Anda di halaman 1dari 5

Definisi : Bangkitan epilepsi adalah manifestasi gangguan otak dengan berbagai gejala klinis, disebabkan oleh lepasnya muatan

listrik dari neuron-neuron otak secara berlebihan dan berkala tetapi reversibel. Epidemiologi : Epilepsi dijumpai pada semua ras di dunia dengan insiden dan prevalensi yang hampir sama, walaupun beberapa peneliti menemukan angka yang lebih tinggi pada negara berkembang. Penderita laki-laki lebih banyak dari penderita wanita, dan lebih sering dijumpai pada anak pertama. Etiologi : 1. Epilepsi idiopatik . Epilepsi simtomatik Patofisiologi : !ampai saat ini patofisiologi epilepsi belum diketahui dengan jelas. "da hipotesis yang menduga bahwa suatu epileptogenesis dapat terjadi karena adanya sekelompok neuron yang secara intrinsik mempunyai kelainan pada membrannya, ini bisa didapat atau diturunkan. #euron abnormal tersebut akan menunjukan depolarisasi berkelanjutan dan sangat besar, kemudian melalui hubungan yang efisien akan mengimbas depolarisasi pada sebagian besar neuron-neuron lainnya. Bila proses inhibisi juga mengalami gangguan, entah karena suatu cedera, hipotesis iskemia atau genesis akibat ganguan mutasi, maka kumpulan neuron abnormal yang diimbasnya akan bersama-sama dalam waktu yang hampir bersamamn melepaskan potensial aksinya, sehingga terjadilah sawan. Gejala klinis :

$enurut klasifikasi yang dirancang oleh %nternational &eague "gainst Epilepsy 1'(1, sawan epilepsi dibagi atas ) 1. !awan parsial,terdiri dari) a. sawan parsial sederhana b. sawan parsial kompleks c. sawan umum sekunder . !awan *mum Primer, yang terdiri dari) a. sawan tonik-klonik b. sawan lena c. sawan mioklonik d. sawan tonik e. sawan klonik f. sawan atonik +. !awan yang tidak terklasifikasikan Sawan parsial sederhana ditandai dengan kesadaran yang tetap baik dan dapat berupa ) a. $otorik fokal yang menjalar atau tanpa menjalar. b. ,erakan versif, dengan kepala dan leher menengok ke suatu sisi c. ,ejala sensorik fokal menjalar atau sensorik khusus berupa halusinasi sederhana. Pada sawan parsial kompleks didapat adanya gangguan kesadaran dan gejala psikis atau gangguan fungsi luhur, misalnya disfagi, deja-vu, dll. !awan ini sering bercampur dengan emosi. !ebetulnya otomatisme bukan merupakan manifestasi khusus pada sawan parsial kompleks, tapi dapat terjadi pada sawan lena dan pasca sawan tonik-klonik. !awan parsial dapat berubah menjadi sawan jenis lain melalui beberapa tingkatan. !uatu sawan parsial dapat dimulai sebagai sawan parsial sederhana, ini dapat disusul dengan sawan umum tonik-kloniksekunder. Sawan umum tonik-klonik primer pada awalnya dimulai dengan kehilangan kesadaran dan disusul dengan gejala motorik secara bilateral, ini dapat breupa ekstensi

tonik dari semua ekstremitas selama beberapa menit, disusul oleh gerakan klonik yang sinkron dari otot-otot tersebut. Pada sawan mioklonik ditandai oleh kontraksi otot-otot tubuh secara cepat, sinkron dan bilateral atau kadang-kadang hanya mengenai kelompok otot tertentu. Sawan lena ditandai oleh kehilangan kesadaran yang berlangsung sangat singkat, sehingga aktivitas yang sedang berjalan terhenti. !awan ini dapat berlangsung beberapa detik sampai setengah menit, dapat berlangsung puluhan kali dalam sehari. Sawan atonik ditandai dengan kehilangan tonus otot secara mendadak pada kelompok otot tertentu, ini dapat brelangsung singkat, dan kesadaran dapat hilang sesaat atau tidak sama sekali. Bila sawan yang terjadi tidak dapat dimasukkan ke dalam kategori sawan umum atau parsial, maka dimasukkan kedalam sawan epilepsi yang tidak terkalsifikasikan, di sini termasuk yang datanya tidak lengkap, sawan pada neonatus. *ntuk diagnosis yang optimal, prognosis, pengobatan dan penelitian dipakai klasifikasi sindrom epilepsi atau penyakit epilepsi menurut %&"E 1'(-. !indrom epilepsi didefinisikan sebagai suatu gangguan yang ditandai oleh sekelompok keluhan gejala. .alam sindrom ini terdapat satu tipe atau beberapa tipe sawan epilepsi kelainan elektroensefalogram iktal dan interiktal, perjalanan penyakit, faktor presipitasi, gejala neurologik, gangguan inteligensia, respons terhadap obat antiepilepsi, herediter, dan etiologi. Pemeriksaan Penunjang : EE, /0-!can

Diagnosis : *ntuk diagnosis sindrom epilepsi diperlukan data tipe sawan, data EE, dan data lainnya.

Pengobatan : 0ujuan pengobatan adalah menyembuhkan atau bila tidak mampu menyembuhkan, palig tidak membatasi gejala-gejala dan mengurangi efek samping pengobatan. Prinsip pengobatan )
#ama obat 7B 68 71 "9P E0! 0ipe 1. Parsial a. b. c. . *mum a. b. c. d. lena mioklonik tonik-klonik atonik E0!, "9P E0!, "9P "9P, 7B, .71,68 E0!, "9P parsial sederhana parsial kompleks umum sekunder 7B, .71, 68 7B, .71, 68 7B, 71, 68

$onoterapi .osis minimal Efek samping minimal 1arga murah


.osis 2mg3kg4 1-1-- :-1 1;-<; 1;-<; 5aktu paruh 1;-1-; jam 1;-+; jam +-=; :-1:-: jam jam jam > 1 !tatus tetap -+ minggu minggu minggu minggu 6adar terapi 1;- ; ug3ml :-1 ug3ml

1;- ; ug3ml -;-1;; ug3ml :--1;; ug3ml

1- minggu ?bat yang efektif

&amanya pengobatan sampai saat ini masih kontroversi mengingat data yang ada tentang lamanya pengobatan dan timbulnya serangan ulang sesudah remisi masih kurang, tetapi umumnya pengobatan dihentikan sesudah +-- tahun bebas sawan. :

Prognosis : Penderita sindrom epilepsi yang berobat teratur, 13+ akan bebas serangan paling sedikit tahun, dan bila lebih dari - tahun sesudah serangan terakhir, obat dihentikan, penderita tidak mengalami sawan lagi, dikatakan telah mengalami remisi. 7aktor yang mempengaruhi remisi adalah lamanya sawan, etiologi, tipe sawan, umur awal terjadi sawan. !awan tonik-klonik, sawan lena dan sawan parsial kompleks akan mengalami remisi pada hampir lebih dari -;@ penderita. $akin muda usia awal terjadi sawan, remisi lebih sering terjadi.

Anda mungkin juga menyukai