Dasar2gis 130325050909 Phpapp01
Dasar2gis 130325050909 Phpapp01
Doni Prihatna
Outline Presentation
- Pengertian GIS - Data Spasial - Sumber Data Spasial - Peta dan Proyeksi peta - Penyimpanan data GIS dan Geoprocessing
Definisi
Definisi Sistem Informasi Geografis (SIG) : - Sistem informasi yang berbasis data geografis - Kumpulan dari beberapa komponen yang terintegrasi dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan Definisi sederhana SIG Geografi (titik, garis, poligon) + Data (Informasi bisnis)
Data
Geography
Data Spasial
Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial, data yang berorientasi geografis. Data ini memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (atribut). 1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi. 2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi nonspasial, suatu lokasi yang memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya. Contoh jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.
Attribute
Image
RASTER DAN VEKTOR Format data yang diolah dalam GIS dapat berupa data vector (mempunyai nilai arah, koordinat, dan warna yang resolusinya dalam GIS tergantung skala peta masukan) dan raster (berupa grid yang resolusinya tergantung pixel - picture element, nilai dari data raster tergantung pada pixel, koordinat pixel dan intensitas warna). Data vector dapat berasal dari hasil pengukuran di lapangan, baik melalui GPS maupun theodolith, atau digitasi dari peta, sedang data raster antara lain berupa citra satelit, foto udara, atau hasil scanning.
Data Vektor
Vector data types:
Point
Line Polygon
3. Data Hasil Pengukuran Lapangan Data pengukuran lapangan merupakan data yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri. Pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut, contohnya batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan, dan lainlain. 4. Data GPS (Global Positioning System) Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor.
LandSat ETM+
185 x 185 km 30 m resolution
Aster
63 x 63 km extent 15, 30 m resolution
Quickbird
16.5 x 16.5 km extent 2.4, 0.6 m resolution
PETA Peta dapat didefiniskan sebagai suatu alat penyajian secara grafis tentang penyebaran kenampakankenampakan geografis atau fenomena yang ada pada permukaan atau di dalam bumi.
Data spasial yang ada dalam peta mengandung informasi tentang daerah yang disajikan, yaitu informasi tentang posisi geografis pada permukaan bumi, hubungan antara berbagai kenampakan, jenis dan nama kenampakan, dll. Peta Topografi, Peta Tematik dan Peta Dasar Jenis peta secara garis besar hanya ada dua. Peta topografi dan peta tematik. Peta topografi bersifat umum sehingga penyajiannya tidak menonjolkan satu aspek, sedang pada peta tematik penyajiannya dengan menonjolkan tema/topik sesuai dengan judul peta itu sendiri.
Skala Peta Skala peta adalah angka pengecilan yang digunakan untuk dapat menyajikan sebagian permukaan bumi di atas peta. Skala peta dirumuskan sebagai perbandingan antara jarak di peta dengan jarak di permukaan bumi
Proyeksi Peta Proyeksi peta adalah suatu sistem penyajian permukaan bumi pada bidang datar, dua dimensi.
Data dalam GIS sebaiknya digambarkan dengan menggunakan proyeksi yang sama. Suatu GIS biasanya mendukung beberapa sistem proyeksi dan mempunyai kemampuan untuk mentransformasikan satu proyeksi ke sistem proyeksi lainnya. Sistem proyeksi yang paling umum dipakai dalam pemetaan adalah sistem UTM (Universal Transverse Mercator). Sistem proyeksi UTM adalah sistem koordinat bidang yang didasarkan pada system transverse mercator. Proyeksi dalam sistem ini permukaan bumi dibagi menjadi 60 zone yang masing-masing selebar 6 derajat pada garis bujur (longitude). Setiap zone dinomori, kemudian dilakukan pembagian setinggi 8 derajat pada garis lintang (latitude) yang diberi dengan kode huruf.
Database peta digital terdiri dari dua jenis informasi : 1. spasial (geometri/feature) dan deskriptif (atribut). 2. Informasi ini disimpan sebagai rangkaian file pada komputer dan berisi salah satu informasi spasial atau informasi deskriptif mengenai feature peta.
Kekuatan GIS terletak pada keterkaitan dua jenis data ini dan pada pemeliharaan hubungan spasial di antara feature peta.
Kemampuan GIS
Mampu melakukan visualisasi data secara geografis (peta) Mampu melakukan updating data Mampu melakukan analisis baik secara spasial maupun temporal Mampu melakukan pelaporan
Capture Store Query Analyze Display Output
Reality Customers Buildings
QUERY Query atau pencarian di dalam GIS dapat dilakukan melalui atribut yang secara otomatis featurenya juga akan terpilih (terseleksi), sebaliknya pencarian dapat dilakukan melalui feature yang pada akhirnya juga akan memilih atribut dari feature terpilih. Misalnya, melalui feature dapat dilakukan analisis keruangan menyangkut jarak. GEOPROCESSING Gambar-gambar berikut menunjukan beberapa jenis operasi overlay yang sering juga disebut sebagai geoprocessing atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai tumpang susun atau tumpang tindih. Geoprocessing ini merupakan kekuatan GIS yang tidak terdapat di sistem informasi lainnya.
Contoh Clip Data : Input Data, Clip Data, dan Output Data
Contoh Erase Data : Input Data, Erase Data, dan Output Data
Menganalisis lokasi Sebaran hotspot berdasarkan thematik tertentu (administrasi, Penggunaan lahan dll)
Menganalisis sebab kebakaran dan dampak kebakaran hutan terhadap wilayah sekitarnya.
Kejadian kebakaran
Sebaran Hotspot
Analisis
Penyebab Kebakaran
Batas Provinsi
Batas kabupaten
Kegiatan terkait