Anda di halaman 1dari 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DATA

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket Akti itas Belajar 1 Uji validitas isi Untuk mengetahui apakah instrumen angket yang digunakan valid maka peneliti mengkonsultasikan kepada ahli sebagai validator (expert judgement). Validator dipilih dengan pertimbangan yang bersangkutan mempunyai jabatan dan profesi dengan keahlian di

bidang konseling. Setelah dilakukan pemeriksaan kembali terhadap ketepatan kisi kisi angket dan tata bahasanya maka diperoleh hasil bah!a butir angket adalah valid. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran ". # Uji reliabilitas Uji $oba angket diberikan kepada #% responden& sejumlah #' butir soal. (asil pengolahan data menunjukkan koefisien

reliabilitasnya adalah )&*+ , )&') (lihat -ampiran 1)). .engan demikian angket reliabel dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian. / Uji konsistensi internal (asil uji $oba instrumen angket menunjukkan bah!a dari #' butir angket& terdapat # butir soal yang harus dibuang karena tidak

memenuhi indeks konsistensi internal minimal )&/ yaitu butir nomor ## dan #0 (lihat -ampiran 1)). 1erdasarkan hasil tersebut maka terdapat #% butir soal yang dapat digunakan sebagai butir angket kreativitas belajar.

1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika 1 Uji validitas isi Untuk mengetahui apakah instrumen tes prestasi belajar matematika yang digunakan valid maka peneliti mengkonsultasikan kepada ahli sebagai validator (expert judgement). Validator dipilih dengan pertimbangan yang bersangkutan mempunyai jabatan dan profesi 2324 (asil yang diperoleh menunjukkan bah!a butir soal atau tes hasil belajar matematika adalah valid sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada -ampiran *. # Uji reliabilitas Uji $oba tes hasil belajar matematika diberikan kepada #% responden& sejumlah #% butir soal. (asilnya menunjukkan koefisien reliabilitasnya adalah #)&)"/ , )&'" (lihat -ampiran 11). .engan demikian butir soal atau tes dianggap reliabel dan layak digunakan sebagai instrumen tes penelitian. dengan keahlian pada mata pelajaran matematika& yaitu

5ingkat kesukaran (asil uji $oba instrumen tes hasil belajar menunjukkan bah!a dari #% butir soal& terdapat % butir yang harus dibuang karena tidak memenuhi indeks kesukaran )&/) 6 P 6 )&'& yaitu butir nomor #& %& 1#& 1"& dan 1*. (kategori sukar)& (lihat -ampiran 1#). 1erdasarkan hasil tersebut maka terdapat #) butir soal yang dapat digunakan sebagai butir soal yang baik untuk uji prestasi atau hasil belajar.

.aya beda (asil uji $oba instrumen tes matematika menunjukkan perhitungan daya beda yang hasilnya tidak berbeda dengan hasil

perhitungan tingkat kesukaran soal atau tes. 5erdapat % butir soal yang tidak memenuhi syarat& yaitu rxy 7 )&/& yaitu butir nomor #& %& 1#& 1"& dan 1*. .engan demikian terdapat #) butir soal untuk uji prestasi atau hasil belajar matematika.

8 !emam"uan A#al .ata yang digunakan sebagai kemampuan a!al untuk uji keseimbangan adalah nilai Ujian Akhir Semester mata pelajaran matematika& pada kelas V99 semester genap tahun pelajaran #)11:#)1# dengan uji t. 4rasyarat uji t adalah dipenuhinya normalitas dan homogenitas data.

Uji normalitas data kemampuan a!al (asil uji normalitas dari kemampuan a!al dengan

menggunakan uji Lilliefors diperoleh harga statistik uji untuk tingkat signifikan %; pada masing masing sampel dapat dilihat pada 5abel 0.1. .ari 5abel 0.1 terlihat bah!a harga statistik uji untuk masing masing sampel kurang dari harga daerah kritik& sehingga H0 diterima. 9ni berarti masing masing sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 4erhitungan selengkapnya dapat dilihat pada -ampiran 1". 5abel 0.1. (asil Uji <ormalitas .ata A!al
=elompok ?ksperimen =ontrol - ma> - 5abel )&)#1 )&1'/ 0,014 0,173 () .iterima .iterima =esimpulan 1erdistribusi normal 1erdistribusi normal

Uji homogenitas data kemampuan a!al (asil uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui variansi dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. (asil perhitungan
2 obs @

menggunakan pendekatan 1artlett menunjukkan harga statistik 1&+1& dengan .=@A 2


2

>

2 0,05; k 1

/&"01B& sehingga

o!s

DK atau H0

diterima. 9ni berarti masing masing sampel berasal dari populasi dengan variansi sama. 4erhitungan selengkapnya dapat dilihat pada -ampiran 1". / Uji keseimbangan data kemampuan a!al (asil deskripsi statistiknya disajikan pada tabel sebagai berikut C

5abel 0.#. .eskripsi Statistik =emampuan A!al =elompok ?ksperimen =ontrol


Ukuran 4emusatan Rerata 2edian 2odus 77,6 75 75 71,6 70 70 Ukuran .ispersi Simpangan 1aku 2aks 10,012 95 8,981 90

2in 60 60

(asil uji keseimbangan menunjukkan bah!a H0 diterima karena tobs @)&'*%#"'+ "# & dengan "# $ t| t % 1&*+) atau t > 1& *+) B (lihat

-ampiran 1"). 1erdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bah!a kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan a!al yang sama atau seimbang.

. 1

Deskri"si Data Sk$r kreati itas belajar .ata tentang kreativitas belajar sis!a diperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada responden atau sis!a anggota kelas eksperimen dan kelas kontrol. .ata tersebut selanjutnya

dikelompokkan ke dalam tiga kategori. .ari hasil perhitungan kedua kelompok diperoleh & @ '%&)+ dan s @ 10&0+. 4enentuan untuk kategori tinggiC & ' & ( s& kategori sedangC & s D & D & E s &dan

kategori rendahC & 6 & s. Sehingga untuk skor yang lebih dari atau sama dengan "*&%# dikategorikan tinggi& untuk skor yang lebih dari +)&%* atau kurang dari "*&%# dikategorikan sedang& dan untuk skor yang kurang dari atau sama dengan +)&%* dikategorikan rendah.

1erdasarkan data yang telah terkumpul terdapat kelompok kreativitas tinggi (1/ sis!a)& kelompok kreativitas sedang (1* sis!a)& dan kelompok kreativitas rendah (1" sis!a). Selanjutnya deskrispi statistik data tersebut dapat dilihat pada -ampiran #). # Sk$r tes %asil belajar matematika .ata hasil belajar matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tes pada materi segitiga yang diberikan kepada # kelompok sis!a setelah diberi perlakuan dengan metode pembelajaran yang berbeda. 4ada kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan pendekatan pembelajaran re)listi* m)t+em)ti* edu*)tion ,-./0 dan kelompok kontrol dengan metode pembelajaran konvensional. .eskripsi data nilai hasil belajar berdasarkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol seperti pada 5abel 0./. 5abel 0./. .eskripsi Statistik (asil 5es 1elajar 2atematika
=elompok ?ksperimen =ontrol 2otivasi tinggi 2otivasi sedang 2otivasi rendah Ukuran 4emusatan Ferata 2edian 2odus ''&+ '% '% '1&+ ') ') "+&%/ "% "% '/&1% '% '% +'&% +'&% '% Ukuran .ispersi Simpangan 1aku 2aks 1)&)1 +) "&*" +) %&1% ") '&+' +) + +)

2in *% *) *% "% '%

(lihat -ampiran #1) ? Analisis Variansi 1 Uji 4rasyarat a Uji normalitas

'

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian dari populasi berdistribusi normal atau sebaliknya. Statistik uji yang digunakan adalah .etode Lilliefors dengan tingkat signifikansi @ %;. Uji normalitas dilakukan terhadap % kelompok& yaitu kelompok eksperimen & kelompok kontrol& kelompok motivasi tinggi& sedang& dan rendah. Fangkuman hasil uji normalitas disajikan pada 5abel 0./ sebagai berikut C 5abel 0.0. Fangkuman (asil Uji <ormalitas 5es 2atematika
=elompok - ma> - 5abel () .iterim =esimpulan

?ksperimen =ontrol =reativitas 5inggi =reativitas Sedang =reativitas Fendah

)&)"/ )&)"+ )&1+% )&10' )&)'%

)&)"" a .iterim )&)"" a .iterim )&#/0 a .iterim )&1*% a .iterim )&#)) a

1erdistribusi normal 1erdistribusi normal 1erdistribusi normal 1erdistribusi normal 1erdistribusi normal

(lihat -ampiran #/) 1erdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bah!a semua kelompok berasal dari populasi berdistribusi normal. b Uji homogenitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variasi yang homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini digunakan metode 1)rtlett dengan

"

statistik uji 2+i #u)dr)t3 Uji homogenitas dilakukan terhadap kelompok metode pembelajaran (eksperimen dan kontrol)& serta kelompok kreativitas belajar (tinggi& sedang& rendah) dengan rangkuman data sebagai berikut C 5abel 0.% Fangkuman (asil Uji (omogenitas
=elompok ?ksperimen dan =ontrol kreativitas C tinggi&sedang& rendah obs #&%'+ 1&/0+ .= /&"0 1 %&** 1 () .iterim a .iterim a =esimpulan Variansi homogen Variansi homogen

1erdasarkan hasil uji homogenitas menunjukkan bah!a kelompok strategi pembelajaran (eksperimen dan kontrol)& serta

kelompok kreativitas belajar (kategori tinggi& sedang& dan rendah) mempunyai variansi yang sama. # Uji hipotesis penelitian Uji hipotesis dilakukan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan fomulasi anava #>/ setelah diketahui bah!a sampel random data berasal dari populasi berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang sama. Fangkuman hasil uji hipotesis disajikan pada 5abel 0.+ sebagai berikut C

5abel 0.+ Fangkuman Analisis Variansi


Sumber &! d R! '$bs ' P

2etode 4embelajaran (A) =reativitas 1elajar (1) 9nteraksi (A1) 3alat 5otal

#"+&*/0* /)0)&+)'0 #11&%0*0 10/0&+)/# 0*'/&+*0"

k 1 # # 00 0*

#"+&*/0* 1%#)&/)/ ' 1)%&''0' /#&+)0+

"&"))0 0+&+#"% /&#00#

0&)" /&#/ /&#/

D )&)% D )&)% D )&)%

(lihat -ampiran #%) 1erdasarkan data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut C 1 5erdapat perbedaan pengaruh antara penerapan pendekatan pembelajaran re)listi* m)t+em)ti* edu*)tion ,-./0 dengan metode pembelajaran =onvensional terhadap prestasi belajar matematika& terlihat dari efek faktor AC Fa > F atau 0&)" , 0&)" sehingga H0A ditolak. # 5erdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara tingkat kreativitas belajar sis!a& yaitu kategori tinggi& kategori sedang& dan kategori rendah terhadap prestasi belajar matematika. (al tersebut berdasarkan efek faktor 1 C Fb > F atau 0+&+# , /&#/ sehingga H0B ditolak. / 5erdapat interaksi antara penerapan metode pembelajaran dengan kreativitas belajar terhadap prestasi belajar matematika& yaitu berdasarkan kombinasi efek faktor A dan 1 terhadap variabel terikat atau /&#0 D /&#/ sehingga H0AB ditolak

G Uji Lanjut Pas(a Ana a

1)

1erdasarkan hasil uji hipotesis dengan anava tersebut maka dapat diuraikan langkah langkah uji lanjut pas$a anava sebagai berikut C 1 Uji komparasi ganda antar baris .ari hasil perhitungan analisis variansi dua jalan sel tak sama (-ampiran #%) diperoleh keputusan bah!a H0A ditolak& maka perlu dilakukan uji lanjut pas$a anava. =arena variabel metode pembelajaran hanya mempunyai # nilai& yaitu pendekatan pembelajaran re)listi* m)t+em)ti* edu*)tion ,-./0 dan metode pembelajaran konvensional& maka tidak perlu dilakukan uji lanjut pas$a anava antar baris tetapi kesimpulan mengikuti rataan marginalnya. .ari hasil perhitungan diperoleh rataan masing masing sel pada tabel berikut ini C 5abel 0.' Fataan masing masing Sel .ata Met$de Pembelajaran ,-./0 =onvensional Fataan 2arginal #
!reati itas Belajar 5inggi Sedang Fendah

Fataan 2arginal ''&+))) '1&+)))

""&%'1 0 "0&1++ ' "+&%"%

'"&))) ) +'&''' " '/&1%'

+'&%))) +'&%))) +'&%))

(lihat -ampiran #+) Uji komparasi ganda antar kolom .ari hasil perhitungan analisis variansi dua jalan sel tak sama (-ampiran #%) diperoleh keputusan bah!a H0B ditolak& maka perlu dilakukan uji lanjut pas$a anava. .ari hasil perhitungan diperoleh hasil komparasi ganda antar kolom seperti pada tabel berikut ini C

11

5abel 0." Fangkuman (asil =omparasi 3anda antar =olom H0


.1 .2

4obs 0/&)1 "&#/ "#&0#

)*G+,+-.),/01 +&0+) +&0+) +&0+)

=eputusan uji H0 ditolak H0 ditolak H0 ditolak (lihat -ampiran #+)

.2

.3

.1

.3

.ari 5abel 0." di atas dapat ditarik kesimpulan bah!aC a H0 ditolak& karena 431532 > 2 46)!el @ 0/&)1 , +&0+). (al ini berarti sis!a dengan kreativitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada sis!a yang kreativitas belajarnya sedang. b H0 ditolak& karena 432537 > 2 46)!el @ "&#/ , +&/)). (al ini berarti bah!a sis!a dengan kreativitas belajar sedang mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada sis!a yang kreativitas belajarnya rendah. $ H0 ditolak& karena 431537 > 2 46)!el @ "#&0# , +&/)). (al ini berarti sis!a dengan kreativitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada sis!a yang kreativitas belajarnya rendah.

Uji komparasi ganda antar sel .ari hasil perhitungan analisis variansi dua jalan sel tak sama (-ampiran #%) diperoleh keputusan bah!a H0AB ditolak& hal ini dapat

1#

diartikan bah!a terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan kreativitas sis!a terhadap prestasi belajar matematika pada materi bangun datar sehingga perlu dilakukan uji komparasi ganda antar sel pada baris yang sama atau kolom yang sama. 5abel 0.* Uji =omparasi 3anda Antar Sel ()
.11 .12 .11 .21 .22 .21 .11 .12 .13 .12 .13 .13 .22 .23 .23 .21 .22 .23

G$bs 10&11/ 1%&)#" %)&"0) #*&+%+ )&)11 /1&*0" 1&*## 1%&1"1 )

)*G+,+-.),/01 1#&#% 1#&#% 1#&#% 1#&#% 1#&#% 1#&#% 1#&#% 1#&#% 1#&#%

=eputusan uji () ditolak () ditolak () ditolak () ditolak () diterima () ditolak () diterima () ditolak () diterima

.ari tabel 0.* dapat di tarik kesimpulan bah!aC a () ditolak& =arena 4311512 > 2 46)!el @ 10&11 , 1#&#%. (al ini berarti sis!a pada kelas eksperimen dengan kreativitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dari pada sis!a kelas eksperimen yang kreativitas belajarnya sedang. b () ditolak =arena 4312517 > 2 46)!el @ 1%&)# , 1#&#%. (al ini berarti sis!a kelas eksperimen dengan kreativitas belajar sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada sis!a kelas eksperimen yang kreativitas belajarnya rendah.

1/

() ditolak =arena 4311517 > 2 46)!el @ 10&11 , 1#&#%. (al ini berarti sis!a kelas eksperimen dengan kreativitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada sis!a kelas ekperimen yang kreativitas belajarnya rendah.

() ditolak =arena 4321522 > 2 46)!el @ #*&+% , 1#&#%. (al ini berarti sis!a kelas kontrol dengan kreativitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada sis!a kelas yang kreativitas belajarnya sedang.

() diterima =arena 4322527 > 2 46)!el @ )&)11 , 1#&#%. (al ini berarti sis!a dengan kreativitas belajar sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada sis!a yang kreativitas belajarnya rendah.

() ditolak =arena 4321527 > 2 46)!el @ /1&*0 , 1#&#%. (al ini berarti sis!a kelas kontrol dengan kreativitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada sis!a yang kreativitas belajarnya rendah.

() diterima =arena 4311521 > 2 46)!el @ 1&*# , 1#&#%. (al ini berarti sis!a kelas eksperimen dengan kreativitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar yang sama dengan sis!a kelas kontrol yang kreativitas belajarnya tinggi.

() ditolak =arena 4312522 > 2 46)!el @ 1%&1" , 1#&#%. (al ini berarti sis!a kelas eksperimen dengan kreativitas belajar sedang mempunyai

10

prestasi belajar yang lebih baik daripada sis!a yang kreativitas belajarnya rendah. i () diterima =arena 4317527 > 2 46)!el @ ) , 1#&#%. (al ini berarti sis!a kelas eksperimen dengan kreativitas belajar rendah mempunyai prestasi belajar yang sama dengan sis!a kelas kontrol yang kreativitas belajarnya rendah. 3 1 Pemba%asan Hi"$tesis Pertama (ipotesis pertama adalah H4restasi belajar matematika sis!a pada materi persegi dan persegi panjang dengan pendekatan

pembelajaran re)listi* m)t+em)ti* edu*)tion ,-./0 lebih baik daripada prestasi belajar sis!a dengan metode pembelajaran konvensional. 1erdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama& untuk efek A (metode pembelajaran) diperoleh Fa > F atau "&") , 0&)" sehingga H0A ditolak. (al ini dapat diartikan bah!a kedua metode pembelajaran memberikan pengaruh atau efek yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika materi persegi dan persegi panjang. .ari rataan marginal menunjukkan bah!a rataan prestasi belajar pada pendekatan pembelajaran re)listi* m)t+em)ti* edu*)tion ,-./0 lebih baik daripada rataan prestasi belajar menggunakan metode pembelajaran konvensional atau ''&+) , '1&+).

1%

(al tersebut sesuai dengan strategi re)listi* m)t+em)ti* edu*)tion ,-./0 yang menempatkan sis!a sebagai pembelajar yang aktif& mulai proses berpikir sampai dengan melaporkan:menuliskan hasil rangkuman pengetahuannya sehingga sis!a dapat

mengkonstruksi lagi pengetahuannya dengan lebih mendalam. (asil tersebut sesuai dengan hipotesis penelitian ini. .engan demikian dapat disimpulkan bah!a prestasi belajar sis!a dengan pendekatan pembelajaran re)listi* m)t+em)ti* edu*)tion ,-./0 lebih baik daripada prestasi belajar sis!a dengan metode pembelajaran konvensional pada materi persegi dan persegi panjang. # Hi"$tesis !edua (ipotesis kedua adalah H4restasi belajar matematika sis!a yang mempunyai kreativitas belajar tinggi lebih baik daripada sis!a yang mempunyai kreativitas belajar sedang dan rendah& serta prestasi belajar sis!a dengan kreativitas belajar sedang lebih baik daripada sis!a dengan kreativitas belajar rendahI. 1erdasarakan hasil analisis variansi untuk efek 1 (kreativitas belajar) diperoleh Fb > F atau 0+&+# , /&#/ sehingga H0B ditolak. (al ini dapat diartikan bah!a ketiga kategori kreativitas belajar memberikan pengaruh atau efek yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika materi persegi dan persegi panjang. .ari hasil komparasi ganda antar kolom diperoleh data adanya perbedaan rerata () tiap kategori. .apat dilihat bah!a untuk
.1

1+

8s

.2

diperoleh 0/&)1 , +&0+& serta dari rataan marginal antara

kreativitas tinggi dan sedang menunjukkan "+&%/ 2 '/&1%& maka dapat disimpulkan bah!a prestasi belajar matematika sis!a dengan kreativitas tinggi lebih baik daripada prestasi belajar sis!a dengan kreativitas sedang. Untuk
.2

8s

.3

diperoleh "&#/ , +&0+)& serta dari

rataan marginal antara kreativitas sedang dan rendah menunjukkan '/&1% 2 +'&%)& maka dapat disimpulkan bah!a prestasi belajar matematika sis!a dengan kreativitas sedang lebih baik daripada prestasi belajar sis!a dengan kreativitas rendah. Untuk
.1

8s

.3

diperoleh "#&0# , +&0+)& serta dari rataan marginal antara kreativitas tinggi dan rendah menunjukkan "+&%/ 2 +'&%)& maka dapat disimpulkan bah!a prestasi belajar matematika sis!a dengan kreativitas tinggi lebih baik daripada prestasi belajar sis!a dengan krativitas rendah. (asil perhitungan tersebut relevan dengan teori belajar bah!a $ara dan metode belajar yang tepat akan memberikan prestasi belajar yang efektif. 2enurut Slameto& strategi belajar adalah aktivitas mental& emosional& fisik& dan aktivitas sis!a lainnya& baik di rumah maupun saat di sekolah. 1erdasarkan hasil penelitian -iliek Sri Jahyuti (#))*) juga menunjukkan hasil bah!a prestasi belajar sis!a yang memiliki aktivitas belajar lebih tinggi mempunyai prestasi lebih baik daripada sis!a yang memiliki aktivitas belajar lebih rendah.

1'

1erdasarkan teori dan temuan penelitian tersebut dapat disimpulkan bah!a prestasi belajar matematika sis!a yang

mempunyai kreativitas belajar tinggi lebih baik dari sis!a yang mempunyai kreativitas belajar sedang dan rendah& serta prestasi belajar sis!a dengan kreativitas belajar sedang lebih baik daripada sis!a dengan kreativitas belajar rendah. / Hi"$tesis !etiga 1erdasarkan hasil perhitungan pada analisis variansi dua jalan dengan ukuran sel tak sama untuk sumber variansi interaksi model pembelajaran dengan kreativitas diperoleh nilai Fb > F atau /&#0 , /&#/ sehingga H0B ditolak& ini berarti terdapat interaksi antara faktor kreativitas sis!a terhadap prestasi belajar matematika pada materi persegi dan persegi panjang. a .ari uji komparasi rataan antar sel pada model pembelajaran kooperatif tipe F2? dengan metode S$heffeK diperoleh hasil sebagai berikutC 1 G11 1# @ 10&11 , 1#&#%& maka () ditolak. (al ini berarti terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara sis!a yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe F2? yang mempunyai kreativitas tinggi dengan sis!a L sis!a yang mempunyai kreativitas sedang.

1"

Selanjutnya dengan melihat rataan masing L masing sel pada model pembelajaran F2?& rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang mempunyai kreatifitas tinggi sebesar ""&%' dan rataan yang diperoleh sis!a L sis!a yang mempunyai kreativitas sedang sebesar '" =arena rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang mempunyai kreativitas tinggi lebih dibandingkan dengan rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang mempunyai kreativitas sedang& maka dapat disimpulkan bah!a pada pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe F2?& mereka yang mempunyai kreativitas tinggi lebih baik prestasi belajarnya dengan mereka yang mempunyai kreativitas sedang. # G11 1/ @ %)&"0 , 1#&#%& maka () ditolak. (al ini berarti& terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara sis!a L sis!i yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe F2? yang mempunyai kreatifitas tinggi dengan sis!a L sis!i yang kreatifitas rendah. Selanjutnya dengan melihat rataan masing L masing sel pada model pembelajaran tipe F2?& rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang mempunyai kreatifitas tinggi sebesar ""&%' dan rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang mempunyai kreativitas rendah sebesar +'&%).

1*

=arena rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang mempunyai kreativitas tinggi lebih baik di bandingkan dengan rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang mempunyai kreatifitas rendah& maka dapat disimpulkan bah!a pada pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe F2?& mereka yang mempunyai kreativitas tinggi lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan mereka yang mempunyai kreativitas rendah / G1# 1/ @ 1%&)# , 1#&#%& maka () ditolak. (al ini berarti& terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara sis!a L sis!i yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran tipe F2? yang mempunyai kreatifitas sedang dengan sis!a L sis!i yang mempunyai kreativitas rendah. Selanjutnya dengan melihat rataan untuk masing L masing sel pada model pembelajaran kooperatif tipe F2?& rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang '" dan rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang mempunyai kreatifitas rendah sebesar +'&%). =arena rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang mempunyai kreativitas sedang lebih tinggi dibandingkan dengan rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang mempunyai kreativitas rendah& maka dapat disimpulkan bah!a pada

#)

pembelajaran kooperatif tipe F2?& mereka yang mempunyai kreativitas sedang lebih baik prestasi belajarnya dibanding dengan mereka yang mempunyai kreativitas rendah. .engan demikian dapat diambil kesimpulan untuk komparasi rataan antar sel pada baris pertama (model pembelajaran kooperatif tipe F2?)& bah!a pada pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe F2?& mereka yang mempunyai kreatifitas tinggi lebih baik prestasi belajarnya dibanding dengan mereka yang mempunyai kreativitas sedang& dan mereka yang mempunyai kreativitas sedang lebih baik prestasi belajarnya dibanding dengan mereka yang mempunyai kreativitas rendah. b .ari hasil uji komparasi rataan antar sel pada model pembelajaran kooperatif tipe konvensional dengan metode S$heffeK diperoleh hasil sebagai berikutC 1 G#1 ## @ #*&+% , 1#&#%& maka () ditolak. (al ini berarti& terdapat perbedaan rerata yang signifikan anatara sis!a L sis!i yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe konvensional yang mempunyai kreativitas tinggi dengan sis!a L sis!i yang mempunyai kreativitas sedang.

#1

Selanjutnya dengan melihat rataan untuk masing L masing sel pada model pembelajaran kooperatif tipe

konvensional& rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang mempunyai kreativitas tinggi sebesar "0&1+& dan rataan yang diperoleh sis!a L si!a yang mempunyai kreativitas sedang sebesar +'&''. =arena rataan yang diperoleh sis!a L sis!a yang mempunyai kreativitas tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan rataan yang diperoleh sis!a L sis!a yang mempunyai kreativitas sedang& maka dapat disimpulkan bah!a pada pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe konvensional& mereka yang mempunyai kreativitas tinggi lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan mereka yang mempunyai kreativitas sedang. # G#1 #/ @ /1&*0 , 1#&#%& maka () ditolak. (al ini berarti& terdapat perbedaan rerata yang signifikan anatara sis!a L sis!i yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe konvensional yang mempunyai kreativitas tinggi dengan sis!a L sis!i yang mempunyai kreativitas rendah. Selanjutnya dengan melihat rataan untuk masing L masing sel pada model pembelajaran kooperatif tipe

##

konvensional& rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang mempunyai kreativitas tinggi sebesar "0&1+& dan rataan yang diperoleh sis!a L si!a yang mempunyai kreativitas sedang sebesar +'&%). =arena rataan yang diperoleh sis!a L sis!a yang mempunyai kreativitas tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan rataan yang diperoleh sis!a L sis!a yang mempunyai kreativitas rendah& maka dapat disimpulkan bah!a pada pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe konvensional& mereka yang mempunyai kreativitas tinggi lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan mereka yang mempunyai kreativitas rendah. / G## #/ @ )&)11 , 1#&#%& maka () diterima. (al ini berarti& tidak terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara sis!a L sis!i yang mempunyai kreativitas sedang yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe konvensional dengan sis!a L sis!i yang mempunyai kreativitas rendah. Selanjutnya dengan melihat rataan untuk masing L masing sel pada model pembelajaran kooperatif tipe

konvensional& rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang mempunyai kreativitas sedang sebesar +'&''& dan rataan yang

#/

diperoleh sis!a L sis!a yang mempunyai kreativitas rendah sebesar +'&%). !alaupun rataan yang diperoleh sis!a L sis!a yang mempunyai kreativitas sedang lebih tinggi dibandingkan dengan rataan yang diperoleh sis!a L sis!a yang mempunyai kreativitas rendah& tetapi oleh karena hasil komparasi rataan antar sel pada kolom kedua menunjukkan bah!a tidak terdapat perbedaan rerata yang signifikan& maka dapat disimpulkan bah!a pada pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe konvensional& mereka yang mempunyai kreativitas sedang sama dengan prestasi belajarnya dengan mereka yang mempunyai kreativitas rendah. 0 Hi"$tesis !eem"at .ari hasil uji komparasi rataan antar sel pada tingkat kreativitas dengan metode S$heffeK diperoleh hasil sebagai berikutC 1 G11 #1 @ 1&*# , 1#&#%& maka () diterima. (al ini berarti& tidak terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara sis!a L sis!a yang mempunyai kreativitas tinggi yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe F2? dan yang diberi pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe konvensional.

#0

Selanjutnya dengan melihat rataan untuk masing L masing sel pada tingkat kreativitas tinggi& rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe F2? sebesar ""&%'& sedang rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang diberi pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe konvensional sebesar "0&1+. Jalaupun rataan yang diperoleh sis!a sis!i yang

diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe F2? lebih tinggi dibandingkan dengan rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe konvensional& tetapi oleh karena hasil uji komparasi rataan antar sel pada kolom pertama (tingkat kreativitas tinggi) menunjukkan bah!a tidak terdapat perbedaan rerata yang signifikan& maka dapat diperoleh kesimpulan bah!a pada tingkat kreativitas tinggi mereka yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe F2? prestasi belajarnya sama dengan mereka yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe konvensional. # G1# ## @ 1%&1" , 1#&#%& maka () ditolak. (al ini berarti& terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara sis!a L sis!i yang mempunyai kreatifitas sedang yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe

#%

F2? dan yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe konvensional. Selanjutnya dengan melihat rataan untuk masing L masing sel pada tingkat kreativitas sedang& rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe F2? sebesar '"& sedang rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang diberi pembelajarandengan model pembelajaran kooperatif tipe konvensional sebesar +'&''. =arena rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe F2? lebih tinggi dibandingkan dengan rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran tipe konvensional& maka dapat disimpulkan bah!a pada tingkat kreativitas sedang& mereka yang diberi pembelajaran kooperatif tipe F2? lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan mereka yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe konvensional. / G1/ #/ @ ) , 1#&#%& maka () diterima. (al ini berarti& tidak terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara sis!a L sis!a yang mempunyai kreativitas rendah yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif

#+

tipe F2? dan yang

diberi

pembelajaran

dengan model

pembelajaran kooperatif tipe konvensional. Selanjutnya dengan melihat rataan untuk masing L masing sel pada tingkat kreativitas rendah& rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe F2? sebesar +'&%)& sedang rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang diberi pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe konvensional sebesar +'&%). Jalaupun rataan yang diperoleh sis!a sis!i yang

diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe F2? sama dengan rataan yang diperoleh sis!a L sis!i yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe konvensional& tetapi oleh karena hasil uji komparasi rataan antar sel pada kolom pertama (tingkat kreativitas rendah) menunjukkan bah!a tidak terdapat perbedaan rerata yang signifikan& maka dapat diperoleh kesimpulan bah!a pada tingkat kreativitas rendah mereka yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe F2? prestasi belajarnya sama dengan mereka yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe konvensional. ( !eterbatasan Penelitian =eterbatasan pada penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut C

#'

.ata prestasi belajar matematika yang dipakai untuk membandingkan antara penerapan pendekatan pembelajaran re)listi* m)t+em)ti* edu*)tion ,-./0 dan konvensional terbatas pada materi semester genap& materi persegi dan persegi panjang. Untuk penyempurnaan lebih lanjut dapat diuji$obakan pada materi lain.

4ada uji keseimbangan& data yang diambil hanya dari nilai UAS semester ganjil mata pelajaran matematika dengan pertimbangan soal yang diberikan seragam se kabupaten. Untuk penyempurnaan dapat dibuat instrumen tersendiri sebelum eksperimen dengan materi yang berbeda.

.alam pelaksanaan penelitian peneliti tidak mengajar untuk kelas kontrol. 4embelajaran dilaksanakan oleh guru bidang studi tempat penelitian dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah peneliti siapkan& antara lainC F44& -=S& dan alat evaluasi. .engan situasi demikian terdapat keterbatasan monitoring terhadap proses pembelajaran pada kelas kontrol. .alam hal ini peran guru untuk konsisten melaksanakan proses belajar mengajar sesuai kesepakatan yang telah dibuat bersama peneliti menjadi hal penting untuk mengurangi efek bias hasil penelitian.

5es hasil belajar hanya dilakukan pada akhir pembelajaran se$ara tertulis. Untuk penyempurnaan sebaiknya penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

#"

Anda mungkin juga menyukai