tanah (= 750 Ohm-meter)
K
i
= 0,65 + 0,172 n = 3,402 (n = 16)
I = arus gangguan tanah maksimum (= 1200 Amper)
L = panjang total konduktor yang ditanam, termasuk batang
pengetanahan = 1600 meter
( )
|
|
.
|
\
|
+ + + +
+
+ =
D n D D h D h
K
s
1
1
3
1
2
1 1
2
1 1
t
Dimana :
h = kedalaman penanaman konduktor penanaman (= 0,8 meter)
D = jarak antara konduktor-konduktor paralel (= 5 meter)
Maka :
( ) Volt E
lm
768 1600 / 1200 750 402 , 3 4014 , 0 = =
Jadi tegangan langkah sebenarnya 768 Volt, sedang tegangan langkah yang diijinkan 2546
Volt. Dengan demikian pemilihan jarak-jarak kisi-kisi serta panjang total konduktor sudah
memenuhi persyaratan.
BAB III
PENUTUP
Pembumian pada gardu induk sangatlah penting di mana tujuannya adalah sebagai proteksi
terhadap berbagai macam gangguan dan agar ia aman bagi manusia atau ternak, dan untuk
mencegah gangguan pada alat akibat kenaikan potensial tanah ketika ada arus gangguan atau
arus petir ke tanah. Dan juga agar tegangan rangkaian pada sistem transmisi dan bekerjanya
rele pengaman stabil. Namun tujuan utama adalah untuk tujuan pertama di atas . Gangguan
terhadap manusia, ternak, dan alat-alat disebabkan oleh adanya gradien potensial tanah yang
ditimbulkan oleh arus gangguan atau arus sambaran petir dan oleh kenaikan tegangan kontak.
Dengan hanya mengurangi tahanan pengetanahan, gardu tidak dapat dianggap cukup aman,
meskipun hal ini memang perlu. Cara yang terbaik adalah dengan membuat sistem
pengetanahan sedemikian sehingga gradien potensial dan tegangan kontak seluruhnya
seragam serta nilainya kurang dari harga yang diizinkan
DAFTAR PUSTAKA
Ir Sulasno. 1990. Pusat Pembangkit Tenaga Listrik.Sw April. Semarang
http://dunialistrik.blogspot.com
http://ichsan025104.blogspot.com