Anda di halaman 1dari 2

OTONOMI DAERAH

Seiring dengan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, kebijakan tentang Pemerintahan Daerah mengalami perubahan yang cukup mendasar. Perubahan tersebut dilatarbelakangi oleh kehendak untuk menampung semangat otonomi daerah dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat daerah. Sebelumnya, pemerintah pusat sangat dominan (sentralistis) dalam mengatur dan mengendalikan daerah. Pada masa sekarang, daerah diberi keleluasaan untuk mengurus urusan rumah tangganya sendiri secara demokratis dan bertanggungjawab dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk republik yang dalam pelaksanaan pemerintahannya dibagi atas daerah-daerah propinsi dan daerah propinsi dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap propinsi, kabupatan dan kota mempunyai pemerintahan daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Sebagai konsekuensinya pemerintah daerah berhak menetapkan Peraturan Daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi daerah dan tugas pembantuan. Visi Otonomi Daerah Otonomi daerah sebagai kerangka penyelenggara pemerintah mempunyai visi yang dirumuskan dalam 3(tiga) ruang: Politik Ekonomi Sosial Budaya

Mengingat otonomi daerah sebuah dari kebijakan desentralisasi dan demokrasi, karenanya visi otonomi daerah di bidang politik harus di pahami sebagai proses untuk membuka ruang bagi lahirnya Kepala Pemerintah Daerah yang dipilih secaara demokrasi. Visi otonomi daerah di bidang ekonomi mengandung makna bahwa, otonomi di satu pihak harus menjamin lancarnya kebijakan ekonomi nasional di daerah, di pihak lain mendorong terbukanya peluang bagi pemerintah daerah untuk mengoptimalkanpendayagunaan potensi ekonomi di daerahnya. Dengan demikian memungkinkan lahirnya berbagai prakarsa pemerintah daerah untuk menawarkan fasilitas investasi, mempermudah proses perizinan usaha dan membangun berbagai infrastruktur yang menunjang perputaran ekonomi di daerah. Arrafina Muslimah / 0801512025

OTONOMI DAERAH
Dalam makna sempit otonomi daerah berarti mandiri sedangkan makna luas Berdaya. Otonomi daerah dapat di artikan Kemandirian suatu daerah dalam kaitan pembuatan dan pengambilan keputusan mengenai kepentingan daerahnya sendiri.
Peraturan perundang-undangan yang pertama kali mengatur tentang pemerintahan daerah pasca Proklamasi kemerdekaan adalah undang-undang nomer 1 tahun 1945. Undang-undang ini ditetapkan menurut hasil (resultante) dari berbagai pertimbangan tentang sejarah pemerintah dimasa kerajaan, serta pada masa pemerintah kolonialisme. Di undang-undang ini ditetapkan 3(tiga) jenis daerah otonom, yaitu karesidinan, kabupaten dan kota. Undang-undang ini berlaku sangat terbatas, sehingga pada kurun waktu 3 (tiga) tahun, belum ada peraturan pemerintah yang mengatur mengenai penyerahan urusan (desentralisasi) kepada daerah. Undang-undang No 22 tahun 1948 berfokus pada, pengaturan tentang susunan pemerintah daerah yang demokrasi. Di dalam undang-undang ini, ditetapkan 2 (dua) jenis daerah otonom, yaitu daerah otonom biasa dan Daerah otonom istimewa serta 3 (tiga) tingkatan daerah otonomi, yaitu Propinsi, Kabupaten/kota dan Desa/kota kecil. Otonomi daerah yang ditetapkan di Negara Indonesia adalah bersifat luas, nyata dan bertanggung jawab, disebut luas karena kewenangan sisa justru berada pemerintah pusat. Disebut nyata karena kewenangan yang di selenggarakan itu menyangkut yang diperlukan tumbuh dan hidup serta berkembang di daerah, dan disebut bertanggung jawab karena harus sesuai dengan tujuan otonomi daerah yaitu peningkatan pelayanan dan kesejahtraan masyarakat yang semakin baik, pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan serta pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta daerah pusat. Otonomi daerah sebagai kerangka penyelenggara pemerintah dan mengurus sendiri urusan kepemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan , serta memiliki visi yang saling berhubungan satu dengan yang lain yaitu politik, ekonomi, sosial dan budaya yang kesemuanya merupakan langkah untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan daerah, serta untuk menjaga kebudayaan daerah.

Dilla Augusta Arandini / 0801512006

Anda mungkin juga menyukai