Anda di halaman 1dari 16

Eklamsi dan Preklamsi

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul PRE-EKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan karena masih dangkalnya pengetahuan penulis. Namun berkat bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis menerima kritikan dan saran yang si atnya membangun demi perbaikan untuk masa yang akan datang. Akhirnya dengan penuh harapan dan mudah-mudahan makalah ini berman aat bagi kita semua. Padang, !ebruari "##$ Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................... i DAFTAR ISI................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN %. &atar 'elakang ........................................................................................ % ". Tujuan Penulisan....................................................................................... % BAB II PEMBAHASAN PRE-EKLAMPSIA BERAT A. De inisi ................................................................................................... " ' Diagn(sa.................................................................................................. "

). Penatalaksanaan ..................................................................................... " D. Penanganan ............................................................................................ * EKLAMPSIA De inisi .............. ..................................................................................... + ,ejala - gejala......................................................................................... + .(mplikasi............................................................................................... / Pr(gn(sis................................................................................................. / Pen1egahan.............................................................................................. 2 Penanganan.............................................................................................. 2 BAB III PENUTUP %. .esimpulan3333333333333333333.................%$ ". Saran3333333333333333333333333....%$ DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1. La ar !elakan" Angka kematian ibu di ind(nesia masih 1ukup tinggi. salah satu penyebab utama tinggi angka kematian ibu ini adalah pre-eklamsia 4 eklampsia. Pre-eklampsia sering terjadi pada kehamilan terutama pada kehamilan pertama, kehamilan kembar dan wanita yang berusia diatas usia */ tahun. Selama kehamilan, tanda-tanda pre-eklampsia ini harus dipantau terlebih pada wanita yang berisik( terjadi pre-eklampsia pada kehamilannya ini. Tanda khas pre-eklampsia ini adalah tekanan darah tinggi, ditemukan pr(tein dalam urine dan (edema. Adapun gejala-gejala yang juga harus diketahui yaitu kenaikan '' berlebihan, nyeri kepala yang hebat, muntah, gangguan penglihatan. 5ika tanda-tanda tersebut terlambat dideteksi maka akan semakin parah dan keadaan paling berat ini akan kejang, pasien yang akan mengalami kehilangan kesadaran, bahkan sampai pada kematian karena kegagalan jantung, kegagalan ginjal, kegagalan hati dan pendarahan (tak 6sia sebaga salah satu akt(r predisp(sisi terjadinya pre-eklampsia dapat menimbulkan kematian maternal. Wanita hamil diatas usia */ tahun mengakat * kali lipat

terjadinya pre-eklampsia. 5ika tidak terdeteksi se1ara dini tentu kasus pre-eklampsia ini akan berubah menjadi eklampsia yang harus mempunyai penanganan yang lebih khusus 6ntuk mengatasi salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu ibi adalah pelayanan kesehatan prenatal yang baik dan tidak b(leh menganggap remeh jika menemukan salah satu tanda dari pre-eklampsia. 5ika kasus pre-eklampsia ini menjadi semakin berat dan tidak segera ditangani lamanya akan berakibat buruk k(ndisi ibu dan janin, bahkan akan berakibatkan kematian ibu dan janin #. T$%$an

Agar kita mampu mengetahui gejala-gejala dari pre-eklamsia berat sehingga kita mampu mengambil tindakan segera 6ntuk menambah pengetahuan kita bagaimana 1ara menangani pasien dengan kasus pre-eklamsia berat

BAB II PEMBAHASAN PRE-EKLAMPSIA BERAT DAN EKLAMPSIA PRE-EKLAMPSIA De&inisi 'ila disertai keadaan sebagai berikut 7

Tekanan darah %2#4%%# mm8g atau lebih Pr(teinuria / gr atau lebih per liter Oliguria yaitu jumlah urin kurang dari /## 11 per "+ jam Adanya gangguan serebral, gangguan 9isus dan rasa nyeri di epigastrium. Terdapat (edema paru dan sian(sis

Dia"n'sa Diagn(sa ditegakkan berdasarkan 7 %. ,ambaran klinik 7 pertambahan berat badan yang berlebihan, (edema, hipertensi, dan timbul pr(teinuria.

,ejala subjekti 7 sakit kepala di daerah r(ntal, nyeri epigastrium, gangguan 9isus, penglihatan kabur, sk(t(ma, dipl(pia, mual dan muntah, gangguan serebral lainnya 7 (y(ng, re lek meningkat, dan tidak tenang. ". Pemeriksaan 7 tekanan darah tinggi, re leks meningkat, dan pr(teinuria pada pemeriksaan lab(rat(rium Pena alaksanaan %. Pen1egahan a. Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti, mengenali tanda-tanda sedini mungkin : pre-eklampsia ringan ; lalu diberikan peng(batan yang 1ukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat b. 8arus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya pere-eklampsia kalau ada akt(r - akt(r peredisp(sisi 1. 'erikan penerangan tentang mam aat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta karb(hidrat dan tinggi pr(tein, juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan. ". Penanganan Tujuan utama penanganan adalah 7 6ntuk men1egah terjadinya pre-eklampsia dan eklampsia 8endaknya janin lahir hidup Trauma pada janin semaksimal mungkin Penan"anan Pada Pre-Eklam(sia Bera %. Pre-eklampsia berat pada usia kehamilan kurang dari *< minggu a. 5ika janin belum menunjukkan tanda-tanda maturitas paru-paru dengan uji k(1(k dan rasi( &4S, maka penanganan adalah sebagai berikut 7 'erikan suntikan sul as magnesikus dengan d(sis = gr >? kemudian disusul dengan injeksi tambahan + gr >? setiap + jam : selama tidak ada k(ntraindikasi ; 5ika ada perbaikan jalannya penyaki, pemberian sul as magnesikus dapat diteruskan lagi selama "+ jam sampai di1apai kriteria pre-eklampsia ringan : ke1uali ada k(ntraindikasi ;

Selanjutnya ibu dirawat, diperiksa, dan keadaan janin dim(nit(r, serta '' ditimbang seperti pada pre-eklampsia ringan, sambil mengawasi timbunya lagi gejala. 5ika dengan terapi diatas tidak ada perbaikan, dilakukan terminasi kehamilan dengan induksi partus atau tindakan lain tergantung keadaan. b. 5ika pada pemeriksaan telah dijumpai tanda-tanda kematangan paru janin maka penatalaksanaan kasus sama seperti pada kehamilan diatas *< minggu ". Pre-eklampsia berat pada usia kehamilan diatas *< minggu a. Penderita rawat inap >stirahat mutlak dan ditempatkan pada kamar is(lasi 'erika diit rendah garam dan tinggi pr(tein 'erikan suntikan sul as magnesikus = gr >?, + gr dib(k(ng kanan dan + gr d b(k(ng kiri Suntikan dapat diulang dengan d(sis + gr setiap + jam Syarat pemberian ?gSO+ adalah re leks patella p(siti , diuresis %## 11 dalam + jam terakhir, respirasi %2 kali permenit, dan harus tersedia antid(tumnya yaitu kalsium gluk(nas %# @ dalam amp %# 11 >n us deAtr(sa / @ dan ringer laktat b. 'erikan (bat anti hipertensi 7 injeksi katapres % amp >? dan selanjutnya dapat diberikan tablet katapres * kali B tablet atau " kali B tablet sehari 1. Diuretika tidak diberikan ke1uali bila terdapat (edema paru dan kegagalan jantung k(ngesti . 6ntuk ini dapat disuntikan % amp >C lasiA d. Segera setelah pemberian sul as magnesikus kedua, dilakukan induksi partus dengan atau tanpa amni(t(mi. 6ntuk induksi dipakai (ksit(sin : pit(sin atau sint(sin(n ; %# satuan dalam in us tetes e. .ala >> harus dipersingkat dengan C0 atau !0, jadi ibu dilarang mengedan . 5angan berikan methergin p(stpartum, ke1uali bila terjadi pendarahan yang disebabkan at(nia uteri g. Pemberian sul as magnesikus, kalau tidak ada k(ntraindikasi, kemudian diteruskan dengan d(sis + gr setiap + jam selama "+ jam p(stpartum h. 'ila ada indikasi (bstetrik dilakukan S) EKLAMPSIA

De&inisi 0klampsia dalam bahasa yunani berarti D halilitar D karena serangan kejang -kejang timbulnya tiba-tiba seperti petir Ge%ala ) Ge%ala Eklam(sia %. Stadium in9asi : awal atau aur(ra ; ?ata terpaku dan terbuka tanpa melihat, kel(pak mata dan tangan bergetar, kepala dipalingkan ke kanan atau kiri. Stadium ini berlangsung kira-kira *# menit ". Stadium kejang t(nik Seluruh (t(t badan jadi kaku, wajah kaku, tangan menggenggam dan kaki membengk(k ke dalam, pernapasan ke dalam, pernapasan berhenti, muka mulai kelihatan sian(sis, lidah dapat tergigit. Stadium ini berlangsung kira-kira "#-*# menit *. Stadium kejang kl(nik Semua (t(t berk(ntraksi ulang-ulang waktu yang 1epat, mulut terbuka dan tertutup. .eluar ludah berbusa dan lidah dapat digigit, mata mel(t(t, muka kelihatan k(ngesti dan sian(sis. Setelah berlangsung selama %-" menit kejang kl(nik berhenti dan penderita tidak sadar, menarik na as seperti mendengkur. +. Stadium k(ma &amanya ketidaksadaran : k(ma ; ini berlangsung selama beberapa menit sampai berjam-jam. .adang-kadang antara kesadaran timbul serangan baru dan akhirnya ibu tetap dalam keadaan k(ma. Selama serangan tekanan darah meninggi, nadi 1epat dan suhu naik sampai +# 1el1ius K'm(likasi ( &idah tergigit ( Terjadi perlukaan dan raktur ( ,angguan perna asan ( Perdarahan (tak ( S(lusi( plasenta

( ?erangsang persalinan Pr'"n'sis ?(rbiditas dan m(rtalitas ibu dan bayi tinggi ( .ematian ibu Disebabkan (leh pendarahan (tak, kegagalan jantung paru, kegagalan ginjal, in eksi, kegagalan hepar, dan lain-lain ( .ematian bayi Disebabkan hip(ksia intrauterin dan prematuritas Kri eria Eden Adalah kriteria untuk menentukan pr(gn(sis eklampsia yang terdiri dari ( .(ma yang lama ( !rekuensi nadi diatas %"# kali permenit ( Suhu *$,+ 1el1ius atau lebih ( Tekanan darah lebih dari "## mm8g ( .(n9ulsi lebih dari %# kali ( Pr(teinuria %# gr atau lebih ( Tidak ada (edema, (edema menghilang 'ila dijumpai salah satu tanda-tanda yang diatas maka disebut dengan eklampsia ringan, bila dijumpai " atau lebih terg(l(ng berat dan pr(gn(sis akan lebih jelek Pen*e"a+an 6paya-upaya yang dilakukan adalah ( ?emberikan in (rmasi dan edukasi kepada masyarakat bahwa eklampsia bukanlah penyakit kemasukan seperti banyak yang disangka (leh masyarakat ( ?eningkatkan jumlah p(liklinik pemeriksaan antenatal serta mengusahakan agar semua ibu hamil memeriksakan kehamilan sejak hamil muda ( Pelayanan kebidanan yang bermutu yaitu pada tiap-tiap pemeriksaan kehamilan diamati tanda-tanda pre-eklampsia dan meng(batinya sedini mungkin ( ?engakhiri kehamilan sedapat-dapat pada kehamilan *< minggu keatas apabila setelah dirawat inap tanda-tanda tidak menghilang Penan"anan Prinsip perawatannya adalah

% Tujuan perawatan di ES adalah untuk menghentikan k(n9ulsi, mengurangi 9as(spasme, meningkatkan diuresis, men1egah in eksi, memberikan peng(batan yang tepat dan 1epat, serta untuk melakukan terminasi kehamilan + jam serangan kejang yang terakhir, dengan tidak menghitungkan tuanya kehamilan " Penderita eklampsia harus dirawat inap di ES * Pengangkutan ke ES ( Sebelum dikirim, diberikan (bat penenang untuk men1egah serangan kejang-kejang selama dalam perjalanan yaitu pethidin %## mg atau luminal "## mg atau m(r in %# mg +. Sesampai di ES, pert(l(ngan pertama adalah ( membersihkan dan melapangkan jalan pernapasan ( menghindarkan lidah tergigit ( pemberian (ksigen ( pemasangan in us dektr(sa atau gluk(sa ( menjaga agar janagan sampai trauma serta dipasang kateter tetap /. Obser9asi penderita ( Dilakukan didalam kamar is(lasi yang tenang dengan lampu redup : tidak terang ;, jauh dari kebisingan dan rangsangan kemudian dibuat 1atatan setiap *# menit berisis tensi, nadi, respirasi, suhu badan, re leks,dan diuresis. 'ila memungkinkan dilakukan undusk(pi sekali sehari, juga di1atat tingkat kesadaran dan jumlah kejang yang terjadi ( Pemberian 1airan disesuaikan dengan jumlah diuresis, pada umumnya " liter dalam "+ jam, kadar pr(tein urin diperiksa dalam "+ jam kuantati . 2. Eegim-regim peng(batan ( Eegim ?gSO+ "# @ dengan d(sis + gr >C perlahan-lahan selama /-%# menit kemudian disusul dengan suntikan >? d(sis = gr. 5ika tidak ada k(ntraindikasi, berikan suntikan >? diteruskan dengan d(sis + gr setiap + jam. Pemberian ini dilakukan sampai "+ jam setelah k(n9ulsi berakhir atau setelah persalinan. 'ila tidak ada k(ntraindikasi : perhatikan pernapasan, re leks dan diuresis ;. 5uga harus tersedia kalsium gluk(nas sebagai antid(tum kegunaan ?gSO+ adalah untuk mengurangi kepekaan syara pusat agar dapat men1egah k(n9ulsi, menambah diuresis, ke1uali bila ada anuria dan untuk menurunkan perna asan yang 1epat

( Eegim s(dium pent(tal D(sis insial suntikan >C perlahan-lehan s(dium pent(tal ",/ @ adalah sebanyak #,"-#,* gr. Dengan in us se1ara tetes : drips ; tiap 2 jam diberikan 7 % gr s(dium pent(tal dalam /## 11 dektr(se %# @ B gr dalam /## 11 deAtr(se %# @ B gr dalam /## 11 deAtr(se %# @ B gr dalam /## 11 deAtr(se %# @ : selama "+ jam ; kerja pent(tal s(dium adalah untuk menghentikan kejang dengan segera. Obat ini hanya diberikan di ES karena 1ukup berbahaya dapat menyebabkan henti na as : apnea ; ( Eegim 9alium : diaFepam ; Dengan d(sis +# mg dalam /## 11 gluk(sa %# @ dengan tetesan *# permenit. Seterusnya diberikan setiap " jam %# mg dalam in us atau suntikan >? 7 sampai tidak kejang, (bat ini 1ukup aman ( Eegim litik k(ktil : lyti1 1(1ktail ; Ada " ma1am k(mbinasi (bat yaitu 7 &arga1til : %## mg ; G phenergen : /# mg ; G Pethidin : %## mg ; Pethidin : %## mg ; G )hl(rpr(maFin : /# mg ; G Pr(meFathin : /# mg ; ?asing-masing dilarutkan dalam /## 11 gluk(sa / @ dan diberikan se1ara in us tetes >C 7 jumlah tetesan disesuaikan dengan serangan kejang dan tekanan darah penderita ( Eegim str(gan( Pemberian antibi(tika ( 6ntuk men1egah in eksi diberikan antibi(tika d(sis tinggi setiap hari yaitu penisilin pr(kain %,"-",+ juta satuan = Penanganan (bstetrik ( Setelah peng(batan pendahuluan, dilakukan penilaian tentang status (btetrikus penderita, keadaann janin, keadaan ser9iks dan sebagainya Setelah kejang dapat diatasi, keadaan umum penderita diperbaiki, kemudian diren1anakan untuk mengakhiri kkehamilan atau memper1epat jalan persalinan dengan 1ara yang aman

( .alau belum inpartu, maka induksi partus dilakukan setelah + jam bebas kejang, dengan atau tanpa amni(t(mi ( .ala >> harus dipersingkat dengan ektraksi 9akum atau ektraksi (rseps. 'ila janin mati dilakukan embri(t(mi ( 'ila ser9iks masih tertutup dan lan1ip : pada primi ; serta kepala janin masih tinggi atau ada kesan terdapat dispr(p(rsi se al(pel9ik atau ada indikasi (bstetrik lainnya, sebaiknya dilakukan S) : bila janin hidup ;. Anastesi yang dipakai l(kal atau umum dik(nsultasikan dengan ahli anestesi $. 'ahaya yang masih tetap mengan1am adalah pendarahan p(stpartum, in eksi ni as, atau trauma akibat pert(l(ngan (bstetrik BAB III PENUTUP 1. Kesim($lan Pre-eklampsia berat merupakan suatu kelanjutan dari pre-eklampsia ringan dimana terjadinya kenaikan tekanan darah %2# 4 %%# mm8g, pr(teinuria / gram 4 lebih dalam "+ jam : G* atau G+ ;, (liguria, nyeri epigastrium, gangguan penglihatan. Dalam keadaan P0', jika tidak ditangani dengan segera maka pasien akan mengalami kejang 4 sudah dalam tahap eklampsia 'anyak pesien yang berp(tensi dalam P0' ini antara lain 7 akt(r genetik : keturunan 4 riwayat keluarga hipertensi ;, kehamilan ganda, (besitas, D?, dan akt(r pr(disp(sisi. >bu pekerja keras dean per(k(k. 6ntuk men1egah agar pre-eklampsia ini tidak menjadi berat atau bahkan menjadi eklampsia, perlu dipantau dalam setiap kunjungan ulang antenatal yaitu pertambahan '' yang meningkat terlalu jauh perminggu, tekanan darah dan pr(teinuria. 5ika kita menemukan pasien dengan kasus P0', tindakan segera yang langsung kita ambil adalah segera pasien dirujuk ke ES karena kasus ini bukanlah wewenang kita sebagai bidan dan harus memerlukan tindakan yang lebih lanjut yang tidak bisa kita tangani sendiri #. Saran

6ntuk dapat mendeteksi se1ara dini dan men1egah terjadinya preeklampsia 4 eklampsia maka dalam melakukan AN), bidan harus memberikan pelayanan yang berkualitas dan sesuai dengan standar <T : Timbang, TD, T!6, Tablet !e, TT, Tes P?S, Temuwi1ara ;

Diharapkan pada tenaga kesehatan khususnya bidan untuk menjelaskan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, sehingga ibu hamil dapat mengetahui gejala awal dan penyimpangan yang terjadi dan men1egah terjadinya k(mplikasi yang lebih berat

'idan harus memberikan penyuluhan pada ibu -ibu hamil tentang .' supaya mereka bisa mengatur kehamilannya dan meningkatkan k(ndisi kesehatannya sehingga dapat men1egah terjadinya k(mplikasi dan penyulit kehamilan dan persalinan

5ika bidan menemui kasus ibu hamil 4 ibu antepartum dengan P0' segera rujuk ke ES DAFTAR PUSTAKA

Prawir(hardj( Sarw(n(, "##" Ilmu kebidanan Hayasan 'ina pustaka, 5akarta ?ansj(er Ari , "### Kapita Selekta Kedokteran Edisi Kesatu , Penerbit ?edia Aes1ulapius !.6> , 5akarta ?(1htar Eustam, %$$=, Sinopsis Obstetri Edisi Kesatu . Penerbit buku ked(kteran 0,), 5akarta Pr( dr ?anuaba, >da 'agus ,de, SPO,. %$$=, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga berencana Untuk Pendidikan Bidan , Penerbit 'uku .ed(kteran 0),, 5akarta Pr( dr ?anuaba, >da 'agus ,de, SPO,, %$$=, Kapita Selekta Penatalaksanaan utin Obstetri !inekologi dan KB " Penerbit 'uku .ed(kteran 0),, 5akarta www.askep-askeb-kita.bl(gsp(t.1(m

'a1a Selengkapnya di 0klamsi dan Preklamsi I askep askeb unik menarik tips trik d(nasi seikhlasnya pulsa * ke #=$22#+%*%"* http744www.mantri-suster.1(.114"##$4#$4eklamsi-dan-preklamsi.html

Deteksi Dini Komplikasi Ibu dan Janin


September "nd, "##$ lusa &ea9e a 1(mment ,( t( 1(mments Selama pemeriksaan antenatal, bidan akan memberitahu pasien jika ia mengalami tanda-tanda bahaya dan akan mendeteksinya. 8al ini, penting bagi bidan untuk memeriksa tanda-tanda bahaya yang kemungkinan akan dialami ibu dan janin. Deteksi dini k(mplikasi ibu dan janin meliputi 7 %. Tanda-tanda dini bahaya4 k(mplikasi ibu dan janin masa kehamilan muda ". Tanda-tanda dini bahaya4 k(mplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut Tanda- anda dini !a+a,a- k'm(likasi i!$ dan %anin masa ke+amilan m$da Perdara+an (er.a"inam %. Ab(rtus ". .ehamilan ?(la *. .ehamilan 0kt(pik #bortus Ab(rtus adalah berakhirnya kehamilan (leh akibat-akibat tertentu pada atau sebelum kehamilan "" minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan.

Ab(rtus sp(ntan, ab(rtus yang terjadi se1ara alamiah tanpa inter9ensi luar untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Ab(rtus buatan, terjadi akibat inter9ensi tertentu yang bertujuan untuk mengakhiri pr(ses kehamilan :ab(rtus pr(9(katus;. Ab(rtus in eksius, ab(rtus yang disertai k(mplikasi in eksi. Penanganan dengan peng(s(ngan uterus. ?issed ab(rti(n, perdarahan disertai dengan retensi hasil k(nsepsi yang telah mati hingga = minggu atau lebih. Penanganannya dengan tindakan dilatasi.

Tabel %. Tanda dan Penanganan Ab(rtus Sesuai 5enisnya /enis A!'r $s Tanda >minen !lek :darah 1(klat; >nsipien Ostium terbuka, darah G, nyeri Darah -4G, nyeri, sebagian k(nsepsi >nk(mplit keluar .(mplit 8asil k(nsepsi keluar Penan"anan 'ed rest t(tal Dilatasi J kuterase Digital, uter(t(nika J antibi(tika 6ter(t(ni

Ke$amilan %ola Suatu kehamilan dimana setelah ertilisasi, hasil k(nsepsi tidak berkembang menjadi embri( tetapi terjadi pr(li erasi dari 9ili k(realis disertai dengan degenerasi hidr(pik.

Tandanya adanya perdarahan, besar uterus tidak sesuai umur kehamilan, tidak ada tanda pasti hamil, keluar jaringan m(la, kadar 8), p(siti , muka dan badan pu1at kekuningan dan saat 6S, ada gambaran seperti badai salju. Penanganannya adalah e9akuasi m(la se1epatnya dan periksa ulang se1ara teratur. Ke$amilan Ektopik .ehamilan ekt(pik adalah kehamilan dimana setelah ertilisasi implantasi terjadi di luar end(metrium ka9um uteri, seperti di (9arium, ser9iks dan tuba all(pi. Tanda dan gejalanya adalah 8), p(siti , amen(rea, perdarahan 9agina, nyeri abd(men bagian bawah, pu1at4 anemi, kesadaran menurun dan lemah, sy(k hip(9(lemik, nyeri g(yang p(rsi( dan perut kembung. Penanganannya dilakukan stabilisasi dengan merest(rasi 1airan tubuh dengan larutan kristal(id dan tindakan (perati . Hi(er ensi "ra.idar$m 8ipertensi dalam kehamilan berarti bahwa wanita telah menderita hipertensi sebelum hamil atau disebut pre eklamsia tidak murni. 8ipertensi dalam kehamilan sering dijumpai dalam klinis, yang terpenting adalah menegakkan diagn(sis seawal mungkin. Tabel ". .lasi ikasi 8ipertensi ?enurut 5N) C>> :"##*; Klasi&ikasi N(rmal Pre hipertensi 8ipertensi stadium > 8ipertensi stadium >> Sis 'lik K %"# %"# - %*$ %+# - %/$ LM %2# Dias 'lik K %=# =# - =$ $# - $$ LM %#

De inisi hipertensi dalam kehamilan menurut W8O 7


Tekanan sist(l N %+# atau tekanan diast(l N $# mm8g. .enaikan tekanan sist(lik N %/ mm8g dibandingkan tekanan darah sebelum hamil atau pada trimester pertama kehamilan.

.lasi ikasi

8ipertensi 0ssensial - 8ipertensi terjadi sebelum kehamilan atau pada "# pekan pertama kehamilan yang menetap sampai %" pekan pas1a persalinan. 8ipertensi ,estasi(nal - .enaikan tekanan darah diatas n(rmal pada waktu kehamilan tanpa terjadi pr(teinuria, dan kembali n(rmal dalam %" pekan pas1a persalinan. Pre-0klampsia dan 0klampsia - 8ipertensi ringan sampai berat dengan pr(teinuria :L#,* gr dalam "+ jam;. 5ika tidak ada pr(teinuria, tersangka preeklampsia bila terjadi kenaikan tekanan darah dan ada keluhan sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut. Pada pemeriksaan lab(rat(rium didapatkan kadar 1reatinin serum L%," mg4dl, jumlah tr(mb(sit K %##.### sel 4mm*, anemia hem(litik dan kenaikan S,OT, S,PT. Pre-0klampsia dengan 8ipertensi .r(nik - Pre eklampsia yang terjadi pada penderita hipertensi esensial.

Penatalaksanaan hipertensi dalam kehamilan dengan memberikan (bat anti hipertensi antara lain ?ethyld(pa, &abetal(l, Ni edipin SE dan 8ydralaFine. N,eri (er$ !a"ian !a0a+ Nyeri perut4 abd(men yang tidak berhubungan dengan persalinan n(rmal adalah n(rmal. Nyeri ab(men yang menunjukkan masalah yang mengan1am jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang meskipun telah istirahat. 8al ini bisa terjadi pada apendisitis, kehamilan ekt(pik, ab(rtus, penyakit radang pel9ik, persalinan preterm, gastritis, penyakit kant(ng empedu, s(lusi( plasenta, in eksi saluran kemih atau in eksi lain. Tanda- anda dini !a+a,a- k'm(likasi i!$ dan %anin masa ke+amilan lan%$ Perdara+an (er .a"inam Perdarahan per 9aginam pada kehamilan lanjut terjadi setelah kehamilan "= minggu. Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta :plasenta pre9ia, s(lusi( plasenta atau perdarahan yang belum jelas sebabnya; dan bukan dari kelainan plasenta :er(si, p(lip, 9arises yang pe1ah;. Plasenta Pre&ia Adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abn(rmal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi (stium uteri internal. Tanda dan gejalanya adalah perdarahan tanpa nyeri atau perdarahan dengan awitan mendadak. Penanganannya adalah dengan terapi pasi yaitu jangan melakukan periksa dalam, lakukan 6S,, e9aluasi kesejahteraan janin, rawat inap4 tirah baring atau terapi akti dengan mengakhiri kehamilan Solusio Plasenta Adalah suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya n(rmal terlepas dari pelekatannya sebelum janin lahir, terjadi pada umur kehamilan diatas "" minggu atau berat janin /## gram. Tanda dan gejalanya adalah uterus seperti papan, nyeri abd(men yang hebat dan tidak dapat tertahankan, nyeri punggung, k(lik, k(ntraksi hipert(nik, nyeri tekan pada uterus, D55 dapat n(rmal4 tidak n(rmal, gerakan janin tidak stabil, perdarahan tersembunyi dan sy(k. Penanganannya adalah atasi sy(k dan anemia, tindakan (perati :S) atau partus per9aginam;. Kel$ar *airan (er .a"inam )airan per9aginam dalam kehamilan n(rmal apabila tidak berupa perdarahan banyak, air ketuban maupun leukh(re yang pat(l(gis. Penyebab terbesar persalinan prematur adalah ketuban pe1ah sebelum waktunya. >nsidensi ketuban pe1ah dini %# @ mendekati dari semua persalinan dan + @ pada kehamilan kurang *+ mg. Penyebab 7 ser9iks ink(mpeten, ketegangan rahim berlebihan :kehamilan ganda, hidramni(n;, kelainan bawaan dari selaput ketuban, in eksi. Penatalaksanaan 7 pertahankan kehamilan sampai matur, pemberian k(rtik(ster(id untuk kematangan paru janin, pada 6. "+-*" minggu untuk janin tidak dapat diselamatkan perlu dipertimbangkan melakukan induksi, pada 6. aterm

dianjurkan terminasi kehamilan dalam waktu 2 jam sampai "+ jam bila tidak ada his sp(ntan. Gerakan %anin !erk$ran" ,erakan janin berkurang bisa disebabkan (leh akti itas ibu yang berlebihan sehingga gerak janin tidak dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat k(ntraksi berlebihan ataupun kepala sudah masuk panggul pada kehamilan aterm. Kema ian %anin ?erupakan k(mplikasi kehamilan yang berat. Penyebab umum 7 abn(rmalitas kr(m(s(m, mal (rmasi k(ngenital. >n eksi, penyebab imun(l(gi dan k(mplikasi penyakit maternal. Temukan pada saat pengkajian 7 gerakan janin menghilang, D55 tidak terdengar, keluar lek disertai nyeri, k(ntraksi uterus dan penipisan ser9iks, janin lahir mati dan kurus. Penanganan 7 akhiri kehamilan dengan induksi bila tidak terjadi persalinan sp(ntan. Re&erensi ?anuaba, >',, %$$=. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana Untuk Bidan. 0,). 5akarta. ?(1htar, %$$=. Sinopsis Obstetri Jilid 1. 0,). 5akarta. Pusdiknakes, "##%. Buku 2 Asu an Antenatal! Sarw(n(, "###. Buku Acuan "asional Pelayanan Kese atan #aternal $an "eonatal! Hayasan 'ina Pustaka. 5akarta. S1(tt, 5. "##". Buku Saku Obstetri %inekologi. 5akarta7 Widya ?edika. http744www.lusa.web.id4deteksi-dini-k(mplikasi-ibu-dan-janin4 TIN/AUAN PUSTAKA A.De&inisi :?enurut Sarw(n(, "##/ D>&?6 .0'>DANANO; Pre eklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan pr(tein urine yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya timbul dalam triwulan ke-* kehamilan. 8ipertensi biasanya timbul lebih dulu daripada tanda-tanda lain. 6mumnya untuk menegakkan diagn(stik pre-eklampsia, kenaikan tekanan sisk(lik harus *# mm8g atau lebih di atas tekanan yang biasanya ditemukan, atau men1apai %+# mm8g atau lebih, Apabila tekanan diast(lik naik hingga %/ mm8g 4 lebih 4 men1apai $# mm8g atau lebih. ?aka diagn(sis hipertensi dapat dibuat. Penentuan TD dilakukan minimal "A dengan jarak 2 jam pada keadaan istirahat. 0dema ialah penimbunan 1airan se1ara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan '' serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. 0dema Pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagn(sis pre-eklampsia. .enaikan '' B kg setiap minggu dalam kehamilan masih dapat dianggap n(rmal. Tetapi bila kenaikan % kg seminggu beberapa kali, hal ini perlu menimbulkan kewaspadaan terhadap timbulnya

pre-eklampsia. Pr(tein Nuria berarti k(nsentrasi pr(tein dalam air ken1ing melebihi #,* g4dl. Dalam air ken1ing "+ jam atau pemeriksaan kualitati menujukkan BG atau % g4dl atau lebih dalam air ken1ing yang dikeluarkan dengan kateter atau midstream yang di ambil minimal "A dengan jarak waktu 2 jam. 'iasanya pr(tein uria timbul lebih lambat daripada hipertensi dan kenaikan '' karena itu dianggap sebagai tanda yang 1ukup serius. B.Pre-eklam(sia di"'l'n"kan men%adi PE rin"an1 sedan" dan !era . :?enurut Sarw(n(, "##/ D>&?6 .0'>DANANO;

.&>. ,A?'AE 6NT6. ?0?P0E'0SAE Frek$ensi :?enurut Sarw(n(, "##/ D>&?6 .0'>DANANO; !rekuensi pre-eklampsia untuk tiap Negara berbeda-beda karena banyak akt(r yang mempengaruhinya, jumlah primigra9ida, keadaan s(1ial ek(n(mi, perbedaan kriterium dalam penentuan diagn(sis, dll. Dalam kepustakaan rekuensi di lap(rkan berkisar antara * - %# @. Pada primigra9ida rekuensi pre-eklampsia lebih tinggi bila dibandingkan denga multigra9ida, terutama primigra9ida muda, D?, m(la hidatid(sa, kehamilan ganda, hidr(ps etalis, umur lebih dari */ tahun, dan (besitas merupakan akt(r predisp(sisi untuk terjadinya pre-eklampsia. http744www.bl(gt(psites.1(m4(utp(st4# ee1<e"=$b "$" =#2a/e2##*/ed"+*

Anda mungkin juga menyukai