Anda di halaman 1dari 9

3/27/2010

SITE
SITE and SPACE
Pada setiap tapak terdapat penggunaan yang ideal. Pada setiap penggunaan terdapat tapak yang ideal.

Contoh situasi yang terlihat aneh:

A. PEMILIHAN TAPAK
Jika suatu struktur atau kelompok struktur terlihat asing bagi lokasi yang ditempatinya, maka hasilnya adalah KERUSAKAN atau KEJANGGALAN dan KETIDAK-NYAMANAN.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Sekolahan yang berhadapan langsung dengan jalur jalan arteri. Restoran pinggir jalan yang terlalu dekat jarak pandangnya. Shoping center dengan areal parker terbatas. Lahan pertanian tanpa sumber air. Bar berdekatan dengan masjid. Pabrik tanpa halaman gudang ataupun untuk pengembangan. Bangunan rumah di ujung landasan pesawat terbang. Peletakan usaha pejagalan hewan daging dengan arah angin menuju pusat kota.

A1. TAPAK ALTERNATIF


Kita perlu menentukan kebutuhan untuk pengembangan tapak, dan mempertimbangkannya dengan berbagai alternatif situasi. Pertama-tama dibuat daftar KONDISI TAPAK. Untuk itu diperlukan berbagai perangkat, seperti: foto udara, peta administrasi, peta jalur jalan, publikasi, rencana pengembangan kota, kawasan atau wilayah.

A2. TAPAK IDEAL


Pengembangan yang direncanakan dengan baik, hasilnya terlihat serasi dengan kondisi tapak. pembagian ruang sesuai dengan kontur lahan sekolahan dilengkapi lapangan bermain dan jalur jalan yang aman pabrik dilengkapi dengan unit produksi dan pergudangan, ruang-ruang parkir terjalin dengan sistem jalur jalan.

3/27/2010

B. ANALISIS TAPAK
Setelah kita melakukan pemilihan tapak, apa yang akan kita lakukan selanjutnya? Pada tahap ini terdapat dua langkah (dapat berjalan simultan), yaitu: (1) memformulasikan program secara detail, dan (2) analisis tapak.

B1. PENGEMBANGAN PROGRAM


Kegagalan menetapkan fungsi-fungsi tapak, dapat disebabkan faktor: pemilihan tapak yang tidak sesuai desainnya tidak tepat tidak jelas menggambarkan tujuantujuannya. terjadi hambatan saat memunculkan gagasan atau PENYUSUNAN PROGRAM.

B2. SURVEI
Bersamaaan dengan penyusunan program, perlu meneliti dan menganalisis lokasi terpilih, meliputi keseluruhan tapak, secara horizontal maupun vertikal. Perlu dilakukan survey lokasi. Surveyor yang professional mampu menghasilkan informasi hasil survey, dengan beragam tipe dan beragam ketepatan hasilnya.

C. PENDUGAAN DAMPAK LINGKUNGAN


Sebagian besar penanganan tapak berkaitan dengan areal sampai di luar tapak (pengaruh regional): topografi, land use dan pola lalu-lintas, pusat kegiatan, serta titik-titik destinasi. Setiap proyek harus disesuaikan dengan semua faktor tersebut.

Prosedur analisis tapak secara sistematis


(1) Eco-environ plan Pada proyek besar diperlukan data referensi yang lengkap - akurat, dan sistematis. (2) The feel of the land Merasakan dan memperhatikan berbagai aspek di tapak, serta memperhatikan rona tidak baik (bad feature) dan rona baik (good feature). (3) Site analysis Analisis dilakukan secara intensif agar diperoleh pemahaman lengkap pada hal-hal yang diperlukan dalam perencanaan. a. Pengaruh regional: Peta geologi, peta jalan, berbagai laporan terkait. b. Tapak proyek: Kondisi yang ada (existing condition), baik yang bersifat masalah (constrain) ataupun potensi (possibilities). c. Peta Topografi: dikumpulkan peta topografi atau dilakukan pengukuran.

3/27/2010

d. Peta Dasar Skala sama dengan peta topografi; digunakan sebagai dasar untuk proses berikutnya, dan sebagai dasar proses overlay. e. Overlay Untuk melakukan overlay terhadap Peta Dasar, diperlukan beberapa Peta Tematik, yang disesuaikan dengan kebutuhannya proyek.

Peta Tematik dapat meliputi:


1. 3. 5. 7. 9. Kemiringan lahan dan drainase. 2. Klasifikasi Tanah Sumber Air. 4. Vegetasi Struktur bangunan 6. Sirkulasi Utilitas 8. Iklim Analisis Visual: bad view, good view, points of observation, daerah gelap, daerah terang, dsb. 10.Dampak lingkungan: Konstrain, seperti zona sensitif ekologi, daerah berbahaya, 11.Preservasi dan Konservasi.

f. Peta Analisis Tapak


Berupa peta topografi dilengkapi dengan catatan-2 di lapang, yang memperjelas kondisi lapang. INFORMASI TAMBAHAN: Rona alam, misal adanya situ, batuan atau pohon besar. Karakter tapak berbahaya. Arah dan volume lalu-lintas Titik masuk / keluar dari tapak. Titik pandang dan daerah pandang. Daerah pandangan terbaik dan pandangan buruk. Arah angin. Atraksi dan gangguan dari luar tapak. Analisis ekologis dan mikroklimat di tapak dan sekitarnya. Faktor khusus lainnya.

D. KONSEP PERENCANAAN
Sampai titik ini, proses perencanaan merupakan langkah riset dan analisis. Selanjutnya, proses perencanaan melakukan integrasi dari arahanarahan penggunaan struktur tapak.

(1) PLAN CONCEPTS (KONSEP PERENCANAAN)


Dalam pengembangan struktur dan lanskap, diperlukan kerjasama antara berbagai disiplin keilmuan dan profesi.
Architecture

THE PLANNING-DESIGN PROCESS


ARCHITECTURE, LANDSCAPE ARCHITECTURE, ENGINEERING (J.O. SIMONDS)

Commission

Research
Survey

Analysis
Site analysis Review of governing regulation Constrains Possibilities Program development

Synthesis
Schematic studies Comparative analysis Impact assessment Accommodation Method or methods of implementation

Construction

Operation
Periodic visits

Engineering

Plan Concept

Urban and Regional Planning

Client statement of need Definition of services Execution of agreement

Data Collection Interview Observation Photography

Preparation of construction documents Contract award Supervision of construction Punch list checkout

Adjustment, improvement Performance observation Learning

Initial meeting

Professional service agreement

Base map, supporting file data

Comprehensive program

Developed preliminaries and estimate of cost

Completed project

Landscape Architecture

3/27/2010

(2) THE SITE-STRUCTURE DIAGRAM (DIAGRAM TAPAK DAN STRUKTUR) Dalam merencanakan, misal kampus, ditentukan area perencanaan dan bentuk-bentuk yang sesuai. Area perencanaan ini diperlukan untuk kebutuhan pelayanan, parkir, klas outdoor, taman, lapangan olah raga, track, tempat duduk, dan kemungkinan pengembangan. Selanjutnya dipertimbangkan hubungan antar masing-masing bagian ruang, dan hubungannya dengan kondisi lanskap alami dan buatan.

E. SITE-STRUCTURE EXPRESSION (EKSPRESI TAPAK STRUKTUR)


Ekspresi desain bervariasi, hal ini berkaitan dengan adanya variasi pada karakter lanskap. Maka diperlukan klasifikasi tapak berkaitan dengan tipe-tipenya dan menentukan arahan karakter desain.

(1) TAPAK DI KOTA


A. Lahannya sangat ekonomis: pemanfaatan lahan maksimal. B. Ruang terbatas: multiple use dan permainan volume. C. Lingkungan kota mencerminkan suasana penuh tekanan: diperlukan suasana pelepasan dari tekanan. D. Jalur jalan dan jalur pejalan kaki (pedestrian walk) merupakan koridor utama untuk jalur pendekatan, observasi dan akses. E. Jalan kota sumber kebisingan, polusi udara dan bahaya-bahaya: jalan dilengkapi dengan penangkal gangguan dan meningkatkan privasi.
F. Kota sebuah gurun perkerasan dan tembok: maksimum penggunaan angin, peneduhan, pola bayangan, sunscreen serta peningkaan kualitas air. - Elemen alami sangat langka, dan sangat berharga: penggunaan elemen maksimal, disain dengan orientasi ke elemen tersebut. - Seseorang merupakan bagian dari komunitas, suatu bagian penting dari keseluruhan kota: karakter ketetanggan tidak boleh dirusak . - Hanya tersedia sedikit ruang transisi dari daerah lalu-lintas ramai menuju daerah keluarga: mendisain suatu transisi merupakan keberhasilan perumahan kota. - Kepemilikan lahan berdekatan dengan tetangga: perlu mendisain daerah privasi.

(2) TAPAK PERDESAAN


A. Lahan tersedia luas B. Suasana bebas, pandangan terbuka menuju halaman, pepohonan dan langit, merupakan kualitas Lanskap penting. C. Pemilihan tapak perdesaan menunjukkan keinginan menyatu dengan alam. D. Corak lanskap mayor dapat dbentuk. E. Karakter dan suasana lanskap alami dominant. F. Tanah dan permukaan lahan merupakan elemen visual yang kuat.
G. Lanskap yang menyenangkan merupakan salah satu bentuk transisi H. Struktur merupakan elemen yang timbul di tengah lanskap I. Lanskap perdesaan bersifat lembut dari bayangan daun, warna langit dan bayangan awan. J. Tapak perdesaan berimplikasi area yang luas dan pergerakan: pola jalur kendaraan dan pedestrian menyatu dengan batas-batas kepemilikan. K. Indigenous materials dari tapak perdesaan (macammacam batuan,kerikil hingga mineral) membentuk karakter Lanskap: penggunaan material ini menciptakan keterkaitan dengan sumberdaya setempat.

3/27/2010

(3) TAPAK BERGELOMBANG


A. Kontur merupakan faktor utama. B. Jarang dijumpai area yang luas. C. Kemiringan menunjukkan daerah berlereng: anak tangga menjadi elemen yang logis. D. Jika kemiringan terlalu curam: akses kendaraan mengikuti konturnya. E. Dorongan gravitasi mengikuti arah ke bawah dari kemiringan: bentuk disain harus menunjukkan stabilitas yang aman. F. Tapak berlereng memiliki kualitas dinamis. I. Kualitas dramatis berupa perubahan tingkat kemiringannya. J. Puncak dari lereng merupakan elemen yang terekspose. K. Tapak berlereng manambah kualitas pada view. L. Tapak berlereng menunjukkan pentingnya pengaturan drainase. M. Tapak berlereng berimplikasi pada penggunaan air: air terjun, air muncrat, air tetes, air menjalar, film air.

(4) TAPAK DATAR


A. Merupakan tapak perencanaan dengan kendala minimum. B. Tapak datar menunjukkan pentingnya elemen lanskap minor. C. Tapak datar secara esensial merupakan bentangan datar yang luas. D. Tapak datar tidak memiliki focal point. E. Jalur pendekatan tidak ditentukan oleh topografi: pendekatan dapat ditentukan dari berbagai arah. F. Kubah langit merupakan elemen lanskap yang dominan. G. Matahari sebagai faktor disain yang sangat penting. H. Tapak datar memiliki kualitas lanskap netral: penempatan elemen ke dalam tapak tidak merusak native landscape. I. Tapak datar memberikan privasi yang terbatas. J. Tapak datar cenderung bersifat monoton. K. Horizon merupakan garis yang kuat.

(5) JENIS TAPAK LAINNYA


Prosedur yang sama untuk menentukan karakteristik lanskap perlu diterapkan untuk berbagai jneis tapak lainnya, misalnya: A. Pegunungan (mountainous) K. Tepian danau B. Berangin L. Pulau C. Tertutup kabut M. Estuarina D. Hutan N. Oceanfront (pesisir pantai) E. Bantaran sungai O. Resort F. Lempengan batuan P. Suburban G. Pastoral Q. Kampus perkantoran H. Situ/danau R. Wilayah bisnis I. Air terjun S. Taman industrial J. Daerah hilir sungai T. Industri yang besar.

F. SITE-STRUCTURE PLAN DEVELOPMENT


Kajian terhadap hubungan-hubungan dari semua unsur tapak dengan seluruh aspek lingkungan diperlukan untuk penajaman rencana tapak.
(1) OUTWARD AND INWARD PLAN PROGRESSION
OUTWARD: memperhatikan setiap fungsi dari elemen atau ruang secara logis mulai dari titik kegiatan hingga keluar tapak. INWARD: memperhatikan setiap elemen atau ruang secara logis mulai dari luar tapak menuju ke dalam tapak.

3/27/2010

G. SITE-STRUCTURE UNITY
(2) EXPANSION-CONSTRACTION OF PLAN CONCEPT Permasalahan perencanaan diselesaikan dengan memperluas lingkup aspek dari tapak, dan mempersempit masing-masing masalah. (3) SATELLITE PLAN Setiap elemen atau ruang untuk struktur dibuat harmonis dengan ruang-ruang di tapak yang terkait. (4) INTEGRAL PLANNING Memperhatikan keterkaitannya dengan tapak atau elemen lain di luar tapak, sehingga membentuk satu kesatuan lanskap.
(1) NATURAL ELEMENT Penggunaan elemen alami (vegetasi, air, topografi) mendukung kesatuan susunan struktur di tapak. (2) DISPERSION OF STRUCTURES Unity rona lanskap dapat dibentuk melalui penataan model susunan struktur, diantaranya: a. Satellite b. Buckshot c. Finger d. Checkerboard e. Ribbon, dan f. Exploded

H. SITE SYSTEMS
(3) ORIENTATION TO A VISTA
Unity dapat diperkuat dengan orientasi ruang atau areal tertentu menuju vista. Misal: penggunaan pintu geser untuk menikmati view di luar. Pemahaman terhadap konsep sistem tapak dapat menunjang tercapainya unity.
(1) NATURAL SYSTEMS
Tapak merupakan bagian dari system alam.

(6) PLANTING
Penanaman : meningkatkan kualitas dan mempertegas layout tapak

(2) DRAINAGE
Dikelola system drainasenya tanpa menimbulkan erosi tanah.

(7) MATERIALS
Penggunaan material terbatas jenisnya meningkatkan unity.

(4) YIN-YANG UNITY


Unity berupa keseimbangan dari dua jenis elemen yang bersifat komplementer. Wanita Pria Tanah Air Fungsi program Fungsi tapak

(3) MOVEMENT
Sistem pergerakan disesuaikan dengan topografi permukaan lahan.

(8) OPERATIONS
Proyek direncanakan agar berjalan dengan baik & efisien.

(4) LIGHTING
Pencahayaan menjamin keamanan

(9) MAINTENANCE
Untuk memperoleh efektifitas proyek, diperlukan pemeliharaan yang sudah diperhitungkan sejak awal perencanaan.

(5) SIGNS
Jalur jalan dan pencahayaan direncanakan dengan penempatan papan petunjuk ini.

SPACE
Dalam site-structure development telah dibahas use areas. Selanjutnya dari use areas harus ditranslasikan ke dalam use volumes atau space. Masing-masing volume memiliki bentuk (shape), ukuran (size), material, warna, tekstur, dan kualitas lainnya, yang dapat mengekspresikan dan mengakomodasi fungsi. Dapat dikatakan bahwa perencanaan adalah dua dimensi, sedangkan disain (perancangan) merupakan pemikiran tiga dimensi.

PENGARUH SPASIAL
(1) TENSION (ketegangan) Bentuk tidak stabil Komposisi terpotong Kompleksitas tak logis Keragaman yang berlebihan Susunan warna yang kacau Warna yang kuat tanpa variasi Visual tak seimbang pada garis atau titik Tanpa titik dimana mata dapat melihat santai Permukaan kasar, mengkilap, atau bergerigi Elemen asing Cahaya yang menyakitkan mata, atau redup Suhu udara tak nyaman Suara yang menembus telinga, atau suara yang tersembunyi.

3/27/2010

(3) GAIETY (kegirangan) (2) FRIGHT (ketakutan)


Suasana pembatasan, suasana menekan Perangkap Tanpa titik orientasi Tanpa elemen penentu posisi atau skala Ruang-ruang tersembunyi Kesempatan mendapat kejutan Alas yang miring, terbelit atau terpotong Bentuk-bentuk tak logis, tak stabil Berbahaya Void tanpa pelindung Elemen yang tajam Ruang-ruang terpelintir/ terpilin Benda asing, mengejutkan, aneh, menyeramkan Benda-benda menyimbolkan horror, mencekam, menekan dg power Suram, brutal, gelap Cahaya pucat, gemetar, atau sebaliknya berkilat-kilat Warna biru dingin, hijau dingin Warna monokromatik

Ruang bebas Bentuk-bentuk dan pola lembut dan mengalun Gerakan melengkung, terguling, mengaduk Gerakan dan irama yang diekspresikan di struktur Bebas dari pembatas Bentuk, warna dan symbol yang menekankan emosi vs ilmiah Temporal Kasual Ringan, terang, dan spontanitas yang bersifat kontras thd berat, gelap, dan terus-menerus Warna hangat dan cerah Cahaya mengkilap, gemerlapan, menghentak Suara gembira dan berirama.

(5) DYNAMIC ACTION (gerakan dinamis) (4) CONTEMPLATION (perenungan) Tanpa elemen yang menyindir Tanpa gangguan terhadap kontras Penggunaan symbol kontemplasi Ruang menyediakan suasana isolatif, privasi, aman dan damai Cahaya lembut dan terpendar Warna tenang Suara lemah Bentuk-bentuk penebalan Struktur berirama Permukaan dasar bersudut Diagonal Material yang solid: batu, beton, kayu, besi Tekstur kasar, alami Vertikal berirama Konsentrasi focal point Pola gerakan yang timbul dari garis, cahaya, iklim Warna primitive: merah menyala, scarlet, kuningorange Musik peperangan Bunyi-bunyian drum band

(6) SENSOUS LOVE (asmara)


Sangat privasi Orientasi ruang inward Skala intim Atap rendah Lantai dasar horizontal Garis mengalir Bentuk organik, soft Sudut-sudut sejajar Elemen eksotik Cahaya lembut warna pink hingga keemasan Musik menggairahkan

(7) SUBLIME SPIRITUAL AWE (kagum spiritual)


Skala transenden Bentuk mencuat di atas lantai horizontal rendah Volume ruang mengarahkan pandangan mata vertical Orientasi upward Komposisi lengkap, seringkali simetris Penggunaan material permanent dan mahal Konotasi keabadian Warna putih bersih Warna selain putih: warna-warna lembut Cahaya redup Musik kemuliaan

3/27/2010

(8) DISPLEASURE (menjengkelkan)


Sekuen yang tak beraturan Area atau ruang yang tidak sesuai untuk tujuan penggunaan Rintangan Friksi yang tak pada tempatnya Tekstur yang mengganggu Material yang tak sesuai Tak logis Keslahan Tak aman Membosankan Ribut Temperatur dan kelembaban udara tak nyaman

(9) PLEASURE (menyenangkan)


Ruang, bentuk, tekstur, warna, symbol, suara, cahaya, aroma semuanya yang sesuai untuk penggunaannya. Kepuasan berantisipasi, kebutuhan atau keinginan. Sekuen terbentuk dengan baik Unity dilengkapi variasi Hubungan-hubungan yang harmonis Suasana resultante yang indah

KUALITAS RUANG KHUSUS


Esensi dari volume adalah kepuasan dari pihak yang dipengaruhinya. Berbagai karakter visual dijumpai sbb: STATIC: suasana relax OPEN OUT: perhatian langsung pada ruang terbingkai FLOWING AND UNDULATING: pergerakan dengan arah tertentu SUFFICIENT SATISTYING EMOTIONAL REACTION DOMINATE ORIENTATION: inward, outward, upward, downward, radial, tangential. RELATE TO A FORCE OBYEK SPACE

PENGARUH SPASIAL
Active Active Passive Passive

Structural, solid, strong

Nonstructural, fluid, soft

Stable

Unstable

Stable

Unstable

Positive, bold, forceful

Tenuous, uncertain, The vertical noble, dramatic, inspirational, wavering aspiring

The horizontal earthy, calm, mundane, satisfied

Primitive, simple, bold

Effusive

Flamboyant

Refined

PENGARUH SPASIAL
Jagged, brutal, hard, vigorous, masculine, picturesque Curvilinear, tender, soft, pleasant, feminine, beautiful Rough, rasping, grating Smooth, sqelling, sliding

TERIMAKASIH

Decreasing, contracting

Increasing, expanding

Dynamic

Static, focal, fixed

In motion

Meandering, casual, relaxed, intersting, human

Erratic, bumbling, chaostic, confused

Logical, planned, orderly

Flowing, rolling

Formal, priestly, imperious, dogmatic

Rising, optimistic, successful, happy

Falling, pessimistic, defeated, depressed

3/27/2010

B. THE BASE PLANE C. THE OVERHEAD PLANE D. THE VERTICALS


ENCLOSURE FOR PRIVACY QUALITIES OF ENCLOSURE VISUAL CONTROL ELEMENTS WITHIN A VOLUME STRUCTURES AS VERTICAL ELEMENTS THE VERTICAL AS A POINT OF REFERENCE VERTICALS AS ARTICULATORS VERTICAL AS CONTROLLING ELEMENTS PLANT MATERIALS EFFECTIVE ENCLOSURE

Anda mungkin juga menyukai