Anda di halaman 1dari 21

BAB II LANDASAN TEORI A 1 Kajian Teori Hasil Belajar Matematika a Belajar Belajar adalah suatu proses yang ditandai

dengan

adanya perubahan pada diri seorang. Seperti dikemukakan oleh Travers (Suprijono, 2 !"2# belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian !"%# Learning is

tingkah laku. Sedangkan menurut $organ (Suprijono, 2

any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience. (Belajar adalah perubahan perilaku yang permanen sebagai hasil dari pengalaman. &endapat serupa dikemukakan oleh 'ronba(h (dalam Suprijono, 2 hasil dari pengalaman. &endapat dari beberapa ahli di atas tentang belajar, maka dapat disimpulkan bah)a belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. *agne (dalam Anni dkk, 2 adalah sebagai berikut" a &embelajar, dapat berupa peserta didik, )arga belajar, dan peserta pelatihan. &embelajar memiliki organ penginderaan yang digunakan untuk menangkap rangsangan. 1 +"%# menyebutkan unsur,unsur dalam belajar !" 2# belajar dalah perubahan tingkah laku sebagai

-angsangan

(stimulus),

yaitu

peristi)a

yang

merangsang

penginderaan pembelajar. ( $emori, merupakan kemampuan yang berupa pengetahuan, belajar

keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas sebelumnya. d

-espon, merupakan tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori. .nsur,unsur belajar tersebut saling berkaitan sebagai bentuk proses

pembelajaran. Saat pembelajaran, guru memberikan rangsangan melalui trans/er pengetahuan, sikap, dan gerakan selanjutnya sis)a akan menerima rangsangan tersebut untuk disimpan dan ditanggapi dalam bentuk pemahaman, perkataan, maupun gerakan. b 0asil Belajar 0asil belajar menurut Abdurrahman (dalam 1ihad dan 0aris, 2 2"

1+# adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilakau yang relati/ menetap. 3alam kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru menetapakan tujuan belajar. Sis)a yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil men(apai tujuan,tujuan pembelajaran atau intruksional. $enurut (Anni dkk, 2 perilaku yang diperoleh +"+# hasil belajar merupakan perubahan setelah mengalami aktivitas

pembelajar

belajar.$enurut Bloom (dalam Suprijono, 2 kemampuan kogniti/, a/ekti/.

!"4# hasil belajar men(akup

&andangan *agne dikemukakan oleh 3ahar (1!!2# (dalam &ur)anto, 2 2"+2# bah)a hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu

kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus, stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan di antara kategori, kategori. 3apat disimpulkan bah)a hasil belajar pen(apaian bentuk perubahan perilaku yang (enderung menetap dari ranah kogniti/, a/ekti/ dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam )aktu tertentu. .sman (dalam 1ihad dan 0aris, 2 2"14# menyatakan bah)a hasil

belajar yang di(apai oleh sis)a sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang diren(anakan guru sebelumnya yang

dikelompokkan kedalam tiga kategori, yakni dominan kogniti/, a/ekti/ dan psikomotor. 1 3ominan 5ogniti/ a &engetahuan (knowledge# 1enjang yang paling rendah dalam kemampuan kogniti/ meliputi pengetahuan tentang hal,hal yang bersi/at khusus dan universal,

mengetahui metode dan proses, pengingatan suatu pola, struktur atau seting.

&emahaman (comprehension# 1enjang setingkat di atas pengetahuan ini akan meliputi penerimaan dalam komunikasi se(ara akurat, menempatkan hasil komunikasi dalam bentuk penyajian yang berbeda,

mereorganisasikannya se(ara singkat tanpa merubah pengertian dan dapat mengeksporasikan. ( Aplikasi atau penggunaan prinsip atau metode pada situasi yang baru. 5ata,kata yang dapat dipakai antara lain" interprestasikan, terapkan, laksanakan, gunakan, demonstrasikan, praktekkan, ilustrasikan, oprasikan, jad)alkan, sketsa, karjakan. d Analisa 1enjang yang keempat ini akan menyangkut terutama kemampuan anak dalam memisah,misah (breakdown# terhadap suatu materi menjadi bagian,bagian yang membentuknya, mendeteksi

hubungan diantara bagian,bagian itu dan (ara materi itu diorganisir.

Sintesa 1enjang yang sudah satu tingkat lebih sini akan sulit dari analisa ini meliputi anak untuk menaruhkan atau menempatkan bagian, bagian atau elemen satu atau bersama sehingga membentuk suatu keseluruhan yang koheren.

7valuasi. 1enjang ini adalah yang paling atas atau yang paling dianggap paling sulit dalam kemampuan pemgetahuan anak didik. 3i sini akan meliputi kemampuan anak didik dalam pengambilan keputusan atau dalam menyatakan pendapat tentang nilai suatu tujuan, idea, pekerjaan, peme(ahan masalah, matari dan lain,lain.

3omain 5emampuan sikap (affective#. a $enerima atau memperbaiki. 1enjang pertama ini akan meliputi si/at sensiti/ terhadap adanya eksistensi suatu phenomina tertntu atau suatu stimulus dan kesadaran yang merupakan perilku kogniti/. b $erespon. 3alam jenjang ini anak didik dilibatkan se(ara puas dalam suatu subjek tertentu, phenomena atau suatu kegiatan sehingga ia akan

men(ari,(ari dan menambah kepuasan dari bekerja dengannya atau terlibat didalamnya. ( &enghargaan &ada level ini anak didik adalah konsisten dan stabil, tidak hanya dalam persetujuan terhadap suatu nilai tetapi juga penilaian terhadapnya dan keterlibatnya pada suatu pandangan atau ide tertentu.

$engorganisasikan 3alam jenjang ini anak didik membentuk sistem nilai yang dapat menuntun perilaku. 8ni meliputi konseptualisasi dan

mengorganisasikan. e $empribadi (me)atak# &ada tingkat terakhir sudah ada internalisasi, nilai,nilai telah mendapatkan tempat pada diri individu, diorganisir ke dalam suatu sistem, menyelaraskan, menyeimbangkan membentuk /ilsa/at hidup. % -anah &sikomotorik

$enirukan Apabila ditunjukkan kepada anak didik suatu action yang dapat diamati, maka ia akan mulai membuat suatu tiruan terhadap a(tion itu sampai pada tingkat sistem otot,ototnya dan dituntun oleh dorongan kata hati untuk menirukan.

$anipulasi &ada tingkat ini anak didik dapat menampilkan suatu action seperti yang diajarkan dan juga tidak hanya pada seperti yang diamati, anak didik mulai dapat membedakan antara satu set action dengan yang lain, menjadi mampu memilih action yang diperlakukan dan mulai memiliki keterampilan dalam memanipulasi.

5eseksamaan. 8ni meliputi kemampuan anak didik dalam penampilan yang telah sampai pada tingkat perbaikan yang lebih tinggi dalam memproduksi suatu kegiatan tertentu.

Artikulasi :ang utama di sini anak didik telah dapat mengkoordinasikan serentetan action dengan menetapkan urutan se(ara tepat di antara a(tion yang berbeda,beda.

;aturalisasi

Tingkat terakhir dari kemampuan psikomotorik adalah apabila anak telah dapat melakukan se(ara alami satu a(tion atau sejumlah action yang urut. + <aktor,/aktor :ang $empengaruhi 0asil Belajar 5eberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa /aktor. <aktor,/aktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu /aktor dalam diri sis)a (intern# dan /aktor dari luar sis)a (ekstern#. 1 <aktor dari dalam diri sis)a yang berpengaruh terhadap hasil belajar diantaranya adalah ke(akapan, minat, bakat, perhatian, kelamahan dan kesehatan serta kebiasaan sis)a. 2 <aktor dari luar sis)a yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah lingkungan /isik dan non/isik (termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti riang gembira,

menyenagkan#, lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program sekolah (termasuk dukungan komite sekolah#, pelaksanaan pembelajaran dan teman sekolah. ( $atematika $atematika adalah terjemahan dari mathematic namun arti atau de/inisi yang tetap dari matematik tidak dapat diterangkan se(ara eksak (pasti# dan singkat. guru,

.ntuk dapat memahami bagaimana hakikat matematika, kita dapat memperhatikan pengertian matematika dan beberapa deskripsi yang diuraikan oleh para ahli yaitu diantaranya " a 1ames dan 1ames dalam Suherman dan =inataputra, (1!!+"12 # daam kamusnya matematikanya mengatakan bah)a matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep,konsep berhubungan lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. b 1ohnson dan -ising dalam Suherman dan =inataputra, (1!!+"12 # dalam bukunya mengatakan bah)a matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika adalah bahasa yang menggunakan istilah yang dide/inisikan dengan (ermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbil dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. ( -eys, dkk.(dalam Suherman dan =inataputra, 1!!+"12 # mengatakan bah)a matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. 1adi matematika adalah suatu bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin disampaikan hingga dapat membantu dalam pembentukan pribadi anak agar bersikap dan bersi/at kreati/, kritis, ilmiah, jujur dan hemat sehingga anak dapat menyelesaikan berbagai ma(am masalah dalam ilmu pengetahuan.

0udojo (dalam mujiono, 2

!"4!# mengemukakan, bah)a belajar

merupakan proses akti/ dalam memperoleh pengalaman pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. e 5arso, (2 +"1.+# matematika adalah ilmu dedukti/, aksiomatik,

/ormal, hirarkis, abstrak, bahasa simbol yang padat arti dan sema(amnya, sehingga ahli matematika dapat mengembangkan sistem matematika. 1adi matematika adalah suatu bahasa yang melambangkan

serangkaian makna dari pernyataan yang ingin disampaikan hingga dapat membantu dalam pembentukan pribadi anak agar bersikap dan bersi/at kreati/, kritis, ilmiah, jujur dan hemat sehingga anak dapat menyelesaikan berbagai ma(am masalah dalam ilmu pengetahuan.

0asil Belajar $atematika Setiap orang dalam mengerjakan sesuatu termasuk kegiatan belajar selalu menginginkan hasil belajar yang lebih baik. 3alam hal ini hasil belajar diartikan sebagai suatu kemampuan atau tingkat pengusaan yang di(apai seseorang sebagai akibat kegiatan belajar mengajar.0asil belajar merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar

mengajar,karena dengan adanya hasil belajar sis)a yng baik dapat menunjukkan apakah materi pelajaran dapat diterima dengan baik.

11

&embelajaran

matematika

pada

dasarnya

merupakan

bagian

terpenting dalam sebuah proses belajar mengajar. 0udojo (dalam 5usaeri, 1!!+"1+# mengemukakan bah)a belajar merupakan proses akti/ dalam memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. 3apat disimpulkan bah)a hasil belajar matematika pen(apaian bentuk perubahan perilaku yang (enderung menetap dari ranah kogniti/, a/ekti/ dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam )aktu tertentu. 3engan penjelasan tentang hasil belajar diatas dapat dikatakan bah)a /aktor 8nternal dan /aktor eksternal sangat berpengaruh terhadap hasil belajar sis)a. 3engan5edua /aktor tersebut sangat membantu guru untuk mengetahui sejauh mana 5emajuan belajar peserta didik dalam menguasai materi pelajaran.

Pendekatan Pembelajaran. $ende/inisikan pendekatan pembelajaran perlu dipahami arti dan masing,masing kalimat tersebut. 3epdikbud (1!! "12 # pendekatan dapat diartikan, >sebagai proses, perbuatan, atau (ara untuk mendekati sesuatu?. $enurut Suharno, Sukardi, 'hodijah dan Su)alni (1!!2"26# bah)a, >pendekatan pembelajaran diartikan model pembelajaran?. Sedangkan pembelajaran menu@ut 0.1. *ino dkk. (1!!2"%2# bah)a, >pembelajaran atau

12

intru(tion merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat sis)a belajar dengan tujuan mengakti/kan /aktor intern dan /aktor ekstern dalam kegiatan belajar mengajar?. Sukintaka (2 +"66# bah)a,

>pembelajaran mengandung pengertian, bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi di samping itu juga terjadi peristi)a bagaimana peserta didik mempelajarinya?. Berdasarkan pengertian pendekatan dan pembelajaran tersebut dapat disimpulkan bah)a, pendekatan pembelajaran merupakan (ara kerja mempunyai sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan sis)a guna membantu dalam men(apai tujuan yang telah ditetapkan. 0al ini sesuai pendapat =ahjoedi (1!!!"121# bah)a, >pendekatan pembelajaran adalah (ara mengelola kegiatan belajar dan perilaku sis)a agar ia dapat akti/ melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar se(ara optimal?. $enurut Syai/uddin Sagala (2 6"42# bah)a,

>&endekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan sis)a dalam men(apai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu?. Tujuan pembelajaran dapat di(apai maka perlu dibuat program pembelajaran yang baik dan benar. &rogram pembelajaran merupakan ma(am kegiatan yang menjabarkan kemampuan dasar dan teori pokok se(ara rin(i yang memuat metode pembelajaran, alokasi )aktu, indikator pen(apaian hasil belajar dan langkah,langkah kegiatan pembelajaran dari setip pokok mata pelajaran. Sistem dan pendekatan pembelajaran dibuat karena adanya

1%

kebutuhan akan sistem dan pendekatan tersebut untuk meyakinkan yaitu adanya kebutuhan untuk belajar dan sis)a belum.mengetahui apa yang akan diajarkan. Aleh karena itu, guru menetapkan hasil,hasil belajar atau tujuan apa yang diharapkan akan di(apai. 3alam pendekatan pembelajaran ada 2 pendekatan yaitu " 1 -$7 (Realistic Mathematic Education). -$7 diperkenalkan oleh <reudental di Belanda pada tahun 1!9%. -$7 sudah melalui proses uji (oba dan penelitian lebih dari 26 tahun, implementasinya telah terbukti berhasil merangsang penalaran kegiatan berpikir sis)a. Berikut ini akan dijelaskan pengertian -$7 " a -$7 adalah suatu pendekatan dimana matematika dipandang sebagai suatu kegiatan manusia. <reudental (dalam Suharyati, 2 4" 11#. b -$7 adalah pendekatan pembelajaran yang bertolak dari hal,hal yang real bagi sis)a, menekankan dan keterampilan berkolaborasi, proses o/ doing

mathemati(s, berdiskusi dengan teman

berargumentasi

sekelas sehingga mereka dapat menemukan diri

sendiri (student inventing sebagai kebalikan dari tea(her telling# dan pada akhirnya menggunakan matematika itu untuk

menyelesaikan masalah baik se(ara individu maupun kelompok. ( -$7 merupakan model pembelajaran yang menempatkan realitas dan lingkungan sis)a sebagai titik a)al pembelajaran. $asalah yang nyata atau yang telah dikuasai dapat dibayangkan dengan baik

1+

oleh sis)a dan digunakan sebagai sumber mun(ulnya kosep atau pengertian matematika yang semakin meningkat. Soedjadi dalam Suharyati, (2 4" 1 #. 2 5onvensional. &embelajaran konvensional yang dimaksud se(ara umum adalah pembelajaran dengan menggunakan metode yang biasa dilakukan oleh guru yaitu memberi materi melalui (eramah, latihan soal kemudian pemberian tugas. 'eramah merupakan salah satu (ara penyampaian in/ormasi dengan lisan dari seseorang kepada sejumlah pendengar di suatu ruangan. 5egiatan berpusat pada pen(eramah dan komunikasi searah dari pemba(a kepada pendengar. &en(eramah mendominasi seluruh kegiatan, sedang pendengar hanya memperhatikan dan membuat (atatan seperlunya. (0amid, 2 11" 21 # mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada metode konvensional" a 5elebihan metode konvensional 1 2 % + b *uru mudah menguasai kelas. $udah dilaksanakan. 3apat diikuti sis)a dalam jumlah besar. *uru mudah menerangkan banyak bahan pelajaran kepada sis)a.

5elemahan metode konvensional

16

Sis)a yang lebih tanggap se(ara visual akan merasa dirugkan, sedangkan sis)a yang lebih tanggap terhadap kemampuan auditi/nya, akan mendapat man/aat lebih besar dari metode ini.

2 % +

Bila terlalu lama, metode ini akan membuat sis)a merasa bosan. Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar sis)a. $enyebabkan sis)a menjadi pasi/. 3ari uraian di atas peneliti menyimpulkan bah)a pembelajaran

konvensional merupakan metode pembelajaran yang bersi/at komunikasi satu arah dari pemba(a kepada pendengar. &emba(a mendominasi seluruh kegiatan, sehingga audien dapat dikuasai dengan mudah dan dapat menyelesaikan banyak materi dalam )aktu yang singkat. % a Kreati itas. 0akikat kreativitas
5reativitas memegang peranan penting dalam rangkaian ber/ikir matematika tingkat tinggi. 5reativitas berkontribusi pada tingkat pertama dalam pengembangan teori matematika, sehingga memungkinkan konjekture disajikan sebagai pengalaman individual seseorang pada suatu konsep matematika. 5reativitas juga merupakan suatu bagian dalam merumuskan bentuk akhir matematika dalam membentuk suatu sistem dedukti/ dengan aksioma yang dide/inisikan se(ara jelas dan pembuktian yang disusun se(ara /ormal. 3isamping itu kreativitas merupakan suatu /aktor yang penting dalam penelitian matematika. $enurut (Slameto, 2 1 " 1+6# pada hakikatnya, pengertian kreati/ berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan

14

sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada. 8ni sesuai dengan perumusan kreativitas se(ara tradisional. Se(ara tradisional kreativitas dibatasi sebagai )ujud sesuatu yang baru dalam kenyataan. Sesuatu yang baru itu mungkin berupa perbuatan atau tingkahlaku. Bagi sis)a, penggunaan produk,produk untuk menilai kreativitas sis)a itu sukar dilaksanakan. Bagi mereka penilaian kreativitas itu didasarkan pada keaslian tingkah laku yang mereka laksanakan dalam banyak (ara dan kesempatan dalam menghadapi berbagai situasi belajar. 3i samping itu dapat juga didasarkan pada kepekaan mereka terhadap pengertian,pengertian tertentu serta penggunaan dalam hidupnya. $enurut $oreno dalam (Slameto, 2 1 " 1+4# yang penting dalam kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui oleh orang sebelumnya, melainkan bah)a produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya. $enurut (*et@els B 1a(kson, 1!42# dalam (Slameto, 2 1 " 1+4# pembatasan tentang kreativitas sering dihubungkan dengan ke(erdasan. Ada pendapat yang mengatakan bah)a sis)a yang tingkat ke(erdasannya ( !) tinggi berbeda,beda kreativitasnya dan sis)a yang kreativitasnya tinggi berbeda,beda ke(erdasannya. 3engan kata lain, sis)a yang tinggi tingkat ke(erdasannya tidak selalu menunjukkan tingkat kreativitas yang tinggi, dan banyak sis)a yang tinggi kreativitasnya tidak selalu tinggi tingkat ke(erdasannya.

19

5eterangan yang terakhir ini sesuai dengan pendapat $oreno dalam (Slameto, 2 1 " 1+4#yang menyatakan bah)a tidak benar kalau kita beranggapan bah)a hanyalah sis)a,sis)a yang sangat (erdas saja yang dapat menjadi kreati/. *ardner (1!92# dalam (Beetlestone, 2 11" 22# memandang kretivitas sebagai salah satu dari Cmultipel intelejensiD yang meliputi berbagai ma(am /ungsi otak. ;unnaly (1!9 # dalam (Slameto, 2 1 " 1+9# memiliki pandangan yang berbeda. $enurutnya pada umumnya orang,orang yang kreati/ berada pada 1 atau 16 persen tingkat atas dari tes ke(erdasan. Selanjutnya dalam tes ke(erdasan normal (termasuk golongan rata,rata# atau di ba)ah normal mempunyai produk, produk kreasi yang menunjukan potensi kreativitas.

3ari berbagai pendapat di atas penulis menyimpulkan bah)a 5reativitas matematika adalah keahlian untuk menyelesaikan persoalan atau untuk mengembangkan struktur ber/ikir, menyusun logika dedukti/ dan men(o(okan konsep yang dibangun untuk digabung menjadi bagian yang penting dalam matematika. 5reativitas juga erat kaitannya dengan ke(erdasan sis)a. b 'iri,(iri individu kreati/ Sund (1!96# dalam (Slameto, 2 1 " 1+9# menyatakan bah)a individu dengan potensi kreati/ dapat di kenal melalui pengamatan (iri,(iri sebagai berikut" 1 2 % 0asrat keingintahuan yang (ukup besar. Bersi/at terbuka terhadap pengalaman baru. &anjang akal.

12

+ 6 4 9 2 !

5einginan untuk menemukan dan meneliti. 'enderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit. 'enderung men(ari ja)aban yang luas dan memuaskan. $emiliki dedikasi bergairah serta aktiv dalam melaksanakan tugas. Ber/ikir /leksibel. $enanggapi pertanyaan yang diajukan serta (enderung member ja)aban lebih banyak.

1 11 12 1%

5emampuan membuat analisis dan sintesis. $emiliki semangat bertanya serta meneliti. $eiliki daya abstraksi yang (ukup baik. $emiliki latar belakang memba(a yang (ukup luas. 3ari aspek,aspek di atas peneliti menerik kesimpulan bah)a sis)a yang

memiliki kreativitas dalam matematika adalah sisa)a yang mampu (menemukan (ara, mengeluarkan ide atau gagasan sendiri# menyelesaikan soal matematika yang diberikan oleh guru. dalam

B 1

Hasil Penelitian!Penelitian "an# Rele an 0asil penelitian yang dilakukan oleh 5amiludin (2 9#, berkesimpulan

bah)a hasil belajar kelas 8E S3 ;egeri 2 Baruga 5artasura pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pe(ahan dapat ditingkatkan melalui pendekatan Realistic Mathematic Education (-$7#.

1!

'

Keran#ka ber$ikir &embelajaran kooperati/ mempunyai makna anak tahu makna belajar dan mengunakan pengetahuan serta keterampilan yang diperolehnya untuk meme(ahkan masalah dalam kehidupannya. Sedangkan guru mengatur strategi belajar, membantu pengetahuan lama dan baru serta mem/asilitasi balajar sehingga sis)a dapat mengkonstruksikan se(ara akti/ pemahamannya. 3alam pembelajaran $atematika, guru mempunyai tujuan yang ingin di(apai berupa hasil belajar matematika. -endahnya hasil belajar sis)a merupakan salah satu permasalahan umum yang terjadi dalam dunia pendidikan. 5aitannya dengan mata pelajaran, bidang studi matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang kurang menarik, sukar dan membosankan sehingga hasil belajar matematika (enderung rendah dari mata pelajaran lain. 3alam proses pendidikan guru dapat dikatakan sebagai >penggerak? perjalanan belajar bagi sis)a. Sebagai penggerak maka guru perlu memahami dan men(atat kesukaran,kesukaran sis)a. Sebagai /asilitator belajar, guru diharapkan memantau tingkat kesukaran pemahaman yang di alami oleh sis)a dan segera membantu mengatasi kesukaran belajar sebelum sis)a berputus asa. *uru )ajib menggunakan pengalaman belajar dan kemampuan sis)a dalam mengelola sis)a dalam proses pembelajaran. 'ara untuk membangkitkan sis)a dalam proses pembelajaran adalah dengan mengganti (araFmodel kreati/itas belajar dapat digolongkan dalam % kategori, yaitu" (1# tinggi, (2# sedang, (%# rendah.dengan penggolongan tersebut nantinya akan terlihat perbedaan masing,masing kategori terhadap hasil belajar

matematika. Aleh karena itu peran guru (ukup banyak untuk meningkatkan belajar serta prestasi belajar sis)a khususnya untuk pelajaran matematika. $odel pembelajaran yang diperlukan untuk membantu sis)a menguasai konsep pembelajaran yang diajarkan yaitu dengan menggunakan konsep pembelajaran yang membuat sis)a mampu menyelesaikan permasalahannya sendiri, antara lain adalah model pembelajaran kooperati/ tipe -$7. $odel pembelajaran kooperati/ tipe -$7 merupakan salah satu tipe pendekatan pembalajaran kooperati/, dimana sis)a belajar dalam kelompok ke(il. 1umlah kelompok sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep yang dipelajari. 1ika jumlah peserta didik dalam satu kelas terdiri dari + orang dan terbagi menjadi 6 kelompok berdasarkan jumlah konsep yang dipelajari, maka tiap kelompok dari 2 orang. Tiap,tiap orang dalam kelompok diberi nomor 1,2 orang dengan memperhatikan keheterogenan, bekerja sama positi/ dan setiap anggota bertanggung ja)ab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang lain. Belajar kelompok sis)a akan lebih bisa menguasai materi pelajaran dengan mudah karena sis)a lebih mudah memahami penjelasan dari ka)annya dibanding penjelasan dari guru, karena tara/ pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan. &emilihan model pembelajaran yang (o(ok dengan materi ajar dianggap penting untuk meningkatkan kreati/itas sis)a terhadap penguasaan materi pelajaran. &enggunaan model pembelajaran realistic mathematic education (RME) di dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan pemahaman sis)a dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan sehinga dapat mempermudah

21

sis)a dalam menyelesaikan permasalahan matematika yang dihadapinya dan nantinya prestasi belajar akan meningkat. &roses belajar juga akan lan(ar jika sis)a mempunyai respon dan kreativitas yang baik dalam kelompok. Sis)a yang mempunyai keakti/an dan respon yang baik dalam diharapkan dapat meningkatkan semangat dan hasil belajarnya.

Hi$otesis Penelitian Berdasarkan uraian di atas hipotesis penelitian yang akan diajukan adalah sebagai berikut " 1 0asil belajar matematika sis)a pada materi bangun ruang dengan

pendekatan kooperati/ tipe Realistic Mathematic Education (-$7# lebih baik daripada metode konvensional. 2 Sis)a yang mempunyai kreativitas tinggi mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dari sis)a yang tingkat kreativitasnya rendah. % &ada masing,masing model pembelajaran (RME dan 5onvensional#, manakah yang dapat memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, sis)a yang mempunyai kreativitas tinggi, sedang ataupun rendahG + &ada masing,masing tipe kreativitas belajar sis)a (tinggi, sedang, rendah#, manakah yang dapat memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, pendekatan pembelajaran kooperati/ tipe "RME# atau model pembelajaran konvensionalG

Anda mungkin juga menyukai