Anda di halaman 1dari 10

1 BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu pasti yang selama ini menjadi induk

dari segala ilmu pengetahuan di dunia ini. Kebangkitan perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia selalu tidak terlepas dari unsur matematika. Pembelajaran matematika bertujuan untuk membekali siswa agar memenuhi kemampuan berpikir logis, kreatif. Oleh karena itu matematika dasar. dapat Kompetensi memiliki tersebut kemampuan

analitis, sistematis, kritis dan dibekali sejak tingkat pendidikan diperlukan agar peserta didik

memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. i sinilah tugas guru

untuk membawa siswa ke dalam proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. !amun proses pembelajaran saat ini terlalu mementingkan perkembangan aspek kognitif pada tatanan pengetahuan, sehingga persoalan kreati"itas dan keterlibatan siswa aktif pada kemampuan penyelesaian taraf pemahaman konsep, prinsip dan masalah masih perlu ditingkatkan.

#erpikir kreatif dan analisis adalah kemampuan yang penting dalam menyelesaikan masalah matematika. Akan tetapi, dalam sebagian besar pendidikan formal matematika saat ini pembelajaran matematika sering

memfokuskan pada pengembangan kemampuan berpikir analisis saja, sedangkan berpikir kreatif sering diabaikan. alam belajar matematika kreati"itas sangat diperlukan, hal ini dikarenakan permasalahan dalam matematika sangat luas dan ber"ariasi. Kreati"itas adalah kemampuan memulai ide, melihat hubungan yang baru atau tak diduga sebelumnya, kemampuan memformulasikan konsep yang tidak sekedar menghafal, men%iptakan jawaban&jawaban baru untuk soal yang ada dan mendapatkan pertanyaan baru yang perlu dijawab. ata dari inas Pendidikan Kabupaten Pa%itan menyebutkan bahwa

nilai rata&rata 'jian !asional (MP)M*s tahun pelajaran $++,)$+1+ untuk mata pelajaran matematika dengan jumlah peserta -+$- siswa nilai rata&ratanya .,/0. (edangka hasil 'jian !asional dari M*s Muhammadiyah +1 Kalikuning Ke%amatan *ulakan Pa%itan tahun pelajaran $+11)$+1$ dengan jumlah siswa 11$ dan rata&rata hasil nilai 'jian !asional /,11. !ilai rata&rata tersebut mengindikasikan bahwa masih banyak siswa yang kesulitan dalam mempelajari matematika, sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika yang di%apai oleh siswa (MP)M*( se&Kabupaten Pa%itan. Kesulitan dalam mempelajari matematika untuk tingkat (MP)M*s meliputi beberapa pokok bahasan diantaranya menyelesaikan soal yang berkaitan dengan bangun ruang. ari fakta&fakta tersebut dapat dikatakan bahwa

proses pembelajaran matematika belum berhasil. 2al ini di pengaruhi oleh banyak faktor baik dari dalam maupun dari luar diri siswa. #eberapa faktor dari dalam siswa adalah kesehatan, minat, bakat, perhatian, moti"asi, kreati"itas,

tingkat ke%erdasan, akti"itas belajar siswa dan lain&lain. (edangkan faktor dari luar diri siswa adalah guru, metode pembelajaran, fasilitas belajar, kondisi lingkungan dan sebagainya. #erdasarkan hasil obser"asi yang dilakukan dalam dua kali pertemuan pada bulan Maret di kelas 455 M*s Muhammadiyah +1 Kalikuning Ke%amatan *ulakan, bahwa pada saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat pasif dan kurang komunikatif dalam kegiatan belajar mengajar. 6asa ingin tahu siswa terhadap matematika kurang, siswa kurang berani bertanya ketika mengalami kesulitan. (iswa terkesan takut dan kurang per%aya diri mengemukakan idenya serta memoti"asi untuk menyelesaikan soal dengan %ara lain juga masih kurang. alam menyelesaikan soal siswa hanya menggunakan %ara yang di%ontohkan guru, ketika guru meminta siswa menyelesaikan soal, beberapa siswa merasa kebingungan dan kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut. (elain itu ketika guru meminta salah satu siswa menuliskan jawaban di depan kelas, siswa lain %enderung menunggu hasil pekerjaan siswa tersebut. Ketika diadakan penge%ekan jawaban oleh guru, maka siswa lain segera men%atatnya tanpa ada satupun siswa yang mau bertanya proses penemuan jawaban. *ampak bahwa keingintahuan siswa dalam memahami jawaban soal yang benar sangat kurang sehingga kurang mengerti konsep yang diajarkan. ari hasil wawan%ara dengan siswa kelas 455 M*s Muhammadiyah +1 Kalikuning Ke%amatan *ulakan, perihal kesulitan&kesulian apa yang dihadapi dalam pembelajaran matematika, sebagian besar mengatakan bahwa mereka masih sulit untuk benar&benar memahami suatu standar kompetensi matematika

yang dijelaskan. (ebagai %ontoh, ketika siswa dihadapkan pada sebuah soal dengan sedikit "ariasi sebagai pendalaman materi, masih banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikan dengan benar. i samping itu, siswa juga mengatakan ketika mereka diberi materi baru oleh guru, terkadang mereka lupa akan materi& materi yang telah dijelaskan sebelumnya. #erdasarkan hasil wawan%ara dengan guru M*s Muhammadiyah +1 Kalikuning Ke%amatan *ulakan, diperoleh informasi bahwa permasalahan umum yang dihadapi siswa dalam pembelajaran matematika adalah kurangnya pemahaman konsep dari siswa. 7uru memberikan gambaran bahwa sebenarnya soal yang banyak keluar dalam 'jian !asional adalah soal&soal kelas 455 dan 4555, namun karena rendahnya pemahaman konsep dari siswa maka siswa mudah lupa dengan materi&materi yang telah diajarkan. Permasalahan ini juga dihadapi guru dalam mengajar kelas 455, ketika guru melaksanakan pembelajaran matematika sekaligus harus mengulang penjelasan dikarenakan banyak siswa yang belum paham akan konsep yang diajarkan. 2al ini tentu tidak efektif dalam pembelajaran matematika dilihat dari segi waktu dan materi yang harus diajarkan. 'ntuk mewujudkan proses pembelajaran matematika yang lebih bermakna degan hasil belajar siswa yang tinggi, guru harus kreatif dan ino"atif dalam pengembangan strategi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran diran%ang sedemikian rupa untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar siswa, siswa dengan guru, lingkunngan dan sumber belajar yang lain dalam rangka pen%apaian kompetensi dasar.

Pendalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan strategi pembelajaran yang ber"ariasi dan berpusat pada siswa. Pembelajaran dengan metode kooperatif tipe realistic mathematic education (RME) adalah pendekatan belajar yang konteksnya 8dunia nyata9, model&model, produksi dan kontruksi siswa, interaktif dan keterkaitan. Pembelajaran matematika realistik diawali dengan masalah&masalah yang nyata, sehingga siswa dapat menggunakan pengalaman sebelumnya se%ara langsung. engan pembelajaran matematika realistik siswa dapat mengembangkan konsep yang lebih komplit. Kemudian siswa juga dapat mengaplikasikan konsep&konsep matematika ke bidang baru dan dunia nyata untuk memperoleh keberhasilan yang optimal baik kelompok maupun indi"idual. #erdasarkan hal di atas maka timbul dugaan bahwa pembelajaran dengan model kooperatif tipe peta realistic mathematic education (RME) dapat diterapkan dalam rangka peningkatan kreati"itas siswa yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar siswa. *ingkat kreati"itas siswa yang berbeda&beda akan berpengaruh terhadap hasil belajar. (iswa yang memiliki tingkat kreati"itas tinggi akan memperoleh hasil yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai kreati"itas sedang dan kreati"itas rendah. # Identifikasi Masalah #erdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan masalah&masalah yang mun%ul sebagai berikut: 1 Ada kemungkinan rendahnya hasil belajar siswa terhadap matematika karena (iswa kelas 455 M*s Muhammadiyah +1 Kalikuning Ke%amatan *ulakan %enderung pasif dalam pembelajaran matematika. *erkait dengan hal

tersebut

apabila siswa kelas 455 M*s Muhammadiyah +1 Kalikuning

Ke%amatan *ulakan aktif dalam pembelajaran matematika, hasil belajar siswa menjadi lebih baik. 'ntuk menjawab pertanyaan ini dapat dilakukan penelitian terhadap keaktifan siswa di dalam kelas. $ Ada kemungkinan rendahnya hasil belajar matematika karena metode yang diterapkan oleh guru tidak sesuai dengan materi. *erkait dengan hal ini mun%ul pertanyaan apakah apabila metode pembelajaran diubah, hasil belajar siswa menjadi lebih baik. 'ntuk menjawab pertanyaan ini dapat dilakukan penelitian yang membandingkan antara metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru mata pelajaran dengan metode yang diterapkan oleh peneliti. 3 Ada kemungkinan rendahnya hasil belajar matematika siswa karena rendahnya kreati"itas siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. *erkait dengan hal itu mun%ul pertanyaan apakah apabila kreati"itas siswa tinggi, hasil belajar menjadi lebih baik. 'ntuk menjawab pertanyaan tersebut dapat dilakukan penelitian yang membandingkan kreati"itas belajar siswa. 0 Ada kemungkinan rendahnya prestasi belajar matematika disebabkan oleh pemahaman konsep pembelajaran siswa rendah. *erkait dengan hal ini mun%ul pertanyaan apakah apabila siswa memahami konsep, hasil belajarnya akan menjadi lebih baik. 'ntuk manjawab pertanyaan ini dapat dilakukan penelitian yang membandingkan pemahaman konsep siswa.

; Pemilihan Masalah

#erdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis memilih masalah nomor yaitu: 1 Ada kemungkinan rendahnya hasil belajar matematika karena metode yang diterapkan oleh guru tidak sesuai dengan materi. *erkait dengan hal ini mun%ul pertanyaan apakah apabila metode pembelajaran diubah, hasil belajar siswa menjadi lebih baik. 'ntuk menjawab pertanyaan ini dapat dilakukan penelitian yang membandingkan antara metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru mata pelajaran dengan metode yang diterapkan oleh peneliti. $ Ada kemungkinan rendahnya hasil belajar matematika siswa karena rendahnya kreati"itas siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. *erkait dengan hal itu mun%ul pertanyaan apakah apabila kreati"itas siswa tinggi, hasil belajar menjadi lebih baik. 'ntuk menjawab pertanyaan tersebut dapat dilakukan penelitian yang membandingkan kreati"itas belajar siswa.

Pembatasan Masalah #erdasarkan identifikasi masalah, agar penelitian dapat terarah dan mendalam, yaitu difokuskan pada hal&hal sebagai berikut: 1 Metode pembelajaran yang dibandingkan adalah metode pembelajaran kooperatif tipe realistic mathematic education (RME) dan metode kon"ensional tehadap hasil belajar ditinjau dari kreati"itas siswa. $ Karakteristik siswa yang dilihat adalah kreati"itas siswa yang meliputi kreati"itas belajar siswa tinggi dengan kreati"itas belajar siswa rendah.

Penelitian dilakukan di kelas 455 M*s Muhammadiyah +1 Kalikuning Ke%amatan *ulakan tahun pelajaran $+11)$+1$.

2asil belajar siswa yang dimaksud adalah hasil belajar matematika pada pokok bahasan bangun datar.

<

Rumusan Masalah #erdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1 Apakah pembelajaran matematika pada materi bangun ruang dengan metode kooperatif tipe realistic mathematic education (RME) lebih baik daripada metode kon"ensional di tinjau dari hasil belajar siswa= $ Apakah siswa yang mempunyai kreti"itas tinggi mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dari siswa yang tingkat kreti"itasnya rendah= 3 Pada masing&masing model pembelajaran >RME dan Kon"ensional?, manakah yang dapat memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang mempunyai kreati"itas tinggi, sedang ataupun rendah= 0 Pada masing&masing tipe kreati"itas belajar siswa >tinggi, sedang, rendah?, manakah yang dapat memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, pendekatan pembelajaran kooperatif tipe RME atau model pembelajaran kon"ensional=

Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 'ntuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa pada materi bangun ruang melalui penerapan pendekatan kooperatif tipe realistic mathematic education (RME) lebih baik dari pada pembelajaran dengan metode kon"ensional. $ 'ntuk mengetahui apakah siswa yang mempunyai kreti"itas tinggi mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dari siswa yang memiliki tingkat kreti"itas rendah. 3 'ntuk mengetahui pada masing&masing model pembelajaran 6M< dan Kon"ensional?, manakah yang dapat memberikan prestasi belajar

matematika lebih baik, siswa yang mempunyai kreati"itas tinggi, kreati"itas sedang atau kreati"itas rendah= 0 'ntuk mengetahui pada masing&masing tipe kreati"itas belajar siswa >tinggi, sedang, rendah?, manakah yang dapat memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe RME atau model pembelajaran kon"ensional

Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan menghasilkan informasi&informasi yang berguna bagi sekolah atau lembaga pendidikan baik se%ara teoritis maupun se%ara praktis: 1 (e%ara teoritis

1+

2asil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan teori pendidikan dan usaha dalam meningkatkan pembelajaran matematika.

2asil penelitian diharapkan menjadi moti"asi bagi guru matematika untuk meningkatkan kualitas anak didiknya.

2asil penelitian ini diharapkan dapat memberdayakan kemampuan siswa dalam menumbuhkan kreati"itas dan pemahaman konsep matematika siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

(e%ara praktis a Memberdayakan sekolah dalam meningkatkan ino"asi dan pengalaman dalam kegiatan belajar mengajar matematika diantaranya dengan penggunaan metode kooperatif tipe realistic mathematic education (RME) b 2asil penelitian dapat dijadikan a%uan untuk penelitian berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai